Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan mengalami perkembangan dalam mewujudkan


generasi muda yang mampu menghadapi globalisasi. Berbagai upaya
dilakukan agar tujuan pendidikan di Indonesia tercapai. Salah satunya
dibuatlah kurikulum pendidikan, baik ditingkat Taman Kanak-Kanak,
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Umum,
Bahkan Perguruan Tinggi. Salah satu mata pelajaran yang harus
disampaikan pada anak didik yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI). PAI
merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus diberikan ditingkat
pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). PAI sangat komplek,
sehingga dalam proses pembelajarannya diperlukan metode pembelajaran
agar ilmu agama Islam dapat dimengerti, dipahami dan dijadikan pedoman
hidup. Hal ini terbukti dengan hasil ulangan para siswa berbeda-beda,
padahal mendapat pelajaran yang sama, dari guru yang sama, dan pada
saat yang sama.
Dalam interaksi belajar mengajar, seorang guru sebagai pengajar
akan berusaha secara maksimal dengan menggunakan berbagai
ketrampilan dan kemampuan yang dimilikinya agar siswa dapat mencapai
tujuan yang diharapkan. Kadang-kadang dalam proses pembelajaran
terjadi kegagalan komunikasi. Artinya, materi pelajaran atau pesan yang
disampaikan guru tidak dapat diterima oleh siswa dengan optimal. Siswa
hanya dapat menerima materi pelajaran sebagian dari apa yang
disampaikan oleh guru. Oleh karena itu, dalam kegiatan pembelajaran
dituntut suatu strategi pembelajaran yang direncanakan oleh guru. Dengan
demikian proses pemahaman siswa dalam menyampaikan materi harus
benar-benar dapat diterima.
Ruang lingkup PAI ada tiga pokok pembelajaran, yaitu keimanan,
ibadah dan tasawuf. Sedangkan dalam tingkat Sekolah Dasar
kompetensinya mencakup al-Quran dan Hadis, keimanan, ibadah, dan
Sejarah Kebudayaan Islam. Khusunya kelas VIII, pada jenjang ini
pembelajaran PAI sudah memuat materi agama Islam yang sudah
mendalam. Oleh karena itu, siswa diharapkan untuk selalu dapat mengerti
dan memahami tentang materi yang disampaikan oleh guru. Apalagi pada
materi Sejarah Kebudayaan Islam, Pada materi ini sebagian siswa masih

1
kurang bisa untuk memahami materi dengan baik, karena pada
pembelajaran ini guru dalam menyampaikan materi pembelajaran masih
bersifat cerita. Sedangkan Guru diharapkan mampu menyampaikan materi
kepada siswa dengan jelas dan strategis. Sampai saat ini, masih ada siswa
kelas IIIV di SMP full day Sunan Ampel , Kecamatan Bangorejo, tahun
pelajaran 2018/2019 mengalami kesulitan dalam memahami dan
meneladani pada mata pelajaran PAI khususnya pada materi Sejarah
Kebudayaan Islam. Guru menganggap bahwa dengan pembelajaran mata
pelajaran yang ditentukan dan dijumpai hanya mencatat, mendengar, dan
menghafal sehingga yang diperoleh hanya cerita dan penjelasan. Sehingga
siswa tidak dapat mengimplementasikan materi pelajar dalam kehidupan
sehari-hari dan tujuan pembelajaran belum tercapai secara masksimal.
Sebab itu, Dalam penelitian ini peneliti mengambil metode Role Playing
dalam upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI pada materi
Sejarah Kebudayaan Islam. Metode ini adalah suatu cara penguasaan
bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan
siswa.
Peneliti menggunakan metode ini dengan tujuan agar siswa lebih
dapat memahami dan siswa lebih aktif sehingga pembelajaran berlangsung
efektif, menyenangkan dan tidak membosankan. Karena siswa dituntut
untuk aktif sebagai pemain peran dan sebagai pengamat permainan
peran.Hal ini terbukti dari hasil belajar mata pelajaran PAI pada ujian
tengah semester gasal sebanyak 23 siswa yang memperoleh nilai diatas
KKM hanya 10 siswa atau 44% dan nilai rata-rata kelas yang hanya 72,
kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran PA Imasih dibawah
Kriteria Ketentuan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh SD Darussalam
Blokagung tahun pelajaran 2018/2019 untuk siswa kelas VIII sebesar 75.
Menurut peneliti, kenyataan kurang berhasilnya siswa dalam memahami
dan meneladani materi sejarah kebudayaan Islam kemungkinan siswa
tidak mampu memahami materi pelajaran dengan baik, mungkin juga guru
dalam proses pembelajaran tidak menggunakan metode yang sesuai
dengan materi yang disampaikan. Sehingga setiap proses pembelajaran
siswa kurang dapat memahami materi pembelajaran PAI yang
disampaikan oleh guru. Temuan hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Full
Day Sunan Ampel dan metode yang telah digunakan sebelumnya ini
mendasari peneliti untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui
Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dengan Menggunakan
Metode Role Playing Pada Siswa Kelas VIII di SMP Full Day Sunan
Ampel Tahun Pelajaran 2018/2019”.

