Anda di halaman 1dari 10

JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), Vol 4, No 3, Tahun 2019 Hal.

179-188
Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2503-4146
https://jurnal.uns.ac.id/jkpk ISSN 2503-4154 (online)

APLIKASI KALIKSARENA SEBAGAI KATALIS TRANSFER FASA


DALAM SINTESIS VANILIN DARI EUGENOL

Application of Calixarene as A Phase Transfer Catalyst


in Vanilin Synthesis from Eugenol

Suryadi Budi Utomo* dan Tresni Setiati

Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret


Jl. Ir. Sutami No. 36A, Surakarta, Jawa Tengah 57126, Indonesia

* Untuk korespondensi: e-mail: sbukim98@staff.uns.ac.id

Received: October 16, 2019 Accepted: December 16, 2019 Online Published: December 31, 2019
DOI : 10.20961/jkpk.v4i3.34993

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis senyawa C-2,8,14,20-tetradodesil-kaliks[4]arena-
4,6,10,12,16,18,22,14-oktol dan mengujinya sebagai katalis transfer fasa. Senyawa kaliksarena
dibuat dengan mereaksikan 1,3-dihidroksibenzena dengan dodekanal terkatalisis asam. Kaliksa-
rena tarjet diuji kemampuanya sebagai katalis transfer fasa pada oksidasi isoeugenol dengan
oksidator KMnO4 untuk mendapatkan produk vanilin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa C-
2,8,14,20-tetradodesil-kaliks[4]arena-4,6,10,12,16,18,22,24-oktol dapat disintesis dari 1,3-dihidroksi-
benzena dengan rendemen sebesar 89,5%. Senyawa tersebut mampu bekerja sebagai katalis
transfer fasa yang ditandai dengan berlangsungnya oksidasi isoeugenol menghasilkan vanilin
sebanyak 12,15%. Produk vanilin yang diperoleh dianalisis dengan spektrometer IR menunjukkan
adanya gugus terpenting yaitu aldehida.Hasil analisis dengan spektrometer H-NMR menunjukkan
adanya serapan pada pergeseran kimia 3,9 ppm dengan kenampakan singlet yaitu proton dari –
OCH3 (metoksi), serapan pada pergeseran kimia 7,0 dan 7,4 ppm dengan kenampakan multiplet
yaitu proton dari cincin aromatis, serapan pada pergeseran kimia 9,8 ppm dengan kenampakan
singlet yaitu proton dari –CHO (aldehida).
Kata Kunci: C-2,8,14,20-tetradodesil-kaliks[4]arena-4,6,10,12,16,18,22,24-oktol, katalis transfer
fasa, eugenol, vanilin

ABSTRACT
This study aims to synthesize the compound of C-2,8,14,20-tetradodecylcalix[4]arene-
4,6,10,12,16,18,22,14-octol and test it as a phase transfer catalyst. The calixarene compound was
prepared by reacting 1,3-dihydroxybenzene with dodecanal under acid-catalyzed. The desired
calixarene was then tested for its ability as a phase transfer catalyst for oxidation of isoeugenol with
KMnO4 to obtain vanillin products. The results showed that C-2,8,14,20-tetradodecylcalix[4]arene-
4,6,10,12,16,18,22,14-octol can be synthesized from 1,3-dihydroxybenzene with a yield of 89.5%.
The compound able to work as a phase transfer catalyst which is marked by the oxidation of
isoeugenol to produce as much as 12.15% of vanillin. The vanillin product obtained was analyzed
by an IR spectrometer that indicating the presence of the most important group namely aldehyde.
The results of the analysis with the H-NMR spectrometer showed absorption at 3.9 ppm chemical
shift with singlet appearance i.e. protons from –OCH3 (methoxy), uptake in chemical shifts 7.0 and
7.4 ppm with multiplet appearance i.e. protons from aromatic rings, uptake in chemical shifts of 9.8
ppm with singlet appearance i.e. protons from –CHO (aldehyde).
Keywords: C-2,8,14,20-tetradodecyl-calix[4]arene-4,6,10,12,16,18,22,24-octol, phase transfer
catalist, eugenol, vanillin

179
180 S. B. Utomo & T. Setiati, Aplikasi Kaliksarena sebagai Katalis ...........

