A. Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda.
Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis gerak kendaraanmenjadi
lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah
menjadi panas karena gesekan. Pada rem regeneratif, sebagian energi ini juga
dapat dipulihkan dan disimpan dalam rodagila (flywheel), kapasitor, atau diubah
menjadi arus bolak balik oleh suatu alternator, selanjutnya dilalukan melalui
suatu penyearah (rectifier) dan disimpan dalam baterai untuk penggunaan lain.
Energi kinetik meningkat sebanyak pangkat dua kecepatan (E = mv2). Ini
berarti bahwa jika kecepatan suatu kendaraan meningkat dua kali, ia memiliki
empat kali lebih banyak energi. Rem harus membuang empat kali lebih banyak
energi untuk menghentikannya dan konsekuensinya, jarak yang dibutuhkan untuk
pengereman juga empat kali lebih jauh.
B. Rem yaitu suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda.
secara otomatis gerak kendaraan menjadi pelan. Energi kinetik yang hilang dari
benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan.
C. Pengertian rem secara umum adalah suatu sistem yang bekerja untuk
memperlambat atau menghentikan perputaran. Prinsip kerja sistem rem adalah
mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan cara menggesekan dua buah
logam pada benda yang berputar sehingga putarannya akan melambat, dengan
demikian laju kendaraan menjadi pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja
rem.
Sistem rem pada kendaraan merupakan suatu komponen penting sebagai
keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan bahaya
dan keamanan berkendara jadi terganggu. Oleh sebab itu komponen rem yang
bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan panas dan
tidak mudah berubah bentuk pada saat bekerja dalam suhu tinggi.
Prinsip Kerja Sistem Rem adalah Mengubah Tenaga Kinetik menjadi panas
dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar sehingga
putarannya akan melambat. Oleh sebab itu komponen rem yang bergesekan ini
harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan panas dan tidak mudah
berubah bentuk pada saat bekerja dalam suhu tinggi.
JENIS REM
a. Rem Cakram (Disk Brake) dengan prinsip kerjanya adalah sepasang pad yang tidak
berputar menjepit rotor piringan yang berputar menggunakan tekanan hidrolis,
menyebabkan terjadinya gesekan yang dapat memperlambat atau menghentikan
kendaraan.
b. Rem Tromol (Drum Brake) bekerja dengan menggunakan sepasang sepatu yang
menahan bagian dalam dari tromol yang berputar bersama-sama dengan roda, baik
secara hidrolis maupun mekanis.
PENGGOLONGAN SISTEM REM
Rem pada mobil dapat digolongkan menurut :
a.Letaknya : Rem pada roda-roda
Umumnya mobil-mobil menggunakan rem yang dipasangkan pada roda-roda
b. Penggunaanya : Rem tangan dan kaki
Menurut penggunaannya, mobil dilengkapi dengan 2 rem, yaitu rem kaki dan
rem tangan. Rem kaki dioperasikan dengan kaki yang merupakan rem utama, dan
rem tangan dioperasikan dengan tangan yang merupakan rem parkir
c. Mekanisme
Mekanisme yang digunakan ada 2 macam :
1. Rem Mekanik
2. Rem Hidrolik
FUNGSI REM :
1. Mengontrol Laju Kendaraan saat berjalan
2. Menghentikan Kendaraan saat akan berhenti
1) Rem Tromol
2) Rem hidrolik
Menurut Letak
3) Rem udara
1) Rem tangan
4) Rem vacuum
2) Rem kaki
5) Rem booster
Menurut konstruksinya
1) Rem Cakram
1) Luas permukaan
2) Rem tromol
2) Besarnya tekanan
Backing Plate
Silinder Penyetel Sepatu Rem
Sepatu Rem
Pegas Pembalik
Kanvas Rem
Silinder Roda
Drum Rem
silinder penyetel sepatu, anchor pin dan kam penyetel sepatu digunakan
secara terpisah.