2
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian analisis permasalahan, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
“Bagaimana meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI dengan
menggunakan metode Role Playing pada siswa kelas V SD Darussalam
Blokagung Tahun Pelajaran 2018/2019”.

C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Secara Teoritis:
a. Memberikan sumbangan pemikiran tentang penerapan metode
Role Playingdalam pembelajaran PAI.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar teoristis untuk penelitian
lain yang sejenis dengan penelitian ini.

2. Secara Praktis:
a. Bagi guru : Peningkatan kualitas pembelajaran dengan berbagai
metode pembelajaran seperti metode Role Playing.
b. Bagi siswa : Untuk meningkatkan hasil belajar Mata Pelajaran PAI
dan membiasakan siswa untuk selalu aktif dalam pembelajaran.

D. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian


Ruang lingkup dari penelitian ini adalah:
Siswa kelas V SD Darussalam Blokagung yang terdiri dari 23 siswa.

E. Definisi Operasional
 hasil belajar adalah; tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam
menerima, menolak dan menilai informasi yang diperoleh dalam
proses pembelajaran. Hasil belajar diukur dengan tingkat keberhasilan
siswa dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam
bentuk nilai atau kalimat.
 PAI adalah bimbingan dan asuhan terhadap siswa agar nantinya
setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati, dan
mengamalkan ajaran-ajaran agam Islamyang telah diyakini secara
menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islamitu sebagai suatu
pandangan hidup demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia
dan di akhirat.

3
 Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan
pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.
pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dilakukan siswa
dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati.
Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu
bergantung kepada apa yang diperankan

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian hasil belajar
Dalam seluruh proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil
tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada
bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik.
engan demikian untuk mengukur tercapainya suatu pembelajaran
disekolah, maka seorang guru memberikan evaluasi. Evaluasi
tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara. Seperti dengan
Tanya jawab, ulangan harian, tes tertulis dan sebagainya. Dengan
begitu hasil belajar siswa dapat diketahui oleh seorang guru.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) (2002:895) hasil
belajar adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar
disekolah yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui
pengukiran dan nilai. Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai
oleh siswa dalam kegiatan belajar dengan mencapai nilai optimal.
Yang dimaksud nilai optimal dalam penelitian ini yaitu nilai diatas
nilai KKM (KriteriaKetuntasan Minimal) yaitu 75. Berdasarkan
uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam
menerima, menolak dan menilai informasi yang diperoleh dalam
proses pembelajaran. Hasil belajar diukur dengan tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran yang
dinyatakan dalam bentuk nilai atau kalimat.

b. Macam-Macam Hasil belajar


Hasil belajar dibagi menjadi tiga taksonomi yang disebut dengan
ranah belajar, yaitu: (1) ranah kognitif yang mencakup: ingatan,

4
pemahaman, penerapan, analisi, sintesis, dan evaluasi, (2) ranah
afektif yang mencakup: penerimaan, penanggapan, penilaian,
pengorganisasian, dan pembetukan pola hidup, (3) ranah
psikomotorik yang mencakup: persepsi, kesiapan, gerakan
bimbingan, gerakan biasa, gerakan komplek, penyesuaian, dan
kreatifitas (Benyamin S. Bloom dalam Winkel, 2007:273).

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar, antara
lain:
1) Faktor Internal: Faktor internal adalah faktor yang timbul dari
diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan
kedalam factor intern yaitu kecerdasan, bakat, minat, dan
motifasi.
2) Faktor Eksternal: Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi hasil belajar yang sifatnya diluar diri
siswa, yaitu keadaan keluarga, keadaan sekolah, dan keadaan
masyarakat.

