Disusun oleh :
BANDUNG
2020
Identitas novel dan
sinopsis
inopsis
1) Identitas novel
2) Sinopsis
Ketika detektif Hercule Poirot baru kembali dari acara makan siangnya yang luar
biasa, tiba-tiba ia dihampiri dan diomeli oleh perempuan asing yang mengaku bernama
Mrs. Sylvia Rule. Perempuan itu bertanya mengapa Poirot mengirimnya surat aneh yang
berisi tuduhan bahwa Mrs. Slyvia Rule telah membunuh seorang pria benama Barnabas
Pandy. Bukan hanya Mrs. Sylvia Rule, tapi beberapa hari kemudian tiga orang yang tidak
Poirot kenal pun juga menghampirinya dengan keluhan yang sama tentang surat tuduhan
itu.
Padahal Poirot yakin bahwa ia tidak pernah menulis dan mengirimkan surat-surat
tersebut. Lagi pula Poirot juga tidak mengenali semua orang yang mendapatkan surat
tersebut. Poirot juga tak tahu siapa itu Barnabas Pandy. Dan Poirot pun tak tahu apakah
Barnabas Pandy masih hidup atau sudah mati.
Siapa yang sebenarnya menulis surat-surat itu? Kenapa ada orang yang
mengatasnamakan Poirot dalam surat-surat tersebut? Lalu, siapa Barnabas Pandy?
Apakah salah satu dari keempat orang yang mendapatkan surat tersebut merupakan
pembunuhnya?
Akhirnya, Hercule Poirot dengan bantuan Inspektur Edward Catchpool mulai
menyelidiki kasus ini. Semua fakta yang didapatkan disusunnya untuk mengetahui dalang
dibalik semua ini. Fakta yang mengaitkan tentang rahasia, kejahatan, dan masa lalu.
Analisis unsur-unsur
novel
1) UNSUR EKSTRINSIK
A. Biografi Pengarang
Sophie Hannah yang lahir pada 28 Juni 1971 di Manchester, Britania Raya
adalah seorang novelis yang dianggap “menghidupkan” kembali tokoh detektif fiktif
yang terkenal yaitu Harcule Poirot. Ia dianggap menghidupkan kembali Harcule
Poirot karena cerita detektif ini sebelumnya ditulis oleh Agatha Christie. Yang mana
pada novelnya yang berjudul “Tirai”, diceritakan bahwa Harcule Poirot telah mati
setelah menyelesaikan salah satu kasus pembunuhan terberatnya.
Sebelum menghidupkan kembali kisah Harcule Poirot, Sophie Hannah dikenal
sebagai salah satu novelis Inggris terlaris. Rupanya Hannah sudah membaca novel-
novel Agatha Christie sejak ia berumur 12 tahun. Sejak saat itu ia sangat menggemari
buku-buku karya Agatha Christie. Hingga Hannah menggambarkan dirinya sebagai
“pencandu seumur hidup Agatha Christie”.
b. Tokoh
Protagonis
1. Hercule Poirot
2. Edward Catchpool
3. Annabel Treadway
4. John McCrodden
5. Rowland McCrodden
6. Ivy Lavington
7. Kingsbury
8. Barnabas Pandy
9. Hugo Dockerill
Antagonis
1. Lenore Lavington
2. Sylvia Rule
c. Watak
d. Alur
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran. Awalnya cerita
ini beralur maju. Namun mulai anyak disajikan alur mundur saat jalan cerita
mulai mengarah ke konflik dan penyelesaian masalahnya.
Tahapan Alur
e. Latar
Tempat
1. Apartemen : Di dalam apartemennya yang luas dan rapi.
2. Whitehaven Mansions : Seorang wanita bernama Annable Treadway
mengunjungi Poirot di Whitehaven Mansions.
3. Pleasant’s Coffe House : Ia menunggu sampai jam 11.40, lalu pergi
ke Pleasant’s Coffe House
4. Kantor Bewes : jadi begitu aku tiba di kantor Bewes, aku duduk, diam,
dan mengangguk-angguk bersimpati sementara ia meluapkan
kekesalannya
5. Scotland Yard : Aku kembali ke Scotland Yard dan menyadari bahwa
Poirot memang sudah datang.
6. Donaldson & McCrodden Solicitors : Donaldson & McCrodden
Solicitors menempati dua lantai atas salah satu gedung tinggi
berdinding stucco di Henrietta Street.
7. Combingham Hall : Ada banyak alasan mengapa Combingham Hall
seharusnya menjadi tempat yang menarik.
8. Turville College : ketika aku berangkat ke Turville College dua hari
kemudian.
9. Pondok : Pondok kecil Kingsbury hanya berjarak beberapa menit
berjalan kaki dari rumah utama.
Waktu
1. Bulan Februari : Hari itu adalah hari yang hangat di bulan Februari.
2. Pukul tiga : Pada pukul tiga keesokan harinya.
3. Keesokan paginya : Keesokan paginya terasa aneh bagi Hercule
Poirot.
4. Jam 11.40 : Ia menunggu sampai jam 11. 40.
5. Tahun lalu : kurasa tahun lalu.
6. November : November atau Desember.
7. Desember : November atau Desember.
8. Sore : Sore itu juga, John McCrodden menerima telpon di rumah
tempat tinggalnya.
9. 7 Desember : Tanggal 7 Desember tahun lalu.
10. Jam sebelas pagi : jam sebelas pagi sampai jamuan makan malam
berakhir pada jam delapan.
11. Jam delapan : jam sebelas pagi sampai jamuan makan malam berakhir
pada jam delapan
10. Dua hari kemudian : ketika aku berangkat ke Turville College dua hari
kemudian.
12. Tanggal 24 Februari : tanggal 24 Februari semakin dekat.
13. 5 Desember : tanggal surat itu adalah 5 Desember.
14. Jam dua : Waktu yang disepakati lagi-lagi adalah jam dua.
Suasana
1. Marah : amarah terdengar dalam bisikannya yang keras.
2. Bingung : “Aku bingung, Georges.”
3. Kecewa : “Harusku akui bahwa aku kecewa.”
4. Resah : poirot kembali ke kursi dengan perasaan resah.
5. Aneh : keesokan harinya terasa aneh bagi Hercule Poirot.
6. Kesal : “Tidak lama lagi jam tiga!” serunya frustasi.
f. Pusat Pengisahan
Pusat pengisahan atau sudut pandang dari cerita ini menggunakan sudut
pandang orang kedua. Yang mana tokoh “aku” dalam cerita ini bukan merupakan
sang tokoh utama, namun tokoh sampingannya. Yaitu Edward Catchpool. Pada
teknik ini, tokoh “aku” seakan berperan sebagai saksi dari berbagai tindakan sang
tokoh utama.
g. Amanat
Novel ini mengajarkan kita tentang pentingnya hubungan antar keluarga.
Saling jujur dan terbuka serta menjalin komunkasi yang baik adalah jalan yang
tepat untuk membentuk keluarga yang harmonis tanpa ada kesalah pahaman antar
angora keluarga yang dapat mengakibatkan masalah besar dalam keluarga.
Selain itu, novel ini juga mengajarkan bahwa balas dendam tidak akan
berakhir baik. Karena rasa dendam itu dapat menjadi bumerang bagi kita yang
mendendamnya. Serta saling memaafkan dapat menjadi jalan terbaik untuk
membenahi kembali hubungan yang goyah.