Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ALAT UKUR FISIKA

“Termometer”

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

dalam Mata Kuliah Alat Ukur Fisika

Dosen Pengampu: Dr. Karya Sinulingga, M. Si

Oleh :

Kelompok 2

Afrida Khairani Rangkuti (4192421002)

Ayu Masytah Dewi (4191121012)

Bintama Sihotang (4192421023)

FISIKA DIK A 2019

PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga Kelompok kami sanggup menyusun Makalah yang berjudul
“Termometer” ini semaksimal mungkin.
Adapun maksud kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Kepemimpinan yang telah di amanahkan kepada kami. Kami juga mengucapkan banyak
terimakasih kepada Bapak Dr. Karya Sinulingga, M. Si . selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Alat Ukur Fisika ini.
Kami sadar bahwa makalah ini tentu saja tidak lepas dari banyaknya kekurangan baik
dari segi mutu maupun jumlah dari materi yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh
keterbatasan yang kami miliki.
Oleh sebab itu, kami membutuhkan masukan dan kritik yang bersifat membangun
yang berasal dari semua pihak, demi perbaikan terhadap makalah selanjutnya. Harapan kami
semoga makalah ini bermanfaat terlebih bagi kami dan para pembaca.

Medan, 20 November 2019

Penyusun

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1


A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2


A. Sejarah Penemuan Termometer ............................................................................ 2
B. Pengertian dan Jenis Jenis Termometer ................................................................ 3
C. Perbandingan Skala Termometer .......................................................................... 14
D. Hubungan antara Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin ................................ 15

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 17

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 17
B. Saran .................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan
adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu
dengan valid. Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan.
Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 - 1744) sehingga pada tahun 1742
dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini
diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus
maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini
disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin
(1842 - 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari
273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan
0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala
Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala
Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan permasalahan dari pembahasan makalah ini, yaitu:


1. Bagaimana sejarah Termometer?
2. Apa yang dimaksud dengan Termometer?
3. Apa jenis-jenis Termometer?
4. Apa yang dimaksud dengan Perbandingan Skala Termometer?
5. Apa saja Hubungan antara Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan permasalahan dari pembahasan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui sejarah Termometer.
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Termometer.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Termometer.
4. Untuk mengetahui Perbandingan Skala Termometer.
5. Untuk mengetahui Hubungan antara Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Penemuan Termometer


Sebelum termometer ditemukan, ahli astronomi dan ahli ilmu alam melakukan berbagai
usaha untuk dapat menciptakan alat yang dapat mengukur suhu. Mereka mengetahui bahwa
temperatur dapat membuat zat memuai. Untuk itu, mereka menggunakan ukuran muai zat
sebagai patokan dalam mengukur temperatur. Namun penemuan alat pengukur temperatur
tidak dapat dengan mudah diciptakan. Para ahli perlu menemukan zat yang tepat, teknik yang
tepat dan skala yang tepat pula untuk dapat mengukur secara cermat.

Kemudian pada tahun 1593, Galileo Galilei berusaha membuat pengukuran termometer
dengan menggunakan pemuaian udara. Alat yang diciptakan oleh Galileo ini kemudian
disebut termoskop. Walaupun masih tergolong sangat sederhana, namun secara kasar alat ini
sudah dapat mengukur temperatur.

Termoskop galileo terdiri atas bola gelas sebesar telur ayam yang dihubungkan dengan
pipa panjang tertutup berisi air. Di dalam cairan digantungkan sejumlah beban. Umumnya
beban tersebut dilekatkan pada bola kaca tersegel yang berisi cairan berwarna untuk efek
estetika. Saat suhu berubah, kerapatan cairan di dalam silinder turut berubah yang
menyebabkan bola kaca bergerak timbul atau tenggelam untuk mencapai posisi di mana
kerapatannya sama dengan cairan sekelilingnya atau terhenti oleh bola kaca lainnya. Bila
perbedaan kerapatan bola kaca sangat kecil dan terurutkan sedemikian rupa sehingga yang
kurang rapat berada di atas dan yang terapat berada di bawah, hal tersebut dapat membentuk
suatu skala suhu.

Di Florence bangsawan Tuscany, Ferdinand II, menciptakan termometer yang lebih


baik. Udara di dalam bola gelas digantikan dengan anggur atau alkhohol. Kedua titik tetapnya
adalah temperatur pada musim dingin yang terdingin serta temperatur pada musim panas
yang terpanas. Sejak penemuan Amontons dan Ferdinand, kemudian banyak bermunculan
usulan mengenai titik patokan. Ada yang mengusulkan penggunaan satu titik patokan saja,
tetapi ada pula yang mengusulkan dua titik patokan.

