MAULINA
105961109517
i
ANALISIS RANTAI PASOK KOMODITAS RUMPUT LAUT
DI DESA UJUNG BAJI KECAMATAN SANROBONE
KABUPATEN TAKALAR
MAULINA
105961109517
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
ii
iii
iv
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Rantai
Kabupaten Takalar adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan
dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Maulina
105961109517
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan
salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga,
sahabat dan para pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Analisis Rantai Pasok Komoditas Rumput Laut di Desa Ujung Baji
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
Muhammadiyah Makassar.
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Syafiuddin, M.Si, selaku pembimbing I dan Bapak Akbar,
2. Ibu Dr. Ir. Andi Khaeriyah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Pertanian
3. Ibu Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P., selaku Ketua Program Studi Agribisnis
viii
4. Kedua orangtua ayahanda Abdul Rasyid dan ibunda St. Halija, adik-adikku
penulis.
7. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga akhir
Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
terkait dalam penulisan proposal ini. Semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat
Maulina
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................ii
ABSTRAK ..........................................................................................................vi
ABSTRACT ..........................................................................................................vii
1. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
x
2.7 Kerangka Pikir Penelitian ....................................................................... 15
5.2 Rantai Pasok Komoditas Rumput Laut di Desa Ujung Baji .................. 38
dalam Rantai Pasok Komoditas Rumput Laut di Desa Ujung Baji ........ 44
LAMPIRAN ........................................................................................................ 52
RIWAYATHIDUP .............................................................................................. 67
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Hal
Teks
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Hal
Teks
1. Aliran Barang dalam Analisis Rantai Pasok Komoditas Rumput
Laut .................................................................................................... 6
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
I. PENDAHULUAN
potensi budidaya komoditas laut yang sangat besar untuk dikembangkan. Kurang
dengan produksi rata-rata 16 ton per Ha. (Maftuhah, 2015), berdasarkan data
DKP RI tahun 2008, apabila seluruh lahan dapat dimanfaatkan maka diperoleh
kurang lebih 32 juta ton per tahun. Hal ini dapat menjadi salah satu sumber
pemasukan devisa bagi Negara, dan juga mampu menjadikan Indonesia sebagai
Rumput laut merupakan salah satu barang ekspor yang potensial untuk
dikembangkan. Indonesia saat ini masih menjadi salah satu negara pengekspor
terpenting di Asia, karena alga tumbuh dan menyebar hampir di seluruh perairan
Indonesia. Salah satu sentra produksi alga terbesar di wilayah pesisir terletak di
Indonesia dengan kontribusi lebih dari 30% terhadap produksi nasional. Alga juga
hasil perikanan lainnya. Pada tahun 2015, realisasi produksi alga di Sulawesi
Selatan mencapai 2.826.536 ton atau sekitar 97% dari target produksi 2.866.199
1
Pengembangan budidaya rumput laut di Indonesia dirintis mulai sejak
tahun tahun 1980-an dalam upaya merubah kebiasaan penduduk pesisir dari usaha
Sanrobone Kabupaten Takalar terdapat 5 Dusun yaitu Dusun Ujung Baji, Dusun
Ujung Lau, Dusun Galumbaya, Dusun Makkio Baji, dan Dusun Maccini Baji.
Lima dusun tersebut telah lama memproduksi rumput laut untuk memenuhi
kebutuhan ekonominya. Jumlah petani rumput laut di Desa Ujung Baji sebanyak
291 orang. Petani rumput laut dibedakan menjadi 3 berdasarkan dengan ukuran
jumlah produksinya.
diimbangi dengan sistem distribusi yang baik. Mengingat peranan rantai pasokan
turunnya harga rumput laut dari tahun ke tahun dapat mempengaruhi pendapatan
petani. Tinggi rendahnya harga rumput laut tergantung pada situasi dan kondisi
koneksi ke manufaktur oleh karena itu proses penentuan harga dikuasai oleh
2
Berdasarkan kondisi di lapangan, harga pemasaran rumput laut yang
fluktuatif ini diakibatkan oleh pengaturan manajemen rantai pasokan yang tidak
semua pihak yang terlibat, sehingga sektor perikanan komoditi rumput laut
memiliki lokal kontrol tinggi dibandingkan dengan komoditi lainnya serta dapat
pendekatan rantai pasok terhadap bahan baku di Desa Ujung Baji Kecamatan
rumput laut sebagai pertimbangan pengelolaan supply chain rumput laut bagi
Oleh karena itu maka perlu dilakukan penelitian tentang rantai pasokan
Kabupaten Takalar.
3
2. Bagaimana aliran produk, aliran keuangan, dan aliran informasi pada
Kabupaten Takalar?
1. Untuk mengetahui rantai pasok komoditas Rumput Laut di Desa Ujung Baji
2. Untuk mengetahui aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi pada
Kabupaten Takalar.
dan agar peneliti mampu mengetahui rantai pasokan komoditas rumput laut di
2. Sebagai bahan informasi bagi para pembaca, baik rekan akademisi maupun
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
dan keputusan yang saling terkait yang bertujuan untuk mengintegrasikan secara
yang akan disalurkan ke konsumen akhir. Dengan demikian barang dan jasa dapat
didistribusikan dengan jumlah lokasi dan waktu yang tepat untuk meminimumkan
transformasi barang mulai dari bahan baku sampai ke konsumen akhir dan
disertai dengan aliran informasi dan uang. Rantai pasok merupakan segala
berkaitan dengan tiga aspek yaitu: sumber, proses produksi dan proses
penghantaran produk.
