Anda di halaman 1dari 44

Nama : Oktavia Nasrani Tampubolon

NIM : 9223610241

Jurusan : Pendidikan Sejarah

PPG Prajabatan UNIMED 2022

Merancang pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan studi kasus !

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran


di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa sebagai individu. Setiap individu itu berbeda
satu dengan yang lainnya. Begitu juga setiap siswa di kelas pasti berbeda antara satu dengan
yang lainnya. Perbedaan itu bisa di lihat dari sistem ekologi pada setiap individu (latar belakang
keluarga, budaya, politik, ekonomi, lingkungan, dan lain sebagainya), multiple intelligences,
zone of proximal development (ZPD), learning modalities atau yang kita kenal dengan gaya
belajar. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua
perbedaan peserta didik, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang
dibutuhkan oleh setiap individu.
Berdasarkan studi kasus pada saat saya PPL 1 di Sekolah Negeri 3 Medan Kelas XI MIA 8
dan XI IIS 1. Siswa cenderung bosan dengan pembelajaran Sejarah hal ini dikarenakan beberapa
factor: (1) Pada 2 kelas yang saya observasi pelajaran sejarah berada di les terakhir sehingga
siswa kebanyakan mengantuk saat proses pembelajaran berlangsung. (2) Saat saya observasi
guru hanya menjelaskan materi selama 1 les dan kemudian memberikan tugas. Sehingga siswa
kebanyakan bermain ponsel dan tidak mendengarkan guru saat proses pembelajaran berlangsung.
(3) Guru dalam membagi kelompok secara acak, tidak berdasarkan gaya belajar yang dimiliki
siswa.
Maka menurut saya pembelajaran berdiferensiasi sangat tepat digunakan saat proses
pembelajaran berlangsung. Pembelajaran berdiferensiasi akan berdampak pada ruang kelas,
sekolah, dan siswa pada khususnya. Setiap murid memiliki karakteristik yang berbeda-beda,
tidak semua murid bisa kita beri perlakuan yang sama. Kebutuhan belajar siswa difasilitasi dan
dilayani dengan baik di kelas yang menggunakan pembelajaran berdiferensiasi. Setiap siswa
merasa diterima, siswa dengan karakteristik berbeda merasa dihargai dan aman, ada harapan
untuk berkembang, guru mengajar untuk mencapai keberhasilan, ada keadilan secara konkrit,
guru dan siswa berkolaborasi, dan ada keadilan di dalam kelas. Pembelajaran berdiferensiasi
memberi kebebasan kepada murid untuk membangun sendiri pengetahuannya, tidak lagi harus
dipandu oleh guru bidang studi dalam mengajar didalam kelas. Perubahan pembelajaran dilihat
dari pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif
(interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya).
Ada pun rancangan atau langkah pembelajaran yang akan saya lakukan adalah:
1. Melakukan asesmen diagnostic untuk mengetahui kemampuan awal dari peserta
didik. Asesmen diagnostik dapat dibagi menjadi 2 yaitu Asesmen Diagnostik Kognitif
dan Asesmen Diagnostik Non Kognitif.
 Asesmen diagnostik Kognitif bertujuan untuk mengetahui kemampuan dasar
siswa pada topic materi mata pelajaran. Asesmen ini dapat dilaksanakan pada satu
atau lebih topic mata pelajaran. Pelaksanaan Asesmen diagnostik Kognitif berupa
pretest yaitu soal pilihan berganda mengenai meteri yang akan diajarkan kepada
siswa.
 Asesmen diagnostik non kognitif bertujuan untuk mengetahui aspek psikologis
dan kondisi emosional dari siswa sebelum memulai pembelajaran. Karakteristik
siswa dapat diketahui dengan melakukan profiling siswa salah satunya dengan
pembagian angket. Sehingga guru dapat mengetahui karakteristik serta kebutuhan
belajar siswa, kemudian guru dapat menggelompokkan peserta didik berdasarkan
karakteristik siswa.
2. Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman seperti memberikan perhatian pada
peserta didik, tidak diskriminasi, berlaku adil, menghargai dan menyambut baik
setiap peserta didik dikelas. Dengan lingkungan kelas dan ekosistem pembelajaran
yang baik dapat mempengaruhi motivasi dan minat belajar peserta didik sehingga
proses pembelajaran berjalan dengan efisien dan efesien dan tercapainya hasil belajar
peserta didik. Sekolah yang aman, nyaman dan disiplin ini perlu diciptakan, agar anak
dapat belajar tidak hanya keterampilan akademik akan tetapi juga melatih siswa untuk
mencapai hal-hal non-akademik yang juga sangat penting bagi kehidupan
3. Merumuskan tujuan sesuai dengan hasil profiling dan diagnostik awal
4. Melalui hasil asesmen diagnostik kemudian dapat membagi kelas menjadi beberapa
kelompok supaya dapat menyesuaikan pembelajaran peserta didik sesuai dengan
tingkat capaian dan karakteristik siswa karena setiap murid fase perkembangan
memiliki tingkat pemahaman dan minat yang berbeda.
5. Melakukan pendekatan yang berbeda pada peserta didik sesuai dengan tingkat
kemampuan yang dimiliki
6. Pengajaran yang Responsif Kultur (Culturally Responsive Pedagogy). Menyiapkan
bahan ajar, konten materi, LKPD dan evaluasi pembelajaran sesuai dengan capaian
pembelajaran. Materi pembelajaran dihubungkan dengan kearifan lokal yang ada
didaerah tersebut. Sehingga membantu siswa menerima dan memperkokoh identitas
budayanya
7. Membebaskan dan memerdekakan peserta didik dalam mengeksplorasi dan
menemukan pengetahuan baru didalam proses pembelajarannya
8. Melakukan asesmen pada setiap proses belajar sehingga mengetahui perkembangan
pembelajaran peserta didik dan melakukan evaluasi.

Indikator keberhasilan dalam keberhasilan pada pembelajaran berdiferensiasi khususnya


penyusunan Modul Ajar ini adalah :

 Menjadikan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat kepada siswa


 Tercapainya tujuan pembelajaran
 Siswa merasa nyaman dan aman didalam kelas
 Berpartisipasi secara mandiri dalam pembelajaran di kelas memungkinkan siswa
untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan mengembangkan
pemahaman baru yang sejalan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh
pendidik. Seiring dengan memiliki keterampilan kerja tim yang baik saat
memecahkan masalah
 Hasil asesmen yang baik atau nilai ke arah yang lebih baik
 Menjadi perbaikan yang dapat dijadikan refleksi oleh guru dalam melaksanakan
pembelajaran berdiferensiasi dengan memperhatikan aspek-aspek terkait
pembelajaran berdiferensiasi.
PROGRAM PPG PRAJABATAN

MODUL AJAR
SEJARAH INDONESIA

KELAS XI

OLEH :
OKTAVIA NASRANI TAMPUBOLON
KELAS GEOGRAFI SEJARAH
UNIMED 2022
MODUL AJAR SEJARAH
INDONESIA

A. Informasi Umum

Nama penyusun : Oktavia Nasrani Tampubolon, S.Pd


Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang sekolah : SMA
Kelas / Semester : XI/ Ganjil
Kata Kunci : Latar Belakang Sumpah Pemuda
Jumlah Peserta : 36
Moda : Tatap Muka
Alokasi waktu : 2 JP x 1 Pertemuan ( 80 menit)

