Anda di halaman 1dari 68

BAB I

PENDAHUL
UAN

1.1 Latar Belakang


Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.
Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses
metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan
metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang menganggu
pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio- ekonomi seperti adanya
kemampuan indi idu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
!utrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital
bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga
kali sehari selama puluhan tahun akan men"adi racun yang menyebabkan penyakit
dikemudian hari. !utrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi
maka tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit # terkena
gizi buruk oleh karena itu kita harus memperbanyak nutrisi.

1.2 Rumusan Masalah


$.%.$ &agaimana anamnesa gangguan sistem pencernaan dan metabolic endokrin'
$.%.% &agaimana persiapan klien pada pemeriksaan barium enema, S abdomen
danendoskopi'
$.%.* &agaimana pemeriksaan fisik pada kondisi saluran cerna, bentuk abdomen,
kesulitan mengunyah dan menelan, bising usus'

$
$.% .+ &agaimana masalah kepera atan yang ter"adi pada ulkus peptikum,
gastroenteritis, thypus abdominalis, colitis, hemoroid, hepatitis, obstruksi intestinal,
diabetes melitus'
$.%. &agaimana S P tindakan kepera atan gangguan nutrisi yaitu memasang
! T, mera at colostomi, bilas lambung, memberikan obat sesuai program terapi,
memberikan pendidikan kesehatan'

1.3 Tujuan
$.*.$ Tu"uan mum
ntuk mengetahui dan memahami askep gangguan kebutuhan nutrisi akibat
patologis sistem pencernaan dan metabolic endokrin.
$.*.% Tu"uan /husus
$. Mengidentifikasi anamnesa gangguan sistem pencernaan dan metabolic
endokrin.
%. Mengidentifikasi persiapan klien pada pemeriksaan barium enema, S
abdomen dan endoskopi.
*. Mengidentifikasi pemeriksaan fisik pada kondisi saluran cerna, bentukabdomen,kesulitan
mengunyah dan menelan, bising usus.
+. Mengidentifikasi masalah kepera atan yang ter"adi pada ulkus peptikum,
gastroenteritis, thypus abdominalis, colitis, hemoroid, hepatitis, obstruksi intestinal, diabetes
melitus.
. Mengidentifikasi S P tindakan kepera atan gangguan nutrisi yaitu
memasang ! T, mera at colostomi, bilas lambung, memberikan obat sesuai
program terapi, memberikan pendidikan kesehatan.

BABII

%
$.% .+ &agaimana masalah kepera atan yang ter"adi pada ulkus peptikum,
gastroenteritis, thypus abdominalis, colitis, hemoroid, hepatitis, obstruksi intestinal,
diabetes melitus'
$.%. &agaimana S P tindakan kepera atan gangguan nutrisi yaitu memasang
! T, mera at colostomi, bilas lambung, memberikan obat sesuai program terapi,
memberikan pendidikan kesehatan'

1.3 Tujuan
$.*.$ Tu"uan mum
ntuk mengetahui dan memahami askep gangguan kebutuhan nutrisi akibat
patologis sistem pencernaan dan metabolic endokrin.
$.*.% Tu"uan /husus
$. Mengidentifikasi anamnesa gangguan sistem pencernaan dan metabolic
endokrin.
%. Mengidentifikasi persiapan klien pada pemeriksaan barium enema, S
abdomen dan endoskopi.
*. Mengidentifikasi pemeriksaan fisik pada kondisi saluran cerna, bentukabdomen,kesulitan
mengunyah dan menelan, bising usus.
+. Mengidentifikasi masalah kepera atan yang ter"adi pada ulkus peptikum,
gastroenteritis, thypus abdominalis, colitis, hemoroid, hepatitis, obstruksi intestinal, diabetes
melitus.
. Mengidentifikasi S P tindakan kepera atan gangguan nutrisi yaitu
memasang ! T, mera at colostomi, bilas lambung, memberikan obat sesuai
program terapi, memberikan pendidikan kesehatan.

BABII

%
PEMBAHA AN

2.1 Anamnesa !angguan "stem Pen#ernaan $an Meta%&l"# En$&kr"n


A. Anamnesa Gangguan Sistem Pencernaan
%.$.$ /eluhan tama
/eluhan utama didapat dengan menanyakan tentang gangguan terpenting yang
dirasakan pasien sampai perlu pertolongan. /eluhan utama pada pasien gangguan sistem
pencernaan secara umum antara lain0
a. !yeri
/eluhan nyeri dari pasien sering men"adi keluhan utama dari pasien untukmeminta
pertolongan kesehatan yang bersumber dari masalah saluran gastrointestinal dan organ
aksesori. 1alam mengka"i nyeri, pera at dapat melakukan pendekatan P23ST,
sehingga pengka"ian dapat lebih komprehensif.
/ondisi nyeri biasanya bergantung pada penyebab dasar yang "uga mempengaruhi lokasi
dan distribusi penyebaran nyeri.
b. Mual muntah
/eluhan mual muntah merupakan kondisi yang sering dikeluhkan dan
biasanya selalu berhubungan dengan ker"a in olunter dari gastrointestinal. Mual (nausea)
adalah sensasi sub"ektif yang tidak menyenangkan dan sering mendahului muntah.
Mual disebabkan oleh distensi atau iritasi dari bagian manasa"a dari saluran 4, tetapi "uga
dapat dirangsang oleh pusat-pusat otak yang lebih tinggi. 4nterpretasi mual ter"adi di medulla,
bagian samping, atau bagian dari
pusat muntah. Muntah merupakan salah satu cara traktus gastrointestinal
membersihkan dirinya sendiri dari isinya ketika hampir semua bagian atau traktus
gastrointestinal teriritasi secara luas, sangat mengembang, atau sangat terangsang. c. /embung
dan Senda a (5latulens).
6kumulasi gas di dalam saluran gastrointestinal dapat mengakibatkan senda a
yaitu pengeluaran gas dari lambung melalui mulut (flatulens) yaitu
pengeluaran gas dari rektum. Senda a ter"adi "ika menelan udara dimana cepat dikeluarkan
bila mencapai lambung. &iasanya, gas di usus halus mele ati kolon dan di keluarkan.
Pasien sering mengeluh kembung, distensi, atau merasa penuh dengan gas.
d. /etidaknyamanan 6bdomen
/etidaknyamanan pada abdomen secara lazim berhubngan dengan gangguan saraf
lambung dan gangguan saluran gastrointestinal atau bagian lain tubuh. Makanan
berlemak cenderung menyebabkan ketidaknyamanan karena lemak tetap
berada di ba ah lambung lebih lama dari protein atau karbohidrat. Sayuran kasardan makanan
yang sangat berbumbu dapat "uga mengakibatkan penyakit berat.
/etidaknyamanan atau distress abdomen bagian atas yang berhubungan dengan

