Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

FOTOSINTESIS

NAMA : M. Haykal Alfaidzi

NIM : A1C320053

KELAS : Reguler B

ASISTEN DOSEN : 1. AINUN ANGGINI (A1C417010)

2. ESSY ALIFIANI (A1C417022)

DOSEN PENGAMPU

Dra.Muswita,M.Si

Dra.Tedjo Sukmono,S.Si.,M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
JUDUL PRAKTIKUN : FOTOSINTESIS

NAMA : M.HAYKAL ALFAIDZI

NIM : A1C320053

I. ABSTRAK
Praktikum fotosintesis bertujuan agar dapat memahami proses fotosintesis yang
terjadi pada tumbuhan berhijau daun, mempelajari pengaruh intensitas cahaya
terhadap laju fotosintesis, mempelajari pengaruh CO2 terhadap laju fotosintesis,
mempelajari pengaruh suhu terhadap laju fotosintesis. Proses fotosintesis
dipengaruhi oleh beberapa factor yang mempengaruhinya. Sehingga untuk
mengetahui pengaruh factor tersebut dilakukan praktikum ini. Metode praktikum
ini menggunakan tanaman air yaitu Hydrilla Verticillata sebagai bahan
percobaan yang dimasukkan kedalam gelas beker dan diberi perlakuan berbeda
dan diamati kemunculan gelembungnya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa
pada intensitas cahaya yang lebih tinggi akan menghasilkan gelembung dengan
jumlah yang banyak. Selain itu tumbuhan memiliki suhu optimum untuk
melakukan fotosintesis, dan kadar CO2 yang lebih banyak menghasilkan
gelembung dengan jumlah yang banyak serta spectrum warna yang paling baik
untuk proses fotosintesis adalah spectrum warna putih.

Kata kunci : fotosintesis, CO2, H2O, Klorofil

II. PENDAHULUAN
II.1 Latar Belakang
Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang
mempunyai klorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energy matahari (dalam
bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energy kimia (ATP dan NADPH).
Energy kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan
karbondioksida. Jadi, seluruh molekul organic lainnya dari tanaman disintesa
dari energy dan adanya organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan
tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk berfotosintesis (Wilkins, 1989).
Fotosintesis berlangsung di kloroplas, yang mana pada bagian ini
mengandung banyak pigmen klorofil. Klorofildapat dibedakan menjadi bebrapa
tipe, yaitu: klorofil a, b, c, d dan tipe e. pembagian tersebut adalah berddasarkan
rantai samping yang mengingat inti porfitinnya. Jenis klorofil yang paling
banyak ditemukan pada tumbuhan tingkat tinngi adalah jenis a dan b. Klorofil a
biasanya adalah untuk sinar hijsu biru, sementara klorofil b untuk sinar kunig
hijau. Klorofil laen (jenis c, d, e) ditemukan hanya pada alga dan
dikombinasikan dengan klorofil a (Tjitrosoepomo, 1998).
Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam
molekul karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi
cahaya matahari untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul
oksigen. Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses
fotosintesis yang di dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya matahari
dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut. Glukosa
merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen
lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting bagi
organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula dan lemak. Selain itu, organisme
dapat memanfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia di antara
atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber energi dalam proses-proses di
dalam tubuh.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah
bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat
bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat
seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup,
menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju
fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju
fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan
sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi
pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa.
Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih
banyak energi dan makanan untuk tumbuh.

II.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini diantaranya:
1. Memahami proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan berhijau daun.
2. Mempelajari pengaruh intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis.
3. Mempelajari pengaruh CO2 terhadap laju fotosintesis.
4. Mempelajari pengaruh suhu terhadap laju fotosintesis.
5. Membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan pati.

III. METODE
III.1 Waktu
Jumat 4 Desember 2020

III.2 Tempat

III.3 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
1. Gelas Beaker
2. Termometer
3. Lampu
4. Timer

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:


1. Tanaman
2. CO2

IV. Prosedur Kerja


IV.1 Pengaruh cahaya terhadap laju fotosintesis
1. Membuka website http://biol.co/weedsim.
2. Membuka file yang sudah diunduh.
3. Mengatur intensitas cahaya dengan cara menggeser tombol pengaturan
cahaya ke kanan atau kekiri.
4. Mengatur intensitas cahaya pada angka 0.
5. Mengatur kadar CO2 dalam botol pada posisi penuh.
6. Mengatur lama waktu pada setiap intensitas cahaya adalah 30 detik.
7. Mengatur warna cahaya lampu dengan cara menekan tombol yang
terdapat di bagian bawah lampu (warna oange) dengan warna lampu
kuning.
8. Menghitung jumlah gelembung yang terbentuk di dalam bakerglass
dalam waktu 30 detik.
9. Mencatat hasil pengamatan pada tabel data pengamatan (Tabel 1).
10. Melakukan lima kali pengulangan untuk setiap intensitas cahaya.
11. Mengulangi langkah 4-10 dengan intensitas cahaya 10, 20, 30, 40 dan
50.
12. Membuat grafik yang menghubungkan antara intensitas cahaya (sumbu
x) dengan rata-rata jumlah gelembung yang terbentuk (sumbu y).