B. Tujuan Pembelajaran

Capaian Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran

- Fase F, peserta didik di Kelas XI dan XII 11. 2 Menjelaskan Latar Belakang Sumpah Pemuda
mampu mengembangkan konsep-konsep 11.2.1 Menganalisis latar belakang munculnya
dasar sejarah untuk mengkaji peristiwa Sumpah Pemuda melalaui politik etis sebagai
sejarah dalam dimensi manusia, ruang, pintu pembuka Pendidikan Model
dan waktu. Melalui literasi, diskusi, dan 11.2.2 Menganalisis latar belakang munculnya
penyelidikan (penelitian) berbasis Sumpah Pemuda melalui Pers membawa
proyek kolaboratif peserta didik mampu kemajuan salah satunya Pers dari Medan yaitu
menjelaskan berbagai peristiwa sejarah Surat Kabar Benih Merdeka
yang terjadi di Indonesia dan dunia
11.2.3 Menganalisis latar belakang munculnya
meliputi Kolonialisme dan Perlawanan
Sumpah Pemuda melalaui Bangkitnya
Bangsa Indonesia, Pergerakan
Nasionalisme
Kebangsaan Indonesia, Pendudukan
Jepang di Indonesia, Proklamasi 11.2.4 Menyajikan Hasil diskusi laporan dalam
Kemerdekaan Indonesia, Perjuangan bentuk Online Text, Infografis, Poster, Video
Mempertahankan Kemerdekaan, animasi Podcast, dll sesuai dengan kemampuan
Pemerintahan Demokrasi Liberal dan anggota kelompok dalam membuat hasil produk
Demokrasi Terpimpin, diskusi sesuai dengan gaya belajar tiap
kelompok.
- Peserta didik di Kelas XI mampu
menggunakan sumber primer dan 11.2.5 Membacakan hasil diskusi kelompok di
depan kelas.
sekunder untuk melakukan penelitian
sejarah nasional dan sejarah lokal secara
diakronis atau sinkronis kemudian
mengomunikasikannya dalam bentuk
lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain
itu mereka juga mampu menggunakan
keterampilan sejarah untuk menganalisis
dan mengevaluasi peristiwa sejarah

C. Profil Pelajar Pancasila


Sebagai penguatan profil pelajar pancasila yang harus ditanamkan guru kepada peserta
didik maka guru harus menerapkan hal-hal berikut di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran:
1. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
Selalu bersyukur terhadap karunia Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat yang
diberikan sehingga bangsa Indonesia dapat menjaga persatuan melalui sumpah pemuda.

2. Berkebhinekaan Global
Pelajar mempertahankan budaya luhur, lokalitas, identitasnya dan tetap berpikir terbuka
dalam berintegrasi terhadap budaya lain

3. Mandiri
- Mengerjakan tugas-tugas belajar yang diberikan guru secara mandiri
- Meneladani sikap mandiri dan tegas seperti para pendahulu yang menolak budaya yang
dipaksakan terhadap bangsa Indonesia.

4. Integritas
- Menumbuhkan nilai kejujuran kepada para siswa dalam mengerjakan evaluasi dan tugas-
tugas belajarnya.
- Meneladani para pejuang pergerakan nasional yang sabar, pantang menyerah, rela
berkorban untuk mencapai kemerdekaan.

5. Kritis
- Dapat memetik pelajaran (value) dari Latar Belakang Sumpah Pemuda yang tidak
mudah menyerah dalam mencapai cita-cita walaupun banyak hambatan yang
menghadang.

6. Kreatif
- Kreatif dalam memilih sumber belajar sebagai bahan diskusi kelompok sehingga
menghasilkan materi hasil diskusi dapat dipertanggungjawabkan.

7. Gotong Royong
- Berkolaborasi dalam diskusi kelompok dengan saling menghargai pendapat orang lain
dan tidak memaksakan pendapatnya diterima oleh orang lain.
- Mengambil hikmah bahwa sebuah keberhasilan aktifitas di dunia sebagian besar didasari
karena adanya kolaborasi atau kerjasama

D. Sarana Prasarana
 Alat :
a. Pendidik: laptop, LCD Proyektor, smartphone, dan alat tulis
b. Peserta didik: smartphone dan alat tulis
 Media
a. Power Point
https://docs.google.com/presentation/d/16Mp9OPK1hnUIevTFkOieSy8brh7mblPh/edit?u
sp=share_link&ouid=106424643821629668774&rtpof=true&sd=true

b. Video :
https://youtu.be/_qTDmlfErbs
https://youtu.be/77sRYMew-_0
https://youtu.be/BsncD-RLDJ0
https://youtu.be/aitpOv8WQqo
https://youtu.be/TTFgRB3oOro
https://youtu.be/UP5m3dtSRAM
https://youtu.be/qmigka1Ls7U

c. Musuem Virtual
http://virtualtour.muskitnas.net/
https://indonesiavirtualtour.com/storage/destination/museum-sumpah-
pemuda/src/index.htm

 Sumber Belajar
a. Buku Paket : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2018.
Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Wajib. Jakarta. Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud (halaman 181-191)
b. Susilo, Agus, and Isbandiyah Isbandiyah. “Politik Etis Dan Pengaruhnya Bagi
Lahirnya Pergerakan Bangsa Indonesia.” HISTORIA Jurnal Program Studi
Pendidikan Sejarah 6.2 (2018): 403.
c. Yasmis, Yasmis. “Peranan Budi Utomo Dalam Meningkatkan Kesadaran
Masyarakat.” Jurnal Sejarah Lontar 5.1 (2008): 29-38.
d. Lilik Suharmaji. 2019. “Sejarah Indonesia Modern, Dari Imperialisme Kuno Sampai
Pengakuan Kedaulatan RI”. Yogyakarta: Lingkar Antarnusa
e. https://javasrizqi88.wordpress.com/2015/05/05/karakteristik-pergerakan-nasional-
sebelum-dan-sesudah-1908/
f. https://www.donisetyawan.com/perbedaan-strategi-perjuangan-pergerakan-nasional/
g. https://quizizz.com/admin/quiz/5dce808204a85c001b76a435/pergerakan-nasional-di-
periode-moderat

E. Target peserta didik


a. Peserta didik regular / tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
b. Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu
gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi
ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
c. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS).
d. Peserta didik dapat memahami kesadaran sosio-kultural melalui Surat Kabar Benih
Merdeka dari Medan yang mengemukakan mengenai kemerdekaan Indonesia sehingga
mendorong peserta didik mengembangkan konstruksi pengetahuannya sendirin dan
mampu menggunakan informasi mengenai pola hidup peserta didik untuk mendesain
pembelajaran yang bermakna.
F. Jumlah peserta didik
36 siswa per kelas

G. Ketersediaan materi:
1. Materi pengayaan
2. Materi remedial

H. Model Pembelajaran
Problem Based Learning
I. Materi Ajar
Latar Belakang Sumpah Pemuda

Latar belakang munculnya Sumpah Pemuda penting untuk diketahui menjelang Hari
Sumpah Pemuda yang jatuh pada Kamis 28 Oktober mendatang. Tahun ini merupakan tahun ke-
95 lahirnya Sumpah Pemuda.
Berbagai faktor latar belakang tersebut menyebabkan berkembangnya masa pergerakan
kebangsaan, suatu periode yang sangat penting dalam sejarah perjuangan bangsa. Dalam periode
pergerakan kebangsaan ini telah terjadi peristiwa yang sangat penting dan monumental yaitu
peristiwa Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda adalah puncak (klimaks) dari sebuah perjuangan
untuk mempersatukan seluruh bangsa menuju cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, latar belakang
terjadinya Sumpah Pemuda karena beberapa faktor antara lain:

