MATERI UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH Bahasa Indonesia Keilmuan yang dibimbing oleh Bapak Achmad Badawi
Ditulis oleh : 1. Tri Ratna W (140151604045) 2. Umasita Dewi (140151605049) 3. Vitri Nur R (140151604931) 4. Wisnu Cahyo L (140151605035) 5. Yohananda Eka P (140151603915) 6. Yunita Siswanti (140151604166)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR September 2014 Ciri Kebahasaan Bahasa Indonesia Keilmuan Ragam Formal
Ditinjau dari situasinya pengggunaan Bahasa Indonesia Keilmuan termasuk ragam formal atau ragam resmi. Ciri keformalan bahasa keilmuan ditemukan dalam tataran kosa kata, bentukan kata dan kalimat. Kosakata kolokial/ percakapan sehari-hari, misalnya kayaknya, bikin tapi, nggak, lantaas dan sebagainya perlu dihindari. Demikian juga bentukan kata seperti menganalisa, memberi, memindah, mengevaluir dan sebagainya. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada kosa kata, bentukan kata dan kalimat. Bentukan kata yang formal adalah bentukan kata yang lengkap dan utuh sesuai dengan aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Selanjutnya, perhatikanlah paparan berikut!
A. Kosakata Formal dan Tidak Formal Contoh :
B. Bentukan Kata Formal dan Tidak Formal Contoh : Kosakata formal Kosakata tidak formal Seperti, sebagaimana Sepertinya, kayaknya, kayak Tetapi, namun Tapi Tidak Ndak, nggak Lalu, kemudian Lantas Hanya Cuma, cumak, cuman Bagi, untuk Buat, pro, teruntuk Bentukan kata formal Bentukan kata tidak formal Bertemu Ketemu
C. Keformalan Kalimat Contoh : 1. Sedang yang dimaksud pengendalian adalh berkaitan dengan mengevaluasi dan menganalisa apakah kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 2. Maka controller mempunyai fungsi sebagai pengendali,oleh kaarena itu dalam penelitian ini akan mencoba melihat sejauh mana hal-hal yang di atas berkembang dalam lingkungan perusahaan secara efektif. 3. Dalam penelitian ini akan mencoba melihat sejauh mana hal-hal yang dikemukakan di atas berkembang dalam lingkungan perusahaan secara efektif.
Bandingkanlah! 1. Sedangkan yang dimaksud dengan pengendalian adalah kegiatan mengevaluasi dan menganalisis kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana yang telah ditetapkan. Keterangan: Pada contoh kalimat (1a) kata sedang dapat diformalkan menjadi sedangkan, kata menganalisa dapat diformalkan menjadi menganalisis. Kata sedangkan tidak tepat digunakan di awal kalimat. Fungsi kata Tertinggal Ketinggalan Terbawa Kebawa Menganalisis Menganalisa Mengevaluasi mengevaluir Memindahkan Memindah Sedangkan Sedang Kutiplah,bacalah Kutip,baca Membuat Bikin
sedangkan adalah merangkai hubungan antar kalimatyang bersifat pertentangan. Keformalan pada tataran kalimat ditandai oleh adanya kejelasan unsur wajib, yakni fungsi subjek, predikat, objek dan keterangan. 2. Controler mempunyai fungsi sbagai pengendali, oleh karena itu dalam penelitian ini akan dicoba dikaji seberapa persen hal-hal tersebut mempengaruhi keefektifan kinerja perusahaan. 3. Kalimat (3) di atas fungsi subjek dan keterangan tidak jelas. Fungsi frasa penelitian ini adalah subjek maka tidak perlu diberi pengantar kata depan dalam dan jenisnya. Jika kata dalam penelitian ini berfungsi sebagai keterangan harus diikuti bentuk verba pasif di-. Untuk memenuhi ciri formal, kalimat tersebut perlu diubah seperti berikut ini. (3a) Penelitian ini akan mencoba (fungsi subjek), atau (3b) Dalam penelitian ini akan dicoba (fungsi keterangan)
D. Ciri-Ciri Ragam Formal atau Ragam Baku 1. Karena ragam baku berasal dari dialek, maka jumlah penutur asli (native speaker) bahasa baku lebih sedikit dibandingkan penutur bahasa. 2. Ragam baku merupakan ragam yang biasanya diajarkan pada orang lain yang bukan penutur asli bahasa tersebut. 3. Ragam baku mampu memberi jaminan kepada pemakainya bahwa ujaran yang dipakai kelak dapat dipahami oleh masyarakat luas, lebih luas dari pada jika dia memakai dialek regional. 4. Sepanjang ragam tersebut menyangkut ragam baku dalam bahasa nasional atau bahasa resmi, biasanya ragam itu dipakai oleh kalangan terpelajar, kalangan cendikiawan dan ilmuwan, atau setidaknya dalam karya tulis ilmiah. 5. Ragam baku mempunyai bentuk-bentuk kebahasaan tertentu yang membedakannya dengan ragam-ragam lain. Ciri kebahasaan itu dalam bahasa baku pasti dan dipakai secara ajeg (konsisten).