Anda di halaman 1dari 14

I METODOLOGI

Alat dan Bahan Alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan data secara langsung adalah perekam suara, kamera, dan alat tulis. Bahan atau sumber data yang digunakan adalah masyrakat (konsumen) di sekitar lingkungan tempat tinggal.

Metodologi Metode yang digunakan dalam pengumpulan data (data primer) adalah observasi langsung. Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: Penentuan produk dan jasa Survey lapang (observasi langsung)

Quesioner

Wawancara

Analisis hasil data Laporan dan presentasi

II HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil A. Hasil Survey Jasa Laundry Tabel 1. Analisis proses keputusan pembelian No 1 2 3 4 5 6 7 total presentase Pengenalan kebutuhan 1 1 1 1 1 1 1 7 100% Pencarian Informasi 1 1 1 1 1 1 6 86% Evaluasi Alternatif 1 1 1 1 1 1 1 7 100% Keputusan Pembelian 1 1 1 1 1 1 1 7 100% Pascapembelian 1 1 1 1 1 1 6 86%

Bagan 1. Bagan analisis proses keputusan pembeli

Analisis proses keputusan pembeli


105% 100% 95% 90% 85% 80% 75% 100% 100% 100%

86%

86%

Tabel 2. Alasan konsumen menggunakan laundry No 1 2 3 Alasan Untuk barang tertentu Tidak ada pembantu Tidak ada waktu dan praktis Presentase 29% 14% 43%

Kelelahan

14%

Bagan 2. Alasan konsumen menggunakan jasa laundry

Alasan konsumen menggunakan jasa laundry

14%
29%

Untuk barang tertentu Tidak ada pembantu Tidak ada waktu dan praktis

43%

14%

Kelelahan

Tabel 3. Sumber informasi tentang jasa laundry No. 1 2 Sumber informasi Brosur di jalan Teman Presentase 50% 50%

Bagan 3. Sumber informasi jasa laundry

Sumber informasi jasa laundry


60% 50% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 1 Teman 50%

Tabel 4. Pertimbangan konsumen dalam memilih laundry No. 1 2 3 4 Atribut pertimbangan Lokasi mudah dijangkau Pelayanan antar jemput Harga Pelayanan petugas Presentase 12% 38% 25% 25%

Bagan 4. Atribut pertimbangan konsumen

Atribut pertimbangan konsumen


12% 25% Lokasi mudah dijangkau Pelayanan antar jemput Harga 38% 25% Pelayanan petugas

Tabel 5. Cara konsumen memutuskan menggunakan jasa laundry No. 1 2 3 Cara memutuskan Terencana Mendadak Tergantung situasi Presentase 29% 14% 57%

Bagan 5. Cara konsumen memutuskan

Cara konsumen memutuskan

29%

Terencana Mendadak Tergantung situasi

57% 14%

Tabel 6. Respon konsumen terhadap jasa laundry No. 1 2 Keputusan Berlangganan Pindah Presentase 86% 14%

Bagan 6. Respon konsumen terhadap jasa laundry

Respon konsumen
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%

86%

Berlangganan Pindah

14%

Tabel 7. Lokasi jasa laundry No 1 2 Lokasi Laundry Malabar Telkom Presentase 43% 57%

Bagan 7. Lokasi jasa laundry

Lokasi jasa laundry


70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 43% 57%

Malabar Telkom

Tabel 8. Sikap konsumen saat laundry langganan tutup dan kenaikan harga No. 1 2 Sikap konsumen Mencari yang lebih murah Tetap berlangganan Presentase 17% 83%

Bagan 8. Sikap konsumen saat laundry langganan tutup dan kenaikan harga

Sikap konsumen
90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% presentase 17% 83%