*
makanan yang merupakan keluhan utama dari pasien dengan disfungsi gastrointestinal. 1asar
distress gerakan abdomen ini merupakan gerakan
peristaltic lambung pasien sendiri. 1efekasi dapat atau tidak dapat menghilangkan nyeri.
e. 1iare
1iare adalah peningkatan keenceran dan frekuensi feses. 1iare dapat ter"adi akibat
adanya zat terlarut yang tidak dapat diserap di dalam feses, yang disebut diare osmotic, atau
karena iritasi saluran cerna. Penyebab tersering iritasi adalah infeksi irus atau bakteri di usus
halus distal atau usus besar. 4ritasi usus oleh suatu pathogen mempengaruhi lapisan
mukosa usus sehingga ter"adi peningkatan
produk-produk sekretorik termasuk mucus. 4ritasi oleh mikroba "ga
mempengaruhi lapisan otot sehingga ter"adi peningkatan motilitas. Peningkatan
motilitas menyebabkan banyak air dan elektrolit terbuang karena aktu yang tersedia
untuk penyerapan zat-zat tersebut di kolon berkuran. 4ndi idu yang mengalami diare berat
dapat meninggal akibat syok hipo olemik dan kelainan elektrolit.
f. /onstipasi
/onstipasi didefinisikan sebagai defekasi yang sulit atau "arang. 5rekuensi defekasi
berbeda-beda setiap orang sehingga definisi ini bersifat sub"ektif dan dianggap sebagai
penurunan relati e "umlah buang air besar pada seseorang. 1efekasi dapat men"adi sulit
apabila feses mengeras dan kompak. 7al ini ter"adi apabila indi idu mengalami dehidrasi
atau apabila tindakan &6& ditunda sehingga memungkinkan lebih banyak air yang
terserap keluar se aktu feses
berada di usus besar.diet berserat tinggi mempertahankan kelembaban feses dengan cara
menarik air secara osmosis ke dalam feses dan dengan merangsang
peristaltic kolon melalui peregangan. 1engan demikian, orang yang makan makanan
rendah serat atau makananan yang sangat dimurnikan beresiko lebih
besar mengalami konstipasi. lah raga mendorong defekasi dengan merangsang saluran
8 secara fisik. 1engan demikian, orang yang sehari-harinya "arang
bergerak berisiko tinggi mengalami konstipasi.

%.$.% 3i ayat kesehatan


Pengka"ian ri ayat kesehatan dilakukan dengan anamnesis atau a ancara untuk
menggali masalah kepera atan lainnya sesuai dengan keluhan utama dari
pasiennya. Pera at memperoleh data subyektif dari pasien mengenai a itan masalahnya
dan bagaimana penanganan yang sudah dilakukan. Persepsi dan harapan
pasien sehubungan dengan masalah kesehatan dapat mempengaruhi masalah
kesehatan. 9ang perlu dika"i dalam sistem gastrointestinal0
$. Pengka"ian rongga mulut
%. Pengka"ian esofagus
*. Pengka"ian lambung

+
+. Pengka"ian intestinal
. Pengka"ian anus dan feses
:. Pengka"ian organ aksesori

a) 3i ayat kesehatan sekarang


Setiap keluhan utama harus ditanyakan pada pasien sedetail-detailnya dan semuanya
di buat diri ayat penyakit sekarang. Pasien diminta untuk men"elaskan keluhannya dari
ge"ala a al sampai sekarang.
Tanyakan apakah pada setiap keluhan utama yang ter"adi memberikan dampak
terhadap intaik nutrisi, berapa lama dan apakah terdapat perubahan berat
badan' Pengka"ian ini akan memberikan kemudahan pada pera at untukmerencanakaninter ensi
dalam pemenuhan nutrisi yang tepat sesuai kondisi
pasien. Tanyakan pada pasien apakah baru-baru ini mendapat tablet atau obat- obatan yang
sering kali di"elaskan arna atau ukurannya dari pada nama dan dosisnya. /emudian pasien
diminta untuk memperlihatkan semua tablet-tablet
"ika memba anya dan catat semuanya.
b) 3i ayat kesehatan dahulu
Pengka"ian kesehatan masa lalu bertu"uan untuk menggali berbagai kondisi yang
memberikan berbagai kondisi saat ini. Pera at mengka"i ri ayat M3S (masuk rumah
sakit) dan penyakit berat yang pernah diderita, penggunaan obat% dan adanya alergi.
c) 3i ayat penyakit dan ri ayat M3S
Pera at menanyakan pernahkah M3S sebelumnya' 6pabila ada, maka perlu
ditanyakan rumah sakit mana saat mendapatkan pera atan, berapa lama dira at dan
apakah berhubungan dengan penyakit pada saluran gastrointestinal. Pasien yang pernah
dira at dengan ulkus peptikum, "aundice, panyakit kandung empedu, kolitis ,kanker
gastrointestinal, pada pasca pembedahan pada seluran intestinal mempunya predisposisi
penting untuk dilakukan ra at lan"utan. 1engan mengetahui adanya ri ayat M3S,
pera at dapat mengumpulkan data-data
penun"ang masalulu seperti status rekam medis saat dira at sebelumnya, serta data-data
diagnostik dan pembedahan.
d) 3i ayat penggunaan obat-obatan
6namnesis tentang penggunaan obat atau zat yang baru baik dari segi kuantitas
maupun kualitas akan memberi dampak yang merugikan pada pasien akaibat
efeksamping dari obat atau zat yang telah dikonsumsi. &eberapa obat akan
mempengaruhi mukosa 4 seperti obat anti inflamasi non-steroid (!S641s), asam salisilat
dan kortiko steroid yang memberikan resiko peningkatan ter"adinya gastritis atau ulkus
peptikum. /a"i apakah pasien menggunakan preparat besi atau ferum karna obatini akan
mempengaruhi perubahan konsistensi dan arna feses (agak kehitaman) atau
meningkatkan resiko konstipasi. /a"i penggunaan laksantia #laksatik pada saat melakukan
&6&. &eberapa obat atau zat "uga bisa bersifat
efatotoksik atau bersifat racun terhadap fisiologis ker"a hati yang memberikan resiko pada
peningkatan peraadangan atau keganasan pada hati.

