Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS UNSUR-UNSUR NOVEL

Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Bahasa


Indonesia

dari Ibu Dra. Hanny Kartini

Disusun oleh :

Nur Alifah Fauzia


XI APL 4

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7

BANDUNG
2020
Identitas novel dan
sinopsis
inopsis
1) Identitas novel

Judul novel : The Mystery Of Three Quarters (Misteri Tiga


Perempat)
Penulis : Sophie Hannah
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan :I
Jumlah halaman : 392 halaman
Harga : Rp. 95.000

2) Sinopsis

Ketika detektif Hercule Poirot baru kembali dari acara makan siangnya yang luar
biasa, tiba-tiba ia dihampiri dan diomeli oleh perempuan asing yang mengaku bernama
Mrs. Sylvia Rule. Perempuan itu bertanya mengapa Poirot mengirimnya surat aneh yang
berisi tuduhan bahwa Mrs. Slyvia Rule telah membunuh seorang pria benama Barnabas
Pandy. Bukan hanya Mrs. Sylvia Rule, tapi beberapa hari kemudian tiga orang yang tidak
Poirot kenal pun juga menghampirinya dengan keluhan yang sama tentang surat tuduhan
itu.
Padahal Poirot yakin bahwa ia tidak pernah menulis dan mengirimkan surat-surat
tersebut. Lagi pula Poirot juga tidak mengenali semua orang yang mendapatkan surat
tersebut. Poirot juga tak tahu siapa itu Barnabas Pandy. Dan Poirot pun tak tahu apakah
Barnabas Pandy masih hidup atau sudah mati.
Siapa yang sebenarnya menulis surat-surat itu? Kenapa ada orang yang
mengatasnamakan Poirot dalam surat-surat tersebut? Lalu, siapa Barnabas Pandy?
Apakah salah satu dari keempat orang yang mendapatkan surat tersebut merupakan
pembunuhnya?
Akhirnya, Hercule Poirot dengan bantuan Inspektur Edward Catchpool mulai
menyelidiki kasus ini. Semua fakta yang didapatkan disusunnya untuk mengetahui dalang
dibalik semua ini. Fakta yang mengaitkan tentang rahasia, kejahatan, dan masa lalu.

Analisis unsur-unsur
novel
1) UNSUR EKSTRINSIK
A. Biografi Pengarang
Sophie Hannah yang lahir pada 28 Juni 1971 di Manchester, Britania Raya
adalah seorang novelis yang dianggap “menghidupkan” kembali tokoh detektif fiktif
yang terkenal yaitu Harcule Poirot. Ia dianggap menghidupkan kembali Harcule
Poirot karena cerita detektif ini sebelumnya ditulis oleh Agatha Christie. Yang mana
pada novelnya yang berjudul “Tirai”, diceritakan bahwa Harcule Poirot telah mati
setelah menyelesaikan salah satu kasus pembunuhan terberatnya.
Sebelum menghidupkan kembali kisah Harcule Poirot, Sophie Hannah dikenal
sebagai salah satu novelis Inggris terlaris. Rupanya Hannah sudah membaca novel-
novel Agatha Christie sejak ia berumur 12 tahun. Sejak saat itu ia sangat menggemari
buku-buku karya Agatha Christie. Hingga Hannah menggambarkan dirinya sebagai
“pencandu seumur hidup Agatha Christie”.

B. Unsur Faktor Yang Mempengaruhi Novel


Unsur pada novel ini menceritakan tentang detektif yang menyelidiki kasus
tentang pengiriman surat berisi tuduhan pembunuhan yang mengatas namakan
dirinya. Unsur ekstrinsik pengarang menulis novel ini adalah karena dia ingin
mengembalikan Harcule Poirot dengan cerita-cerita yang baru. Terlebih karena ia
memang memiliki pengalaman dalam menulis novel bertema thriller psikologis.
2) UNSUR INTRINSIK
a. Tema
Tema dari novel ini adalah tentang misteri, petualangan, kejahatan, rahasia,
dan teka-teki.

