Anda di halaman 1dari 89

MANAJEMEN RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN) PRODUKSI

PAKAN TERNAK PADA KOPERASI PETERNAKAN SAPI


PERAH (KPSP) SETIA KAWAN NONGKOJAJAR
KABUPATEN PASURUAN

LAPORAN MAGANG

Oleh

Al Maidah
NIM D41200947

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGROINDUSTRI


JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2024
MANAJEMEN RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN) PRODUKSI
PAKAN TERNAK PADA KOPERASI PETERNAKAN SAPI
PERAH (KPSP) SETIA KAWAN NONGKOJAJAR
KABUPATEN PASURUAN

LAPORAN MAGANG

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Pertanian (S.Tr.P)
di Program Studi Manajemen Agroindustri
Jurusan Manajemen Agribisnis

Oleh

Al Maidah
NIM D41200947

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGROINDUSTRI


JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2024

ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN MAGANG

“MANAJEMEN RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN) PRODUKSI PAKAN


TERNAK PADA KOPERASI PETERNAKAN SAPI PERAH (KPSP) SETIA
KAWAN NONGKOJAJAR KABUPATEN PASURUAN”

Al Maidah
D41200947

Telah melaksanakan Magang dan dinyatakan LULUS


Pada Tanggal: 20 Desember 2023

Dosen Pembimbing Magang


(Ketua Penguji)

Prof. Dr. Ir. Bagus P. Yudhia Kurniawan, MP


NIP. 196910021994031002

Dosen Penguji 1 Dosen Penguji 2

Dr. Dewi Kurniawati, S.Sos., M.Si. Dr. Tanti Kustiari, S.Sos., M.Si.
NIP. 197901132005012001 NIP. 197009132005012001

Mengetahui
Ketua Jurusan Manajemen Agribisnis

Taufik Hidayat, S.E., M.Si.


NIP. 197409022005011001

iii
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Al Maidah

NIM : D41200947

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam


Laporan Magang saya yang berjudul “Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain)
Produksi Pakan Ternak pada Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan
Nongkojajar Kabupaten Pasuruan” merupakan gagasan dan hasil karya saya sendiri
dengan arahan pembimbing lapang dan belum pernah diajukan dalam bentuk
apapun pada perguruan tinggi manapun.

Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan
dapat diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagikan akhir Laporan Magang ini.

Pasuruan, 20 Desember 2023

Al Maidah
NIM. D41200947

iv
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Magang dengan judul “Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain) Produksi
Pakan Ternak pada Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan
Nongkojajar Kabupaten Pasuruan”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Magang ini jauh dari
kata sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
yang sifatnya membangun. Terselesainya laporan ini tidak lepas dari dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
sebanyak-banyaknya kepada:
1 Saiful Anwar, S. TP, MP, selaku Direktur Politeknik Negeri Jember.
2 Taufik Hidayat,S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Teknologi Pertanian.
3 Naning Retnowati, S.TP, MP selaku Ketua Program Studi Manajemen
Agroindustri.
4 Fredy Eka Ardhi Pratama, S.ST., M.ST selaku koordinator dalam pelaksanaan
Magang.
5 Prof. Dr. Ir. Bagus P. Yudhia Kurniawan, MP selaku dosen pembimbing
magang.
6 H. Farhan Susanto, S.E selaku Manajer Koperasi Peternakan Sapi Perah
(KPSP) Setia Kawan Nongkojajar Kabupaten Pasuruan yang telah memberikan
izin dan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan magang.
7 Mukhlisin selaku pembimbing lapang selama kegiatan magang di KPSP Setia
Kawan Nongkojajar Kabupaten Pasuruan.
8 Seluruh staf dan karyawan yang telah berkenan memberikan bantuan dan
informasi yang diperlukan penulis selama melaksanakan magang di KPSP
Setia Kawan Nongkojajar Kabupaten Pasuruan.
9 Kedua orang tua dan segenap keluarga yang selalu memberikan dukungan dan
doa hingga penulis mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik.

v
10 May dan Shanti selaku teman seperjuangan selama melaksanakan kegiatan
magang.
11 Semua pihak yang telah membantu selama melaksanakan magang sehingga
laporan ini dapat tersusun dengan baik.
Dengan selesainya laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan baik dari segi bahasa maupun segi penulisan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi menyempurnakan
laporan ini pada masa yang akan datang dan semoga laporan ini bermanfaat bagi
penulis dan pembaca pada umumnya.

Pasuruan, 20 Desember 2023

Al Maidah
NIM. D41200947

vi
RINGKASAN

Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain) Produksi Pakan Ternak pada


Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar
Kabupaten Pasuruan, Al Maidah, Nim D41200947, Tahun 2024, 89 Halaman,
Jurusan Manajemen Agribisnis, Politeknik Negeri Jember, Prof. Dr. Ir. Bagus P.
Yudhia Kurniawan, MP (Dosen Pembimbing) dan Mukhlisin (Pembimbing
Lapang).
Program Magang yaitu suatu kegiatan yang dilakukan mahasiswa dengan
bekerja langsung di suatu instansi atau perusahaan, yang diharapkan dapat
memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa untuk belajar dan meningkatkan
keterampilan di dunia kerja. Tujuan khusus dilakukannya kegiatan magang ini
adalah untuk menerapkan, mengidentifikasi permasalahan serta memberikan solusi
mengenai Penerapan Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain) Produksi Pakan
Ternak pada Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar
Kabupaten Pasuruan.
KPSP Setia Kawan merupakan salah satu perusahaan yang juga bergerak di
bidang agroindustri di bidang peternakan sapi perah dan salah satu divisi yang ada
di KPSP Setia Kawan yakni terdapat pabrik PMT (Pengolahan Makanan Ternak)
yang selain memproduksi pakan ternak juga mendistribusikannya ke anggota dan
konsumen.
Rantai pasok merupakan suatu tempat organisasi menyalurkan barang
produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai pasok pada KPSP Setia
Kawan terdiri dari tiga aliran, yaitu aliran barang, aliran finansial dan aliran
informasi. Manajemen rantai pasok yang diterapkan oleh perusahaan terdiri dari
perencanaan pemesanan bahan baku, perencanaan produksi dan pengendalian,
produksi, pengemasan dan distribusi.
Hasil laporan magang menunjukkan pada penerapan rantai pasok pakan
terdapat beberapa kendala yang disebabkan oleh beberapa faktor yang terdiri dari
Man (manusia), yakni karyawan yang bertanggung jawab menentukan safety stock
berdasarkan estimasi, instruksi kerja yang diterapakan belum maksimal dan
kelalaian pekerja. Material (bahan) yakni produk rusak dan tidak sesuai standar,

vii
fluktuasi harga cenderung naik dan stok di supplier tidak tersedia. Methode
(metode) yakni pasokan bahan baku tidak sesuai dengan permintaan, pemesanan
tidak terintegrasi dan proses kerja kurang terstruktur dengan baik.

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... iv

PRAKATA ............................................................................................................. v

RINGKASAN ...................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Tujuan dan Manfaat Magang ............................................................... 2

1.3 Lokasi dan Waktu .................................................................................. 4

1.4 Metode Pelaksanaan............................................................................... 4

BAB 2 KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ..................................................... 6

2.1 Sejarah Perusahaan ............................................................................... 6

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan .......................................................... 9

2.3 Kondisi Lingkungan ............................................................................. 10

BAB 3 KEGIATAN UMUM LOKASI MAGANG .......................................... 12

3.1 Pelaksanaan Magang ........................................................................... 12

3.2 Hasil Kegiatan....................................................................................... 13

3.2.1 Kesehatan Hewan ............................................................................ 13

3.2.2 PMT (Pengolahan Makanan Ternak) .............................................. 15

ix
3.2.3 Pos Penampungan Susu (PPS) ........................................................ 17

3.2.4 Laboratorium ................................................................................... 19

3.2.5 Produksi Susu Pasteurisasi .............................................................. 21

3.2.6 Pemasaran Susu ............................................................................... 25

BAB 4. KEGIATAN KHUSUS DAN PEMBAHASAN ................................... 26

4.1 Penerapan Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management)


pada produksi pakan ternak di KPSP Setia Kawan Nongkojajar –
Pasuruan........................................................................................................... 26

4.1.1 Rantai Pasok ......................................................................................... 26

4.1.2 Manajemen Rantai Pasok...................................................................... 31

4.2 Identifikasi permasalahan dalam penerapan Manajemen Rantai


Pasok (Supply Chain Management) pada produksi pakan ternak di KPSP
Setia Kawan Nongkojajar – Pasuruan. ......................................................... 36

4.3 Solusi terkait permasalahan dalam penerapan Manajemen Rantai


Pasok (Supply Chain Management) pada produksi pakan ternak di KPSP
Setia Kawan Nongkojajar – Pasuruan. ......................................................... 39

BAB 5 PENUTUP................................................................................................ 39

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 39

5.2 Saran ..................................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 41

LAMPIRAN ......................................................................................................... 42

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi KPSP Setia Kawan Nongkojajar ........................ 9


Gambar 2. 2 Struktur Manajemen KPSP Setia Kawan Nongkojajar .................... 10
Gambar 3. 1 Kartu Laporan Pelayanan IB ............................................................ 13
Gambar 3. 2 Form Data Medical Report pada Ms. Excel ..................................... 14
Gambar 3. 3 Kegiatan Potong Kuku ..................................................................... 14
Gambar 3. 4 Pemberian Vaksinasi ........................................................................ 15
Gambar 3. 5 Pabrik Pakan Ternak ........................................................................ 16
Gambar 3. 6 Faktur Pengiriman Pakan ................................................................. 16
Gambar 3. 7 Pendistribusian Pakan ke Anggota ................................................... 17
Gambar 3. 8 Gumpalan pada Susu ........................................................................ 18
Gambar 3. 9 Uji Berat Jenis Susu ......................................................................... 19
Gambar 3. 10 Pengujian MBRT............................................................................ 20
Gambar 3. 11 Alat Rapid Test............................................................................... 20
Gambar 3. 12 Mesin Lactoscan Milkanalyzer ...................................................... 21
Gambar 3. 13 Pengujian Pemalsuan...................................................................... 21
Gambar 3. 14 Bahan Baku Susu Pasteurisasi ....................................................... 22
Gambar 3. 15 Alat Mixing..................................................................................... 23
Gambar 3. 16 Proses Pendinginan ........................................................................ 23
Gambar 3. 17 Pengisian dan Pengemasan............................................................. 24
Gambar 3. 18 Produk Susu Pasteurisasi................................................................ 24
Gambar 3. 19 Kedai Susu...................................................................................... 25
Gambar 4. 1 Bagan Rantai Pasok KPSP Setia Kawan .......................................... 26
Gambar 4. 2 Aliran Rantai Pasok KPSP Setia Kawan .......................................... 27
Gambar 4. 3 Diagram Ishikawa ............................................................................ 37

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Daftar jalur distribusi driver : Pak Ikhsan ............................................ 33


Tabel 4. 2 Daftar jalur distribusi driver : Pak Safes .............................................. 34
Tabel 4. 3 Daftar jalur distribusi driver : Pak Nawawi ......................................... 35

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Sertifikat dan Surat Keterangan Selesai Magang .............................. 42


Lampiran 2 Rangkuman Kegiatan Harian Magang (Logbook Kegiatan) ............. 44
Lampiran 3 Absensi Magang ................................................................................ 58
Lampiran 4 Dokumentasi Pendukung ................................................................... 63
Lampiran 5 Dokumentasi Kegiatan Magang ........................................................ 66
Lampiran 6 Denah Lokasi Magang ....................................................................... 73

xiii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Politeknik Negeri Jember merupakan perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan vokasional yang merupakan pendidikan tinggi yang
menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, yang mana pemberian
kegiatan praktik lebih banyak dari pada pemberian materi. Sistem pendidikan yang
diberikan berbasis pada peningkatan keterampilan sumber daya manusia dengan
menggunakan ilmu pengetahuan dan keterampilan dasar yang kuat, sehingga
lulusannya mampu mengembangkan diri untuk menghadapi perubahan lingkungan.
Di samping itu lulusan Politeknik Negeri Jember diharapkan mampu memberikan
kemampuan ilmu praktek yang lebih baik dalam memasuki dunia pekerjaan.
Salah satu sarana pembelajaran yang dapat dilaksanakan oleh mahasiswa
adalah Program Magang yaitu suatu kegiatan yang dilakukan mahasiswa dengan
bekerja langsung di suatu instansi atau perusahaan. Dengan dilakukannya kegiatan
Magang, diharapkan dapat memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa untuk
belajar dan memperoleh keterampilan serta memperoleh gambaran mengenai dunia
kerja dengan menyelaraskan teori pengetahuan yang diperoleh pada saat
perkuliahan dengan dunia kerja yang sesungguhnya. Dalam kegiatan Magang
dilaksanakan selama 800 jam kerja atau kurang lebih selama 5 bulan.
Agroindustri merupakan perusahaan yang memproses bahan nabati atau
hewani. Proses yang digunakan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui
perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan dan distribusi. Produk
Agroindustri ini dapat merupakan produk akhir yang siap pakai ataupun sebagai
produk bahan baku industri lainnya. KPSP Setia Kawan merupakan salah satu
perusahaan yang juga bergerak di bidang agroindustri di bidang peternakan sapi
perah dan salah satu divisi yang ada di KPSP Setia Kawan yakni terdapat pabrik
PMT (Pengolahan Makanan Ternak). Pada pabrik PMT KPSP Setia Kawan terdapat
kegiatan penyimpanan bahan baku, memproduksi produk pakan dan distribusi
pakan ternak sapi perah. Produk pakan ini didistribusikan ke seluruh peternak di

