2443-115X
e-ISSN. 2477-1821
ABSTRACT
Chalcone is one of secondary metabolites included into the class of flavonoid. Chalcone
can be obtained from isolation plant and have various biological activities. Chalcones are
known as the key intermediate in the synthesis of various biologically important heterocyclic
compounds. The aims of these research was to syntheses 2’,4’-dichloro-4-methoxychalcone. by
Claisen–Schmidt condensation. These compound was characterized by 1H-NMR, 13C-NMR and
mass spectroscopy. LC50 value of these compound was 864,97 ppm.
aldehid aromatik dengan suatu keton (b/v) dan distirrer selama 6 jam. Reaksi
aromatik baik dalam kondisi asam maupun dikontrol dengan menggunakan
basa. Reaksi ini dikenal dengan reaksi kromatografi lapis tipis (KLT) setiap jam,
kondensasi aldol atau lebih khusus reaksi reaksi dihentikan jika diperoleh satu spot
kondensasi Claisen-Schmidt(6). Penelitian tunggal pada KLT. Campuran reaksi
sebelumnya telah berhasil mensintesis diencerkan dengan air es aquades dan
senyawa turunan kalkon serta uji diasamkan dengan HCl 10% hingga pH 7.
aktivitasnya sebagai antikanker dengan Padatan kuning gading yang dihasilkan
menggunakan subtituen gugus Cl pada kemudian disaring dan dicuci dengan
cincin aromatik B, dimana dari hasil uji aquades, dan dikeringkan dalam desikator
aktivitas menunjukkan senyawa tersebut vakum selama 24 jam. Senyawa hasil
berpotensi sebagai antikanker dengan sintesis ditentukan strukturnya
LC50<200 μg/mL(1). Pada penelitian ini 1
menggunakan H-NMR, 13
C-NMR, dan
dilakukan sintesis senyawa turunan kalkon spektroskopi massa.
dengan bahan dasar 2,4 dikloroasetofenon
dan 4-metoksibenzaldehida dimana tujuan Uji Aktivitas Toksisitas
penelitian ini agar dapat diperoleh suatu Telur Artemia salina yang diambil
produk senyawa turunan kalkon dan dari Laboratorium Riset dan Pengembangan
mengetahui aktivitas toksisitas senyawa Kefarmasian “Farmaka Tropis” Fakultas
kalkon hasil sintesis. Farmasi, Universitas Mulawarman,
ditetaskan dalam wadah pembiakan yang
METODE PENELITIAN berisi air laut dan dilengkapi dengan aerasi
Alat dan Bahan dan lampu. Telur dibiarkan selama 48 jam
Alat yang digunakan pada penelitian agar telur menetas membentuk larva (naupli)
ini yaitu seperangkat alat gelas, magnetic yang siap untuk digunakan sebagai hewan
stirrer, lampu UV (254 dan 366 nm), NMR uji.
(Nuclear Magnetic Resonance) JEOL Pengujian dilakukan dengan
JNMECA 500 MHz, dan MS QP2010S menggunakan larutan uji 2’,4’-dikloro-4-
Shimadzu. Bahan penelitian yang digunakan metoksikalkon (konsentrasi 200, 400, 600,
pada penelitian ini yaitu 2,4 800, 1000 μg/mL) dan larutan kontrol.
dikloroasetofenon, 4-metoksi benzaldehida, Larutan uji dan dibuat dengan melarutkan
NaOH, metanol, etanol, n-heksana, etil senyawa hasil sintesis ke dalam 100 mL air
asetat, HCl, plat KLT, Tween 80, larva laut dan ditambahkan Tween 80, sedangkan
udang Artemia salina Leach, air laut dan larutan kontrol dibuat tanpa penambahan
aquades. senyawa hasil sintesis.
