PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
20118022
TASIKMALAYA
2021
KATA PENGANTAR
2. Ajeng Rahmi Pratiwi, Amd. AK, selaku pembimbing teknis yang juga
3. Hj. Meti Kusmiati, M.Si, selaku ketua Program Studi D-III Analis
4. Hj. Enok Nurliawati, S.Kep, M.Kep. selaku ketua STIKes Bakti Tunas
Husada Tasikmalaya.
kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran
dapat menjadi lebih baik. Penulis berharap, Proposal penelitian ini dapat
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................2
BAB I..............................................................................................................6
PENDAHULUAN..........................................................................................6
1.1 Latar Belakang.................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah............................................................................9
1.3 Pembatasan Masalah........................................................................9
1.4 Tujuan..............................................................................................9
1.5 Manfaat............................................................................................9
1.6 Waktu dan Tempat.........................................................................10
BAB II..........................................................................................................11
TUJUAN PUSTAKA...................................................................................11
2.1 Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius)...........................11
2.2 Aedes aegypti.................................................................................14
2.3 Gel..................................................................................................19
2.4 Pengendalian vector.......................................................................19
2.5 Anggapan Dasar.............................................................................24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................25
3.1 Metode Penelitian..........................................................................25
3.2 Alat dan bahan yang digunakan.....................................................25
3.3 Prosedur Kerja...............................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
Mengetahui efektifitas ekstrak daun pandan wangi sebagai bahan
aktif pada gel repellent.
1.5 Manfaat
1. Bagi masyarakat
Masyarakat dapat memanfaatkan bahan alami yang ada di
alam tanpa tergantung pada bahan kimia yang mungkin
membahayakan.
2. Bagi penulis
Untuk menambah dan memperdalam ilmu dan wawasan
mengenai berbagai macam manfaat tumbuhan sebagai repellent
nyamuk aedes aegypti.
3. Bagi Akademi
Menambah sumber kepustakaan dan pengetahuan tentang
repellent alami bagi pembaca di perpustakaan STIKes BTH Kota
Tasikmalaya.
TUJUAN PUSTAKA
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Arecidae
Bangsa : Pandanales
Suku : Pandanacea
Marga : Pandanus
Spesies : Pandanus amaryllifolius
Zat Kegunaan
Flavonoid1) Sebagai antioksidan
2.1.4
2) Melindungi struktur sel
3) Meningkatkan efektivitas vitamin C
4) Inti inflamasi
5) Mencegah keropos tulang
6) Antibiotik
7) Antivirus
8) Menghambat penyerapan glukosa diusus
Tanin 1) Antibakteri
2) Penawar racun
3) Anti diare
4) Antioksidan
5) Menghambat pertumbuhan tumor
Saponin 1) Insektisida
2) Antiseptik
3) Menghambat Na+ / D-glucose cotransport system (SGLUT) di
membran brush border intestinal
Polifenol 1) Antioksidan
2) Memperkuat sistem kekebalan tubuh
3) Meningkatkan sirkulasi darah dan
4) meningkatkan kesehatan jantung
5) Menghambat pertumbuhan kanker
6) Memperlambat keropos pada tulang
Minyak 1) Anti nyeri
atsiri 2) Anti infeksi
3) Pembinih bakteri
Alkaloid Meminimalisir racun-racun di dalam tubuh
Manfaat daun pandan wangi
Daun pandan wangi banyak memiliki manfaat, sebagai rempah-
rempah dalam pengolahan makanan, pemberi warna hijau pada
masakan, dan juga sebagai bahan baku pembuatan minyak wangi.
Daunnya harum jika diremas atau diiris-iris. Selain itu daun pandan
wangi juga memiliki banyak manfaat dalam bidang pengobatan antara
lain:
1. Pengobatan lemah saraf
2. Pengobatan rematik dan pegel linu
3. Menghitamkan rambut dan mengurangi rambut rontok
4. Menghilangkan ketombe
5. Penambah nafsu makan
6. Mengatasi hipertensi
7. Mengatasi diabetes
8. Terapi kanker
9. Mengatasi insomnia
2.2.2 Taksonomi
Kedudukan nyamuk Aedes aegyptidalam klasifikasi hewan adalah
sebagai berikut :
Filum : Arthropoda
Kelas : Hexapoda
Ordo : Dipteria
Sub ordo : Nematocera
Famili : Culicidae
Sub famili : Culicinae
Tribus : Culicini
Genus : Aedes
Spesies : Aedes aegypti
2.2.3 Siklus hidup aedes aegypti
Masa pertumbuhan dan perkembangan nyamuk Aedes aegypti dapat
dibagi menjadi beberpa tahapan yaitu, telur, larva, pupa, dan nyamuk
dewasa, sehingga termasuk metamorfosa sempurna atau holometabola.
a. Stadium telur
Telur berwarna hitam dengan ukuran ± 0.80 mm, berbentuk
oval yang mengapung satu persatu pada permukaan air yang jernih,
atau menempel pada dinding tempat penampung air. Jumlah telur
nyamuk Aedes aegyptikurang lebih sebanyak 100-200 butir setiap
kali bertelur. Telur ini dapat menempel di tempat yang kering
(tanpa air) dan dapat bertahan sampai 6 bulan. Saat terendam air
lagi telur akan menetas.
