Anda di halaman 1dari 2

IX.

PEMBAHASAN
Percobaan kali ini dilakukan untuk memisahkan asam lemak dari sabun cair
serta menentukan kadar asam lemak dengan menggunakan metode titrimetri.
Metode ekstraksi digunakan dalam percobaan pemisahan dan penentuan asam
lemak dari sabun mandi padat dan cair. Ekstraksi dapat dikatakan sebagai teknik
pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan. Ekstraksi terdapat dua jenis,
pertama, ekstraksi padat-cair dikenal sebagai pemisahan suatu zat dalam suatu
padatan dengan menggunakan pelarut tertentu, dimana dalam percobaan yang
dilakukan menggunakan ekstraksi cair-cair. Proses pemisahan ekstraksi cair-cair
menggunakan fasa cair dimana memanfaatkan kelarutan zat terlarut yang akan
diperoleh antara larutan asal dan pelarut pengekstrak. Prinsip dari ekstraksi cair-
cair, melibatkan bentuk suatu larutan dengan suatu pelarut yang tidak saling larut,
dan memiliki massa jenis yang berbeda sehingga akan terbentuk dua fasa yang
dikenal sebagai emulsi setelah penambahan pelarut. Kedua, ekstraksi padat-cair
dikenal dengan pemisahan suatu zat dalam suatu padatan dengan menggunakan
pelarut tertentu.
Alat yang digunakan berupa corong pisah, dengan prinsip memisahkan zat
atau senyawa tertentu dalam sampel berdasarkan kelarutan dalam pelarut tertentu
yang memiliki perbedaan fasa. Cara kerjanya, dimana campuran dan dua fasa
pelarut dimasukkan ke dalam corong dari atas dengan corong keran, setelah itu
ditutup dan dikocok. Corong keran dibuka tutupnya untuk mengeluarkan gas.
Larutan dengan massa jenis yang lebih besar berada di lapisan bawah. Larutan
dengan massa jenis kecil berada di lapisan atas, dalam percobaan ini petroleum
eter berada di lapisan atas dengan massa jenis sebesar nol koma enam ratus lima
puluh tiga gram per mililiter. Ekstraksi dilakukan sebanyak tiga kali dengan
tujuan untuk mendapatkan konsentrasi asam stearat yang lebih tinggi.
Bahan yang digunakan diantaranya sabun sebagai sampel yang bersifat
semipolar. Akudes digunakan untuk pelarut yang bersifat polar, sedangkan
petroleum eter sebagai pelarut yang bersifat non polar, bisa juga diganti dengan n-
heksana. Natrium klorida jenuh berfungsi untuk menghilangkan emulsi. Indikator
fenolftalein sebagai indikator. Natrium hidroksida digunakan sebagai titran.
Etanol atau metanol ditambahkan untuk memberikan suasana asam. Larutan
semipolar, ada yang bersifat hidrofobik atau zat yang tidak suka air seperti
petroleum eter, dan adamyang bersifat hidrofilik atau zat yang menyukai air
seperti air dan sabun.
Adapun faktor yang mempengaruhi ekstraksi pada percobaan ada dua.
Pertama, pemanasan yang bertujuan untuk menghilangkan busa dari sabun cair.
Kedua, jenis pelarut yang menggunakan prinsip like dissolved like, suatu senyawa
polar akan larut dalam pelarut polar, dan senyawa non polar akan larut dalam
pelarut non polar. Kelebihan dari metode ekstraksi diantaranya analisis cepat,
akurat, dan mudah dilakukan. Kekurangan dari metode ekstraksi harus
menggunakan indikator dimana reaksi berlangsung secara stoikiometri.
Digunakan analisa kualitatif dan analisa kuantitatif digunakan dalam percobaan
yang dilakukan. Analisa kualitatif digunakan saat melihat perubahan fisik. Analisa
kuantitatif digunakan untuk menghitung konsentrasi asam stearat, yang dapat
dihitung setelah melakukan titrasi. Berat asam lemak didapatkan sebesar nol koma
nol nol nol dua ribu delapan ratus empat puluh tujuh gram Persen asam lemak
yang didapatkan sebesar nol koma enam persen.

Anda mungkin juga menyukai