Pengobatan memakai PEP ini berlangsung selama sebulan. Efek samping obat ini
serius dan tidak ada jaminan bahwa pengobatan ini akan berhasil. PEP melibatkan
obat-obatan yang sama seperti pada orang yang sudah dites positif HIV.
Obat ini bisa Anda dapatkan di dokter spesialis penyakit infeksi menular seksual
(IMS) atau di rumah sakit.
Tes darah akan dilakukan secara teratur untuk mengawasi perkembangan virus
sebelum memulai pengobatan. Pengobatan dilakukan setelah virus mulai melemahkan
sistem kekebalan tubuh manusia. Ini bisa ditentukan dengan mengukur tingkat sel CD4
(sel yang bertugas melawan infeksi) dalam darah.
Pengobatan biasanya disarankan setelah CD4 di bawah 350, entah terjadi gejala atau
tidak. Jika CD4 sudah mendekati 350, disarankan untuk melakukan pengobatan
secepatnya. Tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan tingkat virus HIV dalam
darah. Ini juga untuk mencegah atau menunda penyakit yang terkait dengan HIV.
Kemungkinan untuk menyebarkannya juga menjadi lebih kecil.
Keterlibatan Penyakit Lain
Bagi penderita hepatitis B dan hepatitis C yang juga terinfeksi HIV, pengobatan
disarankan ketika angka CD4 di bawah 500. Jika penderita HIV sedang menjalani
radioterapi atau kemoterapi yang akan menekan sistem kekebalan tubuh, pengobatan
dilakukan dengan angka CD4 berapa pun. Atau ketika Anda juga menderita penyakit
lain seperti TB, penyakit ginjal, dan penyakit otak.
Obat-obatan Antiretroviral
Antiretroviral (ARV) adalah beberapa obat yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV.
Obat-obatan ini tidak membunuh virus, tapi memperlambat pertumbuhan virus. HIV bisa
mudah beradaptasi dan kebal terhadap satu golongan ARV. Oleh karena itu, kombinasi
golongan ARV akan diberikan pada penderita. Beberapa golongan ARV adalah:
Beberapa obat ARV sudah digabungkan menjadi satu pil. Begitu pengobatan HIV
dimulai, mungkin obat ini harus dikonsumsi seumur hidup. Jika satu kombinasi ARV
tidak berhasil, mungkin perlu beralih ke kombinasi ARV lainnya.
Dengan pengobatan lebih dini, risiko menularkan virus melalui kelahiran normal tidak
meningkat. Tapi bagi beberapa wanita, tetap disarankan untuk melahirkan dengan
operasi caesar.
Bagi wanita yang terinfeksi HIV, disarankan untuk tidak memberi ASI kepada bayinya.
Virus bisa menular melalui proses menyusui. Jika Anda adalah pasangan yang
menderita HIV, bicarakan kepada dokter sebagaimana ada pilihan untuk tetap hamil
tanpa berisiko tertular HIV.
Kelelahan
Mual