Anda di halaman 1dari 14

Nama : Mursalin Dachyang

No. UKG : 201800086643


NPM : 239031495068
Kelas : 001 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

LK. 2.2 Menentukan Solusi

Penentuan
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Analisis penentuan solusi
Solusi
1 Kajian Literatur: Berdasarkan eksplorasi Penerapan Kebiasaan peserta didik SMP Negeri 1 Campalagian
alternatif solusi dari kajian literasi model kelas VIIG Tahun Pelajaran 2022/2023 yang
1. Alhudaya (2019) menyatakan dan hasil wawancara, diperoleh pembelajaran mengandalkan hafalan saat belajar membuat
bahwa penerapan pembelajaran inkuiri model-model pembelajaran Inkuiri kemampuan kognitifnya tidak berkembang dan
terbimbing bebatuan diagram alir dapat sebagai alernatif-alternatif solusi Terbimbing berimbas kepada kematangan berpikir dan juga
meningkatkan pemahaman konsep IPA yang dapat meningkatkan untuk pemahaman konsep peserta didik. Peserta didik tidak
peserta didik. pemahaman konsep IPA peserta meningkatkan mampu mengaplikasikan dan mengaitkan konsep-
didik, antara lain: pemahaman konsep yang telah diajarkan ke dalam kehidupan
Peningkatan Pemahaman Konsep 1. Penerapan model pembelajaran konsep IPA sehari-hari. Mereka hanya melafadzkan saja materi
Siswa Kelas VII SMP Lab. STKIP Inkuiri Terbimbing peserta didik berdasarkan konteks-konteks yang ada pada buku
Muhammadiyah Arar pada Mata 2. Penerapan model pembelajaran paket. Peserta didik tidak memahami inti dari materi
Pelajaran IPA Menggunakan Diagram Kooperatif Tipe Jigsaw yang diajarkan. Hal inilah yang menyebabkan sehingga
Alir dalam Pembelajaran Inkuiri 3. Penerapan model pembelajaran pemahaman konsep peserta didik rendah. Sejalan
Terbimbing Berbasis Masalah (PBL) dengan itu, proses pembelajaran yang disajikan di kelas
https://doi.org/10.36232/pendidikan.v 4. Penerapan model pembelajaran juga tidak memberikan ruang kepada peserta didik
7i1.213 Kooperatif Tipe Numbered untuk aktif dan berkolaborasi karena model
Heads Together (NHT) pembelajaran yang digunakan kebanyakan lebih
2. Putra (2018) menyatakan hasil 5. Penerapan model pembelajaran berpusat kepada guru dan mengakibatkan peserta didik
penelitian menunjukkan bahwa Peserta Sains Teknologi Masyarakat menjadi pasif serta proses pembelajaran menjadi tidak
didik yang belajar dengan model (STM) bermakna.
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Hal ini juga diperkuat dengan saran-saran yang telah
memiliki pemahaman konsep yang lebih diberikan oleh para narasumber pada kegiatan
baik dibandingkan dengan peserta didik wawancara, dimana narasumber menyarankan untuk
yang belajar dengan model pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang melibatkan
langsung sehingga model pembelajaran peserta didik dalam proses pembelajarannya dan
kooperatif tipe jigsaw dapat dijadikan mendorong peserta didik untuk saling berkolaborasi
solusi untuk meningkatkan pemahaman dengan temannya sehingga pengalaman-pengalaman
konsep peserta didik yang diperoleh dari proses pembelajarannya tersebut
dapat membangun pengetahuan-pengetahuan yang
Pengaruh Model Pembelajaran ingin dicapai sebagaimana tujuan pembelajaran.
Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Sehingga dibutuhkan model pembelajaran yang
Pemahaman Konsep IPA Siswa melibatkan peserta didik untuk menemukan sendiri
https://doi.org/10.23887/jppsi.v1i2.17 konsep-konsep yang dipelajari. Menurut Indawati
215 (2021) model yang sesuai dengan peserta didik dalam
kurangnya pengalaman belajar melalui proses
3. Siregar (2019) menyatakan bahwa penemuan yaitu dengan pemberian pembelajaran model
model pembelajaran berbasis masalah inkuiri terbimbing. Peserta didik dituntut untuk
dapat meningkatkan pemahaman menemukan konsep-konsep dari petunjuk yang didapat
konsep IPA peserta didik secara klasikal. dari guru. Petunjuk tersebut berupa pertanyaan yang
memiliki sifat untuk membimbing mereka dalam
Peningkatan Kemampuan Pemahaman menyelesaikan permasalahan. Sejalan dengan itu,
Konsep IPA Siswa dan Pengelolaan Hidayat (2019) nyatakan bahwa inkuiri terbimbing
Pembelajaran Guru Dengan merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang
Menerapkan Model Pembelajaran memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
Berbasis Masalah mengkonstruksi sendiri konsep-konsep yang dipelajari.
http://dx.doi.org/10.31604/eksakta.v4i Kelebihan penggunaan model pembelajaran inkuiri
1.60-65 terbimbing yaitu:
 dapat membentuk dan mengembangkan “Self-
4. Hardiana (2021) menyimpulkan Concept” pada diri peserta didik;
bahwa penerapan model pembelajaran  membantu peserta didik dalam menggunakan
kooperatif numbered heads together ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang
dapat lebih meningkatkan pemahaman baru;
konsep IPA peserta didik daripada model  mendorong peserta didik untuk berpikir dan bekerja
pembelajaran konvensional. atas inisiatifnya sendiri, bersikap objektif, jujur, dan
terbuka;
Pengaruh Model Pembelajaran  situasi proses belajar menjadi lebih terangsang;
Kooperatif Tipe Numbered Heads  dapat mengembangkan bakat atau kecakapan
Together (NHT) Terhadap Pemahaman individu;
Konsep Peserta Didik Kelas VIII SMPN  memberi kebebasan pada peserta didik untuk belajar
2 Kampar Pada Materi Getaran, sendiri; dan
Gelombang, dan Bunyi  memberikan waktu kepada peserta didik secukupnya
http://repository.uin- sehingga mereka dapat mengasimilasi dan
suska.ac.id/58019/2/SKRIPSI%20CICI mengakomodasi informasi (Sumirah,2020, p.272-
%20HARDIANA.pdf 273)
5. Arrafi (2019) menyimpulkan Daftar Pustaka:
bahwa pemahaman konsep peserta didik
yang diajarkan dengan menggunakan Hidayat, F.A. & Fathurrahman. 2019. Peningkatan
model pembelajaran Sains Teknologi Pemahaman Konsep Siswa Kelas VII SMP Lab.
Masyarakat (STM) lebih baik STKIP Muhammadiyah Arar Pada Mata Pelajaran
dibandingkan dengan peserta didik yang IPA Menggunakan Diagram Alir Dalam
menggunakan model konvensional. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Jurnal
Pengaruh Model Sains Teknologi Pendidikan, 7(1): 94.
Masyarakat (STM) dan Sikap https://doi.org/10.36232/pendidikan.v7i1.213
Kepedulian Lingkungan Terhadap
Pemahaman Konsep IPA Indawati, Herdiana., Surwanto & Sukarmin. 2021. Studi
http://repository.radenintan.ac.id/8178 Litertur Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan
/1/Skripsi.pdf Berpikir Kritis IPA SMP. INKUIRI: Jurnal Pendidikan
IPA, 10(2): 99-100.
https://doi.org/10.20961/inkuiri.v10i2.57269
Hasil Wawancara:
Sumirah & Mawartiningsih, Lilik. 2021. Uji Validitas
Narasumber 1: Modul Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing
Ramlah, S.Pd. (guru matematika Pada Materi Sistem Organisasi Kehidupan Untuk
mengajar di kelas yang sama) Siswa SMP Kelas VII. Prosidin SNasPPM, 5(2): 272-
273.
Berdasarkan hasil wawancara dari http://prosiding.unirow.ac.id/index.php/SNasPPM/
narasumber 1 diperoleh kesimpulan article/view/424
bahwa solusi-solusi alternatif mengenai
jenis-jenis model pembelajaran yang Link Video:
dapat digunakan untuk meningkatkan https://drive.google.com/drive/folders/1xHzD1zCU
pemahaman konsep peserta didik yakni: PinWTwhyMD8CcwV2o_VqR7PE
• Model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw, dengan model pembelajaran
ini dapat mendorong peserta didik untuk
aktif saling membantu dan memahami
dalam menguasai materi pembelajaran.
• Model pembelajaran inkuiri,
peserta didik diharuskan untuk
membangun sendiri pengetahuannya
melalui bertanya dan observasi sehingga
dapat menemukan sendiri pengetahuan
dari masalah-masalah yang telah
diberikan.
• Problem based learning (PBL),
model pembelajaran ini sangat baik
digunakan untuk meningkatkan
pemahaman konsep peserta didik karena
masalah-masalah yang diberikan
menyangkut pengalaman pribadi dalam
kehidupan sehari-hari dan masalah
tersebut akan diselesaikan dengan
tahapan-tahapan ilmiah sehingga dari
proses tahapan-tahapan ilmiah yang
wajib dilakukan oleh peserta didik akan
membangun pengetahuan-pengetahuan
baru untuk memecahkan masalah yang
diberikan
• Model pembelajaran kontekstual,
model pembelajaran ini juga cocok
digunakan untuk meningkatkan
pemahaman konsep peserta didik karena
menggunakan pendekatan-pendekatan
yang mengaitkan materi ajar dengan
kenyataan yang dialami oleh peserta
didik
https://drive.google.com/file/d/1xMjW
OnfRLPq26KSTcaTilrYafdaLLrwV/view?
usp=drivesdk

