I. LATAR BELAKANG
Untuk itu keberhasilan dalam pengelolaan OPT dan DPI tanaman pangan
sangat ditentukan oleh kelayakan teknik pengamatan (surveilans), peramalan dan
pengendaliannya, dan pengamatan merupakan tahapan yang sangat penting.
Pengamatan juga merupakan faktor kunci untuk keberhasilan pengelolaan OPT
dalam pengumpulan data dan informasi keberadaan OPT di lapang. Oleh sebab itu
kegiatan pengamatan atau suveilans merupakan kegiatan yang harus diberikan porsi
dan peran yang strategis, karena keberhasilan pengamatan akan sangat
menentukan kelayakan dalam kegiatan pengelolaan OPT pada tahap berikutnya,
yaitu kegiatan peramalan maupun pengendaliannya.
Page 1|7
II. TUJUAN
Untuk mendapatkan data dan informasi tentang keadaan OPT/DPI,
pertanaman dalam rangka pengawalan dan pengamanan produksi padi.
III. SASARAN
Terlaksananya kegiatan pengamatan (surveilans), peramalan dan
bimbingan teknis pengendalian OPT di daerah endemis dan sentra produksi;
Dilaksanakannya saran tindak (rekomendasi) yang disampaikan kepada
Dinas Pertanian setempat (kabupaten) melalui petugas lapang.
b. Metode Pengamatan
Pengamatan pada surveilans sebagai kegiatan pengamatan keadaan
lapang OPT padi dilaksanakan dengan pengamatan yang difokuskan di
tingkat kabupaten dengan ; (1) pengumpulan data sekunder/pendukung
yang dikumpulkan dari Dinas Pertanian atau Laboratorium PHP/AH atau
koordinator POPT, POPT, KCD atau petugas lapang di tingkat kabupaten
dan (2) pengamatan langsung di lapangan/pertanaman terhadap keadaan
pertanaman, populasi/serangan OPT dan DPI dengan mencari lokasi-lokasi
yang menunjukkan gejala spot hopperburn dan sumber serangan di tingkat
kecamatan atau desa.
Page 2|7
Serangan OPT (luas tambah serangan, luas keadaan, luas
pengendalian dan tanaman terancam) dan dampak perubahan iklim
(banjir dan kekeringan);
Upaya yang telah dilakukan untuk antisipasi dalam
penanggulangan serangan OPT dan dampak perubahan iklim.
Page 3|7
Setiap hamparan contoh diamati 30 (tiga puluh) rumpun contoh yang
terbagi dalam 3 sub petak alami yang menggambarkan keadaan
hamparan contoh
a. Kerusakan Mutlak
Untuk menilai serangan OPT yang menyebabkan kerusakan mutlak atau
dianggap mutlak digunakan rumus sebagai berikut :
a
I = ------------ x 100%
a+b
Keterangan:
I = Intensitas serangan (%)
a = Banyaknya contoh (daun, pucuk, bunga, buah, malai, gabah, tunas, tanaman,
rumpun/bagian tanaman) yang rusak mutlak atau dianggap rusak mutlak
b = Banyaknya contoh yang tidak rusak (tidak menunjukan gejala serangan)
0 (ni x vi)
I = -------------------- x 100 %
Zxn
Keterangan:
I = Intensitas serangan (%)
ni = Jumlah tanaman atau bagian tanaman contoh dengan skala kerusakan Vi
vi = Nilai skala kerusakan contoh ke-i
N = Jumlah tanaman atau bagian tanaman contoh yang diamati
Z = Nilai skala kerusakan tertinggi
Page 5|7
V. ANALISIS DATA DAN PELAPORAN
V.3. Rekomendasi
Page 6|7
Rekomendasi atau saran tindak dibuat setelah melakukan pengamatan.
Rekomendasi diberikan kepada POPT dan koodinator tingkat kabupaten serta
Kepala LPHPTPH. Formulir rekomendasi terlampir.
Page 7|7