Anda di halaman 1dari 5

Indo. J. Chem. Sci.

3 (3) (2014)
Indonesian Journal of Chemical Science
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijcs

ISOLASI SITRONELAL DARI MINYAK SEREH DAN OKSIDASINYA DENGAN KMnO4


DALAM SUASANA BASA

Amanatur Rifqi*), Kusoro Siadi dan Sudarmin


Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang
Gedung D6 Kampus Sekaran Gunungpati Telp. (024)8508112 Semarang 50229

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel: Sebanyak 35-85% sitronelal terkandung dalam minyak sereh jawa. Sitronelal
Diterima Agustus 2014 mempunyai dua gugus aktif yaitu alkena dan aldehida. Tujuan penelitian ini
Disetujui September 2014 untuk mengetahui waktu reaksi yang paling baik untuk oksidasi senyawa
Dipublikasikan November sitronelal dengan KMnO4 dalam suasana basa. Reaksi oksidasi dilakukan dengan
2014 mereaksikan sitronelal dan KMnO4 dalam suasana basa (pH 12) disertai CTAB
sebagai katalis transfer fasa. Reaksi dilakukan dalam labu leher tiga yang
Kata kunci:
dilengkapi pendingin spiral, pengaduk magnet dan termometer. Reaksi
sitronelal
berlangsung selama 30 menit dan 60 menit, dalam temperatur 3-5oC dan
oksidasi
temperatur kamar (25-27oC). Hasil oksidasi sitronelal berupa senyawa baru
diol
dengan bau lebih harum, warna kuning jernih, dan lebih kental dibanding
sitronelal, serta menghasilkan produk samping MnO2. Karakterisasi senyawa
dilakukan dengan uji FT-IR dan GC. Produk reaksi yang terbentuk adalah
senyawa jenis alkohol 6,7 dihidroksi 3,7 dimetil oktanal dan jenis ketol 7-
hidroksi-3,7-dimetil-6-on-oktanal.

Abstract

As many as 35-85% of citronellal contained in Java citronella oil. Citronellal has


two active groups are the alkene and aldehyde. The purpose this study is to
determine the best reaction time for the oxidation of citronellal compounds with
KMnO4 in alkali oxidation reactions performed by reacting citronellal and
KMnO4 in alkali conditions (pH 12) with CTAB as a phase transfer catalyst.
Reactions were performed in a three-neck flask equipped with cooling spiral,
magnetic stirrer and thermometer. The reaction lasted for 30 minutes and 60
minutes, the temperature of 3-5oC and room temperature (25-27oC). The result of
citronellal oxidation formed of new compounds with smells more fragrant, clear
yellow color, and more viscous than the citronellal, and produce byproducts
MnO2. Characterization is done with the test compound FT-IR and GC.
Reaction products formed are alcohol-type compounds 3,7 dimethyl 6,7
dihydroxy oktanal and cetol-type 7-hydroxy-3,7-dimethyl-6-on-octanal.