PENDAHULUAN (vanilin) [3]. Oksidasi isoeugenol menjadi


vanillin membutuhkan katalis karena iso-
Seiring dengan laju pertumbuhan
eugenol adalah zat yang larut dalam pelarut
kebutuhan dunia akan bahan pengharum dan
organik dan kurang larut dalam air, biasanya
pewangi makanan, minuman dan bahan kos-
reaksi ini menggunakan zat pengoksidasi
metika, maka di samping dihasilkan dengan
yang biasa larut dalam air tetapi tidak larut
cara isolasi dari buah vanilla [1] sebagian
dalam pelarut organik [2]. Oleh karena itu
besar kebutuhan vanillin dunia dibuat secara
dibutuhkan katalis yaitu katalis transfer fasa
sintesis. Untuk itu, berbagai metode sintesis
yang dapat menjembatani terjadinya reaksi
vanillin telah banyak dikembangkan untuk
antara reaktan dan substrat yang berada
keperluan industry vanilin, dengan bahan
pada dua fasa yang berbeda.
baku antara lain lignin, koniferin, guaiakol,
Salah satu senyawa yang dapat
katekol, safrol, dan eugenol.
dimanfaatkan sebagai katalis transfer fasa
Produksi vanillin sintetik dari lignin
adalah kaliksarena (calixarene), suatu seny-
yang berasal dari limbah industri pulp telah
awa makrosiklis molekul yang tersusun dari
dibatasi di negara-negara maju, sehingga
satuan-satuan aromatis yang dihubungkan
perlu dicari senyawa alternative untuk
oleh suatu jembatan. Sebagaimana (18)-
sintesis vanilin, dan salah satu senyawa
crown ether-6, kaliksarena juga memiliki
tersebut adalah eugenol. Eugenol adalah
rongga tertentu dan mempunyai gugus aktif
komponen utama dalam minyak cengkeh.
yang lebih bervariasi seperti –OH, -OCH3
Widajanti (2002) memanfaatkan katalis
[4,5], -SH, -CH3, -NH2, dan lain-lain [6,7,8].
heterogen untuk reaksi alternative sintesis
Berbagai sintesis dari senyawa
vanillin dari eugenol minyak gagang ceng-
kaliksarena telah banyak dilakukan dan diuji
keh. Sintesis vanillin dari eugenol membutuh-
cobakan antara lain sebagai adsorben dan
kan dua tahap reaksi, yaitu reaksi isomerisasi
ekstraktan [9-11]. Hal tersebut karena
eugenol menjadi isoeugenol dan dilanjutkan
kaliksarena mempunyai struktur berongga
dengan reaksi oksidasi isoeugenol menjadi
yang dapat digunakan sebagai penjerat ion
vanilin. Katalis heterogen yang digunakan
atau molekul. Melalui memodifikasi gugus
adalah (1) padatan superbasa, yang diguna-
aktif yang ada, disamping dapat digunakan
kan untuk studi katalisis heterogen pada
sebagai adsorben, senyawa kaliksarena juga
reaksi isomerisasi eugenol, dan (2) katalis
memiliki kemampuan sebagai antibakteri
transfer fasa [18]-crown ether-6, yang diguna-
baik terhadap bakteri gram positif maupun
kan untuk reaksi oksidasi isoeugenol menjadi
gram negatif [12].
vanilin [2].
Suharso dkk. [13] juga telah mengada-
Penggunaan eugenol sebagai bahan
kan penelitian peranan C-metil-4,10,16,22-
awal untuk sintesis vanillin didasarkan pada
tetrametoksi Kaliks[4]arena sebagai inhibitor
dua tahapan reaksi, yaitu pertama isomeri-
pembentukan kerak Kalsium Sulfat (CaSO4).
sasi eugenol menjadi isoeugenol, dan yang
Senyawa ini dipilih karena kemampuannya
kedua adalah tahap oksidasi produk isomeri-
yang kuat untuk diterapkan sebagai ligan,
sasi menjadi produk reaksi yang diinginkan
JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), Vol. 4, No. 3, Tahun 2019, hal. 179-188 181