10 ekor larva udang (Artemia salina)
Sintesis Senyawa Kalkon dimasukkan ke masing-masing vial larutan
Senyawa 2,4-dikloroasetofenon (5 uji dan kontrol. Diamati kematian larva
mmol) dimasukkan ke dalam labu alas bulat udang setelah 24 jam. Data hasil pengujian
yang dilengkapi dengan magnetic stirrer, dihitung nilai LC50 dengan menggunakan
ditambahkan 10 mL etanol absolut dan analisis Reed and Muench(7).
diaduk hingga homogen. Selanjutnya
ditambahkan senyawa 4- HASIL DAN PEMBAHASAN
metoksibenzaldehida (5 mmol) ke dalam Senyawa kalkon disintesis melalui
labu alas bulat. Campuran kemudian diaduk. kondensasi Claisen-Shmidt dengan
Selanjutnya ditambahkan 5 mL NaOH 40% menggunakan katalis basa dari suatu keton
aromatik atau keton aromatik tersubstitusi proton. Proton olefin dari a,ß-keton tak
dengan benzaldehida atau benzaldehida jenuh diamati pada δ 6,97 ppm dan 7,40
tersubstitusi (Gambar 1). Sintesis senyawa ppm. Empat proton aromatik pada cincin B
kalkon dilakukan dengan mereaksikan diamati pada δ 7,52 ppm (2H, H-2/H-6);
senyawa 2,4 dikloroasetofenon dan 4- 6,91 ppm (2H, H-3/H-5), sedangkan tiga
metoksibenzaldehida menggunakan pelarut proton aromatik pada cincin A diamati pada
etanol. Senyawa 2,4-dikloroasetofenon δ 7,47 ppm (1H, H-3'); δ 7,33 ppm (1H, H-
dimasukkan ke dalam labu alas bulat, 5'); δ 7,41 ppm (1H, H-6').
ditambahkan etanol distirrer hingga Spektrum 13C-NMR senyawa hasil
homogen. Selanjutnya ditambahkan sintesis menunjukkan adanya 14 karbon.
senyawa 4-metoksi benzaldehida yang telah Pita karbonil ditunjukkan pada δ 189,7 ppm,
dilarutkan dengan etanol. Penambahan dan pita untuk karbon yang terikat metoksi δ
katalis NaOH 40% sebanyak 5 mL, katalis 55,9 ppm. Pita serapan menunjukkan δ
yang ditambahkan dilakukan dengan tetes 135,2 ppm (C-1’), δ 127,5 ppm (C-1), δ
demi tetes. Selanjutnya campuran diaduk 136,1 ppm (C-2’), δ 127,4 ppm (C-2/C-6), δ
dengan magnetic stirrer selama 6 jam, hal ini 114,2 ppm (C-3/C5), δ 130,9 ppm (C-3’), δ
dilakukan untuk memaksimalkan reaksi 141,5 ppm (C-4’), δ 159,9 ppm (C-4), δ
yang berlangsung. Uji KLT senyawa kalkon 127,5 ppm (C-5’), dan δ 132,7 ppm (C-6’).
