METODOLOGI PENELITIAN
Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel
instrument, pengukuran data, uji persyaratan analisis data, uji keberartian dan
A. Metode Penelitian
post facto dan survey dengan jenis penelitian deskriptif verifikatif. Penelitian
unit analisis dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMA yang telah
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
sebagai berikut:
dimana:
atau 0,01, 5 % atau 0,05, dan 10 % atau 0,1) (catatan dapat dipilih
oleh peneliti).
Populasi yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 148 orang dan
Jadi, jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 108 orang.
secara proporsional.
Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi
2 SMA N 3 Kotabumi 39
x 54= 39,40
3 SMA N 4 Kotabumi 34
x 46= 33,56
Jumlah 108
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
(Sugiyono, 2010: 4). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas
a. Kinerja (Y)
untuk mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan (Barnawi dan
c. Kompetensi (X2)
(Wibowo, 2007:86).
d. Pemberdayaan (X3)
1) Kinerja (Y)
Melaksanakan remedial
pembelajaran
1) Metode kerja
2) Pengaturan kerja
3) Kompetensi (X2)
1) Kemampuan
4) Pemberdayaan (X3)
Variabel Skala
No Indikator Sub Indikator Pengukuran
Penelitian
1. Kinerja Tingkat a. Membuat perencanaan ordinal
keberhasilan pembelajaran (RPP) tepat waktu
guru b. Menguasai materi yang akan
diajarkan kepada siswa
c. Membuat media pembelajaran
Melaksanaka d. Mengajar menggunakan metode
n tugas dan e. Mengajar menggunakan model
tanggung pembelajaran
jawab f. Memiliki kemampuan
mengelola kelas
g. Pelaksanaan pembelajaran
disertai dengan tanya jawab
Tabel 4. (lanjutan)
Variabel Skala
No Indikator Sub Indikator
Penelitian Pengukuran
untuk i. Membuat soal evaluasi
mencapai pembelajaran sesuai dengan
tujuan materi pembelajaran
j. Membagi hasil ujian
2 Lingkungan Metode kerja a. Guru datang tepat waktu ordinal
kerja b. Saling memberikan informasi
antara guru dengan siswa
c. Membacakan kunci jawaban
setelah ujian/UTS
d. Melakukan penilaian sesuai
kemampuan siswa
e. Siswa mematuhi peraturan tata
tertib sekolah
f. Siswa datang tepat waktu
g. Siswa mengikuti proses
pembelajaran dikelas
h. Siswa mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru
Tabel 4. (lanjutan)
Variabel Skala
No Indikator Sub Indikator
Penelitian Pengukuran
yang dewasa
j. Bertindak adil terhadap siswa
4. Pemberdaya Menempatka a. Mengikuti pelatihan-pelatihan ordinal
an n pekerja pendidikan
(Guru) b. Mengikuti Musyawarah Guru
Mata Pelajaran di sekolah
c. Melaksanakan sertifikasi 24
jam
d. Ikut serta Kegiatan
Ekstrakurikuler
menaikan atau mengubah tingkat pengukuran dari data ordinal menjadi data
Pengunaan rumus MSI dari W.L Hays ini dikarenakan jangkauan antara
hasil MSI dan nilai data ordinal sebenarnya tidak terlalau jauh.
1. Observasi
perencanaan yang digunakan, dan kegiatan yang dilakukan siswa pada saat
2. Interview (Wawancara)
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
(Sugiyono, 2012:194).
40
3. Dokumentasi
4. Kuesioner (Angket)
skala interval.
41
memenuhi syarat yang baik. Instrumen yang baik dalam suatu penelitian
kecermatan suatu alat ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang
product moment dengan angka kasar (rxy) tepat digunakan untuk menguji
Rumus korelasi product moment dengan angka kasar (rxy) sebagai berikut:
Keterangan :
= jumlah responden
(Arikunto, 2010:72)
Dengan kriteria pengujian jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0,05,
maka alat ukur tersebut valid. Begitu pula sebaliknya, jika rhitung < rtabel,
Rumus ini digunakan karena memiliki hasil standar eror yang rendah,
selain itu penggunaan rumus korelasi pearson dalam uji validitas soal
bebas dan satu variabel terikat, korelasi Pearson digunakan karena data
berskala interval.
