Anda di halaman 1dari 3

Golongan IIIA

Unsur-unsur golongan IIIA tidak sereaktif unsur golongan IA dan IIA. Anggota unsur golongan
IIIA adalah boron (B), aluminium (Al), gallium (Ga), indium (In), dan talium (Ti).
a. Sifat Fisika
Boron merupakan unsur pertama dalam golongan IIIA yang tergolong metaloid, sedangkan
unsur-unsur lainnya tergolong logam. Reaktivitas unsur-unsur golongan ini tidak ada
kecenderungan. Potensial reduksi golongan IIIA negatif, ini menunjukkan bahwa unsur IIIA
bersifat lebih logam dibanding hidrogen. Al3+ mempunyai potensial reduksi negatif yang paling
besar di antara kation golongan IIIA. Oleh karena itu Al merupakan logam golongan IIIA yang
paling aktif. Perhatikan sifat-sifat golongan IIIA pada tabel berikut.
b. Sifat Kimia Boron dan Aluminium
1) Boron
Boron adalah unsur yang tidak reaktif pada suhu biasa. Bila bereaksi, tidak ada kecenderungan
dari atom unsur boron untuk kehilangan elektron-elektron terluar dan membentuk kation
sederhana yaitu B3+. Adapun reaksi pada boron adalah sebagai berikut.
a) Reaksi dengan halogen
Boron bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai terbakar dalam gas fluor.
b) Membentuk asam oksi
Jika dipanaskan dalam udara, unsur boron bereaksi dengan oksigen dalam pembakaran yang
sangat eksotermik untuk membentuk oksida B2O3. Oksida ini bersifat asam. Adapun reaksinya
adalah sebagai berikut.
c) Semua boron yang larut membentuk larutan yang bersifat basa bila dilarutkan dalam air, di
mana ion BO32¯ bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton dari air.
d) Boron membentuk molekul-molekul ion raksasa dengan atom oksigen menempati kedudukan
yang berselang-seling dengan reaksi seperti berikut.
2) Sifat Kimia Unsur Aluminium
Sejumlah garam aluminium seperti halnya logam golongan IIIA mengkristal dalam larutannya
sebagai hidrat. Misal senyawa AlX3 ? 6 H2O (di mana X = Cl–, Br,– I–). Aluminium bersifat
amfoter. Perhatikan reaksi berikut.
Aluminium dapat berlaku asam atau basa dikarenakan kecenderungan yang kuat untuk
dioksidasi menjadi Al3+. Perhatikan reaksi berikut.
Reaksi ini terjadi pada permukaan aluminium yang bersih tetapi dalam larutan asam atau
dengan kehadiran basa kuat, lapisan tipis Al(OH)3 ini larut dengan reaksi seperti berikut.

PEMBAHASAN
2.1. SIFAT KIMIA DAN FISIKA
a. SIFAT FISIKA GOLONGAN IIIA
Tabel sifat fisika golongan IIIA
Lambing unsur B Al Ge In Ti
Nomor atom 5 13 31 49 81
Jari –jari atom (A ) 0,80
0
1,25 1,24 1,50 1,55
Jari –jari ion (A )
0
- 0,45 0,60 0,80 0,95
0
Titik Leleh ( K) 2300 923 303 429 577
0
Titik Didih ( K) 4200 2720 2510 2320 1740
Tabel diatas menunjukkan ringkasan beberapa sifat penting dari unsur-unsur golongan IIIA.
Fakta yang terpenting pada tabel diatas adalah tingginya titik leleh Boron dan titik leleh Galium
yang relatif rendah; peningkatan yang signifikan pada potensial reduksi dari atas ke bawah
dalam satu golongan; tingginya energi ionisasi dari golongan nonlogam (boron) dan besarnya
peningkatan kepadatan dari atas ke bawah dalam satu golongan.
b. SIFAT FISIKA GOLONGAN IVA
Karbon dan silikon termasuk unsur golongan IVA. Anggota unsur golongan IVA lainnya
adalah germanium (Ge), timah (Sn), plumbum (Pb). Di sini kita hanya akan mempelajari sifat
unsur karbon dan silikon. Perhatikan sifat fisika karbon dan silikon berikut ini:
Sifat C Si
Nomor atom 6 14
Titik leleh (K) 3.510 1.412
Titik didih (K) 3.930 2.680

c. SIFAT KIMIA GOLONGAN IIIA


Pada makalah ini sifat kimia yang kita pelajari hanya kimia boron dan aluminium.
1. Boron
Boron adalah unsur yang tidak reaktif pada suhu biasa. Bila bereaksi, tidak ada
kecenderungan dari atom unsure boron untuk kehilangan elektron-elektron terluar dan
membentuk kation sederhana yaitu B3+.
Adapun reaksi pada boron adalah sebagai berikut:
a) Reaksi dengan halogen
Boron bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai terbakar dalam gas fluor.
2 B + 3 X2 2 BX3 X = atom halogen
b) Membentuk asam oksi
ika dipanaskan dalam udara, unsur boron bereaksi dengan oksigen dalam pembakaran yang
sangat eksotermik untuk membentuk oksida B2O3. Oksida ini bersifat asam. Adapun reaksinya
adalah sebagai berikut.
B2O3(s) + 3 H2O(l) 2 H3BO3(l)
asam borat

c) Semua boron yang larut membentuk larutan yang bersifat basa bila dilarutkan dalam air, di
mana ion. BO32- bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton dari air.
BO3 2 ¯(aq) + H2O(l) HBO3¯(aq) + OH¯(aq)
d) Boron membentuk molekul-molekul ion raksasa dengan atom oksigen menempati kedudukan
yang berselang-seling dengan reaksi seperti berikut.
|
–B–O–B–O–B–O
| |

2. Sifat Kimia Unsur Aluminium


Sejumlah garam aluminium seperti halnya logam golongan IIIA mengkristal dalam
larutannya sebagai hidrat. Misal senyawa AlX3.6H2O (di mana X = Cl–, Br,– I–). Aluminium
bersifat amfoter. Perhatikan reaksi berikut.

OH- OH-
(Al(H O) )3+ (a) Al(OH) (aq) (Al(OH) ) (aq)
+ +
H3O H3O

Aluminium dapat berlaku asam atau basa dikarenakan kecenderungan yang kuat
untuk dioksidasi menjadi Al3+. Perhatikan reaksi berikut.
2 Al(s) + 6 H2O(l) → 2 Al(OH)3(aq) + 3 H2(g)
Reaksi ini terjadi pada permukaan aluminium yang bersih tetapi dalam larutan asam atau
dengan kehadiran basa kuat, lapisan tipis Al(OH)3 ini larut dengan reaksi seperti berikut.
2 Al(OH)3(aq) + 2 OH¯(aq) → 2 (Al(OH)4)¯(aq)

Anda mungkin juga menyukai