Setelah membaca sejarah ilmu yang mengisahkan penemuan Amotons tentang titik didih
air yang tetap maka Gabriel Daniel Fahrenheit terdorong untuk membuat termometer guna
melihat gejala alam di bidang temperatur. Fahrenheit mengulang disain termometer serta

2
menggunakan air raksa sebagai zat pengukurnya. Pada tahun 1714, Fahrenheit berhasil
menciptakan termometer raksa. Inilah termometer yang benar-benar cermat dan teliti. Skala
pada termometer ini dikenal sebagai derajat Fahrenheit.
Dikemudian hari, diketahui penggunaan raksa dalam alat ukur temperatur memiliki
beberapa kelebihan dibandingkan penggunaan air. Diantaranya:
1. Jangkauan suhu raksa cukup lebar. Raksa membeku pada suhu -40°C dan mendidih pada
suhu 360°C.

2. Unsur logam transisi ini berwarna keperakan, sehingga dapat mudah dilihat karena
mengkilat.

3. Raksa tidak membasahi diding pipa kapiler pada termometer sehingga pengukurannya
menjadi teliti.

4. Pemuaian Raksa cukup teratur dari temperatur ke temperatur.

Pada tahun 1730, Rene Antoine Ferchault de Reamur menyusun suatu skala temperatur
baru dan dikenal dengan skala Reamur. Dalam percobaannya ia menggunakan campuran
anggur dan air dalam bandingan 4 dan 1.

Pada tahun 1742 ahli astronomi Swedia di Universitas Upsala, Anders Celcius membagi
jarak di antar titik beku dan titik didih air ke dalam 100 bagian. Skala inipun dikenal dengan
skala celcius atau skala centigrade. C°C adalah titik dimana air membeku dan 100°Pada skala
celcius, 0 adalah titik dimana air mendidih. Skala inilah yang paling sering digunakan di
dunia.

Pada tahun 1848, Fisikawan Skotlandia, Lord Kelvin, menyatakan


pentingnya fenomena hubungan suhu-volume atau Hukum Charles dan Gay-Lussac. Sebagai
contoh, bila kita mempelajari hubungan suhu – volume pada berbagai tekanan. Pada suatu
nilai tekanan yang ditentukan , plot dari volume terhadap suhu menghasilkan garis lurus.
Dengan memperpanjang garis ke volume nol, diperoleh perpotongan pada sumbu suhu
dengan nilai C. Pada tekanan lainnya, diperoleh garis lurus yang berbeda dari°-273,15 plot
antara volume suhu , namun diperoleh pula perpotonga suhu pada C. (Raymond Chang, 2005:
130) °volume nol yang sama, yaitu pada -273,15

B. Pengertian dan Jenis-Jenis Termometer


Alat yang digunakan untuk mengukur suhu benda dengan tepat dan menyatakannya
dengan angka disebut termometer. Sebuah termometer biasanya terdiri dari sebuah pipa kaca
3
berongga yang berisi zat cair ( alkohol atau air raksa ), dan bagian atas cairan adalah ruang
hampa udara.

Termometer dibuat berdasarkan prinsip bahwa volume zat cair akan berubah apabila
dipanaskan atau didinginkan. Volume zat cair akan bertambah apabila dipanaskan sedangkan
apabila didinginkan akan berkurang. Naik atau turunnya cairan tersebut digunakan sebagai
acuanuntuk menentukan suhu suatu benda.

Untuk lebih memahami prinsip kerja termometer, panaskan air didalam tabung sampai
mendidih kemudian amati dengan teliti air tersebut. Tentu tidak lama kemudian kamu aan
melihat bahwa zat cair dalam pipa kaca naik mencapai titik tertentu. Perubahan volume zat
cair dalam pip dapat digunakan untuk mengkur suhu.Adapun jenis jenis termometer
berdasarkan sifatnya yaitu :

1. Termometer Dengan Bahan Zat Cair


a. Termometer Laboratorium
Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu air dingin atau air yang sedang
dipanaskan. Termometer laboratorium menggunakan raksa atau alkohol sebagai
penunjuk suhu. Raksa dimasukkan ke dalam pipa yang sangat kecil (pipa kapiler),
kemudian pipa dibungkus dengan kaca yang tipis. Tujuannya agar panas dapat diserap
dengan cepat oleh termometer.