Kriteria pengujian, apabila rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0,05
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Angket Uji Coba Variabel Kinerja (Y)
Tabel 5. (Lanjutan)
Item soal untuk variabel Kinerja (Y) berjumlah 20 item soal dan terdapat 1
buah item soal yang tidak valid, yaitu item soal nomor 12 dengan rhitung <
rtabel = 0,444 (n=20, = 5%). Untuk soal yang tidak valid, peneliti
Tabel 6. (Lanjutan)
Item soal untuk variabel Lingkungan Kerja (X1) berjumlah 20 item soal
dan terdapat 2 buah item soal yang tidak valid, yaitu item soal nomor 4
dan 11 dengan rhitung < rtabel = 0,444 (n=20, = 5%). Untuk soal yang tidak
Item soal untuk variabel Kompetensi (X2) berjumlah 20 item soal dan
terdapat 3 buah item soal yang tidak valid, yaitu item soal nomor 3, 9, dan
16 dengan rhitung < rtabel = 0,444 (n=20, = 5%). Untuk soal yang tidak
Item soal untuk variabel Pemberdayaan (X3) berjumlah 20 item soal dan
terdapat 2 buah item soal yang tidak valid, yaitu item soal nomor 6 dan 15
dengan rhitung < rtabel = 0,444 (n=20, = 5%). Untuk soal yang tidak valid,
Dalam uji reliabilitas ini digunakan rumus alpha karena penelitian ini
salah satunya adalah dengan uji reliabilitas dengan syarat angket harus
tingkat reliabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus alpha karena data
yang akan diukur berupa data dengan skala likert. Jawaban angket pada
skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
Rumus yang tepat digunakan dalam penelitian ini adalah rumus alpha
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrument
varians total
(Arikunto, 2010:109)
Dengan kriteria pengujian jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0,05,
maka alat ukur tersebut dinyatakan reliabel. Begitu pula sebaliknya, jika
rhitung < rtabel maka alat ukur tersebut dinyatakan tidak reliabel.
47
Jika alat instrument tersebut reliabel, maka dapat dilihat kriteria penafsiran
mengenai indeks korelasi (r) sebagai berikut.
a. Antara 0,800-1,000 : sangat tinggi
b. Antara 0,600-0,800 : tinggi
c. Antara 0,400-0,600 : sedang
d. Antara 0,200-0,400 : rendah
e. Antara 0,000-0,200 : sangat rendah
(Arikunto, 2010:75)
1. Uji Normalitas
normal, mendekati normal atau tidak normal dapat dilakukan dengan uji
a. Perumusan hipotesis
H0 : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
b. Data diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar
c. Menentukan kumulatif proporsi (kp)
d. Data ditransformasikan ke skor baku Zi :
e. Menentukan luas kurva Z (Z tabel)
f. Menentukan a1 dan a2 :
a1 : selisih Z tabel dank p pada batas atas (a2=absolut(kp-z-tab))
a2 : selisih Z tabel dank p pada batas bawah (a1=absolut (a2-fi/n)
g. Nilai mutlak maksimum dari a1 dan a2 dinotasikan dengan D0
h. Menentukan harga D-tabel
i. Kriteria pengujian
Jika D0 D- tabel maka H0 diterima
Jika D0 D- tabel maka H0 ditolak
j. Kesimpulan
D0 D- tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
D0 D- tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
(Kadir, 2010 : 109)
Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan
persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering
terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Konsep dasar dari
2. Uji Homogenitas
kecilnya dan dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui apakah sampel data
berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama atau tidak.