perusahaan dengan para penyalur antara lain berupa pengadaan bahan baku
5
2. Rantai pasokan internal (internal supply chain), meliputi semua proses
akhir. Kemudian ada tiga jenis aliran dalam rantai pasok yang perlu dikelola,
yaitu:
Salah satu contoh aliran barang adalah aliran adalah aliran bahan baku yang
proses produksi, barang akan dikirim kepada para distributor yang diteruskan
dengan pengiriman barang kepada para pengecer dan terakhir barang akan
bergerak dari tangan pengecer kepada konsumen akhir. Aliran barang dapat
Konsumen Manufaktur/Pengecer
Akhir
6
2. Aliran uang/finansial dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu,
berbeda dengan aliran barang, aliran uang dapat berbentuk invoice, perjanjian
3. Aliran informasi memiliki perbedaan dengan aliran barang dan uang. Jika
aliran barang mengalir dari hulu ke hilir maka aliran informasi bergerak
mengalir baik dari hulu ke hilir maupun hilir ke hulu. Aliran informasi yang
Dalam keadaan yang riil bentuk supply chain tidak dijumpai dengan
gambaran yang sesederhana gambar 1 namun akan lebih banyak pelaku yang
Rumput laut atau seaweed merupakan salah satu tumbuhan yang tergolong
dalam makroalga benthik atau benthic algae yang hidupnya melekat di dasar
perairan. Tanaman ini tidak bisa dibedakan antara bagian akar, batang, dan daun,
sehingga bagian tumbuhan tersebut disebut thallus, oleh karena itu tergolong
7
mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi karena dapat menghasilkan
Gracilaria sp. dari kelas Rhodophyceae. Rumput laut ini banyak digunakan
sebagai bahan baku pembuatan agar. Agar berfungsi sebagai bahan pengental
industri farmasi agar-agar berguna sebagai pencahar atau peluntur dan kultur
sabun dan pembersih muka atau lotion. Industri lain menggunakan agar-agar
sebagai bahan tambahan, misalnya dalam beberapa proses pada industry kertas,
tekstil, fotografi, semir sepatu, tapal gigi, odol, pengalengan ikan atau daging dan
juga untuk kepentingan mikritomi, meseum dan kriminologi (Ma’ruf et al., 2014).
Gracilaria sp. Untuk industri agar-agar didalam negeri dan ekspor mencapai
27.000 ton per tahun sementara, produksi rumput laut untuk jenis tersebut hanya
budidaya. Budidaya rumput laut merupakan salah satu cara yang dapat memenuhi
8
(Budiyani et al., 2012). Untuk mencapai produksi Gracilaria sp perlu dipacu
dan pada saat panen raya produksi rumput laut cenderung berlimpah maka bentuk
adanya pendekatan rantai pasokan komoditi rumput laut di Desa Ujung Baji
thallus yang memipih atau silindris tipe percabangan yang tidak teratur
sp adalah rumput laut yang termasuk golongan alga merah dengan ciri fisik
para perusahaan, baik itu perusahaan barang ataupun perusahaan jasa dalam
disertai pemindahan hak milik dan penciptaan guna waktu, guna tempat dan guna
9
Peranan pemasaran saat ini adalah tidak hanya menyampaikan produk atau
jasa hingga ke tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut
sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai
Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau
menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain, atau segala
kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen
sampai konsumen.
operasional suatu unit bisnis atau perusahaan pemasok yang dapat berhubungan
dengan:
1. Produsen menggunakan alat dan tenaga kerja untuk membuat barang yang
dapat dijual.
bentuk lainnya.
10
3. Pengemas (produsen), menyiapkan produk untuk distribusi, penyimpanan,
(Wikipedia, 2012).
Supply chain menunjukkan adanya rantai yang panjang dan dimulai dari
pemain dalam konteks ini dalam jaringan rantai pasok yang sangat kompleks
tersebut. Berikut ini merupakan pemain utama yang terlibat dalam rantai pasok:
1. Supplier (chain 1)
penyedia bahan pertama dimana rantai penyaluran barang akan mulai. Bahan
pertama ini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, suku
11
3. Supplier – Manufactur – Distribution (chain 1-2-3)
Dari pedagang besar tadi barang yang disalurkan ke toko pengecer (retail
outlets). Walaupun ada beberapa pabrik yang langsung menjual barang hasil
produksinya kepada customer, namun secara relatif jumlahnya tidak banyak dan
3-4-5)
dalam konteks ini sebagai end-user atau pengecer atau retailers Ia menawarkan
Berikut ini adalah tabel penelitian terdahulu yang dapat digunakan sebagai
12
Wawona nilai barang. Kebutuhan akan data
Minahasa dan biaya berbeda-beda dan biaya
Selatan yang mungkin dihitung berdasarkan
(Stevani kondisi dan tujuan. Biaya haruslah
carter didasarkan kepada fakta yang
wuwung, bersangkutan sehingga kemungkinan
2013). perusahaan dapat mengambil
keputusan yang tepat. maka dapatlah
dikatakan bahwa peranan biaya
adalah merupakan masalah yang
sangat penting bagi perusahaan.
Tanpa biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan dalam menunjang
aktivitasnya dengan baik, sehingga
dapat menghambat perusahaan
dalam mencapai laba. Sehingga
dapat dikatakan masalah biaya
sangatlah diperlukan untuk
menjalankan kegiatan dengan baik.
2. Analisis Analisis Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Rantai Pasok Deskriptip, rantai pasok komoditas cengkeh di
Komoditas Penelitian secara Kecamatan Eremerasa Kabupaten
Cengkeh di Kualitatif Bantaeng memiliki 2 saluran.
Kecamatan Saluran I terdiri dari produsen -
Eremerasa pedagang pengepul - konsumen.
Kabupaten Aliran produk mengalir dari hulu
Bantaeng kehilir memiliki 2 sistem, diantar
(Muh Nur dan mengantar. Aliran keuangan
Ansari, 2021) mengalir dari hilir ke hulu memiliki
2 sistem, transaksi dan transfer via
bank. Aliran informasi mengalir dari
dua arah meliputi permintaan dan
penawaran.
3. Analisis Penelitian - Rantai pasok bahan baku cabai
Rantai Kualitatif rawit di desa Kumelembuai sudah
Pasokan efisien mengingat nilai bagi hasil di
(supply masing-masing saluran.
chain) - Aliran produk dalam rantai pasok
komoditas cabai rawit di desa Kumelembuai
Cabai Rawit terdiri dari cabai yang sangat besar.
di Kelurahan - Aliran informasi dalam rantai
Kumelembuai pasok bahan baku cabai adalah
Kota aliran informasi dari petani dengan
13
Tomohon setiap mata rantai yang terlibat di
(Lilis Suryani desa Kumelembuai
Tubagus, et.al - Aliran keuangan dalam rantai
2016). pasok barang cabai di Kecamatan
Kumelembuai terbagi menjadi 7
jenis aliran, dimana pada aliran
keuangan, sistem transaksi
pembayaran yang digunakan selama
proses distribusi sangat
mempengaruhi kinerja setiap mata
rantai dalam mata rantai tersebut.
Sistem manajemen rantai pasok
cabai rawit di Desa Kumelembuai
Kota Tomohon diharapkan dapat
terus berfungsi secara efisien
sehingga setiap mata rantai yang
terlibat tidak mengalami kendala
fisik maupun material.
