Tanpa pengobatan dan penanganan yang tepat, penderita HIV bisa bertahan hidup
kurang lebih selama 9-11 tahun pasca tubuh terinfeksi, tergantung tipe virus yang
menginfeksi.
Secara tidak langsung, kehadiran virus ini dalam badan kita akan menyebabkan tubuh
kekurangan sistem imun sehingga mudah sekali jatuh sakit dan merasa lelah.
Penyaluran virus ini dapat melalui penyaluran semen (air mani) disaat melakukan
reproduksi, melalui darah, melalui cairan vagina, melalui ASI dan lain sebagainya.
Di Indonesia faktor penyebab dan penyebaran virus HIV/AIDS terbagi menjadi dua
kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian jarum
suntik saat menggunakan narkotika.
Berikut ini adalah beberapa cara penyebaran HIV lainnya:
Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika melahirkan atau
menyusui.
Melalu seks oral.
Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
Memakai jarum, suntikan dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah
terkontaminasi, misalnya spon dan kain pembersihnya.
Sedangkan HIV tidak dapat menular melalui:
Bersalaman, berpelukan
Berciuman
Batuk, bersin
Memakai peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi,
WC, kamar tidur, dll.
Gigitan nyamuk
Bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama
Memakai fasilitas umum misalnya kolam renang, WC umum, sauna, dll.
HIV tidak dapat menular melalui udara. Virus ini juga cepat mati jika berada di
luar tubuh. Virus ini dapat dibunuh jika cairan tubuh yang mengandungnya dibersihkan
dengan cairan pemutih (bleach) seperti Bayclin atau Chlorox , atau dengan sabun dan
air.
HIV tidak dapat diserap oleh kulit yang tidak luka.
Cairan yang tidak menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata
dan lain-lain. Jadi penularan melalui ciuman tidak terjadi.
Jika pengobatan tidak dimulai pada waktu yang tepat, penyakit HIV AIDS dapat
mengancam jiwa. Segera periksakan diri ke dokter anda jika memiliki resiko tertular
virus ini.
Gejala-gejala Penyakit HIV AIDS Yang Harus Kamu Ketahui, Sebagai Berikut:
Demam
Nyeri kepala
Tulang dan otot yang nyeri dan pegal
Mudah lelah, letih dan lesu
Penurunan berat badan yang tidak terlalu besar
Menurunnya nafsu makan
Mual, muntah
Diare
Muncul ruam kemerahan pada kulit
Nyeri tenggorokan dan batuk
Pembesaran kelenjar (di leher, selangkangan, ketiak atau bagian tubuh lainnya)
Luka pada organ intim
Luka pada mulut (seperti sariawan)
Baca Artikel lain yang menarik disini
Cara Mencegah Penyakit HIV AIDS
Pencegahan Hiv Aids: Bagi Yang Belum Terinfeksi
Pahami HIV AIDS dan ajarkan pada orang lain. Memahami HIV AIDS dan
bagaimana virus ini ditularkan merupakan dasar untuk melakukan tindakan
pencegahan, sebarkan pengetahuan in ke orang lain seperti keluarga, sahabat dan
kerabat.
Ketahui status HIV AIDS patner seks anda. Berhubungan seks dengan
sembarang orang menjadikan pelaku seks bebas ini sangat riskan terinfeksi HIV, oleh
karena itu mengetahui status HIV AIDS patner seks sangatlah penting.
Gunakan jarum suntik yang baru dan steril (baik ketika berobat di RS, dokter,
tatto atau ketika melakukan tindik). Penyebaran paling cepat HIV AIDS adalah melalui
penggunaan jarum suntik secara bergantian dengan orang yang memiliki status HIV
AIDS positif, penularan melalui jarum suntik sering terjadi pada IDU ( injection drug
user).
Gunakan Kondom Berkualitas. Selain membuat ejakulasi lebih lambat,
penggunaan kondom saat berhubungan seks cukup efektif mencegah penularan HIV
AIDS melalui seks.
Lakukan sirkumsisi / khitan. Banyak penelitian pada tahun 2006 oleh National
Institutes of Health (NIH) menunjukkan bahwa pria yang melakukan khitan memiliki
resiko 53 % lebih kecil daripada mereka yang tidak melakukan sirkumsisi.
Lakukan tes HIV AIDS secara berkala. Jika anda tergolong orang dengan resiko
tinggi, sebaiknya melakukan tes HIV AIDS secara teratur, minimal 1 tahun sekali.
Pencegahan Hiv Aids: Bagi Yang Telah Terinfeksi
Beritahu patner seks bahwa anda telah positif HIV AIDS. Pemahaman patner
seks terhadap status HIV AIDS sangatlah penting untuk antisipasi paska seks agar
tidak menular ke yang lain.
Jika anda hamil, segera konsultasikan dengan tim medis terdekat agar mendapat
penanganan khusus, saat melahirkan lakukan operasi caesar & bagi penderita HIV
AIDS tidak disarankan untuk memberikan ASI pada bayinya.
Hindari donor darah dan donor organ.
Jangan biarkan orang lain memakai sikat gigi dan barang-barang pribadi lainnya,
meskipun kemungkinan tertular melalui barang-barang pribadi ini sangat kecil, tapi
tetap saja masih ada kemungkinan.
Beritahukan status HIV AIDS anda kepada orang yang terpercaya. Selain untuk
melindungi orang lain, hal ini juga untuk memastikan bahwa anda mendapat
perawatan dari orang tersebut
Apa Itu HIVCARE?
HIVCARE adalah Obat HIV formula herbal dengan harga ekonomis yang dapat
mengontrol dan mengurangi perkembangan virus HIV. Dengan penelitian formula
herbal nanotechnology selama puluhan tahun membuat HIVCARE banyak dicari di
dalam maupun luar negeri.
HIVCARE memiliki kandungan antioksidan tinggi yang dapat membuang racun dalam
darah, menghalangi virus HIV agar tidak melakukan pembelahan diri, memberantas
virus HIV tanpa merusak sel sehat lainnya.