1 . Rumah cylinder roda (body)
Berfungsi sebagai rumah unit piston untuk menggerakan kedua kanvas
rem
2.Piston cup
Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak rem dan dipasangkan
pada bagian depan dan belakang piston
3. Pegas
Berfungsi sebagai pegas pembalik untuk mengembalikan piston ke
posisi semula setelah proses pengereman selesai dilakukan
4. Piston
Berfungsi sebagai tenaga penggerak kedua kanvas rem karena ada
tekanan hidrolik dari master cylinder
5. Adjuster
Befungsi sebagai komponen untuk melakukan penyetelan celah kanvas
rem dengan tromol rem
6. Bleeder plug
Bleeder plug terdapat pada body wheel cylinder dan berfungsi untuk
mengeluarkan udara dari sistem rem
C. Sepatu rem
Sepatu rem berbentuk busur yang disesuaikan dengan lingkaran drum dan
dilengkapi dengan kanvas yang dikeling ataupun direkatkan pada
bagian permukaan dalam sepatu rem. Salah satu ujung sepatu rem
dihubungkan pada anchor pin atau pada baut silinder penyetel sepatu rem.
Ujung lainnya dipasangkan pada roda silinder yang berfungsi untuk
mendorong sepatu ke drum dan juga sepatu rem ini berhubungan dengan
mekanisme rem tangan.
D. Pegas pembalik
Pegas-pegas pembalik berfungsi untuk menarik kembali sepatu rem pada
drum ketika pijakan rem dibebaskan. Satu atau dua buah pegas
pembalik biasanya dipasang dibagian sisi silinder roda.
E. Kanvas rem
Kanvas rem dipasangkan pada sepatu rem untuk menambah tenaga gesek
pada drum. Bahan yang digunakan adalah asbes dengan tembaga atau
campuran plastik untukuntuk memperoleh tahan panas yang tinggi dan
tahan aus. Pada beberapa macam rem, terdapat perbedaan bahan kanvas
rem yang dipasangkan pada sepatu pertama dan sepatu kedua. Kanvas ini
dapat diganti jika sudah mengalami aus.
F. Silinder roda
Silinder roda yang terdiri dari body dan torak, berfungsi untuk mendorong
sepatu rem ke drum dengan adanya tekanan hidrolik yang dipindahkan dari
master silinder. Satu atau dua silinder roda digunakan pada tiap satu unit
rem, tergantung dari modelnya. Ada dua macam silinder roda; yang satu
bekerja pada sepatu rem pada kedua arah, dan satunya lagi gerakannya
hanya pada satu arah saja.
G. Drum rem
Drum rem pada umumnya dibuat dari besi tuang. Drum rem ini
dipasangkan hanya diberi sedikit renggang dengan sepatu rem dan drum
yang berputar bersama roda. Bila rem ditekan maka kanvas rem akan
menekan terhadap permukaan dalam drum, mengakibatkan terjadinya
gesekan dan menimbulkan panas pada drum cukup tinggi (200C-300C).
Karena itu, untuk mencegah drum ini menjadi terlalu panas ada semacam
drum yang di sekeliling bagian luarnya diberi sirip yang terbuat dari
paduan alumunium yang mempunyai daya hantar panas yang tinggi.
Permukaan drum rem dapat menjadi tergores ataupun cacat, tetapi hal ini
dapat diperbaiki dengan jalan dibubut bila goresan itu tidak terlalu dalam.
TROUBLE SHOTING
( PERMASALAHAN)
Rem adalah suatu komponen keselamatan (safety) utama dalam berkendara. Piranti ini
sangat mungkin sekali terjadi kerusakan, terutama bila jarang dilakukan pengecekan
atau perawatan berkala. Suatu komponen yang berperan penting didalam sistem rem
adalah kampas rem, kampas rem merupakan bahan yang terbuat dari campuran keramik
dan asbes yang akan mencengkeram atau menghentikan perputaran piringan cakram
pada saat sistem pengereman bekerja. Kerusakan pada sistem pengereman dapat
dianalisis dengan gejala-gejala berikut :
REM Pada Mobil
1. Bergetar.
Saat Rem diinjak terasa getaran pada pedal rem. Hal ini disebabkan oleh
permukaan disc break atau tromol rem yang sudah tidak rata lagi.