Skala pada termometer laboratorium biasanya dimulai dari 0 °C hingga 100 °C.
0 °C menyatakan suhu es yang sedang mencair, sedangkan suhu 100°C menyatakan
suhu air yang sedang mendidih. Termometer ini digunakan untuk perlengkapan
praktikum di laboratorium. Bentuknya pipa panjang dengan cairan pengisi alkohol
yang diberi warna merah. Fungsi termometer laboratorium digunakan untuk
perlengkapan praktikum di laboratorium.

Cara menggunakan termometer laboratorium yaitu : Ukur suhu objek benda yang
akan diukur (misalnya : cairan). Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkohol
akan memuai sehingga skalanya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu
maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan
suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila
memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.

4
Kelebihan dari Termometer Laboratorium : Skala ukurnya luas hingga di bawah
nol.

b. Termometer Ruang

Termometer ruang biasanya dipasang pada tembok rumah atau kantor.


Termometer ruang mengukur suhu udara pada suatu saat. Skala termometer ini adalah
dari -50°C sampai 50°C. Skala ini digunakan karena suhu udara di beberapa tempat
bisa mencapai di bawah 0°C, misalnya wilayah Eropa. Sementara di sisi lain, suhu
udara tidak pernah melebihi 50°C. Fungsi dari termometer ruang yaitu digunakan
untuk mengukur suhu suatu ruangan.

Cara menggunakan termometer ruang yaitu untuk mengukur suhu suatu ruangan
biasanya termometer ini digabungkan dengan berbagai alat lain misalnya : alat
penunjuk waktu,hiasan dinding,dan lain sebagainya.

Kelebihan dari Termometer Ruang : Merupakan termometer maksimum, ukuran


tandon dibuat besar agar menjadi lebih peka terhadap perubahan suhu

c. Termometer Klinis

Termometer klinis disebut juga termometer demam. Termometer ini digunakan


oleh dokter untuk mengukur suhu tubuh pasien. Pada keadaan sehat, suhu tubuh
manusia sekitar 37°C. Tetapi pada saat demam, suhu tubuh dapat melebihi angka
tersebut, bahkan bisa mencapai angka 40. Skala pada termometer klinis hanya dari
35°C hingga 43°C. Hal ini sesuai dengan suhu tubuh manusia, suhu tubuh tidak
mungkin di bawah 35°C dan melebihi 43°C. Fungsi dari termometer klinis biasanya
digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia.

Cara menggunakan termometer klinis yaitu mula-mula,periksa terlebih dahulu


apakah termometer sudah menunjukkan suhu dibawah 35°C.Jika belum,termometer
kita kibas-kibaskan sehingga menunjukkan suhu kurang dari 35°C.Selanjutnya,pasang
thermometer itu di bawah ketiak atau lipatan tubuh selama kira-kira 5 menit.Setelah
itu,ambil thermometer dari tubuh dan baca pada skala termometer.Skala yang
ditunjukkan termometer menunjukkan suhu tubuh pasien pada keadaan itu.

Kelebihan Termometer Klinis:

1. Saat ditempelkan pada tubuh akan membaca secara otomatis dan ditampilkan
dalam bentuk angka

5
2. Tidak mudah rusak
3. Cepat menangkap suhu/ menyamkan suhu dengan benda yang diukur
4. Bisa digunakan disemua site

Kelemahan Termometer Klinis:

1. Termasuk termometer yang mahal


2. Kurang akurat
3. Gampang berubah posisi

d. Termometer Six-Bellani

Termometer Six-Bellani disebut pula termometer maksimum-minimum.


Termometer ini dapat mencatat suhu tertinggi dan suhu terendah dalam jangka waktu
tertentu. Termometer ini mempunya 2 cairan, yaitu alkohol dan raksa dalam satu
termometer. Fungsi dari termometer Six-Bellani yaitu digunakan untuk mengukur
suhu maksimum dan minimum suatu tempat.

Kelebihan Termometer Six-Bellani:

1. Dilengkapi magnet tetap untuk menarik keping baja turun melekat pada raksa.
2. Termasuk termometer khusus karena digunakan untuk mengatur suhu tertinggi
dan terendah di suatu tempat.
3. Menggunakan 2 skala, skala minimum di pipa kiri dan skala maksimum di pipa
kanan.

