“Termometer”
Oleh :
Kelompok 2
2019
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga Kelompok kami sanggup menyusun Makalah yang berjudul
“Termometer” ini semaksimal mungkin.
Adapun maksud kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Kepemimpinan yang telah di amanahkan kepada kami. Kami juga mengucapkan banyak
terimakasih kepada Bapak Dr. Karya Sinulingga, M. Si . selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Alat Ukur Fisika ini.
Kami sadar bahwa makalah ini tentu saja tidak lepas dari banyaknya kekurangan baik
dari segi mutu maupun jumlah dari materi yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh
keterbatasan yang kami miliki.
Oleh sebab itu, kami membutuhkan masukan dan kritik yang bersifat membangun
yang berasal dari semua pihak, demi perbaikan terhadap makalah selanjutnya. Harapan kami
semoga makalah ini bermanfaat terlebih bagi kami dan para pembaca.
Penyusun
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
Halaman
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 17
B. Saran .................................................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan
adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu
dengan valid. Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan.
Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 - 1744) sehingga pada tahun 1742
dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini
diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus
maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini
disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin
(1842 - 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari
273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan
0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala
Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala
Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kemudian pada tahun 1593, Galileo Galilei berusaha membuat pengukuran termometer
dengan menggunakan pemuaian udara. Alat yang diciptakan oleh Galileo ini kemudian
disebut termoskop. Walaupun masih tergolong sangat sederhana, namun secara kasar alat ini
sudah dapat mengukur temperatur.
Termoskop galileo terdiri atas bola gelas sebesar telur ayam yang dihubungkan dengan
pipa panjang tertutup berisi air. Di dalam cairan digantungkan sejumlah beban. Umumnya
beban tersebut dilekatkan pada bola kaca tersegel yang berisi cairan berwarna untuk efek
estetika. Saat suhu berubah, kerapatan cairan di dalam silinder turut berubah yang
menyebabkan bola kaca bergerak timbul atau tenggelam untuk mencapai posisi di mana
kerapatannya sama dengan cairan sekelilingnya atau terhenti oleh bola kaca lainnya. Bila
perbedaan kerapatan bola kaca sangat kecil dan terurutkan sedemikian rupa sehingga yang
kurang rapat berada di atas dan yang terapat berada di bawah, hal tersebut dapat membentuk
suatu skala suhu.
Setelah membaca sejarah ilmu yang mengisahkan penemuan Amotons tentang titik didih
air yang tetap maka Gabriel Daniel Fahrenheit terdorong untuk membuat termometer guna
melihat gejala alam di bidang temperatur. Fahrenheit mengulang disain termometer serta
2
menggunakan air raksa sebagai zat pengukurnya. Pada tahun 1714, Fahrenheit berhasil
menciptakan termometer raksa. Inilah termometer yang benar-benar cermat dan teliti. Skala
pada termometer ini dikenal sebagai derajat Fahrenheit.
Dikemudian hari, diketahui penggunaan raksa dalam alat ukur temperatur memiliki
beberapa kelebihan dibandingkan penggunaan air. Diantaranya:
1. Jangkauan suhu raksa cukup lebar. Raksa membeku pada suhu -40°C dan mendidih pada
suhu 360°C.
2. Unsur logam transisi ini berwarna keperakan, sehingga dapat mudah dilihat karena
mengkilat.
3. Raksa tidak membasahi diding pipa kapiler pada termometer sehingga pengukurannya
menjadi teliti.
Pada tahun 1730, Rene Antoine Ferchault de Reamur menyusun suatu skala temperatur
baru dan dikenal dengan skala Reamur. Dalam percobaannya ia menggunakan campuran
anggur dan air dalam bandingan 4 dan 1.
Pada tahun 1742 ahli astronomi Swedia di Universitas Upsala, Anders Celcius membagi
jarak di antar titik beku dan titik didih air ke dalam 100 bagian. Skala inipun dikenal dengan
skala celcius atau skala centigrade. C°C adalah titik dimana air membeku dan 100°Pada skala
celcius, 0 adalah titik dimana air mendidih. Skala inilah yang paling sering digunakan di
dunia.
Termometer dibuat berdasarkan prinsip bahwa volume zat cair akan berubah apabila
dipanaskan atau didinginkan. Volume zat cair akan bertambah apabila dipanaskan sedangkan
apabila didinginkan akan berkurang. Naik atau turunnya cairan tersebut digunakan sebagai
acuanuntuk menentukan suhu suatu benda.
