HALAMAN JUDUL
LAPORAN
PUSKESMAS NGAWEN
OLEH :
1. RINAWATI (1404071)
2. RISALATUL MUSNGIDAH (1404072)
2014/2015
i
HALAMAN PENGESAHAN ii
HALAMAN PENGESAHAN
PUSKESMAS NGAWEN
Agustus 2015
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Program Studi DIII Farmasi STIKES
Muhammadiyah Klaten ini telah disetujui dan disyahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayahNya yang telah diberikan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan pada
tanggal 03 Agusus 2015 sampai dengan 29 Agustus 2015 di Puskesmas Ngawen.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa pembuatan laporan ini tidak akan
terlaksana tanpa dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu, oleh karena
itu pada kesempatan ini kami bermaksud untuk menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Sri Sat Titi Hamranani, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua STIKES
Muhammadiyah Klaten.
2. Anita Agustina Styawan, M.Sc, Apt selaku Ka. Prodi D III Farmasi di
STIKES Muhammadiyah Klaten.
3. Nurul Hidayati, S.Farm, Apt selaku Dosen Pembimbing PKL Puskesmas
STIKES Muhammadiyah Klaten yang telah memberi bimbingan di dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan serta dalam penulisan laporan.
4. Topo Raharjo, SKM selaku Kepala Puskesmas Ngawen Kabupaten Klaten.
5. Yuni Purwanto, SH selaku Kepala Tata Usaha Puskesmas Ngawen.
6. Endang Irianti, Amd. Farm selaku Pembimbing Praktek Kerja Lapangan
Puskesmas Ngawen yang telah membimbing kami selama di Puskesmas.
7. Staf dan Karyawan Puskesmas Ngawen yang telah membimbing,
mengarahkan dan membantu dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
8. Orang tua kami yang telah memberi dukungan secara moril dan materiil.
9. Teman-teman yang telah banyak memberi dukungan kepada kami.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan dan pembuatan laporan ini.
iii
iv
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
B. Tujuan PKL................................................................................................2
C. Kedudukan Puskesmas...............................................................................5
v
vi
8. Administrasi ......................................................................................15
I. Perundang-Undangan ...............................................................................18
7. Pemusnahan ......................................................................................30
9. Administrasi ......................................................................................31
vi
vii
A. KESIMPULAN ........................................................................................40
B. SARAN ....................................................................................................41
LAMPIRAN ...........................................................................................................43
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 16 : Etiket...............................................................................................61
Lampiran 18 : Rujukan...........................................................................................63
ix
1
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan anugerah yang tak ternilai harganya.
Sebanyak harta yang dimiliki oleh seseorang, namun tidak ada artinya bila
orang tersebut tidak mempunyai tubuh yang sehat, yaitu sehat jasmaniah
maupun rohaniah baik sosial ekonomi maupun kesejahteraan (Anonim,
1989).
Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah suatu
organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang
bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima serta terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna dengan biaya yang dapat ditanggung
oleh pemerintah dan masyarakat (Anonim, 1989).
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu Kecamatan atau sebagian
dari Kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah geografi dan
keadaan struktur serta lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam
menentukan wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat
Pemerintah kota Tingkat II sehingga wilayah kerja Puskesmas ditentukan
oleh Bupati/Walikota kepada Daerah Tingkat II dengan saran teknis dari
Kepala Kantor Depatermen Kesehatan Provinsi. Pelayanan kesehatan yang
diberikan di Puskesmas ialah meliputi : preventif (pencegahan penyakit),
promotif (peningkatan kesehatan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif
(pemulihan kesehatan) (Anonim, 1989).
Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan dan
peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas diperlukan peran serta aktif dari
masyarakat, sedangkan untuk meningkatkan mutu pelayanan dibutuhkan
pelayanan yang bermutu dan berkualitas, guna mendapatkan calon tenaga
1
2
B. Tujuan PKL
1. Tujuan Umum
a. Membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pemahaman yang
menyeluruh terkait dengan ilmu-ilmu yang dibutuhkan dalam
lingkup kerja di lingkungan puskesmas
b. Mahasiswa lebih mengenal obat-obatan yang beredar di masyarakat
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mengerti dan memahami :
a. Aplikasi Ilmu resep
b. Aplikasi Ilmu farmakologi obat
c. Pelayanan obat
d. Administrasi
e. Perundang-Undangan Farmasi dan kesehatan
2
3
C. Manfaat PKL
Manfaat yang diperoleh selama melakukan PKL adalah :
a. Mendapatkan ilmu yang belum pernah didapatkan
b. Dapat bersosialisasi dengan lingkungan baru
c. Lebih dapat mengaplikasikan keterampilan yang kita miliki
d. Mengetahui beberapa jenis penyakit dan obatnya
3
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
4
BAB II
A. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah kesatuan yang langsung memberikan pelayanan
secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu
dalam bentuk usaha kesehatan pokok dan bertanggung jawab terhadap
status kesehatan masyarakat. Wilayah kerja puskesmas bisa meliputi satu
kecamatan atau sebagian wilayah kecamatan. Luas wilayah kerja
ditetapkan berdasarkan faktor-faktor :
1. Jumlah penduduk
2. Luas wilayah
3. Keadaan geografis
4. Keadaan infrastruktural masyarakat lainnya
Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh,
tidak hanya memberikan pengobatan saja, tetapi meliputi beberapa usaha-
usaha yaitu (Anonim, 2009) :
1. Usaha promotif (peningkatan kesehatan)
2. Usaha preventif (pencegahan penyakit)
3. Usaha kuratif (pengobatan kesehatan)
4. Usaha rehabilitatif (pemeliharaan kesehatan)
B. Fungsi Puskesmas
Fungsi Puskesmas menurut Kepmenkes
No.128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas :
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Berupaya menggerakan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha
4
5
C. Kedudukan Puskesmas
Menurut buku Pedoman Kerja Puskesmas kedudukan Puskesmas
ada 2, yaitu :
1. Kedudukan administrasi
Merupakan perangkat pemerintah kabupaten dan bertanggung jawab
langsung kepada dinas kesehatan kabupaten.
2. Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan Puskesmas
berkedudukan pada tingkat fasilitas kesehatan
5
6
E. Jenis Puskesmas
Jenis Puskesmas ada 3 antara lain :
1. Puskesmas Induk
Puskesmas yang berada di tingkat kecamatan.
2. Puskesmas Pembantu
Berada satu wilayah dengan Puskesmas induk, dengan ciri-ciri:
a. Bersifat serbaguna dan sederhana
b. Pengelolaan oleh perawat dan bidan
c. Bertanggung jawab kepada Puskesmas Induk
d. Berfungsi sebagai pos terdepan
e. Lokasi minimal 3 km dari perumahan atau unit kesehatan
f. Jumlah penduduk minimal 2500 jiwa
6
7
3. Puskesmas Keliling
Untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan. Merupakan
perangkat pemerintah Kabupaten dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten.
7
8
8
9
d. Deteksi bumil
e. Pertolongan persalinan
f. Pemantauan pasca`persalinan, pelayanan kunjungan neonatus di
dalam dan di luar gedung, pelayanan rujukan neonatus, audit
kesakitan dan kematian neonatus
g. Peningkatan kompetensi petugas, kunjungan bayi di dalam dan
diluar gedung
h. Pelayanan kunjungan anak balita, prasekolah, sekolah (SD, SMP,
SMA)
i. Pelayanan KB yang berkualitas
9
10
10
11
11
12
5. Distribusi Obat
Distribusi obat adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan
obat secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub
unit pelayanan kesehatan.
Sistem distribusi obat di kabupaten adalah :
a. Gudang farmasi melaksanakan distribusi obat ke puskesmas
sesuai dengan wilayah kerja dengan alokasi masing-masing unit
pelayanan kesehatan
b. Puskesmas mendistribusikan kebutuhan obat-obatan untuk
puskesmas pembantu, puskesmas keliling, dan unit-unit
pelayanan kesehatan lainnya
Di dalam menentukan jumlah obat maka perlu dipertimbangkan
(Anonim, 2006) :
a. Pemakaian rata-rata per jenis obat
b. Sisa stok
c. Pola penyakit
d. Jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan
kesehatan
Gudang Farmasi
Kabupaten (GFK)
Puskesmas
Induk
Puskesmas Puskesmas
Pasien
Pembantu Keliling
Pasien
12
13
kontrol
Kamar Obat
laporan
Resep Obat
Periksa
13
14
14
15
8. Administrasi
Administrasi puskesmas meliputi pencatatan dan pelaporan obat
yang merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka
penatalaksanaan obat-obatan secara tertib, baik obat-obatan yang
diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di puskesmas dan
atau unit-unit pelayanan lainnya.
15
16
H. Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang di Puskesmas antara lain :
1. Puskesmas Pembantu
Puskesmas pembantu adalah pelayanan kesehatan yang
sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil.
16
17
2. Puskesmas Keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan
keliling yang dilengkapi kendaraan bermotor roda 4 atau perahu
bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta
sejumlah tenaga yang berasal dari Puskesmas.
Puskesmas keliling berfungsi menunjang dan membantu
melaksanakan kegiatan-kegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya
yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.
Kegiatan Puskesmas Keliling antara lain :
a. Memberikan pelayanan masyarakat di daerah terpencil yang
tidak terjangkau oleh pelayanan Puskesmas atau Puskesmas
Pembantu, 4 hari dalam 1 minggu
b. Melakukan penyelidian tentang Kejadian Luar Biasa
c. Dapat dipergunakan sebagai alat transportasi penderita dalam
rangka rujukan bagi kasus gawat darurat
d. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan audio
visual
3. Bidan yang bertugas di desa
Tugas utama bidan tersebut adalah membina peran serta
masyarakat melalui pembinaan Posyandu dan pembinaan kelompok
persepuhan, disamping memberikan pelayanan langsung di
Posyandu dan pertolongan persalinan di rumah-rumah. Selain itu
juga menerima rujukan masalah kesehatan anggota keluarga
persepuhan untuk diberikan pelayanan sepenuhnya atau dirujuk lebih
lanjut ke Puskesmas atau ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih
mampu dan terjangkau secara rasional.
17
18
I. Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan :
1. Pasal 1 ayat (1)
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
2. Pasal 1 ayat (3)
Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang
diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
3. Pasal 1 ayat (4)
Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan
kosmetika.
4. Pasal 47
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
5. Pasal 98 ayat (2)
Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang
mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan
mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat.
6. Pasal 98 ayat (3)
Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi
pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi
standar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
7. Pasal 102 ayat (1)
Penggunaan sediaan farmasi yang berupa narkotika dan psikotropika
hanya dapat dilakukan berdasarkan resep dokter atau dokter gigi dan
dilarang untuk disalahgunakan.
18
19
19
BAB III KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
20
BAB III
A. Puskesmas Ngawen
1. Sejarah Berdirinya
Puskesmas Ngawen berdiri sejak tahun 1975. Pada waktu itu masih
sebagai puskesmas pembantu yang mempunyai puskesmas induk di
Puskesmas Klaten Utara. Berdasarkan perkembangan zaman dan
perkembangan penduduk, statusnya ditingkatkan menjadi puskesmas
induk yaitu Puskesmas Ngawen pada tahun 1982 yang sudah tidak lagi
menginduk di Puskesmas Klaten Utara. Karena letaknya di desa Ngawen,
Kecamatan Ngawen, maka dinamakan Puskesmas Ngawen.
Wilayah kerja Puskesmas Ngawen meliputi 13 desa yaitu :
a. Ngawen
b. Duwet
c. Manjungan
d. Kahuman
e. Manjung
f. Gatak
g. Senden
h. Kwaren
i. Pepe
j. Mayungan
k. Drono
l. Candirejo
m. Tempursari
20
21
21
22
6) Manjung
7) Drono
8) Pepe
9) Kahuman
10) Kwaren
11) Gatak
Kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan yang mempunyai
daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat
meliputi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan
yang dilaksanakan di dalam maupun di luar gedung.
Sarana yang tersedia untuk memberikan pelayanan meliputi :
a. Fasilitas atau sarana pelayanan langsung (medis dan keperawatan)
baik yang berupa aset maupun bahan medis habis pakai
b. Fasilitas atau sarana penunjang untuk administrasi
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
q. Gudang obat dalam keadaan kering dan bersih, rak tidak berdebu,
lantai disapu dan tembok dalam keadaan bersih
r. Ada catatan obat kadaluwarsa, rusak dan hilang
s. Tersedia kartu stok dan buku permintaan dam pengeluaran obat
Proses penyimpanan obat dilakukan di Gudang Obat Puskesmas,
penyimpanannya dengan cara menempatkan obat-obatan yang diterima
pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang
dapat merusak mutu obat.
Adapun langkah-langkah penyimpanan obat sebagai berikut :
a. Petugas menerima droping dari GFK
b. Petugas menerima obat yang datang sesuai surat kirim barang
c. Petugas menyusun obat dirak, dipisahkan menurut bentuk sediaan
d. Petugas menata obat yang kadaluwarsanya lebih awal atau yang
diterima lebih awal digunakan dahulu, dan dicatat dalam kartu stok
e. Petugas menyusun obat dalam kemasan besar di dalam lemari obat
secara rapi
f. Petugas menyimpan obat narkotika dan psikotropika dilemari yang
memiliki kunci dua
g. Petugas memisahkan obat pemakaian dalam dengan obat-obatan
untuk pemakaian luar
h. Petugas menyimpan vaksin dalam lemari es
i. Petugas mencatat obat yang masuk pada kartu stok untuk setiap
jenis obat
5. Distribusi Obat di Puskesmas Ngawen
Proses distribusi obat di Puskesmas Ngawen meliputi distribusi
obat kepada pasien dengan memberikan obat berdasarkan resep dokter
dan distribusi obat ke Sub Unit (Pustu, Polindes, Puskesling)
Adapun proses penyerahan obat ke pasien dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Petugas menerima resep dari pasien BP Umum, KIA/KB, Gigi
b. Petugas membaca resep dan memahami isi resep
28
29
29
30
30
31
31
32
a. Laporan Harian
1) Setelah resep dipisahkan antara kelompok pasien umum dan
BPJS, kemudian dicatat dalam C2/Catatan Harian
Pengeluaran Obat dan dimasukkan dalam R7/Register Obat
2) Setiap pengeluaran obat Psikotropika dicatat dalam buku
khusus untuk psikotropika yang meliputi nomor, tanggal,
nama pasien, umur dan alamat pasien serta jumlah obatnya
3) Setiap pengeluaran dan pemasukkan obat/barang dicatat
dalam kartu stok
4) Penggunaan obat generik, obat paten, antibiotik dan jumlah
resep di rekap tersendiri menggunakan blangko khusus
b. Laporan Bulanan
1) Mencatat atau merekap laporan dari Sub Unit (Pustu dan
PKD) dan mencatat kebutuhan obat dari BP, KIA, Gigi ke
dalam R7/Register Obat dan mengajukan ke Kepala
Puskesmas kemudian melaporkan ke Gudang Farmasi Klaten
dengan menggunakan form LPLPO
2) Melaporkan pemakaian obat psikotropika dengan
menggunakan form khusus psikotropika
3) Melaporkan penggunaan obat generik, obat paten, injeksi,
antibiotik, dan jumlah resep
c. Laporan Tahunan
Dalam laporan tahunan di Puskesmas Ngawen dilakukan
dengan merekap pemakaian obat di Puskesmas dalam setahun
kemudian dimasukkan dalam form seperti form LPLPO.
32
33
Gudang
Farmasi kab.
Klaten
Puskesmas Puskesmas
pembantu dan
sub unit lain
Pelaporan
LB4
Pelaporan daftar
penerimaan dan
penggunaan obat
Daftar permintaan/
Penggadaan
penyerahan obat
33
34
34
35
BAB IV PEMBAHASAN
BAB IV
PEMBAHASAN
35
36
36
37
37
38
3. Penanganan limbah
Penanganan limbah di Puskesmas Ngawen ada 2 macam yaitu :
a. Limbah non infeksius
Untuk pengelolaan limbah non infeksius Puskesmas Ngawen
bekerja sama dengan Unit Pengelola Sampah dan Limbah Pemerintah
Kabupaten Klaten berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak Kerja
No.602.1/084/2014.
Limbah non infeksius dikumpulkan di Puskesmas Ngawen, jika
sudah terkumpul banyak kemudian akan diambil oleh Unit Pengelola
Sampah Kabupaten Klaten dengan membayar biaya jasa pelayanan.
b. Limbah infeksius
Untuk pengelolaan limbah infeksius bekerjasama dengan PT. Raja
Ampat Nusantara, berdasarkan surat perjanjian kerjasama Nomor
001/LB3/PuskesmasNgawen-RAN/XII/2014.
Berikut ini prosedur pengelolaan limbah infeksius di Puskesmas
Ngawen :
1) Puskesmas Ngawen memberitahukan kepada PT. Raja Ampat
Nusantara mengenai jumlah limbah infeksius yang dapat diangkut
2) Puskesmas Ngawen mengeluarkan berita acara serah terima limbah
kepada pihak berwenang setiap kali melakukan pengeluaran limbah
infeksius
3) Puskesmas Ngawen membayar biaya jasa pelayanan kepada PT.
Raja Ampat Nusantara
4) Jika sudah membayar sesuai dengan kesepakatan yang telah
disetujui masing-masing pihak, maka pengangkutan limbah dapat
dilakukan
38
39
39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
40
BAB V
A. KESIMPULAN
40
41
B. SARAN
41
DAFTAR PUSTAKA
42
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1992. Pedoman kerja Puskesmas Jilid II. Jakarta : DepKes RI.
42
43
LAMPIRAN
LAMPIRAN
43
44
BERITA ACARA
NO : 440/ / IV / 2015-05-07
Pada hari ini Selasa Tanggal 7 April 2015 yang bertanda tangan dibawah ini ;
Demikian berita acara ini dibuat, agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Menyetujui / Mengetahui
44
45
45
46
PUSKESMAS NGAWEN
KARTU STOK
NAMA : …………………………..
SATUAN : …………………………..
CODE : …………………………..
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
Lampiran 16 : Etiket
61
62
Lampiran 17 : Resep
62
63
Lampiran 18 : Rujukan
63
64
64
65
65
66
66
67
67