ekstraktan, adsorben maupun ionofor untuk 230 mL pelarut etanol absolut. Ke dalam labu
kation-kation logam [13]. reaksi ditambahkan 9,7 mL HCl pekat
Senyawa C-2,8,14,20-tetradodesil- dilanjutkan dengan refluks selama 5 jam
kaliks[4]arena-4,6,10,12,16,18,22,24-oktol dalam kondisi inert. Pelarut dievaporasi dan
diduga mempunyai kemampuan difusi ke residu ditriturasi dengan akuades. Endapan
dalam pelarut non polar disebabkan oleh yang terbentuk disaring, dicuci dengan
adanya beberapa rantai alkil yang panjang. akuades dan direkristalisasi dengan metanol.
Disamping itu, senyawa tersebut juga mem- Diperoleh kristal berwarna krem dengan
punyai gugus aktif –OH yang suka larut rendemen 89,5%; memiliki titik lebur 285 0C
dalam pelarut polar. Dengan adanya gugus (dekomposisi); FTIR (KBr) v (cm -1): 3280 (OH
aktif –OH dapat membawa oksidator MnO4- group), 3007 (Csp2-H), 1616 dan 1498 (C=C
yang larut dalam air ke dalam pelarut non- aromatis), 2914-2851 (Csp3-H alifatis), 1466
polar sehingga dapat bereaksi dengan (-CH jembatan metin), 14501 (-CH2-), dan
substrat. 1358 (-CH3); 1H-NMR(400 MHz, CDCl3) δ
(ppm): 9,37-9,70 (8H,m,OH), 7,24 (4H,s,ArH),
METODE PENELITIAN 6,15 (4H,s,ArH),4,33 (4H,t,metin), 2,71 (8H,s,-
CH-CH2-), 1,35 (80H,t,-CH2-), 0,91 (12H,t,-
1. Alat dan Bahan
CH3).
Peralatan yang digunakan dalam
b. Isomerisasi Eugenol menjadi Isoeugenol
penelitian ini meliputi seperangkat alat
refluks, distilasi fraksinasi dan peralatan Serbuk KOH (16,8 g; 0,30 mol)
gelas lainnya. Peralatan utama antara lain ditambahkan ke dalam DMSO (50 mL) dalam
spektrofotometer FT-IR dan NMR. Sedang- labu alas bulat kapasitas 250 mL. Campuran
kan bahan penelitian meliputi dodekanal, 1,3- diaduk pada temperatur kamar, kemudian ke
dihidroksibenzena, etanol, HCl, DMSO, dalamnya ditambahkan eugenol (32,8 g; 0,20
eugenol, kalium hidroksida, diklorometana, mol) perlahan-lahan. Campuran diaduk lebih
natrium sulfat anhidrat, asam asetat, asam lanjut pada tempera-tur 50-60 °C selama 4
sulfat, kalium permanganat, dan akuades. jam dan kesempurna-an reaksi dimonitor
menggunakan KLT. Setelah reaksi isomeri-
2. Prosedur Kerja
sasi berlangsung sempurna, campuran di-
a. Sintesis C-2,8,14,20-tetradodesil-kaliks- encekan dengan air (150 mL) dan diekstraksi
[4]arena-4,6,10,12,16,18,22,24-oktol dengan diklorometana (3×60 mL). Lapisan

Sintesis senyawa C-2,8,14,20-tetra- organik digabung, dicuci dengan air hingga

dodesil-kaliks[4]arena-4,6,10,12,16,18,22,24- netral, dikeringkan dengan Na2SO4, dan

oktol dilakukan sesuai prosedur yang telah dievaporasi. Residu evaporasi selanjut-nya

dilakukan oleh Tunstand, dkk [14] dengan dimurnikan dengan distilasi fraksinasi

beberapa modifikasi. 1,3-dihidroksibenzena pengurangan tekanan untuk menghasilkan

sebanyak 7,7 g (0,07 mol) direaksikan isoeugenol yang berupa cairan kuning muda

dengan 12,9 g (0,07 mol) dodekanal dalam sebanyak 20,44 g (62,32%); b.j. 1,079 (literatur
182 S. B. Utomo & T. Setiati, Aplikasi Kaliksarena sebagai Katalis ...........

