Anda di halaman 1dari 10

Literature Review : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

TERBIMBING DALAM MENUMBUHKAN PENGETAHUAN DAN


KETERAMPILAN SISWA

Wiwik Evita

Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Sains, Teknik dan Terapan

Universitas Pendidikan Mandalika

E-mail : wiwikevita01@gmail.com

ABSTRAK

Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru dalam


menerapkan model-model pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar dapat memberikan
stimulus kepada siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Proses belajar
mengajar yang berpusat pada guru berdampak pada siswa tidak memiliki
motivasi belajar dan berimbas pada rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar terhdap pengethuan dan keterampilan dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pengetahuan dan keterampilan.
Melalui studi pustaka, artikel ini mendeskripsikan model pembelajaran inkuiri terbimbing
untuk menumbuhkan pengetahuan dan keterampilan.Teknik analisis data dilakukan
secara deskriptif dengan menganalisis dan mengidentifikasi artikel ilmiah sehingga
menghasilkan ringkasan yang lebih informatif. Hasil penelitian studi pustaka
menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat menumbuhkan
pengetahuan dan keterampilan siswa. Model pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki
kelebihan yang membuat siswa mampu mengembangkan kemampuan intelektual,
berkomunikasi, dan menyelesaikan masalah. Model inkuiri terbimbing yang dipadukan
dengan media dan strategi pembelajaran dapat memberikan peningkatan yang signifikan
terhadap keaktifan siswa.

Kata kunci : Inkuiri Terbimbing, Pengetahuan, Keterampilan

ABSTRACT

The success of the learning process is inseparable from the teacher's ability to apply
creative and innovative learning models in order to provide a stimulus to students to be
more active in the learning process. The teacher-centered teaching and learning process
has an impact on students not having motivation to learn and has an impact on low
student learning outcomes. This study aims to determine the increase in learning
outcomes on knowledge and skills by using knowledge and skills guided inquiry learning
model. Through literature study, this article describes a guided inquiry learning model to
foster knowledge and skills. Data analysis techniques are carried out descriptively by
analyzing and identifying scientific articles to produce more informative summaries. The
results of the literature study show that the guided inquiry learning model can foster
students' knowledge and skills. The guided inquiry learning model has advantages that
enable students to develop intellectual abilities, communicate, and solve problems. The
Guided Inquiry learning model combined with learning media and strategies can provide
a significant increase in student activity.