Kekurangan Termometer Six-Bellani: Pemakai harus berhati hati karena selesai


dibaca suhunya, termometer harus dikibas dengan keras untuk mengembalikan fungsinya.

e. Termometer Air Raksa

Termometer air raksa adalah termometer cairan yang menggunakan air raksa
sebagai pengisinya. Termometer air raksa merupakan thermometer yang banyak
digunakan dibandingkan dengan termometer alkohol. Termometer air raksa sering
disebut termometer maksimum karena dapat mengukur suhu yang sangat tinggi. Jika
suhu panas, air raksa akan memuai sehingga kita akan melihat air raksa pada tabung
kaca naik. Ketika suhu turun, air raksa akan tetap berada pada posisi ketika suhu
panas. Hal itu disebabkan adanya konstraksi yang menghambat air raksa untuk

6
kembali ke keadaan semula. OIeh karena itu, untuk mengembalikan air raksa ke posisi
dasar, kita harus mengibas-ngibaskan termometer ini dengan kuat.

Cara menggunakan termometer air raksa yaitu :

1. Jika menggunakan termometer air raksa, pastikan air raksa berada


di reservoir atau di bawah 35°C. Bila tidak di reservoir, kibaskan ujung yang
tidak berair raksa.
2. Sebelum menggunakan termometer, bersihkan ujungnya yang berisi air raksa
dengan pembesih alkohol.
3. Jika menggunakan termometer air raksa, tahan sekitar 3-5 menit atau sampai
air raksa tidak bergerak lagi, baru dilihat hasilnya. Sementara jika dengan
termometer digital relatif lebih cepat.
4. Jika hasil pengukuran menunjukkan angka lebih dari 37,5° C, artinya anak
demam. Hal ini bisa juga kerena baju anak terlalu tebal atau suhu tubuhnya
meningkat karena banyak bergerak. Jika kurang pasti, lakukan lagi
pengukuran sekitar 30 menit kemudian.
5. Setelah pemakaian, jangan lupa membersihkan kembali termometer dengan
pembersih beralkohol.

Beberapa keuntungan air raksa sebagai pengisi thermometer antara lain:

a) Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga pengukurannya menjadi teliti.

b) Air raksa mudah dilihat karna mengkilat.

c) Air raksa cepat mengambil panas dari suatu benda yang sedang diukur.

d) Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karna air raksa membeku pada suhu -40 oC dan
mendidih pada suhu 360 oC.

e) Volume air raksa berubah secara teratur.

Selain beberapa keuntungan, ternyata air raksa juga memiliki beberapa kerugian antara lain:

a) Air raksa harganya mahal.

b) Air raksa tidak digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah.

c) Air raksa termasuk zat yang beracun sehingga berbahaya pabila tabungnya pecah.

2. Termometer Dengan Bahan Zat Padat


a. Termometer Bimetal

7
Termometer bimetal memanfaatkan logam untuk menunjukkan adanya perubahan
suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan.
Kepala bimetal dibentuk spiral dan tipis, sedangkan ujung spiral bimetal ditahan
sehingga tidak bergerak dan ujung lainnya menempel pada pinggir penunjuk. Semakin
besar suhu, keping bimetal semakin melengkung dan meneyebabkan jarum penunjuk
bergerak ke kanan, ke arah skala yang lebih besar. Termometer bimetal biasanya terdapat
di mobil.

Fungsi dari termometer bimetal adalah digunakan untuk menunjukkan adanya


perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika
didinginkan.

Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika
kepingan menerima rangsangan berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung
karena pemuaian panjang pada logam.

Kelebihan Termometer Bimetal:

1. Tahan dari goncangan


2. Tidak mudah terbakar
3. Harganya relatif Murah
4. Tahan lama, awet dan mudah dikalibrasikan
5. Dapat digunakan untuk termograf

Kelemahan Termometer Bimetal:

1. Memerlukan kalibrasi sering untuk menjaga akurasiRespon terhadap perubahan suhu


lambat
2. Kurang akurat

b. Termometer Termokopel

Pengukuran suhu dengan ketepatan tinggi dapat dilakukan dengan menggunakan


termokopel, di mana suatu tegangan listrik dihasilkan saat dua kawat berbahan logam
yang berbeda disambungkan untuk membentuk sebuah loop. Kedua persambungan
tersebut memiliki suhu yang berbeda. Untuk meningkatkan besar tegangan listrik yang
dihasilkan, beberapa termokopel bisa dihubungkan secara seri untuk membentuk

8
sebuah termopil. Termometer termokopel berfungsi untuk membentuk rangkaian tertutup
dan kecepatan dan keseimbangan suhu.