1. Politik Etis Belanda


Berbagai kebijakan pemerintah kolonial Belanda justru mengakibatkan kemiskinan dan
penderitaan rakyat di nusantara. Kebijakan pemerintah kolonial Belanda mendapatkan kritik
keras dari politikus dan intelektual Belanda, salah satunya adalah CH Van Deventer. Kritik dari
politikus dan kaum intelektual Belanda mendapatkan perhatian dari pemerintah Belanda.
Kemudian dikeluarkan kebijakan balas budi yang disebut Politik Etis.
Politik Etis adalah kebijakan balas budi yang dibuat oleh pemerintah Belanda untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat yang dikenal dengan Politik Etis. Politik Etis ini menyasar
balas budi dalam tiga bidang yaitu pendidikan (edukasi), pertanian (irigasi) dan perpindahan
penduduk (transmigrasi atau emigrasi).
Bidang pendidikan membuka wawasan bagi kaum muda terpelajar. Kaum muda
terpelajar adalah golongan baru yang membawa ide-ide pada kesadaran kebangsaan. Dalam
membentuk suatu ideologi kebangsaan, hal penting yang menghubungkan para kaum terpelajar
adalah sarana komunikasi dan transportasi. Kaum muda terpelajar ini memelopori lahirnya
kebangkitan nasional di Indonesia.
2. Berkembangnya Pers
Berkembangnya pers atau media cetak telah menggerakkan ide-ide kemajuan. Sehingga
lebih memacu berkembangnya ideologi dan pergerakan kebangsaan. Adanya surat kabar-surat
kabar yang sudah terbit saat itu mempercapat berkembangnya semangat nasionalisme di
kalangan bangsa Indonesia.
Berbagai organisasi yang berkembang di era kebangkitan nasional berdasarkan corak atau
sifat yang berbeda-beda, antara lain:
3. Bercorak keagamaan atau sekuler
4. Bercorak kedaerahan atau bersifat nasional
5. Kooperatif atau non-kooperatif
6. Pemuda atau wanita

Akan tetapi berbagai organisasi pergerakan nasional tersebut belum mampu menciptakan
persatuan yang kokoh untuk bersama-sama melawan penjajah. Sebab masih memikirkan
bagaimana organisasinya berkembang. Kondisi tersebut menjadi pemikiran serius dari kalangan
pemuda untuk mewujudkan gerakan persatuan dan kesatuan di antara berbagai organisasi.
Beberapa organisasi pemuda pada masa pergerakan nasional yaitu Boedi Oetomo, Sarekat Islam,
Indische Partij, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Perkumpulan Politik Katolik Jawi, Taman
Siswa dan lainnya.
Beberapa surat kabar pada awal abad ke-20 itu antara lain Pemberitaan Betawi, Pewarta
Prijaji, Djawi Kanda, Retnodhoemillah, Sinar Djawa, Tjahaja Timoer, Pewarta Hindia, Surat
Kabar Benih Merdeka dan lainnya. Kemunculan berbagai organisasi kepemudaan Pada
perkembangan fase kebangkitan nasional ditandai dengan mulai berkembangnya berbagai
organisasi pergerakan yang mengusung ideologi kemajuan dan kebangsaan bahkan juga politik
untuk pembebasan rakyat dari penjajahan.
Surat Kabar Benih Merdeka
Misalnya surat kabar dari Medan yaitu Surat Kabar Benih Merdeka, surat kabar yang
pertama mengeluarkan kata Merdeka. ORANG mengira, gagasan kemerdekaan muncul di Pulau
Jawa atau saripati kongres pemuda 1928. Tak banyak yang tau, kalau “Benih Merdeka”, sebuah
koran terbitan Medan, 1916-lah yang pertama sekali yang melahirkan dan meniupkan gagasan
kemerdekaan. Sayang sejarah tak pernah mencatatnya dengan baik.
SELEMBAR koran jadul, terbitan 1916 terpampang di dinding digital library Unimed,
Selasa (9/2). Koran itu dilaminating, dengan harapan agar awet. Di atas koran itu, tertempel pula
satu bingkai photo Mohamad Samin, sang pemimpin redaksi. Itulah koran “Benih Merdeka”
menjadi saksi sebuah gagasan yang pernah lahir di kota Medan namun visinya melampaui
zamannya: sebuah kemerdekaan bangsa.
Barangkali, kata Dr Ichwan Azhari, Sejarawan Unimed, mereka belum tahu kemerdekaan
seperti apa yang mereka dambakan. Semua serba abstrak. Tidak ada gambaran yang jelas.
Namun mereka sangat berani. Bayangkan, satu-satunya pemimpin redaksi yang perdana
memakai kata “Merdeka” di korannya. Kata “Merdeka” itu dijadikan nama koran semata-mata
untuk menumbuhkan benih-benih kemerdekaan. Karena kala itu, Belanda berkuasa.
Tak cuma memakai nama “Merdeka”, bahkan taglinenya terang-terangan dibubuh:
"Organ Untuk Mencapai Kemerdekaan." Tagline ini sungguh supersif. Kesan propagandanya
kuat sekali. Tentu butuh keberanian besar untuk melakukan hal seperti ini. “Mungkin karena
jauh dari pusat kekuasaan, dari Batavia, tetapi juga karena keberanian lebih kuat, memang ada di
Medan ketimbang Jakarta,” beber Ichwan.
3. Bangkitnya Nasionalisme
Penerapan Politik Etis pada bidang pendidikan tidak memberikan kesempatan pendidikan
yang luas kepada penduduk Hindia Belanda, tetapi hanya memberikan pendidikan Belanda untuk
anak-anak elit pribumi. Sebagian besar pendidikan dimaksudkan untuk menyediakan tenaga
kerja klerikal untuk birokrasi kolonial yang sedang tumbuh. Meskipun demikian, pendidikan
Barat membawa serta ide-ide politik Barat tentang kebebasan dan demokrasi. Selama dekade
1920-an dan 30-an, kelompok elit hasil pendidikan ini mulai menyuarakan kebangkitan anti-
kolonialisme dan kesadaran nasional.
Pada periode ini, partai politik Indonesia mulai bermunculan. Berdirinya Budi Utomo
pada 20 Mei 1908 oleh Dr. Soetomo dinilai sebagai awal gerakan untuk mencapai kemerdekaan
Indonesia. Tanggal berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Namun, penetapan waktu tersebut masih mengundang diskusi yang menimbulkan polemik.
Dasar pemilihan Budi Utomo sebagai pelopor kebangkitan nasional dipertanyakan lantaran
keanggotaan Budi Utomo masih sebatas etnis dan teritorial Jawa. Kebangkitan nasional dianggap
lebih terwakili oleh Sarekat Islam, yang mempunyai anggota di seluruh Hindia Belanda.
Tahun 1909, ia mendirikan perkumpulan dagang yang bernama Sarekat Dagang Islam
(SDI).Tahun 1911 K.H. Samanhudi secara resmi mendirikan SDI. Pada tahun 1912 nama SDI
diganti Sarekat Islam (SI) oleh HOS Cokroaminoto. Pada tahun 1912 itu juga berdiri organisasi
yang bercorak politik yakni Indische Partij (IP).
Pendiri organisasi itu dikenal dengan sebutan “Tiga Serangkai”, yakni: Douwes Dekker,
dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat atau dikenal dengan Ki Hajar Dewantoro.
Setelah itu IP berkembang pesat di berbagai daerah di Indonesia.
Pada tahun 1912, Ernest Douwes Dekker bersama Cipto Mangunkusumo dan Suwardi
Suryaningrat mendirikan Indische Partij (Partai Hindia). Pada tahun itu juga, Sarekat Dagang
Islam yang didirikan Haji Samanhudi bertransformasi dari koperasi pedagang batik menjadi
organisasi politik. Selain itu, KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah, organisasi yang
bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan.
Pada November 1913, Suwardi Suryaningrat membentuk Komite Boemi Poetera. Komite
tersebut melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda yang bermaksud merayakan seratus
tahun bebasnya negeri Belanda dari penjahan Prancis, tetapi dengan pesta perayaan yang
biayanya berasal dari negeri jajahannya. Ia pun menulis “Als ik eens Nederlander was”
(“Seandainya aku seorang Belanda”) yang dimuat dalam surat kabar de Expresm milik Douwes
Dekker. Karena tulisan inilah Suwardi Suryaningrat dihukum buang oleh pemerintah kolonial
Belanda.
J. Kegiatan pembelajaran Utama:

