Anda di halaman 1dari 5

Prosiding SNYuBe 2013

ISOLASI DAN PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TOTAL ALKALOID DAUN PALA (Myristica fragrans Houtt)
Binawati Ginting , Tonel Barus , Lamek Marpaung , Partomuan Simanjuntak
2,3 1 2 3 4

Universitas Syiah Kuala, NAD Universitas Sumatera Utara, Medan 4 LIPI Cibinong *Email:bina_laras@yahoo.com Abstrak

Tumbuhan Pala (Myristica fragrans Houtt) termasuk dalam famili Myristicaceae. Penelitian tentang isolasi senyawa alkaloid (total alkaloid) dan uji aktivitas antioksidan daun telah dilakukan. Ekstraksi 3 Kg (3000 g) daun Pala dengan metanol diperoleh ekstrak metanol 417,60 g (13,92%). Ekstrak metanol di larutkan ke dalam etil asetat diperoleh ekstrak etil asetat 104,1 g (5,96%) dan residu 313,5 g (75%). Terhadap residu dilakukan proses isolasi alkaloid sehingga diperoleh total alkaloid 27,45 g (8,76%). Hasil uji aktivitas antioksidan total alkaloid menunjukkan fraksi tersebut mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 82,34 ppm. Kata kunci: Pala Myristica fragrans Houtt), Myristicaceae, total alkaloid, antioksidan

Pendahuluan Pala (Myristica fragrans Houtt) termasuk salah satu tanaman dalam famili Myristicaceae. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditi perdagangan yang penting sejak masa Romawi. Biji Pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk Pala dipakai sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar. Minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau sabun [8]. Khasiat buah pala bagi kesehatan dan kecantikan diantaranya dapat menghilangkan noda jerawat pada wajah, pereda sakit perut, membantu tidur, pereda sakit gigi. [6,7] melaporkan bahwa minyak atsiri biji Pala mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai EC50 181,4 g/mL. [4,5] menyatakan bahwa minyak atsiri biji Pala bersifat sebagai antioksidan, antibakteri dan antifungi. Selain itu ekstrak metanol aril mempunyai aktivitas antioksidan dengan DPPH radikal bebas dengan nilai EC50 9,7 0,1 g/mL dan ekstrak inti biji tumbuhan ini mempunyai aktivitas antioksidan dengan DPPH radikal bebas dengan nilai EC50 75,6 14,4 g/mL telah dilaporkan oleh Sulaiman [9] Chatterjee [1], juga telah melaporkan bunga Pala segar mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai EC50 181,4 g/mL. [2] melaporkan bahwa ekstrak metanol daun Pala mengandung senyawa alkaloida, triterpenoid, tanin dan flavonoida dan ekstrak etil asetat daun Pala bersifat antifungi. Isolasi total flavonoid dan uji aktivitas antibakteri daun Pala telah dilaporkan oleh [3], namun penelitian tentang isolasi total alkaloid dan uji aktivitas antioksidannya belum dilaporkan. Berdasarkan uraian di atas dilakukan penelitian isolasi senyawa alkaloida dari daun Pala dan uji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH radikal bebas.