IV.2 Pengaruh suhu terhadap laju fotosintesis


1. Mengatur cahaya ke intensitas tertinggi (50)
2. Mengatur suhu dengan cara menekan bagian thermometer yang terdapat
dalam beaker glass sehingga bagian warna merah pada thermometer
berubah sesuai ukuran temperatur yang diinginkan, dimulai dari
temperatur 10.
3. Mengatur kadar CO2 pada level tertinggi, dengan cara menekan botol
CO2.
4. Mengatur warna cahaya lampu dengan cara menekan tombol yang
terdapat di bagian bawah lampu (warna orange), pilih warna kuning.
5. Menekan tombol timer dengan cara menekan tombol warma biru yang
terdapat pada kotak timer.
6. Menghitung jumlah gelembung yang terbentuk di dalam bakerglass
dalam waktu 30 detik.
7. Mencatat hasil pengamatan dalam tabel data (Tabel 2).
8. Mengulangi lima kali pengulangan untuk setiap level suhu yang berbeda.
9. Mengulangi langkah 2 – 10 untuk suhu 25 dan 40.
10. Membuat grafik yang menghubungkan antara suhu (sumbu x) dengan
rata-rata jumlah gelembung yang terbentuk (sumbu y).

IV.3 Pengaruh kadar CO2 terhadap laju fotosintesis


1. Mengatur cahaya ke intensitas tertinggi (50).
2. Mengatur suhu dengan cara menekan bagian thermometer yang terdapat
dalam beaker glass sehingga bagian warna merah pada thermometer
berubah sesuai ukuran temperature yang diinginkan, atur temperature ke
angka 25.
3. Menyesuaikan level CO2 dengan menekan bagian botol CO2 untuk
mengubah CO2 dalam keadaan penuh atau setengah).
4. Mengatur warna cahaya lampu dengan cara menekan tombol yang
terdapat di bagian bawah lampu (warna oranfe), pilih warna kuning.
5. Menekan tombol timer dengan cara menekan tombol berwarna biru yang
terdapat pada kotak timer.
6. Menghitung jumlah gelembung yang terbentuk didalam bakerglass
dalam waktu 30 detik
7. Mencatat hasil pengamatan kedalam tabel data pengamatan (Tabel 3).
8. Melakukan lima kali pengulangan untuk setiap CO2 yang berbeda.
9. Mengulangi langkah 3 – 10 untuk kadar CO2 penuh.
10. Membuat grafik yang menghubungkan antara kadar CO2 (sumbu x)
dengan rata-rata jumlah gelembung yang terbentuk (sumbu y).

IV.4 Pengaruh spectrum cahaya (warna cahaya) terhaadap laju


fotosintesis
1. Mengatur cahaya ke intensitas tertinggi (50)
2. Mengatur suhu dengan cara menekan bagian thermometer yang terdapat
dalam beakerglass sehingga bagian warna merah pada thermometer
berubah sesuai ukuran temperatur yang diinginkan, atur temperatur ke
angka 25.
3. Menyesuaikan level CO2 (klik bagian botol CO2 untuk mengubah CO2
dalam keadaan penuh atau setengah).
4. Mengatur warna cahaya lampu dengan cara menekan tombol yang
terdapat di bagian bawah lampu (warna orange).
5. Memilih diantara empat pilihan warna lampu yaitu :hijau, kuning, putih
dan ungu.
6. Menekan tombol timer dengan cara menekan tombol berwarna biru yang
terdapat pada kontak timer.
7. Menghitung jumlah gelembung yang terbentuk didalam beakerglass
dalam waktu 30 detik.
8. Mencatat hasil pengamatan dalam tabel pengamatan (Tabel 4).
9. Melakukan lima kali pengulangan untuk setiap level warna cahaya yang
berbeda.
10. Mengulangi lengkah 3 –9 untuk setiap warna cahaya lampu.
11. Membuat grafik yang menghubungkan antara warna cahaya (sumbu x)
dengan rata-rata jumlah gelembung yang terbentuk (sumbu y)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