Kelebihan Termokopel:

1. Layar mudah dibaca tidak mudah keruh, skala terlihat jelas


2. Tahan lama, tidak mudah rusak
3. Respon terhadap perubahan suhu, sangat cepat diterima
4. Lebih akurat,
5. Dapat mengukur variasi suhu lebih dari jarak kurang dari 1 cm
6. Terletak pada kecepatan mencapai keseimbangan suhu dengan sistem yang akan
diukur.
7. Jangkauan suhunya besar (mulai dari -100 °C sampai dengan 1500 °C), ukuran
termometer kecil, dapat mengukur suhu dnegan cepat dan dapat dihubungkan ke
rangkaian lain atau komputer.

Kelemahan Termokopel:

1. Hanya mengukur perbedaan suhu


2. Sulit untuk mengkalibrasi
3. Perlengkapan tambahan cenderung mahal
4. Kurang teliti jika dibandingkan dengan termometer gas volume konstan dan
termometer platina.
c. Termometer Platina
Hambatan listrik diukur dengan teliti oleh sebuah rangkaian jembatan.

Keuntungan Termometer Platina: Jangkauan suhunya lebar ( -250°C sampai dengan


1500°C ), teliti dan peka.

Kerugian Termometer Platina: Suhu tidak dibaca langsung. Pembacaannya lambat,


sehingga tidak sesuai untuk mengukur suhu yang berubah – ubah.

3. Termometer Hambatan

a. Termometer Hambatan Listrik


Termometer hambatan listrik merupakan termometer yang paling tepat digunakan dalam
industri untuk mengukur suhu di atas 1000 C. Termometer ini dibuat berdasarkan perubahan
hambatan logam, contohnya termometer hambatan platina.
Dalam termometer hambatan terdapat kawat penghambat yang disentuhkan ke benda
yang akan diukur suhunya, misalnya pada pengolahan besi dan baja. Suatu tegangan atau

9
potensial listrik yang bernilai tetap diberikan sepanjang termistor, yaitu sensor yang terbuat
dari logam dengan hambatan yang bertambah jika dipanaskan.
Termometer hambatan berfungsi untuk mengukur suhu yang tinggi tidak mungkin
menggunakan termometer zat cair. Termometer logam adalah termometer yang paling tepat
digunakan dalam industri untuk mengukur suhu di atas 1000°C. Salah satu termometer yang
dibuat berdasarkan perubahan hambatannya adalah temometer hambatan platina.
Hambatan listrik pada seutas kawat logam akan bertambah jika dipanaskan. Sifat
termometnik ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada termometer hambatan.

Kelebihan Termometer Hambatan:

1. Dapat mengukur suhu yang sangat tinggi diatas 10000C


2. Ramah lingkungan
3. Mudah menyesuaikan dengan suhu benda yang diukur
4. Efisien bila digunakan untuk keperluan industry
5. Tidak memerlukan keahlian kusus untuk mengoprasikannya

Kelemahan Termometer Hambatan:

1. Instalasi sulit
2. Memerlukan perawatan rutin agar tidak cepat rusak
3. Harga tergolong mahal
4. Kesalahan pengukuran mudah dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
5. Kurang akurat, hasil pengukuran mudah berubah ubah

b. Termometer Resistor

Termometer resistor adalah termometer yang dibuat berdasarkan perubahan hambatan


jenis suatu penghantar karena adanya perubahan suhu. Termometer resistor memiliki
thermometric property berupa hambatan suatu konduktor. Termometer ini berfungsi untuk
mengukur suhu yang tinggi.

Termometer hambatan menggunakan logam karena logam akan bertambah besar


hambatannya terhadap arus listrik jika panasnya bertambah. Jika suhu bertambah, elektron-
elektron tersebut akan bergetar dan getarannya semakin besar seiring dengan naiknya suhu.
Dengan besarnya getaran tersebut, maka gerakan elektron akan terhambat dan menyebabkan
nilai hambatan dari logam tersebut bertambah. Platinum adalah logam yang paling sering

10
digunakan untuk termometer hambatan karena tingkat kestabilannya serta daya yang tidak
berubah drastis dengan tegangan.

