Anda di halaman 1dari 7

SINTESIS KALKON TURUNAN PIRIDIN DARI ASETILTIOPEN DAN

PIRIDINKARBALDEHID SERTA UJI ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN


METODE DPPH

Indah Fitria Ningsih, Nur Balatif, Jasril

Mahasiswa Program Studi S1 Kimia


Bidang Kimia Organik Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia
Inish_fitriasaqib@yahoo.com

ABSTRACT

The compounds of condensation reaction have been synthesized using microwave


irradiation with a base catalyst and their antioxidant activity were evaluated. One of the
result of synthesized compounds was (4-hydroxy-2,6-di(pyridin-3-yl)-4-(thiophen-2-yl)
cyclohexane-1,3-diyl) bis (thiophen-2-ylmethanone) (IF1). The structure of the synthesized
product has been elucidated using IR, 1H-NMR, 13C-NMR, mass-spectroscopic data and
elemental analysis. The final product was screened for its antioxidant activity. The
compound exhibited low DPPH (2,2’-diphenyl-1-picrylhydrazyl) scavenging activity which
gave IC50 value > 500 ppm.

Keywords: chalcone, antioxidant, DPPH methode, free radical.

ABSTRAK

Senyawa dari reaksi kondensasi disintesis menggunakan irradiasi microwave dengan katalis
basa dan uji bioaktivitas sebagai antioksidan. Senyawa hasil sintesis yang diperoleh yaitu
(4-hidroksi-2,6-di(piridin-3-il)-4-(tiopen-2-il) sikloheksan-1,3-diil) bis (tiopen-2-ilmetanon)
(IF1). Struktur hasil sintesis dielusidasi dengan menggunakan IR, 1H-NMR, 13C-NMR dan
spektroskopi massa. Hasil produk senyawa dilanjutkan dengan uji aktivitas antioksidan.
Senyawa menunjukkan penangkap radikal DPPH (2,2’-diphenyl-1-picrylhydrazyl) yang
lemah ditunjukkan dengan nilai IC50 > 500 ppm.

Kata kunci: kalkon, antioksidan, metode DPPH, radikal bebas

PENDAHULUAN dengan cara isolasi dari tumbuhan.


Senyawa ini sangat menarik karena dalam
Kalkon (1,3-diaril-2-propenon) proses biosintesis lanjutannya akan dapat
merupakan senyawa metabolit sekunder menghasilkan berbagai jenis senyawa
golongan flavonoid yang dapat diperoleh flavonoid lainnya (Tiwari dkk., 2010).

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 105


Kalkon dikenal mempunyai aktivitas atau basa, aldehida atau keton yang
biologis yang sangat bermanfaat dalam mempunyai minimal satu atom hidrogen α
kehidupan, antara lain sebagai antioksidan, akan mengalami reaksi adisi sesamanya,
antiinflamasi, antibakteri (Ramesh dkk., reaksi ini kemudian diikuti dengan reaksi
2010), analgesik dan antidepresi (Ahmad dehidrasi sehingga dihasilkan suatu keton
dkk., 2011). α, β tak jenuh (Wingrove & Caret., 1981).
Senyawa kalkon sangat terbatas
dijumpai di alam, hanya ditemukan pada METODE PENELITIAN
beberapa golongan tumbuhan dan dalam
jumlah yang sangat sedikit. Hal ini a. Alat yang digunakan
merupakan kendala bagi perkembangan
senyawa kalkon. Mengingat keperluan Alat-alat yang akan digunakan
kalkon dalam jumlah yang banyak dan pada penelitian ini adalah satu set alat
membutuhkan struktur yang bervariasi, Microwave Mass II (Sineo Microwave
sehingga perlu ada upaya untuk Chemistry Technology Co.,Ltd 2450
mendapatkan kalkon dengan cara sintesis. MHz), pengaduk magnet, alat pengukur
Selain menguntungkan dari segi biaya dan titik leleh Fisher Johns melting point
waktu yang relatif singkat dalam apparatus, lampu UV (254 nm dan 366
mensintesis, mendapatkan kalkon dari nm), spektrofotometer UV-Vis (Genesys
proses isolasi membutuhkan bahan kimia 10S UV-VIS v4.002 2L9NI175013),
yang lebih banyak, yang nantinya akan HPLC (Shimadzu LC solution jenis kolom
berdampak kepada lingkungan. Hal ini Shim-pack VP-ODS dengan panjang Alat
sangat tidak mendukung adanya tujuan yang digunakan dan diameternya 150x4,6
green chemistry. mm), spektrofotometer UV-Vis (Genesys
Melalui analisis retrosintesis, 10S UV-VIS v4.002 2L9N175013),
senyawa kalkon dapat disintesis dengan spektrofotometer inframerah (FTIR
menggunakan bahan asal (starting Shimadzu, IR Prestige-21) dan
material) yaitu aldehid aromatik dan keton Spektrometer NMR (Agilent 500 MHz
aromatik. Reaksi ini dikatalis oleh asam DD2), spektrometer Massa (MS water
atau basa, yang biasa dikenal dengan LCT premier XE mode positif), plat KLT
kondensasi aldol atau lebih spesifik GF254, mikro pipet, microplate reader,
disebut kondensasi Claisen-Schmidt. serta alat-alat yang umum digunakan
Kondensasi aldol merupakan salah satu dilaboratorium.
metode pembentukan karbon-karbon
b. Bahan yang digunakan
(reaksi perpanjangan rantai karbon). Dua
molekul atau lebih bergabung menjadi
Bahan-bahan yang digunakan
suatu molekul yang lebih besar dengan
adalah 3-piridinkarbaldehid (Merck),
atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil
metil-2-tienilketon atau 2-asetiltiopen
seperti air. Reaksi kondensasi aldol sangat
(Merck), KOH 5%, larutan 1,1 –diphenil-
digemari dan banyak digunakan dalam
2-picrylhydrazil (DPPH), vitamin C,
pembentukan ikatan karbon-karbon,
akuades, metanol, n-heksan, aseton,
karena reaksinya sederhana dan mudah
diklorometan, dan etilasetat. dingin lalu
diperoleh. Dalam kondisi sedikit asam