4. Analisis Metode Kualitatif Hasil penelitian didapatkan bahwa
Penerapan penerapan rantai pasokan pabrik
Rantai Gula Aren Masarang berawal dari
Pasokan petani sebagai supplier air nira,
Pabrik Gula diproses dipabrik dan dikemas dalam
Aren ukuran tertentu untuk dikirim
Masarang kekonsumen. Rantai pasokan
(Monico A. pertama yaitu petani sebagai
Pongoh, pemasok air nira, dan berjumlah 15
2016). orang dengan pasokan berjumlah
2.692 liter. Manajemen rantai
pasokan yang ada diperusahaan gula
aren Masarang yaitu petani sebagai
supplier, kemudian produsen sebagai
unit prosesing dan berikut
pengiriman ke konsumen di luar
negeri. Konsumen memerlukan gula
Kristal yang banyak namun
produsen tidak mampu memenuhi
kebutuhan yang ada.
14
2.7 Kerangka Berfikir
Kerangka fikir adalah pola pikir yang dikonsep untuk mendapat gambaran
Sentra Rumput
Laut (Gracilaria)
sp)
Analisis Hulu
Deskriptif Petani Rumput
Laut
Analisis
Hilir Kualitatif
Konsumen
15
III. METODE PENELITIAN
Kabupaten Takalar pada Bulan Juni sampai Juli 2021. Pemilihan lokasi penelitian
ini dilakukan secara sengaja (purvosive), dengan pertimbangan bahwa lokasi ini
sampling yaitu mewawancarai petani rumput laut dan pedagang yang terlibat
dalam rantai pasokan rumput laut (gracilaria sp) di Desa Ujung Baji Kecamatan
tersebut yang dianggap tahu tentang apa yang kita harapkan atau mungkin
banyak ilmu dan dapat memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi yang
rumput laut (gracilaria sp) yang tergolong dalam pengalaman usaha tani 5 tahun
16
Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dari
memberikan data yang lengkap, maka harus menjari orang lain yang dapat
digunakan sebagai sumber data dan aseperti itu seterusnya. Serta melakukan
wawancara secara mendalam kepada lembaga yang ikut berperan dalam rantai
pasokan rumput laut yakni pedagang pengumpul 2 orang, pedagang besar 1 orang
penelitian kualitatif dilakukan pada saat peneliti mulai memasuki lapangan dan
selanjutnya berdasarkan data atau hasil informasi yang diperoleh dari sampel
yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptip berupa data
data tertulis atau lisan dari orang-orang yang dan pelaku yang telah diamati.
situasi tertentu yang diperoleh dari petani dan lembaga rantai pasokan baik
berupa lisan maupun tulisan, penjelasan dari interview, wawancara dan observasi
17
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder.
2. Data sekunder, yaitu data yang bersumber dari dokumen serta diperoleh dari
informasi berasal dari instansi terkait yang berupa buku catatan bukti yang
telah ada atau arsip baik dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan
secara umum.
terhadap aktivitas rantai pasok maupun pemasaran petani rumput laut di Desa
dibahas yaitu rantai pasok rumput laut di Desa Ujung Baji Kecamatan
lokasi penelitian berupa data-data dari dokumen atau arsip yang ada dikantor
18
mendukung data di Desa Ujung Baji Kecamatan Sanrobone Kabupaten
Takalar.
(Budiman, 2013:34). peristiwa yang terjadi di gudang rumput laut, desa Ujung
analisis kualitatif menurut Miles dan Huberman (1992) adalah sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh di lokasi penelitian (data lapangan) dicatat dalam uraian
atau laporan yang lengkap dan terperinci. Laporan pengalaman dari peneliti
2. Penyajian Data
terus menerus selama penelitian sejak awal lapangan dan selama proses
19
pengumpulan data peneliti mencoba menganalisis dan menemukan makna
dengan peristiwa, Hipotesis dan lain lain, yang akan dicatat dalam
20
3.6 Definisi Operasional
1. Rantai pasok adalah aktifitas penyaluran pasokan barang yang meliputi aliran
3. Petani rumput laut adalah yang memproduksi rumput laut dengan melalui
kebutuhan ekonominya.
4. Aliran produk adalah aliran barang dari produsen hingga ke konsumen yang
mengalir dari hulu ke hilir. Contohnya adalah bahan baku yang dikirim dari
pelanggan.
5. Aliran keuangan adalah aliran yang mengalir dari hilir ke hulu terkait dengan
laporan yang berisi segala macam transaksi yang melibatkan uang baik
6. Aliran informasi mengalir dari dua sisi, informasi yang berkaitan dengan
21
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Desa Ujung Baji merupakan salah satu dari 6 desa yang ada di dalam
luas wilayah sekitar 331 ha yang terdiri dari: Tanah Sawah dengan luas 36 ha,
Tanah Rawa dengan luas 47 ha, Pemukiman dengan luas 76 ha, Pekarangan
dengan luas 32 ha, Pasang Surut dengan luas 121 ha, dan Fasilitas Umum dengan
luas 13,2 ha. Desa Ujung Baji terdiri dari 5 dusun, diantaranya yaitu Dusun
Ujung Lau, Dusun Ujung Baji, Dusun Galumbaya, Dusun Makkio Baji dan
Desa Ujung Baji terletak 4 km dari kota kecamatan, di sebelah utara Ujung
berbatasan dengan Desa Maccini Baji, di sebelah timur Ujung Baji berbatasan
dengan Desa Soreang dan di sebelah Barat Ujung Baji berbatasan dengan Desa
Laguruda.
4.1.2 Iklim
tropis dengan dengan 2 jenis musim dalam 1 tahun yakni musim kemarau pada
bulan April sampai bulan September dan musim hujan terjadi pada bulan Oktober
22
4.2 Keadaan Demografis
kepala keluarga dan jumlah penduduk per jiwa. Adapun jumlah penduduk di Desa
Ujung Baji Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan pada Jenis Kelamin di Desa Ujung Baji
Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar
No. Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase %
1. Laki- laki 982 48,52
2. Perempuan 1.042 51,48
Total 2.024 100,00
Sumber : Profil Desa Ujung Baji, 2021.
jenis kelamin sebanyak 2.204 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 982 jiwa
dengan persentase 48,52 % dan perempuan dengan jumlah sebanyak 1.042 jiwa
Usia produktif adalah usia penduduk antara 15-59 tahun dan usia non produktif
adalah 0-14 tahun serta lebih atau sama dengan 60 tahun. Usia sangat
dengan rumput laut di Desa Ujung Baji. Jumlah penduduk berdasarkan usia di
23
Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan pada Usia di Desa Ujung Baji Kecamatan
Sanrobone Kabupaten Takalar
No. Usia (Tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase %
1. 0-6 257 12,70
2. 7-12 189 9,34
3. 13-18 267 13,19
4. 19-25 235 11,61
5. 26-40 513 25,35
6. 41-55 352 17,39
7. 56-65 117 5,78
8. 66-75 77 3,80
9. 75-keatas 17 0,84
Total 2.024 100,00
Sumber : Profil Desa Ujung Baji, 2021.
lanjut atau usia 75 tahun ke atas menduduki peringkat paling terendah dengan
jumlah 17 jiwa atau dengan persentase 0,84 %. Sedangkan kelompok usia yang
paling tertinggi 26 – 40 tahun dengan jumlah 513 jiwa atau dengan persentase
25,35%.