e) 3i ayat alergi
Pera at mengka"i adanya alergi terhadap beberapa komponen makanan atau
agen obat pada masa lalu dan bagai mana pengaruh dari alergi tersebut, apakah
memberikan dampak ter"adinya diare atau konstipasi.
*) Pemerikasaan fisik
Pemeriksaan fisik kepera atan pada sistem 4 dimulai dari sur ei umum terhadap
setiap kelainan yang terlihat atau mengklarifikasi dari hasil pengka"ian anamnesis.
a. 4kterus
4kterus atau jaundice merupakan suatu kondisi yang sering ditemukan
pera at di klinik dimana konsentrasi biliribin dalam darah mengalami
peningkatan abnormal sehingga semua "aringan tubuh yang mencakup sklera dan kulit
akan berubah arna men"adi kuning atau kuning kehi"auan.
4kterus akan tampak sebagai ge"ala klinis yang nyata bila kadar bilirubin serum
melampaui %-%, mg#dl. Peningkatan kadar bilirubin serum dan ge"ala ikterus dapat
ter"adi akibat gangguan pada ambilan hepatic, kon"ugasi bilirubin, atau ekskresi bilier.
b. /aheksia dan atrofi
/egagalan saluran 4 untuk menyerap makanan secara fisiologis dapat menyebabkan
kehilangan berat badan dan kaheksia (kondisi tubuh terlihat kurus dan lemah). /eadaan ini
dapat disebabkan oleh keganasan 4. /eriput pada kulit yang terlihat diabnomen dan anggota
badan menun"ukkan penurunan berat badan yang belum lama ter"adi.
c. Pigmentasi kulit
Pigmen kulit secara umum dapat disebabkan oleh gangguan fumgsi hati,
hemokromatosis (akiabat stimulus hemosiderin pada melanosit sehingga
memproduksi melamin), dan sirosis primer. Malabsorpsi dapat manimbulkan
pigmentasi tipe 6ddison (pigmentasi solaris)pada puting susu, lipatan palmaris, daerah-daerah
yang tertekan, dan mulut
d. Status mental dan tingkat kesadaran
Sindrom ensefalopati hepatik akibat siroses lan"ut yang tidak terkonpensasi (gagal hati
kronik) atau hepatitis fulmin (gagal hati akut) merupakan kelainan neurologis organik .
kondisipenyakitinitergantungpadaetiologidanfaktor- faktor presipitasinya.
Pada kondisi klinik pasien pada kondisi ensefalopati hepatik akan mengalami
penurunan kesadaran men"adi stupor, kemudian koma. /ombinasi kerusakan
hepatoseluler dan shunting forto sistemik akibat struktur hepatik yang

:
terganggu (keuanya ekstra hepatik dan intara hepatik) menimbulkan sindrom ini.
/elainan ini mungkin berkaitan dengan kegagalan hepar untuk menyingkirkan
metabolit dari darah portal. Metabolit-metabolit yang toksik ini dapat meliputi amonia,
asam amonia, asam rantai pendek, dan amin.

Pemeriksaan fisik sistem 4 terdiri atas pemeriksaan bibir, rongga mulut, abdomen,
rectum dan anus.
$. &ibir
&ibir dika"i terhadap kondisi arna, tekstur, hidrasi, kontur, serta adanya lesi. 1engan
mulut pasien tertutup, pera at melihat bibir dari u"ung ke u"ung.
!ormalnya bibir ber arna merah muda, lembab, simetris, dan halus. Pasien
anita harus menghapus lipstik mereka sebelum pemeriksaan. &ibir yang pucat dapat
disebabkan karna anemia, sedangkan sianosis desebabkan oleh masalah
pernapasan atau kardio askular. ;esi seperti nodul dan ulserasi dapat
berhubungan dengan infeksi, iritasi, atau kanker kulit.
%. 3ongga mulut
Pemeriksaan fisik rongga mulut dilakukan untuk menilai kelainan atau lesi yang
mempengaruhi pada fungsi ingesti dan digesti. ntuk mengka"i rongga oral,pera at
menggunakan senter dan spatel lidah atau kasa tunggal segi empat. Sarung tangan harus
dipakai selama pemeringksaan. Selama pemeriksaan, pasien dapat duduk dan
berbaring. Pengka"ian rongga mulut dilakukan pera at denganmengingat kembali
struktur rongga mulut.
ntuk melihat mukosa bukal,pasien meminta pera at untuk membuka
mulut, kemudian merektrasi pipi dengan lembut menggunakan spatel lidah atau
"ari bersarung tangan yang ditutupi dengan kasa. Permukaan mukosa harus dilihat dari kanan
kekiri dan dari atas keba ah.senter menerangi bagian paling posteriordari mukosa. Mukosa
normal berkilau merah muda,lunak, basah, dan halus. 1engan pasien dengan pigmentasi
normal, mukosa bukal merupakan tempat yang
paling baik untuk menginspeksi adanya interik atau pucat.

*. ;idah dan dasar mulut


;idah dan diinspeksi dengan cermat pada semua sisi dan bagian dasar mulut. Terlebih
dahulu pasien harus merilekskan mulut dan sedikit men"ulurkan lidah keluar. Pera at
mencatat adanya penyimpangan, tremor, atau keterbatasan gerak. 7al tersebut dilakukan
untuk mengu"i fungsi safar hipoglosum. <ika pasien men"ulurkan lidahnya terlalu "auh,
dapat terlihat adanya reflek muntah. Pada saat lidah di"ulurkan, lidah berada digaris tengah.
Pada beberapa keeadaan, gangguan neuro logis didapatkan ketidaksimetrisan lidah
akibat kelemahan otot lidah pada pasien yang mengalami Miastenia gra is dengan
tanda khas triple forroed . untuk mengu"i mobilitas lidah, pera at meminta pasien untuk
menaikan lidah keatas dan kesemping. ;idah harus

=
bergerak dengan bebas.
1engan menggunakan senter untuk pencahayaan, pera at memeriksa arna,
ukuran posisi, tekstur, dan adanya lapisan atau lesi pada lidah. ;idah harus
ber arna merah sedang atau merah pudar, lembab, sedikit kasar pada bagian
permukaan atasnya, dan halus sepan"ang tepi lateral. Permukaan ba ah lidah dan
bagian dasar mulut sangat bersifat faskular. /ecermatan ekstra harus dilakukan
pada saat minginspeksi area-area yang umumnya terkena lesi kanker oral.
> /elen"ar parotis
Pemeriksaan kelen"ar parotis dengan melakukan palpasi kedua pipi pada daerah
parotis untuk mencari adanya pembesaran parotis. Pasien disuruh mengatupkan
giginya sehingga otot masseter dapt teraba? kelen"ar parotis paling
baik diraba dibelakang otot messeter dan didepan telinga. Parotidomegali
berkaitan dengan pasta alkohol daripada penyakit hepar itu sendiri. 7al ini disebabkan infiltrasi
lemak, mungkin akibat sekunder dari toksisitas alkohol denganatautanpa
malnutrisi.