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 106


dikeringkan. Hasil yang diperoleh dicuci sampel 2 mg dalam 2 ml metanol sehingga
dengan pelarut etilasetat. Uji kemurnian didapatkan konsentrasi 1000 ppm.
dilakukan dengan KLT, pengukuran titik Sebanyak 50 µl sampel dengan
leleh dan HPLC. Senyawa murni konsentrasi yang berbeda dimasukkan ke
dikarakterisasi dengan analisis dalam microplate . Kemudian di
spektroskopi IR, NMR dan MS. tambahkan metanol 50 µl dan DPPH
dengan konsentrasi 40 ppm sebanyak 80
c. Sintesis senyawa analog kalkon IF1 µl. Setelah itu diinkubasi selama 30 menit
kemudian aktivitas pengkapan radikal di
Sebanyak 0,6365 g (5 mmol) ukur pada panjang gelombang 520 nm
asetiltiopen, dan 0,5347 g (5 mmol) 3- sebagai penurunan absorbansi DPPH
piridinkarbaldehid, 3 mL etanol absolute dengan microplate dan olah data.
dan 0,5 ml KOH 5 % dimasukkan kedalam
labu leher dua yang dilengkapi dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
pengaduk magnet. Campuran diirradiasi
selama 10 menit dengan suhu 600C dan a. Sintesis senyawa (4-hidroksi-2,6-
400 Watt menggunakan oven microwave. dipiridin-3-il)-4-(tiopen-2-
Reaksi dibantu dengan pengadukan il)sikloheksana-1,3-diil)bis(tiopen-2-
menggunakan pengaduk magnet dan ilmetanon) (IF2)
dikontrol dengan KLT. Setelah reaksi
selesai, campuran didinginkan dicuci Skema reaksi sintesis senyawa
dengan aquades dingin hingga terbentuk analog kalkon dapat dilihat pada Gambar
endapan krem kecoklatan. Endapan yang 1. Senyawa Sintesis senyawa (4-hidroksi-
terbentuk disaring menggunakan corong 2,6-di(piridin-3-il)-4-(tiopen-2il) siklo
Buchner dan dicuci dengan n-heksan heksana-1,3-diil) bis (tiopen-2-ilmetanon)
dingin lalu dikeringkan. Hasil yang (IF1) diperoleh dengan mereaksikan
diperoleh dicuci dengan pelarut asetiltiopen dan 3-piridinkarbaldehid
etilasetat. Uji kemurnian dilakukan melalui metode irradiasi microwave
dengan KLT, pengukuran titik leleh menggunakan katalis KOH 5%. Uji
dan HPLC. Senyawa murni kemurnian senyawa analog kalkon
dilakukan dengan uji KLT menunjukkan
dikarakterisasi dengan analisis
satu noda, uji titik leleh dengan range ≤
spektroskopi IR, NMR dan MS. 20C dan analisis HPLC yang menunjukkan
satu puncak dengan tR= 10,3 menit pada λ
d. Uji aktivitas antioksidan 210 nm dan 310 nm. Spektrum UV
senyawa analog kalkon masing-masing
Senyawa murni yang di hasilkan di memperlihatkan adanya serapan
lanjutkan dengan uji aktivitas sebagai maksimum pada λ 204, 264 dan 297 nm.
antioksidan. Pada uji ini menggunakan Serapan maksimum ini menunjukkan
metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picryl bahwa senyawa tersebut memiliki ikatan
hydrazyl) dengan microplate reader. rangkap terkonjugasi.
Larutan induk dibuat dengan melarutkan