Untuk mengukur suhu yang tinggi tidak mungkin menggunakan termometer zat cair.
Termometer logam adalah termometer yang paling tepat digunakan dalam industri untuk
mengukur suhu diatas 1.0000 C. Salah satu termometer yang dibuat berdasarkan perubahan
hambatannya adalah termometer hambatan platina. Hambatan listrik pada seutas kawat logam
akan bertambah jika dipanaskan. Sifat termometrik ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu
pada termometer hambatan.

Cara kerja termometer ini adalah dengan menyentuhkan kawat penghantar ke sasaran,
misalnya lelehan besi yang panas pada pengolahan besi atau baja. Panas tersebut direspon
oleh tahanan, kemudian energi listrik yang bersangkutan diubah menjadi energi gerak yang
bisa menunjukkan angka tertentu pada skala suhu.

Kelebihan Termometer Resistor:

1. Layar mudah dibaca


2. Respon terhadap perubahan suhu, cepat
3. Dapat mengukur suhu panas hingga 160 C
4. Jika rusak, mudah diperbaiki
5. Praktis digunakan karena modelnya yang simple
6. Akurat terhadap perubahan suhu yang sangat kecil

Kelemahan Termometer Resistor:

1. Cenderung 'hanyut' setelah tahun penggunaan


2. Harganya relatif mahal
3. Memerlukan energi listrik

c. Termometer Termistor
Hambatan listrik diukur dengan suatu rangkaian yang mengandung sebuah skala yang
dikalibrasi dalam derajat suhu.
Keuntungan Termometer Termistor:
1. Dapat dihubungkan ke rangkaian lain atau komputer.

11
2. Sensitifitas terhadap perubahan suhu kecil sangat tinggi
3. Ukuran kecil sehingga mudah dibawa

Kekurangan Termometer Termistor

1. Jangkauan suhunya terbatas, yaitu -25°C sampai dengan 180°C.


2. Skala yang digunakan non linear
3. Mudah rusak dan rapuh.
4. Sulit dibaca dan apabila sudah lama kaca menjadi keruh.
4. Termometer Tekanan Gas

Termometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan sifat-sifat termal gas. Ada
dua macam termometer gas yaitu :

a. Termometer yang volume gasnya dijaga tetap dan tekanan gas tersebut dijadikan sifat
termometrik dari termometer.
b. Termometer yang tekanan gasnya dijaga tetap dan volume gas tersebut dijadikan sifat
termometrik dari termometer.

Karena gas memuai lebih besar daripada cairan maka termometer gas lebih teliti daripada
termometer cairan. Selain itu, termometer gas dapat mengukur suhu yang lebih rendah dan
lebih tinggi daripada termometer cairan. Lebar jangkauan suhunya adalah mulai dari -250°C
sampai dengan 1500°C.
Kelebihan dari termometer gas yaitu :

a. Lebih teliti.
b. Dapat mengukur suhu rendah karena titik bekunya -250°C.
c. Dapat mengukur suhu tinggi karena titik didihnya 1500°C.

Kekurangan dari termometer gas yaitu : Pengukuran lambat

5. Termometer Intensitas Reaksi


a. Pirometer

Intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda yang sangat panas yang
termometer pirometer ini berfungsi untuk menunjukkan suhu. Sifat termometrik ini
dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada pirometer.

Cara menggunakan pirometer adalah dengan mengarahkan pirometer ke lubang


tungku. Lalu , rheostat diputar sampai filamen lampu mulai menyala dan warna nyala
filamen sama dengan warna tungku yang berisi logam yang sedang dilebur. Suhu tungku

12
sesuai dengan suhu yang ditunjukkan oleh ammeter pada pirometer yang sudah
dikalibrasikan ke dalam derajat celsius.

Pirometer adalah sebuah termometer yang sangat akurat yang mengukur suhu benda
dengan jalan mengukur besarnya radiasi total atau radiasi pada salah satu panjang
gelombang. Pirometer dapat mengukur suhu yang sangat tinggi (kira-kira 500 C – 3000
C). Secara teori, suatu benda yang panas akan memancarkan radiasi dan cahaya
disekelilingnya, semakin tinggi suhu benda tersebut maka makin besar radiasi dan
intensitas cahaya yang dipancarkan. Besarnya radiasi dan intensitas cahaya ini tergantung
dari suhu benda dan dari warna atau panjang gelombang sinar yang dipancarkan. Dengan
mengukur radiasi total atau radiasi pada salah satu panjang gelombang maka temperatur
benda akan dapat ditentukan tanpa menyentuh benda tersebut, bahkan jika Anda berdiri
agak jauh dari benda tersebut.