Penanganannya adalah dengan membubut cakram atau tromol dibuat
menjadi rata. Pemerataan dengan pemapasan mulai dari ketebalan 0.51.5mm masih dianggap aman. Namun, bila kondisi piringan sudah parah
atau goresannya sudah terlalu dalam, lebih baik mengganti komponennya.
2. Mengeluarkan Bunyi Dan Terasa Berat Saat Direm.
Maksudnya adalah injakan terasa berat atau keras dan kadang mengeluarkan
bunyi mendesis. Pada umumnya mobil moder sudah menggunakan booster
untuk memperingan injakan pedal. kalau berat berarti permasalahan ada di
bagian Booster.
3. Kurang Mencengkeram.
Gejalanya terkadang mobil anda ketika direm masih membutuhkan waktu
berapa meter untuk berhenti. Penyebabnya bisa karena kampas rem sudah
tipis dan lapisan asbesnya sudah berkurang. penanganannya adalah dengan
mengganti kampas rem dengan segera supaya piringan atau teromol tidak
tergerus.
4. Lari Kiri Atau Kanan.
Pada gejala ini biasanya saat mobil di rem akan membuang ke salah satu
arah. Hal ini disebabkan karena piston pada master rem salah satu roda
macet. penanganannya adalah dengan mengganti seal dan piston pada master
rem.
5. Rem Dalam.
Saat di injak, pedal rem terasa dalam. Hal ini disebabkan karena kampas rem
sudah tipis. penanganannya adalah dengan mengganti kampas rem baru yang
sesuai jenisnya.
6. Rem Harus Dikocok/Dipompa.
Sebelum dipompa pada pedal rem, mobil tidak bisa berhenti. Kemungkinan
ada yang bocor sehingga minyak rem berkurang dan kemasukan angin.
penanganannya adalah dengan mengecek kebocoran mulai dari master atas,
slang sampai master bawah atau kaliper rem. Segera Anda perbaiki melalui
langkah membuang angin (bleeding) untuk mengeluarkan angin
REM Pada Motor
1. Handel rem cakram terasa kenyal
- Ada udara palsu didalam sistem hidrolik
- Ada kebocoran pada sistem hidrolik
- Kanvas rem cakram kotor
- Sil piston caliper aus
- Mangkuk-mangkuk piston silinder utama aus
- Caliper kotor
- Caliper tidak bekerja dengan baik
- Tinggi permukaan minyak rem terlalu rendah
- Saluran minyak rem tersumbat
- Cakram rem bengkok atau berubah bentuk
- Piston caliper menyangkut atau aus
- Piston master silinder menyangkut atau aus
- Master silinder kotor
2. Handel rem cakram terasa keras
- Piston caliper menyangkut atau aus
- Caliper tidak bergeser dengan baik
- Saluran minyak rem tersumbat atau tertahan
- Piston master silinder menyangkut atau aus
- Handel rem bengkok
8
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Rem Tromol
Untuk melakukan kerja yang baik pada saat melakukan pengereman,system rem
melakukan pemeriksaan atau perwatan secara teratur.dibawah ini akan dijelaskan
langkah lankah pemeriksaannya.
Langkah pemeriksaan pada rem tromol.
1. Lepas roda dan tromol rem
2. Periksa kebocoran minyak rem pada silinder roda.
Bukalah kedua karet pelindung pada siinder roda perhatikan apabila terdapat
kebocoran minyak rem,bongkarlah silinder roda,periksalahsilinder roda dari
karat dan kerusakan lainnya.
3. Periksalah ketebalan pelapis sepatu rem.
Bila ketebalan pelapis sepatu kurang dari batas minimum atau terlihatnya
tanda-tanda keausan yang tidak merata,gantilah sepatu rem bila perlu
4. Periksa backing plat terhadap keausan atau kerusakan.
5. Oleskan gemuk pada bagian backing plat yang bersinggungan dengan sepatu
rem.
6. Periksa mekanisme penyetelan otomatis.
7. Periksa celah antara sepatu rem dan tromol rem.
8. Ukuran diameter dalam tromol sepatu rem. Periksa bahwa selisih adalah
sama dengan satu.
9. Bersihkan sepatu rem dengan kertas amplas.
10. Bersihkan bagian tromol.
11.Tiupkanlah udara bertekanan tinggi dari kompresor pada rem tromol untuk
membersihkan bagian rem dari kotoran atau debu.