1
2

daerah Pasuruan dan beberapa pelanggan yang berasal dari luar kota. Dalam sehari
di PMT dapat memproduksi pakan sebanyak 50 ton. PMT KPSP Setia Kawan
memperoleh bahan baku dari pemasok melalui sistem kerja sama dengan mitra
perusahaan dan beberapa dari peternak. Selanjutnya bahan baku diolah menjadi
pakan ternak untuk menghasilkan produk untuk memenuhi permintaan konsumen.
Dalam menjalankan suatu aktivitas usaha, sangat diperlukan kebijakan
perusahaan dalam upaya peningkatan pernjualan di perusahaan tersebut. Kebijakan
tersebut akan berpengaruh terhadap proses sirkulasi kehidupan dalam suatu
perusahaan. Salah satu kebijakan yang akan menguntungkan suatu perusahaan
yakni dengan melakukan proses distribusi yang baik. Distribusi merupakan proses
penyaluran barang dari pihak produsen kepada konsumen. Dengan melakukan
distribusi yang baik, konsumen lebih mudah untuk menjangkau produk yang sudah
diproduksi oleh perusahaan.
Salah satu strategi yang digunakan KPSP Setia Kawan dalam menunjang
berjalannya kegiatan pendistribusian produk tidak lepas dari penerapan metode
Supply Chain Management yang diterapkan oleh KPSP Setia Kawan dengan baik.
Pada laporan magang ini penulis lebih fokus pada Supply Chain Management yang
diterapkan Pabrik Pengolahan Makanan Ternak KPSP Setia Kawan untuk
menambah pengetahuan bagaimana penerapan Supply Chain Management yang
diterapkan oleh perusahaan dan mencari akar permasalahan yang dihadapi
perusahaan kemudian memberikan solusi agar kegiatan di pabrik pakan berjalan
secara efektif dan efisien.

1.2 Tujuan dan Manfaat Magang


1.2.1 Tujuan Umum Magang
a. Memberikan kesempatan untuk dapat mempelajari keterampilan dan
pengetahuan serta pengalaman baru bagi mahasiswa mengenai kegiatan
perusahaan/industri yang menjadi tempat magang.
3

b. Melatih mahasiswa untuk dapat mengerjakan pekerjaan di lapangan dan


sekaligus melakukan serangkaian keterampilan yang sesuai dengan
bidang keahliannya.
c. Melatih mahasiswa agar lebih kritis terhadap perbedaan atau kesenjangan
yang mereka jumpai di lapangan dengan yang diperoleh di bangku kuliah.

1.2.2 Tujuan Khusus


Tujuan Khusus Magang
a. Mampu menerapkan Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain
Management) pada produksi pakan ternak di KPSP Setia Kawan
Nongkojajar – Pasuruan.
b. Mengidentifikasi permasalahan dalam penerapan Manajemen Rantai
Pasok (Supply Chain Management) pada produksi pakan ternak di KPSP
Setia Kawan Nongkojajar – Pasuruan.
c. Memberikan solusi terkait permasalahan dalam penerapan Manajemen
Rantai Pasok (Supply Chain Management) pada produksi pakan ternak di
KPSP Setia Kawan Nongkojajar – Pasuruan.

1.2.3 Manfaat Magang


1. Manfaat untuk mahasiswa :
a. Mahasiswa terlatih untuk mengerjakan pekerjaan lapangan, dan
sekaligus melakukan serangkaian keterampilan yang sesuai dengan
bidang keahliannya.
b. Menambah informasi dan wawasan mengenai penerapan Manajemen
Rantai Pasok (Supply Chain Management) pada produksi pakan ternak
di KPSP Setia Kawan Nongkojajar – Pasuruan.
c. Mahasiswa terlatih untuk dapat memberikan solusi dan permasalahan
dilapangan.
4

2. Manfaat untuk Politeknik Negeri Jember :


a. Mendapatkan informasi atau gambaran perkembangan ipteks yang
diterapkan di industri / instansi untuk menjaga mutu dan relevansi
kurikulum.
b. Membuka peluang kerjasama yang lebih intensif pada kegiatan
tridharma.
3. Manfaat untuk lokasi Magang :
a. Mendapatkan profil calon pekerja yang siap kerja.
b. Mendapatkan alternatif solusi-solusi dari beberapa permasalahan
lapangan.

1.3 Lokasi dan Waktu


Lokasi kegiatan magang ini dilaksanakan di Koperasi Peternak Sapi Perah
(KPSP) Setia Kawan Nongkojajar tepatnya terletak di lereng sebelah barat
Pegunungan Tengger di ketinggian 400-2.000 mdpl, Jl. Raya Wonosari
Nongkojajar No. 38, Pasarbaru, Wonosari, Tutur, Kab. Pasuruan, Jawa Timur.
67165. Pada tanggal 10 Agustus 2023 sampai 10 Januari 2024.

1.4 Metode Pelaksanaan


a. Praktik Lapang
Metode ini mahasiswa melaksanakan seluruh kegiatan secara langsung sesuai
arahan dari pembimbing lapang di Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP)
Setia Kawan Nongkojajar.
b. Wawancara
Metode ini mahasiswa melakukan wawancara atau tanya jawab langsung
maupun tidak langsung berupa via telepon, dan berdiskusi dengan staff,
karyawan dan pembimbing lapang di Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP)
Setia Kawan Nongkojajar.
5

c. Studi Pustaka
Metode ini mahasiswa mengumpulkan informasi penunjang berbagai literatur
seperti brosur, website instansi, dan buku yang dapat mendukung proses
penulisan laporan magang.
d. Dokumentasi
Metode ini mahasiswa mengabadikan data pendukung berupa gambar dan data
tertulis sebagai penguat laporan magang.
BAB 2 KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


Perkembangan koperasi di Nongkojajar tidak bisa dipisahkan dengan
peternakan sapi perah yang telah ada sejak tahun 1911 yang dilakukan oleh orang-
orang Belanda yang berdomisili di Nongkojajar. Semua tujuan pemeliharaan sapi
perah ini untuk mencukupi kebutuhan susu segar bagi orang Belanda, namun lama
kelamaan penduduk Nongkojajar sangat tertarik untuk berternak sapi perah dengan
tujuan :
1. Penghasil pupuk yang sangat diperlukan dalam tanaman sayur-mayur
2. Sebagai simpanan dan diharap memperoleh keuntungan
Pemasaran produksi susu dirintis sejak tahun 1959 pemasarannya hanya
terbatas pada kota terdekat yaitu Lawang dan Malang. Karena sifat susu yang
mudah rusak, maka peternak sapi perah mengalami kesulitan, apalagi peternak sapi
perah di Nongkojajar umumnya merupakan pengusaha mixfarmig sehingga tidak
mungkin memasarkan sendiri-sendiri. Awal tahun 1960 para peternak bergabung
dan membentuk wadah bersama yaitu Koperasi. Pada tahun 1964 terbentuklah
Koperasi Karya yang berkantor di Desa Wonosari. Pada saat itu peternak
diperkirakan berjumlah 50–60 orang. Pada tahun 1964 berdiri Koperasi Berdikari,
kedua koperasi sama-sama menampung dan memasarkan susu sapi. Tahun 1966
kedua Koperasi tersebut digabung dan mulai dirintis dan pada bulan Juli 1967
Koperasi Karya dan Koperasi Berdikari bergabung menjadi Pusat Koperasi Lembu
Perah (PKLP) Setia Kawan yang berkedudukan di Wonosari. Berikut Koperasi
Primer yang menjadi Anggota :
1. Koperasi Trisnojoyo di Desa Wonosari
2. Koperasi Tirtirahayu di Desa Pungging
3. Koperasi Mardi Santosodi Desa Andonosari
4. Koperasi Karunia di Desa Tutur
5. Koperasi Ngudiharjo di Desa Kayukebek
6. Koperasi Mardi Rukun di Desa Gendro

6
7

7. Koperasi Sido Rukun di Desa Tlogosari


8. Koperasi Mardi Tresno di Desa Blarang 53
Tanggal 17 Desember 1977 terjadi penyederhanaan struktur organisasi yaitu
atas kesepakatan pengurus Pusat Koperasi Lembu Perah Setia Kawan dengan
pengurus primer anggota yang ada di desa-desa untuk mengadakanamalgamasi
(pengggabungan) antara delapan koperasi primer menjadi satu dengan nama
Koperasi Peternakan Sapi Perah Setia Kawan. Bertitik tolak dari pengalaman
sulitnya pemasaran susu segar, pengurus dengan semua perangkatnya selalu
berupaya mencari dan meningkatkan pemasaran. Hingga pada 16 Mei 1979
Koperasi Setia Kawan mulai bekerja sama dengan PT.Nestle dalam pemasaran susu
segar dengan pengiriman pertama sejumlah 349 liter. Saat ini koperasi dapat
memasarkan produksi susu sapi 50.000-60.000 liter/hari. Selain koperasi Setia
Kawan Nongkojajar juga telah terbentuk Koperasi Unit Desa yang bergerak di
sektor pertanian dengan nama KUD Tani Makmur Nongkojajar pada tanggal 17
Agustus 1987 memutuskan untuk bergabung ke dalam Koperasi Setia Kawan
dengan cara merger. Untuk memperluas usaha mereka pada tanggal 21 Februari
1990 Koperasi Setia Kawan merubah status menjadi KUD Setia Kawan. Akta
perubahan disahkan oleh Departemen Koperasi dengan badan hukum nomor:
4077A/BH/II/1978. Kemudian pada tanggal 18 Juli 1998 KUD Setia Kawan
mengadakan perubahan mendasar sesuai dengan basic usaha anggota yaitu usaha
sapi perah, maka KUD Setia Kawan berubah menjadi Koperasi Peternakan Sapi
Perah (KPSP) Setia Kawan. Atas perubahan tersebut, Badan Hukum Koperasi Setia
Kawan menjadi berubah yang disahkan oleh Departemen Koperasi dengan Nomor :
4077B/BH/1978 pada tanggal 24 Maret 2003. Untuk pengembangan 54 usaha dan
memperluas jaringan pasar produksi susu, pada tahun 2003 KPSP Setia Kawan
Nongkojajar bekerjasama dengan beberapa koperasi di Jawa Timur mendirikan
pabrik pengelolaan susu siap saji dalam bentuk UHT dengan nama PKIS Sekar
Tanjung yang berlokasi di Purwosari Pasuruan.
KPSP (Koperasi Peternakan Sapi Perah) Setia Kawan Nongkojajar
memiliki visi, misi dan tujuan sebagai berikut.
8

a. Visi :
Sebagai salah satu lembaga penggerak ekonomi kerakyatan berbasis usaha
ternak sapi perah terpercaya di Indonesia
b. Misi :
1) Bersama peternak, mengembangkan usaha ternak sapi perah rakyat secara
efisien guna meningkatkan pendapatan peternak.
2) Memfasilitasi penyediaan kebutuhan usaha pengembangan peternakan sapi
perah rakyat dan kebutuhan hidup lainnya.
3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan manajemen koperasi dan
peternak.
4) Berpartisipasi dalam pengembangan potensi daerah.
5) Menyediakan jasa konsultasi dan penelitian untuk investasi pengembangan
usaha ternak sapi perah.
c. Tujuan KPSP Setia Kawan Nongkojajar adalah :
1) Meningkatkan pendapatan peternak anggota guna meningkatkan
kesejahteraanya.
2) Menyediakan fasilitas pelatihan, penelitian, praktek dan konsultasi usaha
ternak sapi perah bagi stakeholder.
3) Membantu pemerintah dalam penyediaan lapangan kerja.
4) Mendukung pengembangan potensi daerah guna membangun ekonomi
kerakyatan.
9

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur organisasi pada KPSP Setia Kawan ditetapkan sesuai dengan UU no.
25 tahun 1992. Adapun struktur organisasi KPSP Setia Kawan yaitu sebagai
berikut.