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 107


Gambar 1. Skema reaksi sintesis analog IF1

Tabel 1: Sifat fisik senyawa analog kalkon


Berat Rendemen Titik
Senyawa Rumus Molekul Warna
Molekul (%) Leleh(oC)
IF1 C30H24N2O3S3 557,1154 35,0 Padatanputih 237-239

Spektrum IR untuk senyawa IF1 ppm (t ,1H) dan 2,1 ppm ( dd,1H)
menunjukkan adanya serapan pada menunjukkan proton metilen (-CH2-).
bilangan gelombang (ῡ) 3081 cm-1 Spektrum 13C-NMR senyawa IF1
mengindikasikan adanya ikatan C-H menunjukkan adanya pergeseran kimia
aromatik, 1643 cm-1 adanya gugus C=O, pada pergeseran kimia 195,0 dan 194,0
1415 cm-1 adanya ikatan C=C aromatik, ppm yang diperkirakan bahwa senyawa
dan 727 cm-1 adanya ikatan C-S. lanjutan IF1 memiliki dua buah karbonil.
Spektrum 1H-NMR dari senyawa Sinyal pada kisaran 148,3-149,6 ppm
yang didapat tidak menunjukkan adanya merupakan sinyal dari atom-atom karbon
Hα dan Hβ yang merupakan ciri khas untuk aromatik pada cincin piridin. Sinyal
senyawa kalkon. Spektrum 1H-NMR karbon alifatik muncul pada pergeseran
senyawa IF1 menunjukkan adanya kimia (δ) 40,8-74,3 ppm, masing–masing
pergeseran kimia pada δ 8,5 ppm dengan menunjukkan adanya karbon tersier (-CH-
multisiplitas singlet dan integritas 2H ) dan karbon sekunder (-CH2-).
memperlihatkan adanya proton pada kedua Interpretasi data spektrum 1H-NMR dan
13
cincin piridin posisi C-B3 dan C-C3 pada C-NMR senyawa yang diperoleh
posisi meta. Puncak singlet juga didukung oleh spektrum NMR 2D HSQC
ditunjukkan pada pergeseran kimia δ 8,3 dan HMBC yang menunjukkan korelasi
ppm menunjukkan adanya puncak proton ikatan yang sesuai untuk struktur senyawa
yang terikat atom O (-OH) pada posisi tersebut sebagaimana ditunjukkan pada
atom C4. Pergeseran kimia empat buah gambar di bawah.
proton pada daerah alifatik yaitu Senyawa kalkon yang diusulkan
ditunjukkan pada pergeseran kimia δ 4,56 memiliki rumus molekul C12H9NOS
ppm (t, 1H), 3,94 ppm ( t,1H), 4,68 ppm dengan berat molekul m/z 215,0405,
(d, 1H), dan 3,7 ppm ( t, 1H) masing- sedangkan berat molekul yang diperoleh
masing menunjukkan proton metin (-CH-) dari spektrum MS sebesar m/z 557,1154
yang terikat pada atom A1, A2, A3 dan A6. [M+H]+ dengan rumus molekul
Sedangkan pergeseran kimia pada δ 2,85 C30H24N2O3S3. Perhitungan massa yang

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 108


Gambar 2. Korelasi ikatan senyawa melalui data HMBC dan HSQC

dilakukan untuk [M+H]+ sebesar satu elektron yang tidak berpasangan.