Pengaturan Peserta Didik Metode


Berkelompok - Diskusi kelompok
- Presentasi
- Ceramah

K. Asesmen:

Individu Berkelompok
- Test tertulis PG - Diskusi kelompok
- Sikap peserta didik selama - Presentasi
mengikuti kegiatan pembelajaran - Produk hasil diskusi kelompok dalam
bentuk tulisan/tulisan/ media lain)

L. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penyelidikan individu peserta didik dapat menjelaskan Latar Belakang Sumpah
Pemuda terkhusus dengan perkembangan pers di Medan yaitu Surat Kabar Benih
Merdeka. Sehingga peserta didik mengetahui peran pers dari Medan dalam melahirkan
dan meniupkan gagasan kemerdekaan Indonesia.
2. Melalui diskusi peserta didik dapat menyampaikan argumen hasil penyelidikan tentang
Latar Belakang Sumpah Pemuda melalui Politik Etis, Berkembangnya Pers, dan
Kebangkitan Nasionalisme terutama peran pemuda Medan dalam perjuangan untuk
mempersatukan seluruh bangsa menuju cita-cita kemerdekaan Indonesia.
3. Melalui presentasi, peserta didik, dapat menyajikan hasil laporan dalam bentuk
Infografis, Poster, Video animasi, dll sesuai dengan kemampuan anggota kelompok
dalam membuat hasil produk diskusi sesuai dengan gaya belajar tiap kelompok tentang
Latar Belakang Sumpah Pemuda.
4. Setelah mengikuti pembelajaran berbasis problem based learning peserta didik dapat
menjadi pribadi yang berkarakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

M. Pemahaman Bermakna
Setelah menganalisis dan mengevaluasi tentang Latar Belakang Sumpah Pemuda, peserta
didik dapat memiliki keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, kreatifitas dan
menumbuhkan rasa nasionalisme peserta didk, dan tidak mudah menyerah dalam mencapai cita-
cita walaupun banyak hambatan yang menghadang seperti bagaimana para pemuda pendiri
organisasi pendidikan, serta perkembangan pers dalam memperjuangkan kemerdekaan terkhusus
para pahlawan dari Kota kita sendiri yaitu Medan.

N. Persiapan Pembelajaran

1. Memperhatikan lingkungan kelas dalam keadaan bersih dan Rapi


2. Mengkondisikan peserta didik
3. Melakukan Proffiling Peserta Didik
4. Mencari informasi materi dan membuat pemaparan power point
5. Membuat Asessmen
6. Persiapan modul ajar/rancangan kegiatan belajar

O. Urutan kegiatan pembelajaran dalam 1 sesi pembelajaran:

1 Pertemuan (2 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru:
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran (Religiusitas)
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap (Disiplin)
 Guru memeriksa kebersihan kelas. kerapihan siswa dan meningatkan siswa agar
siswa bersikap disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran.
 Membagi kelas dalam beberapa kelompok dan meminta peserta didik untuk duduk
dalam kelompoknya masing – masing
 Menyanyikan lagu Nasional Bangun Pemuda Pemudi (Nasionalisme)

Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
latar Belakang Sumpah Pemuda.
Pemberian Acuan
 Memberitahukan tentang tujuan pembelajaran.
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 Menit)
Orientasi Peserta Didik Mengamati (Literasi)
Kepada Masalah  Sebelum memulai pembelajaran guru terlebih dahulu
melakukan Asesment Diagnostik Kognitif berupa Test
Pilihan Berganda selama 5 Menit. Test dilaksanakan
melalui Aplikasi Wordwall.
https://wordwall.net/play/44918/853/964
 Guru memberikan penjelasan singkat tentang materi
yang diajarkan hari ini.
 Guru menayangkan Power Point kepada siswa.
 Siswa mengamati power point dan penjelasan singkat
guru.
 Guru meminta siswa untuk mengamati video dari
Youtube mengenai Sumpah Pemuda
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya
dengan pelajaran yang akan dilakukan.
1. Apa kaitan cuplikan video dengan materi hari ini?
2. Apa kaitan isi cuplikan video dengan Indonesia?
 Siswa diminta menganalisis permasalahan yang dapat
diberikan setelah mengamati video, serta
mengaitkannya dengan masa kini atau pembelajaran
hari ini.

Mengorganisasikan Komunikasi (Communicatioan)


Peserta Didik  Sebelum pembelajaran dimulai guru sudah melakukan
pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan gaya belajar
siswa (Visual, Audiovisual, dan Kinestetik) Guru
menyiapkan materi melalui artikel (untuk anak Visual),
guru juga menyiapkan materi Latar Belakang Sumpah
Pemuda dengan mengirimkan video dan artikel
mengenai Latar Belakang Sumpah Pemuda (untuk anak
yang Auditori) dan menyiapkan musem virtual, artikel
& video mengenai Latar Belakang Sumpah Pemuda
(untuk anak yang Kinestetik) (DIFERENSIASI
KONTEN)
 Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok yang
berjumlah 5-6 orang setiap kelompok sesuai dengan
gaya belajar masing-masing.
 Guru menentukan materi yang berbeda pada tiap
kelompok.
 Kelompok 1 dan 2 : Latar Belakang Sumpah
Pemuda mengenai Politik Etis (untuk anak Visual)
 Kelompok 3 dan 4 : Latar Belakang Sumpah
Pemuda mengenai Perkembangan Pers terkhusus
Pers yang ada di Medan yaitu Surat Kabar Benih
Merdeka (untuk anak Audiovisual)
 Kelompok 5 dan 6 : Latar Belakang Sumpah
Pemuda mengenai Bangkitnya Nasionalisme
melalui Peran Pemuda yang sadar akan pendidikan
dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
(untuk anak Kinestetik).

Agar peserta didik mengetahui peran pemuda dari


Medan dalam memperjuangkan Nasionalisme
Kemerdekaan Indonesia dan siswa dapat
mengimplementasikan peran pemuda Indonesia dengan
tidak mudah menyerah dalam mencapai cita-cita walaupun
banyak hambatan.

