Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM STRATEGIS

PERTANAHAN DI
KABUPATEN SERDANG
BEDAGAI
TAHUN 2018
I. INVENTARISASI PENGUASAAN,
PEMILIKAN, PENGGUNAAN DAN
PEMANFAATAN TANAH (IP4T)
1. Latar Belakang

Kegiatan Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan,


Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah (IP4T) merupakan
amanat TAPMPR IX/2001 khususnya pasal 5 ayat (1.c) yang
menyatakan bahwa untuk merumuskan Arah Kebijakan
Pembaruan Agraria perlu diselenggarakan pendataan
pertanahan melalui inventarisasi dan registrasi penguasaan,
pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah secara
komprehensif dan sistematis dalam rangka pelaksanaan
landreform.
Kegiatan IP4T juga masuk kegiatan Prioritas Nasional
dalam rangka menunjang reforma agraria sehingga kegiatan
IP4T wajib sukses pelaksanaannya. Kegiatan IP4T merupakan
salah satu kegiatan dalam rangka mencapai Cita V dari Nawa
Cita Visi Misi Pemerintahan Jokowi-JK, yaitu melaksanakan
reforma agraria 9 juta hektar untuk rakyat tani/buruh tani.
2. Maksud dan Tujuan

 Untuk memperoleh data dan informasi yang komprehensif


dan sistematis tentang potensi desa serta penguasaan,
pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah (P4T) di desa
yang dimaksud

 Dengan adanya data dan informasi di desa tersebut mengenai


IP4T, maka data dan informasi tersebut dapat dipergunakan
untuk menentukan arah dan kebijakan pertanahan di
kemudian hari
3. Data yang Diperoleh

 Potensi desa lokasi kegiatan IP4T

 Gambaran umum serta kondisi sosial ekonomi


masyarakat desa

 Penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan


tanah yang terdapat di desa lokasi kegiatan IP4T
4. Rangkaian Kegiatan

 Penyuluhan

 Pengumpulan data gambaran umum kondisi sosial


ekonomi dan potensi desa

 Pengumpulan data dan informasi P4T

 Pembuatan peta sket dan toponimi seluruh bidang tanah

 Analisa data
II. REDISTRIBUSI TANAH OBYEK
LANDREFORM
1. Latar Belakang

Salah satu cara untuk meningkatkan


perekonomian petani adalah dengan
melaksanakan redistribusi tanah obyek
landreform. Setelah dilaksanakannya
redistribusi tanah obyek landreform, maka para
petani dapat dibina oleh pemerintah
2. Maksud dan Tujuan

 Pemberian hak atas tanah dengan maksud


adanya suatu kepastian hukum hak atas tanah

 Dengan adanya kepastian hukum hak atas


tanah maka akan meningkatkan kegiatan di
sektor pertanian yang dapat meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan petani
3. Rangkaian Kegiatan

 Penyuluhan

 Inventarisasi dan identifikasi obyek dan subyek


 Pengukuran dan pemetaan bidang tanah oleh
petugas kantor pertanahan
 Penelitian lapang
 Penerbitan surat keputusan (SK) Redistribusi
Tanah Obyek Landreform
 Pembukuan hak dan penerbitan sertifikat
 Penyerahan sertifikat

 Bina penerima tanah


III. PENDAFTARAN TANAH
SISTEMATIS LENGKAP
(PTSL)
1. Latar Belakang

Untuk memberikan jaminan kepastian hukum dan


perlindungan hukum Hak atas Tanah masyarakat secara
adil dan merata serta mendorong pertumbuhan ekonomi
negara pada umumnya dan ekonomi rakyat khususnya,
maka perlu dilakukan percepatan pendaftaran tanah
lengkap di seluruh wilayah Republik Indonesia
sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 19 Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria.
2. Maksud dan Tujuan

 Mempercepat Pendaftaran tanah di Indonesia


sehingga pada tahun 2023 seluruh tanah di
Indonesia telah terdaftar (bersertifikat)

 Denganterdaftarnya semua tanah di Indonesia,


maka permasalahan tanah dapat minimalisir
3. Rangkaian Kegiatan

 Perencanaan dan persiapan


 Penetapan lokasi kegiatan PTSL

 Pembentukan dan penetapan Panitia Ajudikasi PTSL

 Penyuluhan

 Pengumpulan data fisik dan data yuridis bidang tanah

 Pemeriksaan tanah

 Pengumuman data fisik dan data yuridis bidang tanah serta


pembuktian hak
 Penerbitan keputusan pemberian atau pengakuan Hak Atas Tanah

 Pembukuan dan penerbitan Sertifikat Hak Atas Tanah

 Penyerahan Sertifikat Hak Atas Tanah

Anda mungkin juga menyukai