RAT

Penasehat Pengurus Pengawas

Perangkat
Manajemen

Perwakilan
Anggota

Anggota
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi KPSP Setia Kawan Nongkojajar

Koperasi KPSP Setia Kawan dikelola secara modern oleh pengurus dan
perangkat manajemen. Pengurus koperasi bertugas merumuskan kebijakan untuk
dibahas dan disetujui oleh Rapat Anggota Tahunan (RAT). Operasional kebijakan
Koperasi dilaksanakan oleh perangkat manajemen yang dikoordinir oleh seorang
manajer. Dalam operasionalisasinya, manajer koperasi dibantu oleh assisten
manajemen. Berdasarkan lingkup usahanya, manajemen koperasi dibagi menjadi
tiga divisi dan tiga bagian. Setiap divisi dan bagian dikoordinir oleh seorang
Kepala. Ketiga divisi tersebut adalah Divisi Susu Segar, Divisi Simpan Pinjam, dan
Divisi Perdagangan dan Jasa. Sebaliknya, ketiga bagian dalam manajemen
Koperasi terdiri dari Bagian Produksi Susu, Bagian Pakan Ternak dan Bagian
Keswan/IB.
10

Adapun struktur pengurus KPSP Setia Kawan yaitu sebagai berikut.

Pengurus

Manajer

Asisten Manajer

Kepala Divisi Kepala Divisi Kepala Divisi


Susu Segar Simpan Pinjam Niaga & Jasa

Kabag. Kabag. Kabag. Kabag.


Produksi Susu Produksi Ternak Keswan & IB Peternakan

Gambar 2. 2 Struktur Manajemen KPSP Setia Kawan Nongkojajar

2.3 Kondisi Lingkungan


2.3.1 Kondisi Lingkungan Fisik
a. Letak Geografis
Secara Geografis KPSP (Koperasi Peternakan Sapi Perah) Setia Kawan
Nongkojajar berada di lereng sebelah barat Pegunungan Tengger di ketinggian 400
- 2.000 mdpl. Kecamatan Tutur terletak di Kabupaten Pasuruan terletak di antara
Kecamatan Kejayan, Kecamatan Puspo, Kecamatan Tutur, Kecamatan Purwodadi
dan Kabupaten Malang dan terbentang pada 7,30’- 8,30’ Lintang Selatan dan 112'
30’ - 113' 30’ Bujur Timur. Batas daerah; di sebelah Utara berbatasan dengan
Kecamatan Kejayan dan Kecamatan Pasrepan, di sebelah Timur berbatasan dengan
wilayah Kecamatan Puspo dan Kecamatan Tutur, sedangkan di sebelah Barat
berbatasan dengan Kecamatan Purwodadi dan di Selatan Kabupaten Malang (BPS
Pasuruan, 2017).
11

b. Iklim
Wilayah KPSP Setia Kawan di Kecamatan Tutur ini memiliki curah hujan
rata- rata 3600 mm per tahun dan suhu 16ºC - 25ºC.

2.3.2 Kondisi Lingkungan Non Fisik


Kondisi sosial masyarakat di sekitar Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP)
Setia Kawan Nongkojajar hampir 95% mata pencaharian mereka adalah petani
peternak, 2% PNS, dan 2,5% pedagang. Adanya KPSP Setia Kawan masyarakat
terbantu akan mata pencaharian mereka karena perusahaan ini mampu mewadahi
pekerjaan mereka. Mayoritas agama yang dipeluk adalah agama Islam, dengan
tingkat pendidikan masyarakat bervariasi mulia dari tamatan Sekolah Dasar (SD)
sampai dengan Perguruan Tinggi.
BAB 3 KEGIATAN UMUM LOKASI MAGANG

3.1 Pelaksanaan Magang


Pelaksanaan magang yang dilakukan dimulai pada tanggal 10 Agustus 2023
di Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar Pasuruan.
Tahapan pelaksanaan yang dilakukan mulai dari pembekalan sampai dengan
magang selesai. Beberapa tahapan yang dilakukan pada Koperasi Peternakan Sapi
Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar Pasuruan.
1. Konfirmasi Izin Magang
Kegiatan yang dilakukan saat pertama kali melaksanakan magang yaitu
mengkonfirmasi terkait dengan perizinan kegiatan magang yang akan dilakukan
dan pengenalan perusahaan. Konfirmasi izin magang dilakukan dengan
menyerahkan surat izin magang dari program studi Manajemen Agroindustri
Politeknik Negeri Jember kepada pihak perusahaan yaitu Koperasi Peternakan Sapi
Perah (KPSP) Setia Kawan. Setelah diberi izin untuk kegiatan magang selama
kurang lebih 5 bulan atau 800 jam, juga dijelaskan terkait dengan peraturan-
peraturan perusahaan yang harus dipatuhi oleh mahasiswa selama pelaksanaan
kegiatan magang.
2. Pengenalan Perusahaan
Pengenalan perusahaan dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2023 dimana
mahasiswa dipersilahkan oleh Bapak Mukhlisin selaku pembimbing lapang untuk
mengunjungi 6 tempat yaitu Divisi Simpan Pinjam, Divisi Perdagangan & Jasa,
Divisi Susu Segar di bagian proses produksi susu yaitu Pos Penampungan Susu
(PPS) dan Laboratorium dan di bagian pelayanan terhadap anggota peternak sapi
perah yaitu Pengolahan Makanan Ternak (PMT) dan Kesehatan Hewan.

12
13

3.2 Hasil Kegiatan


3.2.1 Kesehatan Hewan
Kesehatan Hewan memiliki 2 dokter hewan yaitu dr. Agus dan dr. Agung, 5
orang sebagai paramedic, 12 orang adalah petugas Inseminator dan 6 orang petugas
potong kuku. Pelayanan kesehatan pada sapi dilakukan setiap hari antara lain
seperti memeriksa dan menyembuhkan sapi yang terkena penyakit, mengontrol
kandungan sapi ataupun membantu sapi melahirkan. Hal ini bertujuan agar sapi-
sapi peternak tetap dalam kondisi yang baik. Sapi di keswan merupakan sapi dengan
jenis Friesian Holstein (FH) dengan jumlah keseluruhan sapi di yaitu sebanyak 154
ekor sapi meliputi 58 ekor sapi pembesaran, 65 ekor sapi rearing, dan 31 ekor sapi
produksi. Sapi produksi merupakan sapi yang diperah susunya. Satu ekor sapi
menghasilkan 25 liter per hari sehingga 31 ekor sapi produksi dalam sehari
menghasilkan 775 liter susu.
Kegiatan yang dilakukan di kesehatan hewan yaitu :
1. Menginput data IB sapi di aplikasi AIM ISIKHNAS
Data IB atau data Inseminasi Buatan yaitu data pelaporan pelayanan hewan
ternak (sapi perah) yang melakukan inseminasi buatan/kawin suntik. Data bukti
pelayanan yang awalnya berbentuk selembaran kertas diinput pada aplikasi AIM
ISIKHNAS sebagai bentuk pelaporan pada pusat. Pelaporan dilakukan sebagai
bentuk tanggungjawab karena obat yang diterima berasal dari pusat.

Gambar 3. 1 Kartu Laporan Pelayanan IB


14

2. Menginput data obat (Medical Report)


Melakukan penginputan data obat yang digunakan selama kegiatan pelayanan
hewan ternak pada jangka waktu tertentu. Data obat yang diinput sebagai bentuk
pertanggungjawaban petugas medis pada periode tertentu kepada kantor pusat
KPSP.

Gambar 3. 2 Form Data Medical Report pada Ms. Excel


3. Pelayanan kesehatan hewan
Merupakan pelayanan yang diberikan kepada ternak milik anggota yang rutin
diberikan setiap hari yakni pelayanan potong kuku, pelayanan kawin suntik atau
inseminasi buatan, penanganan sapi sakit dan melahirkan serta pelayanan kesehatan
ternak sapi lainnya.

Gambar 3. 3 Kegiatan Potong Kuku


4. Kegiatan Vaksin PMK (Penyakit Mulut Kuku)
Kegiatan pemberian vaksin booster PMK kedua merupakan kegiatan
pemulihan sekaligus pencegahan wabah PMK pada hewan ternak. Kegiatan ini
15

berlangsung kurang lebih selama 1 bulan. Petugas yang ikut terjun langsung kurang
lebih sebanyak 35 orang yang terdiri dari petugas kesehatan hewan dan inseminasi
buatan serta mahasiswa magang.

Gambar 3. 4 Pemberian Vaksinasi


3.2.2 PMT (Pengolahan Makanan Ternak)
KPSP Setia Kawan memiliki pabrik pakan ternak (Feed Mill) di PMT
(Pengolahan Makanan Ternak) untuk mendukung kebutuhan anggotanya dan
peternak. Pada Pabrik Pengolahan Makanan Ternak KPSP Setia Kawan memiliki 3
orang karyawan pada bagian kantor, 14 karyawan yang membantu proses produksi
pakan, 7 karyawan sebagai pengangkut atau menurunkan pakan ke dalam truk, dan
3 karyawan sebagai driver pendistribusian pakan. Produksi pakan ternak dalam
sehari adalah sebanyak 50 ton. Pakan ternak dengan merek dagang Cipro Plus
dikemas menggunakan karung/sak dengan berat 50 kg dengan harga Rp.3.600,- per
kg khusus untuk anggota dan harga Rp. 4000,- per kg ke konsumen umum. Kegiatan
praktik kerja lapang yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Mengamati kegiatan di Divisi Pakan KPSP Setia Kawan
Mahasiswa melakukan orientasi pengenalan lingkungan kerja area pabrik
pengolahan makanan ternak. Kemudian melakukan pengamatan dari masuknya
bahan baku, proses pengolahan, pengemasan, distribusi dan situasi pada area
kantor. Kegiatan yang dilakukan pada Pabrik Pengolahan Makanan Ternak
KPSP Setia Kawan antara lain:
a. Kegiatan penerimaan bahan baku dari supplier
b. kegiatan peletakan bahan baku pada gudang
c. kegiatan proses produksi produk pakan ternak
d. kegiatan administrasi produk masuk dan keluar
16

e. kegiatan distribusi produk cipro plus

Gambar 3. 5 Pabrik Pakan Ternak

2. Input data pendistribusian pakan


Menulis data jumlah pesanan pakan pada tanda terima sesuai dengan
pengemudi sebagai distributor. Kemudian tanda terima tersebut ditulis kembali
pada fraktur pengiriman barang dan berakhir pada penginputan data pada sistim
di komputer. Penginputan data dilakukan untuk mencatat dan mengarsipkan
data pembelian pakan.

Gambar 3. 6 Faktur Pengiriman Pakan


3. Melakukan distribusi pakan
Mahasiswa ikut melakukan distribusi pakan dari pabrik ke anggota melalui
perwakilan atau ketua kelompok dari masing-masing desa bersama driver dan
17

karyawan menggunakan alat distribusi berupa truk dengan kapasitas pakan


mencapai 160 hingga 180 sak.

Gambar 3. 7 Pendistribusian Pakan ke Anggota


3.2.3 Pos Penampungan Susu (PPS)
Pos Penampungan Susu (PPS) berguna untuk memudahkan peternak
menyetorkan susu segar hasil perahannya ke koperasi. KPSP Setia Kawan
menyediakan Pos Penampungan Susu (PPS), yang dilengkapi dengan pendingin,
genset dan alat uji kualitas. Saat ini terdapat sebanyak 33 unit PPS di 13 desa. 33
unit PPS antara lain yaitu Pos Wonosari, Gendro, Dukutan, Tlogosari 1, Tlogosari
2, Tlogosari 3, Kumbo, Grontol, Blarang 1, Blarang 2, Blarang 3, Blarang 4,
Gunung Sari, Andonosari, Pungging 1, Pugging 2, Tutur 1, Tutur 2, Tutur 3,
Kalipucang 1, Kalipucang 2, Kalipucang 3, Kalipucang 4, Sumberpitu 1,
Sumberpitu 2, Ngembal, Andong, Tempuran, Janjangwulung, Kemiri, Wadang,
Kayukebek, Pager Dulang.
PPS dibuka dua kali sehari, pagi (pukul 05.00-06.30) dan sore (pukul 14.30-
16.00). Sebelum diterima, susu-susu segar yang disetor peternak diperiksa
kualitasnya oleh petugas. Di PPS juga disediakan kartu untuk masing-masing
peternak, berisi informasi jumlah dan kualitas susu yang disetor. PPS juga berfungsi
sebagai tempat distribusi pakan ternak dari Koperasi ke anggota. KPSP mempunyai
slogan yaitu susu yang disetorkan ke koperasi harus A B C yaitu asli, bersih, dan
cepat disetorkan. Asli yaitu maksudnya susu sapi tidak ada percampuran air atau
zat lain, warnanya harus warna asli susu begitu pula rasa asli susu. Bersih berarti
18

higiene dan sanitasi diterapkan saat pemerahan, dengan kebersihan tersebut


bertujuan untuk mengurangi cemaran bakteri (TPC). Sedangkan cepat disetorkan
yaitu setelah susu diperah wajib langsung disetorkan ke pos susu agar
mempertahankan kesegaran susu. Sebelum diterima, susu-susu segar yang disetor
peternak diperiksa kualitasnya oleh petugas. Kegiatan yang dilakukan selama
magang di PPS yaitu sebagai berikut :
a. Uji alkohol
Suatu uji untuk menentukan sifat-sifat pemecahan protein susu. Uji alkohol
menjadi positif bila susu mulai asam atau sudah asam, susu bercampur dengan
kolostrum, pada permulaan mastitis dan susu tidak stabil disebabkan oleh
perubahan fisiologi. Syarat uji alkohol yang diterima oleh KPSP Setia Kawan
yaitu tidak terdapat gumpalan pada saat digoyangkan menggunakan alat solut
alkohol tester. Kondisi sapi yang baru saja melahirkan atau bunting namun
tetap diperah akan menmbulkan kegagalan pada uji alkohol.