278

Prosiding SNYuBe 2013

Metodelogi Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium penelitian Kimia Organik Bahan Alam Jurusan Kimia FMIPA dan Laboratorium Pusat Penelitian Universitas Sumatera Utara-Medan. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Nopember 2013. Sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Pala (Myristica fragrans Houtt) yang diperoleh dari Desa Salam Tani Dsn. Kuta Tualah Kec. Pancur Batu Kab. Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Alat dan Bahan. Peralatan yang digunakan pada penelitian ini meliputi berbagai alat gelas meliputi rotary evaporator, erlenmeyer, gelas ukur, cawan petri, timbangan, corong pisah, neraca elektronik, tabung reaksi, labu takar, pipet volume, UV-Visible SP 300. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metanol, etil asetat, kloroform, HCl, NaOH, pH indikator etanol, 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH), akuades. . Prosedur Penelitian Persiapan Sampel. Daun pala diambil, dibersihkan dari kotoran selanjutnya dikeringkan di udara terbuka dalam ruangan sehingga tidak terkena panas matahari langsung. Kemudian dihaluskan dan ditimbang sebanyak 3 kg (3000 g). Ekstraksi/Maserasi. Daun Pala 3000 g dimaserasi dengan pelarut metanol selama 24 jam kemudian disaring sehingga diperoleh filtrat dan ampas. Dilakukan maserasi terhadap ampas sampai filtrat yang diperoleh berwarna jernih. Filtrat hasil maserasi diuapkan pelarutnya sehingga diperoleh ekstrak metanol. Ekstrak metanol dilarutkan dalam etil asetat, disaring. Terhadap residu dilakukan isolasi alkaloid. Isolasi alkaloid dari daun Pala. Residu dari prosedur 2.4.2 mengandung total tanin dan alklaoid. Terhadap residu dilarutkan dengan metanol dan ditambahkan HCl 2N sampai pH 2. Kemudian dipartisi dengan kloroform, dan sedikit akuades (karena klorofom dan metanol sedikit bercampur). Lapisan bawah (lapisan kloroform) dipisahkan, lapisan bawah (lapisan metanol) ditambahkan dengan NaOH hingga pH 12. Kemudian dipartisi lagi dengan kloroform. Lapisan kloroform diuapkan sehingga diperoleh ekstrak kloroform (alkaloid total). Total alkaloid diuji fitokimia untuk memastikan adanya alkaloid. Uji Fitokimia (alkaloid). Sampel 10 mg dilarutkan dengan 5 mL ammonia, kemudian ditambahkan 10 mL kloroform, lalu diaduk. Larutan yang dihasilkan ditambah 10 mL asam sulfat 2N, dikocok kuat-kuat, didiamkan sampai larutan asam sulfat dan kloroform memisah. Lapisan asam sulfat diambil dan dibagi dalam empat tabung, masing-masing tabung diuji untuk mengetahui keberadaan alkaloid menggunakan reagen Mayer, reagen Dragendorf, Buchardad dan pereaksi Wagner [5]. Uji Antioksidan Pembuatan larutan DPPH. Larutan DPPH 0,3 mM dibuat dengan melarutkan 11,85 mg serbuk DPPH dalam etanol p.a pada labu takar 100 mL, kemudian dihomogenkan. 279

Prosiding SNYuBe 2013

Pembuatan variasi larutan total alkaloid daun Pala. Pembuatan variasi larutan total alkaloid dibuat dengan terlebih dahulu membuat larutan induk 1000 ppm yaitu dengan melarutkan 0,025 g total alkaloid kedalam etanol dalam labu takar 25 mL Kemudian dari larutan induk dibuat lagi variasi konsentrasi larutan 25, 50 dan 100 ppm untuk diuji aktivitas antioksidannya. Uji larutan blanko. Sebanyak 1 mL larutan DPPH 0,3 mM ditambahkan 2,5 mL etanol dihomogenkan dalam tabung reaksi dan dibiarkan selama 30 menit pada ruang gelap. Kemudian diukur absorbansi dengan panjang gelombang maksimum 515 nm. Uji aktivitas antioksidan total flavonoid daun Pala Sebanyak 1 mL larutan DPPH 0,3 mM ditambahkan 2,5 mL total alkaloid 25 ppm dihomogenkan dalam tabung reaksi dan dibiarkan selama 30 menit pada ruang gelap. Perlakuan yang sama dilakukan untuk sampel dengan konsentrasi 50 dan 100 ppm. Kemudian diukur absorbansi dengan panjang gelombang maksimum 515 nm, Hasil dan Pembahasan Maserasi daun Pala (Myristica fragrans Houtt). Maserasi 3 Kg (3000 g) daun pala dengan metanol diperoleh 417,60 g (13,92%) ekstrak metanol. Ekstrak metanol dilarutkan dengan etil asetat diperoleh 104,1 g (5,96%) ekstrak etil asetat (Ginting, 2013) dan residu (mengandung tanin dan alkaloid) sebanyak 313,5 g (75%). Residu ditambahkan dengan HCl 2N sampai pH 2 sambil diaduk. Kemudian dipartisi dengan kloroform, lapisan kloroform (lapisan bawah) diuapkan sehingga diperoleh ekstrak kloroform (I) sebanyak 35,27 g (11,25%). Lapisan metanol (lapisan atas) ditambahkan NaOH sampai pH 12. Kemudian dipartisi lagi dengan kloroform. Lapisan kloroform diuapkan sehingga diperoleh ekstrak kloroform (II) sebanyak 27,45 g (8,76%). Ekstrak kloroform diuji alkaloid. Terhadap ekstrak klorofrom ditentukan sifat antioksidan dengan metode DPPH radikal bebas. Uji Fitokimia. Ekstrak kloroform diuji fitokimia untuk menentukan kandungan metabolit sekunder alkaloid yang terdapat dalam ekstrak tersebut. Hasil uji fitokimia ekstrak klorofrom daun Pala ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil uji fitokimia ekstrak metanol dan etil asetat daun Pala Uji Alkaloid Mayer Dragendrof Wagner Bouchardad Ekstrak Kloroform + + +