Narasumber 2:
Ramli Syamsudin, S.Pd., M.Si. (Kepala
Sekolah SMP N 1 Campalagian)

Kesimpulan dari hasil wawancara


narasumber kedua mengenai alternatif
solusi jenis-jenis model pembelajaran
yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pemahaman konsep IPA
peserta didik adalah proses
pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik artinya bahwa
pembelajaran di kelas diharapkan dapat
melibatkan dan memberikan ruang
kepada peserta didik untuk
berkolaborasi yang dapat merangsang
keaktifan peserta didik. Selain itu proses
pembelajaran juga harus dapat
memberikan pengalaman-pengalaman
yang sesuai dengan apa yang dialami
dalam kehidupan sehari-hari sehingga
pembelajaran dapat lebih bermakna.
Proses pembelajaran juga dapat
mendorong peserta didik untuk aktif
mencari sendiri solusi dari masalah yang
telah diberikan sehingga pengalaman-
pengalaman yang telah diperoleh dalam
proses pencarian solusi tersebut dapat
membangun pengetahuan baru bagi
peserta didik. Sehingga dengan model
pembelajaran seperti itu dapat
meningkatkan pemahaman konsep
peserta didik. Adapun model-model
pembelajaran yang memenuhi kriteria di
atas adalah model pembelajaran
kooperatif, problem based learning (PBL),
dan inquiry.
https://drive.google.com/file/d/1xMkaj
M-
95Zjkf86IkseK8OvubfcDby9s/view?usp=
drivesdk

Narasumber 3:
Marwah Majid, S.Si., M.Pd. (Pakar)

Hasil wawancara yang telah


dilakukan dengan narasumber 3 bahwa
pembelajaran yang sebaiknya dilakukan
untuk meningkatkan minat belajar IPA
peserta didik adalah pembelajaran yang
mendorong keaktifan peserta didik itu
sendiri, lebih memusatkan pembelajaran
pada kegiatan praktikum ataupun
peserta didik dibawa langsung ke objek
materi yang diajarkan. Adapun model
pembelajaran yang cocok untuk
pembelajaran yang berpusat pada
kegiatan praktikum adalah dengan
menggunakan model pembelajaran
problem based learning (PBL) sedangkan
proses pembelajaran yang membawa
langsung peserta didik ke objek materi
yang akan diajarkan bisa menggunakan
model pembelajaran inkuiri. Selain itu
untuk lebih memberikan ruang
kolaborasi kepada peserta didik dapat
menggunakan model pembelajaran
kooperatif.
https://drive.google.com/file/d/1xX1NX
YsyqvQTi30IfriPvk-
8RcpK74HH/view?usp=drivesdk

Narasumber 4:
Nismawati, S.Pd. (Teman
Sejawat/Guru IPA SMP N 1
Campalagian)