+. Pemeriksaan fisik 6bdomen


rutan teknik pemeriksaan pada abdomen ialah inspeksi, auskultasi, palpasi, dan
perkusi. 6uskultasi dilakukan sebelum kita melakukan palpasi dan perkusi dengan
tu"uan agar hasil pemeriksaan auskultasi lebih akurat karena kita belum melakukan
manipulasi terhadap abdomen.bila dilakukan palpasi dan perkusi terlebih dahulu , maka
dapat mengubah frekuensi dan karakter bising usus.
Topografi 6natomi 6bdomen
6da dua macam cara pembagian topografi abdomen yang umum dipakai untuk
menentukan lokalisasi kelainan, yaitu0
$. Pembagian atas empat kuadran, dengan membuat garis ertikal dan horizontal melalui
umbilicus, sehingga terdapat daerah kuadran kanan atas, kiri atas, kanan
ba ah, dan kiri ba ah.
%. Pembagian atas sembilan daerah, dengan membuat dua garis horizontal dan dua garis
ertikal.
aris horizontal pertama dibuat melalui tepi ba ah tulang ra an iga kesepuluh dan
yang kedua dibuat melalui titik spina iliaka anterior superior(S46S).
aris ertikal dibuat masing-masing melalui titik pertengahan antara S46S dan mid-
line abdomen.
Terbentuklah daerah hipokondrium kanan, epigastrium, hipokondrium kiri, lumbal
kanan, umbilical, lumbal kanan, iliaka kanan, hipogastrium#suprapubik, dan
iliaka kiri.
Pada keadaan normal, di daerah umbilical pada orang yang agak kurus dapat terlihat
dan teraba pulsasi arteri iliaka. &eberapa organ dalam keadaan normal

@
dapat teraba di daerah tertentu, misalnya kolon sigmoid teraba agak kaku di daerah kuadaran
kiri ba ah, kolon asendens dan saecum teraba lebih lunak di kuadran kanan ba ah.
in"al yang merupakan organ retroperitoneal dalam keadaan normal tidak teraba.
/andung kemih pada retensio urine dan uterus gra id teraba di daerah suprapubik.

B. Anamnesa Metabolic Endokrin


$). 1ata 1emografi
- sia ntuk menentukan && 4deal
- <enis kelamin
- Tempat tinggal 0 pada masa bayi, kanak% dan pada saat sekarang
%). 3i ayat keluarga
/a"i kemungkinan adanya anggota keluarga yg mengalami gangguan seperti yg
dialami / atau gangguan secara langsung dengan gangguan hormonal0
- besitas 0dicurigai karena hipotiroid
- angguan Tumbang0 dicurigai adanya gangguan 7, /el. Tiroid, dan kelen"argonad.
- /elainan pada tiroid
- 4nfertilitas
*). 3i ayat /esehatan /lien0
/a"i kondisi yang pernah dialami oleh klien diluar gangguan yang dirasakan sekarang
khususnya gangguan yang mungkin sudah berlangsung lama karena tidak
mengganggu akti itas, kondisi ini tidak dikeluhkan, seperti0
- Tanda% seks sekunder yg tidak berkembang 0 amenore, bulu rambut tidak
tumbuh, buah dada tidak berkembang.
- && yg tidak sesuai dgn usia, misalnya selalu kurus meskipun banyak makan
- angguan psikologis seperti mudah marah, sensitif, sulit bergaul dan id
t akmudahberkonsentrasi.
- 7ospitalisasi 0 ka"i alasan, kapan ke"adiaanya, sudah dira at berapa lama

A
- 4nformasi penggunaan obat-obatan yg dpt merangsang akti itas hormonal 0
hidrokortison, le othyroBine, kontrasepsi oral dan obat antihipertensi.
+). 3i ayat 1iet 0
Perubahan status nutrisi atau gangguan pada Saluran Pencernaan dapat
mencerminkan gangguan endokrin tertentu, pola dan kebiasaan makan yang salah dapat
men"adi faktor penyebab. leh karena itu kondisi berikut perlu dika"i 0
- 6danya nausea, muntah dan nyeri abdomen
-Penurunanataupenambahan&&ygdrastis
- Selera makan yang menurun atau bahkan berlebihan
- Pola makan dan minum sehari-hari
-/ebiasaan mengkonsumsi makanan yang dapat menggangu fungsi endokrin seperti
makanan yang bersifat goitrogenik terhadap tiroid.
). Masalah kesehatan sekarang
Pengembangan dari keluhan utama. 5okuskan pertanyaan yang menyebabkan
/lien meminta bantuan pelayanan, seperti 0
- 6pa yg dirasakan /lien saat ini
- 6pakah masalah atau ge"ala yang dirasakan ter"adi secara tiba-tiba atau perlahan- lahan dan
se"ak kapan dirasakan.
- &agaimana ge"ala tersebut mempengaruhi akti itas hidup sehari-hari
- &agaimana pola eliminasi 0 urine
- &agaimana fungsi seksual dan reproduksi
- 6pakah ada perubahan fisik tertentu yang sangat menggangu /lien.
7al-klien lain yang perlu dika"i karena berhubungan dengan fungsi hormonal secara
umum0
:). Tin gkat 8nergi 0
Perubahan kekuatan fisik dihubangkan dengan se"umlah gangguan hormonal
khusunya disfungsi kelen"ar tiroidCadrenal. /a"i kemampuan / dalam melakukan aktifitas
sehari-hari.

$D
=). Pola 8liminasi dan keseimbangan cairan
Pola eliminasi khususnya urine dipengaruhi oleh fungsi endokrin secara langsung oleh
617, aldosteron, dan kortisol.
@). Pertumbuhan dan Perkembangan
Secara langsung tumbang diba ah pengaruh 7, /elen"ar tiroid dan kelen"argonad. angguan
tumbang dapat ter"adi semen"ak dalam kandungan, itu ter"adi
pada ibu hamil hipertiroid. /a"i gangguan tumbang yang dialami semen"ak lahiratau ter"adi
selama proses pertumbuhan. /a"i secara lengkap dari penambahan ukuran tubuh dan
fungsinya 0 Tingkat intelegensi, kemampuan berkomunikasi dan rasa tanggung "a ab. /a"i
"uga perubahan fisik dampaknya terhadap ke"i aan, seks dan reproduksi.
A). Pada anita ka"i siklus menstruasi (lamanya), olume, frekuensi dan
perubahan fisik terutama sensasi nyeri atau kram abdomen. <ika bersuami ka"i0
- 6pakah pernah hamil
- 6bortus
- Melahirkan
$D).Pada pria ka"i apakah /lien mampu ereksi dan orgasme. 1an ka"i "uga apakah ter"adi
perubahan bentuk dan ukuran alat genitalnya.

2.2 Pers"a'an (l"en 'a$a Pemer"ksaan Bar"um Enema) U ! A%$&men $an


En$&sk&'"
%.%.$ &arium8nema
8nema barium adalah pemeriksaan B-ray terhadap usus besar. &arium sulfat (zat
kontras tunggal) atau barium sulfat dan udara (kontras ganda atau kontras udara) diberikan
secara perlahan melalui selang rectal. Proses pengisian dimontiormelaluifluoroskopi dan kemudian
dilakukan foto ronsen. /olon harus bebas dari
bahan-bahan tin"a sehingga barium memperlihatkan gambaran usus besar untukdideteksiadanya
berbagai gangguan. Teknik kontras ganda (barium dan udara)

$$
sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi polip.

Prosedur0 sinar B abdomen, S , akan radionuklied, rangkaian pemeriksaan


gastrointestina bagian atas dan proktosigmoidioskopi sebaiknya dilakukan sebelum
barium enema, yang terpenting bah a kolon bebas dari tin"a.
&arium enema dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan polip, tumor,
atau lesi lain dari usus besar dan menun"ukkan adanya kelainan anatomi atau
gangguan fungsi usus. (Brunner & Suddarth s! "#$# hal % %'
Pers"a'an 'emer"ksaan enema %ar"um (Brunner & Suddarth s! "#$# hal % %

• Pra * 'ers"a'an

$. 4nformed consent, serta beri pen"elasan tentang procedure tindakan, indikasi, dan
kemungkinan yang ter"adi agar menghilangkan rasa cemas.
%. 1iet rendah sisa $ sampai % hari sebelum pemeriksaan.