Pirometer dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Pirometer Radiasi
2. Pirometer Optik

b. Termometer Inframerah

Termometer inframerah digunakan dengan cara menekan tombol sampai


menunjukkan angka tertinggi dengan cara mengarahkan sinar inframerah ke sasaran yang
dituju. Sinar yang diarahkan ke benda yang diukur akan memantul dan pantulan tersebut
direspon oleh alat sehingga termometer inframerah menunjukkan skala suhu yang
tepat.Termometer Inframerah berfungsi untuk Mengetahui suhu benda dengan
menyinarkan inframerah ke benda tersebut.

Cara menggunakan termometer inframerah adalah dengan cara menekan tombol


sampai menunjuk angka tertinggi sambil mengarahkan sinar inframerah ke sasaran yang
dituju, seperti pada besi yang masih membara di pabrik pengolahan besi atau baja. Sinar
yang diarahkan ke logam akan memantul dan pantulan tersebut direspons oleh sensor
penerima hingga termometer inframerah menunjukkan angkanya.

Kelebihan Termometer Infra merah:

a. Non-kontak pengukuran temperatur tidak berpengaruh pada objek yang diukur.

b. Cepat respon dan pergerakan benda dapat diukur dan suhu transien.

13
c. Keakuratan pengukuran, resolusi tinggi kecil.

d. Rentang pengukuran besar

e. Suhu pengukuran wilayah kecil.

f. Bisa menjadi titik waktu yang sama, garis, suhu permukaan.

g. Dapat diukur suhu mutlak, kelembaban relatif dapat diukur.

Kelemahan Termometer Infra merah:

a. Paparan terhadap pengaruh temperatur pada suhu objek yang diukur.


b. Tidak cocok untuk mengukur suhu transien.
c. Tidak mudah untuk mengukur benda bergerak.
d. Rentang pengukuran tidak cukup luas, dan perlengkapan.
e. Tidak cocok untuk mengukur beracun, tekanan tinggi, dan kesempatan berbahaya.

C. Perbandingan Skala Termometer


Supaya suhu suatu benda dapat diukur dengan menggunakan thermometer hingga
diketahui nilainya,maka dinding kaca thermometer diberi skala dengan cara menandai
titik-titik tertentu pada kaca. Setelah itu masing-masing titik tersebut diberi angka untuk
menunjukkan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Dibawah ini meripakan
perbandingan empat skala suhu, yaitu skala suhu Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan
Kelvin.

1. Thermometer Celcius
Skala Celsius merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Skala Celsius ditetapkan oleh seorang fisikawan Swedia yang bernama
Andreas Celsius (1701 – 1744). Skala temperatur Celsius menggunakan satuan 'Derajat
Celsius' (simbol °C). Pada skala Celsius, titik beku air ditetapkan sebagai titik tetap
bawah, yaitu sebesar 0 °C dan titik didih air ditetapkan sebagai titik tetap atas, yaitu
sebesar 100 °C. Jarak antara kedua titik tetap ini dibagi menjadi 100 skala.

2. Thermometer Reamur
Dibuat oleh Reamur dari Prancis pada tahun 1731. Pada skala Reamur, titik beku air
ditetapkan sebesar 0 °R dan titik didih air ditetapkan sebesar 80 °R. Jarak antara kedua

14
titik tetap ini dibagi ke dalam 80 skala. Skala Reamur jarang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.

3. Thermometer Fahrenheit
Dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit dari Jerman pada tahun 1986-1736. Pada skala
Fahrenheit, titik beku air ditetapkan sebesar 32 °F dan titik didih air ditetapkan sebesar
212 °F. Jarak kedua titik tetap ini dibagi dalam 180 skala. Skala Fahrenheit banyak
digunakan di Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat.

