Anda di halaman 1dari 35

RINGKASAN

Rendahnya kesadaran sosial (individu atau kelompok) menyebabkan mudah


remaja untuk menggali informasi dan mengakses situs seksualitas yang dapat
diakses oleh siapa pun, sehingga hubungan seksual telah dianggap sebagai cara
baru dan menjadi bagian dari gaya hidup modern. Bahkan melepaskannya
sebelum pernikahan sudah menjadi hal yang biasa dan tidak tabu lagi, sehingga
berdampak pada semakin tingginya angka kejadian perilaku seksual pranikah.
Sehubungan dengan luasnya dampak negatif dari kehamilan diluar nikah maka
diperlukan langkah preventif terhadap kasus kehamilan diluar nikah yang terjadi
dikalangan remaja terkhususnya salah satunya yaitu melalui kearifan lokal hukum
adat Megou Pa’ Tulang Bawang yang berisi mengenai nilai-nilai luhur dalam
pergaulan remaja baik laki-laki dan perempuan yang belum menikah. Hingga
dengan ini bisa dijadikan preventif kehamilan diluar nikah bagi masyarakat
Tulang Bawang. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan suatu usaha
preventif kehamilan diluar nikah yang bersumber dari kearifan lokal hukum adat
Megou Pa’ bagi remaja-remaja dan masyarakat yang memiliki kontrol sosial bagi
masyarakatnya untuk menjaga pergaulan bebas dikalangan remaja.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penelitian non-empirik dengan


metode kualitatif serta pendekatan jenis penelitian hukum sosiologis yuridis
empiris yaitu dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan yang sifat
penelitiannya deskriptif. Penelitian hukum sosiologis (yuridis empiris) yaitu
merupakan usaha melihat pengaruh berlakunya hukum positif terhadap kehidupan
masyarakat, karena dalam penelitian ini langsung mengadakan penelitian pada
lokasi atau tempat yang diteliti guna memberikan gambaran secara lengkap dan
jelas tentang masalah yang diteliti.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Tulang Bawang menjunjung


tinggi nilai-nilai kesopanan antara laki-laki dan perempuan serta menganggap
tabu hubungan seksual sebelum menikah yang tertuang dalam Megou Pa’ Tulang
Bawang No. 42 Pasal 7, 8, 9 dan 10 serta diberlakukan hukuman di masukkan ke
dalam air (sungai) dengan menggunakan bubu sesuai dengan kesepakatan pepung.
Hukuman ini dilakukan sebagai contoh untuk yang lain agar tidak terjerumus ke
lubang yang sama dan berfikir untuk tidak melakukannya.

Kata Kunci: Hukum Adat Megou Pa’, Upaya Preventif, Kehamilan diluar Nikah.

ii
DAFTAR ISI

RINGKASAN ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
1.3. Tujuan .......................................................................................................... 3
1.4. Ruang Lingkup ............................................................................................ 3
1.5. Manfaat ........................................................................................................ 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 4
2.1. Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 4
2.1.1 Konsep Hukum Adat Megou Pa’ ................................................................ 4
2.1.2 Konsep Preventif Kehamilan diLuar Nikah ................................................ 5
2.2 Kerangka Pikir (Paradigma) ........................................................................ 5
BAB 3. METODE PENELITIAN ...................................................................... 6
3.1. Metode Yang Digunakan ............................................................................. 6
3.2. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 7
3.3. Teknik Analisis Data ................................................................................... 7
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS ........................ 8
4.1. Penerapan Hukum Adat Megou Pa’ Tulang Bawang Saat Ini .................... 8
4.2. Potensi Khusus Hukum Adat Megou Pa’ Tulang Bawang ......................... 9
4.3. Luaran Program ........................................................................................... 8
BAB 5. PENUTUP .............................................................................................. 10
5.1. Kesimpulan .................................................................................................. 10
5.2. Saran ............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11
LAMPIRAN ......................................................................................................... 14
Lampiran 1. Rincian Penggunaan Dana ................................................................ 11
Lampiran 2. Nota dan Bukti Pengeluaran Dana ................................................... 17
Lampiran 3. Surat Izin Observasi ......................................................................... 19
Lampiran 4. Instrumen Penelitian ......................................................................... 21
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan ..................................................................... 24
Lampiran 6. Produk Luaran .................................................................................. 26
Lampiran 7. Partisipasi sekolah yang mengisi Googleform ................................. 31

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi
Lampung dan LPPM Universitas Lampung pada tahun 2016 ................... 1
Tabel 4.2. Rincian Penggunaan Dana ........................................................................... 7

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Nota Pengeluaran Dana ............................................................................ 13