 Guru memfasilitasi setiap kelompok dengan media


pembelajaran sesuai dengan gaya belajar mereka
antara lain Visual (gambar & teks), Audiovisual (video
& teks), kinestetik (musem virtual, teks & video)
 Setiap masing-masing kelompok dibagikan lembar
kerja peserta didik (LKPD) yang berbeda sesuai
dengan karakteristik peserta didik.
 Siswa diarahkan untuk bekerja dalam kelompok untuk
melakukan analisis masalah dalam media pembelajaran
yang telah disediakan guru untuk setiap kelompok dan
sesuai dengan LKPD masing-masing
(DIFERENSIASI PROSES).
 Guru menginformasikan bahwa pemecahan masalah
merupakan tanggung jawab seluruh anggota kelompok
dan hasilnya akan dipresentasikan didepan kelas.
Membimbing Mengumpulkan Informasi (Kegiatan Literasi & Collaboration)
Penyelidikan Individu  Guru memberikan ice breaking disela-sela kegiatan
Dan Kelompok pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dalam
pembelajaran.
 Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
berdiskusi dengan kelompok mengenai permasalahan
yang telah mereka dapatkan dari media pembelajaran
masing-masing setiap kelompok dan merumuskan
masalah serta mencari solusinya.
 Guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah
dengan memanfaatkan ponsel mereke masing-masing.
Mengembangkan Dan Menalar/Mengasosiasi (Kerjasama & Berpikir Kritis)
Menyajikan Hasil  Siswa saling berdiskusi dan mengembangkan opininya
Diskusi mengenai permasalahan dan solusinya.
 Siswa menulis hasil diskusi kelompok kedalam lembar
kerja peserta didik (LKPD) yang telah disediakan guru.
Menganalisa & Mengomunikasikan (Critical) & Creativity (Kreativitas)
Mengevaluasi Proses  Setelah siswa secara berkelompok mengembangkan
Pemecahan Masalah pendapatnya kemudian di tuangkan kedalam LKPD
dalam bentuk tulisan selanjutnya, guru dan siswa
secara bersama-sama menganalisis kebenaran dari
pengembangan diskusi siswa yang kemudian akan di
evaluasi bersama-sama.
 Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi mereka. Presentasi
Kelompok ditunjuk melalui wheelofnames melalui
Google. Jadi kelompok yang presentasi kedepan
ditunjuk melalui wheelofnames.
 Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan
hasil diskusi mereka guru akan mengevaluasi hasil dari
penyelesaian masalah yang telah di selesaikan siswa
 Kemudian guru memberikan penjelasan tambahan
sebagai penguatan materi dari permasalahan yang telah
berhasil di pecahkan oleh siswa.
 Setelah semua kelompok selesai memberikan
tanggapannya kepada kelompok lain, maka selanjutnya
guru memberikan penilaian dan penghargaan kepada
setiap kelompok
 Guru memberi instruksi kepada setiap perwakilan
kelompok untuk mengumpulkan laporan tertulis hasil
diskusi tersebut dalam bentuk Online Text, Infografis,
Poster, Video animasi, podcast dll sesuai dengan
kemampuan anggota kelompok dalam membuat hasil
produk diskusi sesuai dengan gaya belajar tiap
kelompok (DIFERENSIASI KONTEN).
Kegiatan Penutup (15 Menit)
 Guru memberikan tes evaluasi pembelajaran sebagai bentuk asesmen untuk
melihat ketercapaian tujuan pembelajaran sebanyak 15 soal pilihan berganda
https://wordwall.net/play/37982/256/107
 Guru dan siswa merefleksi dan menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
 Guru mengingatkan untuk mempelajari materi pada pertemuan selanjutnya.
 Kegiatan di tutup dengan doa. Doa di pimpin oleh siswa yang paling aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
P. Refleksi guru
Guru melakukan refleksi dari hasil refleksi siswa dan memperbaiki segala kekurangannya
pada pertemuan selanjutnya, yang meliputi:

• Apakah proses pembelajaran menghadapi kendala?


• Bagaimana cara Anda untuk mengatasi kendala tersebut agar tidak terjadi pada
pertemuan berikutnya?
• Kegiatan pembelajaran mana yang paling cocok dengan peserta didik? Apa buktinya?
• Apakah ada peserta didik yang menunjukkan kemampuan di luar ekspektasi?
• Perbaikan apa yang dapat dilakukan pada bab-bab selanjutnya atau tahun ajaran
mendatang?
• Apa yang saya pelajari dari peserta didik sepanjang pembelajaran hari ini?

Q. Asesmen

1) Asesmen Diagnostik

1. Asesmen Diagnostik Non Kognitif

https://bit.ly/3FavjDu

2. Asesmen Diagnostik Kognitif

Melalui Pre-test : https://wordwall.net/play/44918/853/964

1 Organisasi yang pertama kali muncul pada saat menjelang kebangkitan nasional di nusantara adalah…

a. Pemuda Pancasila
b. Budi Utomo
c. Perhimpunan Indonesia
d. Sarekat Islam

2. Dampak yang paling terasa dalam pelaksanaan Politik Etis di Hindia Belanda adalah …
a. Terjaganya kualitas tanaman perkebunan milik pribumi sebagai dampak dari irigasi
b. Lahirnya golongan terpelajar yang mengarahkan pergerakan bangsa
c. Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah hindia belanda terkait program emigrasi politik etis
d. Pendirian sekolah–sekolah umum untuk semua rakyat indonesia tanpa terkecuali

3. Salah satu faktor yang menyatukan dan mengikat organisasi-organisasi pergerakan nasional adalah....
a. Adanya tujuan yang sama yaitu mencapai kemerdekaan
b. Waktu berdirinya yang hampirnya bersamaan
c. Adanya diskriminasi yang dilakukan oleh Belanda
d. Ingin lama dijajah Belanda

4. Koran pertama yang ada di Medan pada tahun..


a. 1916
b. 1917
c. 1918
d. 1919

5. Surat Kabar yang pertama kali mmengemukakan kata Merdeka....


a. Surat Hindia
b. Koran Sindo
c. Surat Kabar Benih Merdeka
d.Medan Prijaji

2) Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dan


asesmennya (AsesmenT Formatif)

1. Penilain Individu
 Penilaian Pengetahuan
Melalui Test Tertulis Pilihan Berganda : https://wordwall.net/play/37982/256/107
1 Organisasi yang pertama kali muncul pada saat menjelang kebangkitan nasional di nusantara adalah…

a. Pemuda Pancasila
b. Budi Utomo
c. Perhimpunan Indonesia
d. Sarekat Islam

2. Dampak yang paling terasa dalam pelaksanaan Politik Etis di Hindia Belanda adalah …
a. Terjaganya kualitas tanaman perkebunan milik pribumi sebagai dampak dari irigasi
b. Lahirnya golongan terpelajar yang mengarahkan pergerakan bangsa
c. Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Hindia Belanda terkait program emigrasi Politik Etis
d. Pendirian sekolah–sekolah umum untuk semua rakyat Indonesia tanpa terkecuali

3. Salah satu faktor yang menyatukan dan mengikat organisasi-organisasi pergerakan nasional adalah....
a. Adanya tujuan yang sama yaitu mencapai kemerdekaan
b. Waktu berdirinya yang hampirnya bersamaan
c. Adanya diskriminasi yang dilakukan oleh Belanda
d. Ingin lama dijajah Belanda
4. Koran pertama yang ada di Medan pada tahun..
a. 1916
b. 1917
c. 1918
d. 1919