*. 6n"uran klien untuk diet cair bening malam sebelum pemeriksaan.


+. &erikan pencahar (minyak kastor atau magnesium sitrat ) yang sebaiknya
dilakukan sehari sebelum pemeriksaan pada sore hari atau mene"lang malam
($:.DD E $@.DD) .
. 8nema atau laksatif supositoria mis . bisakodil (dulcolaB) dapat diberikan

pada malam sebelum pemeriksaan

• Pas#a * 'emer"ksaan

$. Menginformasikan tentang meningkatkan asupan fluida


%. Menge aluasi buang air besar untuk mengeluarkan barium
*. Mencatat peningkatan buang air berar karena barium, osmolaritas tinggi, dapat
menarik cairan kedalam usus sehingga meningkatan isi intraluminal dan
menghasilkan outpus yang lebih besar.

$%
%.%.% S 6bdomen
ltrasonography adalah teknik diagnostik in asif dimana gelombang suara frekuensi
tinggi yang masuk ke struktur tubuh internal dan gema ultrasonik dicatat
pada osiloskop karena mereka menyerang "aringan kepadatan yang berbeda. (&runner C
SuddarthFs, %D$D hal A@=).
S merupakan suatu prosedur diagnosis yang dilakukan diatas permukaan
kulit atau diatas rongga tubuh untuk menghasilkan suatu ultrasound di dalam
"aringan. ( liyah,%DD@). 7al ini sangat berguna dalam mendeteksi sebuah kantong
empedu yang membesar atau pankreas, adanya batu empedu, o arium membesar,
kehamilan ektopik, atau usus buntu. &aru-baru ini teknik ini telah terbukti
bermanfaat dalam mendiagnosis di erticulitis kolon akut. S menggunakan
gelombang suara berfrekuensi tinggi yang dihasilkan oleh kristal piezo-elektrik
pada transduser gelombang tersebut ber"alan mele ati tubuh dan dipantulkan kembali
secara ber ariasi, tergantung pada "enis "aringan yang terkena gelombang. (hal. )! judul buku
lecture notes radiologi edisi "! pencipta pradip r. Patel!
penerbit erlangga! "##*). 6lat ini dapat digunakan sebagai salah satu cara untukmembantu
menegakkan diagnosis penyakit dalam, terutama pemeriksaan organ% tubuh bagian
dalam.
S abdomen bertu"uan untuk mendeteksi kelainan pada empedu, kandung
kemih, dan pankreas yang memungkinkan adanya pembesaran o arium
kehamilan, atau usus buntu. (&runner C SuddarthFs, %D$D hal A@=).
Pers"a'an $an 'elaksanaan +Ul",ah)2-- / 0
$. ;akukan informed consent.
%. 6n"urkan untuk puasa makan dan minum @-$% "am sebelum
pemeriksaan S aorta abdomen, kandung empedu, hepar, limpa,
pancreas.

$*
*. leskan "elly koduktif pada permukaan kulit yang akan dilakukan
S
+. Transduser dipegang dengan tangan dan gerakkan ke depan dan
belakang diatas permukaan kulit.
. ;akukan antara $D-*D menit.
:. Premedikasi "arang dilakukan, hanya bila pasien dalam keadaan gelisah.
=. Pasien tidak boleh merokok sebelum pemeriksaan untuk mencegah
masuknya udara.
@. Pada pemeriksaan obstetrik (trimester pertama dan ke dua), pel is dan gin"al,
pasien dian"urkan untuk minum + gelas air dan tidak boleh
berkemih. Sementara untuk trimester ke tiga, pemeriksaan pada pasien
dilakukan pada saat kandung kemih kosong.
A. &ila pemeriksaan dilakukan pada otak, lepaskan semua perhiasan dari
leher dan "epit rambut dari kepala.
$D. &ila pemeriksaan dilakukan pada "antung, an"urkan untuk bernapas secara
perlahan-lahan dan menahannya setelah inspirasi dalam.

%.%.* 8ndoskopi
8ndoskopi yang digunakan dalam penilaian saluran pencernaan termasukfibroscopy#esophagogastroduodenoscopy
(8 1), enteroscopy usus kecil,
kolonoskopi, sigmoidoskopi, proctoskopi, anoskopi, dan endoskopi melalui ostomy.
8sophagogastroduodenoscopy 5ibroscopy dari saluran pencernaan bagian atas
memungkinkan isualisasi langsung dari esofagus, lambung, dan mukosa duodenum
melalui endoskopi menyala (gastroscope). 8 1 adalah penting ketika esofagus, lambung,
duodenum atau gangguan atau inflamasi, neoplastik, atau
proses infeksi yang dicurigai. Prosedur ini "uga dapat digunakan untukmengealuasiesophageal
dan motilitas lambung dan mengumpulkan sekresi dan

$+
spesimen "aringan untuk analisa lebih lan"ut. (Brunner & Suddarth s! "#$# hal
%%$'

Tu"uan pemeriksaan endoskopi (6gus priyanto dkk,%DDA, hlm.$+) 0


$. 1iagnostik
a) ntuk menentukan atau menegakkan diagnosis yang pada pemeriksaan
radiologi menun"ukkan hasil yang meragukan atau kurang "elas.
b) ntuk menentukan diagnosis pada klien yang sering mengeluh nyeri
epigastrum, muntah-muntah, sulit atau nyeri telan. Sedangkan radiologi
menun"ukkan hasil yang normal.
c) Melaksanakan biopsi atau sitologi pada lesi-lesi di saluran pencernaan
yang diduga keganasan.
d) ntuk menentukan sumber pendarahan secara cepat dan tepat.
e) Memantau residif pada keganasan maupun menilai klien pasca-bedah.
f) Menentukan diagnosis pada kelainan pankreatobiliter.
Pers"a'an $an kl"en $engan en$&sk&'" (Agus Pr",ant&)$kk)2-- )Hlm. 1 )

• Pra en$&sk&'" 0

/lien yang akan dilakukan pemeriksaan endoskopi perlu dipersiapkan dengan


baik. Persiapan yang harus dilakukan adalah0
$. Persiapan umum
a. Psikologis
Memberikan penyuluhan atau bimbingan dan konseling kepera atan kepada klien
mengenai tu"uan, prosedur, dan kemungkinan yang dapat ter"adi agar klien dapat
membantu kelancaran pemeriksaan endoskopi antara lain dengan mengurangi
atau menghilangkan rasa cemas dan takut.
b. 6dministrasi
$). Mengisi surat pernyataan persetu"uan tindakan (informed consent)

