Anda di halaman 1dari 24

BAHAN TAMBAHAN

SEDIAAN NON STERIL


PENGERTIAN
Bahan tambahan (eksipien) adalah bahan2 yg
ditambahkan ke dlm sediaan, dgn tujuan utk
mencapai keadaan optimal sediaan tersebut

• Bahan tambahan ini penting digunakan, apabila


sediaan akan disimpan dalam waktu yang lama
• Apabila tdk digunakan, maka sediaan akan tidak
memenuhi persyaratan
SYARAT2 BAHAN TAMBAHAN

1. Harus bersifat inert ; artinya tidak berkhasiat


2. Tidak beracun
3. Tidak mempengaruhi khasiat zat aktif (obat)
4. Tidak mengganggu penetapan identitas dan
kadar dari zat aktif
5. Kompatibel tersatukan dlam sediaan
MACAM - MACAM ZAT TAMBAHAN
YG UMUM DLM. SED. NON SOLID

1. Zat pengawet
2. Zat pendapar pH
3. Zat antioksidan
ZAT PENGAWET
Yaitu zat yang berfungsi untuk mencegah
pertumbuhan mikroorganisme dalam sediaan

Adanya mikroorganisme ini dapat sebabkan :


- rusaknya produk sediaan
- bahaya kesehatan pasien
→ khususnya utk produk farmasi steril
Latar belakang

• Mikroorganisme dapat tumbuh dalam sediaan


yang mengandung air
• Pertumbuhan akan semakin subur dengan adanya
nutrien dalam sediaan, seperti : amilum, protein,
vitamin, tragakan, PGA
• Namun beberapa mikroba dapat tumbuh dalam
air tanpa nutrien
Penggunaan Zat Pengawet
• Terutama untuk sediaan yang bersifat dosis ganda
(multiple dose) ; yaitu sediaan yang penggunaan
nya tidak sekali pakai habis, namun 1 sediaan tsb
harus digunakan berulang2 kali
→ sehingga terjadi buka tutup wadah
• Pada sediaan seperti ini, kontaminasi mikroba
sangat mungkin terjadi
• Penggunaan pengawet bukanlah untuk
menggantikan proses produksi obat yg tidak
memenuhi ketentuan CPOB
• Kecenderungan dunia saat ini : utk obat, kosmetik,
& makanan, tidak pakai pengawet
Kriteria Zat Pengawet

• Efektif mencegah pertumbuhan mikroba


→ memiliki spektrum luas (dpt mengatasi
berbagai jenis mikroba)
• Cukup larut dalam air, serta terlarutnya banyak dlm
bentuk tdk terion (shg mampu menembus
membran lipid sel mikroba)
• Tidak bersifat toksik, tidak timbulkan sensitivitas
• Stabil selama penyimpanan sediaan (tidak
mengalami penguraian kimia)
• Kompatibel (menyatu/sesuai) dgn seluruh
komponen dlm sediaan
Beberapa strategi penggunaan pengawet
1. Menggunakan kombinasi pengawet
- Satu pengawet sulit utk dpt mengatasi
berbagai jenis mikroba
- Sehingga diperlukan campuran pengawet

2. Memilih pH sediaan
- pengawet disyaratkan harus larut dlam air
(karena mikroba tumbuh di air ini), serta bentuk
terlarutnya harus banyak yg bukan terion (agar
dpt menembus membran sel mikroba)
- Maka, untuk memperoleh pengawet dgn
kriteria itu, diperlukan penetapan nilai pH
sediaan. Berdasarkan rumus sbb :
Contoh2 pengawet

NAMA ZAT KADAR MAX.