Gambar 3. 8 Gumpalan pada Susu


b. Uji berat jenis
Suatu uji untuk mengetahui apakah terjadi pemalsuan susu atau tidak
berdasarkan berat jenis susu. Menurut hasil wawancara bersama petugas PPS
dan lab mengatakan bahwa konversi pembacaan berat jenis yang ditetapkan
oleh KPSP Setia Kawan yaitu setiap 1ºC diatas suhu atau temperatur 27,5ºC
maka ditambahkan 0,0002. Syarat uji berat jenis yang diterima yaitu batas
berat jenis tidak lebih dari 27 gram per mili. Apabila terdapat kecurigaan
terhadap anggota yang mengalami kenaikan berat jenis yang drastis maka
19

petugas pos melakukan uji organoleptik yang meliputi uji rasa, bau, warna,
kekentalan.

Gambar 3. 9 Uji Berat Jenis Susu


3.2.4 Laboratorium
Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar memiliki
ruangan laboratorium yang terlektak di kantor pusat tepatnya bersebelahan dengan
Pos Penampungan Susu Wonosari. Laboratorium merupakan tempat untuk menguji
kualitas susu yang dikirimkan kepada Industri Pengolahan Susu (IPS). Tentunya
setiap IPS memiliki standar uji kualitasnya sendiri.
a. Pengujian MBRT (Methylene Blue Reductase Test)
Uji MBRT ini mengukur aktivitas bakteri yang terdapat didalam susu dan
dapat pula untuk memperkirakan jumlah bakteri dalam susu. Uji reduktase ini
berdasarkan aktivitas bakteri dalam susu sehingga menghasilkan senyawa
pereduksi yang dapat mengubah warna biru methylene menjadi putih jernih.
Makin lama perubahan warna dari biru menjadi putih jernih berarti aktivitas
bakteri kecil atau jumlah bakteri sedikit dan susu mempunyai mutu yang baik.
Ambang batas pengujian MBRT yaitu a) apabila susu > 5 jam adalah grade
1, b) 4-5 jam adalah grade 2, c) 3-4 jam adalah grade 3, dan d) < 3 jam
merupakan grade 4 yang mana bakteri pada grade 4 mencapai lebih dari 3 juta
bakteri.
20

Gambar 3. 10 Pengujian MBRT


b. Pengujian Antibiotik
Susu segar diharapkan tidak memiliki kandungan antibiotik karena antibiotik
dapat menyebabkan efek samping yang kurang baik jika masuk ke dalam
tubuh. Maka dari itu dilakukan uji antibiotik dalam susu sapi perah agar susu
yang akan dikirim kepada mitra Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP)
Setia Kawan Nongkojajar merupakan susu yang benar-benar teruji
kualitasnya. Pengujian antibiotik menggunakan alat rapid test strip.

Gambar 3. 11 Alat Rapid Test


c. Pengujian Fat/Analisa dengan Laktoscan
Pengujian fat/analisa dilakukan menggunakan mesin laktoscan milkanalyzer
yang bermanfaat untuk mengetahui komposisi dalam susu yang terdiri dari
lemak, berat jenis, protein, dan kadar air.
21

Gambar 3. 12 Mesin Lactoscan Milkanalyzer


d. Pengujian Pemalsuan
Uji pemalsuan merupakan suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui adanya
penambahan zat lain ke dalam susu sapi dengan menggunakan larutan netral
red. Ketika zat lain ditambahkan ke dalam susu maka akan dapat
mempengaruhi kandungan dari susu dan tidak dapat diartikan sebagai susu
murni.

Gambar 3. 13 Pengujian Pemalsuan


3.2.5 Produksi Susu Pasteurisasi
Pasteurisasi merupakan salah satu proses pemanasan dalam industri pangan
temasuk industri susu. Pemanasan dalam industri pangan sering dilakukan dengan
maksud sekaligus pengawetan yang bertujuan untuk menjaga makanan dari
pengaruh kimia, fisika, dan mikrobiologis yang tidak dikehendaki (Aritonang,
2017:96). Proses produksi susu pasteurisasi di KPSP Setia Kawan Nongkojajar
terdiri dari proses penerimaan bahan baku, proses pengolahan susu, proses
pengemasan produk, serta penanganan produk akhir.
22

a. Penerimaan Bahan Baku


Bahan baku sebelum digunakan harus melalui tahap pengujian, seperti uji
alkohol, uji MBRT (Methylene Blue Reduction Test), uji pH, uji total solid and solid
non fat, dan uji organoleptik. Pengujian dilakukan dengan cara mengambil sampel
dari susu peternak.
b. Proses Pengolahan Susu Pasteurisasi
Susu pasteurisasi yang diproduksi berdasarkan jumlah pesanan dan stok
penjualan yang berada di kedai susu. Proses pengolahan susu menggunakan mesin
pasteurisasi dengan metode High Temperature Short Time (HTST) pada suhu 75◦C
– 80◦C selama 15 detik.
1. Persiapan Bahan-bahan
Setelah ditetapkan jenis dan jumlah produk yang akan diproduksi, jumlah
setiap bahan yang diperlukan harus dihitung secara terperinci, sesuai dengan
formula yang ada. Bahan-bahan yang sudah dihitung disusun dalam wadah untuk
memudahkan dalam pencampuran. Bahan baku yang dibutuhkan adalah susu segar,
sedangkan bahan penunjang atau bahan tambahan yang dibutuhkan adalah pemanis
(gula), pewarna makanan, perasa (sirup). Sebelum dilakukan pengolahan,
dilakukan analisa laboratorium untuk menguji kualitas susu segar yang meliputi, uji
pH, pengujian menggunakan lactoscan, kadar gula, MBRT, alkohol, dan
organoleptik. Selain itu persiapan bahan pengemas perlu dilakukan sesuai dengan
jumlah produksi yang akan dilaksanakan.

Gambar 3. 14 Bahan Baku Susu Pasteurisasi


23

2. Mixing
Susu dari tangki penyimpanan atau cooling dengan suhu ± 4-5ºC dipindahkan
ke mesin pasteurisasi. Mesin pasteurisasi terbuat dari bahan stainless stell yang
memiliki kapastitas 1000 liter dan dilengkapi dengan pengaduk yang berfungsi
untuk pencampuran bahan penunjang yaitu gula. Setelah susu dituangkan pada
mesin pasteurisasi, selanjutnya dilakukan pemasakan menggunakan metode HTST
(High Temperature Short Time) dengan suhu 75ºC selama ±30 detik dan dilakukan
pengadukan secara terus menerus oleh agitator untuk mengaduk susu selama proses
pemanasan, agar panas yang yang diterima susu dapat merata.

Gambar 3. 15 Alat Mixing


3. Pendinginan
Setelah proses mixing atau pemasakan, susu didinginkan sampai suhu
mencapai dibawah 60ºC. Pendinginan susu pasteurisasi di KPSP Setia Kawan
Nongkojajar menggunakan cara manual yang dilakukan dengan waktu ±3 jam.

Gambar 3. 16 Proses Pendinginan


24

4. Penyaringan
Setelah susu pasteurisasi mencapai suhu dibawah 60ºC, kemudian dilakukan
penyaringan dan pencampuran pewarna serta perasa pada wadah yang telah
disiapkan. Pencampuran dilakukan dengan pengadukan secara manual oleh
karyawan.
5. Pengisian dan Pengemasan
Susu yang telah disaring dan dicampur dengan pewarna dan perasa langsung
di tuangkan ke wadah, selanjutnya dilakukan pengisian dan pengemasan secara
manual. Kemasan susu pasteurisasi di KPSP Setia Kawan Nongkojajar terdiri dari
kemasan 330ml.

Gambar 3. 17 Pengisian dan Pengemasan


6. Produk Jadi
Setelah suhu produk dingin, kemudian produk ditata pada krat-krat untuk
selanjutnya dimasukkan ke dalam freezer dengan suhu maksimal -4ºC dan minimal
-1ºC. Proses packing dilakukan secara manual oleh karyawan.

Gambar 3. 18 Produk Susu Pasteurisasi


25

3.2.6 Pemasaran Susu


Pemasaran yang dilakukan perusahaan meliputi dari proses pengiriman dan
penjualan di kedai susu. Proses pengiririman susu segar yaitu setiap hari pagi dan
sore dikirimkan ke industri pengolahan susu yang sudah bekerja sama dengan KPSP
Setia Kawan Nongkojajar seperti PT Nestlé Indonesia, PT. Indolakto, PT Cisarua
Mountain Diary (Cimory), PT Diamond Cold Storage (Diamond), PT Frisian Flag
Indonesia (FFI), dan Andini. Pemasaran susu pasteurisasi yaitu dikirimkan ke kedai
susu Nongkojajar dan kedai susu Pandaan.

Gambar 3. 19 Kedai Susu


BAB 4. KEGIATAN KHUSUS DAN PEMBAHASAN

4.1 Penerapan Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management) pada


produksi pakan ternak di KPSP Setia Kawan Nongkojajar – Pasuruan.
4.1.1 Rantai Pasok
Rantai Pasok merupakan suatu tempat organisasi menyalurkan barang produksi
dan jasa kepada para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jejaring dari
berbagai organisasi yang saling berhubungan dengan tujuan yang sama, yaitu
sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang. Rantai
pasok (Supply Chain) adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-
sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan
pemakai akhir. Rantai pasok yang ada di KPSP Setia Kawan sebagai berikut :

Suppliers :
1. PT. Bogasari 6. CV. Bumi Rejo
2. PT. Golden Oil 7. PT. Sama Berkat Indonesia
3. PT. Willmart 8. PT. Indo Gemilang
4. PT. Miwon 9. PT. Cargil
5. PT. Berkat Agri Raya

KPSP Setia Kawan

Unit Produksi

Pemasaran Untuk pakan sendiri

Perwakilan kelompok Divisi pemasaran /


anggota outlet pakan

Anggota Konsumen

Gambar 4. 1 Bagan Rantai Pasok KPSP Setia Kawan

26
27

Rantai pasok (supply chain) adalah rangkaian hubungan antar perusahaan atau
aktivitas yang melaksanakan penyaluran pasokan barang atau jasa dari tempat asal
sampai ke tempat pembeli atau pelanggan. Rantai pasok adalah jaringan
perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan
menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Rantai pasok menyangkut
hubungan yang terus-menerus mengenai barang, uang dan informasi. Barang
umumnya mengalir dari hulu ke hilir, uang mengalir dari hilir ke hulu, sedangkan
informasi mengalir baik dari hulu ke hilir maupun hilir ke hulu.
a. Aliran barang meliputi produk fisik bahan baku, pasokan yang mengalir di
keseluruhan rantai pasok. Aliran material juga termasuk arus terbalik (reverse
logistic).
b. Aliran finansial melibatkan transfer uang, pembayaran, informasi kartu kredit
dan otorisasi, jadwal pembayaran, e-payments, dan data kredit yang terkait.
c. Aliran informasi terdiri dari data yang terkait dengan permintaan, pengiriman,
pesanan, pengembalian, dan jadwal serta perubahan dalam salah satu dari data.