2. PAI
a. Pengrtian PAI
PAI adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam
menyakini, memahami, dan menghayati agama Islammelalui
kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan dengan
memperhatikan tuntutan untuk menghormati hubungan kerukunan
antar umat beragam dalam masyarakat guna mewujudkan
persatuan nasional (DepagRI, 2005:10). Menurut Abuddin Nata
(2007:161), bahwa PAI dapat diartikan sebagai pendidikan yang
didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islamsesuai yang tercantum
dalam al-Quran dan Hadits serta dalam pemikiran para ulama dan
dalam praktek sejarah umat Islam.
dapat disimpulkan bahwa PAI adalah bimbingan dan asuhan
terhadap siswa agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia
dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran
agam Islamyang telah diyakini secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran agama Islamitu sebagai suatu pandangan hidup
demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat.
b. Fungsi dan Tujuan PAI
1) Fungsi PAI

5
a) Penanaman nilai ajaran Islamsebagai pedoman untuk
mencapai kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat.
b) Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah
SWT. serta akhlak mulia.
c) Penyesuaian mental siswa terhadap lingkungan fisik dan
sosial melalui PAI.
d) Perbaikan kesalahan-kesalahan dan kelemahan-kelemahan
peserta didikdalam keyakinan.
e) Pencegahan dari hal-hal negatif budaya asing dalam
kehidupan sehari-hari.

2) Tujuan PAI
a) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian,
pemupukan,dan pengembangan pengetahuan, penghayatan,
pengalaman,dan pembiasaan peserta didik tentang Agama
Islam.
b) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama, dan
berakhlak mulia,yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin
beribadah, cerdas, produktif, adil, disiplin, toleransi,
menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
(Kurikulum KTSP SD, 2010: 5)

c. Ruang Lingkup PAI


Dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar tingkat SD mata
pelajaran PAI, ruang lingkupnya meliputi aspek-aspek sebagai
berikut:
1) al-Quran dan Hadis
2) Aqidah
3) Akhlak
4) Fiqih
5) Sejarah Kebudayaan Islam

(Kurikulum KTSP SD, 2010: 6)


Ruang lingkup mata pelajaran PAIkelas V semester II pada
(Kurikulum KTSP SD, 2010: 6)yaitu:
Standart Kompetensi Kompetensi Dasar
6. Mengartikan al- 6.1 Membaca Surat QSAl Ma`un dan Al
Quran surah pendek Fil
pilihan 6.2 Mengartikan QS Al Ma`un dan Al Fil

6
7. Mengenal Rasul- 7.1 Menyebutkan nama-nama rasul
rasul AllahSWT. AllahSWT.
7.2 Menyebutkan nama-nama Rasul Ulul
Azmi dari para Rasul
7.3 Membedakan Nabi dan Rasul
8. Menceritakan Kisah 8.1 Menceritakan kisah Khlaifah Abu
Sahabat Nabi Bakar R.A.
8.2 Menceritakan kisah Khalifah Umar
bin Khattab R.A.
9. Membiasakan 9.1 Meneladani perilaku Khlaifah Abu
perilaku terpuji BakarR.A.
9.2 Meneladani perilaku Umar bin
KhattabR.A.
10.Mengenalpuasa 10.1 Menyebutkan ketentuan-ketentuan
wajib puasa Ramadan
10.2 Menyebutkan himah puasa

3. Metode Role Playing


a. Pengertian Metode Role Playing
Role Playing atau yang sering disebut bermain peran, pada
prinsipnya merupakan metode untuk “menghadirkan” peran-peran
yang ada dalam dunia nyata kedalam suatu “pertunjukan peran” di
dalam kelas atau pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai
bahan refleksi agar peserta memberikan penilaian.
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-
bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan
siswa. pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dilakukan
siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda
mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu
orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.

b. Langkah-langkah Penerapan Metode Role Playing


langkah-langkah penerapan metode Role Playing dalam
pembelajaran :
1) Menentukan topik atau pokok masalah yang akan dimainkan
2) Guru menunjuk dua orang siswa atau lebih untukmemrankan
karakter
3) Guru mempersilahkan pada siswa untuk memainkan peran
selam 10-15 menit
4) Apabila siswa telah selesai dalam berperan, guru menghentikan
Role Playing
5) Siswa lainnya diminta untuk mengamati