b. Tokoh
 Protagonis
1. Hercule Poirot
2. Edward Catchpool
3. Annabel Treadway
4. John McCrodden
5. Rowland McCrodden
6. Ivy Lavington
7. Kingsbury
8. Barnabas Pandy
9. Hugo Dockerill

 Antagonis
1. Lenore Lavington
2. Sylvia Rule

c. Watak

Tokoh / Watak Kalimat / Cara Penggambaran


Hercule Poirot : Aku sangat berterima kasih pada mata tajam dan
Cerdas, teliti, cerewet kecerewetan Hercule Poirot, yang tidak pernah
melewatkan detail apapun. (Analitik)
Edward Catchpool : Aku duduk, diam, dan mengangguk-angguk
Sabar, dapat diandalkan bersimpati sementara ia meluapkan kekesalannya.
(dramatik).

“Aku yakin kau akan menemukan cara yang pintar


untuk mengatasi masalah itu.” (dramatik)
Annabel Treadway : “Annable Treadway lebih dulu menarik Skittle keluar
Egois, pemaaf dari air. Dia pasti menyelamatkan anjingnya lebih
dulu setelah itu baru menyelamatkan Mademoiselle
Ivy.” (Dramatik)

“Bisa kulihat anda ingin mengikuti jejak kakek anda


dan bersikap berbelas kasih. Anda ingin memaafkan
kakak anda atas percobaan pembunuhan atas diri
anda?”. (Analitik)
John McCrodden : “Walaupun aku lebih suka jika tidak tahu, bahwa
Setia Mrs. Lavington sering dikunjungi di penjara oleh
John McCrodden yang penuh pengabdian,”
(Dramatik)
Rownland McCrodden : “kasih sayang anda pada putra anda sebesar para ayah
Penyayang lainnya.” (Analitik)
Ivy Lavington : Ia memiliki semangat anak muda, dan Poirot merasa
bersemangat ia adalah satu-satunya orang di rumah ini yang
normal. (Analitik)
Kingsbury : “sementara Kingsbury yang malang dan setia,
Setia tergeletak tak bernyawa.” (Analitik)
Barnabas Pandy : “kakek anda memutuskan menguji anda. Dia ingin
Bijak melihat apakah setelah anda melihat perasaan
bersalah Annnable, dan tahu betapa dia menyayangi
Ivy, dan betapa menyesalnya dia, akankah anda
berpikir ulang dan memaafkannya?” (Dramatik)
Hugo Dockerill : Apakah ada orang yang bisa tertawa gembira dalam
Periang, pelupa situasi seperti ini walaupun orang itu adalah orang
yang paling antuisias dan optimis? (Dramatik)

“seperti yang kukatakan tadi, aku lupa


menyimpannya dimana. Aku malah sudah kehilangan
surat itu dua kali.” (Dramatik)
Lenore Lavington : “kau mungkin sudah memaafkanku, Ivy, tapi Lenore
Pendendam tidak akan pernah memaafkan aku.” (Dramatik)
Sylvia Rule : “Mrs. Rule mencoba memaksaku melakukan
Memaksakan kehendak prosedur itu, begitu dia sadar aku berubah pikiran, dia
sangat tidak inging kehilangan pelanggan.”
(Dramatik)

d. Alur
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran. Awalnya cerita
ini beralur maju. Namun mulai anyak disajikan alur mundur saat jalan cerita
mulai mengarah ke konflik dan penyelesaian masalahnya.