Berikut model aliran rantai pasok yang ada di KPSP Setia Kawan :

Suppliers KPSP Setia Kawan Konsumen/Anggota

Gambar 4. 2 Aliran Rantai Pasok KPSP Setia Kawan

Keterangan :
: Aliran barang
: Aliran finansial
: Aliran informasi
28

a) Aliran Barang
Aliran barang pada sistem rantai pasok di KPSP Setia Kawan dimulai dari
rantai pasok hulu hingga hilir di mana produk disalurkan hingga sampai ke
anggota/konsumen. Bahan baku dari pemasok kemudian diolah kembali
menjadi produk jadi sampai produk disimpan. Produk akan disalurkan sesuai
permintaan. Produk pakan yang dihasilkan KPSP Setia Kawan akan disalurkan
ke anggota melalui perwakilan masing-masing peternak dan ke bagian
pemasaran/outlet pakan KPSP Setia Kawan. Pendistribusian menggunakan
kendaraan perusahaan berupa truk.
b) Aliran Finansial
Aliran finansial merupakan gambaran aliran uang/modal dari konsumen
sebagai pembeli dan mengalir pada setiap rantai pasok hingga pada akhirnya
sampai pada produsen yang akan diputar kembali sebagai biaya produksi
selanjutnya. Dalam proses pembayaran dari konsumen ke toko dapat melalui
sistem tunai dan kredit namun khusus untuk anggota koperasi sistem
pembayaran melalui barter yakni barter susu segar dengan pakan dengan
perbandingan 1:2,5 yakni 1 kg susu ditukar dengan 2,5 liter susu segar.
Sedangkan untuk pembayaran dari pabrik ke supplier melalui sistem transfer
bank yang sistemnya bayar terlebih dahulu setelah itu bahan bakunya akan
dikirim. Namun, untuk pembayaran ke supplier lokal sistemnya bahan baku
dikirim terlebih dahulu setelah itu baru dilakukan pembayaran. Proses
pembayaran dari distributor ke pabrik pakan menggunakan sistem transfer
bank. Distributor dari pakan ini adalah divisi perdagangan yang terdapat outlet
sendiri di beda tempat dengan gudang pakan.
c) Aliran Informasi
Aliran informasi merupakan suatu komponen yang perlu diperhatikan agar
aliran tersebut dapat berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan dari
rantai pasok. Aliran informasi yang baik antara pelaku dapat menciptakan suatu
hubungan yang baik sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan komitmen
dalam menjalin kerja sama guna mencapai tujuan bersama. Aliran informasi
pada rantai pasok di KPSP Setia Kawan tersebar pada seluruh mata rantai.
29

Aliran informasi juga memiliki pengaruh penting demi keberhasilan suatu


perusahaan, karena setiap informasi yang diterima akan menjadi modal untuk
pengambilan keputusan. Setiap informasi yang diberikan oleh antar anggota
rantai pasok tidak sama karena masing-masing peran dan tanggung jawab yang
dimiliki juga berbeda.
Dalam aliran informasi ini penggunaan media teknologi informasi
diperlukan. Fungsi dari penggunaan teknologi tersebut guna mempermudah dan
membantu dalam penyediaan informasi mengenai informasi pesanan, stok, dan
lain-lain yang berkaitan dengan pelaku rantai pasok. Teknologi informasi yang
digunakan KPSP Setia Kawan masih sederhana yakni melalui media sosial
WhatsApp untuk melakukan pemesanan bahan baku ke supplier maupun dari
konsumen ke koperasi. Berikut adalah aliran informasi yang ada di KPSP Setia
Kawan :
a. Supplier – KPSP Setia Kawan
Pemasok-pemasok yang bekerja sama dengan KPSP Setia Kawan akan
memberikan informasi terkait bahan baku yang tersedia. Kemudian KPSP
Setia Kawan akan melakukan pemesanan dan setelah itu bahan baku dari
pemasok akan dikirim langsung ke gudang pakan KPSP Setia Kawan.
Setelah itu dilakukan pengecekan surat jalan yang tercantum tujuan
penerima, alamat penerima, tanggal, nomor polisi, kode pos, transporter,
nomor kode, batch, nama barang, kuantum, satuan dan jumlah serta pada
bagian bawah terdapat pengesahan berupa logistic/depot admin, penerima
dan gate security. Surat jalan digunakan sebagai pengantar untuk
mengirimkan pesanan berdasarkan permintaan. Setelah dilakukan
pengecekan, surat jalan akan dikembalikan ke pemasok bahan baku. Dari
informasi tersebut kemudian akan dilakukan rekapitulasi setiap akhir bulan
untuk dilakukan pengawasan terhadap produktivitas pabrik dan bagian
produksi.
b. KPSP Setia Kawan
Aliran informasi yang terjadi di KPSP Setia Kawan meliputi beberapa divisi
yang terkait seperti divisi produksi dan perdagangan/pemasaran. Pertama
30

aliran informasi produksi, pihak kantor akan menginformasikan banyaknya


bahan baku untuk perencanaan produksi melihat pada pesanan dan stok
gudang. Kepala gudang sekaligus kepala produksi akan memberikan
informasi mengenai pesanan dan stok gudang. Informasi tersebut berguna
untuk penentuan pemesanan bahan baku kepada pemasok. Pergerakan
informasi dilakukan setiap pagi dan sore hari. Kegiatan produksi dilakukan
setiap hari dengan memproduksi pakan mencapai 65-75 ton per harinya.
Dari informasi tersebut pihak produksi membuat perencanaan dan
pemesanan bahan baku melalui kepala gudang dan berakhir di bagian kantor
yang akan melakukan pemesanan. Aliran kedua yakni dari bagian produksi
ke perdagangan, produk yang sudah jadi serta stok di gudang akan
dikirimkan ke outlet, bagian produksi akan mengirimkan produk ke outlet.
Bagian perdagangan akan memberikan informasi terkait produk yang sudah
habis dan harus direstock. Selain itu, bagian perdagangan juga memberikan
informasi kepada bagian produksi terkait pesanan mitra. Pembaruan
informasi dilakukan setiap hari sesuai situasi yang dibutuhkan melalui
media sosial WhatsApp.
c. KPSP Setia Kawan – Anggota
Anggota melalui perwakilan akan memberikan informasi kepada kepala
gudang bahwa anggota membutuhkan produk pakan, sedangkan kepala
gudang akan menginformasikan mengenai stok yang tersedia dan jadwal
pengiriman pakan. Nota pengiriman berisikan keterangan-keterangan yang
dibutuhkan oleh bagian administrasi maupun anggota. Media yang
dibutuhkan yaitu nota pengiriman pakan (tulis tangan) dan komputer untuk
penginputan rekapan pengiriman pakan sebagai data arsip.
d. Pemasaran/Outlet - Konsumen
Konsumen memberikan informasi kepada toko bahwa konsumen
membutuhkan produk tersebut. Sedangkan pihak toko memberikan
informasi mengenai harga dan produk tersebut serta stok yang tersedia.
Informasi tersebut dicantumkan dalam nota pembelian yang tersedia di
penjualan. Nota penjualan berisikan keterangan-keterangan yang
31

dibutuhkan oleh pihak toko maupun konsumen. Media yang digunakan


yaitu printer kasir yang tersambung ke perangkat HP, tab maupun komputer
penjualan. Penggunaan media ini memudahkan kasir dalam melayani
pelanggan serta membuat pekerjaan menjadi lebih efektif karena informasi
yang dibutuhkan langsung tercatat otomatis. Selanjutnya kasir penjualan
akan melakukan rekapitulasi harian untuk disetorkan kepada pihak kantor
dan melakukan update stok barang di otlet ke pihak produksi dan
administrasi.
4.1.2 Manajemen Rantai Pasok
Perbedaan rantai pasok dan manajemen rantai pasok yaitu, kalau rantai pasok
adalah jaringan fisiknya berupa perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam
memasokkan bahan baku, memproduksi barang maupun mengirimkannya ke
pemakai akhir. Manajemen rantai pasok adalah metode, alat, atau pendekatan
pengelolaannya. Pendekatan yang ditekankan dalam manajemen rantai pasok
adalah terintegrasi dengan semangat kolaborasi. Manajemen rantai pasok
menekankan pada pola terpadu menyangkut proses aliran produk dari supplier,
manufaktur, retailer hingga konsumen akhir. Dalam konsep manajemen rantai
pasok ingin diperlihatkan bahwa rangkaian aktivitas antara supplier hingga
konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan.
Adapun cakupan manajemen rantai pasok yang ada pada KPSP Setia Kawan
adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan pemesanan bahan baku pakan
Terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemesanan bahan
baku pakan ternak. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pakan ternak
sapi perah ini terdiri dari sak cipro, wheat pollard “angsa”. wheat pellet,
bungkil klenteng. bungkil kopra, tetes, mineral, DDGS corn, empok jagung,
katul padi, bungkil sawit, wafer, coklat, pellet sawit, pellet organik, jangung
dan kedelai. Pada formula pakan ternak tertera jenis bahan pakan dan jumlah
yang dibutuhkan untuk memproduksi pakan ternak sapi perah. Jumlah
pemesanan bahan baku tergantung dengan jumlah permintaan pakan oleh
anggota koperasi. Jumlah permintaan pakan tergantung dengan jumlah susu
32

yang disetorkan oleh anggota koperasi, yaitu 1 kg pakan sebanding dengan 2,5
liter susu. Semakin banyak anggota koperasi menyetorkan susu maka semakin
banyak pula permintaan pakan ternak sapi perah. Proses pemesanan bahan
baku ini dilakukan oleh pihak kantor pabrik pakan ternak KPSP Setia Kawan.
b. Perencanaan produksi
Kegiatan merencanakan produksi dilakukan sebelum proses produksi,
menentukan berapa banyak suatu produk yang akan diproduksi. Bahan
pertimbangan dalam perencanaan produksi yaitu banyaknya susu yang disetor
dari anggota melalui perwakilan kelompok dan tingkat penjualan pada outlet
pakan.
c. Produksi
Produksi merupakan kegiatan melakukan perlakuan terhadap bahan baku yang
mengubah barang setengah jadi menjadi barang jadi. Jenis pakan yang
diproduksi di divisi pakan ini adalah pakan jenis Cipro Plus sekaligus yang
didistribusikan ke anggota koperasi. Dalam sehari pabrik pakan dapat
memproduksi sebanyak 50 ton pakan. Proses produksi dilakukan sebanyak 2
kali, yakni pada pukul 08.00-12.00 untuk produksi pertama dan pukul 13.00-
16.00 untuk produksi kedua. Proses produksi pakan dimulai dari
mempersiapkan bahan baku, menimbang bahan baku sesuai dengan formulasi
pakan, memasukkan bahan baku ke dalam mixer dan dicampur sampai
homogen dan yang terakhir adalah penimbangan pakan yang sudah jadi
sebelum dikemas.
d. Pengemasan
Pengemasan dilakukan setelah semua bahan baku sudah selesai diproduksi,
namun sebelum pakan dikemas dilakukan terlebih dahulu proses timbang dan
jahit. Pakan yang sudah jadi akan dikemas menggunakan karung/sak dan setiap
karung berisikan 50 kg dengan dilebihkan 10 gram guna meminimalisir
penurunan berat pada saat proses distribusi.
e. Distribusi
Proses pendistribusian pakan yang ada di KPSP Setia Kawan termasuk ke
dalam general trade yakni pengiriman barang ke pasar umum. Pakan yang
33

sudah jadi akan didistribusikan ke anggota melalui perwakilan kelompok


ternak dan ke divisi perdagangan/outlet pakan. Setiap hari ada pengiriman ke
desa-desa dari masing-masing perwakilan kelompok dan ke outlet. Berikut alur
pendistribusian pakan dari gudang menuju ke anggota dan outlet :
1) Proses pendataan ulang pakan yang akan didistribusikan
2) Proses pemindahan pakan dari gudang ke truk
3) Proses pengiriman pakan
4) Penyerahan pakan ke anggota dan outlet
5) Penyerahan nota pakan dari driver ke admin pakan
6) Merekap nota pengiriman pakan sebagai arsip oleh admin pakan
Pendistribusian ke anggota terdiri dari 3 driver yang masing-masing driver
mempunyai jadwal yang sudah ditentukan. Berikut jadwal dari masing-masing
driver :
Tabel 4. 1 Daftar jalur distribusi driver : Pak Ikhsan

Tanggal Nama Kelompok dan Desa


1, 11, 21 Kusnadi + M. Yanto (Blarang)
Suto (Blarang)
2, 12, 22 Supardi + Iswanto (Kalipucang)
Sudiono (Andonosari)
3, 13, 23 H. Nurudin (Ngembal)
Hartono + Iswanto (Kalipucang)
Dahlan + Sumantri (Ngembal & Kalipucang)
4, 14, 24 H. Huzaini + H. Kastubi (Tempuran & Tutur)
Senedi + Sumarto (Kalipucang)
5, 15, 25 Sudiono (Andonosari)
H. Sumarto (Tutur)
Jamal + Sholeh (Tutur)
6, 16, 26 Thoriq (Tutur)
Iwan S + Hariono (Kalipucang)
Kuntariadi + Aly Mustofa (Andonosari)
7, 17, 27 Hadiono + Sholeh (Tutur)
34