V.1Hasil
V.1.1 Hasil pengamatan pengaruh intensitas cahaya terhadap laju
fotosintesis.
Intensitas Jumlah gelembung pada ulangan ke Jumlah Rata-
rata
cahaya
1 2 3 4 5
0 0 0 0 0 0 0 0
10 3 3 3 3 3 15 3
20 4 4 4 4 4 20 4
30 5 5 5 5 5 25 5
40 5 5 5 5 5 25 5
50 5 5 5 5 5 25 5

Grafik antara intensitas cahaya (sumbu x) dengan rata-rata jumlah


gelembung yang terbentuk (sumbu y).
6

4
Jumlah Gelembung

0
0 10 20 30 40 50
Intensitas Cahaya

V.1.2 Hasil pengamatan pengaruh suhu terhadap laju fotosintesis


Rata-
Jumlah gelembung pada ulangan ke Jumlah
Suhu rata
1 2 3 4 5
0 5 5 5 5 5 25 5
25 15 15 15 15 15 75 15
40 13 13 13 13 13 65 13

Grafik antara suhu (sumbu x) dengan rata-rata jumlah gelembung yang


terbentuk (sumbu y).
16

14

12
Jumlah Gelembung
10

0
0 25 40
Suhu

V.1.3 Hasil pengamatan pengaruh kadar CO2 terhadap laju fotosintesis

Rata-
Kadar Jumlah gelembung pada ulangan ke Jumlah
rata
CO2
1 2 3 4 5
Setengah 27 27 27 27 27 135 27
Penuh 15 15 15 15 15 75 15

Grafik antara kadar CO2 (sumbu x) dengan rata-rata jumlah gelembung yang
terbentuk (sumbu y).
30

25

Jumlah Gelembung 20

15

10

0
Setengah Penuh
Kadar CO2

V.1.4 Hasil pengamatan spectrum cahaya (warna cahaya) terhadap laju


fotosintesis.

Rata-
Warna Jumlah gelembung pada ulangan ke Jumlah
rata
cahaya
1 2 3 4 5
Putih 19 19 19 19 19 95 19
Kuning 15 15 15 15 15 75 15
Ungu 17 17 17 17 17 85 17
Hijau 5 5 5 5 5 25 5

Grafik antara warna cahaya (sumbu x) dengan rata-rata jumlah gelembung


yang terbentuk (sumbu y).
20
18
16
14
Jumlah Gelembung
12
10
8
6
4
2
0
Putih Kuning Ungu Hijau
Kadar CO2

V.2Pembahasan
Cahaya dibutuhkan sebagai energy penggerak fotosintesis, namun
demikian tingkat kebutuhan antara kelompok tumbuhan akan berbeda. Pada
percobaan kali ini dapat dilihat bahwa semakin tinggi intensitas cahaya maka
jumlah gelembung semakin banyak yang menandakan fotosintesis berjalan
cepat, akan tetapi pada intensitas cahaya 30 – 50 gelembuung yang
dihasilkan konstan. Ini artinya tumbuhan telah mencapai titik jenuh cahaya.
Pada kondisi tersebut laju fotosintesis telah mencapai maksimum, dan ridak
meningkat lagi lajunya walau intensitas cahayanya bertambah.
Suhu dibutuhkan dalam laju fotosintesis, karna suhu mempengaruhi
enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis. Namun, tumbuhan
memiliki kisaran optimum untuk melakukan fotosintesis. Dilihat dari
percobaan kali ini, gelembung paling banyak muncul pada suhu 25 oC dan
jumlahnya menurun pada suhu 40oC. Hal tersebut menandakan suhu optimal
untuk tumbuhan tersebut melakukan fotosintesis adalah pada suhu 25 oC, itu
disebabkan karena pada suhu yang berlebihan enzim-enzim dapat rusak dan
menghalang laju fotosintesis.
Konsentrasi CO2 sebagai bahan dasar asimilasi karbon sangat
mempengaruhi laju fontosintesis. Dalam percobaan ini ditemukan bahwa
semakin tinggi kadar CO2 maka laju fotosintesis melamban.
Didalam fotosintesis tumbuhan menunggunakan energy eksitasi dari
foton yang dimiliki oleh cahaya. Klorofil atau pigmen tumbuhan yang
menyerap foton maka molekul tersebut akan mengalami keadaan tereksitasi.
Energi eksistasi ini lah yang diguakan tumbuhan untuk fotosintesis. Semakin
tinggi intensitas cahaya maka semakin tinggi pula laju fotosintesis, begitupu
sebaliknya. Dapat dilihat pada praktikum ini tumbuhan yang disinari warna
putih laju fotosintesisnya paling tinggi. Hal tersebut dikarenakan warna putih
memiliki frekuensi gelombang yang tinggi karena merupakan satu cahaya
sempurna. Kemudian diikuti oleh ungu yang memiliki panjang gelombang
380 – 450 nm. Kemudian kuning dengan panjang gelombang 570 – 590 nm,
dan kemudian hijau dengan panjang gelombang 495 – 570 nm.