Secara umum, Desa Ujung Baji adalah wilayah pesisir yang mempunyai
letak wilayah dengan ketinggian kurang lebih 2 meter dari permukaan laut. Desa
Ujung Baji pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan.
namun demikian pula penduduk yang bekerja pada sektor lain. Keadaan
penduduk berdasarkan mata pencaharian di Desa Ujung Baji dapat dilihat pada
tabel 4.
24
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian di Desa Ujung
Baji Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar
No. Jenis Pekerjaan Jumlah (Jiwa) Persentase %
1. Petani 291 14,37
2. Nelayan 554 27,37
3. Buruh Tani 2 0,10
4. Aparatur Sipil Negara (ASN) 18 0,89
5. Pedagang Barang Kelontong 15 0,74
6. Bidan Swasta 1 0,05
7. TNI 1 0,05
8. Guru Swasta 5 0,25
9. Pedagang Keliling 4 0,20
10. Tukang Kayu 2 0,10
11. Tukang Batu 2 0,10
12. Karyawan Perusahaan Swasta 8 0,39
13. Tidak Memiliki Pekerjaan Tetap 89 4,40
14. Belum Bekerja 318 15,71
15. Pelajar 301 14,87
16. Ibu Rumah Tangga 423 20,90
17. Purnawirawan/Pensiunan 7 0,34
18. Perangkat Desa 7 0,34
19. Dukun/Paranormal/Supranatural 2 0,10
20. Sopir 1 0,05
21. Tukang Jahit 3 0,15
22. Tukang Kue 5 0,25
23. Karyawan Honorer 5 0,25
24. Pelaut 14 0,69
25. Satpam/Security 4 0,20
Total 2.024 100,00
Sumber : Profil Desa Ujung Baji, 2021.
dengan jumlah 554 jiwa atau dengan persentase 27,37 %. Jumlah tersebut
hidupnya pada sektor perikanan. Jumlah petani rumput laut (Gracilaria sp) yang
25
jumlah 291 jiwa atau dengan persentase 14,37Sedangkan mata pencaharian yang
terendah adalah bidan swasta, TNI dan sopir dengan masing-masing berjumlah 1
Ujung Baji umumnya merata dari tingkat pendidikan rendah sampai tingkat
pendidikan tinggi. Hal ini disebabkan karena banyak diantaranya mereka yang
penduduk Desa Ujung Baji berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada
tabel 5.
Baji yang tertinggi adalah tingkat tamat SMA dengan jumlah 522 jiwa atau
26
4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana Pertanian
Sarana dan prasarana merupakan salah satu alat atau fasilitas yang dapat
peribadatan. Untuk memperlancar hubungan dari satu tempat ke tempat yang lain,
Tabel 6. Jumlah dan jenis sarana prasarana di Desa Ujung Baji Kecamatan
Sanrobone Kabupaten Takalar
No. Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah (unit) Presentase (%)
1. Taman Kanak-kanak (TK) 2 4,54
2. Sekolah Dasar 2 4,54
3. Perpustakaan Desa 1 2,27
4. Masjid 4 9,09
5. Musholla 2 4,54
6. Posyandu 5 11,36
7. Pabrik Rumput Laut 1 2,27
8. Lapangan Sepak Bola 1 2,27
9. Penampung Air Hujan 20 45,45
10. Pasar 1 2,27
11. Jembatan Kayu 1 2,27
12. Perahu 4 9,09
Total 44 100,00
Sumber :Profil Desa Ujung Baji, 2021.
27
Tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah sarana dan prasarana di Desa Ujung
44 jumlah sarana dan prasarana yang meliputi sarana pendidikan 5, masjid 4 dan
Dari hasil observasi di lapangan hampir semua sarana dan prasarana itu
difungsikan.
28
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku
industri atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya guna
tradisional dan modern. Petani merupakan produsen rumput laut Gracilaria yang
ada di Desa Ujung Baji. Dalam penelitian ini identitas petani rumput laut meliputi
a. Umur
usianya tua, namun dari segi pola pikir dan pengalaman yang berusia tua lebih
tinggi dibanding yang berusia muda. Faktor umur bagi petani juga sangat
kemampuan fisik uang baik dalam bekerja, lebih dinamis dan responsif terhadap
kondisi fisik yang menurun, kurang dinamis dan bersifat statis sehingga lebih
29
tertutup terhadap hal-hal baru. Umumnya seseorang yang berumur muda
mempunyai kemampuan berfikir yang lebih maju dan lebih mudah menerima
serta terpengaruh dalam hal-hal baru, bila dibandingkan dengan seseorang yang
berumur tua karena kemampuan berfikir dan bekerja menjadi lemah, selalu berhati
hati dalam mengambil keputusan yang baru serta cenderung mempertahankan apa
hitungan tahun. Karakteristik petani berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel.