1,080); FTIR (cair) v (cm-1): 3446 (OH), 3003 organik digabung, dicuci dengan air (2×60
(Csp2-H), 1612 dan 1514 (C=C aromatis), mL), dikeringkan dengan Na2SO4 dan dieva-
2906-2842 (Csp3-H alifatik), 1367 (-CH3); 1H- porasi. Produk yang diperoleh berupa kristal
NMR (60 MHz, CDCl3) δ (ppm): 6,8 (3H, d, putih kekuningan sebanyak 0,354 g
ArH), 5,6-6,3 (2H, m, C=C-H alil), 5,0 (1H, s, (12,15%); t.l. 81-82 °C; FTIR (KBr) v (cm-1):
OH), 3,7 (3H, s, OCH3), 1,8 (3H, d, =C-CH3). 3178 (OH), 3024 (Csp2-H), 1589 dan 1512
(C=C aromatis), 2947-2738 (Csp3-H), 1667
c. Aplikasi Kaliksarena pada Oksidasi
(C=O aldehida), 1373 (-CH3); 1H-NMR (60
Isoeugenol menjadi Vanilin
MHz, CDCl3) δ (ppm): 9,8 (1H, s, CHO), 7,1-
Campuran yang mengandung iso-
7,4 (3H, d of d, ArH), 3,9 (3H, s, OCH3).
eugenol (2,916 g, 2,7 ml), akuades (100 mL),
asam asetat (2,0 mL), 50% (v/v) asam sulfat
HASIL DAN PEMBAHASAN
(15,0 mL), diklorometana (100 mL), dan 0,5 g
C-2,8,14,20-tetradodesil-kaliks[4]arena-4,6,- Sintesis senyawa C-2,8,14,20-tetra-

10,12,16,18,22,24-oktol diaduk pada tempe- dodesil-kaliks[4]arena-4,6,10,12,16,18,22,24-

ratur kamar, kemudian ke dalamnya ditam- oktol dalam penelitian ini dilakukan dengan

bahkan KMnO4 (9,80 g; 62,0 mmol) secara memadukan prosedur yang telah dilakukan

bertahap dengan kecepatan penambahan pada penelitian sebelumnya [5], [14]. Prinsip

sekitar 0,5 g per menit serta temperatur reaksi yang mendasari sintesis senyawa

campuran dipertahankan di bawah temperatur tersebut adalah reaksi substitusi elektrofilik

30 °C selama penambahan permanganat. aromatik terkatalisis asam. Dalam hal ini

Campuran dipanaskan di atas penangas air dodekanal dengan adanya asam akan

selama 15 menit sedemikian rupa sehingga berubah menjadi spesies yang bermuatan

warna campuran telah berubah dari ungu posisif yang bertindak sebagai elektrofil.

menjadi tak berwarna. Campuran didingin- Dengan adanya elektrofil tersebut maka

kan dalam penangas es selama 5 menit, reaksi substitusi elektrofilik terhadap 1,3-

selanjutnya kaliksarena dan MnO2 yang dihidroksibenzena dapat berlangsung mem-

mengendap dipisahkan. Campuran dipindah- bentuk C-2,8,14,20-tetradodesil-kaliks[4]arena-

kan ke dalam corong pisah, fasa organik 4,6,10,12,16,18,22,24-oktol sebagaimana di-

dipisahkan, dan fasa air diekstraksi dengan tunjukkan pada Gambar 1.

diklorometana (2×30 mL). Seluruh lapisan

Gambar 1. Reaksi 1,3-dihidroksibenzena dengan dodekanal terkatalisis HCl


JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), Vol. 4, No. 3, Tahun 2019, hal. 179-188 183

Gambar 2. Spektra IR C-2,8,14,20-tetradodesil-kaliks[4]arena-4,6,10,12,16,18,22,24-oktol

Gambar 3. Spektra 1H-NMR C-2,8,14,20-tetradodesil-kaliks[4]arena-4,6,10,12,16,18,22,24-oktol

Produk senyawa C-2,8,14,20-tetra- oktol diperoleh dalam bentuk kristal berwarna


dodesil-kaliks[4]arena-4,6,10,12,16,18,22,24- krem dengan rendemen yang cukup tinggi
184 S. B. Utomo & T. Setiati, Aplikasi Kaliksarena sebagai Katalis ...........