© 2014 Universitas Negeri Semarang


 Alamat korespondensi:
E-mail: hercule.poirot10@yahoo.co.id ISSN NO 2252-6951
A Rifqi / Indonesian Journal of Chemical Science 3 (3) (2014)
Pendahuluan temperatur berkisar pada temperatur kamar
Sereh merupakan salah satu rumput- hingga lebih tinggi dari 100oC (Sastrohamidjojo;
rumputan yang membentuk rumpun tebal 2009).
dengan tinggi sampai 2 meter. Batang tanaman Marlina, et al. (2004) telah melakukan
ini kaku, keluar dari akar tunggang yang oksidasi ikatan rangkap pada minyak dengan
berimpang pendek. Daunnya berbentuk pita pereaksi KMnO4 dalam suasana basa pada
yang semakin ke ujung semakin meruncing, temperatur 25oC, mencapai nilai maksimum
berwarna hijau kebiru-biruan dan halus pada pada saat konsentrasi oksidator yang digunakan
kedua permukaannya, tetapi tepinya kasar. 15%. Indonesia sebagai salah satu negara
Tanaman ini hidup baik didaerah yang penghasil minyak atsiri khususnya minyak sereh
udaranya panas maupun basah sampai wangi belum memanfaatkan potensi tersebut
ketinggian 100 meter diatas permukaan laut. untuk menghasilkan produk turunan minyak
Agustian, et al. (2005) melakukan isolasi atsiri. Sitronelal dapat digunakan sebagai obat
terhadap sitronelal diperoleh rendemen terbaik semprot pembasmi hama karena senyawa sitro-
pada tekanan 60 mmHg diperoleh pada fraksi II nelal mempunyai sifat racun dehidrasi bagi
sebesar 41,33% dengan kandungan sitronelal serangga (Fikri; 2010). Berbagai macam peng-
sebesar 96,10%, distilat ini keluar ke labu oksidasi yang digunakan dalam reaksi senyawa
jantung pada temperatur labu 126,2-151,0oC. karbon, misalnya OsO4 diikuti dengan Na2SO3,
Isolasi sitronelal dapat dilakukan dengan asam peroksi benzoat, kalium permanganat
distilasi uap air dan dengan variasi kecepatan basa, kalium permanganat panas, O3 diikuti
pengadukan dan penambahan natrium bisulfit, oleh H2O2, O3 diikuti Zn, HNO3, pereaksi
dan dari hasil penelitian tersebut diperoleh Fehling, pereaksi Tolluens (Fessenden &
kualitas minyak sereh wangi yang terbaik pada Fessenden; 1992).
penambahan natrium bisulfit 20 g pada minyak Marlina (2011), menyebutkan bahwa
hasil distilasi sebesar 50 g dan kecepatan kalium permanganat dalam suasana basa dapat
pengadukan 150 rpm, kadar sitronelal 40,35%, menghasilkan reaksi cis-hidroksilasi dari suatu
kadar geraniol 40,26%, dan densitas 0,8867 alkena. Ikatan rangkap dapat dioksidasi dengan
g/mL (Muyassaroh; 2010). Hasil fraksi aktif KMnO4 dapat membentuk senyawa diol
dari minyak sereh dapat diaplikasikan dalam berdasarkan reaksi pada Gambar 1.
berbagai produk skin lotion penolak nyamuk
yang merupakan bahan insektisida alami yang
murah dan efektif dalam mengusir nyamuk
serta dapat digunakan secara aman dan praktis Gambar 1. Reaksi oksidasi ikatan rangkap
(Setyaningsih; 2009). Metode Penelitian
Sitronelal sebagai salah satu komponen Alat yang digunakan dalam penelitian
utama minyak sereh wangi merupakan senyawa meliputi: seperangkat alat distilasi fraksinasi
yang sangat mudah bereaksi karena adanya pengurangan tekanan, pompa vakum, alat
ikatan rangkap dan tergolong senyawa aldehid refluks, neraca digital, spektrofotometer FT-IR
(Kaniawati, et al.; 2004). Rohmawati (2011) Shimadzu 8201PC, dan kromatografi gas (GC)
melakukan reaksi hidroksilasi sitronelal dengan Agilent Cerity 6820. Bahan yang digunakan
oksidator KMnO4 dalam kondisi basa (pH 12) antara lain: minyak sereh, KMnO4, metanol,
pada temperatur 0-3oC selama 1,5 jam baik NaOH, Na2SO4 anhidrat, CH2Cl2, katalis
dalam pelarut air maupun pelarut metanol transfer fasa CTAB, aseton, dan aquabides
menghasilkan 7-hirdroksi-3,7-dimetil-6-oksook- dengan grade pro analyst buatan Merck.
tanal. Senyawa 7-hidroksi-3,7-dimetil-6-oksook- Penelitian ini diawali dengan isolasi
tanal yang diperoleh sebagai hasil hidroksilasi sitronelal dari minyak sereh dengan metode
sitronelal dengan KMnO4. Bila reaksi dijalan- distilasi fraksinasi pengurangan tekanan.
kan pada temperatur tinggi dan adanya kalium Metode selanjutnya dengan melakukan oksidasi
permanganat pekat, umumnya dalam media sitronelal dalam kondisi basa. Senyawa
asam, maka alkena akan terputus menjadi sitronelal sebanyak 6 mL dimasukkan dalam
diasam atau asam karboksilat dan keton melalui labu alas bulat leher tiga 100 mL yang sudah
oksidasi intermediet diol. Pengertian keadaan dilengkapi termometer, pendingin bola, dan
oksidasi temperatur tinggi dan pekat adalah stirrer, kemudian ditambah metanol sebanyak 6
konsentrasi kalium permanganat mempunyai mL. Campuran diaduk selama 15 menit.
kisaran dari > 0,63 M hingga 10 M, dan

