Anda di halaman 1dari 1

Mr.

Ahmad Soebardjo Djojoadisoerjo

Alasan :
Beliau merupakan salah satu tokoh yang berperan penting dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Tanpa ragu, Ahmad Soebardjo berani meyakinkan Golongan Muda bahwa proklamasi akan segera
dilaksanakan dengan taruhan nyawanya sendiri. Hal tersebut menunjukkan bahwa beliau tidak
memperhitungkan jiwa dan raganya demi kemerdekaan Indonesia.

Achmad Soebardjo dilahirkan di Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat, tanggal 23 Maret 1896.
Ayahnya bernama Teuku Muhammad Yusuf, masih keturunan bangsawan Aceh dari Pidie. Kakek
Achmad Soebardjo dari pihak ayah adalah ulama di wilayah Lueng Putu, sedangkan Teuku Yusuf
adalah Mantri Polisi di wilayah Teluk Jambe, Kerawang. Ibu Achmad Soebardjo bernama
Wardinah. Ia keturunan Jawa-Bugis, dan merupakan anak dari Camat di Telukagung, Cirebon.

Ayahnya mulanya memberinya nama Teuku Abdul Manaf, sedangkan ibunya memberinya nama
Achmad Soebardjo. Nama Djojoadisoerjo ditambahkannya sendiri setelah dewasa, saat ia ditahan di
penjara Ponorogo karena "Peristiwa 3 Juli 1946".

Beliau termasuk tokoh penting dalam sejarah perjuangan Indonesia dalam memproklamasikan
kemerdekaan. Terkenal sebagai konseptor naskah teks proklamasi dan pembukaan UUD
1945. Berikut merupakan riwayat Mr.Ahmad Soebardjo dalam peristiwa proklamasi.
1. Mr.Ahmad Soebardjo berhasil menjembatani perbedaan pendapat antara golongan muda dan
golongan tua di Rengasdengklok.
2. Beliau juga merupakan konseptor yang ikut menyumbangkan pikirannya dalam penyusunan
naskah proklamasi kemerdekaan, yaitu pada kalimat pertama yang berbunyi : “ Kami bangsa
Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”.
Namun pada 17 Agustus 1945, Ahmad Soebardjo tidak dapat menghadiri proklamasi kemerdekaan
RI karena kelelahan akibat 3 hari penuh ketegangan, baginya kehadirannya tidaklah begitu penting
dalam proklamasi tersebut, yang terpenting adalah proklamasi kita berhasil diwujudkan.

Ungkapan/Nilai – Nilai Yang Perlu Diteladani :

Demi Kemedekaan Indonesia, beliau rela mengorbankan waktu, kesehatannya, bahkan jiwa dan
raganya. Kerelaan tokoh ini dalam memperjuangkan bangsa dan Negara adalah teladan bagi
generasi muda untuk mencintai dan menghormati negara dan pahlawan di balik kemerdekaan kita.

Putu Savitri Dharma Jyoti

XI MIA 1/34

Anda mungkin juga menyukai