Tabel 7. Jumlah dan Persentase pada Petani Berdasarkan Umur di Desa Ujung
Baji Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar
No. Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. 18 – 25 4 13,79
2. 26 – 33 6 20,69
3. 34 – 41 4 13,79
4. 42 – 49 8 27,59
5. 50 – 57 4 13,79
6. 58 – 65 4 13,35
Total 29 100,00
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021.
paling banyak adalah pada usia 42 – 49 tahun yaitu sebanyak 8 orang atau dengan
persentase 27,59% dan kelompok usia yang paling sedikit adalah pada usia 58 –
65 tahun yang berjumlah sebanyak 3 orang atau dengan persentase 10,35%. Hal
ini menunjukkan bahwa usia petani masih termasuk usia produktif dalam
membidangi pekerjaan sebagai petani dan memilki fisik yang kuat dalam peran
rantai pasokan rumput laut. Kelompok usia produktif menurut Badan Pusat
30
Statistik tahun 2018, yaitu kelompok penduduk umur yang berada pada rentang
b. Pendidikan
sikap petani dalam mengambil keputusan terhadap berbagai teknologi dan inovasi
baru atau yang telah dikembangkan terutama untuk peningkatan usahatani yang
1. SD 9 48,28
2. SMP/Sederajat 6 20,69
3. SMA/Sederajat 14 31,03
Total 29 100,00
Sumber: Data Primer setelah Diolah, 2021.
pendidikan, yaitu pendidikan SMA sebanyak 31, 03%. Dengan demikian dapat
diketahui bahwa tingkat pendidikan petani sudah tergolong tinggi, karena diantara
31
untuk meningkatkan usahatani rumput laut yang dijalankannya melalui pembinaan
c. Pengalaman berusahatani
melalui rutinitas kegiatannya sehari-hari atau peristiwa yang diperoleh dan pernah
rumput laut lebih dari 5 tahun. Dalam berusahatani rumput laut selama 5-7 tahun
paling banyak yaitu dengan jumlah 7 orang dengan persentase 24,14% dan jumlah
petani yang pengalaman 11-13 tahun hanya sebanyak 2 orang dengan persentase
32
d. Luas Lahan
Luas lahan merupakan media tumbuh bagi tanaman, tempat hewan dan
petani dalam mengambil keputusan dan kebijakan dalam hal penggunaan bibit dan
peralatan serta semakin luas lahan yang digarap oleh petani, maka dimungkinkan
usahatani mereka. Oleh karena itu, lahan merupakan satu faktor penting dalam
usahatani rumput laut Gracilaria sp. Adapun karakteristik petani berdasarkan luas
Tabel 10. Karakteristik Petani berdasarkan Luas Lahan di Desa Ujung Baji
Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar
No. Luas lahan (Ha) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. 0,023 – 0,046 13 44,83
2. 0,047 – 0,070 2 6,89
3. 0,071 – 0,094 8 27,59
4. 0,095 – 0,118 1 3,45
5. 0,119 – 0,142 1 3,45
6. 0,143 – 0,166 4 13,79
Total 29 100,00
Sumber: Data primer setelah diolah, 2021.
Pada tabel 10, dapat dilihat bahwa petani responden yang memilki luas
memilki luas lahan 0,095 ha – 0,118 ha dan 0,119 ha – 0,142 ha hanya masing-
masing 1 orang atau dengan persentase 3,45%. Semakin luas lahan yang dimiliki
petani, semakin banyak pula produksi rumput laut yang dihasilkan oleh produsen
33
2. Identitas Pedagang
pedagang atau disebut sebagai lembaga rantai pasokan. Lembaga ini mempunyai
peran penting dalam kegiatan penyaluran pasokan barang yang meliputi aliran
materiil, aliran keuangan dan aliran informasi komoditas rumput laut di Desa
Pedagang atau lembaga rantai pasok yang terlibat dalam rantai pasokan
pedagang besar dan koperasi. Layaknya suatu pengalaman dan pola pikir yang
cermat, dalam hal ini usia, pendidikan dan pengalaman sangat mempengaruhi
besar dan koperasi rumput laut dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 11. Identitas Pedagang Pengumpul Rumput Laut dan Koperasi di Desa
Ujung Baji Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar
No. Uraian Pedagang Pengumpul Persentase (%)
(Orang)
1. Umur (Tahun)
a. 46 – 55 1 50
b. 56 – 65 1 50
Jumlah 2 100
2. Pendidikan
a. SMA 2 100
Jumlah 2 100
3. Pengalaman berdagang
(tahun)
a. 4 1 50
b. 10 1 50
Jumlah 2 100
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2021.
34
Tabel 11 menggambarkan bahwa umur pedagang pengumpul tergolong
dalam usia produktif yaitu 46 – 55 tahun dan juga ada pedagang pengumpul
berumur lebih 50 tahun. Pada usia produktif, pedagang masih mampu bekerja
dengan baik dibandingkan dengan fisik yang kuat serta mental dalam
melaksanakan peran sebagai penyalur rantai pasok rumput laut dari produsen ke
konsumen.
kebutuhan perusahaan atau konsumen lebih dalam lagi khususnya yang berkaitan
pedagang.
kurang dari 5 tahun dan ada juga lebih dari 5 tahun. Semakin lama pengalaman
laut. Hal ini disebabkan karena mereka sudah cukup dikenal oleh konsumen dan
35
Tabel 12. Identitas Pedagang Besar Rumput Laut dan Koperasi di Desa Ujung
Baji Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar
No. Nama Jenis Umur Tingkat Lama
kelamin (Tahun) pendidikan berdagang
1. Roni Lk 46 SD 12
(pedagang Besar)
3. Abdul Kadir Lk 53 D3 10
(Koperasi)
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2021.
Pedagang besar di desa Ujung Baji yaitu pedagang yang membeli rumput
laut dalam volume yang relatif banyak dan memilki modal yang cukup besar.
Biasanya pedagang besar membeli rumput laut dari petani (produsen) di dalam
maupun luar Desa Ujung Baji dan dari pedagang pengumpul di luar Desa Ujung
Baji. Volume pembelian rumput laut oleh pedagang besar ini rata-rata sebanyak
kurang lebih 2.000 Kg (2 ton) setiap 2 sampai satu minggu sekali tergantung
laut di tempat tinggalnya dengan cara pembelian lewat perantara antara pedagang
lain dan juda mendatangi langsung petani (produsen) rumput laut di Desa Ujung
Baji. Adapun proses penjualan rumput laut kepada koperasi desa setempat,
Pedagang besar menjual rumput laut langsung ke pedagang yang lebih besar yaitu
yang termasuk pabrik pengolahan rumput laut menjadi produk makanan dan
minuman agar-agar.
36
Berdasarkan tabel 12, dapat diketahui bahwa usia pedagang besar adalah
46 tahun dan usia informan pada koperasi yakni 53, kedua informan pada lembaga
rantai pasokan tergolomg produktif. Pada usia produktif, pedagang dan koperasi
masih mampu bekerja dengan baik didukung dengan fisik yang kuat serta mental
dalam melaksanakan peran sebagai penyalur rantai pasokan rumput laut dari
produsen ke konsumen.
koperasi adalah tingkat D3. Jika Tingkat pendidikan pedagang besar ini
mengalami peningkatan yakni sampai pada pendidikan tingkat lanjut maka akan
pedagang.