Untuk lebih memahami prinsip kerja termometer, panaskan air didalam tabung sampai
mendidih kemudian amati dengan teliti air tersebut. Tentu tidak lama kemudian kamu aan
melihat bahwa zat cair dalam pipa kaca naik mencapai titik tertentu. Perubahan volume zat
cair dalam pip dapat digunakan untuk mengkur suhu.Adapun jenis jenis termometer
berdasarkan sifatnya yaitu :
Skala pada termometer laboratorium biasanya dimulai dari 0 °C hingga 100 °C.
0 °C menyatakan suhu es yang sedang mencair, sedangkan suhu 100°C menyatakan
suhu air yang sedang mendidih. Termometer ini digunakan untuk perlengkapan
praktikum di laboratorium. Bentuknya pipa panjang dengan cairan pengisi alkohol
yang diberi warna merah. Fungsi termometer laboratorium digunakan untuk
perlengkapan praktikum di laboratorium.
Cara menggunakan termometer laboratorium yaitu : Ukur suhu objek benda yang
akan diukur (misalnya : cairan). Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkohol
akan memuai sehingga skalanya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu
maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan
suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila
memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
4
Kelebihan dari Termometer Laboratorium : Skala ukurnya luas hingga di bawah
nol.
b. Termometer Ruang
Cara menggunakan termometer ruang yaitu untuk mengukur suhu suatu ruangan
biasanya termometer ini digabungkan dengan berbagai alat lain misalnya : alat
penunjuk waktu,hiasan dinding,dan lain sebagainya.
c. Termometer Klinis
1. Saat ditempelkan pada tubuh akan membaca secara otomatis dan ditampilkan
dalam bentuk angka
5
2. Tidak mudah rusak
3. Cepat menangkap suhu/ menyamkan suhu dengan benda yang diukur
4. Bisa digunakan disemua site
d. Termometer Six-Bellani
1. Dilengkapi magnet tetap untuk menarik keping baja turun melekat pada raksa.
2. Termasuk termometer khusus karena digunakan untuk mengatur suhu tertinggi
dan terendah di suatu tempat.
3. Menggunakan 2 skala, skala minimum di pipa kiri dan skala maksimum di pipa
kanan.
Termometer air raksa adalah termometer cairan yang menggunakan air raksa
sebagai pengisinya. Termometer air raksa merupakan thermometer yang banyak
digunakan dibandingkan dengan termometer alkohol. Termometer air raksa sering
disebut termometer maksimum karena dapat mengukur suhu yang sangat tinggi. Jika
suhu panas, air raksa akan memuai sehingga kita akan melihat air raksa pada tabung
kaca naik. Ketika suhu turun, air raksa akan tetap berada pada posisi ketika suhu
panas. Hal itu disebabkan adanya konstraksi yang menghambat air raksa untuk
6
kembali ke keadaan semula. OIeh karena itu, untuk mengembalikan air raksa ke posisi
dasar, kita harus mengibas-ngibaskan termometer ini dengan kuat.
a) Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga pengukurannya menjadi teliti.
c) Air raksa cepat mengambil panas dari suatu benda yang sedang diukur.
d) Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karna air raksa membeku pada suhu -40 oC dan
mendidih pada suhu 360 oC.
Selain beberapa keuntungan, ternyata air raksa juga memiliki beberapa kerugian antara lain:
b) Air raksa tidak digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah.
c) Air raksa termasuk zat yang beracun sehingga berbahaya pabila tabungnya pecah.
7
Termometer bimetal memanfaatkan logam untuk menunjukkan adanya perubahan
suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan.
Kepala bimetal dibentuk spiral dan tipis, sedangkan ujung spiral bimetal ditahan
sehingga tidak bergerak dan ujung lainnya menempel pada pinggir penunjuk. Semakin
besar suhu, keping bimetal semakin melengkung dan meneyebabkan jarum penunjuk
bergerak ke kanan, ke arah skala yang lebih besar. Termometer bimetal biasanya terdapat
di mobil.
Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika
kepingan menerima rangsangan berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung
karena pemuaian panjang pada logam.
b. Termometer Termokopel
8
sebuah termopil. Termometer termokopel berfungsi untuk membentuk rangkaian tertutup
dan kecepatan dan keseimbangan suhu.
Kelebihan Termokopel:
Kelemahan Termokopel:
3. Termometer Hambatan
9
potensial listrik yang bernilai tetap diberikan sepanjang termistor, yaitu sensor yang terbuat
dari logam dengan hambatan yang bertambah jika dipanaskan.
