PENGAWET
Esti Hendardi
Istilah yang berkaitan dengan proses peniadaan
mikroba ( The Pharmaceutical Codex 1994)
DESINFEKSI:
Proses peniadaan mikroba dengan cara mematikan
atau menyingkirkan mikroorganisme mikroba semua
pencemar mikroba vegetatif, tapi tidak menghancurkan
spora bakteri.
STERILITAS:
Keadaan mutlak bebas dari semua bentuk
mikroorganisme hidup (freedom from all viable forms of
life). Jadi istilah bahan kimia pensteril bukan sinonim
dari desinfektan.
STERILISASI:
Proses untuk menghasilkan keadaan yang steril yaitu
tidak adanya mikroorganisme yang hidup, termasuk
bentuk sporanya.
STERIL didefinisikan sebagai keadaan yang bebas dari
semua mikroorganisme hidup.
OBJECTIONABLE:
Mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit atau
adanya akan mempengaruhi fungsi obat atau
kerusakan sediaan.
Mikroba objectionable yang sebaiknya tidak terdapat
dalam sediaan: Pseudominas putida, P. maltophilla,
Proteus mirabilis, Serratia marcescens, Klebsiella sp.,
Actinobacter anitratus, Candida sp dsb.
OPPORTUNISTIC PATOGEN:
Mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit atau
infeksi pada situasi lingkungan tertentu. Beberapa
mikroba opportunistic termasuk objectionable.
- PENGAWET adalah suatu bahan yang dapat merusak
atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme
yang mengkontaminasi suatu sediaan
Pembentukan gas
Hidrolisis
Perubahan warna dan bau
Perubahan pH
Emulsi pecah, dll
Perubahan
Stabilitas
Efektivitas
Toksisitas
Aseptabilitas
PERTIMBANGAN MENAMBAHKAN PENGAWET
1. Berspektrum luas
2. Tercampurkan dengan komponen lain.
3. Tidak berbau
4. Stabil
5. Tidak toksik
6. Tidak iritan dan sensitizer
7. Larut dalam air
8. Efektif dalam dosis kecil
Tabel. Pengawet yang digunakan pada produk farmasi
Pengawet Konsentrasi (%)
Emulsi
Benzalkonium chlorid 0,005- 0,02
Benzethonium chlorid 0,005-0,02
Benzoic acid dan garamnya 0,1-0,3
Cetylpiridinium chlorid 0,01-0,02
Cetyltrimethyl ammonium chlorid 0,01-0,02
Chlorhexidin dan garamnya 0,01-0,1
Chlorobutanol 0,5
P-Chlorometaxylenol 0.05-0,1
lanjutan
Pengawet Konsentrasi
Cresol 0,3-0,5
Imidiazolidinyl urea 0.05-0,5
Parabens: benzyl, butyl, methyl, propyl 0,001-0,2
Phenol 0,2-0,5
Phenylmercuric acetat 0,002-0,005
Pheniylmercuric nitrat 0,002-0,005
Propionic acid and salts 0,125-2
Sorbic acid and salts 0,05-0,2
Thimerosal 0,005-0,02
lanjutan
Pengawet Konsentrasi
Liquids
Benzalkonium chloride 0,004-0,02
Benzoic acid and salts 0,-0,3
Benzyl alcohol 1,0
Chlorobutanol 0,5
Chlorocresol 0,05-0,1
Cetylpyridiumchloride 0,01-0,02
Ethanol 15
Nitromersol 0,001-0,1
Parabens 0,001-0,2
lanjutan
Pengawet Konsentrasi
Phenol 0,2-0,5
-Phenyl phenol 0,005-0,01
-Phenyl phenol 0,2-1
Phenylmercuric acetate/nitrate 0,002-0,005
Sorbic acid and salts 0,05-0,2
Thimerosal 0,001-0,1
Ointments/creams
Benzyl alcohol 1
Parabens 0,001-0,2
lanjutan
Pengawet Konsentrasi
Parenterals
Benzalkonium chloride 0,01
Benzethonium chloride 0,01
Benzyl alcohol 2,0
Chlorobutanol 0,25-0,5
Cresol 0,1-0,3
Chlorocresol 0,3-0,5
P-Hydroxybenzoate esters
Butyl 0,015
Methyl: 0,18
lanjutan
Pengawet Konsentrasi
P-Hydroxypropylbenzoate 0,02
Metacresol 0,1-0,25
Myristylgamma picolinium chloride 0,17
Phenol 0,5
Phenylmercuric nitrate 0,002
Thimerosal 0,01
Tabel Pengawet yang biasa digunakan sediaan cair peroral
-Donor formaldehida
Bronopol Larut Dibawah 6 0,01-0,1
Dowicil Larut 4-10 0,02-0,3
Germal Larut 4-10 0,1-0,5
Catatan:
Bronopol: 2-nitro-2 bromo-1, 3-propanediol
Dowicil : 1-(chloroallyl)-3,5,7-triazo-nia adamantane chloride
Germall : N,N-methylene-bis-[N’-(hydroxymethyl)-2,5-dioxo-4-imidazaolidinyl)
-urea]
Phenonip : kombinasi ester p-hydroxybenzoic acid dan phenoxyethanol
Myacide : 2,-4-dichlorobenzyl alcohol
R adalah rasio antara pengawet total dalam fase air terhadap pengawet bebas pada
fase tersebut
PENGAWET IDEAL
1. Derajat keasaman, pH
a. pH pertumbuhan mikroba
b. Derajat disosiasi
2. Interaksi Pengawet & senyawa lain
a. Makromolekul/surfaktan
b. Wadah
3. Partikel padat
4. Kelarutan dan koefisien partisi
5. Konsentrasi dan pengenceran
PENGAWET CAMPURAN
1. pH pertumbuhan mikroba
2. pH disosiasi, pengawet asam/basa
a. Efektif bentuk tak terdisosiasi
b. Asam benzoat efektif pH 5
INTERAKSI PENGAWET
1. Makromolekul/Surfaktan
a. Surfaktan kationik
- Efek kuat anti mikroba
- Paling efektif pada C 12-14
b. Surfaktan anionik dan sabun
- Konsentrasi tinggi efek sedang
c. Surfaktan non ionik
- Menurunkan efek pengawet
2. Kemasan
Adsorpsi pengawet oleh wadah, terutama
wadah plastik.
PARTIKEL PADAT
1. Mekanisme
- Adsorpsi
- Pertukaran ion
2. Tergantung pada
- Sifat partikel
- Tipe pengawet
- pH sistem
- Surfaktan (ditambahkan pengawet
belum partikel dilapisi)
KELARUTAN & KOEFISIEN PARTISI
KONSENTRASI
Cara penyelesaian:
Lihat pH efektivitas Na Benzoat misal di HPE adalah pH
2-5 dengan konsentrasi 0,02-0,5%. Asam benzoat pKa
4,19
Terion
pH pKa log
Takterion
Terion
6 4,19 log
Takterion
Terion
1,81 log
Takterion
Terion
64,5654
Takterion
PUSTAKA