Keywords: Guided Inquiry, Knowledge, Skills


PENDAHULUAN menganalisis data serta menarik
kesimpulan yang berorientasi memcahkan
Pendidikan adalah bagian
masalah (Budiyono, 2016). Kesulitan
terpenting dalam kehidupan manusia pada
dalam pembelajaran inkuiri terbimbing
masa yang akan datang. Pendidikan
antara lain merumuskan masalah dan
mempunyai peran yang penting dalam
hipotesis. Salah satu penyebab hal tersebut
membentuk karakter, pengembangan ilmu
adalah siswa belum memahami
dan mental anak yang nantinya kan
demonstrasi yang disajikan oleh guru
menjadi dewasa (Lovisia, 2018).
dikarenakan masih kurang bersifat
Pendidikan yang bermakna dapat
representatif. (Hwang et al., 2007). Dalam
memberikan kontribusi positif pada
mencari dan melakukan penyelidikan guru
kehidupan, dan akan dapat memenuhi
harus mengembangkan keterampilan
tuntutan di kehidupan masa depan
berpikir peserta didik dengan
(Suparmi, 2018). Hal tersebut dapat
memfasilitasi peserta didik untuk menjadi
diwujudkan melalui pembelajaran yang
pemikir. Pada model inkuiri terbimbing,
inovatif.
peserta didik belajar berhipotesis sehingga
Pembelajaran merupakan salah peserta didik terdorong untuk berpikir dan
satu usaha yang dilakukan untuk bekerja atas inisiatifnya sendiri untuk
menciptakan situasi belajar sehingga menemukan konsep secara langsung
peserta didik dapat meningkatkan (Anggraeni et al., 2018).
kemampuan (Hidaytullah et al., 2020).
Pembelajaran inkuiri terbimbing
Keberhasilan proses belajar mengajar
membatasi peran guru sebagai sumber
dapat diamati melalui hasil belajar peserta
informasi (Yasmin et al., 2015). Guru
didik (Qomaliyah et al., 2016). Dalam
tidak memberitahukan konsep-konsep
mewujudkan hal tersebut perlu adanya
tetapi membimbing peserta didik
suatu model pembelajaran inovatif yang
menemukan konsep-konsep tersebut
diterapkan dalam pembelajaran (Jufri,
melalui kegiatan belajar, sehingga konsep
2010). Salah satu model pembelajaran
yang didapat berdasarkan kegiatan dan
yang dapat meningkatkan hasil belajar
pengalaman belajar tersebut akan selalu
yaitu model pembelajaran berbasis inkuiri
diingat peserta didik sebagai pengalaman
terbimbing.
belajar dalam waktu yang lama.
Model pembelajaran inkuiri
Berdasarkan uraian yang telah
adalah model pembelajaran yang menuntut
dipaparkan diatas, perlu adanya penelitian
siswa untuk mampu merencanakan dan
literatur review untuk membahas
melakukan percobaan, mengumpulkan,
pengaruh model pembelajaran Inkuiri
terbimbing dalam menumbuhkan 1) Pembelajaran Berbasis Inkuiri
pengetahuan dan keterampilan siswa. Hal a. Pengertian Pembelajaran Inkuiri
ini karena masih terdapat pembelajaran Terbimbing
yang berpusat pada guru.
Inkuiri berasal dari kata inquire
METODELOGI PENELITIAN
yang berarti menanyakan, meminta
Artikel ini disusun berdasarkan keterangan, atau penyelidikan (Kalinda
hasil telaah Pustaka (library research). & Ertikanto, 2015). Pembelajaran
Studi jenis ini memanfaatkan sumber- inkuiri terbimbing (guided inquiry)
sumber pustaka primer, sekunder, dan adalah model pembelajaran yang dalam
tersier terkait Inkuiri Terbimbing yang pelaksanaannya guru akan memberikan
bisa diperoleh dari perpustakaan baik atau menyediakan petunjuk atau
publikasi dalam bentuk kertas atau file bimbingan yang luas kepada peserta
komputer yang diperoleh dari didik pada model pembelajaran inkuiri
perpustakaan konvensional, perpustakaan terbimbing ini guru memberikan
online, maupun link-link pengindeks petunjuk mengenai materi yang akan
terbitan dari penerbit-penerbit terpercaya. diajarkan kepada peserta didik.
Data (informasi) ditelaah secara deskriptif Petunjuk tersebut dapat berupa
dan naratif yaitu dengan menggambarkan pertanyaan-pertanyaan agar peserta
segala hal yang berkaitan dengan objek didik ammpu menemukan atau mencari
studi. Tahapan telaah pustaka dilakukan informasi sendiri terkait pertanyaan