Desa Ujung Baji yaitu 12 tahun sedangkan pada informan koperasi setempat
adalah 10 tahun. Jika dilihat dari pengalaman berdagang, kedua informan sudah
cukup lama dalam berdagang. Hal ini akan mempengaruhi proses rantai pasokan
karena semakin lama pengalaman usaha maka semakin cepat bagi pedagang untuk
mendistribusikan produksi rumput laut karena dia sudah cukup dikenal oleh
37
5.2 Rantai Pasok Komoditas Rumput Laut di Desa Ujung Baji
pasokan barang atau jasa dari tempat asal, produksi sampai ke tempat pembeli
atau pelanggan (Assauri, 2011). Adapun pemeran dalam rantai pasok komoditas
rumput laut di Desa Ujung Baji Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar itu ada
6 yaitu :
Pedagang
pengumpul (konsumen)
Produsen Koperasi Cosfermindo
Agarindo
(petani) (KIMA)
Bogatama
Pedagang (TANGERANG)
besar
Gambar 3. Rantai pasok rumput laut Desa Ujung Baji Kecamatan Sanrobone
Kabupaten Takalar
a. Produsen
jenis gracilaria sp. menggunakan laut lepas sebagai media budidaya. Peran
produsen dalam teknik budidaya rumput laut ini diantaranya adalah penanaman
bibit, bibit ini diambil dari hasil panen rumput laut yang telah berumur 40-45 hari
yaitu dengan jalan memotong menjadi 4-5 bagian untuk kemudian ditanam
kembali hasil panen yang dianggap berkualitas bagus dengan menggunakan tali
melakukan pemeliharaan pada rumput laut, salah satunya yaitu dengan cara
pemasangan pelampung yang terbuat dari botol aqua bekas. Fungsi dari
38
pelampung ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pertumbuhan dan
laut di perairan adalah 40-45 hari. Setelah hari ke 45 maka rumput laut sudah siap
dipanen dan dilakukan dengan cara melepas tali ris yang terikat pada bentangan,
dikumpulkan dalam rakit gabus untuk dibawa kedarat dan siap untuk dijual.
Untuk pemanenan biasanya dilakukan pada saat air surut. Rumput laut
(Gracilaria sp) dilakukan satu kali pembibitan dalam satu kali panen, apabila
pada perubahan iklim global (musim kemarau) maka tidak dilakukan penanaman
karena akan menyebabkan kerugian yang besar atau rumput laut tidak tumbuh.
laut di Desa Ujung Baji Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar sebagai pelaku
rantai pasok pertama sekaligus sebagai penyedia bahan baku. Rumput laut yang
telah melalui tahap panen, penyortiran dan pengeringan (bahan setengah jadi)
kemudian akan dijual oleh petani kepada pedagang desa setempat, dengan harga
membeli rumput laut dari harga Rp6.500/kg untuk kadar air 18% dan Rp6.800/kg
untuk kadar air 16%. Semakin rendah jumlah persentase kadar air maka semakin
b. Pedagang
belikan suatu barang yang tidak diproduksi sendiri, yang dimaksud disini adalah
pedagang pengumpul dan pedagang besar yang berada di Desa Ujung Baji yang
39
berperan sebagai pelaku kedua. Adapun yang terlibat dalam rantai pasokan kedua
1. Pedagang Pengumpul
pembelian dengan cara mendatangi petani langsung setelah ada konfirmasi dari
petani terkait dengan keadaan bahan baku rumput laut, pedagang kemudian
transaksi hal yang pertama dilakukan adalah memeriksa kualitas dan kebersihan
dari rumput laut itu, selanjutnya akan dilakukan penimbangan pada mesin
kualitas jatuh dan Rp5.000/kg untuk kualitas baik. Jenis pembayaran yang
digunakan dalam rantai pasokan ini adalah uang cash. Rumput laut yang telah
2. Pedagang Besar
40
laut kepada industri-industri lainnya seperti koperasi. Pedagang besar melakukan
pembelian dengan cara mendatangi dan didatangi oleh petani dan pedagang
pengumpul setelah ada informasi dari petani atau pedagang pengumpul terkait
keadaan dan jumlah bahan baku rumput laut yang akan dibeli oleh pedagang besar
ini. Pedagang besar memiliki perlakuan yang sama dengan pedagang pengumpul
yakni melakukan pemeriksaan kualitas dan kebersihan dari rumput laut itu.
nilai ekonomi dari komoditas rumput laut (Gracilaria sp) harga yang ditetapkan
oleh pedagang besar ada dua yakni harga untuk petani dan harga untuk pedagang
pengumpul. Harga pada petani adalah Rp2.000/kg dengan kualitas jatuh dan
untuk kualitas bagus. Alasan pedagang besar ini menetapkan harga yang berbeda
adalah dengan alasan agar pedagang pengumpul ini juga mendapatkan sedikit
keuntungan dari hasil penjualan rumput laut. Pedagang besar juga menerapkan
harga yang sama dari pembelian pedagang pengumpul ke petani, harga yang ia
besar ini membeli hasil produksi dalam jumlah yang lebih besar daripada
c. Koperasi
41
besar. Koperasi membeli rumput laut (Gracilaria sp) dengan harga yang berbeda-
beda berdasarkan kadang air yang terdapat didalamnya, untuk kadar air 16%
koperasi membeli dengan harga Rp6.800/kg, untuk kadar air 18% koperasi
membeli dengan harga Rp6.500/kg, dan untuk kadar air 20% dan seterusnya tidak
dilakukan pembelian atau ditolak oleh koperasi karena dianggap kualitas tidak
narasumber atau informan adalah dalam sekali pengiriman terkadang 2-3 trek
d. Kosfermindo (KIMA)
sebagai lembaga rantai pasok yang melakukan Kontrol kualitas yang paling ketat
koperasi adalah Rp6.600/Kg – Rp7.000 dengan kadar air 16%. Peran perusahaan
kosfermindo dalam rantai pasokan ini adalah sebagai distributor antara produsen
42
Ketika hasil produksi rumput laut telah sampai di perusahaan kosfermindo dalam
Tangerang, banten.
swallow globe yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari hari. Perusahaan
ini juga merupakan pionir industri gelatin Indonesia. Bahan baku pembuatan
Indonesia salah satunya yang termasuk adalah Desa Ujung Baji Kecamatan
dalam konteks ini sebagai end-user atau pengecer yang menawarkan produknya
langsung kepada para pelanggan, pembeli atau para pengguna. Dalam rantai
pasokan ini PT. Agarindo Bogatama salah satu pabrik pengolahan rumput laut di
1 namun pada penelitian ini lebih banyak pelaku yang terlibat dalam rantai
pasokan.