Tanggal Nama Kelompok dan Desa


Jamal + Kastubi (Tutur)
8, 18, 28 Wahyudi (Ngembal)
Sudiono (Andonosari)
Dulatip (Blarang)
9, 19, 29 Suto (Blarang)
Kusnadi (Blarang)
Iwan S + Hariono (Kalipucang)

Tabel 4. 2 Daftar jalur distribusi driver : Pak Safes


Nama Kelompok dan Desa
1, 11, 21 Dulmanap (Tlogosari)
Irwanto (Tempuran)
2, 12, 22 Mustakim + Mashudi (Andonosari)
Ahmad (Gendro)
3, 13 23 Kusnadi (Blarang)
Ahmadi + M. Ikhsan (Tlogosari)
4, 14, 24 Sodikin (Sumberpitu)
Salim (Andonosari)
5, 15, 25 Sanusi (Sumberpitu)
Salil (Tempuran)
6, 16, 26 Astam + Mulyadi (Tlogosari & Gendro)
Sahir + M. Huda (Tlogosari)
6, 16, 26 Satip + Budi S (Wonosari & Gendro)
7, 17, 27 Ahmad + Kusnadi (Sumberpitu)
Sahir + M. Huda + Munir (Tlogosari & Gendro)
Lasimun + Salil (Sumberpitu & Tempuran)
8, 18, 28 Sodikin (Sumberpitu)
Dulmanap + M. Ikhsan (Tlogosari)
9, 19, 29 Ilyas + Puliono + Sutrisno (Kayukebek)
Perdag (Gendro)
35

Tabel 4. 3 Daftar jalur distribusi driver : Pak Nawawi


Tanggal Nama Kelompok dan Desa
1, 11, 21 Sukoyo + Mulyono tbn (Tlogosari & Gendro)
Nurhasani + Nasukan (Tlogosari)
2, 12, 22 Abd. Rosyad + Mulyono dkt (Gendro)
Edi Hartono (Gendro)
3, 13, 23 Samsi + Dahlan (Tutur)
Djupri (Andonosari)
4, 14, 24 Sunoto + Warno (Pungging)
Supardi + Sugianto (Pungging)
5, 15, 25 Dulatip + Agus S (Wonosari & Blarang)
Dulatip + Agus S (Wonosari & Blarang)
6, 16, 26 Sukoyo + Mulyono tbn (Tlogosari & Gendro)
Sukoyo + Mulyono tbn (Tlogosari & Gendro)
7, 17, 27 Yasin (Blarang)
Yasin + Dulatip (Blarang)
8, 18, 28 Nurhasani + Nasukan (Tlogosari)
Abd. Rosyad + Mulyono dkt (Gendro)
9, 19, 29 Joko Priyanto (Andonosari)

Faktor-faktor yang mempengaruhi Manajemen Rantai Pasok di KPSP Setia Kawan


Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan Supply Chain
Management di KPSP Setia Kawan sebagai berikut :
1. Saling menjaga hubungan dengan semua pelaku dalam aliran Supply Chain
Management (SCM)
Pelaku dalam aliran SCM yang dimaksud adalah pemasok (supplier), KPSP
Setia Kawan, divisi susu segar, divisi perdagangan dan jasa / outlet, dan
konsumen. Dengan menjaga hubungan antar pelaku tersebut maka akan tercipta
suatu kepercayaan sehingga dalam hal bertransaksi akan selalu terjaga dan
kegiatan dalam aliran distribusi dapat berjalan dengan baik dan lancar.
36

2. Persediaan stok produk di dalam gudang selalu ada


Persediaan produk yang ada di gudang tentunya berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen. Apabila permintaan konsumen meningkat terhadap produk tersebut,
persediaan stok produk di gudang selalu tersedia.
3. Consumer Demand
Permintaan konsumen juga menjadi salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap penentuan arus pasok. Apabila permintaan konsumen tidak dapat
terpenuhi, maka arus rantai pasok juga tidak dapat berjalan dengan lancar dan
hal tersebut akan membuat konsumen merasa kecewa. SCM berusaha mengatur
peningkatan permintaan secara cepat, karena sekarang konsumen semakin
menuntut pemenuhan permintaan secara cepat.

4.2 Identifikasi permasalahan dalam penerapan Manajemen Rantai Pasok


(Supply Chain Management) pada produksi pakan ternak di KPSP Setia
Kawan Nongkojajar – Pasuruan.
Dalam manajemen rantai pasok yang diterapkan KPSP Setia Kawan
terdapat beberapa kendala yang menjadi perhatian khusus. Dengan adanya
kendala tersebut, kemungkinan dapat menyebabkan suatu masalah yang dapat
merugikan perusahaan. Fishbone diagram merupakan salah satu metode untuk
menganalisa penyebab dari sebuah masalah dengan cara menampilkan berbagai
penyebab yang mungkin dari suatu masalah tersebut.
37

Material

Man
Instruksi kerja yang Tidak sesuai standar

diterapakan belum Stok di supplier


maksimal tidak ada
Rusak
Karyawan yang
bertanggung jawab Kelalaian

menentukan safety stock pekerja Fluktuasi harga

Bahan Baku
Out of Stock
berdasarkan estimasi cenderung naik

Pemesanan bahan baku


Pasokan bahan baku
tidak terintegrasi
tidak sesuai dengan
permintaan
Proses kerja kurang
terstruktur dengan baik

Methode

Gambar 4. 3 Diagram Ishikawa


Out of stock bahan baku adalah kondisi di mana bahan baku yang digunakan
untuk memproduksi pakan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen. Hal
tersebut dipengaruhi beberapa faktor seperti beberapa bahan baku dari supplier
tidak tersedia, harga bahan baku yang fluktuatif cenderung naik. Berdasarkan
diagram fishbone diatas dapat diketahui beberapa faktor penyebab terjadinya out of
stock yaitu :
1. Man (Manusia)
Faktor manusia sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup suatu
perusahaan. Rata-rata para pekerja di pabrik PMT (Pengolahan Makanan Ternak)
KPSP Setia Kawan memiliki riwayat pendidikan yang terbilang rendah sehingga
minimnya pengetahuan terhadap kegiatan manajerial menjadi pemicu terjadinya
38

kendala di pabrik seperti intruksi kerja dari kepala pabrik masih belum dilaksanakan
secara maksimal sehingga dapat menyebabkan kelalaian pekerja saat proses
produksi seperti saat proses mixing bahan baku yang digunakan tidak ditimbang
dengan benar. Selain itu karyawan yang bertanggung jawab dalam menentukan
pemesanan atau menentukan safety stock belum bisa meramalkan berapa stock
bahan baku yang harus tersedia di pabrik sehingga sering terjadi kekurangan bahan
baku untuk pakan ternak sapi perah.
2. Material (Bahan)
Banyaknya pakan yang harus didistribusikan ke anggota dan dari permintaan
konsumen umum mengharuskan pabrik pakan selalu memiliki persediaan bahan
baku dengan kualitas sesuai dengan standar perusahaan yang cukup untuk
memenuhi permintaan konsumen. Namun, ada beberapa kendala dalam upaya
menjaga kestabilan persediaan bahan baku atau safety stock seperti bahan baku
yang dikirim dari pemasok atau supplier stoknya sering kosong, terkadang bahan
baku yang dikirim tidak sesuai dengan standar perusahaan. Selain itu terjadi
kerusakan pada bahan baku dikarenakan terlalu lama disimpan dan tidak segera
diolah serta harga bahan baku yang fluktuatif cenderung naik.
3. Methode (Metode)
Pada permasalahan ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain pemesanan
bahan baku tidak terintegrasi dikarenakan pabrik belum bisa menentukan safety
stocknya, dikarenakan harga bahan baku yang sering naik turun biasanya
perusahaan membeli sekaligus banyak ketika harga turun, hal tersebut membuat
beberapa pasokan atau persediaan bahan baku yang kurang sesuai atau tidak sesuai
dengan permintaan. Selain itu proses kerja yang kurang terstruktur dengan baik
akan berpengaruh terhadap pemakaian bahan baku saat proses produksi
berlangsung seperti bahan baku mana yang akan diolah terlebih dahulu dan jumlah
persediaannya masih ada atau sudah hampir habis di gudang.
39

4.3 Solusi terkait permasalahan dalam penerapan Manajemen Rantai Pasok


(Supply Chain Management) pada produksi pakan ternak di KPSP Setia
Kawan Nongkojajar – Pasuruan.
Hasil dari analisis diagram fishbone yang telah dipaparkan di atas dapat
dilakukan perbaikan guna sebagai bahan evaluasi perusahaan untuk ke depannya.
Solusi perbaikan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Man (Manusia)
a. Karyawan yang bertanggung jawab menentukan safety stock berdasarkan
estimasi. Solusi yang bisa diberikan adalah dengan mencatat setiap bahan
baku yang digunakan termasuk bahan baku untuk memenuhi konsumen
umum. Pencatatan juga meliputi hasil penjualan tertinggi dan terendah di
setiap periode serta penjualan rata-rata. Selain itu, periksa berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman bahan baku setelah dilakukan
pemesanan. Waktu pengiriman terlama di antara semua pengiriman akan
menjadi batas waktu maksimum yang harus dipertimbangkan oleh
perusahaan.
b. Instruksi kerja yang diterapakan belum maksimal. Solusi yang bisa
diberikan adalah intruksi dari kepala produksi kepada para pekerja harus
disampaikan lebih jelas lagi namun dengan penyampaian yang cukup
sederhana dan mudah dipahami, dikarenakan para pekerja merupakan para
warga sekitar pabrik yang riwayat pendidikannya terbilang rendah.
c. Kelalaian pekerja. Solusi yang bisa diberikan adalah dengan melakukan
pengawasan terhadap kinerja karyawan di pabrik serta diadakan evaluasi
setiap minggunya guna meminimalisir kelalaian ke depannya.
2. Material (Bahan)
a. Bahan baku rusak dan tidak sesuai standar. Solusi yang bisa diberikan
adalah dengan melakukan pengecekan setiap ada bahan baku yang masuk
dari supplier serta dilakukan penyortiran bahan baku yang sesuai dengan
standar perusahaan. Dari bahan baku yang rusak bisa disampaikan ke
supplier agar pengiriman berikutnya kualitasnya bisa lebih baik. Selain itu,
untuk meminimalisir bahan baku agar tidak rusak adalah dengan mengolah
40

bahan baku dengan sistem FIFO (First In First Out) atau FEFO (First
Expired First Out) yakni bahan baku yang masuk terlebih dahulu bisa segera
diolah dan bahan baku yang memiliki masa simpan pendek juga diolah
terlebih dahulu agar tidak terlalu lama disimpan di dalam gudang
b. Stok di supplier tidak ada. Solusi yang bisa diberikan adalah dengan
melakukan pemesanan jauh-jauh hari ketika stok bahan baku di pabrik
sekiranya masih cukup untuk memenuhi permintaan konsumen,
dikarenakan jika pemesanan dilakukan secara mendadak ditakutkan stok di
supplier sedang kosong sehingga permintaan konsumen tidak bisa dipenuhi.
Selain itu perluas jangkauan sumber daya dari vendor, dengan begitu
perusahaan akan memiliki opsi lain ketika bahan baku di supplier sedang
kosong.
c. Fluktuasi harga bahan baku cenderung naik. Solusi yang bisa diberikan
adalah ketika harga bahan baku sedang turun, perusahaan bisa melakukan
pemesanan dalam jumlah lebih banyak dari biasanya sehingga ketika harga
sedang naik, perusahaan masih memiliki stok di gudang namun tetap dengan
memperhatikan data penjualan sehingga tidak menimbun bahan baku terlalu
banyak.
3. Methode (Metode)
a. Pasokan bahan baku tidak sesuai dengan permintaan. Solusi yang bisa
diberikan adalah dengan memonitoring secara berkala stok yang ada di
gudang dengan melihat data penjualan. Pemantauan secara berkala dapat
membantu mengambil keputusan ketika akan melakukan pemesanan bahan
baku.
b. Pemesanan bahan baku tidak terintegrasi. Solusi yang bisa diberikan adalah
dengan metode Order Cycling yakni metode pengendalian bahan baku
dengan melakukan review secara periodik misalnya satu bulan sekali atau
tiga bulan sekali yang didasarkan pada jenis bahan baku. Bahan baku yang
mungkin cepat busuk atau memiliki daya simpan rendah sebaiknya
dilakukan review dengan sering (jangka waktu pendek) dibanding bahan
baku yang bertahan lama. Pada saat melakukan review, juga bisa membuat
41