Mencari yang lebih murah Tetap berlangganan

2.2 Pembahasan Perilaku konsumen adalah studi yang meliputi proses ketika individu atau kelompok tertentu membeli, menggunakan atau mengatur produk, jasa, ide atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan hasrat. Menurut Khairiyah (2007) Indriyani (2011), perilaku konsumen merupakan proses pengambilan keputusan dan aktifitas masing-masing individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi mendapatkan, menggunakan atau mengatur barang-barang dan jasa. Pada tanggal 11 September 2013, dilakukan responsi mengenai pasar konsumen dan perilaku pembelian konsumen. Mahasiswa diminta untuk melakukan analisis mengenai proses keputusan pembeli. Produk atau jasa yang dianalisa diantaranya mesin cuci, minyak, rumah, laundry, dan majalah. Analisa dilakukan dengan cara melakukan observasi langsung ke lapang disekitar lingkungan kampus dan tempat tinggal. A. Laundry Proses membeli diawali dengan kesadaran pembeli adanya masalah kebutuhan. Kebutuhan timbul karena perbedaan antara keadaan yang

sesungguhnya dengan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan adalah kekuatan salah satu bagian otak untuk mengatur dan mengarahkan perilaku, akal dan tubuh agar dapat mempertahankan keadaan terbaik organisme itu (McNeal dan McDaniel, 1982 di dalam Arif,S 2011). Kebutuhan hidup manusia tidak hanya terbatas pada pemenuhan produk akan tetapi terdapat juga kebutuhan terhadap jasa. Jasa ialah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak terwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan yang apapun. Salah satu bentuk konsumsi akan jasa pada masyarakat modern adalah laundry. Laundry merupakan salah satu bentuk jasa yang bersifat owned good service. Menurut Sudarminto (2002) di dalam Khoirul (2006) , owned good service adalah jenis jasa yang mencakup perubahan bentuk produk yang dimiliki konsumen untuk dikembangkan atau dirawat oleh perusahaan jasa. Pada tanggal 12 September 2013, kami melakukan observasi langsung ke lapangan untuk mengetahui kebutuhan konsumen akan laundry dan proses keputusan pembeli dengan teknik wawancara. Wawancara dilakukan di sekitar lingkungan kampus

IPB Cilibende dan Gunung Gede dengan jumlah responden 7 dengan usia hingga 20 tahun. Hasil data survey pada tabel 1 menunjukan semua konsumen mengkategorikan bahwa laundry adalah suatu kebutuhan. Faktor utama yang menjadikan laundry sebagai suatu kebutuhan adalah tidak adanya waktu untuk mencuci sendiri dan kepraktisan yang dirasakan. Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah yaitu suatu keadaan di mana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan yang terjadi (Sumarwan, 2003 di dalam Khoirul 2006). Setalah mengenali laundry sebagai kebutuhan, konsumen umumnya mencari informasi mengenai lokasi atau tempat jasa laundry yang akan mereka gunakan. Pencarian informasi adalah suatu tindakan atau sikap konsumen yang mencari informasi yang disimpan didalam ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal) (Indriyani, 2011). Menurut Kotler (2000) di dalam Arif, S 2011), sumber informasi konsumen mengenai produk atau jasa yang dibutuhkan dapat berasal dari sumber pribadi, sumber komersial, sumber publik, dan sumber pengalaman. Hasil data survey pada tabel 1 menujukkan bahwa umumnya sebelum memutuskan jasa laundry yang akan digunakan, konsumen mencari informasi mengenai perusahaan jasa laundry. Informasi mengenai jasa laundry diperoleh dari brosur dan teman (lihat tabel 3). Hal ini menunjukkan bahwa sumber informasi yang digunakan konsumen berasal dari sumber pribadi dan komersial. Setelah mendapatkan informasi, konsumen selanjutnya melakukan berbagai pertimbangan dengan menggunakan beberapa atribut yang dapat digunakan sebagai pertimbangan sebelum mengambil keputusan. Menurut Kotler (2000) di dalam Khoirul 2006, mengemukakan bahwa konsumen yang melakukan evaluasi alternatif berusaha memuaskan kebutuhan dan mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Konsumen akan memandang produk sebagai serangkaian produk dengan atribut yang berbeda. Atribut-atribut produk yang dianggap relevan dan menonjol akan mendapat perhatian dari konsumen. Hasil survey pada