Gambar 2. Surat Izin Observasi ................................................................................. 19
Gambar 3. Instrumen Wawancara .............................................................................. 21
Gambar 4. Dokumentasi Kegiatan ............................................................................. 23
Gambar 5. Dokumentasi Observasi (Wawancara) ..................................................... 24
Gambar 6. Luaran ...................................................................................................... 26
Gambar 7. Partisipasi sekolah yang mengisi Googleform ......................................... 31

v
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kehamilan pra nikah merupakan salah satu fenomena amoral yang saat ini cukup
banyak ditemukan di Lampung, khususnya di wilayah kabupaten Tulang Bawang.
Hal tersebut dibuktikan oleh Data DP3A Provinsi Lampung dan LPPM UNILA,
2019 menyebutkan bahwa pada tahun 2016 yakni 14,72%, 2017 terdapat 15,27%
dan 2018 berjumlah 14,75% perempuan yang pernah kawin berumur dari <16
tahun (Diagram 1.1).

Diagram 1.1. Data DP3A Provinsi Lampung dan LPPM UNILA 2016.

3 2016
LAKI-LAKI
2 2017
PEREMPUAN
1 2018

0
VII VIII IX X XI XII

Sumber Data: Data DP3A Provinsi Lampung dan LPPM UNILA 2016.

Fakta di atas menunjukkan kasus kehamilan diluar nikah masih saja sering terjadi.
Hal ini tentunya akan berdampak pada meningkatkan angka kemiskinan anak
diluar nikah (Rector, 2010). Mehra, dkk (2018), Blystad, dkk (2020) secara lebih
dalam menyatakan bahwa kehamilan adalah alasan yang paling sering dibicarakan
sebagai hal yang buruk, penyebab putus sekolah dan mengakibatkan lingkaran
kemiskinan yang berkelanjutan. Oleh sebab itu berbagai aspek pencegahan dan
penanggulangan terus dilakukan oleh berbagai pihak yakni: (1) Kebijakan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) akan pernikahan yang sehat
antara 20-25 tahun (2) Bimbingan Sex Education kepada remaja (3) Bekerja Sama
dengan Tokoh Agama dan Masyarakat (Arimurti dan Ira, 2019). Namun upaya ini
belum mampu menanggulangi angka kehamilan diluar nikah yang terjadi
dikalangan remaja.

Hukum adat merupakan salah satu hal yang dapat digunakan sebagai kontrol
sosial bagi masyarakat, terutama dalam menangani masalah kehamilan diluar
nikah pada usia remaja. Salah satunya yakni hukum adat atau Atoeran Proatin
Megou Pa’ Tulang Bawang sebagai sistem pengendali sosial untuk mencegah
(preventif) terjadinya kehamilan diluar nikah dan disharmoni sebagaimana yang
tercantum pada pasal 29 menyatakan bahwa: “Siapa tangkep gadis dengan paksa,
atau kasih malu pegang-pegang saja, kendati dia laju kawin, maka dia kena
denda, kalo dia pepadun Mega 30 riyal turut satu kerbau harga 10 riyal pepadun
2

tiyuh 14 riyal turut satu kerbau harga 10 riyal, pepadun suku 12 riyal turut satu
kerbau harga 10 riyal” (Christy dan Shanty, 2018). Menyadari pentingnya
langkah preventif terhadap kasus kehamilan diluar nikah yang terjadi dikalangan
remaja terkhususnya di daerah Tulang Bawang. Maka peneliti tertarik untuk
mengkaji kearifan lokal tersebut melalui sebuah penelitian dengan judul “Hukum
Adat Megou Pa' Tulang Bawang Lampung Sebagai Upaya Preventif Kehamilan
Diluar Nikah Pada Masyarakat Tulang Bawang”.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan apa yang telah dipaparkan pada latar belakang di atas, dapat
dirumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu bagaimana hukum adat Megou
Pa’ Tulang Bawang dapat dijadikan sebagai upaya preventif kehamilan diluar
nikah ?

1.3. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan hukum adat Megou Pa' sebagai
upaya preventif kehamilan diluar nikah bagi masyarakat Lampung secara khusus
dan masyarakat Indonesia secara umum.