Benzalkonium klorida (BAK) 0,3 %


Setiltrimetil ammonium bromida 1%
Benzil alcohol 1%
Klorbutanol 0,5 %
Klorkresol 0,1 %
Fenol 0,5 %
Metil paraben (Nipagin) 0,3 %
Propil paraben (Nipasol) 0,3 %
Fenil merkuri nitrat 0,01 %
Tiomersal 0,1 %
Asam sorbat 0,5 %
Klorheksidin (CHDNE) 0,1 %
Inkompatibilitas pengawet

• Dengan zat aktif


• Dengan zat lain dlm sediaan
• Dengan wadah
Inkompatibilitas pengawet dengan zat aktif

a) Pengawet benzalkokium klorida (BAK) akan


bereaksi kimia dgn obat2 senyawa : nitrat,
salisilat, serta dgn surfaktan golongan anionik
b) Pengawet golongan raksa akan bereaksi dengan
senyawa halogen
c) Pengawet turunan paraben akan bereaksi
dengan surfaktan gol. non ionik, serta dgn
senyawa polimer
Inkompatibilitas pengawet dengan zat tambahan lain

a) Pengawet klorheksidin akan diadsorpsi oleh


tragakan
b) Pati (amilum) akan mengadsorpsi pengawet
klorheksidin dan asam sorbat
c) Pektin akan menurunkan aktivitas pengawet BAK
d) Metilselulosa akan berinteraksi dgn pengawet
BAK dan setilpiridinum klorida
Inkompatibilitas pengawet dengan zat wadah

a) Beberapa mikroba dapat diserap oleh wadah


berbahan gelas. Akibatnya, mikroba tsb menjadi
resisten thd pengawet yg ada.
c/o mikroba yg diserap permukaan gelas : Ps.
Aeruginosa, Stap. Aureus, dan E.Coli
b) Beberapa jenis pengawet dpt diserap oleh wadah
berbahan plastik. Akibatnya, kadar pengawet tsb
menjadi menurun dlm sediaan.
c/o pengawet yg. diserap plastik : paraben,
turunan merkuri, klorbutanol
c) Penutup wadah berbahan karet akan menyerap
beberapa pengawet yg sifatnya larut dlm lipid.
contohnya : pengawet fenil merkuri nitrat akan
diserap oleh karet lebih banyak daripada
pengawet fenol
Cara mengatasi hal ini : penutup karet dijenuhkan
dulu terhadap pengawet (misalnya dengan
menggodognya dgn larutan pengawet)
Uji efektivitas pengawet dlm sediaan :

Sampel produk yg Produk kontrol ; yg tdk


mengandung pengawet mengandung pengawet

didiamkan pada area yg


mengandung mikroba

tdk ada ada pertumbuhan


pertumbuhan mikroba mikroba
ZAT ANTIOKSIDAN

Yaitu zat yang berfungsi untuk mencegah reaksi


oksidasi dari zat-zat dalam sediaan

Adanya reaksi oksidasi ini dapat sebabkan :


- berubahnya senyawa (molekul) zat yg teroksidasi
menjadi senyawa lain, sehingga ia tdk dpt berfungsi
lagi
Sumber-sumber reaksi oksidasi

• O2 (oksigen) di udara
• Sinar UV
• Logam-logam berat
• Enzim yang dihasilkan oleh mikroba
Contoh2 obat yang dapat teroksidasi

• Adrenalin
• Ametokain
• Fenilefrin
• Fisostigmin
• Sulfasetamid
• Minyak-minyak → dpt teroksidasi
menjadi tengik
Contoh2 bahan antioksidan

Yang bersifat larut dalam air :


- Propil galat
- Vitamin C (asam askorbat)
- Natrium metabisulfit

Yang bersifat larut dalam minyak :


- BHT (butil hidroksi toluen)
- BHA (butil hidroksi anisol)
- Vitamin E (tokoferol)
Uji efektivitas antioksidan dlm sediaan :

Sampel produk yg Produk kontrol ; yg tdk


mengandung antioksidan mengandung antioksidan

didiamkan pada oven


selama 56 hari
Oven Test

tdk ada ada


pembentukan aldehid pembentukan
(tengik) aldehid (tengik)
ZAT PENDAPAR pH
• Definisi pendapar pH :
Yaitu zat yang dapat menjaga nilai pH sediaan
tetap pd nilai tertentu

• Tujuan pendaparan pH sediaan :


Agar tidak terjadi peruraian senyawa obat.
Hal ini karena beberapa obat dapat mengalami
peruraian kimia pada suatu pH tertentu.
Contoh reaksi peruraian obat
pada pH tertentu

Peruraian kimia prokain HCl (pd pH basa) :

Anda mungkin juga menyukai