199
A Rifqi / Indonesian Journal of Chemical Science 3 (3) (2014)

Larutan KMnO4 0,5 M ditambah seba-


nyak 3 mL tetes demi tetes. Sebanyak 1-2 mL
NaOH 0,5 M dimasukkan ke dalam campuran
tetes demi tetes, dan pH di ukur dengan indi-
kator universal, tambah CTAB (0,05 g dalam 10
mL aseton). Selama reaksi berlangsung tem-
peratur dijaga sesuai dengan kondisi yang
diinginkan yaitu temperatur dingin (3-5oC) dan Gambar 4. Spektrum FT-IR senyawa sitronelal
temperatur ruang (25-27°C). Terjadinya reaksi Setiap gugus fungsi sitronelal teridentifi-
oksidasi sitronelal pada penelitian ini ditandai kasi pada masing-masing bilangan gelombang.
dengan terbentuknya endapan coklat MnO2. Tabel karakteristik serapan inframerah senyawa
Reaksi dilakukan selama 30 menit dan 60 sitronelal pada daerah-daerah tertentu dapat
menit. Hasil reaksi didiamkan beberapa saat dilihat pada Tabel 2.
sehingga terpisah antara fase organik dan fase Tabel 2. Analisis spektra FT-IR sitronelal
air. Lapisan orgaik dipisahkan, lapisan air
diekstraksi dengan 2 x 5 mL CH2Cl2. Hasil
oksidasi (fasa organik) dianalisis dengan GC
dan FT-IR.
Hasil dan Pembahasan
Senyawa hasil oksidasi sitronelal
Sebanyak 300 mL minyak sereh dalam
mengalami perubahan fisik yang mendasar dan
labu alas bulat di panaskan hingga masing-
dapat diidentifikasi langsung. Perbedaan dari
masing komponen menguap pada temperatur
produk oksidasi sitronelal dan senyawa sitro-
tertentu dan terbagi menjadi 3 fraksi. Sitronelal
nelal yang belum teroksidasi dapat dibedakan
bearada pada fraksi kedua yang menguap pada
secara fisik melalui perubahan warna, bau, dan
temperatur 120-130 °C.
kekentalan, sehingga dapat diperkirakan telah
terjadi reaksi oksidasi dari penampakan fisik.
Perubahan tersebut tercantum dalam Tabel 3.
Tabel 3. Sifat fisik hasil oksidasi sitronelal
dengan KMnO4 dalam suasana basa
Gambar 2. Senyawa utama minyak sereh
Sitronelal sebanyak 47 mL pada fraksi II,
tak berwarna dan berbau harum khas sitronelal,
identifikasi gugus fungsi menggunakan spektro-
fotometer FT-IR dan mengukur kemurnian Reagensia KMnO4 ini dikatakan sebagai
senyawa menggunakan kromatografi gas (GC). reagen yang umum digunakan untuk mengoksi-
Tabel 1. Hasil isolasi sitronelal dari minyak dasi ikatan rangkap tapi pada umumnya semua
sereh jenis ikatan yang mudah teroksidasi akan
menunjukkan hasil positif, termasuk aldehida,
namun aldehida dapat teroksdasi lanjut jika
oksidasi terjadi dalam suasana asam.
Terjadinya proses oksidasi ditandai dengan
Tingkat kemurnian sitronelal yang terbentuknya MnO2 berupa endapan coklat
digunakan selama penelitian nampak dari data kehitaman. Hasil oksidasi paling banyak terjadi
GC. Kadar sitronelal sebesar 94,1% dengan pada waktu 30 menit yakni dengan hasil sebesar
waktu retensi 6,647 dan merupakan senyawa 22,98%. Produk tertinggi diperoleh pada waktu
yang paling banyak terkandung dalam minyak 30 menit dengan puncak produk pada waktu
sereh. retensi 13,956.

Gambar 5. Kromatogram GC cuplikan produk


Gambar 3. Kromatogram GC dari sitronelal 30 menit dan 60 menit

200
A Rifqi / Indonesian Journal of Chemical Science 3 (3) (2014)
Analisis terhadap terbentuknya senyawa fase air yang masih tercampur dan harus
baru selama berlangsungnya proses oksidasi didiamkan beberapa saat untuk dapat dipisah-
dilakukan dengan uji gugus fungsi mengguna- kan. Lapisan cairan yang terpisah ini, pada
kan FT-IR, selanjutnya dapat dilihat perbedaan bagian atas merupakan fasa organik dan diduga
antara spektra FT-IR sitronelal pada Gambar 4 mengandung senyawa produk hasil oksidasi,
dan senyawa hasil oksidasi dalam waktu 30 sedangkan pada bagian bawah merupakan fasa
menit pada temperatur ruang yang ditunjukkan air yang perlu dipisahkan dari senyawa produk
pada Gambar 6. hasil oksidasi. Secara fisik terjadi perubahan
dari sitronelal dengan senwaya hasil reaksi.
Produk berupa cairan bening kekuningan yang
berbau lebih harum dan lebih kental, sedangkan
sitronelal berupa senyawa cair yang jernih dan
berbau khas.