1.4. Ruang Lingkup


Ruang lingkup dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Subjek penelitian : Masyarakat Tulang Bawang, Lampung
2. Objek penelitian : Hukum Adat Megou Pa' Tulang Bawang, Lampung
3. Tempat Penelitan : Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung
4. Waktu penelitian : 2021
5. Bidang Ilmu : Sosial Humaniora

1.5. Manfaat
Manfaat yang didapat dari penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu :
1. Manfaat Teoritis :
Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan penelitian
berikutnya mengenai hukum adat Megou Pa' Tulang Bawang. Selain itu, juga
menjadi nilai tambah khasanah pengetahuan wawasan dan pengalaman
peneliti mengenai hukum adat Megou Pa' Tulang Bawang sebagai upaya
preventif kehamilan diluar nikah pada masyarakat Tulang Bawang.
2. Manfaat Praktis :
a) Bagi Pemerintah : Membantu pemerintah untuk mengurangi masalah
tingkat kehamilan diluar nikah di Indonesia.
b) Bagi Masyarakat : Penelitian ini diharapkan mampu memberikan
pengetahuan bagi masyarakat secara luas mengenai hukum adat Megou
Pa' dan dapat menerapkannya untuk tindakan pencegahan kehamilan
diluar nikah.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka


2.1.1. Konsep Hukum Megou Pa’
C. Van Vollenhoven dalam Nugroho (2016) menyebutkan bahwa hukum adat
adalah keseluruhan aturan tingkah laku yang mengatur tingkah laku manusia
dalam kehidupan masyarakat yang sekaligus memberi sanksi bagi siapa saja yang
melanggarnya. Abu bakar (2013) mengartikan hukum adat sebagai hukum yang
hidup sebagai penjelmaan perasaan hukum yang nyata dari rakyat yang terus
menerus tumbuh dan berkembang. Salah satunya yakni Hukum Adat Megou Pa’
Tulang Bawang sebagai aturan adat PNA bagi laki-laki dan perempuan yang
belum menikah (Sulistiawati, 2017). Dari beberapa konsep yang dipaparkan oleh
para ahli di atas maka dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud dengan hukum
adat adalah hukum yang hidup dari masyarakat dan dari pola-pola tersebut
diwujudkan aturan-aturan untuk mengatur pergaulan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satunya yakni hukum adat Megou Pa’ Tulang Bawang yang menjadi
subsistem dari masyarakat adat daerah Lampung yang berisikan seperangkat tata
kehidupan masyarakat Lampung dalam bermasyarakat.

Penelitian ini menggunakan penelitian terdahulu yang sangat bermanfaat sebagai


rujukan ilmiah yaitu: penelitian Sulistiawati tentang “Relasi Kuasa Tentang
Kebebasan Perempuan Dalam Hukum Adat Lampung Di Kampung Menggala”.
Relevansinya dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti tentang hukum adat
Megou Pa' Tulang Bawang atau aturan adat PNA tersebut untuk laki-laki dan
perempuan yang belum menikah, yang pada hakikatnya aturan tersebut lebih
ditujukan untuk perempuan. Letak perbedaannya yaitu peneliti menggunakan
Arkeologi sebagai metode untuk membahas aturan-aturan diskursus pengetahuan,
serta cara-cara terbentuk dan beroperasinya. Serta melacak proses terbentuknya
hukum adat Megou Pa' Tulang Bawang yang berkaitan dengan perempuan.
Sehingga perlu adanya penelitian mendalam mengenai hukum adat Megou Pa’
Tulang Bawang yang menjadi subsistem dari masyarakat adat daerah Lampung.

2.1.2. Konsep Preventif Kehamilan Diluar Nikah


Tindakan yang dimaksud disini adalah melakukan upaya preventif atau upaya
pencegahan. Upaya preventif yakni dengan melakukan sosialisasi berkaitan
dengan pendidikan, pembinaan, dan penyadaran kepada masyarakat umum
tentang berbagai macam bentuk tindak kejahatan yang melanggar aturan dan
norma yang berlaku (Setiawan dan Purwanto, 2019). Menurut Khairunnas (2017)
mendefinisikan preventif sebagai model pencegahan yang diterapkan supaya
seseorang tidak melakukan kesalahan, dosa, dan maksiat dengan pola
pengendalian diri, untuk tidak terjebak pada perbuatan yang dapat merugikan
jasmani dan rohani. Dari beberapa konsep yang dipaparkan oleh para ahli di atas
maka dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud dengan preventif kehamilan
4

diluar nikah adalah upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir jumlah
kasus kehamilan diluar nikah yang bersumber dari kearifan lokal hukum adat
Megou Pa' bagi remaja-remaja dan masyarakat yang ada di daerah Tulang
Bawang.

