0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
37 tayangan27 halaman
Dokumen tersebut berisi informasi mengenai data diri seseorang bernama Indra Fuadi beserta jabatan, alamat kantor dan rumah, kontak pribadi, serta penjelasan singkat mengenai berbagai jenis pestisida seperti cara masuk ke tubuh serangga, efeknya terhadap serangga, dan mekanisme kerja beberapa jenis pestisida."
Dokumen tersebut berisi informasi mengenai data diri seseorang bernama Indra Fuadi beserta jabatan, alamat kantor dan rumah, kontak pribadi, serta penjelasan singkat mengenai berbagai jenis pestisida seperti cara masuk ke tubuh serangga, efeknya terhadap serangga, dan mekanisme kerja beberapa jenis pestisida."
Dokumen tersebut berisi informasi mengenai data diri seseorang bernama Indra Fuadi beserta jabatan, alamat kantor dan rumah, kontak pribadi, serta penjelasan singkat mengenai berbagai jenis pestisida seperti cara masuk ke tubuh serangga, efeknya terhadap serangga, dan mekanisme kerja beberapa jenis pestisida."
Jabatan Fungsional Pengendali OPT Alamat Kantor UPT Perlindungan, Dinas TPH-Bun Provinsi Riau Jln. Hang Tuah Ujung No. 71 Sail, Pekanbaru, Telp.(fax) : 0761.34392 Alamat Rumah Jln. Gelugur No. 6 Tangkerang Utara, Pekanbaru, Riau HP - 085767919505 - 08127572162 e-mail fuadi_2205@yahoo.co.id fuadi2205@gmail.com Cara masuk ke tubuh serangga : Racun Perut (lambung) Racun Kontak Racun Pernapasan Insektisida dapat memengaruhi : Pertumbuhan , perkembangan, tingkah laku, perkembangbiakan, kesehatan, sistem hormon, sistem pencernaan, serta aktivitas biologis lainnya, hingga berujung - KEMATIAN Mempengaruhi sistem syaraf Menghambat produksi energi Mempengaruhi pertumbuhan serangga hama (IGR, Insect Growth Regulator) Mempengaruhi keseimbangan air tubuh Merusak jaringan pencernaan Menghambat produksi enegi Mekanisme kerja insektisida ini mengganggu proses respirasi, suatu proses yang menghasilkan energi untuk proses metabolisme. Respirasi adalah proses pemecahan gula atau senyawa lain yang menghasilkan energi, yang digunakan untuk proses pertumbuhan. Proses respirasi melibatkan banyak reaksi yang memerlukan enzim. Gangguan-gangguan dalam setiap tahap reaksi ini akan mengganggu perolehan energi yang diperlukan yang akhirnya menghambat pertumbuhan dan jasad akan mati di atas kakinya sendiri karena kehabisan tenaga untuk tumbuh dan berkembang. Mempengaruhi pertumbuhan serangga hama (IGR, Insect Growth Regulator) Insektisida ini dibagi menjadi dua yaitu : mempengaruhi sistem endokrin dan menghambat sintesis kitin. Pertumbuhan serangga pada fase muda (larva), dikendalikan oleh hormon juvenile (juvenile hormon) yang diproduksi di otak. Hormon juvenil mengatur kapan fase larva berakhir kemudian dilanjutkan dengan molting kemudian menjadi dewasa. Insektisida ini bekerja menyerupai hormon juvenil, menyebabkan larva terganggu pertumbuhannya, tetap dalam fase muda, tidak dapat bekepompong dan akhirnya mati Bahan aktif Buprofezin. Biasanya dengan nama dagang Applaud, luggen dll. Dengan formulasi SE, EC dan WP F, insektisida ini mempunyai cara kerja yang spesifik yaitu menghambat pergantian kulit pada hama wereng coklat. Sumilarv 0.5G/ IGR (Insect Growth Regulator)
adalah larvasida berbentuk butiran (granule)
yang merupakan IGR (Insect Growth Regulator) penghambat berkembangnya larva/jentik nyamuk Anopheles mencegah terjadinya penyebaran penyakit malaria. Insektisida yang mempengaruhi keseimbangan air tubuh.
Tubuh serangga dilapisi oleh zat lilin/minyak
untuk mencegah hilangnya air dari tubuhnya. Diatom, silica aerogels dan asam borat adalah bahan yang dapat menyerap lilin/lemak, sehingga lapisan lilin akan hilang, serangga akan banyak kehilangan air dan mengalami desikasi (pengeringan) dan akhirnya mati. Insektisida yang merusak jaringan pencernaan serangga
Insektisida golongan ini adalah yang berbahan
aktif mikroorganisme Baccilus , membentuk endotoksin yang bila masuk ke dalam pencernaan serangga (larva dari golongan lepidoptera) yang bersifat asam akan terlarut dan merusak sel-sel jaringan pencernaan dan menyebabkan kematian.