yaitu 89,5%. Spektra IR dari senyawa Hasil reaksi kemudian diencerkan


kaliksarena yang disintesis disajikan pada dengan air dan diekstraksi dengan dikloro-
Gambar 2. Serapan yang dihasilkan relevan metana. Isoeugenol lebih bersifat nonpolar
dengan gugus fungsi yang terkait diantara- sehingga lebih larut dalam pelarut organik.
nya 3280 cm-1 untuk gugus -OH, 3007 cm-1 Lapisan organik kemudian dicuci dengan air
untuk regangan Csp2-H yang diperkuat hingga netral dan dikeringkan dengan Na2SO4
dengan 2 serapan pada 1616 dan 1498 cm -1 anhidrat. Selanjutnya lapisan organik dievapo-
dari C=C aromatis, 2914-2851 cm-1 untuk rasi untuk menghilangkan pelarut organik
Csp3-H alifatis yang ditandai dengan puncak (diklorometana). Sisa evaporasi kemudian
pada 1466, 14501 dan 1358cm -1 dari -CH dimurnikan dengan distilasi fraksinasi.
jembatan metin, metilen (-CH2-), dan metil (- Isoeugenol yang diperoleh berwujud
CH3). Bukti kuat yang menandai terbentuk- cairan kuning muda dengan rendemen
nya produk adalah dengan hilangnya puncak sekitar 62,32%. Berat jenis dari isoeugenol
karbonil dari gugus aldehida milik dodekanal- yang diperoleh adalah 1,079 g/mL (literatur
dehida sebagai starting material. Bukti lain 1,08 g/mL) yang berarti produk yang diper-
adalah spektra H-NMR yang diperoleh oleh adalah benar produk yang diharapkan
(Gambar 3) dimana terdapat serapan yang dengan tingkat kemurnian yang cukup baik.
mengarah pada terbentuknya senyawa Spektrum dari hasil analisis dengan meng-
kaliksarena yang dimaksud yaitu puncak- gunakan spektrometer infra merah dan 1H-
puncak 9,37-9,70 ppm (8H,m,OH), 7,24 ppm NMR menunjukkan hilangnya serapan pada
(4H,s,ArH), 6,15 ppm (4H,s,ArH), 4,33 ppm daerah 1450 cm -1 yang karakteristik untuk
(4H,t,metin), 2,71 ppm (8H,s,-CH-CH2-), 1,35 gugus metilen dan 916 cm -1 dari gugus
ppm (80H,t,-CH2-), dan 0,91 ppm (12H,t,-CH3). vinilidin (C=C terminal). Hal ini menunjukkan
bahwa eugenol telah mengalami isomerisasi
1. Isomerisasi eugenol
membentuk isoeugenol.
Isomerisasi dilakukan dengan bahan
awal 10 ml eugenol hasil isolasi daun cengkeh. 2. Oksidasi isoeugenol
Eugenol bewarna jernih kekuningan berbau Isoeugenol memiliki dua sisi yakni satu
tajam dan pedih dimata. Dalam penelitian ini, sisi mengandung gugus propenil dan sisi
isomerisasi eugenol menjadi isoeugenol lainnya mengandung gugus mirip katekol.
dilakukan dengan mereaksikan eugenol Gugus propenil dapat ditransformasi menjadi
dengan KOH dalam pelarut DMSO. Prinsip bermacam-macam gugus fungsional melalui
reaksi isomerisasi eugenol menjadi iso- reaksi adisi, hidrasi, dan oksidasi. Dengan
eugenol dengan basa (KOH), adalah reaksi demikian pada prinsipnya dari isoeugenol
penataan ulang prototropik melalui pemben- dapat diubah menjadi bahan dasar untuk
tukan radikal bebas. Reaksi isomerisasi pembuatan senyawa-senyawa yang lebih
eugenol berlangsung pada temperatur 50-60 bermanfaat dalam hal ini adalah 4-hidroksi-3-
°C selama 4 jam dan kesempurnaan reaksi metoksibenzadehida atau vanillin sesuai
dimonitor menggunakan KLT. dengan reaksi pada Gambar 4.
JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), Vol. 4, No. 3, Tahun 2019, hal. 179-188 185