Berdasarkan hasil wawancara


dengan narasumber 4, disimpulkan
bahwa model-model pembelajaran yang
dapat digunakan untuk meningkatkan
pemahaman konsep IPA peserta didik
yakni inquiry basic learning, dengan
model pembelajaran ini peserta didik
diberikan uang untuk membuat
pertanyaan-pertanyaan, dengan
pertanyaan-pertanyaan tersebut
memunculkan ide kreatif pada peserta
didik dan juga dapat berkolaborasi
dengan teman-temannya untuk
menyelesaikan suatu masalah. Selain itu
juga untuk mendorong kolaborasi
peserta didik juga bisa menggunakan
model pembelajaran kooperatif untuk
mendorong peserta didik dalam
melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah
berupa praktikum dapat dilakukan
dengan menggunakan model
pembelajaran problem based learning.
https://drive.google.com/file/d/1x_inK2
gzl7W6fkLlu72cblZFNwgPl2lE/view?usp
=drivesdk
Narasumber 5
Alimuddin, S.Pd., M.Si. (Pengawas SMP
N 1 Campalagian)

Berdasarkan hasil wawancara


narasumber 5 dapat disimpulkan bahwa
proses pembelajaran harus melibatkan
peserta didik. Pembelajaran yang
dilakukan harus menggunakan model-
model pembelajaran dengan pendekatan-
pendekatan seperti mengamati,
bertanya, menalar, dan
mempresentasikan hasil dari apa yang
telah diperoleh peserta didik dalam
belajar, selain itu juga pembelajaran
harus mendorong peserta didik untuk
berkolaborasi sehingga peserta didik
dapat aktif pada tahap-tahapan
pembelajaran. Model-model
pembelajaran yang menggunakan
pendekatan-pendekatan seperti yang
telah dipaparkan tersebut adalah model
pembelajaran yang mampu
meningkatkan minat belajar peserta
didik. Adapun model pembelajaran yang
mengarah pada pendekatan-pendekatan
tersebut adalah problem based learning,
inquiry dan kooperatif.
https://drive.google.com/file/d/1xeQ9w
sW9KvjqbyrX6Q5BY3P2znFsNo4P/view?
usp=drivesdk