Tahapan Alur

Tahapan Ulasan Kutipan


Alur
Eksposition Mrs. Sylvia Rule mendatangi Hercule “Anda Hercule Poirot, bukan?” bisik
Poirot sambil marah-marah. Ia ingin wanita itu dengan keras, Poirot
tahu kenapa Poirot mengirimnya surat menyadari bahwa wanita itu ingin
berisi tuduhan pembunuhan. menyampaikan amarahanya.
“Oui, madame. Akulah orangnya.”
“Berani sekali anda mengirimkan surat
seperti itu kepadaku?”
Generating Tiga orang selain Mrs. Sylvia Rule “Biar kutebak,” kataku. “Sepucuk
Circumtances mendatangi Hercule Poirot dengan surat, ditandatanganidengan namamu
keluhan yang sama, yaitu surat yang walaupun kau tidak menuli atau
berisi tuduhan pembunuhan. mengirim surat itu, yang menuduh
putra Rowland McCrodden, John,
membunuh Barnabas Pandy.”
Poitot kaget. “Mon cher... Entah
bagaimana caranya kau tahu. Aku
yakin kau tadi berkata ‘surat’, bukan
‘surat-surat’! Apakah itu berarti kau
tidak tahu tentang surat-surat yang
lain?”
“Surat-surat yang lain?”
“Oui, mon ami. Surat-surat yang
ditujukan kepada Mrs. Sylvia Rule,
Miss Annable Treadway, Hugo
Dockerill”
Rising Action Hugo Dockerill memberitahu bahwa “Kapan Barnabas Pandy menginggal
Barnabas Pandy sudah tewas satu dunia?”
tahun yang lalu. Sehingga ini “Aku tidak tahu tanggal pastnya,
memperkuat perkataan Miss Annable kurasa tahun lalu. November atau
Treadway bahwa Barnabas Pandy Desember.” Ini sesuai dengan yang
yang merupakan kakeknya, telah dikatakan Annable Treadway.
tewas pada Desember tahun lalu.
Klimaks Hercule Poirotmenyimpulkan bahwa “Harus kukatakan, ladies and
Lenore Lavington, kakak dari gentleman, bahwa setelah aku yakin
Annablle Treadway lah yang bahwa penulis keempat surat tersebut
mengirimkan keempat surat tersebut. adalah Lenore Lavington, maka teka-
teki ini pun teselesaikan.”
Resolution Terungkap bahwa alasan Lenore “Apakah Lenore Lavington bertanya
Lavington mengirim keempat surat itu pada diri sendiri apakah adiknya
adalah ia ingin adiknya, Annable mungkin menyelamatkan anjing itu
Treadway dipenjara sebab ia dendam lebih dulu karena anjing itu terlalu liar
pada adiknya tersebut karena pernah di dalam air sehingga justru
membuat anaknya hampir tewas. menghalangi usahanya
menyelamatkan keponakannya? Jika
memang begitu, tentunya
Madamoiselle Annable akan
mengatakan yang sebenarnya? Tentu
saja Madamoiselle akan
mengatakannya, karena itu kenyataan
yang terjadi pastilah sebaliknya.
Annable Treadway pastilah lebih
mementingkan nyawa anjingnya
daripada nyawa keponakannya, dan
memilih menyelamatkan Skittle lebih
dulu, dan dengan begitu
mempertaruhkan nyawa Madamoiselle
Ivy. Madamoiselle Ivy bisa saja
tenggelam selama Skittle dibawa ke
tempat aman.”
Ending Lenore Lavington selamat dari “Yang berarti aku bisa melaporkan
hukuman gantung berkat pembelaan bahwa persidangan Lenore Lavington
dari Rownland McCrodden. Dan John tidak berjalan sesuai yang kuharapkan.
McCrodden tetap setia kepadanya. Dia dinyatakan bersalah atas
pembunuhan Kingsbury, dan
percobaan pembunuhan atas Annable
Treadway, tetapi, berkat Rowland
McCrodden, ia tidak dihukum
gantung. Aku kebetulan tahu,
walaupun aku lebih suka jika tidak
tahu, bahwa Mrs. Lavington sering
dikunjung di penjara oleh John
McCrodden yang penuh pengabdian,
sementara Kingsbury yang malang dan
setia tergeletak tak bernyawa.”