daftar pemesanan bahan baku sehingga bahan baku yang dipesan akan
sesuai dengan yang dibutuhkan dan biaya bahan baku menjadi lebih efisien.
c. Proses kerja kurang terstruktur dengan baik. Solusi yang bisa diberikan
adalah dengan melakukan perbaikan prosedur kerja mulai dari pengecekan
bahan baku, penyortiran bahan baku, penimbangan bahan baku sampai
pengemasan bahan baku, hal tersebut dilakukan agar proses produksi sesuai
dengan perencanaan.
BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil magang di KPSP Setia Kawan memiliki beberapa
kesimpulan mengenai Supply Chain Management produksi pakan ternak yang
terjadi di KPSP Setia Kawan, diantaranya :
1. Rantai pasok pada KPSP Setia Kawan terdiri dari tiga aliran, yaitu aliran
barang, aliran finansial dan aliran informasi. Manajemen rantai pasok yang
diterapkan oleh perusahaan terdiri dari perencanaan pemesanan bahan baku,
perencanaan produksi dan pengendalian, produksi, pengemasan dan distribusi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran aliran rantai pasok dipengaruhi
oleh terjalinnya hubungan dan terciptanya rasa kepercayaan antar pelaku pada
tiap mata rantai, persediaan produk yang selalu ada untuk memenuhi
permintaan konsumen pada waktu dan tempat yang tepat serta permintaan
konsumen yang menjadi tonggak terjadinya arus aliran pada rantai pasok.
2. Pada permasalahan yang terjadi pada penerapan Manajemen Rantai Pasok
produksi pakan ternak di KPSP Setia Kawan dianalisis menggunakan diagram
fishbone yang disebabkan oleh beberapa faktor yang terdiri dari Man (manusia),
yakni karyawan yang bertanggung jawab menentukan safety stock berdasarkan
estimasi, instruksi kerja yang diterapakan belum maksimal dan kelalaian
pekerja. Material (bahan) yakni produk rusak dan tidak sesuai standar, fluktuasi
harga cenderung naik dan stok di supplier tidak tersedia. Methode (metode)
yakni pasokan bahan baku tidak sesuai dengan permintaan, pemesanan tidak
terintegrasi dan proses kerja kurang terstruktur dengan baik.
3. Alternatif solusi yang dapat diberikan sesuai dengan pemetaan diagram
fishbone adalah sebagai berikut:
a. Man (manusia) : pencatatan dan peramalan pemesanan bahan baku, intruksi
disampaikan lebih jelas dan seerhana, pengawasan kinerja karyawan.

39
40

b. Material (bahan) : pengecekan bahan baku serta menggunakan sistem FIFO


dan FEFO, melakukan pemesanan jauh-jauh hari dan memperluas vendor,
melakukan pemesanan lebih dengan memperhatikan data penjualan.
c. Methode (metode) : memonitoring stok bahan baku, pengendalian bahan
baku dengan metode Order Cycling, melakukan perbaikan prosedur kerja.

5.2 Saran
Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan saat magang yakni penerapan
Manajemen Rantai Pasok produksi pakan ternak pada KPSP Setia Kawan”, saran
yang dapat diberikan untuk memperbaiki kendala-kendala yang dihadapi adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan pemahaman mengenai manajerial produksi bagi seluruh
karyawan agar segala aktivitas produksi sesuai dengan perencanaan untuk
meminimalisir kendala-kendala yang ada.
2. KPSP Setia Kawan perlu mengadakan pelatihan bagi karyawan mengenai
semua kegiatan produksi mulai dari pengecekan bahan baku, penyortiran bahan
baku, penyiapan bahan baku, pencatatan data penjualan, pencatatan bahan baku
yang dipakai sampai meramalkan bahan baku yang akan dipesan. Pelatihan
dilakukan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan,
meningkatkan produktivitas dan meminimalisir terjadinya kekeliruan selama
proses produksi serta membantu mengurangi biaya simpan bahan baku.
DAFTAR PUSTAKA

Astutiningsih, S. E., & Sari, C. M. (2017). Pemberdayaan kelompok agroindustri


dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Jurnal Ilmu
Ekonomi Terapan, 2(1), 1-9.

KPSP Setia Kawan. 2022. https://kpspsetiakawan.com/ , diakses pada 10 Desember


2023.

Pujawan, I N dan Mahendrawathi. 2017. Supply Chain Management Edisi 3.


Yogyakarta. Penerbit ANDI. ISBN: 978-979-29-6664-0

Widyarto, A. (2013). Peran supply chain management dalam sistem produksi dan
operasi perusahaan. Benefit: Jurnal Manajemen dan Bisnis, 16(2), 91-98.

41
LAMPIRAN

Lampiran 1 Sertifikat dan Surat Keterangan Selesai Magang

Sertifikat Magang

42
43

Surat Keterangan Selesai Magang


44

Lampiran 2 Rangkuman Kegiatan Harian Magang (Logbook Kegiatan)

a. Kegiatan Pra Magang


Jumlah
No Tanggal Uraian Kegiatan Jam Kerja
(Jam)
1 24 Juli 2023 Pengantar Magang 08.00-14.00 6
2 25 Juli 2023 Kapita Selekta 08.00-14.00 6
3 26 Juli 2023 Etika Magang 08.00-14.00 6
4 27 Juli 2023 Kompetensi Magang PS Agroindustri 08.00-14.00 6
08.00-11.00 3
5 28 Juli 2023 Bimbingan Pengisian BKPM Magang
13.00-16.00 3
Total Jam 30

b. Kegiatan Magang
BULAN AGUSTUS
Jumlah
Jumlah
Jumlah Jam
Hari, Jam
No Jam Kerja Uraian Kegiatan Jam Kerja
Tanggal Istirahat
Kerja Per
Per Hari
Hari
Pengenalan Tempat
07.00-08.00 1
Kamis, 10 Magang
1 1 8
Agt 2023 Input data
08.00-16.00 7
Inseminasi Buatan
07.00-08.00 Jalan Santai 1
Jumat, 11
2 Input data 1 8
Agt 2023 08.00-16.00 7
Inseminasi Buatan
Senin, 14 Input data
3 07.00-16.00 8 1 8
Agt 2023 Inseminasi Buatan
Selasa, 15 Input data
4 07.00-16.00 8 1 8
Agt 2023 Inseminasi Buatan
45

Jumlah
Jumlah
Jumlah Jam
Hari, Jam
No Jam Kerja Uraian Kegiatan Jam Kerja
Tanggal Istirahat
Kerja Per
Per Hari
Hari
Rabu, 16 Input data
5 07.00-16.00 8 1 8
Agt 2023 Inseminasi Buatan
Jumat, 18 Input data
6 07.00-16.00 8 1 8
Agt 2023 Inseminasi Buatan
Senin, 21 Input data
7 07.00-16.00 8 1 8
Agt 2023 Inseminasi Buatan
Input data
07.00-12.00 5
Selasa, 22 Inseminasi Buatan
8 1 8
Agt 2023 Latihan Lomba
13.00-16.00 3
Gerak Jalan
Rabu, 23 Input data
9 07.00-16.00 8 1 8
Agt 2023 Inseminasi Buatan
Kamis, 24
10 07.00-16.00 Lomba Gerak Jalan 8 1 8
Agt 2023
Jumat, 25 Mengklasifikasi
11 07.00-16.00 8 1 8
Agt 2023 data
Senin, 28 Input data
12 07.00-16.00 8 1 8
Agt 2023 Inseminasi Buatan
Selasa, 29 Input data
13 07.00-16.00 8 1 8
Agt 2023 Inseminasi Buatan
Rabu, 30 Input data
14 07.00-16.00 8 1 8
Agt 2023 Inseminasi Buatan
Kamis, 31 Input data
15 07.00-16.00 8 1 8
Agt 2023 Inseminasi Buatan
Total Jam Bulan Agustus 120 15 120
46

BULAN SEPTEMBER
Jumlah
Jumlah
Jumlah Jam
Hari, Jam
No Jam Kerja Uraian Kegiatan Jam Kerja
Tanggal Istirahat
Kerja Per
Per Hari
Hari
Supervisi dosen
07.00-12.00 5
Jumat, 1 pembimbing
1 1 8
Sept 2023 Input data
13.00-16.00 3
inseminasi buatan
Senin, 4 Input data
2 07.00-16.00 8 1 8
Sept 2023 inseminasi buatan
Selasa, 5
3 07.00-16.00 Medical Report 8 1 8
Sept 2023
Rabu, 6
4 07.00-16.00 Medical Report 8 1 8
Sept 2023
Kamis, 7
5 07.00-16.00 Medical Report 8 1 8
Sept 2023
Jumat, 8
6 07.00-16.00 Medical Report 8 1 8
Sept 2023
Senin, 11
7 07.00-16.00 Medical Report 8 1 8
Sept 2023
Selasa, 12 Input data
8 07.00-16.00 8 1 8
Sept 2023 inseminasi buatan
Rabu, 13 Input data
9 07.00-16.00 8 1 8
Sept 2023 inseminasi buatan
Kamis, 14 Input data
10 07.00-16.00 8 1 8
Sept 2023 inseminasi buatan
Jumat, 15 Input data
11 07.00-16.00 8 1 8
Sept 2023 inseminasi buatan
47

Jumlah
Jumlah
Jumlah Jam
Hari, Jam
No Jam Kerja Uraian Kegiatan Jam Kerja
Tanggal Istirahat
Kerja Per
Per Hari
Hari
Senin, 18 Input data pakan
12 07.00-16.00 8 1 8
Sept 2023 konsentrat
Selasa, 19 Input data pakan
13 07.00-16.00 8 1 8
Sept 2023 konsentrat
Rabu, 20 Input data pakan
14 07.00-16.00 8 1 8
Sept 2023 konsentrat
Kamis, 21 Input data pakan
15 07.00-16.00 8 1 8
Sept 2023 konsentrat
Jumat, 22 Input data pakan
16 07.00-16.00 8 1 8
Sept 2023 konsentrat
Senin, 25
17 07.00-16.00 Vaksin PMK 8 1 8
Sept 2023
Selasa, 26
18 07.00-16.00 Vaksin PMK 8 1 8
Sept 2023
Rabu, 27 07.00-12.00 Vaksin PMK 5
19 1 8
Sept 2023 13.00-16.00 Input data cacing 3
Kamis, 28 07.00-12.00 Vaksin PMK 5
20 1 8
Sept 2023 13.00-16.00 Input data cacing 3
Jumat, 29
21 07.00-16.00 Input data cacing 8 1 8
Sept 2023
Total Jam Bulan September 168 21 168
48

BULAN OKTOBER
Jumlah
Jumlah
Jumlah Jam
Hari, Jam
No Jam Kerja Uraian Kegiatan Jam Kerja
Tanggal Istirahat
Kerja Per
Per Hari
Hari
Senin, 2 07.00-12.00 Vaksin PMK 5
1 1 8
Okt 2023 13.00-16.00 Input data cacing 3
Selasa, 3 07.00-12.00 Vaksin PMK 5
2 1 8
Okt 2023 13.00-16.00 Input data cacing 3
Rabu, 4 07.00-12.00 Vaksin PMK 5
3 1 8
Okt 2023 13.00-16.00 Input data cacing 3
Kamis, 5 Produksi Susu
4 07.00-16.00 8 1 8
Okt 2023 Pasteurisasi
Jumat, 6 07.00-12.00 Vaksin PMK 5
5 1 8
Okt 2023 13.00-16.00 Input data cacing 3
Sabtu, 7 07.00-12.00 Vaksin PMK 5
6 1 8
Okt 2023 13.00-16.00 Input data cacing 3
Senin, 9 Input data faktur
7 07.00-16.00 8 1 8
Okt 2023 pengiriman pakan
Selasa, 10 Input data faktur
8 07.00-16.00 8 1 8
Okt 2023 pengiriman pakan
Rabu, 11 Input data faktur
9 07.00-16.00 8 1 8
Okt 2023 pengiriman pakan
Kamis, 12 Input data faktur
10 07.00-16.00 8 1 8
Okt 2023 pengiriman pakan
Jumat, 13 Input data faktur
11 07.00-16.00 8 1 8
Okt 2023 pengiriman pakan
Sabtu, 14 Input data faktur
12 07.00-16.00 8 1 8
Okt 2023 pengiriman pakan
49