Penelitian ini menggunakan penelitian terdahulu yang sangat bermanfaat sebagai


rujukan ilmiah yaitu: Penelitian I Putu Agus Setiawan dan I Wayan Novy
Purwanto tentang “Faktor Penyebab Dan Upaya Penanggulangan Kekerasan
Seksual Terhadap Anak Dalam Lingkup Keluarga (Incest)”. Relevansinya dalam
penelitian ini yaitu sama-sama membahas tentang bagaimana upaya preventif
yang dapat dilakukan untuk meminimalisir berbagai macam tindak kejahatan yang
melanggar aturan dan norma yang berlaku. Letak perbedaannya yaitu penelitian
ini terfokus pada faktor penyebab terjadinya kekerasan seksual terhadap anak
dalam lingkup keluarga (incest) dan upaya penanggulangan tindak pidana
kekerasan seksual terhadap anak dalam lingkup keluarga. Sehingga perlu adanya
penelitian mendalam mengenai upaya preventif kehamilan diluar nikah yang
bersumber dari kearifan lokal hukum adat Megou Pa' bagi remaja-remaja dan
masyarakat yang ada di daerah Tulang Bawang.

2.2. Kerangka Pikir (Paradigma)


Rendahnya kesadaran sosial (individu atau kelompok) menyebabkan mudahnya
remaja untuk menggali informasi dan mengakses situs seksualitas sehingga
hubungan seksual telah dianggap sebagai cara baru dan menjadi bagian dari gaya
hidup modern. Bahkan melepaskan keperawanan sebelum pernikahan menjadi hal
yang biasa dan tidak tabu lagi, sehingga berdampak pada tingginya angka
kehamilan diluar nikah. Menyikapi permasalahan tersebut terdapat hukum adat
yang memiliki kontrol sosial bagi masyarakatnya untuk menjaga kesucian
perempuan. Salah satunya yakni hukum adat atau Atoeran Proatin Megou Pa’
Tulang Bawang.

Kenakalan Remaja Rendahnya Kesadaran Sosial


(Perilaku Seks Bebas) (Individu atau Kelompok)

Kehamilan diluar Nikah

Hukum Adat Megou Pa’ Tulang


Bawang Sebagai Upaya Preventif
Kehamilan diluar Nikah
Gambar 1. Paradigma Penelitian
5

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1. Metode Yang Digunakan


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian non-empirik. Penelitian non-empirik
merupakan riset yang dilakukan tidak dengan alat ukur yang spesifik dan
cenderung mengandung subjektivitas yang tinggi dalam hal penggalian data atau
informasi. Peneliti ini juga dapat digolongkan dalam jenis penelitian hukum
sosiologis (yuridis empiris) dengan menggunakan pendekatan perundang-
undangan yang sifat penelitiannya deskriptif. Di mana yang dimaksud dengan
penelitian hukum sosiologis (yuridis empiris) yaitu sebagai usaha melihat
pengaruh berlakunya hukum positif terhadap kehidupan masyarakat, karena dalam
penelitian ini langsung mengadakan penelitian pada lokasi atau tempat yang
diteliti guna memberikan gambaran secara lengkap dan jelas tentang masalah
yang diteliti (Ketaren, 2020). Biasanya, peristiwa yang dipilih selanjutnya disebut
kasus adalah hal yang aktual (real-life events), yang sedang berlangsung, bukan
sesuatu yang sudah lewat (Rahardjo, 2017). Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini yakni data primer yang bersumber dari data lapangan dan diperoleh
langsung dari sumber pertama, yakni dari instansi yang terkait seperti tokoh adat
dan DP3A Kab. Tulang Bawang. Adapun data sekunder yang diperoleh dari hasil
penelitian kepustakaan dengan melakukan studi kepustakaan melalui studi
dokumen, arsip, jurnal dan literatur-literatur lainnya. Fokus penelitian yuridis
empiris dalam penelitian ini peneliti membahas mengenai kasus hukum adat
Megou Pa' Tulang Bawang Lampung sebagai upaya preventif kehamilan diluar
nikah pada masyarakat Tulang Bawang.

3.2. Teknik Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan masalah yang penulis teliti maka,
peneliti menggunakan:

3.2.1. Teknik Kepustakaan


Teknik kepustakaan yang diperoleh peneliti dari hasil kepustakaan diantaranya
hukum adat atau Atoeran Proatin Megou Pa’ Tulang Bawang, Jurnal Sulistiawati
tentang “Relasi Kuasa Tentang Kebebasan Perempuan Dalam Hukum Adat
Lampung Di Kampung Menggala”, Jurnal Abu Tholib Khalik tentang “Kearifan
Lokal Adat Migou Pa’ Tulangbawang Dalam Perspektif Hukum Islam”, Buku
“Pelatoeran Sepandjang Hadat Lampong” dan Buku “Ragem Carem Kebudayaan
Megou.”