dengan teknik kualitatif, yakni tersebut (Harnum, 2016). Tujuan utama
pengumpulan data (informasi), reduksi, inkuiri terbimbing adalah untuk
penyajian data, analisis kritis, dan mengembangkan siswa yang mandiri,
penarikan kesimpulan. yang tahu bagaimana untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN memperluaskan pengetahuan dan
keahlian melalui berbagai sumber
Berdasarkan hasil pencarian
informasi yang digunakan (Noviar et
literature riview didapatkan bahwa model
al., 2016)
pembelajaran inkuiri terbimbing dapat
menumbuhkan pengetahuan dan Inkuiri terbimbing merupakan
keterampilan siswa. Hasil ini berdasarkan bagian dri metode inkuiri. Sikko et al.,
literature riview dan kajian-kajian pustaka (2012) menyatakan bahwa inkuiri
yang relevan dengan model pembelajaran terbimbing perlu diterapkan untuk
inkuiri terbimbing untuk menumbuhkan melatih peserta didik menyelidiki
dan keterampilan. konsep dan menganalisis permasalahan
sebelum mencari pemecahan dari untuk aktif berpikir tidak hanya
masalah tersebut, sehingga berdiam diri saat pembelajaran
pembelajaran dengan inkuiri berlangsung.
terbimbing mengajak siswa untuk 2) Open-ended topic, siswa akan
terlibat langsung dalam proses belajar lebih banyak karena tema
penyelidikan konsep, menganalisis yang dipelajari tidak terbatas dan
masalah dan memecahkan masalah. bersumber darimana saja.
3) Intuitif, imajinatif dan inovatif.
Inkuiri dapat diartikan sebagai
Siswa akan menjadi aktif karena
proses bertanya dan mencari tahu
harus mengerahkan selur potensi
jawaban terhadap pertanyaan ilmiah
mereka sehingga siswa akan
yang diajukan guru kepada siswa.
belajar karena kebutuhan bukan
Pertanyaan ilmiah ialah pertanyaan
lagi sebagai kewajiban.
yang dapat mengarahkan siswa pada
4) Peluang melakukan penemuan
kegiatan-kegiatan penyelidikan
karena model pembelajaran ini
terhadap objek pertanyaan (Juhji,
melakukan observasi dan
2016). Dengan demikian, inkuiri
eksperimen dalam memecahkan
merupakan proes mencari, memperoleh
permasalahan yang dihadapi.
dan mendapatkan informasi melalui
pengamatan dan percobaan dengan Berdasarkan pendapat tersebut
menggunakan kemampuan berpikir dapat disimpulkan bahwa kelebihan
yang kritis, sistematis dan logis. Model dari model pembelajaran inkuiri yaitu
pembelajaran ini akan membuat siswa lebih menekankan pada aspek kognitif,
banyak melakukan diskusi secara aktif psikomotor, afektif sehingga dapat
dalam memecahkan masalah (Nugraha menghasilkan suatu pembelajaran yang
et al., 2021) bermakna dan mencapai tujuan
pembelajaran, serta mendorong siswa
b. Kelebihan pembelajaran
berpikir, meningkatkan dan
inkuiri
mengembangkan ide untuk
Beberapa kelebihan model menyelesaikan tugas dengan caranya
pembelajaran inkuiri (Anam, 2015) sendiri.
adalah sebagai berikut :
c. Kelemahan pembelajaran
1) Real life skill, artinya siswa hanya inkuiri terbimbing
belajar hal-hal penting yang
mudah dilakukan. Siswa didorong
Strategi pembelajaran inkuiri mendorong dan merangsang
memiliki kelemahan (Putra, 2013) siswa untuk mengemukakan
yaitu: pendapat kepada kelompoknya
2. Membuat hipotesis meliputi
1) Mengandalkan persiapan pikiran,
kegiatan mengajukan jawaban
sehingga siswa yang mempunyai
sementara tentang masalah dan
kemampuan berpikir lambat akan
diarahkan dalam menentukan
kebingungan dalam mengikuti
hipotesis yang relevan dengan
proses pembelajaran
permasalahandan
2) Membutuhkan waktu lama untuk
memprioritaskan hipotesis yang
membantu siswa menemukan
menjadi prioritas penyelidikan
konsep
3. Merancang percobaan sesuai
3) Sulit diterapkan karena siswa dan
langkah-langkah yang ada dan
guru telah terbiasa dengan
mempelajari petunjuk
pengajaran tradisional
eksperimen, melakukan
4) Kurang berhasil apabila jumlah
percobaan untuk memperoleh
siswa terlalu banyak di dalam satu
informasi meliputi kegiatan