43
5.3 Mekanisme Aliran Produk, Aliran Keuangan dan Aliran Informasi
dalam Rantai Pasok Komoditas Rumput Laut di Desa Ujung Baji
Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar
Aliran distribusi pada rantai pasok komoditas rumput laut di Desa Ujung
yang terjadi antar anggota rantai. Dalam rantai pasok rumput laut dapat dilihat
Pedagang
Pengumpul
= Aliran Keuangan
= Aliran Informasi
Pada gambar ke-4 rantai pasokan rumput laut dimulai dari petani
(produsen) rumput laut sebagai supplier yang merupakan penyedia bahan pertama
dimana rantai pasokan barang akan dimulai. Rantai pertama tadi dilanjutkan
dengan rantai kedua yaitu pedagang, dalam hal ini terbagi menjadi dua yakni
44
kosfermindo yang ada di Kawasan Indistri Makassar (KIMA). Rantai pasokan
1. Aliran Produk
yang ada di Desa Ujung Baji Kecamatan Sanrobone. Aliran produk mengalir dari
hulu ke hilir yakni produsen – konsumen. Produsen atau petani adalah supplier
utama atau sebagai penyedia bahan baku, sedangkan konsumen adalah rantai
terakhir yang dilalui pada supply chain, dalam konteks ini sebagai end-user atau
atau para pengguna. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian terdahulu
(Monica. A Pongoh, 2016), yang menyatakan bahwa produsen atau petani adalah
Hasil produksi rumput laut yang telah dihasilkan oleh petani selanjutnya
dan pedagang besar tidak meminimalkan jumlah produk yang akan dijual oleh
produsen, sehingga para produsen bebas menjual hasil produksinya kapanpun dan
dengan volume seadanya. Rumput laut yang telah dibeli kemudian dilakukan
tempat penyimpangan hingga mencapai 1-2 ton untuk dijual kembali ke pedagang
maka jumlah produksi tersebut harus mencapai jumlah minimal 10 ton. Setelah
hasil produksi rumput laut sampai di koperasi ada beberapa perlakuan khusus
45
yang dilakukan yakni proses pengeringan rumput laut apabila ada pedagang yang
menjual hasil produksinya dengan kadar air 18% atau lebih. Perlakuan berikutnya
2. Aliran Keuangan
Aliran keuangan dalam rantai pasok rumput laut mengalir dari hilir ke hulu
yaitu pedagang pengumpul yang membeli produk dari petani rumput laut.
Pedagang pengumpul membeli rumput laut (Gracilaria sp) dari petani dengan
pedagang besar. Pedagang besar membeli produk dari petani dan pedagang
produk itu dibeli lagi oleh koperasi dengan harga Rp6.500 – Rp6.800/kg. produk
yang telah dibeli oleh koperasi dilakukan beberapa perlakuan kemudian dibeli
langsung dan transaksi melalui bank. Hasil penelitian ini berbeda dengan yang
dilakukan oleh Lilis Suryani Tubagus (2016), yang menyatakan bahwa aliran
46
keuangan dalam rantai pasokan terbagi menjadi 7 macam yaitu cash, transfer,
cek, giro, utang debit, kartu kredit dan uang elektronik seperti ovo dan gopay.
3. Aliran Informasi
Aliran informasi dalam rantai pasok rumput laut mengalir dari dua arah
yakni produsen dan konsumen yang meliputi informasi kuantitas, kualitas serta
dengan melihat harga harga pasaran dan jumlah permintaan dari konsumen
koperasi atau pedagang besar. Hal ini dilakukan agar pada saat proses pembelian
rumput laut didapatkan dengan keadaan dan kualitas yang baik serta dapat dilihat
47
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6. 1 Kesimpulan
produsen dan PT. Agarindo Bogatama sebagai konsumen atau rantai terakhir
2. Aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi pada komoditas rumput
a. Aliran produk mengalir dari hulu sampai hilir yaitu dari Petani – Pedagang
c. Aliran informasi mengalir dari dua arah yakni dari produsen dan konsumen
(Gracilaria sp).
48
6. 2 Saran
kesejahteraan petani rumput laut dalam hal ini masalah harga yang tidak
2. Disarankan kepada petani responden agar ia mampu mengolah rumput laut itu
sendiri seperti misalnya membuat industri rumahan dari rumput laut sehingga
49
DAFTAR PUSTAKA
Assauri. (2011). rantai pasokan dalam aktivitas penyaluran pasokan barang dan
jasa. skripsi.
Badan Pusat Statistik. (2018, juni senin). Takalar dalam Angka Sosial dan
Kependudukan. Retrieved juni rabu, 2021, from Takalarkab.bps.go.id:
http://takalar.bps.go.id/
Dinas Kelautan dan Perikanan. (2015). Data Hasil Produksi Budidaya Perikanan.
Sulawesi Selatan: Departemen Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan
2016.
Furqon, C. (November 2014 vol II, Nomor 2). Analisis Manajemen dan Kinerja
Rantai Pasokan Agribisnis Buah Strowberi Di Kabupaten Bandung. Jurnal
IMAGE, hal. 109-126.
Ibrahim. (2019). Rantai Pasok Pemasaran Komoditi Cabai Rawit dii Desa
Lakatong Kecamatan Mangngara Bombang Kabupaten Takalar. Tugas
Akhir, 1-52.
Kolter, & amstrong, g. (2004). Dasar-dasar Pemasaran Eid ke-9 . jakarta: PT.
Indek kelompok Gramedia.
50
Li. (2007:). Defenisi Rantai Pasokan Sekumpulan Aktivitas dan Keputusan Yang
Saling Terkait Untuk Mengintegrasikan Pemasok, Manufaktur, Gudang
Jasa Transformasi, Pengecer Dan Konsumen Secara Efisien. Jakarta:
Skripsi Tahun 2021.
Skripsi. (Tahun 2008). Analisis Rantai Pasok Komoditas Nanas Madu di Desa
Beluk Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang. Kabupaten Pemalang .
Tubagus, l. S., Mangantar, M., & Tawas, H. (2016). Analisis Rantai Pasokan
(Supply Chain) Komoditas Cabai Rawit Di Kelurahan Kumelembuai Kota
Tomohon. Jurnal EMBA, 613-621.