3.2.2. Teknik Wawancara


Melalui wawancara peneliti dapat mengumpulkan informasi yang mampu
menunjang proses penyelesaian masalah yakni dengan mencari informasi terkait
hukum adat Megou Pa’ melalui tanya jawab secara langsung dengan Bapak
6

Muhammad Idham Pasirah, Farizal Sayadi, Dahlan, ketiganya merupakan tokoh


adat Megou Pa’ Tulang Bawang, dan ibu Elisa selaku sekertaris Dinas
Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (DP3A) Kab. Tulang Bawang
dan Bapak Iwan Abadi selaku akademsi Universitas Megou Pak Tulang Bawang.
Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan.

3.2.3. Survey Masyarakat (Kuisioner)


Kuesioner yang digunakan oleh peneliti sebagai alat instrument penelitian, dengan
menggunakan kuesioner tertutup melalui Googleform melalui link
https://forms.gle/tzoFJrsis41K6XLN7. Instrumen yang digunakan untuk
mengukur variabel penelitian ini dengan menggunakan skala likert 5 poin.
Jawaban responden berupa pilihan dari lima alternatif yang ada, yaitu, SS (Sangat
Setuju), S (Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju).

3.3. Teknik Analisis Data


Teknik yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisis data menurut
Miles dan Huberman dalam Ferilayasa (2017: 31), yang meliputi:
1. Data Condensation (kondensasi data)
Data kondensasi mengacu pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan,
dan perubahan data yang terdapat pada catatan lapangan, wawancara, dokumen
dan data empiris yang diperoleh melalui triangulasi data. Data kualitatif yang
diperoleh dapat diubah dengan cara seleksi, ringkasan, atau uraian menggunakan
kata-kata sendiri. Berdasarkan data yang mereka miliki, peneliti akan mencari
data, tema dan pola apa yang penting, dan data yang dianggap tidak penting akan
dibuang.
2. Data Display (penyajian data)
Secara umum penyajian adalah suatu pengaturan, kumpulan informasi yang telah
direduksi ruang lingkupnya, sehingga dapat ditarik kesimpulan. Di mana dapat
disajikan dari grafik, deskripsi singkat, dan lain-lain. Adapun data survey
masyarakat tentang potensi penerapan hukum adat Megou Pa’ dianalisis secara
kuantitatif.
3. Conclusion drawing/verification (pengambilan kesimpulan)
Pengambilan kesimpulan merupakan suatu proses di mana peneliti
menginterprestasikan data dari awal pengumpulan disertai pembuatan pola dan
uraian atau penjelasan. Pengambilan kesimpulan merupakan bukti terhadap
penelitian yang dilakukan.
7

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS

4.1. Penerapan Hukum Adat Megou Pa’ Tulang Bawang Saat Ini
Bapak Muhammad Idham Pasirah (salah satu tokoh adat di Tulang Bawang pada
24-25 Juli 2021) menjelaskan bahwa ketika seorang perempuan hamil diluar
pernikahan (hubungan zina) maka Hukum Isi Boemi akan diberlakukan oleh para
penyimbang dengan hukuman beragam sesuai dengan kesepakatan pepung.
Hukuman yang lebih berat yang bertujuan sebagai efek jera bagi pelaku zina,
yakni dihukum di dalam air (sungai) dimasukkan kedalam bubu sesuai dengan
kesepakatan pepung. Hukuman ini dilakukan sebagai contoh untuk yang lain agar
tidak terjerumus ke lubang yang sama dan berfikir untuk tidak melakukannya.

4.2. Potensi Khusus Hukum Adat Megou Pa’ Tulang Bawang


Melalui hasil review dari beberapa sumber baik jurnal ataupun buku terkait bentuk
preventif kehamilan diluar nikah, kearifan lokal hukum adat Megou Pa’ dapat
dijadikan preventif kehamilan diluar nikah di seluruh wilayah Indonesia,
khususnya daerah-daerah yang memiliki presentase yang tinggi pada kasus
perempuan yang pernah kawin berumur < 16 tahun (angka kehamilan diluar nikah
yang tinggi). Hukum adat Megou Pa’ Tulang Bawang mampu menjadi satu
subsistem dari masyarakat adat daerah dalam mengatasi carut marut pergeseran
nilai-nilai yang ada pada masyarakat seperti pornografi serta hubungan seksual
pra nikah. Nilai ini tercermin dalam bentuk serangkaian aturan dalam bergaul
antara laki-laki dan perempuan yang terbagi dalam pasal-pasal. Selain itu, hukum
adat Megou Pa’ juga membekali sikap dan perilaku yang selaras dengan norma-
norma yang berlaku di Indonesia. Sehingga ketika pengaruh budaya asing masuk
masyarakat dapat menyaring, apakah hal asing tersebut bisa membawa dampak
baik atau buruk bagi dirinya dan bersikap kritis terhadap sesuatu yang baru.
Berikut hasil respon masyarakat khususnya remaja tentang potensi diterapkannya
hukum adat Megou Pa’ Tulang Bawang yang dilakukan dengan menggunakan
Googleform pada link https://forms.gle/tzoFJrsis41K6XLN7. Survey online ini
diikuti 91,9% kalangan pelajar SMA dan 8,1% kalangan SMP di Provinsi
Lampung.
8