Dalam penelitian ini, KMnO4 dilarutkan


dalam aquades dengan CH3COOH dan
H2SO4 50% sebagai pemberi suasana asam.
Kemudian isoeugenol ditambahkan bersama
diklorometana dan katalis transfer fasa C-
2,8,14,20-tetradodesil-kaliks[4]arena-4,6,10,-
Gambar 4. Reaksi pembentukan vanillin dari
isoeugenol 12,16,18,22,24-oktol. Dalam hal ini, kation K+
akan diikat oleh rongga katalis transfer fasa,
Proses oksidasi dengan larutan sedangkan anion MnO4- sebagai pasangan
KMnO4 sebagai oksidatornya, kemungkinan ion akan diikat pada ujung hidrofilnya yaitu
dapat berlangsung dalam tiga kondisi, yaitu, oleh gugus aktif -OH. C-2,8,14,20-tetra-
asam, basa atau netral. Dalam penelitian ini dodesil-kaliks[4]arena-4,6,10,12,16,18,22,24-
telah dilakukan oksidasi isoeugenol dengan oktol mempunyai kemampuan difusi yang
oksidator KMnO4 dalam suasana asam. Oleh tinggi dalam pelarut nonpolar diklorometana
karena substrat yang akan dioksidasi berada sehingga anion MnO4- (yang telah terikat
pada fase organik, sedangkan larutan pada ujung hidrofilnya) dapat terbawa ke
KMnO4 sebagai oksidatornya berada pada dalam fasa organik (Gambar 5).
fase air, maka pada reaksi ini diperlukan Dari penelitian yang telah dilakukan
suatu media yang dapat mempertemukan diperoleh vanilin yang berwujud kristal putih
kedua zat yang akan bereaksi tersebut. kekuningan. Produk yang diperoleh ditentu-
Dalam hal ini adalah katalis transfer fasa C- kan titik leburnya serta dianalisis dengan
2,8,14,20-tetradodesil-kaliks[4]arena-4,6,10,- spektrometer IR dan 1H-NMR. Hasil penen-
12,16,18,22,24-oktol. Senyawa tersebut me- tuan titik lebur adalah 81-82 °C (literatur = 81-
rupakan molekul makrosiklis dengan struktur 83 °C) yang berarti produk yang diperoleh
berongga dan mempunyai gugus lipofil - adalah benar senyawa yang diharapkan
C12H25 serta gugus hidrofil -OH sehingga dengan tingkat kemurnian yang cukup baik.
dapat mengikat komponen dalam pelarut Rendemen produk yang diperoleh
organik maupun air. sebesar 12,15%. Hasil ini jauh lebih baik dari
penelitian sebelumnya yang melaporkan
bahwa rendemen vanilin yang dihasilkan
dalam suasana asam (pH 2) adalah 0,021%,
dalam suasana netral (pH 7) adalah 0,028%
Gambar 5. Model aktivitas kaliksarena dan dalam suasana basa (pH 9) adalah
sebagai katalis transfer fasa
0,015% [2]. Penelitian tersebut mengguna-
Dimana: kan katalis transfer fasa yang berbeda yaitu
KS = kaliksarena [18]-crown ether-6. Sementara oksidasi
RN = reaktan dengan menggunakan gelombang mikro,
KSR+N-= Komplekskaliksarena-reaktan
juga hanya menghasilkan rendemen vanilin
S = substrat
1,97-7,42% pada tingkat daya 400 watt [3].
P = produk reaksi
186 S. B. Utomo & T. Setiati, Aplikasi Kaliksarena sebagai Katalis ...........