2 Kajian Literatur: Berdasarkan eksplorasi Penerapan alat Proses belajar yang telah dikemas tidak menarik bagi
alternatif solusi dari kajian literasi peraga untuk peserta didik SMP Negeri 1 Campalagian Kelas VIIG
1. Bisri (2019) menyatakan bahwa dan hasil wawancara, diperoleh meningkatkan Tahun Pelajaran 2022/2023 menyebabkan kurangnya
media animasi dapat meningkatkan model-model pembelajaran minat belajar fokus/perhatian mereka, sehingga terkadang peserta
minat belajar peserta didik. Sejalan sebagai alernatif-alternatif solusi IPA peserta didik melakukan aktivitas yang tidak seharusnya
dengan itu, Fadliah (2020) yang dapat meningkatkan minat didik dilakukan saat proses belajar mengajar berlangsung.
menyimpulkan bahwa minat peserta belajar IPA peserta didik, antara Sejalan dengan itu, penggunaan media pembelajaran
didik dalam proses belajar menggunakan lain: yang digunakan oleh guru tidak menarik sehingga
media animasi dapat meningkat. 1. Media Animasi peserta didik merasa jenuh/bosan. Hal ini dikarenakan
Pengaruh Media Pembelajaran Animasi 2. Media Crocodile Physics penggunaan media pembelajaran belum
Terhadap Minat Belajar Siswa Pada 3. Media Power Point mempertimbangkan kebutuhan peserta didik. Ini juga
Mata Pelajaran IPA Pemanasan Global 4. Alat Peraga diperkuat dengan hasil kajian wawancara yang telah
Kelas VII SMPN 5 Tinambung 5. Media Virtual Laboratorium dilakukan bahwa pemilihan media harus disesuaikan
Kab.POLMAN (PhET) dengan gaya-gaya belajar mereka. Maka jenis media
https://drive.google.com/file/d/1- yang efektif untuk digunakan adalah alat peraga yang
DxTY2AMyyvJL2p6kG1USRDFtZTBYQX inovatif. Karena jenis media tersebut sudah dapat
G/view?usp=drivesdk mencakup gaya-gaya belajar peserta didik yakni audio,
visual, kinestetik dan juga dengan penggunaan alat
Pengaruh Media Pembelajaran Animasi peraga dapat mendorong peserta didik untuk aktif
Terhadap Minat Belajar IPA Siswa terlibat langsung pada tahap-tahap pembelajaran
Kelas VII SMP Negeri 13 Makassar sehingga mereka dapat fokus dan tidak bosan selama
https://drive.google.com/file/d/1- proses belajar mengajar berlangsung. Selain itu juga,
E0kYtd45dyWdCcFdPsKjrUcyxIDI4zA/vi berdasarkan saran dari narasumber untuk
ew?usp=drivesdk mengoptimalkan sarana dan prasarana sekolah yang
sudah cukup memadai menjadi pertimbangan memilih
2. Ali (2018) menyatakan bahwa jenis media alat peraga. Dengan berbagai kemudahan
pengaruh media crocodile physics dan fasilitas yang cukup memadai di sekolah
menunjukkan peningkatan minat belajar diharapkan dapat memecahkan berbagai masalah yang
peserta didik dalam pembelajaran IPA. dihadapi oleh guru, salah satunya adalah minat belajar
Pembelajaran tidak membosankan dan IPA peserta didik rendah.
penyampaian informasi lebih berkesan Menurut sundayana (2014) fungsi alat peraga untuk
dan bermakna kepada peserta didik. peserta didik adalah meningkatkan motivasi, bagi
peserta didik memberikan dan meningkatkan variasi
Pengaruh Media Crocodile Physics belajar pembelajaran. Pada dasarnya peserta didik
untuk Meningkatkan Minat Belajar belajar melalui yang konkret. Untuk memahami konsep
Siswa abstrak peserta didik memerlukan benda-benda
https://doi.org/10.21107/nser.v1i1.447 konkret sebagai perantara. Sejalan dengan itu, Anas
5 (2016) menyatakan bahwa fungsi utama dari alat peraga
adalah untuk menurunkan keabstrakkan dari konsep,
3. Santoso (2020) menyimpulkan agar peserta didik mampu menangkap arti sebenarnya
bahwa penggunaan media power point konsep tersebut (Pane, 2022, p.72).
meningkatkan minat belajar peserta Adapun kelebihan penggunaan alat peraga menurut
didik. Andayani (2021) sebagai berikut:
• peserta didik lebih mudah memahami penyampaian
Pengaruh Pengunaan Media Power materi
Point Untuk Meningkatkan Minat  melatih kemampuan indera penglihatan dan
Belajar Mata Pelajaran Biologi Pada pendengaran, sehingga peserta didik aktif dalam
Siswa Kelas VII dan Kelas XI di Pondok mengamati
Pesantren Mafatih 1453 Bogor Selain itu, Sarita (2022) menuliskan bahwa alat
peraga memiliki kelebihan sebagai berikut:
https://core.ac.uk/download/pdf/3376 • Meningkatkan minat belajar peserta didik.
12264.pdf • Pembelajaran menjadi menarik.
• Peserta didik menjadi lebih mudah paham.
4. Pane (2022) menyatakan bahwa • Pembelajaran tidak membosankan.
peserta didik turut aktif dan sangat • Peserta didik menjadi aktif dalam pembelajaran.
antusias berinteraksi secara langsung
melalui pembelajaran menggunakan alat Daftar Pustaka:
peraga. Hal ini membuktikan bahwa Andayani, I.N., Nugroho, P.A., & Dewi, I.S. 2021.
minat belajar peserta didik juga turut Efektivitas Penggunaan Alat Peraga Gambar dan LKS
meningkat dalam kegiatan bimbingan (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Peningkatan Hasil
belajar yang berlangsung. Belajar IPA Materi Tata Surya Kelas VII SMP Negeri 1
Rejoso Tahun Pelajaran 2019/2020. Journal of Natural
Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Science and Applications, 2(2): 11.
Fisika Siswa melalui Bimbingan https://www.journal.stkipnganjuk.ac.id/index.php/jon
Belajar Menggunakan Alat Peraga sea/article/view/462
Rangkaian Listrik
https://doi.org/10.54259/pakmas.v2i1. Pane, Januaris., Asnida., Nainggolan, Juliper.,
818 Silaban, Bajongga., Tumanggor, R.M. 2022.
Meningkatkan minat dan hasil belajar fisika siswa
5. Heryanti (2021) menyimpulkan melalui bimbingan belajar menggunakan alat peraga
bahwa penerapan media pembelajaran rangkaian listrik. PaKMas (jurnal pengabdian kepada
menggunakan laboratorium virtual masyarakat), 2(1): 72.
(PhET) dapat meningkatkan minat https://doi.org/10.54259/pakmas.v2i1.818
belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
Sarita, A.S. 2022. Pengaruh Model Pembelajaran
Penerapan PhET Untuk Meningkatkan Numbered Head Together (NHT) Berbantu Alat Peraga
Minat Belajar Siswa Kelas VII SMPS Culinary Art Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
PTPN IV Bukit Lima Selama Daring Siswa Pada Materi Sistem Pernapasan Manusia.
https://doi.org/10.30743/best.v4i1.385 Undergraduate thesis, IAIN KUDUS.
4 http://repository.iainkudus.ac.id/8789/