Jumlah
Jumlah
Jumlah Jam
Hari, Jam
No Jam Kerja Uraian Kegiatan Jam Kerja
Tanggal Istirahat
Kerja Per
Per Hari
Hari
Senin, 16 Input data faktur
13 07.00-16.00 8 1 8
Okt 2023 pengiriman pakan
Selasa, 17 Input data pakan
14 07.00-16.00 8 1 8
Okt 2023 konsentrat
Rabu, 18 Input data pakan
15 07.00-16.00 8 1 8
Okt 2023 konsentrat
Input data
Kamis, 19
16 07.00-16.00 pembayaran pakan 8 1 8
Okt 2023
konsentrat
Jumat, 20 Input data faktur
17 07.00-16.00 8 1 8
Okt 2023 pengiriman pakan
Sabtu, 21 Input data faktur
18 07.00-16.00 8 1 8
Okt 2023 pengiriman pakan
Input data
Senin, 23
19 07.00-16.00 pembayaran pakan 8 1 8
Okt 2023
konsentrat
Merekap data
Selasa, 24
20 07.00-16.00 bahan baku dari 8 1 8
Okt 2023
supplier
Rabu, 25 Input data faktur
21 07.00-16.00 8 1 8
Okt 2023 pengiriman pakan
Kamis, 26 Input data faktur
22 07.00-16.00 8 1 8
Okt 2023 pengiriman pakan
Jumat, 27 Input data faktur
23 07.00-16.00 8 1 8
Okt 2023 pengiriman pakan
50

Jumlah
Jumlah
Jumlah Jam
Hari, Jam
No Jam Kerja Uraian Kegiatan Jam Kerja
Tanggal Istirahat
Kerja Per
Per Hari
Hari
Sabtu, 28 Input data faktur
24 07.00-16.00 8 1 8
Okt 2023 pengiriman pakan
Senin, 30 Input data faktur
25 07.00-16.00 8 1 8
Okt 2023 pengiriman pakan
Selasa, 31 Input data faktur
26 07.00-16.00 8 1 8
Okt 2023 pengiriman pakan
Total Jam Bulan Oktober 208 26 208

BULAN NOVEMBER
Jumlah
Jumlah
Jumlah Jam
Hari, Jam
No Jam Kerja Uraian Kegiatan Jam Kerja
Tanggal Istirahat
Kerja Per
Per Hari
Hari
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Rabu, 1 Input data
1 07.00-11.00 4 1 8
Nov 2023 inseminasi buatan
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Kamis, 2 Input data
2 07.00-11.00 4 1 8
Nov 2023 inseminasi buatan
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
51

Jumlah
Jumlah
Jumlah Jam
Hari, Jam
No Jam Kerja Uraian Kegiatan Jam Kerja
Tanggal Istirahat
Kerja Per
Per Hari
Hari
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Jumat, 3 Input data
3 07.00-11.00 4 1 8
Nov 2023 inseminasi buatan
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Sabtu, 4 Pelayanan Potong
4 07.00-11.00 4 1 8
Nov 2023 Kuku
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Minggu, 5 Pelayanan Potong
5 07.00-11.00 4 1 8
Nov 2023 Kuku
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Senin, 6 Input data
6 07.00-11.00 4 1 8
Nov 2023 inseminasi buatan
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Selasa, 7 Input data
7 07.00-11.00 4 1 8
Nov 2023 inseminasi buatan
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Rabu, 8 Input data
8 07.00-11.00 4 1 8
Nov 2023 inseminasi buatan
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
52

Jumlah
Jumlah
Jumlah Jam
Hari, Jam
No Jam Kerja Uraian Kegiatan Jam Kerja
Tanggal Istirahat
Kerja Per
Per Hari
Hari
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Kamis, 9 Input data
9 07.00-11.00 4 1 8
Nov 2023 inseminasi buatan
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Jumat, 10 Input data
10 07.00-11.00 4 1 8
Nov 2023 inseminasi buatan
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Sabtu, 11 Pelayanan Potong
11 07.00-11.00 4 1 8
Nov 2023 Kuku
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Minggu,
Pelayanan Potong
12 12 Nov 07.00-11.00 4 1 8
Kuku
2023
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Senin, 13
13 07.00-11.00 Medical Report 4 1 8
Nov 2023
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Selasa, 14
14 07.00-11.00 Medical Report 4 1 8
Nov 2023
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Rabu, 15
15 07.00-11.00 Medical Report 4 1 8
Nov 2023
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
53

Jumlah
Jumlah
Jumlah Jam
Hari, Jam
No Jam Kerja Uraian Kegiatan Jam Kerja
Tanggal Istirahat
Kerja Per
Per Hari
Hari
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Kamis, 16
16 07.00-11.00 Medical Report 4 1 8
Nov 2023
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Jumat, 17
17 07.00-11.00 Medical Report 4 1 8
Nov 2023
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Sabtu, 18 Pelayanan Potong
18 07.00-11.00 4 1 8
Nov 2023 Kuku
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Minggu,
Pelayanan Potong
19 19 Nov 07.00-11.00 4 1 8
Kuku
2023
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Senin, 20
20 07.00-11.00 Medical Report 4 1 8
Nov 2023
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Selasa, 21
21 07.00-11.00 Medical Report 4 1 8
Nov 2023
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Rabu, 22
22 07.00-11.00 Medical Report 4 1 8
Nov 2023
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
54

Jumlah
Jumlah
Jumlah Jam
Hari, Jam
No Jam Kerja Uraian Kegiatan Jam Kerja
Tanggal Istirahat
Kerja Per
Per Hari
Hari
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Kamis, 23
23 07.00-11.00 Medical Report 4 1 8
Nov 2023
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Jumat, 24
24 07.00-11.00 Medical Report 4 1 8
Nov 2023
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Sabtu, 25 Pelayanan Potong
25 07.00-11.00 4 1 8
Nov 2023 Kuku
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
05.00-07.00 Penerimaan Susu 2
Minggu,
Pelayanan Potong
26 26 Nov 07.00-11.00 4 1 8
Kuku
2023
15.00-16.00 Penerimaan Susu 2
Senin, 27
27 07.00-16.00 Pengujian Susu 8 1 8
Nov 2023
Selasa, 28
28 07.00-16.00 Pengujian Susu 8 1 8
Nov 2023
Rabu, 29
29 07.00-16.00 Pengujian Susu 8 1 8
Nov 2023
Kamis, 30
30 07.00-16.00 Pengujian Susu 8 1 8
Nov 2023
Total Jam Bulan November 240 30 240
55

BULAN DESEMBER
Jumlah
Jumlah
Jumlah Jam
Hari, Jam
No Jam Kerja Uraian Kegiatan Jam Kerja
Tanggal Istirahat
Kerja Per
Per Hari
Hari
Jumat, 1
1 07.00-16.00 Pengujian Susu 8 1 8
Des 2023
Sabtu, 2
2 07.00-16.00 Pengujian Susu 8 1 8
Des 2023
Minggu, 3
3 07.00-16.00 Pengujian Susu 8 1 8
Des 2023
Senin, 4
4 07.00-16.00 Pengujian Susu 8 1 8
Des 2023
Selasa, 5
5 07.00-16.00 Pengujian Susu 8 1 8
Des 2023
Rabu, 6
6 07.00-16.00 Pengujian Susu 8 1 8
Des 2023
Kamis, 7
7 07.00-16.00 Pengujian Susu 8 1 8
Des 2023
Jumat, 8
8 07.00-16.00 Pengujian Susu 8 1 8
Des 2023
Sabtu, 9
9 07.00-16.00 Pengujian Susu 8 1 8
Des 2023
Minggu,
10 10 Des 07.00-16.00 Pengujian Susu 8 1 8
2023
Senin, 11 Produksi Susu
11 07.00-16.00 8 1 8
Des 2023 Pasteurisasi
56

Jumlah
Jumlah
Jumlah Jam
Hari, Jam
No Jam Kerja Uraian Kegiatan Jam Kerja
Tanggal Istirahat
Kerja Per
Per Hari
Hari
Selasa, 12
12 07.00-16.00 Pengujian Susu 8 1 8
Des 2023
Rabu, 13 Produksi Susu
13 07.00-16.00 8 1 8
Des 2023 Pasteurisasi
Kamis, 14
14 07.00-16.00 Pengujian Susu 8 1 8
Des 2023
Jumat, 15 Produksi Susu
15 07.00-16.00 8 1 8
Des 2023 Pasteurisasi
Senin, 18
16 07.00-16.00 Pengujian Susu 8 1 8
Des 2023
Selasa, 19
17 07.00-16.00 Pengujian Susu 8 1 8
Des 2023
Rabu, 20 Evaluasi Kegiatan
18 07.00-12.00 - - 5
Des 2023 Magang
Total Jam Bulan Desember 17 141
57

c. Kegiatan Pasca Magang


Jumlah
No Tanggal Uraian Kegiatan
(Jam)
1 15 – 16 Nov 2023 Penyusunan Laporan Magang 12
2 17 Nov 2023 Bimbingan dengan Pembimbing Lapang 3
3 18 Nov 2023 Revisi Laporan Magang 7
21 Nov – 5 Des
4 Penyusunan Laporan Magang 15
2023
5 6 Des 2023 Bimbingan dengan Dosen Pembimbing 4
6 7 – 9 Des 2023 Revisi Laporan Magang 18
7 11 Des 2023 Bimbingan dengan Dosen Pembimbing 4
8 27 Des 2023 Proses Administrasi Ujian 5
9 4 Jan 2024 Ujian 2
Total Jam 70

d. Rekapitulasi Jam Magang


No Uraian Kegiatan Jumlah (Jam)
1 Kegiatan Pra Magang 30
2 Kegiatan Magang 877
3 Kegiatan Pasca Magang 70
Total Jam 977
58

Lampiran 3 Absensi Magang

Nama : Al Maidah
NIM : D41200947
Lokasi Magang : KPSP Setia Kawan Nongkojajar Pasuruan

1. Bulan Agustus
Agustus 2023
10 11 12 13 14 15 16 17 18
In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out
07.00 16.00 07.00 16.00 Libur 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 Libur 07.00 16.00
19 20 21 22 23 24 25 26 27
In Out In In Out
Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out
Libur 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 Libur
28 29 30 31
In Out In Out In Out In Out
07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00
59

2. Bulan September
September 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9
In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out
07.00 16.00 Libur 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 Libur
10 11 12 13 14 15 16 17 18
In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out
Libur 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 Libur 07.00 16.00
19 20 21 22 23 24 25 26 27
In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out
07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 Libur 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00
28 29 30
In Out In Out In Out
07.00 16.00 07.00 16.00 Libur
60

3. Bulan Oktober
Oktober 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9
In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out
Libur 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 Libur 07.00 16.00
10 11 12 13 14 15 16 17 18
In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out
07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 Libur 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00
19 20 21 22 23 24 25 26 27
In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out
07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 Libur 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00
28 29 30 31
In Out In Out In Out In Out
07.00 16.00 Libur 07.00 16.00 07.00 16.00
61

4. Bulan November
November 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9
In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out
05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00
10 11 12 13 14 15 16 17 18
In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out
05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00
19 20 21 22 23 24 25 26 27
In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out
05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00 05.00 16.00 07.00 16.00
28 29 30
In Out In Out In Out
07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00
62

5. Bulan Desember
Desember 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9
In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out
07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00
10 11 12 13 14 15 16 17 18
In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out In Out
07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00
19 20
In Out In Out
07.00 16.00 07.00 12.00

Pasuruan, 20 Desember 2023


Pembimbing Lapang,

Mukhlisin
63

Lampiran 4 Dokumentasi Pendukung

Nota transaksi timbang bahan baku

Nota tanda terima driver


64

Faktur pengiriman pakan

Daftar jalur distribusi P. Nawawi


65

Daftar jalur distribusi P. Ikhsan

Daftar jalur distribusi P. Safes


66

Lampiran 5 Dokumentasi Kegiatan Magang

Supervisi pertama dosen pembimbing ke lokasi magang

Foto bersama dengan Asisten Manajer dan Pembimbing Lapang


67

Foto bersama karyawan Divisi Pakan

Foto bersama karyawan divisi Penampungan Susu Pos Desa Gendro


68

Foto bersama karyawan Divisi Kesehatan Hewan

Foto bersama karyawan Divisi Lab. Susu


69

Proses produksi pakan ternak

Proses timbang pakan


70

Proses kemas pakan

Proses pengangkutan pakan yang akan didistribusikan


71

Proses pendistribusian pakan ke outlet

Proses pendistribusian pakan ke anggota


72

Outlet pakan ternak

Produk pakan KPSP Setia Kawan dengan merek dagang Cipro Plus
73

Lampiran 6 Denah Lokasi Magang

Kantor pusat KPSP Setia Kawan

Denah lokasi KPSP Setia Kawan

Anda mungkin juga menyukai