PARENTERAL
PENDAHULUAN
Formulasi suatu sediaan parenteral memerlukan
pengetahuan yang luas tentang prinsip-prinsip fisika,
kimia dan biologi serta keahlian menerapkan tersebut
Persamaan Nersnst :
RT (Oksidator )
E = E0 - ---- log -------------
2 (Red)
T = Suhu absolut
E0 = potensial oksidasi standar E = pot.oks.aktual
2 = jumlah elktron
R = konstantan gas
Untuk sediaan-sediaan yang melibatkan Oksigen
langsung dalam degradasi (auto oksidasi) :
Mengganti oksigen dengan nitrogen (N2) atau
karbondioksida (CO2)
Mekanisme kerja :
1. Mengalami reaksi oksidasi oleh oksidator (karena potensial oksidasi
lebih rendah) 2.Memblok rantai reaksi oksidasi
Chelating agent yang dikombinasi dengan antioksidan
:
1, Etilenediaminetetraacetic acid (EDTA) bentuk garam dan
derivatnya,
2,.Asam Citrat
3. Asam Tartrat
ANTIOKSIDAN
Vitamin, minyak esensial dan semua lemak dan minyak, mudah
teroksidasi oleh : panas, cahaya, logam berat
b. Asam askorbat
Asam askorbat dan garam natriumnya memiliki sifat yang stabil.
Konsentrasi yang digunakan 0,01 sampai 0,1%.
2. Antioksidan untuk sistem bahan obat lipofil
a. Antioksidan alam
• Tokoferol (0,001-0,025%)
Digunakan campuran isomernya : α sampai δ (delta)tokoferol dalam
konsentrasi 0,05 sampai 0,075%. Untuk : lemak hewan, minyak
atsiri dan vitamin A.
• Asam nordihidroguaiaretat (NDGA)
Untuk : lemak hewan, minyak atsiri dan minyak ikan.
b. Antioksidan sintetis dan parsial sintetis
Ester asam akorbat (0,01 – 0,015%)
Asam askorbat miristat, palmitat dan tatrat untuk melindungi
minyak tumbuhan (minyak bunga matahari, minyak zaitun dan
minyak biji kapas) .
Sistem dapar :
- asam lemah dan garamnya
- basa lemah dan garamnya
Contoh : Asetat, Citrat, Fosfat dan Glutamat
Manfaat pengaturan pH :
1. Mencegah terjadinya perubahan warna
2. Mengurangi terjadinya iritasi
3. Mendapatkan efek terapi yang maksimal
4. Mencegah tejadinya reaksi dari sediaan
DAFTAR DAPAR
NO DAPAR pH KADAR (%)
1 ASAM ASETAT- 3,5 – 5,7 1-2
GARAMNYA
2 ASAM CITRAT- 2,5 - 6 1–3
GARAMNYA
3 ASAM GLUTAMAT- 8,2 – 10,2 1–2
Sumber kontaminasi :
- Alat
- Bahan
- Udara/ Ruang
- Personalia
- Kemasan
Mekanisme Kerja Pengawet
1. Modifikasi Permiabilitas Membran
2. Denaturasi enzim dan protein sel
3. Oksidasi
4. Hidrolisis
Persyaratan pengawet
1. Efektif untuk mikroorganise secara luas
2. Stabil
3. Tidak toksik
4. Tercanpurkan dengan bahan lain
5. Tidak berbau , tidak berasa
DAFTAR BAHAN PENGAWET
Penggunaan pengawet pada sediaan parenteral harus hati
hati mengingat pengawet bersifat toksis.
0,52 - A
W = ---------------
B
Jawab :
0,52
--------- x 1% = ……. % b/v Procain HCl
0,122
2. KONSENTRASI MOLEKUL
1 mol (tak terionisasi) dg volume 22,4 l mempunyai
tekanan = 1 atm
W = KONSENTRASI ( g/L)
BM = Berat Molekul Bahan
N = jumlah ion dari zat terlarut
( terdisosiasi sempurna)
Tiga langkah perhitungan :
1. Dihitung konsentrasi molar efektif (EMC) bahan
(terion/tidak)
2. 0,3 – EMC
3. Dikonversikan ke g/L
Contoh soal :
a. Berapa konsentrasi NaCl yang diperlukan untuk
membuat larutan isoosmotik dengan plasma darah?
BM NaCl= 58,5 jumlah ion 2 ( Na+ dan Cl-)
b. Berapa konsentrasi NaCl yang harus ditambahkan pada
1% larutan Lidokain HCl (BM = 270 ) agar isotoni ?
(0,3M=0,3 mol/liter atau 0,03mol/100 ml)
Lidokain HCl terurai menjadi Lidokain dan HCl, jadi n = 2
3. Ekivalensi NaCl
• E ( ekivalensi NaCl) adalah jumlah gram NaCl yang
memberikan tekanan osmotik yang sama dengan 1 gram
zat terlarut
• Konsentrasi NaCl yang isoosmotik dengan plasma darah
sebesar 0,9%
• CONTOH SOAL:
• a. Hitung konsentrasi NaCl yang diperlukan untuk
membuat larutan KCl 0,5% menjadi isoosmotik dengan
plasma darah
• (E KCl 0,5%=0,76)
Jawab :
b. IV Infus :
- Polisorbat 25% : Docetaxel
- Gliserin 15% : Dihidroergotamin
- Ethanol 13% : Docetraxel
- Propilenglikol 6% : Melphalan
Contoh :
Phenilmercuri nitrat koefisien partisi minyak:air= 0,4.
Hitunglah berapa kadar yang dibutuhkan sebagai
preservatif sediaan parenteral bentuk emulsi volume 100 ml
dengan basis minyak-air 30% ?
Preservatif sediaan parenteral : 0,001%
e. Sediaan parenteral dengan pembawa minyak tidak
dapat ditambah preservatif