Termometer hambatan berfungsi untuk mengukur suhu yang tinggi tidak mungkin
menggunakan termometer zat cair. Termometer logam adalah termometer yang paling tepat
digunakan dalam industri untuk mengukur suhu di atas 1000°C. Salah satu termometer yang
dibuat berdasarkan perubahan hambatannya adalah temometer hambatan platina.
Hambatan listrik pada seutas kawat logam akan bertambah jika dipanaskan. Sifat
termometnik ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada termometer hambatan.
1. Instalasi sulit
2. Memerlukan perawatan rutin agar tidak cepat rusak
3. Harga tergolong mahal
4. Kesalahan pengukuran mudah dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
5. Kurang akurat, hasil pengukuran mudah berubah ubah
b. Termometer Resistor
10
digunakan untuk termometer hambatan karena tingkat kestabilannya serta daya yang tidak
berubah drastis dengan tegangan.
Untuk mengukur suhu yang tinggi tidak mungkin menggunakan termometer zat cair.
Termometer logam adalah termometer yang paling tepat digunakan dalam industri untuk
mengukur suhu diatas 1.0000 C. Salah satu termometer yang dibuat berdasarkan perubahan
hambatannya adalah termometer hambatan platina. Hambatan listrik pada seutas kawat logam
akan bertambah jika dipanaskan. Sifat termometrik ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu
pada termometer hambatan.
Cara kerja termometer ini adalah dengan menyentuhkan kawat penghantar ke sasaran,
misalnya lelehan besi yang panas pada pengolahan besi atau baja. Panas tersebut direspon
oleh tahanan, kemudian energi listrik yang bersangkutan diubah menjadi energi gerak yang
bisa menunjukkan angka tertentu pada skala suhu.
c. Termometer Termistor
Hambatan listrik diukur dengan suatu rangkaian yang mengandung sebuah skala yang
dikalibrasi dalam derajat suhu.
Keuntungan Termometer Termistor:
1. Dapat dihubungkan ke rangkaian lain atau komputer.
11
2. Sensitifitas terhadap perubahan suhu kecil sangat tinggi
3. Ukuran kecil sehingga mudah dibawa
Termometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan sifat-sifat termal gas. Ada
dua macam termometer gas yaitu :
a. Termometer yang volume gasnya dijaga tetap dan tekanan gas tersebut dijadikan sifat
termometrik dari termometer.
b. Termometer yang tekanan gasnya dijaga tetap dan volume gas tersebut dijadikan sifat
termometrik dari termometer.
Karena gas memuai lebih besar daripada cairan maka termometer gas lebih teliti daripada
termometer cairan. Selain itu, termometer gas dapat mengukur suhu yang lebih rendah dan
lebih tinggi daripada termometer cairan. Lebar jangkauan suhunya adalah mulai dari -250°C
sampai dengan 1500°C.
Kelebihan dari termometer gas yaitu :
a. Lebih teliti.
b. Dapat mengukur suhu rendah karena titik bekunya -250°C.
c. Dapat mengukur suhu tinggi karena titik didihnya 1500°C.
Intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda yang sangat panas yang
termometer pirometer ini berfungsi untuk menunjukkan suhu. Sifat termometrik ini
dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada pirometer.
12
sesuai dengan suhu yang ditunjukkan oleh ammeter pada pirometer yang sudah
dikalibrasikan ke dalam derajat celsius.
Pirometer adalah sebuah termometer yang sangat akurat yang mengukur suhu benda
dengan jalan mengukur besarnya radiasi total atau radiasi pada salah satu panjang
gelombang. Pirometer dapat mengukur suhu yang sangat tinggi (kira-kira 500 C – 3000
C). Secara teori, suatu benda yang panas akan memancarkan radiasi dan cahaya
disekelilingnya, semakin tinggi suhu benda tersebut maka makin besar radiasi dan
intensitas cahaya yang dipancarkan. Besarnya radiasi dan intensitas cahaya ini tergantung
dari suhu benda dan dari warna atau panjang gelombang sinar yang dipancarkan. Dengan
mengukur radiasi total atau radiasi pada salah satu panjang gelombang maka temperatur
benda akan dapat ditentukan tanpa menyentuh benda tersebut, bahkan jika Anda berdiri
agak jauh dari benda tersebut.
1. Pirometer Radiasi
2. Pirometer Optik
b. Termometer Inframerah
b. Cepat respon dan pergerakan benda dapat diukur dan suhu transien.
13
c. Keakuratan pengukuran, resolusi tinggi kecil.