$
ditandatangani oleh klien atau keluarga.
%). Men"elaskan perihal pelaksanaan administrasi. 7al ini disesuaikan dengan
peraturan masing-masing rumah sakit.
%. Persiapan khusus
a. 8ndoskopi atas atau saluran cerna bagian atas (SG&6) atau
esofagogastroduodenoskopi (8 1) 0
$). Puasa, tidak makan dan minum sedikitnya : "am sebelum pemeriksaan atau
tindakan endoskopi.
%). igi palsu dan kacamata harus dilepas selama pemeriksaan#tindakan endoskopi.
*). Sebelum pemeriksaan atau tindakan endoskopi, orofaring disemprot dengan
Bylocain spray $DH secukupnya.
b. 8ndoskopi ba ah atau saluran cerna bagian ba ah (SG&&) atau kolonoskopi0
$). 1ua hari sebelum pemeriksaan dian"urkan diit rendah serat (bubur kecap atau
bubur maizena).
%). Minum obat pencahar (sodium bifosfat, disodium bifosfat, sodium klorida,
potasium klorida, sodium bikarbonat) misalnya fleet dan niflec.
c. &ronchoskopi0
$). Puasa :"am sebelum tindakan.
%). Persetu"uan tindakan
*). igi palsu, kontak lensa dan perhiasanharus dilepas selama pemeriksaan atau tindakan
bronkoskopi.
+). Periksa dan catat tanda-tanda ital.
). /a"i adanya ri ayat alergi terhadap obat-obatan.
:). Premedikasi
=). Pasien dibaringkan diatas me"a dengan posisi terlentang atau semi fo lerdengankepala
ditengadahkan atau didudukan dikursi.
@). Tenggorokan disemprot dengan anestesi lokal. &ronkoskop dimasukan

$:
melalui mulut atau hidung.
A). Iadah spesimen diberi label dan segera diba a ke laboratorium.

• P&st En$&sk&'"0

$. Puasa $ "am setelah tindakan


%. bat-obatan yang diberikan selama pemeriksaan endoskopi membuat pasien
merasa mengantuk untuk itu pasien tetap berada di kamar pasien sampai efekobat-obatan
menghilang.
*. 7asil pemeriksaan endoskopi akan di"elaskan oleh dokter.
+. Pasien baru diperbolehkan makan atau minum satu "am setelah tindakan
endoskopi.
. Pasien tidak dii"inkan mengemudi atau mengoperasikan mesin $% "am pasca
tindakan.

2.3 Pemer"ksaan "s"k 'a$a (&n$"s" aluran 4erna) Bentuk A%$&men) (esul"tan
Mengun,ah $an Menelan) B"s"ng Usus

%.*. 4nspeksi
$
6mati bentuk perut secara umum, arna kulit, adanya retraksi, penon"olan,

adanya ketidak simetrisan, adanya asites.


%.*.% 6uskultasi
6uskultasi dilakukan pada keempat kuadran abdomen. 1engarkan peristaitlkususnya selama
satu menit penuh. &ising usus normalnya -*D kali#menit. <ika kurang dari itu atau
tidak ada sama sekali kemungkinan ada peristaltik ileus, konstipasi, peritonitis, atau
obstruksi. <ika peristaltik usus terdengar lebih dari normal kemungkinan klien sedang
mengalami diare.
%.*.* Perkusi
;akukan perkusi pada kesembilan regio abdomen. <ika perkusi terdengar
timpani berarti perkusi dilakukan di atas organ yang berisi udara. <ika terdengar
$=
pekak, berarti perkusi mengenai organ padat.

%.*.+. Palpasi
Palpasi ringan0 ntuk mengetahui adanya massa dan respon nyeri tekan letakkan
telapak tangan pada abdomen secara berhimpitan dan tekan secara merata sesuai kuadran.
Palpasi dalam0 ntuk mengetahui posisi organ dalam seperi hepar, gin"al, limpa dengan
metode bimanual l#% tangan.

• Gara ker"a palpasi pada 78P63

;etakkan tangan pemeriksa dengan posisi u"ung "ari keatas pada bagian hipokondria
kanan, kira?kira pada interkosta ke $$-$%. Tekan saat pasien inhalasi kira-kira sedalam +- cm,
rasakan adanya organ hepar. /a"i hepatomegali.

• Gara ker"a palpasi pada ;4MP60

Metode yang digunakkan seperti pada pemeriksaan hapar. 6n"urkan pasien miring kanan
dan letakkan tangan pada ba ah interkosta kiri dan minta pasien mengambil nafas
dalam kemudian tekan saat inhalasi tenntukkan adanya limpa. Pada orang de asa
normal tidak teraba

• Gara ker"a palpasi pada 38!6;4S0

ntuk palpasi gin"al kanan letakkan tangan pada atas dan ba ah perut setinggi
;umbal *-+ diba ah kosta kanan. ntuk palpasi gin"al kiri letakkan tangan setinggi ;umbal
$-% di ba ah kosta kiri. Tekan sedalam +- cm setelah pasien inhalasi "ika teraba adanya
gin"al rasakan bentuk, kontur, ukuran, dan respon nyeri.

2.5 Masalah (e'era6atan ,ang Terja$" 'a$a Ulkus Pe't"kum)


!astr&enter"t"s) Th,'us A%$&m"nal"s) 4&l"t"s) Hem&r&"$) He'at"t"s) 7%struks" Intest"nal) Diabetes
Melitus

$@
".+.$ ,lkus Peptikum
6. 1efinisi0
lkus peptikum adalah suatu peronggaan yang dibentuk dalam dinding mukosa
lambung, pylorus, duodenum, atau esophagus.(&runner dan Suddarth,
%DDD). lkus peptikum merupakan keadaan di mana kontinuitas mukosa lambung
terputus dan meluas sampai ke ba ah epitel (Price, Syl ia 6nderson, $AA )

&. 8tiologi0
/etidakseimbangan asam gastrik dan sekresi pepsin serta perubahan mukosa.
(Gharlene dkk, %DD$). 5aktor lain yang menyebabkan lkus Pepetikum0 enetik,
merokok, alkohol, kafeine, obat-obatan (!S641), kuman 7elicobacter Pylori.

G. Tanda dan ge"ala 0


$. !yeri
!yeri pekak, persisten? rasa terbakar pada mid epigastrium, atau dipunggung.
!yeri hilang dengan makan atau minum antasida? bila lambung telah kosong dan alkali
menghilang nyeri kembali timbul. !yeri tekan ta"am setempat yang ditimbulkan
dengan memberi tekanan kuat pada epigastrium atau sedikit tekanan garis tengah tubuh.
%. Pirosis,( nyeri ulu hati)
Sensasi terbakar pada esophagus atau lambung? karena adanya asam.
*. Muntah
<arang ter"adi pada ulkus duodenum tak terkomplikasi. Mungkin didahului oleh mual
atau bisa sa"a tidak? biasanya mengikuti serangan nyeri hebat? hilang dengan e"eksi
kandungan asam lambung.
+. /onstipasi dan perdarahan,
Sebagai akibat diet dan obat. &eberapa pasien yang mengalami perdarahan akibat
ulkus akut tidak mempunyai keluhan pencernaan sebelumnya, tetapi

$A
mengalami ge"ala.