dengan menggunakan eluen n-heksana: etil Pita karbon alfa ditunjukkan pada pita 121,4
asetat (9:1). Hasil sintesis senyawa kalkon ppm (C-α) dan karbon beta ditunjukkan pada
diperoleh rendemen sebesar 87,62% dengan pita serapan δ 145,2 ppm (C-ß). Selanjutnya
berat 1,345 g, dimana warna padatan senyawa kalkon dianalisis dengan
senyawa yaitu kuning gading. Selanjutnya menggunakan spektroskopi massa, diketahui
untuk mengetahui struktur yang disintesis bahwa spektra massa dengan ion molekular
sesuai dengan yang diinginkan maka yaitu m/z 306 sesuai dengan berat molekul
senyawa hasil sintesis dilakukan analisis dari senyawa 2’,4’-dikloro-4-metoksikalkon
dengan menggunakan NMR (1H-NMR dan hasil sintesis. Hasil analisis NMR dan MS
13
C-NMR) serta menggunakan analisis ini menunjukkan bahwa senyawa kalkon
spektroskopi massa. hasil sintesis telah terbentuk
1
H-NMR (CDCl3 , ppm): δH 3,8482 Sintesis senyawa 2’,4’-dikloro-4-
(3H, s, C3-OCH3); 6,91 (2H, d, J = 8,45 Hz, metoksikalkon dengan menggunakan reaksi
H3/H5); 6,97 (1H, d, J = 15,5 Hz, H-α); 7,33 Claisen-schmidt berhasil dilakukan. Reaksi
kondensasi aldol dengan katalis basa diawali
(1H, dd, J = 1,95; 7,8 Hz, H5’); 7,40 (1H, d,
dengan hidrogen yang terletak pada atom
J = 16,2 Hz, H-β); 7,41 (1H, d, J = 8,45 karbon yang berdekatan dengan gugus
H6’); 7,47 (1H, d, J = 1,9 Hz, H3’); 7,52 karbonil bersifat asam dan dapat dengan
(2H, d, J = 9,1 H2/H6). 13C-NMR (CDCl3, mudah dipindahkan oleh basa. Bila suatu
ppm): δC 55,9 (C3-OCH3); 114,2 (C3/C5); hidrogen alfa direaksikan dengan basa
121,4 (C-α); 127,4 (C2/C6); 127,5 (C1); seperti NaOH akan membentuk ion enolat
127,5 (C5’); 130,9 (C3’); 132,7 (C6’); 136,1 yang dapat bereaksi dengan gugus karbonil
dari molekul aldehida yang lain. Reaksi ion
(C2’); 141,5 (C4’); 145,2 (C-β); 159,9 (C4);
enolat terjadi melalui reaksi adisi nukleofilik
189,7 (C=O). dengan senyawa karbonil 4-
Spektrum 1H-NMR senyawa hasil metoksibenzaldehida yang pada akhirnya
sintesis menunjukkan adanya hasil integrasi akan melepaskan molekul air dan
senyawa kalkon sebanyak 12 proton. Gugus membentuk ikatan rangkap dua (C=C).
metoksi di cincin B ditunjukkan pada δ 3,84 Mekanisme Reaksinya dapat dilihat pada
ppm dengan hasil integrasi sebanyak 3 Gambar 2.
OCH3
OCH3
Cl Cl
NaOH Cl Cl
+ H
1CH3
O O
O
Gambar 1. Reaksi Sintesis Kalkon 2’,4’-dikloro-4-metoksikalkon
O O O
CH3
CH2-
H
OH-
Cl Cl Cl Cl Cl Cl
O OH O O- H+
H
H
Cl Cl OCH3 Cl OCH3
Cl
O OH2 O
-H2O
Cl Cl OCH3 Cl Cl OCH3
Uji toksisitas dilakukan untuk ditentukan dengan analisis Reed and Much
mengetahui aktivitas senyawa kalkon hasil yang diperoleh dari perhitungan akumulasi
sintesis. Uji toksisitas dilakukan dengan larva yang hidup dan mati. sedangkan nilai
menggunakan metode BSLT (Brine Shrimp konsentrasi diubah ke dalam nilai log
Lethality Test), uji ini merupakan uji konsentrasi. Dari hasil pengujian
pendahuluan yang biasa dipakai untuk didapatkan nilai LC50 sebesar 864,97 ppm.
penentuan toksisitas dari suatu senyawa. Berdasarkan uji toksisitas dengan metode
Dasar yang digunakan untuk menentukan BSLT yang dilakukan dapat dikatakan
nilai toksisitas adalah Lethal Concentration bahwa senyawa 2’,4’-dikloro-4-
(LC). Nilai LC menunjukkan nilai metoksikalkon kurang berpotensi sebagai
konsentrasi yang menghasilkan nilai antikanker.
kematian sel 50% hal ini menunjukkan
potensi ketoksikan suatu senyawa terhadap
larva Artemia salina Leach. Nilai LC50