5. Surat Kabar yang pertama kali mmengemukakan kata Merdeka....


a. Surat Hindia
b. Koran Sindo
c. Surat Kabar Benih Merdeka
d.Medan Prijaji

6. Salah satu bentuk kebangkitan nasional yang dilakukan oleh para bangsa Indonesia yaitu dengan munculnya
organisasi-organisasi terpelajar antara lain kecuali....
a. Budi utomo
b. Pemuda Pancasila
c. Sarekat Islam
d. Perhimpunan Indonesia

7. Kesadaran akan nasib bangsanya mendorong Budi Utomo lahir dengan pelopornya adalah para
mahasiswa....
a. MOSVIA di Jakarta
b. MULO di Jakarta
c. STOVIA di Jakarta
d. AMS di Jakarta

8. Manakah diantara ciri berikut yang merupakan ciri perjuangan rakyat nusantara sebelum 1908....
a. Menggunakan Pers
b. Lebih mengarah pada perjuangan bersifat fisik
c. Dipengaruhi paham-paham baru dari barat
d. Dipelpori kaum terpelajar

9. Berikut ini nilai-nilai luhur dari sumpah pemuda, kecuali ....


a. Semangat persatuan
b. Cinta tanah air
c. Menang sendiri
d. Toleransi

10. Istilah Indonesia menjadi nama resmi di seluruh tanah air, bangsa, dan negara Indonesia dikenal melalui
peristiwa …
a. Kebangkitan nasional
b. Proklamasi kemerdekaan
c. Sidang bpupki
d. Sumpah pemuda
11. Tujuan Sumpah Pemuda tahun 1928 adalah ….
a. Menambah kegiatan gerakan pemuda Indonesia
b. Mempersatukan seluruh kekuatan gerakan pemuda Indonesia
c. Mempersatukan seluruh bangsa Indonesia
d. Mempercepat proses pencapaian kemerdekaan

12. eristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928 menunjukkan bahwa …

a. Perjuangan mencapai Indonesia Merdeka dirintis oleh kaum terpelajar

b. Bangsa Indonesia biasa terjajah sehingga untuk merdeka harus dibicarakan terlebih dahulu
c. Persatuan dan kesatuan para pemuda bangsa merupakan kekuatan utama untuk merdeka
d. Bangsa Indonesia berasal dari keturunan bangsa yang setia sehingga Sumpah Pemuda menjadi sumpah setia
mereka atas perjuangan organisasinya

13. Seharusnya dengan mengenang sejarah Sumpah pemuda, kita bisa meneladani dan meniru sikap dan
perilaku mereka, yaitu …
A. Tidak ada organisasi yang rangkap jabatan dalam kepanitiaan Konggres Pemuda
b. Semangat perjuangan para pemuda yang mampu menggelorakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
untuk merebut kemerdekaan
c. Mereka saling mempererat solidaritas organisasi kedaerahannya, bukan menggoyahkannya
d. Tekad untuk mencapai kemerdekaan demi mengangkat harkat dan martabat hidup bangsa

14. Makna dari kalimat kedua dalam Sumpah Pemuda adalah …


a. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu
b. Bersatunya suku bangsa Indonesia
c. Memegang teguh prinsip bersatu „tanah air Indonesia
d. Pemuda pemudi Indonesia berikrar bersama

15. Pengaruh Sumpah Pemuda bagi perjuangan bangsa Indonesia adalah …


a. Mempercepat proses kemerdekaan
b. Belanda bersikap lunak kepada pejuang Indonesia
c. Meningkatkan kesadaran nasional
d. Memperkuat semangat dan tekad para pemuda untuk bersatu
 Penilaian Sikap

PENILAIAN DIRI

Nama : ...
Kelas : ...
Kelompok : ....

Untuk pertanyaan 1 sampai dengan 10, tulis masing-masing huruf sesuai dengan pendapatmu!

A= Selalu B = Sering C = Jarang D = Tidak Pernah


1 Saya memiliki motivasi dalam diri saya sendiri selama proses pembelajaran
2 Saya bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
3 Saya menunjukkan sikap konsisten dalam proses pembelajaran
4 Saya menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun kelompok
5 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang saya lakukan.
Saya menunjukkan sikap toleransi dan saling menghargai terhadap perbedaan pendapat/cara
6
dalam menyelesaikan masalah
7 Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan.
8 Saya menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan studi literature atau pencarian informasi
Saya menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran,
9
kerja keras, disiplin dan tanggung jawab
10 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang saya lakukan
Selama kegiatan pembelajaran, tugas apa yang kamu lakukan?
................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................... ...........................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................

Pedoman Penskoran : Skor A = Selalu Skor, B = Sering


Skor, C = Jarang Skor, D = Tidakpernah

Skor Perolehan =
2. Penilain Berkelompok
 Instrumen Penilaian Diskusi
Tanggal Diskusi :
Topik Diskusi :

No Nama Kerjasama Kemampuan Kemampuan Kemampuan Skor


Peserta antara siswa mengemukakan menanggapi siswa dalam
didik dengan pendapat bahasa menarik
kelomponya (Komunikatif) (komunikatif) kesimpulan
(Kolaboratif) (komunikatif)
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Total skor

Keterangan:

1. = kurang memuaskan
2. = cukup memuaskan
3. = memuaskan
4. = sangat memuaskan

 Instrumen Penilaian Presentasi

No. Nama Peserta Kerjasama Penggunaan Kejelasan Kemampuan


didik (Kolaboratif) bahasa menanggapi
(komunikatif)
1

4
5

dst

 Rubrik Penilaian
No. Aspek yang dinilai Kriteria Skor
1. Kerjasama (Kolaboratif) Saling membantu dalam menyampaikan
materi maupun menjawab pertanyaan
pertanyaan
2. Penggunaan bahasa Bahasa yang digunakan sangat mudah
dipahami
Bahasa yang digunakan cukup mudah
dipahami
Bahasa yang digunakan agak
sulit
dipahami
Bahasa yang digunakan sangat
sulit dipahami
3. Ketepatan intonasi dan Penyampaian materi disajikan dengan
kejelasan artikulasi intonasi yang tepat dan artikulasi/lafal
yang jelas
Penyampaian materi disajikan dengan
intonasi yang agak tepat dan artikuasi/lafal
yang agak jelas
Penyampaian materi disajikan dengan
intonasi yang kurang tepat dan
artikulasi/lafal yang kurang jelas
Penyampaian materi disajikan dengan
intonasi yang tidak tepat dan
artikulasi/lafal yang tidak jelas
4. Kemampuan Mampu mempertahankan dan
mempertahankan dan menanggapi pertanyaan/sanggahan dengan
menanggapi pertanyaan arif dan bijaksana
atau sanggahan
Mampu mempertahankan dan
menanggapi pertanyaan/sanggahan dengan
cukup baik
Mampu mempertahankan dan
menanggapi pertanyaan/sanggahan dengan
baik
Sangat kurang mampu dalam
mempertahankan dan menanggapi
pertanyaan atau sanggahan
Nilai = (Jumlah skor/20) x 10

Intervensi Nilai Keterampilan


90 ≤ x ≤ 100 A 90 ≤ X ≤ 100 A
80 ≤ X ≤ 90 B 80 ≤ X ≤ 90 B
70 ≤ X ≤ 80 C 70 ≤ X 80 C
0,00 ≤ X ≤ 70 D 0,0 X ≤ 70 D

 Instrumen Penilaian LKPD


N Nama Keseuaian masalah Kesesuaian masalah Penggunaan bahasa
Kelompok
x dengan akar masalah dengan pemecahan yang sesuai kaidan
x tepat masalah yang tepat dan sistematis
o

Ket :
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = Cukup Baik
1 = Kurang Baik

Interval
10-12 = A
7-9 = B
1-6 = C
R. Pertanyaan refleksi untuk peserta didik
Pembelajaran hari ini telah selesai dengan penuh tanggung jawab dan semangat. Selama
Ananda menyelesaikan aktivitas-aktivitas pembelajaran tentu ada hal-hal yang dapat Ananda
ungkapkan, untuk itu disilahkan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut.
1) Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
2) Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu?
3) Apakah aku sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku?
4) Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku?