(Gambar 3.a
telur aedesaegyoti)
(sumber : kemenkes 2016)
b. Stadium larva
Setelah menetas, telur akan berkembang menjadi larva. Larva
Aedes aegypti memiliki ciri-ciri yaitu adanya corong udara pada
ruas terakhir pada abdomen tidak dijumpai adanya rambu-rambut
berbentuk kipas (palmate hairs) (Yulidar, 2016 dalam Kharisma,
2018).
Ada 4 tingkatan (instar) jentik sesuai dengan pertumbuhan larva,
yaitu:
c. Stadium pupa
d. Stadium dewasa
Secara umum Aedes aegyptitubuhnya terdiri dari tiga bagian,
yaitu kepala, thorak, dan abdomen (Perut).
(Gambar 3.d Aedes aegypti)
(Sumber : Yulidar, 2016 dalam Kharisma, 2018).
2.3 Gel
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1995), gel
didefinisikan sebagai sistem padat terdiri dari suspensi yang dibuat dari
partikel organik kecil atau molekul organik besar, berpenetrasi oleh suatau
cairan. Gel bersifat transparan, lunak, lembut, mudah dioleskan dan tidak
meninggalkan lapisan berminyak pada kulit. Sediaan gel harus disimpan
dalam wadah tertutup karena kandungan airnya sangat mudah menguap.
a. Pengendalian kimiawi
2) Insektisida organic
b. Pengendalian lingkungan
Pengendalian lingkungan dilakukan dengan modifikasi
lingkungan dan manipulasi lingkungan. Modifikasi lingkungan
merupakan cara yang paling aman tidak akan mencemari
lingkungan, tetapi harus dilakukan secara terus menerus seperti
dilakukannya pengaliran air yang menggenang sehingga kering
atau tidak ada genangan air yang bisa menjadi tempat
pertumbuhan nyamuk.
c. Pengendalian mekanik
Menggunakan alat yang dapat langsung membunuh,
menangkap serangga. Memakai baju pelindung untuk
menghindari hubungan antara manusia dengan vector.
d. Pengendalian fisik
Pengendalian fisik dilakukan dengan menggunakan pemanas,
pembeku untuk membunuh atau mengganggu kehidupan
serangga.
e. Pengendalian biologik
Pengendalian biologik dengan memperbanyak pemangsa
sebagai musuh alami bagin serangga.
f. Pengendalian genetik
Pengendalian genetik dilakukan dengan cytoplasmic
incompatibility (mengawinkan antarstrain nyamuk sehingga
sitoplasma telur tidak dapat ditembus oleh sperma dan tidak
terjadi pembuahan) atau hybrid steril(mengawinkan sehingga
antarspesiesterdekat sehingga didapatkan keturunan jantan yang
steril).
2.5 Anggapan Dasar
Penelitian ini tentang pembuatan gel yang berasal dari ekstrak daun
pandan. Daun pandan diperoleh di pasar tradisional yang berada di
Tasikmalaya. Daun pandan yang digunakakn adalah daun pandan yang
sudah siap panen atau berwana hijau. Penelitian ini bersifat eksperimen
dimana sampel dilakukan proses pembuatan lotion melalui tahap ekstraksi.
Pembuatan lotion ekstrak daun pandan melalui beberapa tahap, yaitu tahap
ekstraksi dengan metode maserasi dan pembuatan gel. Gel yang dihasilkan
kemudian di evaluasi dengan uji homogenitas, uji PH, uji organoleptis, dan
uji iritasi.
Spesifikas
No Nama Alat i Jumlah
1 Neraca Analitik - 3
2 Lumpang dan alu - 1
3 Erlenmeyer - 2
4 Kertas perkamen - 3
5 Penangas air - 1
6 Gelas ukur - 2
7 Sudip - 1
8 Rotary vacum evaporator - 1
9 Pipet tetes - 2
10 Batang pengaduk - 3
11 Wadah - 3
secukupny
12 Label sediaan - a
3.2.2 Bahan
3.3.2 Analitik
a) Pembuatan gel ekstrak daun pandan wangi (pandanus
amarillyfolius)
1) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan mengoleskan sediaan
lotion pada sekeping kaca atau bahan transparan lain, hasil
harus menunjukkan susunan yang homogeny dan tidak adanya
partikel-partikel kasar pada permukaan kaca.
2) Uji pH
Pengujian pH dilakukan untuk mengecek dan memastikan
bahwa pH dari sediaan gel yang telah dibuat sudah sesuai
dengan pH yang dianjurkan untuk kulit yaitu 4,5-7.
3) Uji Organoleptis
Pemeriksaan organoleptis bertujuan untuk mengetahui
tampilan gel berupa warna, aroma dan tekstur dari sediaan
yang dilakukan secara visual. Pengujian ini dilakukan karena
berkaitan dengan pemakaian sebagai sediaan topikal.
4) Uji Iritasi
Uji dilakukan dibelakang telinga sukarelawan selama 24
jam, dilihat perubahan yang terjadi berupa eritema, papula,
vesikula dan edema.