karena data yang akan di uji berbentuk interval dan mempunyai jumlah
derajad bebas dengan perlakuan yang sama. Sehingga dalam penelitian ini
Dengan in 10=2,3026 merupakan bilangan tetap yang disebut logaritma asli dri
bilangan 10. Kriteria pengujian adalah jika xhitung<xtabel dan =0,05 dk= (k-1)
Uji keberartian dan kelinieran regresi ini digunakan karena judul dalam
penelitian ini dalam bentuk ordinal, sementara dalam penelitian ini akan
mengetahui apakah pola regresi bentuknya linier atau tidak serta koefisien
arahnya berarti atau tidak. Untuk uji keberartian regresi linier multiple
Keterangan :
= Varians regresi
= Varians sisa
(Sudjana, 2005:332)
Dengan dk 1 dan dk penyebut n-2 dengan = 0,05. Kriteria uji, apabila Fh >
Keterangan:
Regresi (a) 1 )
Regresi (b/a) 1
Residu n-2
Kekeliruan
n-k JK (E)
(Sudjana, 2005:332)
52
a. Jika Fhitung Ftabel (1- )(1,n-2) maka koefisien arah regresi berarti, sebaliknya
Apabila Fhitung Fhitung (1- )(1,n-2) maka koefisien arah regresi tidak berarti
b. Jika Fhitung Ftabel (1- )(k-2,n-k-1) maka regresi berpola linier, sebaliknya apabila
Fhitung Ftabel (1- )(1,n-2) maka koefisien arah regresi tidak berpola linier (Sudjana,
2005:332).
4. Uji Multikolinieritas
Rumus korelasi product moment dari Pearson dalam uji multikolinieritas ini
ada tidaknya hubungan yang linier antar variabel bebas satu dengan variabel
Pearson dalam uji multikolinieritas ini, karena diduga ada hubungan antara
dengan Kinerja (Y), Kompetensi (X2) dengan Kinerja (Y), dan Pemberdayaan
rx1x2x3 =
dimana:
X1 = Jumlah Variabel X1
X2 = Jumlah Variabel X2
X3 = Jumlah Variabel X3
N = Jumlah sampel
(Arikunto, 2002:146).
Dengan df = N-1-1 dengan tingkat alpha yang ditetapkan, kriteria uji apabila
rhitung < rtabel maka tidak terjadi multikorelasi antarvariabel independen, apabila
2005:141).
5. Uji Autokorelasi
kesimpulan yang salah. Ada atau tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan
memiliki autokorelasi.
6. Uji Heteroskedastisitas
ini adalah penelitian sampel bukan penelitian populasi, dimana akan dicari
Rangking nilai nilai ei itu serta nilai-nilai e itu serta nilai nilai X yang
bersangkutan dalam urutan yang semakin kecil atau semakin besar
r =1
H. Pengujian Hipotesis
dan untuk mengukur tingkat signifikansi (diterima atau ditolak) antara X dan
Rumus uji t dalam regresi linier sederhana ini digunakan karena judul
dependen.
= a + bX
Keterangan :
tinggi, maka harga b juga tinggi, sebaliknya bila koefisien korelasi rendah,
maka harga b juga rendah (kecil). Selain itu, bila koefisien korelasi negatif
maka harga b juga negatif, dan bila koefisien korelasi positif maka harga b
berdasarkan data yang sudah terkumpul. Jadi rumus yang tepat untuk uji
signifikan dalam penelitian ini adalah uji t dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
Jika t>ttabel maka Ho ditolak dan jika t<ttabel maka Ho diterima. Ttabel
mengetahui ada pengaruh atau tidak antara variabel bebas (X) dengan
Keterangan :
58
Keterangan:
arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.
rumus:
Keterangan :
n = banyaknya responden
k = banyaknya kelompok
Dengan Ft = F (k : n k 1)
Keterangan:
= tingkat signifikansi
59
k = banyaknya kelompok
n = banyaknya responden
Dengan kriteria uji adalah tolak Ho jika Fhitung > Ftabel dan demikian pula