1. Pemeriksaan Penun"ang
a. 8ndoskopi, digunakan untuk mengidentifikasi perubahan inflamasi, ulkus, dan lesi.
b. Spesimen feses. yaitu untuk mengetahui adanya darah samar.
c. Pemeriksaan cairan lambung, digunakan untuk menentukan
dalam mendiagnosis aklorhidria.
d. &iopsi, merupakan tes laboratorium khusus yang digunakan untuk mengetahui

bah a ulkus lambung dapat dihubungkan dengan infeksi bakteri dengan agen seperti 7.
Pylori.

8. Penatalaksanaan
$. 1iet
Tu"uan diet untuk pasien ulkus peptikum adalah untuk menghindari sekresi asam
yang berlebihan dan hipermotilitas saluran gastrointestinal dengan menghindari
makanan yang sifatnya meningkatkan sekresi asam lambung. Pasien dian"urkan untuk
makan apa sa"a yang disukainya.Selain itu untuk menetralisirasam dengan makan tiga kali
sehari makanan biasa.
%. &erhenti Merokok
Pasien dian"urkan untuk berhenti merokok karena penelitian terbaru
menun"ukkan bah a merokok terus menerus dapat menghambat secara bermakna
perbaikan ulkus.
*. Penurunan Stress dan 4stirahat
Penurunan stress lingkungan adalah tugas sulit yang memerlukan inter ensi fisik dan
mental pada pihak pasien dan bantuan serta ker"asama anggota keluarga. Stress dapat
meningkatkan sekresi asam lambung oleh karena itu inter ensi

%D
penurunan stress perlu dilakukan dengan melibatkan anggota keluarganya.

+. bat- obatan a.
Sucralfate
Gara ker"anya adalah dengan membentuk selaput pelindung melapisi dasarulkus untuk
mempercepat penyembuhan. Sangat efektif untuk mengobati ulkus
peptikum dan merupakan pilihan ke dua dari antacid. Sucralfat diminum *-+B#hari dan
tidak diserap ke dalam darah, sehingga efek sampingnya sedikit tetapi bisa
menyebabkan sembelit.
b. 6ntagonis 7%
Gontohnya adalah cimetidine, ranitidine, famotidine, dan nizatidine. bat ini
mempercepat penyembuhan ulkus dengan mengurangi "umlah asam dan enzim
pencernaan di dalam lambung dan duodenum. 1iminum $B#hari dan beberapa
diantaranya diperoleh tanpa resep dokter.
c. meprazole dan 4ansoprazole
Merupakan obat yang sangat kuat menghambat pembentukan enzim yang
diperlukan lambung untuk membuat asam. bat ini dapat secara total
menghambat pelepasan asam dan efeknya berlangsung lama.
d. 6ntibiotik

1igunakan bila penyebab utama ter"adinya ulkus adalah 7elicobacter Pylori.


Pengobatan ini bisa mengurangi ge"ala ulkus, bahkan bila ulkus tidak memberikan respon
terhadap pengobatan sebelumnya atau "ika ulkus sering mengalami kekambuhan.
e. Misoprostol

1igunakan untuk mencegah ulkus gastrikum yang disebabkan oleh obet-obet anti
peradangan non steroid.

%$
5. Pengka"ian
$. /eadaan mum
%. Tanda ETanda Jital0 Tensi? Suhu? !adi? 3espirasi.
*. 3i ayat pola makan pasien0 pola makan tidak teratur, mengkonsumsi makanan
yang merangsang sekresi asam lambung seperti makanan pedas dan masam.
+. 3i ayat merokok? bila ya seberapa banyak konsumsi dalam sehari.
. 3i ayat penggunaan obat anti inflamasi non steroid yang lama.
:. 3i ayat minuman? kafein, alkohol berapa banyak dalam sehari.
=. 3i ayat muntah? arna merah terang atau seperti kopi, "umlah.
@. 3i ayat psikologis ? stress terhadap peker"aan, keluarga, penyakit . A. 3i ayat
keluarga terhadap penyakit ulkus peptikum.
$D. /a"i &6& Pasien? bercampur darah, atau tidak, berapa kali.
$$. Pemeriksaan fisik terfokus pada ulkus peptikum0 Mata0
kon"ungti a merah muda,
6bdomen 0 pada palpasi untuk melokalisir nyeri tekan dan didapatkan nyeri tekan kuadran
atas tengah.

. 1iagnosa /epera atan


$. !yeri akut berhubungan dengan lesi sekunder terhadap peningkatan asam gastrik,
iritasi mukosa dan spasme otot.
Tu"uan 0 Setelah dilakukan pera atan $B%+ "am nyeri pasien dapat berkurang.
/riteria e aluasi0
/lien dapat menggunakan obat-obatan sesuai resep yang telah dian"urkan.
/lien menyatakan penurunan nyeri.

%%
4nter ensi0
a. <elaskan hubungan antara sekresi asam hidroklorida dan a itan nyeri.
b. &erikan antasida, antikolinergik, sukralfat dan bloker 7% sesuai tu"uan.
c. &eri dorongan untuk melakukan akti itas yang meningkatkan istirahat dan relaksasi.

d. &antu klien untuk mengidentifikasi substansi pengiritasi, misalnya merokok,

kopi.
e. !asihatkan klien untuk makan dengan teratur.
f. 1orong klien untuk menghindari merokok dan penggunaan alcohol.
g. 1orong klien untuk menurunkan masukan minuman yang mengandung kafein.
h. Peringatkan klien berkenaan dengan penggunaan salisilat.
i. 6"arkan klien tentang pentingnya pengobatan berkelan"utan bahkan saat id
t aknyerisekalipun.
%. 6nsietas berhubungan dengan koping penyakit akut, perdarahan,
penatalaksanaan "angka pan"ang.
Tu"uan0 Setelah dilakukan $B%+ "am pera atan ter"adi penurunan kecemasan pada klien.
/riteria e aluasi0
/lien dapat mengekspresikan rasa takut dan masalah.
/lien dapat memahami rasional untuk berbagai pengobatan dan pembatasan.
/lien dapat mengidentifikasi situasi yang menimbulkan ansietas.
/lien dapat menggunakan strategi penatalaksanaan stress dengan tepat.
4nter ensi0
a. ./a"i apa yang ingin pasien ketahui tentang penyakit dan e aluasi tingkat ansietas? berikan
dorongan untuk mengekspresikanperasaan secara terbuka.
b. <elaskan pemeriksaan diagnostik? berikan obat tepat "ad al.
c. Pastikan pasien bah a pera at selalu tersedia untuk membantu masalah.
d. &erinteraksi dengan cara yang santai, &antu dalam mengidentifikasi stressor,