VI. Kesimpulan
1. Fotosintesis adalah proses pembentukan glukosa dan oksigen dengan
bantuan energy cahaya matahari. Proses ini hanya dilakukan oleh tumbuhan
hijau yang memiliki klorofil atau zat hijau daun.
2. Semakin tinggi intensitas cahaya matahari, maka aktifitas fotosintesis akan
semakin tinggi, sebaliknya jika semakin rendah intensitas cahaya matahari
maka laju fotosintesis menjadi lambat
3. Semakin banyak kadar CO2 yang diberikan maka semakin cepat tumbuhan
melakukan fotosintesis. Tetapi, kadar CO2 tidak boleh diberikan dalam
jumlah sangat besar, hal ini menyebabkan kecepatan fotosintesis berkurang.
4. Pada suhu optimum, tumbuhan memiliki laju pertumbuhan yang tinggi
diatas suhu maksimum, tumbuhan tidak akan tumbuh bahkan dapat
mengalami kematian.

VII. Daftar Pustaka


Arisworo, D. Yusa. dan Sustresna, Y., 2006. Ilmu Pengetahuan Agam.
Grafindo Media Pratama : Bandung.
Ferdinand, F dan Ariebowo, M. 2007. Praktis Belajar Biologi. Visindo
Media Persada : Jakarta.
Karmana, O., 2006. Biologi. Grafindo Media Pratama : Bandung
Campbell, Neil A.; Jane B. Reece and Lawrence G.Mitchell.1999. Biology.
Addison-Wesley, Inc. California
VIII. Lampiran
Pengaruh intensitas cahaya terhadap fotosintesis

Pengaruh suhu terhadap fotosintesis


Pengaruh CO2 terhadap fotosintesis

Pengaruh intensitas warna cahaya terhadap fotosintesis


IX. Refleksi
1. Apa yang saudara ketahui tentang fotosintesis ?
Fotosintesis adalah proses sintesis untuk menghasilkan makanan yang
dilakukan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya matahari.

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi proses fotosintesis?


1. Cahaya
Cahaya dibutuhkan sebagai energy penggerak fotosintesis, namun
demikian tingkat kebutuhan antara kelompok tumbuhan akan berbeda.
2. Suhu
Suhu dibutuhkan dalam laju fotosintesis, karna suhu mempengaruhi
enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis.
3. Konsentrasi CO2
Konsentrasi CO2 sebagai bahan dasar asimilasi karbon sangat
mempengaruhi laju fontosintesis.
4. Spektrum cahaya (warna cahaya)
Semakin tinggi intensitas cahaya maka semakin tinggi pula laju
fotosintesis, begitupu sebaliknya.
5. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup,
menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju
fotosintesis.
6. Tahap pertumbuhan
laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang
berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan
tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan
untuk tumbuh.
3. Tuliskan reaksi terjadinya fotosintesis
6CO2 + 6H2O  C6H12O6 + 6O2
Karbon Dioksida + Air  Karbohidrat + Oksigen
4. Bagaimana intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis
Ketika intensitas cahaya rendah, perputaran gas pada fotosintesis lebih kecil
dari pada respirasi. Pada keadaan di atas titik kompensasi yaitu konsentrasi
karbon dioksida yang diambil untuk fotosintesis dan dikeluarkan untuk
respirasi seimbang, maka peningkatan intensitas cahaya menyebabkan
kenaikan
sebanding dengan laju fotosintesis. semakin rendah intensitas cahaya, semakin
rendah pula ATP (energi) yang terbentuk, sehingga memperlambat laju reaksi
fotosintesis.
5. Bagaimana CO2 mempengaruhi laju fotosintesis?
CO2 dibutuhkan sebagai precursor atau bahan dasar asimilasi karbon
6. Bagaimana suhu mempengaruhi laju fotosintesis ?
Suhu dibutuhkan dalam laju fotosintesis, karna suhu mempengaruhi enzim-
enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis.

Anda mungkin juga menyukai