kelas
melakukan percobaan dan
Kekurangan dari model mendapat informasi melalui
pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu percobaan
memerlukan waktu yang cukup lama 4. Mengumpulkan data dan
dalam menemukan sebuah konsep, menganalisis data meliputi
serta dapat memungkinkan siswa keliru kegiatan mencari dan
dalam menyimpulkan pemahaman mengumpulkan data sebanyak-
tentang materi yang dipelajari. banyaknya dan menganalisis
d. Langkah-langkah Inkuri data yang sudah dikumpulkan
Terbimbing untuk dapat dibuktikan hipotesis
benar atau tidak
Menurut Trianto (2007) langkah-
5. Menyimpulkan data meliputi
langkah model pembelajaran inkuiri
kegiatan menyimpulkan data
terbimbing adalah sebagai berikut:
yang telah dikelompokkan,
dianalisis dan diambil
1. Menyajikan pertanyaan atau
kesimpulan dan dicocokkan.
permaslahan meliputi kegiatan
menggali pengetahuan awal
Sintaks dalam model
siswa melalui demonstrasi,
pembelajaran inkuiri terbimbing terdiri
dari menyajikan masalah, membuat Model pembelajaran inkuiri
hipotesis, melakukan percobaan, terbimbing dapat meningkatkan hasil
melakukan percobaan, menganlisis dat, belajar kognitif siswa. Hal ini sesuai
membuat kesimpulan dan dengan penelitian Iswatun, et al (2017)
mengomunikasikan. Bagian sintak bahwa model pembelajaran inkuiri
dalam model pembelajran inkuiri terbimbing lebih efektif meningkatkan
terbimbing dapat meningkatkan hasil hasil belajar kognitif siswa. Hasil ini
bekajar siswa, yaitu pada proses sejalan dengan penelitian Maypalita, et al
melakukan percobaan, karena dengan (2018), berdasasrkan penelitian tersebut
melakukan percobaan siswa dapat terdapat adanya peningkatan hasil belajar
memperoleh pengetahuan dan siswa dalam penggunaan LKS larutan
pengalaman, serta pada saat proses penyangga berbasis inkuiri terbimbing
pembelajaran di dalam kelas menjadi karena LKS ini membuat siswa lebih aktif,
bermakna karena siswa berperan aktif memuat dimensi pengetahuan yang
dalam kegiatan pembelajaran. kompleks, memuat tingkatan proses
2) Inkuiri Terbimbing untuk kognitif, dan memuat pendekatan saintifik.
Menumbuhkan Pengetahuan Oleh karena itu siswa lebih terarah dalam
menemukan konsep-konsep kimia dan
Pembelajaran inkuiri berangkat dari
siswa cenderung lebih aktif serta
asumsi bahwa sejak lahir ke dunia
bersemangat dalam proses pembelajaran.
manusia memiliki dorongan untuk
Menurut Pardjono (2009) siswa yang
menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa
diberikan suatu permasalahan dalam
ingin tahu tentang keadaan alam di
proses pembelajaran akan mengalami
sekelilingnya merupakan kodratnya
peningkatan ranah kognitif siswa berupa
(Hamnuri 2012 ; Damayanti, 2020).
kemampuan analisis.
Pengetahuan yang dimiliki manusia akan
bermakna (meaningfull) apabila didasari Penelitian Wijayatni, et al (2010)
oleh keingintahuan. Salah satu model menyatakan bahwa hasil belajar kognitif
pembelajaran yang dapat membantu peserta didik mengalami peningkatan rata-
peserta didik aktif dalam proses rata serta terpenuhinya ketuntasan belajar
pembelajaran serta memperoleh peserta didik setelah diterapkana model
pengetahuan dengan cara menemukan pembelajaran inkuiri terbimbing karena
sendiri dan mengembangkan penguasaan peserta didik menjadi lebih aktif dalam
konsep siswa adalah model pembelajaran memperoleh pengetahuan melalui
inkuiri terbimbing (Mariana et al., 2023). pengalaman langsung, dan bukan hanya
sekedar mendengar dan menerima
pengetahuan atau informasi dari apa yang yang baku. Siswa tersebut memiliki bekal
disampaikan oleh pengajar saja. Inkuiri keterampilan untuk melakukan percobaaan
terbimbing memberikan kesempatan yakni melakukan obseravasi, melakukan
kepada siswa untuk mengonstruksikan pengukuran dan perhitungan, merancang
pengetahuannya sendiri dan menumbuh eksperimen serta menyajikan data dalam