tabel 4 menunjukkan bahwa pelayanan antar jemput yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih jasa laudry tersebut. Berdasarkan hasil pertimbangan, konsumen selanjutnya mengambil keputusan untuk menggunakan jasa laundry atau tidak. Pada tahap ini konsumen mengambil keputusan mengenai apa yang dibeli, kapan membeli, di mana membeli dan bagaimana cara membayar. Hasil survey pada tabel 5 menunjukkan bahwa konsumen memutuskan menggunakan jasa laundry tergantung situasi. Situasi menjadi faktor paling besar sebagai alasan konsumen untuk menggunakan jasa laundry. Setelah melakukan pembelian, maka konsumen akan mengevaluasi hasil pembelian yang dilakukannya. Hasil evaluasi pasca pembelian dapat berupa kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen merupakan perbandingan antara harapan konsumen sebelum pembelian dengan yang sesungguhnya diperoleh konsumen dari produk yang dibelinya.Jasa laundry yang dirasakan memberikan pelayanan terbaik membuat konsumen merasa puas dan memutuskan untuk menjadi pelanggan tetap. Hal ini ditunjukkan pada tabel 6 dimana hasil survey menggambarkan bahwa sebagain besar konsumen menujukkan loyalitas dengan tetap menggunakan jasa laundry tersebut. Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang kurangnya memberikan hasil yang sama atau melampaui harapan pelanggan. Pelanggan yang puas dan senang akan berprilaku positif, mereka akan kembali untuk membeli produk atau jasa dari perusahaan tersebut. Tingkat loyalitas konsumen dapat diukur bila laundry langganan tutup sementara dan terjadi kenaikan harga. Hasil survey pada tabel 8 menunjukkan bahwa tingkat loyalitas konsumen terhadap laundry langganan tersebut dinilai tinggi. Meskipun laundry langganan tiba-tiba tutup, mereka tetap sabar menugggu akan teapi sebagian kecil konsumen memutuskan untuk mencari ke laundry lain bila terjadi kenaikan harga. Pelanggan yang puas akan seia lebih lama, kurang sensitif terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang perusahaan. Pelayanan yang baik dan memuaskan menjadi alasan utama para konsumen menjadi loyal walaupun keadaan dan situasi berubah. Menurut Irawan (2002) di

dalam Indriyani, (2011) salah satu faktor pendorong kepuasan pelanggan adalah service quality. Berdasarkan hasil analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi atau dominan pada keputusan penggunaan jasa laundry adalah faktor pribadi dan psikologis. Kepribadian pada perilaku konsumen didefinisikan sebagai karakteristik psikologi yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan relatif konsisten terhadap lingkungannya.Faktor pribadi tersebut misalnya adalah gaya hidup dan kpribadian mahasiswa itu sendri. Mahasiswa yang jauh dari orang tua cenderung memiliki sifat manja dan malas sehingga mereka lebih memilih jasa laundry dibandingkan dengan mencuci sendiri. Selain itu, gaya hidup modern menuntut mereka serba cepat dan praktis sehingga mereka memutuskan menggunakan jasa laundry sebagai alternatif daripada mencuci sendiri. Gaya hidup menunjukan pola yang digerakkan orang untuk menghabiskan sumberdaya yang dimiliki. Bentuk aktivitas gaya hidup diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opini seseorang (Engel, dkk, 1994 di dalam Khoirul 2006). Faktor psikologis yang berperan adalah persepsi dari diri sendiri. Mahasiswa yang memiliki segudang aktivitas membuat mereka mencari sesuatu jasa yang dapat meringankan pekerjaan mereka karena merasa tidak memliki waktu yang cukup dan kelelahan akibat tuntutan kegiatan

kemahasiswaan.

PENUTUP
3.1 Kesimpulan Kesimpulan menyusul ya, gw udh mual soalnya .

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Khoirul, A H. 2006. Analisis perilaku konsumen dalam keputusan pembelian Kartu simPati. Skripsi. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Arif, S. 2011. Perilaku konsumen dalam berbelanja pada supermarket di Yogyakarta. Akmenika UPY. Vol: 8. Indriyani. 2011. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor honda. Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Wawancara dengan Konsumen Laundry

Gambar 1. Salah satu reponden konsumen laundry

Anda mungkin juga menyukai