Tabel 1 menunjukkan bahwa ekstrak kloroform daun Pala dengan reagen Dragendrof, Wagner dan Bouchardad masing-masing membentuk endapan merah bata, namun dengan reagen Mayer tidak membentuk endapan putih. Berdasarkan Tabel 1 dapat dipastikan bahwa ekstrak klorofom II merupakan total alkaloid. Uji Antioksidan. Total alkaloid ditentukan aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH radikal bebas. Hasil uji antioksidan ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 280

Prosiding SNYuBe 2013

A sampel % Peredaman = 1 ADPPH Hasil perhitungan masing-masing konsentrasi total alkaloid ditunjukkan pada tabel 2 Tabel 2. % Peredaman radikal bebas oleh total alkaloid daun Pala Sampel DPPH 25 50 100 Absorbansi 0,995 0,818 0,665 0,404 % Peredaman 17,7889 33,1658 59,3970 % X 100%

Berdasarkan Tabel 2 maka dapat dibuat Garafik % Peredaman Vs Konsentrasi (ppm) yang ditunjukkan pada Gambar 1. Berdasarkan Gambar 1 diperoleh persamaan garis regresi Y= 0,550X + 4,673 sehingga diperoleh IC 50 82,34 ppm. Hal ini menunjukkan total alkaloid mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat terhadap DPPH radikal bebas.

Gambar 1. Grafik % Peredaman Vs Konsentrasi (ppm) total alkaloid Pala Kesimpulan Total alkaloid dapat diisolasi dari daun Pala dengan berat 27,45 g (8,76%). Total alkaloid mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 82,34 ppm. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengisolasi senyawa alkaloid total alkaloid daun Pala dan penentuan struktur dari isolat murni yang diperoleh dengan spektroskopi UV, IR, NMR dan MS serta penentuan sifat antioksidannya. 281

Prosiding SNYuBe 2013

Referensi
[1] Chatterjee, S, Zareena Niaz, S. Gautam, Soumyakanti Adhikari, Prasad S. Variyar, Arun Sharma, 2007. Antioxidant activity of some phenolic constituents from green pepper (Piper nigrum L.) and fresh nutmeg mace (Myristica fragrans), Food Chemistry 101, 515523 Ginting, B., 2013. Aktivitas Antifungi Ekstrak Daun Pala (Myristica fragrans), Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013, Universitas Sumatera Utara Ginting, B., Tonel B., Lamek M., Partomuan S., 2013. Isolasi Total Flavonoid Daun Pala (Myristica fragrans Houtt),, Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013, Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur Gupta, A.D., Vipin Kumar Bansal, Vikash Babu, Nishi Maithil, 2013. Chemistry, antioxidant and antimicro bial potential of nutmeg (Myristica fragrans Houtt), Journal of Genetic Engineering and Biotechnology Milles, D.H., 1994. A Guide to Biologically Active Plant Constituent, Departement of Chemistry, University of Flourida, USA Ramaswamy, V., N. Varghese and A. Simon, 2011. An Investigation on Cytotoxic and Antioxidant Properties of Clitoria Ternatea L., International Journal of Drug Discovery, Vol 3: 74-77. ISSN : 0975- 4423 Piaru, S.P., Roziahanim Mahmud, Amin Malik Shah Abdul Majid, Zeyad Daoud Mahmoud Nassar, 2012. Antioxidant and antiangiogenic activities of the essential oils of Myristica fragrans and Morinda citrifolia, Asian Pacific Journal of Tropical Medicine 294-298 Preedy, V.R., Ronald Ross Watson,Vinood B. Patel, 2011. Nuts and Seeds in Health and Disease Prevention, academic press is an imprint of elsevier Sulaiman, S.F., and Kheng L.O., 2012. Antioxidant and anti food-borne bacterial activities of extracts from leaf and different fruit parts of Myristica Fragrans Houtt , Journal of Food Control

[2]

[3]

[4]

[5]

[6]

[7]

[8] [9]

282

Anda mungkin juga menyukai