kembangkan sikap ilmiah dengan sedikit diagram dan grafik (Nur, 2011).
bimbingan dari guru.
Rahayu (2011), mengatakan
3) Inkuiri Terbimbing untuk
bahwa pendekatan keterampilan proses
Menumbuhkan Keterampilan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Keterampilan proses sains Siswa dengan keterampilan proses sains
merupakan bagian dari kerja ilmiah. Kerja tinggi mampu melakukan percobaan
ilmiah tersebut dapat dibelajarkan melalui dengan baik. Hal ini sesuai dengan
pembelajaran inkuiri. Keterampilan atau penelitian Damayanti, et al (2020) bahwa
kemampuan serta sikap proses sains sangat LKS praktikum berbasis inkuiri
penting, karena dapat menjadikan terbimbing pada topik identifikasi protein
seseorang memiliki fleksibilitas yang dalam bahan makanan memiliki potensi
tinggi dalam menghadpi perubahan yang yang sangat baik untuk mengembangkan
ada disekitarnya, termasuk dalam keterampilan berpikir kritis pada indikator
pergaulan, pekerjaan, maupun alam suatu dan sub indikator KBKr yang telah
lembaga atau organisasi (Novitasari et al., dianalisis.
2017). Keterampilan Proses Sains adalah
Hal ini sesuai dengan pendapat
suatu keterampilan yang sistematis dan
ambasari (2012), yang menyimpulkan
terarah dalam menemukan suatu teori
bahwa penerapan pembelajaran inkuiri
ataupun konsep dalam kegiatan sains atau
terbimbing memberikan pengaruh yang
ilmiah. Keterampilan proses sains
signifikan terhadap terhadap keterampilan
merupakan keterampilan yang dimiliki
proses sains peserta didik.
oleh para saintis untuk bisa melakukan
suatu kegiatan (Adirahayu & Wulandari, KESIMPULAN
2021)
Berdasarkan hasil penelitian
Metode inkuiri terbimbing melatih analisis Literature Riview kajian pustaka
keterampilan psikomotor dan afektif inkuiri terbimbing yang telah dipaparkan
siswa. Siswa dengan keterampilan proses diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan
sains tinggi cendrung melaksanakan model pembelajaran inkuiri terbimbing
percobaan sesuai dengan metode ilmiah dapat menumbuhkan pengetahuan dan
keterampilan siswa. Dalam literature Keterampilan Proses Sains Peserta
riview terdapat perbedaan pengetahuan didik pada Materi Usaha dan
dan keterampilan siswa dari yang Energi Kelas X IPA SMAN 3
menerapkan model pembelajaran inkuiri Bengkulu Tengah, Jurnal
terbimbing dengan model pembelajaran Kumparan Fisika, No. 3, Vol. 1,
ceramah. Model pembelajaran inkuiri 20-27.
terbimbing dapat menciptakan Budiyono, A & Hartini. (2016). Pengaruh
pembelajaran yang aktif dan mandiri Model Pembelajaran Inkuiri
dengan pendekatan ilmiah bagi siswa. Terbimbing Terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa
DAFTAR PUSTAKA
SMA. Jurnal Pemikiran
Adirahayu, M. F., & Wulandari, F. E. Penelitian Pendidikan Dan Sains.
(2021). Model Pembelajaran Vol 4, No 2
Inkuiri Terbimbing dan
Damayanti, I. (2020). Penerapan model
Pengaruhya terhadap
pembelajaran inkuiri untuk
Keterampilan Proses Sains Siswa.
meningkatkan hasil belajar mata
SEJ (Science Education Journal),
pelajaran IPA sekolah
2(2).101-107.
dasar. Jurnal Pendidikan Dasar
https://doi.org/10.21070/sej.v2i2.2
Flobamorata, 1(1), 22-30.
244
Harnum, Y. P. (2016). Penggunaan
Ambasari, W. (2012). Penerapan
Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terbimbing (Guided Inquiry)
Terhadap Keterampilan Proses
Divariasi dengan Peta Konsep
Sains Dasar pada Pelajaran
Terhadap hasil Belajar Pada
Biologi siswa Kelas VIII SMP
Konsep Sistem Peredaran Darah
Negri 7 Surakarta. Jurnal
(doctoral dissertation, FKIP
Pendidikan Biologi, 2(1), 1-17
UNPAS)
Anam, K. (2015). Pembelajaran
Hidayatulloh, S., Praherdhiono, H., &
Berbasis Inkuiri Metode dan
Wedi, A. (2020). Pengaruh game
Aplikasi.Yogyakarta : Pustaka
pembelajaran terhadap
Pelajar
peningkatan hasil belajar
Anggraini, N.D., Purwanto, A., dan Sakti, pemahaman ilmu pengetahuan
I. ( 2018). Pengaruh Model Inkuiri alam. JKTP: Jurnal Kajian