Berdasarkan hasil survey di atas menunjukkan bahwa sebanyak 67,7% siswa laki-
laki dan 32,3% siswa perempuan menyatakan setuju (53,2%) bahwa pelaku seks
pra nikah diberi hukuman di dalam air (sungai) dengan menggunkan bubu dalam
jangka waktu sesuai kesepakatan musyawarah (pepung). Tidak hanya itu terdapat
93,5% kalangan remaja menjawab setuju bahwa hukum adat Megou Pa’ menjadi
subsistem yang mengatur tata kehidupan masyarakat serta mempunyai nilai-nilai
yang dapat digunakan sebagai upaya preventif kehamilan diluar nikah.

4.3. Hasil yang Dicapai Berdasarkan Luaran Program


Di bawah ini adalah indentifikasi ketercapaian ditinjau dari luaran program:
1. Penerapan Hukum Megou Pa’ saat ini, ketika perempuan hamil diluar nikah ia
akan dikenai hukum Isi Bumi. Dengan ketentuan perempuan dan laki-laki
tersebut dihukum oleh tetua adat atau penyimbang dengan hukuman yang
beragam sesuai kesepakatan musyawarah atau pepung.
2. Penyusunan Catatan Harian Kegiatan (Logbook) sudah dimulai sejak tanggal
1 Juni 2021.
3. Mendaftar seminar internasional ICOPE FKIP UNILA 2021 dan sudah
mengirimkan Full Paper yang berjudul Megou Pa’ Local Wisdom As a Source
Of History Learning pada seminar internasional ini menghasilkan publikasi
luaran diantaranya jurnal Internasional berindeks scopus atau Proceeding
internasional terindeks scopus dan jurnal nasional terindeks SINTA.
4. Submit artikel ke Jurnal Artefak yang telah mendapat LOA dan sedang dalam
proses review pada Jurnal Artefak Volume 9 Nomor 1, Bulan April Tahun
2022 dengan Nomor eISSN: 2580-0027.
5. Produk buku dengan judul Kearifan Lokal Megou Pa’ Tulang Bawang (Upaya
Preventif Kehamilan diluar Nikah) ber-ISBN dengan nomor 978-623-6322-
74-1 yang dimulai pada 31 Juli-7 Agustus 2021 dilakukan secara bertahap
serta berkonsultasi dengan dosen pembimbing.
6. Memperoleh HKI atas buku yang berjudul Kearifan Lokal Megou Pa’ Tulang
Bawang (Upaya Preventif Kehamilan di Luar Nikah) dengan nomor
pencatatan 000269814.
7. Publikasikan pada media Massa sejak tanggal 25 Agustus 2021.
9

BAB 5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Simpulan dari penelitian ini adalah: hukum adat Megou Pa’ Tulang Bawang dapat
dijadikan preventif kehamilan diluar nikah. Berikut upaya preventif kehamilan
diluar nikah dengan kearifan lokal hukum adat Megou Pa’ Tulang Bawang, yaitu:
1. Hukum adat Megou pa’ Tulang bawang dapat dijadikan tindakan preventive
kehamilan diluar nikah, terutama bagi remaja.
2. Hukum adat Megou Pa’ memiliki sanksi yang tegas bagi pelanggarnya
melalui hukum isi boemi dan menjadikan masyarakat sadar akan nilai-nilai
luhur yang terkandung dalam hukum adat Megou Pa’ Tulang Bawang yang
akan membantu masyarakat dalam membentuk dan mempertahankan
perkawinan yang sehat dan menunda melahirkan anak sampai mereka
menikah dan stabil secara ekonomi.
3. Hukum adat Megou Pa’ sangat berpotensi untuk dikenalkan dan diterapkan
secara luas bagi masyarakat Indonesia demi menecegah bahkan menurunkan
tingkat kehamilan diluar nikah, terutama bagi masyarakat dengan tingkat
pendidikan rendah.

