Pengertian Wacana
Kata wacana dapat diartikan sebagai ‘perkataan’ atau ‘tuturan’.
Biasanya wacana merupakan unit kebahasaan yang labih besar dari pada kalimat
dan klausa dan mempunyai hubungan antara unit kebahasaan yang satu dengan
yang lain. Wacana direalisasikan dalam bentuk karangan yang
utuh , paragraf, kalimat, frasa, bahkan kata yang membawa amanat yang lengkap.
1
adalah orang tidak perlu memahami makna subjektif atau nilai yang mendasari
pernyataannya. Sebab, yang terpenting adalah apakah pernyataan itu dilontarkan
secara benar menurut kaidah sintaksis dan semantik. Oleh karena itu, kebenaran
sintaksis adalah bidang utama dari aliran tersebut tentang wacana.
Sedangkan wacana lisan dalam pandangan fungsional sangat mudah dan
banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Wacana lisan terbentuk melalui
perpaduan antara unsur-unsur verbal dan nonverbal. Keduanya berpadu menjadi
satu membangun sebuah wacana. Aliran fungsionalis memandang bahasa tidak
lagi dipahami sebagai realitas objek belaka dan dipisahkan dari subjek sebagai
penyampai pernyataan. Bahasa dipahami sebagai pernyataan yang dihidupkan
dengan tujuan tertentu. Setiap pernyataan pada dasarnya adalah tindakan
penciptaan makna, yaitu tindakan pembentukan diri atau pengungkapan oleh
penulis atau penutur.
Terakhir, muncul kajian wacana secara dialektik yang memandang wacana
sebagai ujaran, yakni wacana dipahami sebagai kumpulan unit struktur bahasa
yang tidak lepas dari konteks. Dengan cara pandang tersebut, maka keberadaan
kalimat dalam suatu wacana tidak dipandang sebagai suatu sistem tetapi juga
dipandang sebagai parole. Meskipun ujaran dalam suatu wacana disusun
berdasarkan gramatika.
2
DAFTAR PUSTAKA
Utama. Darma, Yoce A. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya.