Oleh :
15040091
BANTEN
2019
PROPOSAL SKRIPSI.
Oleh :
15040091
BANTEN
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh:
15040091
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan rahmatnya
Terwujudnya proposal skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik ide–ide, maupun pikiran.
1. Nita Rusdiana, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku ketua Sekolah Tinggi Farmasi
3. M.Zaky, S.Si., M.Farm.,Apt, selaku dosen utama yang dengan sabar telah
ii
5. Ayah tercinta Jumardi dan almarhumah ibunda tercinta Ernawati yang
ini.
8. Seluruh pihak yang terlibat dan tidak bisa disebutkan satu persatu dalam
Penulis menyadari bahwa proposal ini msih jauh dalam kesempurnaan, oleh
karenan itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
iii
DAFTAR ISI
iv
II.12. Kerangka Konsep ......................................................... 59
II.13. Hipotesis .................................................................... 60
LAMPIRAN .............................................................................................. 80
v
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Formulasi sediaan sabun cair ekstrak buah strawberry ......... 68
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
DAFTAR SINGKATAN
UV - A : Ultraviolet A
OH : Hidroksida
pH : Power of Hydrogen
Cm : Centi meter
µg : Mikrogram
g : Gram
Ca : Calsium
RI : Republik Indonesia
Cu : Cuprum
C : Celcius
C2H5OH : Etanol
ix
kPa : Kilopascal
Cp : Canadian Press
ROOR : Peroksida
Kkal : Kilokalori
HOCI : Hipoklorit
Nm : Nanometer
OH : Hidroksida
x
BAB I
PENDAHULUAN
Tjandrawinata, 2017).
1
keringat dan pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari
pertahanan terhadap tekanan dan infeksi dari luar (Kasenda, Paulina dan
Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan
penuaan dini, serta penyakit degeneratif lainnya. Oleh karena itu, tubuh
2
Antioksidan adalah zat yang dapat menunda, memperlambat, dan
yang dipicu oleh dua kondisi umum, yaitu kurangnya antioksidan dan
antioksidan dalam tubuh tidak memadai, maka daya tahan tubuh akan
menurun dan proses penuaan dini akan terjadi. Oleh sebab itu,
kandungan fitokimia yang tinggi (Wang dan Lin, 2000), seperti asam
3
anti alergi, antimutagenik, antimikroba, dapat menghaluskan kulit,
garam natrium atau kalium dari asam lemak rantai panjang yang disebut
sabun. Sabun dihasilkan dari dua bahan utama yaitu alkali dan
2015).
Sabun mandi cair adalah sediaan pembersih kulit yang dibuat dari
bahan dasar sabun dengan penambahan bahan lain yang diizinkan dan
padat oleh masyarakat sekarang ini, karena sabun cair lebih higienis
4
Yulianti, Damas Anjar Nugraha, 2015).
sediaan memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 52.29 ppm dan
DPPH) lebih rendah daripada anggur merah dan infus teh, tetapi
5
sebanding dengan kapasitas antioksidan dari anggur putih dan minuman
DPPH.
antioksidan ?
6
3. Untuk mengetahui konsentrasi sabun mandi cair ekstrak etanol
antioksidan.
1. Bagi peneliti
picrylhydrazil).
2. Bagi Institusi
3. Bagi Masyarakat
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Discotyledonae
Ordo : Rosales
8
Famili : Rosaceae
Genus : Fragaria
struktur akar tanaman yang terdiri atas pangkal akar, batang akar,
dengan bentuk yang mungil, menarik, serta rasa yang manis dan
9
Buah strawberry mengandung banyak air dan serat,
2015).
10
memberikan warna merah yang menarik, tetapi juga berfungsi
dan sukrosa, asam organic ( asam sitrat dan asam fenolik ) serta
11
ditemukan dalam buah delima, raspberry merah dan hitam,
(Recsanti, 2009).
12
cukup banyak dan mineral lainnya yang juga bermanfaat bagi
13
dari satu gugus hidroksi pada cincin aromatik disebut polifenol.
2015).
A. Antosianin
2015)
14
Gambar II.I.5 Struktur Antosianin
B. Ellagic Acid
pada bagian biji, daun, dan daging buah. Kandungan dalam daun
15
C. Kaempfenol, Quercetin dan Catechin
D. Vitamin C
yang larut dalam air. Secara alami bentuk vitamin C adalah isomer
16
Antioksidan vitamin C mampu bereaksi dengan radikal bebas,
A. Flavonoid
dalam air dan dapat diekstraksi dengan etanol 70%. Pada penyarian
lebih lanjut digunakan petroleum eter (PE), etanol 80%, dan pelarut
2006).
17
Efek flavonoid terhadap organisme sangat banyak
18
Gambar A. Struktur Flavonoid
B. Monoterpen
bentuk senyawa ini, yaitu siklik dan asiklik, banyak didapat secara
tersebar luas dalam tumbuhan, tetapi tidak spesifik untuk satu jenis
19
monoterpen juga terdapat pada beberapa Briofita dan fungi.
pada gambar
C. Seskuiterpen
20
banyak dijumpai dalam tumbuhan adalah farnesol yang merupakan
pipitzahuac).
siklik yang terbentuk pada proses dehidrogenasi, selain itu ada juga
21
D. Steroid
senyawa non polar dan karena itu dapat dipisahkan dari komponen
22
A. Tanin
23
bermanfaat untuk diet manusia dan pengontrol kolesterol. Tetapi
2006).
tidak larut dalam pelarut non polar. Senyawa ini paling cocok
95 % (Prianingrum, 2006).
24
Gambar F. Struktur Triterpenoid
II.2 Simplisia
spontan keluar dari tumbuhan atau isi sel yang dengan cara tertentu
25
II.3 Ekstraksi
3. Proses ekstraksi.
4. Ukuran partikel.
a. Maserasi
26
Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia
( kamar ).
b. Perkolasi
a. Refluks
b. Soxhlet
27
Soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang
c. Digesti
temperatur 40 – 50 oC.
d. Infusa
e. Dekok
28
konstituen yang stabil terhadap panas dengan cara direbus
a. Susut pengeringan
b. Bobot jenis
29
c. Kadar air
d. Kadar abu
terbentuknya ekstrak.
e. Sisa pelarut
30
Sedangkan untuk ekstrak cair menunjukkan jumlah
f. Residu pestisida
h. Cemaran mikroba
31
mikroba non patogen melebihi batas yang ditetapkan
2. Parameter Spesifik
a. Identitas
b. Organoleptik
yang sederhana.
secara gravimetri.
32
II.4 Radikal Bebas
33
dalam sel oleh mitokondria, lisosom, endoplasmic
34
oksidasi pada lemak, protein dan kerusakan DNA.(Inggrid,
2015)
a) Inisiasi
(Umar, 2014)
b) Propagasi
35
suatu reaksi pengabdian diri ( self perpetuating )
selanjutnya.(Umar, 2014)
c) Terminasi
36
yang mudah terurai menjadi radikal bebas dapat
37
pikrilhidrazil ), yaitu suatu senyawa organik yang
II.5. Antioksidan
38
efektif, produk radikal bebas senyawa –
x100%
39
Berdasarkan sumbernya, antioksidan digolongkan
a) Antioksidan primer
Yenrina, 2015)
(Umar, 2014).
b) Antioksidan sekunder
40
Antioksidan sekunder disebut juga antioksidan
(Umar, 2014).
c) Antioksidan tersier
41
diperoleh dari hasil sintesa reaksi kimia ) dan antioksidan
42
mengkatalisis reaksi oksidatif lewat sejumlah cara.
43
yang tidak lagi membuat pemasukan baru dalam
(Umar, 2014)
kuning.(Umar, 2014)
44
c. Metode FRAF ( benzie dan strain, 1996 )
II.6. Kulit
Gandasasmita, 2009).
45
Gambar II.6 Anatomi Kulit
46
merupakan salah satu mekanisme pengaturan suhu tubuh.
1. Proteksi
2. Absorpsi
47
Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh
3. Ekskresi
4. Pengindra (sensori)
6. Pembentukan pigmen
7. Keratinasi
48
Proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk
8. Produksi vitamin D
9. Ekspresi emosi
II.7. Sabun
49
karboksilat (RCOONa), dimana gugus R bersifat hidrofobik
Sriyanto, 2013).
50
pada bagian kepala yang nantinya akan menarik kotoran
51
Gambar II.7.2 Monomer surfaktan yang membentuk
52
pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium
water (bukan air sadah), tetapi dalam hard water (air sadah)
53
II.7.5 Formula Sabun
2006).
bahan-bahan berikut:
54
adanya kombinasi dengan surfaktan nonionik atau
2015).
55
tersebut (Karsheva, M., Georgiva, S.,dan Handjiva,
S., 2007).
56
d. Pengawet merupakan bahan yang digunakan untuk
(Apgar, 2010).
a. Organoleptis
57
bentuk, warna, dan bau sediaan Menurut SNI, standar
b. pH
2014).
dkk, 2009).
c. Viskositas
58
(Sinko, 2011). Menurut Shmitt (1996) viskositas
2015).
d. Daya Bersih
e. Daya Busa
59
2010). Akibat adanya densitas yang signifikan antara
60
II.8 Uji Aktivitas Antioksidan Dengan Metode DPPH
61
Gambar II.11 Mekanisme Penghambatan Radikal
DPPH
sangat kuat jika nilai IC50 kurang dari 50 µL/mL, kuat jika
62
adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditranmisikan
63
a. Sumber – Sumber Lampu
b. Monokromator
melewati spektrum.
c. Optik – Optik
64
1. Vitamin C ( FI III, 1979 Hal. 47 )
65
dalam eter P dan dalam eter minyak
tanah P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terisi
penuh.
Khasiat : Zat tambahan
66
karbon dioksida dengan air dengan pembentukan kalium
karbonat.
Nama Lain : potassium hidrovida
Nama Kimia : Kalium hidroksida
Struktur Kimia :K–OH
Rumus Molekul : KOH
Berat Molekul : 56,11
Pemerian : Massa berbentuk batang, pelet atau
bongkahan, putih, sangat mudah
meleleh basah.
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air, dalam 3
bagian etanol ( 95 % ) P, sangat
mudah larut dalam etanol mutlak P
mendidih.
pH : 13,5
Penyimpanan : Harus disimpan di kedap udara,
wadah non logam ditempat sejuk dan
kering.
67
berwarna yang tidak melebur hingga
suhu mencapai lebih kurang 20O.
Kelarutan : Dapat campur dengan air, dan
dengan etanol ( 95% ) P; praktis
tidak larut dalam kloroform P.
Dalam eter P dan dalam minyak
lemak.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : Zat tambahan.
8. Carbopol (Carbomer)
68
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam
etanol ( 95% ) P, larut dalam
kloroform P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Khasiat : Pengental
9. Purified Water
69
Terdapat beberapa penelitian relevan tentang buah
Meliana, 2016).
al., 2017)
70
Raspberry Leaves”. Kapasitas antioksidan infus daun
2011).
II.16 Hipotesis
yang terbaik.
71
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Fragaria x ananassa ).
72
Objek penelitian ini adalah ekstrak etanol 96% buah
dan 2%. Lalu dilakukan uji organoleptis, uji nilai pH, uji
tinggi busa, uji viskositas, uji bobot jenis, dan uji jumlah
Banten.
lain : salah satu set alat destilasi, satu set alat freeze dryer,
73
pendingin, piknometer, timbangan digital, beaker glass 100
analisis.
74
organoleptis, tinggi busa, bobot jenis, viskositas, uji nilai
III.3.3Variabel terkendali
mandi cair.
75
yang dilakukan peneliti mencari literature dan buku – buku
76
yang akan dilakukan. Semua referensi yang digunakan
Muhammadiyah Tangerang.
77
Determinasi dilakukan untuk memastikan kebenaran
78
III.5.4 Skrinning Fitokimia
a. Identifikasi Flavonoid
b. Identifikasi Steroid
80
terbentuknya cincin merah ( Mandal dan
Ghasal,2012 ).
c. Identifikasi Triterpenoid
Ghasal,2012 ).
d. Identifikasi Saponin
e. Identifikasi Tanin
81
diambil 30 ml, ditambahkan beberapa tetes besi
82
5. Formulasi Sabun Cair
83
perhitungan. Masukkan minyak zaitun kedalam gelas kimia,
a. Uji Organoleptisk
b. Uji pH
meter.
84
phenolphtalein. Panaskan diatas penangas air memakai
merah.
d. Uji Viskositas
e. Tinggi Busa
bengkak ).
85
f. Bobot Jenis
perbandingan konsentrasi 100 µl, 500 µl, 1000 µl, 1250 µl.
516 nm.
Larutan DPPH
86
larutan DPPH, kemudian masukkan ke dalam labu ukur 10
Terhadap DPPH
87
gelombang 516 nm. Dihitung persen peredaman yang
menggunakan rumus :
Serapan kontrol
dkk., 2013 ).
% Inhibisi = Ac – As x 100%
Ac
Keterangan :
88
regresi linear, konsentrasi sampel sebagai sumbu x dan nilai
89
III.9 Skema Rencana Kerja
Ekstrak cair
Uji evaluasi sediaan sabun cair meliputi Organoleptik, pH, kadar asam lemak
bebas, tinggi busa, viskositas, dan bobot jenis.
Uji DPPH
Analisis Data
90
Tabel III.12 Rencana Penelitian
Penyusunan proposal √
Observasi + Orientasi √
Pengambilan data √
Pengolahan data √
Penyusunan pembahasan √
Kseimpulan √
91
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, L. et al. (2017) “Formulasi dan Evaluasi Sabun Mandi Cair dengan
Ekstrak Tomat ( Solanum Lycopersicum L .) sebagai Antioksidan Formulation
and Evaluation of Herbal Liquid Soap Containing Tomatoes ( Solanum
lycopersicum L .) as Antioxidants,” jurnal ilmiah farmasi, 4, hal. 1–7.
Buřičová, L., Andjelkovic, M. dan Čermáková, A. (2011) “Antioxidant Capacity
and Antioxidants of Strawberry , Blackberry , and Raspberry Leaves,” jurnal
ilmiah farmasi, 29(2), hal. 181–189.
Cordenunsi, B. R. et al. (2005) “Food Chemistry Effects of temperature on the
chemical composition and antioxidant activity of three strawberry cultivars,”
jurnal ilmiah farmasi, 91, hal. 113–121. doi: 10.1016/j.foodchem.2004.05.054.
Deni Anggraini, Armon Fernando, N. E. (2017) “FORMULATION OF
ANTIOXIDANT LOTION STRAWBERRY (Fragaria Ananassa) FRUIT
EXTRACT,” jurnal ilmiah farmasi, 14(02), hal. 1–9.
Hangga Damai Putra Gandasasmita (2009) “PEMANFAATAN KITOSAN DAN
KARAGENAN PADA PRODUK SABUN CAIR,” jurnal ilmiah farmasi, hal.
36–38.
Inggrid, M. (2015) “Disusun Oleh :,” AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN
SENYAWA BIOAKTIF DALAM BUAH STROBERI. Parahyangan: Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan,
hal. 1–62.
Kasenda, jessica ch, Paulina, Y. V. Y. dan lolo astuty, W. (2016) “CAIR
EKSTRAK ETANOL DAUN EKOR KUCING ( Acalypha hispida Burm . F )
TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus,”
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi, 5(3), hal. 40–47.
Prianingrum, E. D. (2006) “EFEK ANTI INFLAMASI EKSTRAK ETANOL
DAUN SENGGANI (Melastoma polyanthum Bl.) PADA MENCIT PUTIH
BETINA,” jurnal ilmiah farmasi, hal. 1–143.
Prof.Dr. Ir. Kesuma Sayuti, MS Dr. Ir. Rina Yenrina, Ms. (2015) ANTIOKSIDAN
ALAMI dan SINTETIK. 1 ed. Diedit oleh D. F. S. Y. Padang: Tuty Anggraini,
STP, MP, Ph D.
Rahayu, P., Agustina, L. dan Tjandrawinata, R. R. (2017) “Tacorin , an extract
from Ananas comosus stem , stimulates wound healing by modulating the
expression of tumor necrosis factor a , transforming growth factor b and matrix
metalloproteinase 2,” jurnal ilmiah farmasi, 7, hal. 1–9. doi: 10.1002/2211-
5463.12241.
Rahmatika, A. (2017) “FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL 70% DAUN ASHITABA (Angelica
88
keiskei Koidz) DENGAN SETIL ALKOHOL SEBAGAI STIFFENING
AGENT.” jakarta: FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI FARMASI, hal. 1–105.
Recsanti, D. (2009) “PENGARUH PEMBERIAN JUS STROBERI TERHADAP
KERUSAKAN HISTOLOGIS HEPATOSIT MENCIT AKIBAT PEMBERIAN
ASETAMINOFEN.” Surakarta: FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SEBELAS MARET, hal. 1–57.
RI, D. K. dan DIREKTORAT (2000) PARAMETER STANDAR UMUM
EKSTRAK TUMBUHAN OBAT. 1 ed. Jakarta: DEPARTEMEN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERA,L PENGAWASA.N OBAT DAN MAKANAN
DIREKTORAT PENGAWASAN OBAT TRADISIONAL.
Rika Yulianti, Damas Anjar Nugraha, L. N. (2015) “FORMULASI SEDIAAN
SABUN MANDI CAIR EKSTRAK DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon
aristatus (Bl) Miq.),” jurnal ilmiah farmasi, (2), hal. 1–11.
Rival Ferdiansyah, Revika Rachmaniar, Haruman Kartamihardja, Elisabeth
Meliana, N. N. S. (2016) “FORMULASI KRIM SARI BUAH STROBERI
(Fragaria X ananassa D.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN,” jurnal ilmiah farmasi, 5,
hal. 1–13.
Umar, I. (2014) “FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN
KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN BOTTO’-BOTTO’ (Chromolaena odorata
L.) dengan METODE DPPH.” Makassar: FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR, hal. 1–78.
Utama, R. F. (2017) “FORMULASI DAN UJI EFEK ANTI – AGING DARI
KRIM MENGANDUNG EKSTRAK KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus
aurantifolia (Christm. & Panzer) Swingle).” Medan: PROGRAM STUDI
SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA MEDAN, hal. 1–115.
89