Hasil Wawancara: Link Video:


Narasumber 1: https://drive.google.com/drive/folders/1xHzD1zCU
Ramlah, S.Pd. (guru matematika PinWTwhyMD8CcwV2o_VqR7PE
mengajar di kelas yang sama)

Kesimpulan dari hasil wawancara


narasumber pertama mengenai alternatif
solusi yang dapat diberikan berupa
contoh-contoh media yang efektif
digunakan untuk meningkatkan minat
belajar IPA peserta didik yakni:
• Media presentasi Power Point,
media ini sangat berpotensi untuk
dikembangkan sebagai salah satu
alternatif yang bisa digunakan untuk
meningkatkan minat belajar peserta
didik. Hanya saja untuk pembuatan
media Power Point dibutuhkan
kreativitas seorang guru misalnya ada
PowerPoint yang dibuat didesain
semenarik mungkin seperti diselipkan
gambar animasi, video-video
pembelajaran, bahkan penggunaan
warna sehingga media Power Point yang
dibuat tidak membosankan.
• Media animasi, media ini juga
dapat digunakan untuk meningkatkan
minat belajar peserta didik, karena
dengan media animasi yang berupa
gambar bergerak dapat membantu guru
dalam menjelaskan materi atau konsep
yang diajarkan sehingga peserta didik
dapat memahami dengan mudah materi
ajar tersebut
• Multimedia interaktif, media jenis
ini dapat menggabungkan antara video
pembelajaran dan materi pembelajaran
secara singkat sehingga membantu
peserta didik memahami konsep yang
diajarkan, dari hal inilah yang dapat
membuat ketertarikan peserta didik
terhadap pembelajaran di kelas
• Virtuallab, media ini bisa menjadi
solusi bagi guru IPA sebagai pengganti
alat-alat peraga yang ada di laboratorium
jika sarana dan prasarana di sekolah
khususnya laboratorium belum
memadai.
https://drive.google.com/file/d/1xMjW
OnfRLPq26KSTcaTilrYafdaLLrwV/view?
usp=d

Narasumber 2:
Ramli Syamsudin, S.Pd., M.Si. (kepala
sekolah SMP N 1 campalagian)

Hasil wawancara yang dilakukan pada


narasumber kedua menyarankan untuk
menggunakan media sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Sebelum
pembelajaran dimulai guru diharapkan
sudah betul-betul tahu gaya-gaya belajar
dari peserta didik yang akan diajarkan.
Peserta didik dengan gaya belajar visual
(melihat) maka sebaiknya menggunakan
media bantuan LCD, pembelajaran harus
bisa dilihat seperti gambar, diagram dan
sebagainya. Untuk gaya belajar
auditorial (mendengarkan) maka
sebaiknya menggunakan media bantuan
speaker atau guru bisa menjelaskan
materi dengan rinci. Peserta didik
dengan gaya belajar kinestetik (bergerak)
diberikan media-media pembelajaran
yang mengarah pada praktek seperti
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di
laboratorium. Salah satu jenis media
pembelajaran yang dapat digunakan
untuk menarik perhatian peserta didik
adalah multimedia interaktif, bisa juga
menggunakan presentasi Powe rPoint
tetapi untuk media ini dibutuhkan
kreativitas seorang guru untuk dapat
mengemas media tersebut sehingga
dapat menarik minat belajar peserta
didik, selain itu juga virtual lab bisa
menjadi media yang efektif untuk
meningkatkan minat belajar peserta
didik namun jika kelengkapan
laboratorium memadai lebih baik
dilakukan di laboratorium.
https://drive.google.com/file/d/1xMkaj
M-
95Zjkf86IkseK8OvubfcDby9s/view?usp=
drivesdk