Bacillus popilliae dengan merk dagang Doom
or Japidemik, Bacillus thuringiensis dengan merk dagang Dipel, Thuricide, dan Agritol Rodentisida Jenis Pestisida berdasarkan organisme target yang digunakan untuk membasmi hewan pengerat. Istilah rodentisida berasal dari bahasa yunani "rodere" yang berarti pengerat. Contoh hewan pengerat adalah tikus dan tupai. Tikus (Rattus sp) yang dalam klasifikasinya dimasukkan ke dalam sub filum Vertebrata, kelas Mammalia, ordo Rodentia, dan famili Muridae yang merupakan salah satu hama penting pada tanaman pertanian (pangan, horticulture, dan perkebunan). Jenis tikus yang penting sebagai hama,yaitu: Tikus sawah (Rattus argentiventer) Tikus rumah (Rattus rattus) Tikus pohon (Rattus tiomanicua) Tikus ladang (Rattus exulans) Tikus mempunyai beberapa kelebihan yang tidak dipunyai oleh hama pada umumnya, yaitu : Mempunyai mobilitas atau kemampuan bergerak yang tinggi, Mempunyai kemampuan merusak dalam jumlah yang sangat besar dalam waktu yang singkat. Stadia pertumbuhan tanaman yang dirusak luas, mulai pdari persemaian sampai ke pasca panen (di tempat penyimpanan). Mempunyai respon atau tanggap terhadap tindakan pengendalian dengan cepat, baik untuk menolak atau untuk menghindar. Rodentisida tersusun dalam berbagai struktur kimia yang mekanisme kerjanya juga bervariasi tergantung pada spesies yang menjadi targetnya. Jenis bahan aktif rodentisida adalah boadfakum, kumatetralil , bromadiolone, Seng Fosfida, Rodentisida berdasarkan cara kerjanya : 1. Rodentisida akut (kontak) Rodentisida akut akan menyebabkan kematian secara cepat, kematian biasanya terjadi 3-14 jam setelah keracunan Kelemahan rodentisida akut yaitu dapat menimbulkan jera umpan, ketika satu atau beberapa tikus mati karena memakan umpan tikus maka gerombolan tikus sudah saling mengkode sehingga tikus tidak akan memakan umpan racun tersebut lagi. 2. Rodentisida kronis (antikoagulan). rodentisida kronis menyebabkan kematian secara lambat, kematian terjadi beberapa hari kemudian setelah memakan umpan racun kronis tersebut. Rodentisida kronis tidak menyebabkan jera umpan karena serangan yang lambat sehingga tikus tidak menyadari penyebab kematiannya; Tingkat efektifitas pengendalian rodentisida kronis cukup tinggi dan bersifat spesifik sehingga mengurangi bahaya bagi jasad bukan sasaran. Antikoagulan Racun ini bekerja dengan cara menyingkirkan vitamin K dalam aliran darah. Setelah satu atau dua hari, tikus yang telah menelan antikoagulan akan akan kehabisan darah karena tidak adanya vitamin K dalam aliran darah sehingga darah akan membeku dan akhirnya mati. Antikoagulan sangat berbahaya jika sampai tertelan oleh manusia dan hewan peliharaan. efek dari racun ini bisa segera diatasi dengan cara memberi suntikan vitamin K sebagai penangkal untuk mencegah pembekuan darah. Fumigan Fumigan adalah senyawa atau campuran yang menghasilkan gas atau uap atau asap. Fumigan dimasukkan kedalam ruang tertutup, selanjutnya fumigan akan membentuk gas beracun untuk membunuh OPT yg ada dalam gudang Biasanya fumigant merupakan cairan atau zat padat yang mudah menguap atau menghasilkan gas yang mengandung halogen yang radikal : Methyl Bromida (CH3Br), Aluminium Phosphide, Magnesium Phospide atau Phospine(PH3) Gas Fosfin - (Magnesium fosfida dan Alumunium Fosfida) - adalah fumigan yang umum digunakan untuk mengontrol serangga produk pangan. Selain untuk biji-bijian, sereal dan tepung yang tercemar oleh hama, gas fosfin juga merupakan fumigan yang lebih diminati untuk membasmi serangga pada penyimpanan daun tembakau seperti serangga rokok (Lasioderma serricorne). Metil Bromida - Penetrasi mendalam dan sifat cepat membunuh dari gas ini atas komoditas-komoditas telah memberikan gas ini prioritas lebih dibandingkan dengan fumigan lainnya di dalam jasa karantina. Namun, fumigan ini terbatas pada layanan karantina sebelum pengiriman dan dibawah pengendalian Critical Use Exemption (CUE). Macam Macam Fumigasi Fumigasi dikenal ada 2 (dua) macam yaitu : 1. Fumigasi Ruangan ( space fumigation ) dimana seluruh ruangan di fumigasi. Contohnya fumigasi yang dilaksanakan pada Gudang, silo, kapal, kontainer dan sebagainya. 2. Fumigasi di bawah sungkup plastik (under plastic sheet fumigation) dimana fumigasi hanya dilaksanakan pada sebagian ruangan atau terbatas pada komoditas yang di fumigasi. Akarisida Organochlorine (sulit didegradasi) Carbamate (mudah didegradasi) Organophosphate (mudah didegradasi)