1. Thermometer Celcius
Skala Celsius merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Skala Celsius ditetapkan oleh seorang fisikawan Swedia yang bernama
Andreas Celsius (1701 – 1744). Skala temperatur Celsius menggunakan satuan 'Derajat
Celsius' (simbol °C). Pada skala Celsius, titik beku air ditetapkan sebagai titik tetap
bawah, yaitu sebesar 0 °C dan titik didih air ditetapkan sebagai titik tetap atas, yaitu
sebesar 100 °C. Jarak antara kedua titik tetap ini dibagi menjadi 100 skala.
2. Thermometer Reamur
Dibuat oleh Reamur dari Prancis pada tahun 1731. Pada skala Reamur, titik beku air
ditetapkan sebesar 0 °R dan titik didih air ditetapkan sebesar 80 °R. Jarak antara kedua
14
titik tetap ini dibagi ke dalam 80 skala. Skala Reamur jarang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Thermometer Fahrenheit
Dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit dari Jerman pada tahun 1986-1736. Pada skala
Fahrenheit, titik beku air ditetapkan sebesar 32 °F dan titik didih air ditetapkan sebesar
212 °F. Jarak kedua titik tetap ini dibagi dalam 180 skala. Skala Fahrenheit banyak
digunakan di Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat.
4. Thermometer Kelvin
Skala Kelvin ditetapkan oleh fisikawan Inggris Lord Kelvin pada tahun 1848-1954.
Skala Kelvin memiliki satuan Kelvin (disingkat K, bukan °K). Pada skala Kelvin, tidak
ada skala negatif karena titik beku air ditetapkan sebesar 273 K dan titik didih air
ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini berarti suhu 0 K sama dengan –273 °C. Suhu ini
dikenal sebagai suhu nol mutlak. Para ilmuwan yakin bahwa pada suhu nol mutlak,
molekul- molekul diam atau tidak bergerak. Dengan alasan inilah skala Kelvin sering
digunakan untuk keperluan ilmiah. Skala Kelvin merupakan satuan internasional untuk
temperatur.
Untuk mengubah suhu dari Celcius ke Fahrenheit, harus diperhatikan bahwa suatu
suhu Celcius TC adalah besar derajat Celcius di atas titik beku; besar derajat
Fahrenheit di atas titik beku adalah dari suhu Celcius. Tetapi titik beku pada skala
Fahrenheit adalah 32o F, sehingga untuk memperoleh suhu Fahrenheit TF yang
15
sebenarnya, kalikan nilai Celciaus dengan lalu tambahkan 32o . atau dapat
dituliskan:
TF = TC + 32o
Untuk mengubah Fahrenheit ke Celcius, turunkan persamaan tersebut untuk memperoleh TC:
TC = (TF - 32o)
Dengan kata lain, kurangi 32o untuk memperoleh derajat Fahrenheit diatas titik
beku, lalu kalikan untuk mendapatkan besar derajat Celcius di atas titik beku, yaitu
suhu Celcius.
3. Hubungan antara Celcius dan Kelvin
Telah diketahui bahwa 0oC = 273 K dan 100oC = 373 K. skala Celcius dan skala
Kelvin sama-sama mempunyai 100 skala, sehingga diperoleh hubungan antara derajat
celcius dengan Kelvin adalah sebagai berikut:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jenis-Jenis Termometer:
B. Saran
Semoga makalah yang penulis buat dapat memberikan manfaat pengetahuan tentang
Termometer ini kepada pembaca. Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karena itu, Kami meminta saran dan kritik dari para pembaca untuk
penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Jamzuri. 2016. Pembuatan Sistem Akuisisi Data Pengukur Suhu Menggunakan Labview Interface For
Arduino (LIFA). Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF), 6(1).
Sears dan Zemansky. 2002. FISIKA UNIVERSITAS. Jakarta: Erlangga
17
Wartono, Muhamad dan Buwono Puruhito dan Albertus Ari Adrianto. Kesesuaian Termometer
Inframerah Dengan Termometer Air Raksa Terhadap Pengukuran Suhu Aksila Pada Usia
Dewasa Muda (18-22 Tahun). Jurnal Kedokteran Diponegoro.7 (2): 1520-1529.
http://rizkifisthein.wordpress.com/2011/06/23/skala-skala-termometer
http://planetinfo-zp.blogspot.com/2011/10/contoh-maklah-termometer.html
http://drzpost.com/reading-376-Fungsi-dan-Macam-Macam-Termometer.html
http://www.tuliskan.com/2012/06/pengertian-dan-penjelasan-singkat.html
http://sekitarduniaunik.blogspot.com/2013/02/perbedaan -celcius-fahrenheit-reamur-
dan.html
http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/2012/11/penemu-termometer-
fahrenheit.html
18