Anda di halaman 1dari 10

FIELD ASSISTANT ASSESMENT PROGRAM

PEST AND DISEASE


Nama
Jabatan

:
:

Taufik Purnomo
Field Assistant Trainee

PT TOLAN TIGA INDONESIA


SIPEF TRAINING CENTRE
2016

1. PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) saat ini merupakan

salah satu jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting


disektor pertanian

umumnya, sektor perkebunan khususnya, hal ini

disebabkan karena dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan


minyak atau lemak, kelapa sawit yang menghasilkan nilai ekonomi
terbesar per hektarnya di dunia (Balai Informasi Pertanian, 1990). Melihat
pentingnya tanaman kelapa sawit di masa ini dan masa yang akan
datang, seiring dengan meningkatnya kebutuhan penduduk dunia akan
minyak sawit, maka perlu dipikirkan usaha peningkatan kualitas dan
kuantitas produksi kelapasawit secara tepat agar sasaran yang diinginkan
dapat tercapai. Salah satu diantaranya adalah pengendalian hama dan
penyakit.
Hama tanaman sering disebut serangga hama (pest) atau dalam
dunia pertanian dikenal sebagai musuh petani (Rukmana, 2002:14).
Para ahli pertanian membuat beberapa versi pengertian (definisi) hama
tanaman, diantaranya sebagai berikut:
1. Organisme jahat yang mempunyai kemampuan untuk merusak,
mengganggu, atau merugikan organisme lainnya (inang);
2. Organisme

yang

memusuhi

(merugikan)

kesejahteraan

manusia;
3. Setiap spesies organisme yang dalam jumlah besar tidak kita
kehendaki kehadirannya;
4. Organisme yang merugikan dari segi andangan manusia;
5. Organisme hidup yang merupakan saingan kita dalam memenuhi
kebutuhan pangan dan pakaian, ata menyerang kita secara
langsung.
Berdasarkan pernyataan (pendapat) di atas, hama tanaman dalam
arti luas adalah semua organisme atau binatang yang karena aktivitas

hidupnya merusak tanaman sehingga menimbulkan kesugian ekonimi


bagi manusia.
Ada beberapa golongan hama yang biasanya menyerang tanaman
budidaya yaitu: golongan Serangga, golongan Mamalia, golongan
Binatang Lunak, dan golongan Aves (Burung).
Tanaman dikatakan sakit bila ada perubahan seluruh atau sebagian
organ-organ
fisiologis

tanaman

sehari-hari.

yang
Secara

menyebabkan
singkat

terganggunya

penyakit

tanaman

kegiatan
adalah

penyimpangan dari keadaan normal (Pracaya, 2003: 320). Suatu


tanaman dapat dikatakan sehat atau normal jika tanaman tersebut dapat
menjalankan fungsi-fungsi fisiologis dengan baik, sepertipembelahan dan
perkembangan sel, pengisapan air dan zat hara, fotosintesis dan lain-lain.
Gangguan pada proses fisiologis atau fungsi-fungsi tanaman dapat
menimbulkan penyakit.
Penyakit pada tanaman budidaya biasanya disebabkan oleh
Cendawan, Bakteri, Virus dan faktor lingkungan (iklim, tanah, dan lainlain).

Tujuan
- Untuk mengetahui definisi Hama dan Penyakit tanaman kelapa
-

sawit.
Untuk membaca mengetahui apa saja jenis Hama dan Penyakit

pada tanaman kelapa sawit.


Untuk mengetahui apa kerugian akibat serangan Hama dan

Penyakit pada tanaman kelapa sawit.


Untuk mengetahui bagaimana cara penanggulangan Hama dan
Penyakit tanaman kelapa sawit.

Perumusan
- Apa definisi Hama dan Penyakit tanaman kelapa sawit ?
- Apa saja jenis Hama dan Penyakit pada tanaman kelapa sawit ?
- Apa kerugian akibat serangan Hama dan Penyakit pada tanaman
-

kelapa sawit ?
Bagaimana cara penanggulangan Hama dan Penyakit tanaman
kelapa sawit ?

2. PEST AND DISEASE

Pengelompokkan Pestisida
Pestisida

telah

banyak

memberikan

manfaat

untuk

keberlangsungan dunia produksi pertanian. Banyaknya Organisme


Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang dapat menurunkan hasil panen,
dapat diminimalisir dengan pestisida Sehingga kehilangan hasil akibat
OPT tidak terlalu besar. Untuk mempermudah pengenalannya, pestisida
oleh para ahli dikelompokkan: berdasarkan jenis sasaran, bentuk fisik,
bentuk formulasi, cara kerjanya, cara masuk, golongan senyawa, dan asal
bahan aktifnya.