5.2. Saran
Saran dari penelitian ini adalah: dibutuhkan kajian lapangan lebih mendalam dan
didukung analisis statistik, untuk megeneralisir hukum adat Megou Pa’ menjadi
dasar aturan tertulis dalam Undang-Undang.
10

DAFTAR PUSTAKA

Abu bakar, Lastuti. 2013. Revitalisasi Hukum Adat Sebagai Sumber Hukum
Dalam Membangun Sistem Hukum Indonesia. Jurnal Dinamika Hukum.
13 (2).
Arimurti, Intan dan Ira Nurmala. 2019. Analisis Pengetahuan Perempuan
Terhadap Perilaku Melakukan Pernikahan Usia Dini Di Kecamatan
Wonosari Kabupaten Bondowoso. The Indonesian Journal of Public
Health. 12 (2).
Blystad, Astrid, Karen Marie Moland, Ecloss Munsaka, Ingvild Sandoy dan
Joseph Zulu. 2020. Vanilla bisquits and lobola bridewealth: parallel
discourses on early pregnancy and schooling in rural Zambia. BMC Public
Health. 20 (1485).
Christy, Karen dan Shanti Sudarji. 2018. Gambaran Harga Diri Remaja Putri
Yang Melakukan Seks Pranikah. Jurnal Psibernetika. 11 (1): 2.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung dan
LPPM Universitas Lampung. 2019. Profil Anak Provinsi Lampung 2019.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi
Lampung. Provinsi Lampung.
Ferilayasa, Yogi. 2017. Pemanfaatan Tanaman Sambiloto (Androgrphis
paniculata) di Desa Merjosari Kec. Lowokwaru Kota Malang
Jatim. Skripsi. UM Malang.
Ketaren, Epraim. 2020. Penyelesain Terhadap Pelaku Tindak Pidana Zina Melalui
Mediasi Penal Berdasarkan Hukum Adat Melayu Riau Di Kabupaten Siak.
Jurnal JOM Fakultas Hukum Universitas Riau. 7(2) : 4.
Khairunnas. 2017. Psikoterapi mahabbah. Tim liputan suska news. Https://uin-
suska.ac.id/2017/08/16/psikoterapi-mahabbah-prof-dr-khairunnas/.
Diakses pada 9 Januari 2021.
Mehra, Devika, Archana Sarkar, Priyanka Sreenath, Jagannath Behera dan Sunil
Mehra. 2018. Effectiveness of a community based intervention to delay
early marriage, early pregnancy and improve school retention among
adolescents in India. BMC Public Health. 18 (732).
Muhammad Idham Pasirah. 70 Tahun. Jl. Aspol, Menggala, Tulang Bawang.
Sabtu, 24 Juli 2021. Pukul 14.00 WIB.
Nugroho, Sigit Sapto. 2016. Pengantar Hukum Adat Indonesia. Pustaka Iltizam.
Solo.
Rahardjo, Mudjia. 2017. Studi Kasus Dalam Penelitian Kualitatif: Konsep Dan
Prosedurnya. Pascasarjana UIN Malang. Unpublished.
Rector, Robert. 2010. Marriage: America’s Greatest Weapon Against Child
Poverty. The Heritage Foundation. No. 2465.
Setiawan, I Putu Agus dan I Wayan Novy Purwanto. 2019. Faktor Penyebab Dan
Upaya Penanggulangan Kekerasan Seksual Terhadap Anak Dalam
Lingkup Keluarga (Incest) (Studi Di Polda Bali). E-Jurnal Ilmu Hukum:
Kerta Wicara. 8 (4).
Sulistiawati. 2017. Relasi Kuasa Tentang Kebebasan Perempuan Dalam Hukum
Adat Lampung Di Kampung Menggala. Jurnal Refleksi. 17(1): 113-115.
Tegamongan, Boelan dan Soewai Oempoe. 1913. Pelantoeran Sepandjang Hadat
Lampong. Uitgevers en Drukkers Maatschappij. Batavia.
11

LAMPIRAN

Lampiran 1 Rincian Penggunaan Dana

Rincian Penggunaan Dana

Pemasukan

No Tanggal Pemasukan Sumber


1 Rp.7.933.500 Kemenristekdikti
TOTAL Rp.7.933.500

1. Peralatan Penunjang

No Material Tanggal Kuantitas Harga Jumlah


Pemakaian satuan (Rp)
1 Flashdisk 16 1 Juni 2021 1 buah 150.000 150.000
GB
2 Buku refensi 30 Juli 2021 3 buah 100.000 300.000
Sub Total (Rp) 450.000

