Haykal Alfaidzi
NIM : A1C320053
Kelas : Reguler B
MK : Fisika Modern
Resume Transdormasi galileo, Einstein, dan Lorenz
Transformasi Galileo :
Sesuai dengan konsep koordinat ruang dan waktu, jika kita ingin menggambarkan keadaan dua
pengamat sebagai acuan dalam waktu yang sama, tentu harus ada dua pengamat yang berbeda,
misalnya P1 dan P2 seperti dalam gambar 3 berikut :
Relativitas einstein
a. Postulat Pertama
b. Postulat Kedua
Postulat kedua berbunyi, “kelajuan cahaya adalah sama dalam semua kerangka inersia”.
Postulat pertama dikemukakan karena tidak adanya acuan universal sebagai acuan mutlak.
Sementara itu, postulat kedua memiliki implikasi yang sangat luas dengan kecepatan, panjang,
waktu, dan massa benda yang semuanya bersifat relatif.
Postulat kedua menguraikan sifat sekutu semua gelombang. Misalnya, kecepatan bunyi
tidak tergantung pada gerak sumber bunyi. Apabila mobil yang datang mendekat membunyikan
klaksonnya, frekuensi yang terdengar akan meningkat sesuai dengan efek Doppler yang telah
kita bahas pada materi sebelumnya, tetapi kecepatan gelombang yang merambat melalui udara
tidak tergantung pada kecepatan mobilnya. Kecepatan gelombang hanya tergantung pada sifat
udara, misalnya temperatur.
Massa suatu objek meningkat pesat ketika melaju mendekati kecepatan cahaya.
Persamaan-persamaan Einstein meramal bahwa massa suatu objek akan membesar tak terhingga
ketika melaju secepat cahaya. Pesawat yang melaju lebih cepat daripada cahaya mungkin hanya
ada di dalam cerita fiksi. (Lois, Kelvin, 2015)
Transformasi lorentz
Transformasi Galileo hanya berlaku jika kecepatan-kecepatan yang digunakan tidak bersifat
relativistik, yaitu jauh lebih kecil dari kecepatan cahaya, c. Sebagai contoh, pada persamaan 6
transformasi Galileo berlaku untuk kecepatan cahaya, karena cahaya yang bergerak di S' dengan
kecepatan ux' = c akan memiliki kecepatan c + v di S. Sesuai dengan teori relativitas bahwa
kecepatan cahaya di S juga adalah c. Sehingga, diperlukan persamaan transformasi baru untuk
bisa melibatkan kecepatan relativistik.
Berdasarkan teori relativitas, S' yang bergerak ke kanan relatif terhadap s ekivalen dengan S
yang bergerak ke kiri relatif terhadap S'.
Kita asumsikan bahwa y dan z tidak berubah karena diperkirakan tidak terjadi kontraksi panjang
pada arah ini.
Persamaan invers harus memiliki bentuk yang sama di mana v diganti dengan -v, sehingga
diperoleh:
Jika pulsa cahaya meninggalkan titik acuan S dan S' pada t = t' = 0, setelah waktu t menempuh
sumbu x sejauh x = ct (di S ), atau x' = ct' (di S').
Untuk menentukan hubungan t dan t', kita gabungkan persamaan (1) dan (4), sehingga
diperoleh:
Untuk transformasi kecepatan relativistik dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (6),
yaitu:
Dengan adanya transformasi Lorentz, maka masalah perbedaan pengukuran panjang, massa, dan
waktu, antara di Bumi dan di luar angkasa dapat terpecahkan. (Lois, Kelvin, 2015)
Teori Einstein membawa akibat-akibat yang sangat luas dirasakan agak menyimpang
dari pengalaman-pengalaman yang kita peroleh sehari-hari sebagai Efek dari Relativitas
Khusus. Diantaranya adalah :
1. Kecepatan relatif
2. Dilatasi waktu (termasuk “paradok kembar” yang terkenal)
3. Konstraksi panjang ( konstraksi Lorentz)
4. Massa relativistik
5. Energi kinetik relativistik
6. Energi total relativistik
7. Momentum relativistik
8. Efek Doppler relativistk
9. Simultanitas dan sinkronisasi waktu
1. Kecepatan relatif
Bila v1 adalah laju kereta api relatif terhadap tanah, dan v2 adalah laju orang relatif terhadap
kereta api, maka laju orang relatif terhadap tanah :
v 1 +v 2
V= v 1 v2
1+ 2
c
Waktu yang diamati oleh pengamat yang diam (Δt0) dengan waktu yang diamati oleh pengamat
yang bergerak dengan kecepatan v adalah berbeda, dimana :Δt adalah waktu yang tercatat
menurut pengamatan pengamat yang bergerak dengan kecepatan v.
∆ t0
∆t = v2
√ 1− 2
c
Analisa ini menunjukkan bahwa benda yang bergerak relatif lebih lambat waktunya bila
dibandingkan dengan benda yang dalam keadaan diam. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
FENOMENA ANAK KEMBAR. (Kusminarto, 2011)
3. Kontraksi lorentz
Benda yang panjangnya L, oleh pengamat yang bergerak sejajar dengan panjang benda dan
dengan kecepatan v, panjangnya akan teramati sebagai L.
v2
√
L = L0 1−
c2
Konsep ini juga berlaku untuk dua dimensi, yaitu Luas benda dan tiga dimensi atau Volume
benda.
4. Massa relativistik
Massa benda yang teramati oleh pengamat yang tidak bergerak terhadap benda, berbeda dengan
massa yang teramati oleh pengamat yang bergerak dengan kecepatan v terhadap benda.
m0
m= v2
√ 1−
c2
m = adalah massa yang teramati oleh pengamat yang bergerak dengan kecepatan v terhadap
tanah dan m0 massa yang teramati oleh pengamat yang tidak bergerak terhadap benda.
5. Energi relativistik
Didalam mekanika relativistik, benda yang dalam keadaan diam dengan massa
diam momemiliki energi sebesar:
E0 = m 0 v 2
dan energi benda yang sedang bergerak dengan kecepatan konsten sebesar v adalah memiliki
energi total (mekanik) sebesar:
E = mc 2
sehingga energi kinetik benda adalah:
Ek = E- E0
Atau
1 1
m0 c 2
Ek =
(√ )
v
1− 2
c
2
−1
= E0 =
(√ )
v2
1− 2
c
−1
1
Ek = m0 v 2
2