4. Thermometer Kelvin
Skala Kelvin ditetapkan oleh fisikawan Inggris Lord Kelvin pada tahun 1848-1954.
Skala Kelvin memiliki satuan Kelvin (disingkat K, bukan °K). Pada skala Kelvin, tidak
ada skala negatif karena titik beku air ditetapkan sebesar 273 K dan titik didih air
ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini berarti suhu 0 K sama dengan –273 °C. Suhu ini
dikenal sebagai suhu nol mutlak. Para ilmuwan yakin bahwa pada suhu nol mutlak,
molekul- molekul diam atau tidak bergerak. Dengan alasan inilah skala Kelvin sering
digunakan untuk keperluan ilmiah. Skala Kelvin merupakan satuan internasional untuk
temperatur.

D. Hubungan antara Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin


1. Hubungan anatara Celcius dan Reamur
Telah diketahui bahwa titik tetap bawah skala Celcius dan skala Reamur adalah
0oC dan 0oR. adapun titik tetap atas skala Celcius dan skala Reamur adalah 100oC dan
80oR.

2. Hubungan antara Celcius dan Fahrenheit


Dalam skala suhu Fahrenheit (Fahrenheit temperature scale), yang umum
digunakan sehari-hari di Amerika Serikat, suhu beku air adalah 32o F dan suhu didih
air 212oF, keduanya pada tekanan atmosfer standar. Ada 180 derajat diantara titik
beku dan didih, dibandingkan terhadap 100 skala Celcius, sehingga 1 skala Fahrenheit
mewakili hanya , atau , dari perubahan suhu sejauh satu derajat Celcius.

Untuk mengubah suhu dari Celcius ke Fahrenheit, harus diperhatikan bahwa suatu
suhu Celcius TC adalah besar derajat Celcius di atas titik beku; besar derajat
Fahrenheit di atas titik beku adalah dari suhu Celcius. Tetapi titik beku pada skala
Fahrenheit adalah 32o F, sehingga untuk memperoleh suhu Fahrenheit TF yang

15
sebenarnya, kalikan nilai Celciaus dengan lalu tambahkan 32o . atau dapat
dituliskan:

TF = TC + 32o
Untuk mengubah Fahrenheit ke Celcius, turunkan persamaan tersebut untuk memperoleh TC:
TC = (TF - 32o)
Dengan kata lain, kurangi 32o untuk memperoleh derajat Fahrenheit diatas titik
beku, lalu kalikan untuk mendapatkan besar derajat Celcius di atas titik beku, yaitu
suhu Celcius.
3. Hubungan antara Celcius dan Kelvin
Telah diketahui bahwa 0oC = 273 K dan 100oC = 373 K. skala Celcius dan skala
Kelvin sama-sama mempunyai 100 skala, sehingga diperoleh hubungan antara derajat
celcius dengan Kelvin adalah sebagai berikut:

TK = TC + 273 dan TC = TK - 273

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Termometermadalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun


perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang
16
berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada
bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.

Jenis-Jenis Termometer:

1. Thermometer menurut isinya dibagi menjadi :


a) Termometer cair
b) Termometer padat
c) Termometer digital

2. Thermometer berdasarkan penggunaannya :


a) Termometer klinis
b) Termometer laboratorium
c) Termometer ruangan
d) Termometer digital

B. Saran
Semoga makalah yang penulis buat dapat memberikan manfaat pengetahuan tentang
Termometer ini kepada pembaca. Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karena itu, Kami meminta saran dan kritik dari para pembaca untuk
penyempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Jamzuri. 2016. Pembuatan Sistem Akuisisi Data Pengukur Suhu Menggunakan Labview Interface For
Arduino (LIFA). Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF), 6(1).
Sears dan Zemansky. 2002. FISIKA UNIVERSITAS. Jakarta: Erlangga

17
Wartono, Muhamad dan Buwono Puruhito dan Albertus Ari Adrianto. Kesesuaian Termometer
Inframerah Dengan Termometer Air Raksa Terhadap Pengukuran Suhu Aksila Pada Usia
Dewasa Muda (18-22 Tahun). Jurnal Kedokteran Diponegoro.7 (2): 1520-1529.
http://rizkifisthein.wordpress.com/2011/06/23/skala-skala-termometer
http://planetinfo-zp.blogspot.com/2011/10/contoh-maklah-termometer.html
http://drzpost.com/reading-376-Fungsi-dan-Macam-Macam-Termometer.html
http://www.tuliskan.com/2012/06/pengertian-dan-penjelasan-singkat.html
http://sekitarduniaunik.blogspot.com/2013/02/perbedaan -celcius-fahrenheit-reamur-
dan.html
http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/2012/11/penemu-termometer-
fahrenheit.html

18

Anda mungkin juga menyukai