7
6) Dilanjutkan dengan tanya jawab, diskusi, kritik, dananalisis
persoalan
7) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut

c. Tujuan Penerapan Metode Role Playing


tujuan penggunaan metode Role Playing dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) Siswa mendapatkan ketrampilan sosial sehingga diharapkan
nantinya tidak canggung dalam menghadapi situasi sosialdalam
kehidupan sehari-hari
2) Mendidik dan mengembangkan kemampuan untuk
mengemukakan pendapat di depan teman sendiri atau orang
lain
3) Memberikan pengalaman dan gambaran yang nyata tentang
materi pembelajaran

d. Kelebihan metode Role Playing


1) Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh
2) Permainan merupakan penemuan yang mudahdan dapat
digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda
3) Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui
pengamatan pada waktu melakukan permainan
4) Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan
bagi siswa

e. Kelemahan metode Role Playing


1) Penerapan metode Role Playingbanyak menyita jam pelajaran
2) Bila persiapan tidak matang, guru tidak meguasai langkah-
langkah metode RolePlayingmaka metode ini tidak akan
berhasil atau gagal
3) Bila dramatisasi gagal, siswa tidak dapat mengambil
kesimpulan.

B. Kajian Penelitian Terdahulu


Dari penelitian yang telah dilakukan dan yang sudah dianggap relevan
dalam meningkatkan hasil belajar yang menggunakan berbagai macam
metode dan strategi mendapatkan hasil yang bermacam-macam.
1. sukamdi (2011) dengan judul:Upaya meningkatkan hasil belajar
PAImelalui metode pembelajaran Guided Note Taking(GNT) pada
siswa kelas V SD Negeri Gilirejo 02 Kecamatan Miri Kabupaten

8
Sragen tahun pelajaran 2010/2011. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa melalui metode pembelajaran Guided Note Taking (GNT)dapat
meningkatkan hasil belajarpada siswa kelas V SD Negeri 1 Kacangan,
Boyolali tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan
hasilnya, rata-rata hasil belajar pada siklus I meningkat dari 61.75
dengan ketuntasan klasikal 30% menjadi 67 dengan ketuntasan
klasikal 55%. Pada siklus II mencapai 71.75 dengan ketuntasan
klasikal 85 %.
2. Muhamad Ikhwan (2013) dengan judul : Upaya peningkatan hasil
belajar PAImelalui metode Poster Commentpada siswa kelas III SD
Negeri IV Wonogiri tahun pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa melalui metode Poster Commentdapat
meningkatkan hasil belajarpada siswakelas III SD Negeri IV Wonogiri
tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini terlihat dari 23siswa pada saat
sebelum penelitian ini dilakukan siswa yang mendapatkan nilai diatas
KKM sebanyak 10 siswa atau 43,48%, namun setelah menggunakan
metode Poster Commentpada siklus I jumlah siswa yang mendapat
nilai diatas KKM sebanyak 15 siswa atau 65,22%dan pada siklus II
semua siswa sudah mencapai KKM atau 100%.
Dua penelitian diatas terdapat kesamaan dengan penelitian ini yaitu
sama-sama dalam meningkatkan hasil belajar. Akan tetapi metode
yang digunakan oleh peneliti berbedadengan penelitian diatas. Pada
penelitian 1 menggunakan metode pembelajaran Guided Note
Taking(GNT)dan penelitian 2 menggunakan metode Poster
Commentsedangkan pada penelitian ini menggunakan metode Role
Playing.

9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1. Metode Penelitian
sesuai dengan masalah yang diteliti, maka jenis penelitian yang
dilakukan oleh peneliti berupa penelitian tindakan kelas (PTK). PTK yaitu
suatu bagian dari penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru di kelas
dan bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas
proses pembelajaran di kelas.
PTK selain bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar, juga untuk
kinerja guru dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain PTK bukan
hanya bertujuan untuk mengungkapkan penyebab dari berbagai
permasalahan yang dihadapi, tetapi yang lebih penting adalah memberikan
pemecahan berupa tindakan untuk mengatasi masalah. Dalam penelitian
tindakan kelas terdapat partisipasif dan kolaboratif. Penelitian kolaboratif
menentukan fokus strategi peningkatannya, singkatnya secara bersama-
sama (1) menyusun rencana tindakan bersama-sama (2) bertindak (3)
mengamati secara bersama-sama (4) melakukan refleksi bersama-sama,
itulah empat pokok penelitian tindakan kelas.