e. Latar
 Tempat
1. Apartemen : Di dalam apartemennya yang luas dan rapi.
2. Whitehaven Mansions : Seorang wanita bernama Annable Treadway
mengunjungi Poirot di Whitehaven Mansions.
3. Pleasant’s Coffe House : Ia menunggu sampai jam 11.40, lalu pergi
ke Pleasant’s Coffe House
4. Kantor Bewes : jadi begitu aku tiba di kantor Bewes, aku duduk, diam,
dan mengangguk-angguk bersimpati sementara ia meluapkan
kekesalannya
5. Scotland Yard : Aku kembali ke Scotland Yard dan menyadari bahwa
Poirot memang sudah datang.
6. Donaldson & McCrodden Solicitors : Donaldson & McCrodden
Solicitors menempati dua lantai atas salah satu gedung tinggi
berdinding stucco di Henrietta Street.
7. Combingham Hall : Ada banyak alasan mengapa Combingham Hall
seharusnya menjadi tempat yang menarik.
8. Turville College : ketika aku berangkat ke Turville College dua hari
kemudian.
9. Pondok : Pondok kecil Kingsbury hanya berjarak beberapa menit
berjalan kaki dari rumah utama.
 Waktu
1. Bulan Februari : Hari itu adalah hari yang hangat di bulan Februari.
2. Pukul tiga : Pada pukul tiga keesokan harinya.
3. Keesokan paginya : Keesokan paginya terasa aneh bagi Hercule
Poirot.
4. Jam 11.40 : Ia menunggu sampai jam 11. 40.
5. Tahun lalu : kurasa tahun lalu.
6. November : November atau Desember.
7. Desember : November atau Desember.
8. Sore : Sore itu juga, John McCrodden menerima telpon di rumah
tempat tinggalnya.
9. 7 Desember : Tanggal 7 Desember tahun lalu.
10. Jam sebelas pagi : jam sebelas pagi sampai jamuan makan malam
berakhir pada jam delapan.
11. Jam delapan : jam sebelas pagi sampai jamuan makan malam berakhir
pada jam delapan
10. Dua hari kemudian : ketika aku berangkat ke Turville College dua hari
kemudian.
12. Tanggal 24 Februari : tanggal 24 Februari semakin dekat.
13. 5 Desember : tanggal surat itu adalah 5 Desember.
14. Jam dua : Waktu yang disepakati lagi-lagi adalah jam dua.

 Suasana
1. Marah : amarah terdengar dalam bisikannya yang keras.
2. Bingung : “Aku bingung, Georges.”
3. Kecewa : “Harusku akui bahwa aku kecewa.”
4. Resah : poirot kembali ke kursi dengan perasaan resah.
5. Aneh : keesokan harinya terasa aneh bagi Hercule Poirot.
6. Kesal : “Tidak lama lagi jam tiga!” serunya frustasi.

f. Pusat Pengisahan
Pusat pengisahan atau sudut pandang dari cerita ini menggunakan sudut
pandang orang kedua. Yang mana tokoh “aku” dalam cerita ini bukan merupakan
sang tokoh utama, namun tokoh sampingannya. Yaitu Edward Catchpool. Pada
teknik ini, tokoh “aku” seakan berperan sebagai saksi dari berbagai tindakan sang
tokoh utama.

g. Amanat
Novel ini mengajarkan kita tentang pentingnya hubungan antar keluarga.
Saling jujur dan terbuka serta menjalin komunkasi yang baik adalah jalan yang
tepat untuk membentuk keluarga yang harmonis tanpa ada kesalah pahaman antar
angora keluarga yang dapat mengakibatkan masalah besar dalam keluarga.
Selain itu, novel ini juga mengajarkan bahwa balas dendam tidak akan
berakhir baik. Karena rasa dendam itu dapat menjadi bumerang bagi kita yang
mendendamnya. Serta saling memaafkan dapat menjadi jalan terbaik untuk
membenahi kembali hubungan yang goyah.

h. Majas / Gaya Bahasa


1. Majas asosiasi : Aura kesedihan yang sepertinya menyelimuti wanita tersebut.
2. Majas metafora : “dan apabila dia disebut malaikat, itu karena dia sudah
bersabar menghadapiku.”
3. Majas metafora : Ada kisah yang terkandung disana.
4. Majas asosiasi : kadang-kadang mereka memang seperti segerombolan
monster.
5. Majas metafora : Menurutnya aku adalah pembunuh haus darah.
6. Majas metafora : Superintenden Nathaniel Bewes meraung di telingaku.
7. Majas hiperbola “setelah mengetahui perasaan bersalah yang menggerogoti
hidup dan jiwa Madamoiselle Annabel.”

Anda mungkin juga menyukai