12. Pasang tromol rem dan roda belakang.
13. Isi tanki cadangan minyak rem dan lakkukan pembuangan udara system
rem.
10
11
13
6. Ukur diameter silinder sebelah dalam dan diameter piston dengan teliti.
Bandingkan hasil pengukuran dengan diameter standar. Jika diameter hasil
pengukuran di luar ketentuan berarti komponen tersebut harus diganti.
7. Periksa kebocoran - kebocoran minyak rem antara tabung plastik dan silinder
master. Jika tidak terjadi kebocoran berarti bagian tersebut dalam keadaan
baik. Rakit kembali komponen - komponen silinder master dengan teliti dan
perhatikan hal - hal berikut:
8. Pemasangan primary cup jangan terbalik
9. Ganti pen pasak tuas rem dengan yang baru dan keraskan agar masuk ke
tempatnya.
10. Periksa ketebalan piringan rem. Bandingkan dengan ukuran standar. Jika tebal
piringan di luar ketentuan maka piringan harus diganti. Bersihkan permukaan
piringan dari kotoran. Pasir yang menempel menyebabkan piringan cepat
tergores. Oli yang melekat menyebabkan pengereman selip. Oleh karena itu
bersihkan oli dengan alkohol dan keringkan dengan kain. Periks kekerasan
baut -baut piringan rem. Sesuaikan kekerasan baut tersebut dengan anjuran
pabrik.
11. Buang / keluarkan udara yang ada pada sistem rem hidrolik dengan cara
sebagai berikut:
12. Pemeriksaan, Penyetelan,
Perawatan
posisi
14
16. Keraskan lagi baut pelepas udara. Handel rem ditarik dan dilepas berulang ulang. Kemudian tahan handel rem pada posisi pengereman ( tarik ) dan
kendorkan baut pelepas udara.
17. Lakukan pekerjaan tersebut berulang - ulang hingga minyak rem yang keluar
lewat slang tidak mengandung gelembung udara.Sementara itu jika minyak
rem habis maka tambahkan minyak rem secukupnya.
15
PERAWATAN REM
1. Perawatan Rem Tromol Pada Sepeda Motor
Sepeda Motor yang anda miliki boleh saja memiliki tenaga besar dan
mampu
berlari
cepat.
Tapi
bagaimanapun
tetap
Berikut ini adalah tips - tips mengenai perawatan rem tromol pada sepeda
motor :
Roda belakang dilepas
Lepas dan bongkar unit atau element-element pada rem tromol.
16
17
Untuk
melakukan
pengecekan
terhadap
sistem
pengereman
yang
18
Hal pertama yang harus dilakukan yaitu melepaskan dua baut pada kaliper
dengan menggunakan obeng min (-). Karena dibawah baut tersebut terdapat
baut L yang berfungsi sebagai baut sliding untuk kampas rem. Lalu lepaskan
kaliper dari cakram dengan membuka baut dengan kunci pas.
Setelah kaliper terlepas dari cakram, kemudian lepas juga bracket rem. Jika
bracket kering, bisa diberi oli. Bila itu sudah dilakukan maka anda harus
memeriksa piston dari kaliper. Apabila terdapat debu pada piston sebaiknya
anda bersihkan dengan menggunakan sikat kawat. Setelah bersih maka
teteskan oli untuk mempermudah gerakan piston. Bila hal itu sudah
dilakukan, lalu cek piston dengan cara menekan piston. Bila masih bisa
bekerja maka berarti tidak ada masalah. Tapi bila dengan menggunakan
kekuatan tangan sudah sulit bekerja maka terdapat masalah pada kaliper.
Jika kampas rem sudah aus maka secepatnya ganti dengan yang baru agar
lebih aman. Jangan lupa untuk mengecek oli rem yang terdapat pada master
rem, bila isinya berkurang tambahkan dengan oli rem yang sesuai dengan
19
kendaraan roda dua, tapi sebelumnya anda harus mengecek terlebih pada
selang-selang minyak, ada kebocoran atau tidak, kalau ad segera ganti
.
20