Anda di halaman 1dari 3

Syarat Briket Batubara

Syarat-syarat briket batubara yang baik adalah:


1. Kesanggupan untuk nyala.
2. Pembakarannya yang baik.
3. Waktu penyalahannya lebih cepat.
4. Efisiensi pembakaran yang tinggi.
5. Tidak mengeluarkan asap yang berlebih dan berbau.
6. Tidak mudah pecah.
7. Tidak berjamur.
8. Kandungan abunya cukup rendah (Rifdah, 2015).

Parameter Kualitas Batubara


Parameter kualitas batubara merupakan faktor penting dalam
pengklasifikasian batubara.
Parameter-parameter tersebut antara lain:
1. Moisture
Semakin tinggi peringkat suatu batubara semakin kecil porositas batubara
tersebut atau semakin padat batubara tersebut. Dengan demikian akan semakin
kecil juga moisture yang dapat diserap atau ditampung dalam pori batubara
tersebut. Hal ini menyebabkan semakin kecil kandungan moisturenya khususnya
inherent moisture. Semakin kecil ukuran partikel batubara, maka semakin besar
luas permukaanya. Hal ini menyebabkan akan semakin tinggi surface moisture.
Pada nilai inherent moisture tetap, maka TM-nya akan naik yang dikarenakan
naiknya surface moisture.

2. Calorific Value (Nilai Kalori)


Nilai Kalori batubara bergantung pada peringkat batubara. Semakin tinggi
peringkat batubara, semakin tinggi nilai kalorinya. Pada batubara yang sama nilai
kalori dapat dipengaruhi oleh moisture dan juga abu. Semakin tinggi moisture
atau abu, semakin kecil nilai kalorinya.

3. Kandungan Abu (Ash Content)


Merupakan sisa zat anorganik yang terdapat dalam batubara. Kandungan
abu tersebut dihasilkan dari pengotor bawaan dalam proses pembentukan
batubara maupun pengotor yang berasal dari proses penambangan. Kandungan
abu dapat dikurangi melalui proses pencucian. Kandungan abu (lebih tepatnya,
hasil abu) batubara adalah residu yang tidak mudah terbakar (biasanya oksida
logam) yang tersisa setelah batubara dibakar dan mewakili materi mineral curah
setelah karbon, oksigen, sulfur, dan air (termasuk dari tanah liat) telah
digerakkan. mati selama pembakaran (Speight, 2013). Kadar abu relatif lebih
stabil pada batubara yang sama. Oleh karena itu Ash sering dijadikan parameter
penentu dalam beberpa kalibrasi alat preparasi maupun alat sampling. Semakin
tinggi kadar abu pada jenis batubara yang sama, semakin rendah nilai kalorinya.
4. Zat Terbang (Volatile Matter)
Volatile matter/ zat terbang, adalah bagian organik batubara yang menguap
ketika dipanaskan pada temperature tertentu.Volatile matter biasanya berasal dari
gugus hidrokarbon dengan rantai alifatik atau rantai lurus. Yang mudah putus
dengan pemanasan tanpa udara menjadi hidrokarbon yang lebih sederhana seperti
methana atau ethane. Kadar Volatile Matter dalam batubara ditentukan oleh
peringkat batubara. Semakin tinggi peringkat suatu batubara akan semakin
rendah kadar volatile matternya.Volatile matter memiliki korelasi dengan
vitrinite reflectance, semakin rendah volatile matter, semakin tinggi vitrinite
reflectancenya
5. Kandungan Karbon Bebas (Fixed Carbon)
Merupakan karbon yang tertinggal setelah pendeterminasian zat terbang.
Dengan adanya pengeluaran zat terbang dan kandungan air, maka karbon
tertambat secara otomatis akan naik, sehingga makin tinggi kandungan
karbonnya, maka kualitas batubara akan makin baik. Perbandingan antara karbon
padat dengan zat terbang disebut Fuel Ratio. Kandungan volatile matter
mempengaruhi kesempurnaan pembakaran dan intensitas nyala api. Semakin
tinggi Fuel Ratio maka karbon yang tidak terbakar semakin banyak (Nurlela.
2019).

DAFTAR PUSTAKA
Rifdah, 2015. Pengaruh Suhu Pembakaran Terhadap Nilai Kalor Briket Dari
Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Perekat Tepung Tapioka, Jurnal
Teknik Kimia. 5(1): 814-822.
Nurlela. 2019. Analisa Total Moisture Dan Ash Content Pada Briket Batubara.
Jurnal Teknik Kimia. 4(1): 36-43.

Anda mungkin juga menyukai