51
L
N
52
lampiran 1. Kuisioner Penelitian Untuk Petani Rumput Laut
MAULINA
NIM:
105961109517
Kuesioner Penelitian untuk Penulisan
Skripsi
53
Lampiran 2. Kuisioner Penelitian Untuk Pedagang Rumput Laut
ANALISIS RANTAI PASOK KOMODITAS RUMPUT LAUT
DI DESA UJUNG BAJI KECAMATAN SANROBONE
KABUPATEN TAKALAR
A. Identitas Responden
Nama pedagang : pedagang: …………
Umur :
Alamat :
Pendidikan :
Pekerjaan sampingan :
Tanggungan keluarga :………jiwa
Pengalaman berdagang :………tahun
Rumput laut dibeli dari mana?
Aktor rantai pasok Jumlah (Kg) Harga (Rp) Total
54
6. Darimana informasi mengenai harga yang diperoleh?
7. Jenis pembayaran apa yang bapak gunakan dalam rantai pasokan rumput laut
ini?
8. Menurut bapak bagaimana peran pemerintah setempat kepada petani terkait
komoditas rumput laut di Desa Ujung Baji Kecamatan Sanrobone Kabupaten
Takalar?
55
Lampiran 3. Peta Lokasi Penelitian
56
Lampiran 4. Identitas Petani Rumput Laut di Desa Ujung Baji Kecamatan
Sanrobone Kabupaten Takalar
No. Nama Jenis Umur Tingkat Pengalaman Tanggungan
kelamin (Tahun) Pendidikan Berusahatani Keluarga
(Tahun) (Orang)
1. Irmawati Pr 63 SMA 5 1
2. Ira Dg Rimang Pr 22 SMA 5 3
3. Dg Basse Pr 45 SD 15 3
4. Irwan Lk 45 SMA 5 2
5. Ilyas Dg Tiro Lk 24 SD 15 1
6. Salahuddin Dg Sila Lk 57 SD 5 8
7. Rusniati Pr 21 SMP 20 9
8. Nannang Dg Rannu Pr 48 SD 22 5
9. Erniati Pr 47 SMP 10 2
10. Rasiah Dg Baji Pr 27 SD 5 3
11. Ade Septia Ningsih Pr 32 SMA 10 5
12. Dg Maning Pr 18 SD 15 2
13. Mu’mina Dg Sambara Pr 45 SD 10 2
14. R Dg Tinggi Lk 55 SD 18 3
15. Herman Lk 31 SMP 20 3
16. Syamsiah Dg Te’ne Pr 32 SMP 12 5
17. S Dg Lawa Lk 40 SMA 11 4
18. Aso Dg Raja Lk 32 SMP 20 3
19. Syamsiar Dg Senga Pr 40 SMK 5 4
20. Dg Buang Lk 41 SD 22 2
21. Amir Dg Tika Lk 43 SMA 10 3
22. Syamsuddin Dg Pewa Lk 43 SMA 15 3
23. Dg Nyarrang Lk 36 SMA 10 4
24. M Dg Sila Lk 45 SMA 10 3
25. Dg Pasang Lk 30 SMA 7 4
26. A Dg Bani Lk 60 SMA 22 2
27. P Dg Ngalle Lk 59 SMA 23 2
28. I Dg Mile Lk 45 SMP 20 7
29. Mudding Dg Nimba Lk 54 SMA 19 2
Jumlah 1.152 1,576 100
Rata-rata 39,72 54,34 3.45
Keterangan = Pr : Perempuan
Lk : Laki- laki
57
Lampiran 5. Identitas Pedagang Pengumpul Rumput Laut di Desa Ujung Baji
Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar
No. Nama Jenis Umur Tingkat Lama Jumlah
Kelamin (Tahun) Pendidikan Berdagang Tanggungan
(Tahun) Keluarga
1. Nasir dgMuntu Laki-laki 57 SMA 10 5
2. Syamsuddin Laki-laki 46 SMA 4 6
Jumlah 103 14 11
Rata-rata 51,5 7 5,5
58
Lampiran 7. Luas lahan pada Petani Rumput Laut di Desa Ujung Baji
Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar
Nama Jumlah Produksi
Luas Lahan Jumlah (kg/1 kali
No. (ha) Bentangan panen)
1. Irmawati 0,023 70 50
2. Ira Dg Rimang 0,028 70 55
3. Dg Basse 0,115 230 300
4. Irwan 0,08 200 300
5. Ilyas Dg Tiro 0,08 200 200
6. Salahuddin Dg Sila 0,16 400 400
7. Rusniati 0,04 100 100
8. Nannang Dg Rannu 0,04 100 100
9. Erniati 0,04 200 200
10. Rusiah Dg Baji 0,02 50 50
11. Ade Septia Ningsih 0,15 350 350
12. Dg Maning 0,08 250 250
13. Mu’mina Dg Sambara 0,16 400 400
14. R Dg Tinggi 0,16 400 400
15. Herman 0,14 350 350
16. Syamsiah Dg Tene 0,028 50 50
17. S Dg Lawa 0,06 100 100
18. Aso Dg Raja 0,04 100 100
19. Syamsinar Dg Senga 0,075 100 100
20. Dg Buang 0,028 50 50
21. Amir Dg Tika 0,04 70 70
22. Syamsuddin Dg Pewa 0,08 150 150
23. Dg Nyarrang 0,06 120 120
24. M Dg Sila 0,08 250 250
25. Dg Pasang 0,08 200 200
26. A Dg Bani 0,075 150 150
27. P Dg Ngalle 0,04 100 100
28. I Dg Mile 0,04 100 100
29. Mudding Dg Nimba 0,04 100 100
Jumlah 5.010 5.145
Rata-rata 172,76 177,41
59
DOKUMENTASI PENELITIAN
60
Gambar 3. Wawancara dengan Pedagang Pengumpul Rumput Laut
61
Gambar 5. Wawancara dengan Pedagang Besar Rumput Laut
62
Gambar 7. Bentuk Packaging Rumput Laut
63
64
65
66
RIWAYAT HIDUP
2000 dari ayah Abdul Rasyid dan ibu St. Halija. Penulis
Benteng Somba Opu dan magang di Pabrik Kelapa Sawit di PTPN XIV Burau
Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi yang
berjudul “Analisis Rantai Pasok Komoditas Rumput Laut di Desa Ujung Baji
67