Terbimbing Terhadap
Teknologi Pendidikan, 3(2), 199- Materi Suhu dan
206. Perubahannya. Jurnal
Hwang, W. Y., Chen, N. S., dung, J. J & Pembelajaran Fisika, 3(3)
Yang, Y. L. (2007) Multiple
Lovisia, E. (2018). Pengaruh Model
representation skills and creativity
Pembelajaran Ikuiri Terbimbing
effect on mathematical problem
Terhadap Hasil Belajar. SPEJ
solving using a multimedia.
(Science and Phsics journal). Vol
Pendidikan Fisika Indonesia
2. No 1
(Indonesian Journal of Physics
Education) Mariana, E., Warday, K., & Kinasih, A.
(2023). Pengaruh Model
Iswatun, I., Mosik, M., & Subali, B.
Pembelajaran Fisika Berbasis
(2017). Penerapan Model
Inkuiri Terbimbing terhadap
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Keterampilan Generik Sains
untuk Meningkatkan KPS dan
Siswa. Jurnal Pendidikan MIPA,
Hasil Belajar Siswa SMP Kelas
13(1)
VIII. Jurnal Inovasi Pendidikan
Noviar, D., & Madinah, S. (2016).
IPA, 3(2), 150–160.
Model Guided Inquiry
Jufri, W & Jekti, DSD. (2010). Efektivitas
Berbasis Scientifict Approach
Pembelajaran Sains Berbasis
dalam Pembelajaran Ipa
Inkuiri dengan Strategi Kooperatif
Biologi SMP . Holistik :
dalam meningkatkan keterampilan
Journal For Islamic Social
Berfikir Siswa SMP. Jurnal
Science, 1(1)
Pendidikan dan Pembelajaran,
17(2) Novitasari, A., Ilyas, A., & Amanah, S. N.
Juhji, J. (2016). Peningkatan Ketreampilan (2017). Pengaruh Model
Proses Sains Siswa melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Pendekatan Inkuiri Terbimbing. Terhadap Keterampilan Proses
Jurnal Penelitian dan Sains Peserta Didik Pada Materi
Pembelajaran IPA, 2(!), 58-70 Fotosintesis Kelas XII IPA di
SMA Yadika Bandar Lampung.
Kalinda, P. K. D., Maharta, N., &
Biosfer : Jurnal Tadris Biologi, 8
Ertikanto, C. (2015).
(!), 91-104
Pengembangan Modul
Pembelajaran Fisika Berbasis Nugraha, I & Nurita, T. (2021). Penerapan
Inkuiri Terbimbing Pada Model Pembelajaran Inkuiri untuk
Meningkatkan Keterampilan Mathematics and Science teacher
Proses Sains (KSP) Siswa SMP. on inquiry based learning (IBL)
Pensa E-Jurnal: Pendidikan approach : Teacher beliefs. Acta
Sains, 9 (1) : 67-71 Didactica Norge Vision Conversi
2011 teacher education. 6 (1)
Nur, M. (2011). Modul keterampilan
proses sains. Surabaya : Pusat Suparmi, N. W. (2018). Hasil Belajar
matematika dan sains sekolah Pemahaman Konsep Dan Berpikir
(PSMS) Universitas Negri Kreatif Siswa Dalam
Surabaya Pembelajaran Inkuiri Bebas Dan
Inkuiri Terbimbing. Journal of
Putra S. R. (2013). Desain Belajar
Education Technology, 2(4), 192-
Mengajar Kreatif Berbasis
196.
Sains. Yogyakarta : DIVA Press
Wijayatni, P. I., Mosik, dan Hindarto, N.
Qomaliyah, E. N., Sukib, & Loka I. N.
2010. Eksplorasi Kesulitan Belajar
(2016). Pengaruh Model
Peserta Didik Pada Pokok
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Bahasan Cahaya dan Upaya
terhadap Hasil belajar Materi
Peningkatan Hasil Belajar Melalui
Pokok Larutan Penyangga. Jurnal
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.
Pijar MIPA. Vol. XI. No. 2: 105-
Jurnal Pendidikan Fisika
109.
Indonesia. Vol. 6: 1-5.
Rahayu, E., H. Susanto, yulianti. D. (2011)
Yasmin, N., Ramdani, A., & Azizah, A.
Pembelajaran Sains dengan
(2015). Pengaruh Model Inkuiri
Pendekatan Keterampilan Proses
Terbimbing terhadap
untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Keterampilan Proses Sains dan
dan Kemmapuan Berpikir Kreatif
Hasil Belajar Biologi Peserta didik
Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika
Kelas VIII Di SMPN 3
Indonesia, 7 (2) : 106-10
Gunungsari Tahun Ajaran
Sanjaya, W. (2008). Strategi 2013/2014. Jurnal Pijar MIPA.
Pembelajaran Berorientasi Vol. X. No.1: 69-75.
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana Perdana Media
Grup

Sikko, SA., Lyngved, R., & pepin, B.


(2012). Working with

Anda mungkin juga menyukai