Gambar 6. Spektra FT-IR dari senyawa hasil


oksidasi sitronelal dalam waktu 30 menit
Hasil inteprestasi data spektra FT-IR
secara lengkap dari senyawa hasil oksidasi
sitronelal dengan KMnO4 pada waktu 30 menit
seperti ditunjukkan Pada Tabel 4.
Tabel 4. Analisis spektra FT-IR senyawa hasil
oksidasi sitronelal 30 menit Gambar 8. Pembentukan 6,7 dihidroksi 3,7
dimetil oktanal dan 7-hidroksi- 3,7-dimetil-6-on-
oktanal
Simpulan
Waktu reaksi paling baik untuk reaksi
oksidasi sitronelal adalah 30 menit, dihitung
dari setelah semua bahan tercampur. Senyawa
hasil oksidasi sitronelal berupa dihidroksi
Reaksi oksidasi yang berlangsung pada
sitronelal (6,7 dihidroksi 3,7 dimetil oktanal)
temperatur 3-5oC tidak terjadi oksidasi. Ke-
sebanyak 22,69 % dan 7-hidroksi-3,7-dimetil-6-
mungkinan tidak terjadi oksidasi karena tem-
on-oktanal sebanyak 15,36%.
peraturnya terlalu rendah, sehingga kalor reaksi
yang seharusnya keluar menuju lingkungan Daftar Pustaka
justru terserap kembali oleh sistem. Terserapnya Agustian, E., A. Sulaswatty, T.J.A. Laksmono &
I.B. Adilina. 2005. Pemisahan Sitronelal
kalor reaksi oleh sistem menyebabkan energi dari Minyak Sereh Wangi Menggunakan
aktifasi (Ea) belum tercapai, sehingga produk Unit Fraksionasi Skala Bench. Pusat
yang diharapkan belum terbentuk. Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengeta-
huan Indonesia (LIPI). Jurnal Teknik
Industri Pert. Vol. 17 (2): 49-53
Fessenden, R.J. & J.S. Fessenden. 1992. Kimia
Organik. Jilid I. (3th ed.) terjemahan
Pudjaatmaka, A.H. Penerbit Erlangga:
Jakarta
Gambar 7. Prosen produk oksidasi sitronelal Fikri, I.M. 2010. Identifikation and Toxicity
Reaski pada temperatur kamar telah Test of Citronellal from Cymbopogon
mengalami oksidasi baik pada waktu 30 menit Nadrus Leafs as Antifeedant of Toward
Thrips in Jatropha cucas. Alchemy. Vol. 2
maupun 60 menit. Pada temperatur yang lebih No.1: 104-157. Ooktober 2010
tinggi lebih besar memungkinkan terjadinya
Kaniawati, D., A Kadarohman, G. Dwiyanti.
reaksi, karena molekulmolekul lebih cepat 2004. Konversi sitronelal hasil isolasi minyak
bergerak dan bertumbukan sehingga lebih sereh wangi menjadi sitronelol dan isopulegol.
mudah terjadi reaksi. Makalah dipresentasikan pada Seminar
Nasional Penelitian dan Pendidikan
Pada tiap reaksi terdapat endapan MnO2 Kimia. UPI. 9 Oktober 2004
yang berwarna coklat kehitaman dan lapisan
Marlina, N. M. Surdia, C.L. Radiman & S.
cairan. MnO2 ini merupakan hasil samping Achmad. 2004. Pengaruh Konsentrasi
reaksi, lapiran cair merupakan fase organik dan Oksidator pada Proses Hidroksilasi

201
A Rifqi / Indonesian Journal of Chemical Science 3 (3) (2014)

Minyak Jarak (Castor Oil) dengan atau Rohmawati, D. 2011. Studi Epoksidasi,
Tanpa Proteksi Gugus Hidroksi. PROC. Hidroksilasi, Dan Hidrogenasi Terhadap
ITB Sains & Tek. Vol. 36 A. No. 1: 33-34. Sitronelal. Tesis. Yogyakarta: UGM
2004 Sastrohamidjojo, H. 2009. Sintesis Kimia
Marlina. 2011. Sintesis Membran Poliuretan Organik. Jakarta: Erlangga
dari Asam Lemak Bebas Teroksidasi Setyaningsih, D., E. Hambali & M. Nasution.
Tolulen Diisosianat. Jurnal Rekayasa Kimia 2012. Aplikasi minyak sereh wangi
dan Lingkungan. Vol. 9. No. 1: 20 - 24. (Citronella oil) dan geraniol dalam
ISSN 1412-5064 pembuatan skin lotion penolak nyamuk.
Muyassaroh. 2010. Sitronellal dari Minyak Sereh Fakultas teknologi pertanian. IPB. Jurnal
Wangi dengan Variasi Kecepatan Pengadukan Teknik Industri Pertanian. Vol. 17 (3): 97-
dan Penambahan Natrium Bisulfi. Jurusan 103
Teknik Kimia. Fakultas Teknologi
Industri. Institut Teknologi Nasional

202

Anda mungkin juga menyukai