S. Daftar Pustaka

Sardiman AM, dan Amurwani Dwi Lestariningsih. 2017. Sejarah Indonesia Kelas XI
SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud
Lilik Suharmaji. 2018. Sejarah Indonesia Modern, Dari Imperialisme Kuno Sampai Pengakuan
Kedaulatan RI, Yogyakarta: Lingkar Antarnusa
Susilo, Agus, and Isbandiyah Isbandiyah. “Politik Etis Dan Pengaruhnya Bagi Lahirnya
Pergerakan Bangsa Indonesia.” HISTORIA Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah 6.2
(2018): 403.
Yasmis, Yasmis. “Peranan Budi Utomo Dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat.” Jurnal
Sejarah Lontar 5.1 (2008): 29-38.

Link Literasi
https://wirahadie.com/materi-sejarah-indonesia-kelas-11-bab-4/amp/
https://nasional.okezone.com/read/2022/10/25/337/2693892/latar-belakang-munculnya-sumpah-
pemuda-simak-di-sini
https://tirto.id/makna-sumpah-pemuda-sejarah-isi-arti-tanggal-28-oktober-1928-eku2
https://www.kompasiana.com/dedygunawanhutajulu/56b9a0c687afbd6f08947420/koran-
pertama-yang-memperjuangkan-kemerdekaan-lahir-di-medan-bukan-di-jawa
https://youtu.be/_qTDmlfErbs
https://youtu.be/77sRYMew-_0
https://youtu.be/BsncD-RLDJ0
https://youtu.be/aitpOv8WQqo
https://youtu.be/UP5m3dtSRAM
https://youtu.be/qmigka1Ls7U
http://virtualtour.muskitnas.net/
https://indonesiavirtualtour.com/storage/destination/museum-sumpah-pemuda/src/index.htm
https://javasrizqi88.wordpress.com/2015/05/05/karakteristik-pergerakan-nasional-sebelum-dan-
sesudah-1908/
https://www.donisetyawan.com/perbedaan-strategi-perjuangan-pergerakan-nasional/
https://quizizz.com/admin/quiz/5dce808204a85c001b76a435/pergerakan-nasional-di-periode-
moderat
T. Materi Pengayaan

https://wirahadie.com/materi-sejarah-indonesia-kelas-11-bab-4/amp/
https://nasional.okezone.com/read/2022/10/25/337/2693892/latar-belakang-munculnya-sumpah-
pemuda-simak-di-sini
https://tirto.id/makna-sumpah-pemuda-sejarah-isi-arti-tanggal-28-oktober-1928-eku2
https://www.kompasiana.com/dedygunawanhutajulu/56b9a0c687afbd6f08947420/koran-
pertama-yang-memperjuangkan-kemerdekaan-lahir-di-medan-bukan-di-jawa

Tugas Pengayaan :
 Hanya untuk peserta didik yang memiliki nilai formatif individu minimal = 85
 Setelah membaca link literasi siswa dapat lebih memahami tentang Latar Belakang
Sumpah Pemuda
 Berdasarkan informasi-informasi lain yang relevan
 Tugas bisa tertulis atau lisan dengan media digital atau non digital

U. Materi Remedial

https://www.suaramerdeka.com/nasional/pr-041535855/sejarah-lahirnya-sumpah-pemuda-
politik-etnis-jadi-latar-belakangnya
http://eprints.umm.ac.id/26911/2/jiptummpp-gdl-suhartini0-31964-2-bab1.pdf
http://perumahan-ciptakarya.malangkab.go.id/pd/detail?title=perumahan-ciptakarya-opd-sejarah-
lahirnya-sumpah-pemuda
https://repositori.kemdikbud.go.id/24062/1/Sumpah%20pemuda%20latar%20sejarah%20dan%2
0pengaruhnya%20bagi%20pergerakan%20nasional.pdf

Tugas Remedial :
 Hanya untuk peserta didik yang nilainya kurang dari Kriteria Minimal
 Setelah membaca link literasi siswa dapat lebih memahami tentang Latar Belakang
Sumpah Pemuda
 Berdasarkan informasi-informasi lain yang relevan
 Tugas bisa tertulis atau lisan dengan media digital atau non digital
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Materi : Latar Belakang Sumpah Pemuda

Kelas :

Nama Kelompok :

Anggota Kelompok :

Tujuan Pembelajaran

11.2.1 Menganalisis latar belakang munculnya Sumpah Pemuda melalaui politik etis sebagai
pintu pembuka Pendidikan Model
11.2.2 Menganalisis latar belakang munculnya Sumpah Pemuda melalui Pers membawa
kemajuan salah satunya Pers dari Medan yaitu Surat Kabar Benih Merdeka
11.2.3 Menganalisis latar belakang munculnya Sumpah Pemuda melalaui Bangkitnya
Nasionalisme
11.2.4 Menyajikan Hasil diskusi laporan dalam bentuk Online Text, Infografis, Poster, Video
animasi Podcast, dll sesuai dengan kemampuan anggota kelompok dalam membuat hasil
produk diskusi sesuai dengan gaya belajar tiap kelompok.
11.2.5 Membacakan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
Petunjuk Pengerjaan
1. Peserta didik membaca tujuan pembelajaran
2. Peserta didik memahami materi yang diberikan guru
3. Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok yang berjumlah 6 orang setiap kelompok sesuai
dengan gaya belajar masing-masing.
4. Guru menentukan materi yang berbeda pada tiap kelompok.
 Kelompok 1 dan 2 : Latar Belakang Sumpah Pemuda mengenai Politik Etis (untuk anak
visual)
 Kelompok 3 dan 4 : Latar Belakang Sumpah Pemuda mengenai Perkembangan Pers (untuk
anak audiovisual)
 Kelompok 5 dan 6 : Latar Belakang Sumpah Pemuda mengenai Bangkitnya Nasionalisme
(untuk anak Kinestetik)
5. Guru memakai konsep 5W + 1H untuk mencari permasalahan.
6. Siswa diarahkan untuk bekerja dalam kelompok untuk melakukan analisis masalah dalam media
pembelajaran yang telah disediakan guru untuk setiap kelompok dan sesuai dengan LKPD
masing-masing
7. Siswa melakukan analisis terkait materi dari literatur dan sumber yang terpercaya
8. Siswa menuliskan hasil diskusinya dalam LKPD.
9. Hasil diskusi akan dipresentasikan di depan kelas.
10. Untuk pengumpulan laporan tertulis hasil diskusi tersebut dibuat dalam bentuk Online Text,
Infografis, Poster, Video animasi, podcast dll sesuai dengan kemampuan anggota kelompok
dalam membuat hasil produk diskusi sesuai dengan gaya belajar tiap kelompok (akan
dikumpulkan pada saat pertemuan berikutnya).