Hal ini menunjukkan bahwa senyawa C- hidroksi pada vanillin kemungkinan dapat
2,8,14,20-tetradodesil-kaliks[4]arena-4,6,10, membentuk ikatan hidrogen dengan air.
12,16,18,22,24-oktol memiliki kemampuan Hasil analisis IR terhadap vanillin
mentransfer oksidator dengan lebih baik dari disajikan pada Gambar 6. Informasi paling
fase air ke fase organik sedemikian hingga penting yang menunjukkan berhasilnya
proses oksidasi dapat berlangsung dengan sintesis vanillin dari spektrum IR tersebut
lebih baik. Namun demikian, rendemen adalah hilangnya serapan pada 1637 cm-1 dan
12,15% belum merupakan hasil yang 916 cm-1 yang karakteristik untuk gugus
menggembirakan pada proses sintesis suatu vinilidin (C=C terminal). Hal ini berarti bahwa
senyawa. Rendahnya rendemen vanilin yang proses oksidasi gugus propenil dari iso-
didapat disebabkan karena adanya reaksi eugenol telah berhasil dilakukan dengan
oksidasi lanjut dari vanillin menjadi asam hilangnya gugus propenil berubah menjadi
karboksilatnya yang larut air. Di samping itu gugus aldehida yang ditunjukkan munculnya
dalam proses ekstraksi dan pencucian serapan pada 2854 dan 2738 cm-1 untuk
menggunakan air tidak seluruh vanillin vibrasi rentangan C-H aldehida serta C=O
berada dalam fraksi organik. Adanya gugus (karbonil) dari suatu aldehida pada 1666 cm-1
membentuk produk vanilin yang diinginkan.

Gambar 6. Spektra IR vanilin hasil sintesis


JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), Vol. 4, No. 3, Tahun 2019, hal. 179-188 187

Gambar 7. Spektra 1H-NMR vanilin

Berhasilnya sintesis vanillin dari KESIMPULAN


isoeugenol juga terbukti secara jelas dari
Berdasarkan penelitian yang telah
spektra 1H-NMR yang ditunjukkan pada
dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa
Gambar 7. Berdasarkan spketra pada Gambar
senyawa C-2,8,14,20-tetradodesil-kaliks[4]-
7 dapat ditabulasikan puncak-puncak yang
arena-4,6,10,12,16,18,22,24-oktol dapat di-
mendiskripsikan jenis dan jumlah proton-
sintesis dari 1,3-dihidroksibenzena dengan
proton yang ada (Tabel 1).
rendemen sebesar 89,5%. Senyawa tersebut
Tabel 1. Jenis proton vanilin hasil sintesis mampu bekerja sebagai katalis transfer fasa
δ Jenis Proton dalam sintesis vanilin dari eugenol dengan
9,8 ppm, singlet Ha oksidator KMnO4. Penggunaan katalis ter-
7,5 ppm, singlet Hb sebut memberikan rendemen hasil sebesar
7,0 ppm, singlet Hc 12,15%. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa
3,9 ppm, singlet Hd C-2,8,14,20-tetradodesil-kaliks[4]arena-4,6,
10,12,16,18,22,24-oktol memiliki kemampuan
mentransfer oksidator dengan lebih baik dari
fase air ke fase organik sedemikian hingga
proses oksidasi dapat berlangsung dengan
lebih baik.
188 S. B. Utomo & T. Setiati, Aplikasi Kaliksarena sebagai Katalis ...........