2. Bahan Habis Pakai


No Material Tanggal Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp)
1 Fotokopi dan 2 Juni 2021 50 buah 200 10.000
print surat-surat
2 Map 2 Juni 2021 6 buah 2000 12.000
3 Materai 2 Juni 2021 5 buah 15.000 75.000
4 Buku tulis 3 Juni 2021 3 buah 10.000 30.000
5 Klip Besar 3 Juni 2021 6 buah 7.500 45.000
6 Klip kecil 3 Juni 2021 14 buah 2.500 35.000
7 Print dan fotokopi 14 Juni 2021 3 rangkap 30.000 90.000
proposal
8 ATK 14 Juni 2021 3 paket 50.000 150.000
9 Kuota Internet 27 Juni 2021 15 GB 15.000 225.000
10 Rapid Test 5 Juli 2021 3 Orang 200.000 600.000
11 Kuota Internet 7 Juli 2021 15 GB 15.000 225.000
12 Masker 10 Juli 2021 4 Orang 50.000 200.000
13 Hand Sanitizer 10 Juli 2021 3 Orang 30.000 90.000
14 Kuota Internet 14 Juli 2021 15 GB 15.000 225.000
15 Fotokopi buku 28 Juli 2021 2 buah 75.000 150.000
referensi dari
tokoh adat
Sub Total (Rp) 2.162.000
12

3. Perjalanan
No Material Tanggal Kuantitas Harga Jumlah
pemakaian satuan (Rp)
1 Pertalite 20 Juni 2021 1 motor 25.000 25.000
2 Ban dalam 20 Juni 2021 1 motor 55.000 55.000
3 Pertalite 11 Juli 2021 2 motor 30.000 60.000
4 Pertamax 12 Juli 2021 2 motor 30.000 60.000
5 Pertalite 22 Juli 2021 2 motor 30.000 50.000
6 Sewa mobil ke 24 Juli 2021 1 mobil 500.000 500.000
Tulang Bawang
7 Pertamax 25 Juli 2021 2 motor 30.000 60.000
8 Pertalite 27 Juli 2021 2 motor 25.000 50.000
9 Pertamax 28 Juli 2021 2 motor 30.000 60.000
10 Sewa mobil ke 30 Juli 2021 1 mobil 500.000 500.000
(DP3A) Kab.
Tulang Bawang
Sub Total (Rp) 1.420.000

4. Lain-lain
No Material Tanggal Kuantitas Harga Jumlah
pemakaian satuan (Rp)
1 Publikasi ke 27 Juli 1 buah 700.000 700.000
Jurnal 2021
Terakreditasi
Internasional
2 Cetak Buku 17 Agustus 1 Paket 1.000.000 1.000.000
Terakreditasi 2021
ISBN
3 Pendaftaran 31 Agustus 1 buah 400.000 400.000
HAKI 2021
4 Publikasi media 25 Agustus 1 kali 500.000 500.000
massa 2021
5 Seminar 9 Oktober 1 kali 1.000.000 1.000.000
Internasional 2021
Sub Total (Rp) 3. 600.000

Rekapitulasi penggunaan dana

No Jenis Pengeluaran
1 Peralatan Penunjang 450.000
2 Bahan Habis Pakai 2.162.000
3 Perjalanan 1.420.000
4 Lain-lain 3.600.000
Sub Total (Rp) 7.632.000
13

Lampiran 2. Nota dan Bukti Pengeluaran Dana

Gambar 1. Nota Pengeluaran Dana


14
15
16
17
18
19

Lampiran 3. Surat Izin Observasi


Gambar 2. Surat Izin Observasi
20
21

Lampiran 4. Instrumen Penelitian

Gambar 3. Instrumen Wawancara

Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan


Gambar 4. Dokumentasi Kegiatan

Dokumentasi: foto proses penandatanganan kontrak PKM


22
23
24

Gambar 5 Dokumentasi Hasil Wawancara dan Observasi


25

Dokumentasi: foto bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak (DP3A) Kab. Tulang Bawang
26

Dokumentasi: foto buku hukum adat Megou Pa’ Tulang Bawang dan Pasal
yang berkaitan dengan kasus kehamilan diluar nikah

Lampiran 6. Produk Luaran


Gambar 6. Produk Luaran
27

Dokumentasi: foto proses upload abstrak jurnal ilmiah atau Proceeding pada
seminar ICOPE (International Conference on Progressive Education) FKIP
UNILA 2021
28
29
30
31

Lampiran 7. Partisipasi sekolah yang mengisi Googleform


Gambar 7. Partisipasi sekolah yang mengisi Googleform

Anda mungkin juga menyukai