Tugas Kelompok Visual


Setelah menyimak beberapa tayangan video dan artikel Latar Belakang Sumpah Pemuda :
1. https://youtu.be/_qTDmlfErbs
2. https://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/sejarah/article/download/1531/pdf
3. https://idkuu.com/program-politik-etis-yang-dilaksanakan-oleh-belanda-melalui-bidang-pendidikan-
transmigrasi-dan
4. Kaitkan bagaimana migrasi penduduk dari Jawa ke Sumatera Utara dalam pelaksanaan politik etis.
5. Identifikasihlah masalah berdasarkan video dan artikel dengan prinsip 5W + 1H.
Hasil Diskusi
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Materi : Latar Belakang Sumpah Pemuda

Kelas :

Nama Kelompok :

Anggota Kelompok :

Tujuan Pembelajaran

11.2.1 Menganalisis latar belakang munculnya Sumpah Pemuda melalaui politik etis sebagai
pintu pembuka Pendidikan Model
11.2.2 Menganalisis latar belakang munculnya Sumpah Pemuda melalui Pers membawa
kemajuan salah satunya Pers dari Medan yaitu Surat Kabar Benih Merdeka
11.2.3 Menganalisis latar belakang munculnya Sumpah Pemuda melalaui Bangkitnya
Nasionalisme
11.2.4 Menyajikan Hasil diskusi laporan dalam bentuk Online Text, Infografis, Poster, Video
animasi Podcast, dll sesuai dengan kemampuan anggota kelompok dalam membuat hasil
produk diskusi sesuai dengan gaya belajar tiap kelompok.
11.2.5 Membacakan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
Petunjuk Pengerjaan
1. Peserta didik membaca tujuan pembelajaran
2. Peserta didik memahami materi yang diberikan guru
3. Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok yang berjumlah 6 orang setiap kelompok sesuai
dengan gaya belajar masing-masing.
4. Guru menentukan materi yang berbeda pada tiap kelompok.
 Kelompok 1 dan 2 : Latar Belakang Sumpah Pemuda mengenai Politik Etis (untuk anak
visual)
 Kelompok 3 dan 4 : Latar Belakang Sumpah Pemuda mengenai Perkembangan Pers (untuk
anak audiovisual)
 Kelompok 5 dan 6 : Latar Belakang Sumpah Pemuda mengenai Bangkitnya Nasionalisme
(untuk anak Kinestetik)
5. Guru memakai konsep 5W + 1H untuk mencari permasalahan.
6. Siswa diarahkan untuk bekerja dalam kelompok untuk melakukan analisis masalah dalam media
pembelajaran yang telah disediakan guru untuk setiap kelompok dan sesuai dengan LKPD
masing-masing
7. Siswa melakukan analisis terkait materi dari literatur dan sumber yang terpercaya
8. Siswa menuliskan hasil diskusinya dalam LKPD.
9. Hasil diskusi akan dipresentasikan di depan kelas.
10. Untuk pengumpulan laporan tertulis hasil diskusi tersebut dibuat dalam bentuk Online Text,
Infografis, Poster, Video animasi, podcast dll sesuai dengan kemampuan anggota kelompok
dalam membuat hasil produk diskusi sesuai dengan gaya belajar tiap kelompok (akan
dikumpulkan pada saat pertemuan berikutnya).

Tugas Kelompok Audiovisual


Setelah menyimak beberapa tayangan video dan artikel Latar Belakang Sumpah Pemuda :
1. https://youtu.be/_qTDmlfErbs
2. https://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/sejarah/article/download/1531/pdf
3. https://idkuu.com/program-politik-etis-yang-dilaksanakan-oleh-belanda-melalui-bidang-pendidikan-
transmigrasi-dan
4. https://www.youtube.com/watch?v=UP5m3dtSRAM
5. Identifikasi surat kabar yang berasal dari Medan yang telah mengkritik hasil dari kebijakan
pemerintahan belanda pada masa itu yang berkaitan dengan politik etis yang pernah diterapkan oleh
Pemerintahan Hindia Belanda
6. Identifikasihlah masalah berdasarkan video dan artikel dengan prinsip 5W + 1H.
Hasil Diskusi
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Materi : Latar Belakang Sumpah Pemuda

Kelas :

Nama Kelompok :

Anggota Kelompok :

Tujuan Pembelajaran

11.2.1 Menganalisis latar belakang munculnya Sumpah Pemuda melalaui politik etis sebagai
pintu pembuka Pendidikan Model
11.2.2 Menganalisis latar belakang munculnya Sumpah Pemuda melalui Pers membawa
kemajuan salah satunya Pers dari Medan yaitu Surat Kabar Benih Merdeka
11.2.3 Menganalisis latar belakang munculnya Sumpah Pemuda melalaui Bangkitnya
Nasionalisme
11.2.4 Menyajikan Hasil diskusi laporan dalam bentuk Online Text, Infografis, Poster, Video
animasi Podcast, dll sesuai dengan kemampuan anggota kelompok dalam membuat hasil
produk diskusi sesuai dengan gaya belajar tiap kelompok.
11.2.5 Membacakan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
Petunjuk Pengerjaan
1. Peserta didik membaca tujuan pembelajaran
2. Peserta didik memahami materi yang diberikan guru
3. Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok yang berjumlah 6 orang setiap kelompok sesuai
dengan gaya belajar masing-masing.
4. Guru menentukan materi yang berbeda pada tiap kelompok.
 Kelompok 1 dan 2 : Latar Belakang Sumpah Pemuda mengenai Politik Etis (untuk anak
visual)
 Kelompok 3 dan 4 : Latar Belakang Sumpah Pemuda mengenai Perkembangan Pers (untuk
anak audiovisual)
 Kelompok 5 dan 6 : Latar Belakang Sumpah Pemuda mengenai Bangkitnya Nasionalisme
(untuk anak Kinestetik)
5. Guru memakai konsep 5W + 1H untuk mencari permasalahan.
6. Siswa diarahkan untuk bekerja dalam kelompok untuk melakukan analisis masalah dalam media
pembelajaran yang telah disediakan guru untuk setiap kelompok dan sesuai dengan LKPD
masing-masing
7. Siswa melakukan analisis terkait materi dari literatur dan sumber yang terpercaya
8. Siswa menuliskan hasil diskusinya dalam LKPD.
9. Hasil diskusi akan dipresentasikan di depan kelas.
10. Untuk pengumpulan laporan tertulis hasil diskusi tersebut dibuat dalam bentuk Online Text,
Infografis, Poster, Video animasi, podcast dll sesuai dengan kemampuan anggota kelompok
dalam membuat hasil produk diskusi sesuai dengan gaya belajar tiap kelompok (akan
dikumpulkan pada saat pertemuan berikutnya).

Tugas Kelompok Kinestetik


Setelah melihat Museum Virtual dan membaca artikel Latar Belakang Sumpah Pemuda :
1. http://virtualtour.muskitnas.net/
2. https://indonesiavirtualtour.com/storage/destination/museum-sumpah-pemuda/src/index.htm
3. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/lontar/article/view/2390
4. Identifikasi satu bentuk kebangkitan nasionalisme yang terjadi di Sumatera Utara pada tahun 1901-
1916
5. Identifikasihlah masalah berdasarkan video dan artikel dengan prinsip 5W + 1H.
Hasil Diskusi

Anda mungkin juga menyukai