UCAPAN TERIMA KASIH dimethoxyphenylcalix[4]resorcinarene


Iodide Based Vanillin and Its Antidote
Peneliti menyampaikan terimakasih Activity for Chromium (VI) Intoxication,”
Indo. J. Chem., vol. 13, no. 2, pp. 158-
pada LPPM UNS melalui pembiayaan pada
165, 2013.
Penelitian Mandiri Aktif dengan Kontrak No.
[8] S. B. Utomo, A. N. C. Saputro, & R.
3312/UN27.21/PP/2018. Rinanto, “Functionalization of C-4-
methoxyphenylcalix[4]resorcinarene
with several ammonium compounds,”
DAFTAR RUJUKAN IOP Conf. Series: Material Science
and Engneering, 107, 012042, 2016.
[1] S. Sujalmi, Suharso, R. Supriyanto, &
[9] D. Siswanto, Jumina, M. Anggraini, M.
Buchari, “Determination of Vanillin in
I. D. Mardjan, P. Muyono, & K. Ohto,
Vanilla (Vanilla planifolia Andrews) from
“Adsorption Study of Pb(II) on Calix-
Lampung Indonesia by HPLC,” Indo. J.
[4]resorcinarene–Chitosan Hybrid,”
Chem., vol. 5, no. 1, pp. 7-10, 2005.
International Journal of Applied
[2] W. Widajanti, W. P. Suwarso, T. Utari, Chemistry, vol. 12, no. 1, pp. 11-22, 2016.
& H. Purwaningsih, “Aplikasi Reaksi
[10] A. Singh, A. Singh, & G. Singh,
Katalisis Heterogen untuk Pembuatan
“Selective recognition of Cd(II) using 5,
Vanili Sintetik (3-Hidroksi-2-Metoksi-
11, 17, 23-Tetra-tert-butyl-25,27-bis-
benzaldehida) dari Eugenol (4-Allil-2-
(7’-methoxycoumarin-3’-methyloxy)-
Metoksifenol) Minyak Cengkeh,”
26, 28-dihydroxycalix[4]-arene,” Asian
MAKARA SAINS, vol. 6, no. 3, pp. 142-
J. Research Chem., vol. 5, no. 3, pp.
148, 2002.
433-436, 2012.
[3] Widayat, B. Cahyono, Hadiyanto, &
[11] Y. S. Kurniawan, M. Ryu, R. R.
Ngadiwiyono, “Diversifikasi Minyak
Sathuluri, W. Iwasaki, S. Morisada, H.
Cengkeh menjadi Fine Chemical,”
Kawakita, K. Ohto, M. Maeki, M.
Prosiding Seminar Nasional Rekayasa
Miyazaki, & Jumina, “Separation of
Kimia & Proses, Jurusan Teknik Kimia
Pb(II) Ion with Tetraacetic Acid
UNDIP, Semarang, ISSN 1411-4216,
Derivative of Calix[4]arene by Using
D-12, 2013.
Droplet-based Microreactor System,”
[4] Jumina, R. E. Sarjdono, B. W. Indones, J. Chem., vol. 19, no. 2, pp.
Paramitha, D. Siswanta, S. J. Santosa, 368-375, 2019.
C. Anwar, H. Sastrohamidjojo, K. Ohto,
[12] S. B. Utomo, M. Fujiyanti, W. P.
& T. Oshima, “Adsorption Charac-
Lestari, & S. Mulyani, “Antibacterial
teristics of Pb(II) and Cr(III) onto C-4-
Activity Test of the C-4-methoxyphenyl-
Methoxyphenylcalix[4]resor-cinarene in
calix[4]resorcinarene Compound Modified
Batch and Fixed Bed Column Systems,”
by Hexadecyltrimethylammonium-
J. Chin. Chem. Soc., vol. 54,no. 5, pp.
Bromide against Staphylococcus
1167–1178, 2007.
aureus and Escherichia coli Bacteria,
[5] S. B. Utomo, Jumina, D. Siswanta, Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia
Mustofa, & N. Kumar, “Synthesis of Thio- (JKPK), vol. 3, no. 3, pp. 201-209, 2018.
methylated Calix[4]resorcinarene Based
[13] Suharso, Buhani, & L. Aprilia,
on Fennel Oil via Chloromethylation,”
“Influence of Calix[4]arene Derived
Indo. J. Chem., vol. 11, no. 1, pp. 1-8, 2011.
Compound on Calcium Sulphate Scale
[6] R. E. Sardjono, I. Musthapa, I. Formation,” Asian Journal of
Rosliana, F. Khoerunnisa, & G. Yuliani, Chemistry, vol. 26, no. 18, pp. 6155-
“A Green Synthesis of a Novel Calix- 6158, 2014.
[4]Resorcinarene from 7-Hydroxy-
[14] L. M. Tunstad, J. A. Tucker, E.
citronellal Using Microwave Irradiation,
Dalcanale, J. Weiser, J. A. Bryant, J. C.
Indones. J. Chem., vol. 18, no. 1, pp.
Sherman, R. C. Helgeson, C. B.
53-59, 2018.
Knobler, & D. J. Cram, “Host-Guest
[7] S. B. Utomo, Jumina, D. Siswanta, & Complexation 48. Octol Building Blocks
Mustofa, “Synthesis of Tetrakis-N,N,N- for Cavitands and Carcerands,” J. Org.
trimethyl-ammonium methyl-C-3,4- Chem., vol. 54, pp. 1305-1312, 1989.

Anda mungkin juga menyukai