2. Jenis Dan Desain Penelitian


Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK)
yang berfokus pada upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari
sebelumnya. Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka jenis penelitian

10
yang dilakukan oleh peneliti berupa penelitian tindakan kelas (PTK). PTK
yaitusuatu bagian dari penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru di
kelas dan bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan
kuantitas proses pembelajaran di kelas (Iskandar 2009 : 20).
PTK selain bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar, juga untuk
kinerja guru dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain PTK bukan
hanya bertujuan untuk mengungkapkan penyebab dari berbagai
permasalahan yang dihadapi, tetapi yang lebih penting adalah memberikan
pemecahan berupa tindakan untuk mengatasi masalah. Dalam penelitian
tindakan kelas terdapat partisipasif dan kolaboratif. Penelitian kolaboratif
menentukan fokus strategi peningkatannya, singkatnya secara bersama-
sama (1) menyusun rencana tindakan bersama-sama (2) bertindak (3)
mengamati secara bersama-sama (4) melakukan refleksi bersama-sama,
itulah empat pokok penelitian tindakan kelas (Suwarsih Madya ,2006:1).
Desain penelitian ini menggunakan model Cohen dkk.
Saat melaksanakan PTK, peneliti harus mengikuti langkah-langkah
tertentu agar proses yang ditempuh tepat, sehingga hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
Beberapa langkah tersebut adalah:
1) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
2) Analisis Masalah
3) Merumuskanhipotesis tindakan
4) Membut rencana tindakan dan pemantauan
5) Pelaksanaan tindakan dan pencatatan
6) Mengolah data
7) Pelaporan hasil dari analisis data

3. Tempat dan Waktu Penelitian


a. Tempat Penelitian
tempat penelitian yang penulis gunakan untuk tempat penelitian yaitu
SD Darussalam siswa kelas V. Peneliti ingin mengadakan penilitian di
SD Darussalam karena nilai-nilai mata pelajaran PAI masih dirasa
kurang memuaskan atau kurang maksimal.
b. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2019. Sebagai tugas ujian
tengah semester.

4. Subyek Penelitian

11
Dalam penelitian ini subyek yang melaksanakan tindakan adalah Guru
PAI dan subyek yang menerima tindakan adalah siswa kelas V SD
Darussalam sebanyak 23 siswa.

5. Pengumpulan Data
Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan interview langsung
kepada Guru SD Darussalam yang bersangkutan dengan pembelajaran PAI
untuk mengumpulkan data yang sesuai dengan fokus penelitian. Untuk
memperoleh data dan informasi yang akurat, maka perlu teknik
pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan
data sebagai berikut :
a. Dokumentasi
Metode ini digunakan mengumpulkan dokumen-dokumen yang terkait
dengan pembelajaran materi Sejarah Kebudayaan Islam yang
berlangsung di SD Darussalam seperti silabus, RPP, dan promes.

b. Observasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang proses belajar
mengajar dalam kelas yakni kemampuan guru dalam penerapan
metode Role Playing dalam menyampaikan pembelajaran
sejarah.Metode ini juga digunakan untuk mengamati secara langsung
tentang respond siswa terhadap materi yang disampaikan. Respond
siswa direkam dalam lembar observasi yang hasilnya menunjukkan
peningkatan hasil belajar.

c. Test
Test yang digunakan dalam penelitian ini adalah test yang berbentuk
pilihan ganda yaitu bentuk test yang mempunyai satu jawaban benar
atau salah.

6. Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
interaktif, yang terdiri dari tiga komponen analisis data yaitu:
a. reduksi data
Proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, meringkas,
dan mengubah data mentah kedalam catatan lapangan.

b. penyajian data
Dalam penyajian data dilakukan dengan merangkai data yang tersaji
untuk dikembangkan dalam bentuk narasi.

12
c. penarikan kesimpulan.
Penarikan kesimpulan tentang peningkatan dan perubahan yang terjadi
dilakukan secara bertahap, mulai dari kesimpulan sementara, yang
ditarik pada siklus I, maupun kesimpulan pada akhir siklus II

13

Anda mungkin juga menyukai