Narasumber 3:
Marwah Majid, S.Si., M.Pd. (Pakar)

Dari hasil wawancara narasumber 3


dapat disimpulkan bahwa alternatif
alternatif solusi mengenai contoh-contoh
media pembelajaran yang efektif
digunakan untuk meningkatkan minat
belajar peserta didik adalah:
• Media pembelajaran presentasi
Power Point, untuk penggunaan media
pembelajaran ini guru dituntut untuk
lebih kreatif dalam pembuatannya
seperti menyisipkan gambar, animasi,
dan juga video-video pembelajaran yang
sehubungan dengan kehidupan sehari-
hari sehingga dapat menarik
perhatian/fokus peserta didik bahkan
lebih antusias ketika materi yang
diajarkan dihubungkan dengan
kehidupan sehari-hari.
• Alat-alat peraga laboratorium,
karena dengan memaksimalkan kegiatan
praktikum dengan menggunakan alat-
alat laboratorium, peserta didik
mendapatkan pengalaman-pengalaman
secara langsung.
• Virtual lab bisa menjadi solusi
bagi guru ketika kelengkapan
laboratorium di sekolah kurang
memadai.
• Multimedia interaktif berupa
canva juga dapat digunakan untuk
menarik perhatian peserta didik.
https://drive.google.com/file/d/1xX1NX
YsyqvQTi30IfriPvk-
8RcpK74HH/view?usp=drivesdk

Narasumber 4:
Nismawati, S.Pd. (Teman
Sejawat/Guru IPA SMP N 1
Campalagian)

Kesimpulan dari hasil wawancara


yang dilakukan dengan narasumber 4
bahwa media pembelajaran yang baik
adalah media yang dapat memenuhi
kebutuhan/keinginan peserta didik itu
sendiri artinya bahwa sebelum
menentukan media pembelajaran yang
akan digunakan sebaiknya guru harus
mengetahui dulu gaya-gaya belajar
peserta didik. Dari gaya-gaya belajar
inilah bisa menjadi pedoman guru untuk
menentukan media pembelajaran seperti
apa yang efektif digunakan di kelas.
Salah satu contoh media pembelajaran
yang mampu meningkatkan minat
belajar peserta didik adalah quiziz, selain
itu juga penggunaan media pembelajaran
presentasi dari PowerPoint dan canva
juga masih sangat efektif digunakan
namun untuk pembuatannya
dibutuhkan kreativitas guru agar
tampilan media presentasi tersebut
menarik bagi peserta didik tentunya
dengan mempertimbangkan gaya-gaya
belajar peserta didik yang diajarkan.
https://drive.google.com/file/d/1x_inK2
gzl7W6fkLlu72cblZFNwgPl2lE/view?usp
=drivesdk
Narasumber 5
Alimuddin, S.Pd., M.Si. (pengawas SMP
N 1 Campalagian)

Hasil wawancara narasumber 5


dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran yang digunakan di dalam
kelas harus memperhatikan kebutuhan
dan keinginan dari peserta didik itu
sendiri. Penentuan penggunaan media
pembelajaran yang paling efektif untuk
meningkatkan minat belajar peserta
didik harus mempertimbangkan gaya-
gaya belajar dari peserta didik yang akan
diajarkan sehingga sebelum
pembelajaran dimulai guru harus
mengetahui karakteristik dari peserta
didiknya.
https://drive.google.com/file/d/1xeQ9w
sW9KvjqbyrX6Q5BY3P2znFsNo4P/view?
usp=drivesdk
Keterangan:
Eksplorasi alternatif solusi dan Analisis alternatif solusi bersumber dari LK 2.1

Anda mungkin juga menyukai