557,1140. Selisih massa senyawa IF1 yang Radikal DPPH distabilkan dengan adanya
ditemukan pada spektrum massa dengan donor satu atom H dari antioksidan atau
massa berdasarkan perhitungan sebesar donor elektron. Ketika radikal DPPH
0,0014 menunjukkan senyawa tersebut direduksi oleh antioksidan maka warna
murni. Awalnya diduga senyawa kalkon DPPHH yang telah stabil akan
yang didapat telah bercampur dengan berubah menjadi kuning dan menurunkan
senyawa lain (pengotor), tetapi dengan absorbansi larutan uji. Dari nilai
melihat data uji kemurnian dan data dari konsentrasi dan persentase penghambatan
analisis analisis UV-Vis, IR, NMR, MS sampel dapat digunakan untuk
yang didapatkan diperkirakan senyawa menentukan nilai IC50. IC50 merupakan
yang didapat telah murni, namun bukan konsentrasi senyawa hasil sintesis yang
senyawa kalkon seperti yang diharapkan mampu memberikan persen penangkapan
tetapi didapatkan senyawa yang lain. radikal bebas sebesar 50%. Semakin kecil
nilai IC50 berarti semakin tinggi aktivitas
b. Uji aktivitas antioksidan antioksidan.
menggunakan metode DPPH
Uji DPPH terhadap senyawa
kalkon IF1 memperlihatkan aktivitas
Uji aktivitas antioksidan pada sebagai penangkap radikal yang lemah,
kedua senyawa digunakan metode DPPH ditandai dengan nilai IC50 lebih besar dari
(2,2’-diphenyl-1-picrylhydrazyl). Metode 500 ppm. Sedangkan untuk standar
ini berdasarkan pengukuran kemampuan digunakan asam askorbat dengan nilai IC50
antioksidan dalam mereduksi radikal 55,33 ppm.
DPPH. Antioksidan bekerja dengan
mendonorkan atom hidrogen pada radikal
DPPH.
Radikal DPPH merupakan
senyawa radikal berwarna ungu dengan

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 109


Table 2: Aktivitas antioksidan senyawa kalkon dengan uji DPPH dan nilai IC50
IC50 (ppm)
Sampel Konsentrasi(ppm) % Hambatan
1000 0.148
500 0.210 IC50=
IF1 250 0.245 >500
125 0.314
62,5 0.292
31,25 0.796
1000 0.086
500 0.087
Asam 250 0.089 55,33
askorbat 125 0.092
62,5 0.166
31,25 0.226

Pembahasan ini menjelaskan menunjukkan bahwa senyawa yang


kemungkinan senyawa mempunyai diperoleh dari hasil penelitian tidak sesuai
struktur yang sangat besar sehingga dengan yang diharapkan. Uji aktivitas
halangan sterik mempengaruhi antioksidan menunjukkan bahwa senyawa
aktivitasnya. Kemampuan aktivitas tersebut mempunyai aktivitas yang lemah
antioksidan suatu sampel disebabkan yang ditunjukkan dengan nilai IC50 > 500.
karena adanya senyawa-senyawa yang
memiliki gugus aktif seperti gugus UCAPAN TERIMAKASIH
hidroksi dan ikatan rangkap yang
terkonyugasi yang dapat bersifat sebagai Penulis mengucapkan terimakasih
antiradikal bebas, dengan cara kepada Bapak Prof. Dr. Jasril, MS yang
mendonorkan elektron yang tidak telah memberikan bimbingan dan masukan
berpasangan kepada senyawa radikal serta saran dalam penelitian ini. Penulis
bebas sehingga radikal bebas menjadi juga mengucapkan terima kasih kepada
stabil. Ibu Nur Balatif, Apt yang banyak
memberikan saran dan masukan demi
KESIMPULAN kesempurnaan penulisan, serta semua
pihak yang yang telah membantu
Sintesis senyawa kalkon piridin menyelesaikan karya ilmiah ini.
menggunakan metode irradiasi microwave
dengan katalis basa KOH 5% mengalami DAFTAR PUSTAKA
reaksi kondensasi lanjutan, sehingga
didapatkan senyawa lain yaitu (4-hidroksi Ahmad, M. R., Sastry, G.V., Bano,
-2,6 -di (piridin -3-il) -4-(tiopen -2-il) N.,Chandra, R.S., & Vendra, R. M.
sikloheksana-1,3-diil) bis (tiopen-2- 2011. Synthesis and Cytotoxic, Anti
ilmetanon) (IF1). Analisis spektroskopi Oxidant Activite Of New Chalcone

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 110


Derivatives. Rasayan Journal Chem. Wingrove, A. S. & Caret, R. L. 1981.
4(2): 289-294. Organic Chemistry. Harper and Row
Publishers. New York.
Ramesh, B., & Someswara, R. B .2010.
Synthesis, Spectral Studies and
Anty-Inflammatory Activity of 2-
Acetyl Thiophene. E-journal of
Chemisty.7 (2): 433-436.

Tiwari, B., Pratapwar, A.S., Tapas , A.R.,


Butle, S.R., & Vatkar, B.S. 2010.
Synthesis and Antimicrobial Activity
of Ramesh, B., & Someswara, R. B
.2010. Synthesis, Spectral Studies
and Anty-Inflammatory Activity of
2-Acetyl Thiophene. E-journal of
Chemisty.7 (2): 433-436.

JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 2014 111

Anda mungkin juga menyukai