Jenis-jenis Pestisida Berdasarkan Sasaran


1. Akarisida, Fungsinya untuk membunuh tungau atau kutu.
2. Bakterisida, berfungsi untuk membunuh bakteri.
3. Fungsida, berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan.
4. Herbisida, berfungsi untuk membunuh gulma.
5. Insektisida, berfungsi untuk membunuh serangga.
6. Molluskisida, berfungsi untuk membunuh siput.
7. Nematisida, berfungsi untuk membunuh nematoda.
8. Rodentisida, berfungsi untuk membunuh binatang pengerat.
9. Termisida, berfungsi untuk membunuh rayap.

Jenis-jenis Pestisida Berdasarkan Bentuk Formulasi


1. Butiran (G/granul) biasanya pestisida dengan formulasi bentuk
ini dapat langsung diaplikasikan tanpa harus diiarutkan terlebih
dahulu.
2. Powder (tepung) harus dilarutkan terlebih dahulu sebelum
diaplikasikan. Formulasi bentuk ini diperlukan pengadukan
yang terus menerus karena sifat sediaan ini dapat mengendap
dan dapat terjadinya penyumbatan pada nozel.

3. EC (Emulsifiable concentrates)Pestisida ini akan membentuk


emulsi (seperti susu) pada larutan semprot. Larutan jadi ini
tidak memerlukan pengadukan yang terus menerus.
4. AS, Biasanya pestisida dengan bentuk formulasi ini adalah dari
golongan herbisida. Beberapa kode formulasi lain adalah SP,
L, WSC, dan lain-lain

Jenis-jenis Berdasarkan Cara Kerjanya


Kelompok IGR, mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

Racun syaraf, biasanya mengganggu fungsi syaraf sehingga kematian


yang cepat dapat terjadi. Umumnya insektisida yang beredar di pasaran
sekarang ini pada umumnya adalah insektisida yang bekerja sebagai
racun syaraf seperti golongan organofosfat, karbamat, dan piretroid.
1. Mempengaruhi fungsi enzim
2. Mempengaruhi tingkah laku,dan lain-lain.

Jenis-jenis Berdasarkan cara masuknya.


1. Racun kontak, artinya pestisida dalam hal ini senyawa bahan aktif
masuk melalui kontak atau masuk ke tubuh serangga melalui
dinding tubuh atau kutikula.
2. Racun perut, artinya senyawa bahan aktif masuk ke dalam tubuh
serangga melalui proses makan dan masuk ke tubuh melalui
pencernaan.
3. Racun sistemik, senyawa bahan aktif terserap oleh tanaman lalu
ditransportasikan ke seluruh jaringan tanaman.
4. Fumigan, artinya senyawa bahan aktif masuk ke dalam tubuh
sasaran melalui sistem pernapasan.

Jenis-jenis Berdasarkan asal bahan aktifnya


1. Sintetik Anorganik : garam-garam beracun seperti arsenat, flourida,
tembaga sulfat dan garam merkuri.
2. Organik Organo khlorin : DDT, SHC, endrin, dieldrin, dll.
3. Heterosiklik : Kepone, mirexOrganofosfat : klorpirifos, prefonofos,
dll.

4. Karbamat : earbofuran, SPMC, dll.Dinitrofenol : Dinex, dll.


Tabel 1. Daftar merk dagang, bahan aktif dan sasaran insectisida

CATERPILLAR

Setothosea
asigna
Seto

ra
nite
Those Thos
nse
a
ea
vetus bisur
ta
a

Amathusia phidippus

Tabel 2. Siklus Hidup Ulat Api

SIKLUS HIDUP ULAT


API

BAGWORM

Mahas
ena
corbet
ti

METIS
A
PLAN
A

Tabel 3. Siklus Hidup Ulat Kantong

SIKLUS HIDUP ULAT


KANTONG

Terdapatnya tanda/gejala
pelepah yang berputar &
biasanya bengkok ke
bawah dibagian tengah
dari pelepah yang disertai
dengan rusaknya daun
atau tidak ada daunnya

Penyakit Layu
Fusarium

Anda mungkin juga menyukai