%*
dan "elaskan teknik koping efektif dan metode relaksasi.
e. &erikan dorongan keikutsertaan keluarga dalam pera atan dan berikan
dukungan emosional.
f. <elaskan mekanisme ter"adinya perdarahan dan dalam pera atannya.
*. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nyeri yang
berkaitan dengan makan.
Tu"uan 0 Setelah dilakukan tindakan pera atan %B%+ "am kebutuhan nutrisi pasien
terpenuhi.mendapatkan tingkat nutrisi optimal.
/riteria e aluasi0
/lien dapat menghindari makanan yang mengiritasi.
/lien dapat makan makanan pada inter al yang di"ad alkan secara teratur.
/lien dapat terpenuhi atau memilih lingkungan yang tenang untuk makan.
4nter ensi0
a. 6n"urkan makan makanan dan minuman yang tidak mengiritasi, seperti
makanan yang tidak beralkohol, pedas, kecut.
b. 6n"urkan makan sesuai "ad al.
c. 6n"urkan makan pada suasana yang tenang.
+. /urang pengetahuan mengenai pencegahan ge"ala dan penatalaksanaan kondisi
berhubungan dengan minimnya informasi yang pernah didapat.
Tu"uan0 Setelah dilakukan %B%+ "am penyuluhan tentang pencegahan dan
penatalaksanaan penyakit ulkus peptikum pengetahuan klien bertambah.
/riteria e aluasi0
Mengekspresikan minat dalam bela"ar bagaimana mengatasi penyakit. &erpartisipasi
dalam penyuluhan.
Manyatakan keinginan untuk bertanggung "a ab terhadap pera atan diri.
4nter ensi0
&antu pasien dalam mengerti tentang kondisi dan faktor-faktor yang dapat atau yang
memperburuk situasi.

%+
$. bat-obatan
a. 6"arkan pasien obat apa yang harus diminum dirumah, termasuk nama, dosis,
frekuensi, dan kemungkinan efek samping.
b. 6"arkan pasien obat-obat apa yang harus dihindari.
%. 1iet
a. 6"arkan pasien untuk me aspadai makanan tertentu yang dapat mengganggu
pencernaan.
b. 6"arkan untuk menghindari kopi, alcohol, yang mempunyai kekuatan
pembentuk asam.
c. &erikan dorongan makan teratur dalam suasana rileks dan untuk menghindari terlalu
banyak makan.
*. Merokok
a. 6"arkan pasien bah a merokok dapat mengganggu penyembuhan ulkus.
b. &uat pasien sadar terhadap program untuk membantu penghentian merokok.
+. 4stirahat dan reduksi stress
a. &antu pasien untuk aspada terhadap sumber-sumber stress dalam keluarga dan
lingkungan ker"a.
b. &antu untuk mengidentifikasi periode istirahat selama siang hari
c. 8 aluasi kebutuhan akan konseling psikologis lebih lan"ut
. /esadaran akan /omplikasi0 ingatkan pasien terhadap tanda-tanda dan ge"ala- ge"ala
komplikasi yang harus dilaporkan.
a. 7emoragi0 kulit dingin, kusut pikir, frekuensi "antung meningkat, darah
dalam feses.

b. Perforasi0 nyeri abdomen hebat, abdomen kaku dan keras, muntah kenaikan suhu,
frekuensi "antung meningkat.
c. bstruksi pilorik0 mual, muntah, distensi abdomen, nyeri abdomen
:. Pera atan Pasca pengobatan

%
a. 6"arkan pasien bah a super isi tindak lan"ut diperlukan selama sekitar $ tahun.
b. 6"arkan bah a ulkus dapat ter"adi kembali dan untuk mencari bantuan obat
"ika ter"adi ge"ala.
c. 4nformasikan pasien dan keluarga bah a tindakan bedah tidak men"amin
kesembuhan.

".+." Gastroenteritis
6. Pengertian
astroenteritis atau diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk
tin"a yang encer dengan frek ensi yang lebih banyak dari biasanya (Mans"oer 6rief dkk,
$AAA). astroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang
disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam, irus dan
parasit yang patogen (Ihaley dan angFs, $AA ).

&. 8tiologi
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu 0 a) 5aktor
infeksi
4nfeksi internal adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare meliputi 0
$) 4nfeksi &akteri 0 -ibrio E.coli Salmonella! Shigella! amp/io bacter! Aeromonas "'
4nfeksi irus 0 Enteri-iru ( -irus echo! co0sacle! poliom/elitis '! Adeno-irus!
Astro-irus! dll
1' 4nfeksi parasit 0 Gacing (ascaris! trichuris! o0/guris' Proto2oa (entamoeba histoticia!
trimonas hominis'! 3amur (candida albacus'
4nfeksi parental adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis media
akut ( M6), &ronco pneumonia, dan sebagainya.
b) 5aktor Malabsorbsi
$) Malabsorbsi karbohidrat

%:
%) Malabsorbsi ;ema
c) 5aktor Makanan
Makanan yang tidak bersih, basi, beracun dan alergi terhadap makanan.

G. Patogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare.
$) angguan asmotik
6kibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan mengakibatkan tekanan
asmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga ter"adi
pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. 4si rongga usus yang
berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkan sehingga timbul diare.
%) angguansekresi
6kibat adanya rangsangan toksin pada dinding uterus sehingga akan ter"adi

peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selan"utnya timbul diare

karena terdapat peningkatan isi rongga usus.


*) angguan motilitas usus
7iperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untukmenyerap
makanan sehingga timbul diare. &ila peristaltik menurun akan menyebabkan bakteri
tumbuh berlebihan, sehingga timbul diare "uga.

1. Penatalaksanaan
1asar pengobatan diare adalah pemberian cairan, dietetik (cara pemberian
makanan) dan obat-obatan. Pemberian cairan pada pasien diare dengan
mempertahankan dera"at dehidrasi dan keadaan umum.
$) Gairan per oral
Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan diberikan per oral
beberapa cairan yang berisikan !aG;,!a7G *,/G; dan lukosa. ntuk diare akut dan
kolera pada anak diatas umur : bulan dengan dehidrasi ringan#sedang, kadar !atrium D-
:D m8g#$ formula lengkap sering disebut oralit. Sebagai

%=
pengobatan sementara yang dibuat sendiri (formula tidak lengkap) hanya air gula
dan garam (!aG; dan sukrosa) atau air ta"in yang diberi garam dan gula.
%) Gairan parental
Pada umumnya digunakan cairan 3ingel laktat (3;) yang pemberiannya
bergantung pada berat ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan dengan kehilangan
cairan sesuai umur dan berat badannya (!gastiyah, $AA= 0 $+:)

".+.1 4h/pus Abdominalis


6. 1efinisi
1emam tifoid atau th/poid fe-er atau thypus abdominalis merupakan
penyakit infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh kuman Salmonella
t/phii, ditandai ge"ala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran
pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran (T.7. 3ampengan dan 4.3.
;aurentz, $AA ). Penularan penyakit ini hampir selalu ter"adi melalui makanan dan
minuman yang terkontaminasi.

&. 8tiologi
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi kuman Samonella 4h/piia5Eberthela 4h/pii yang
merupakan kuman negatif, motil dan tidak menghasilkan spora, hidup
baik sekali pada suhu tubuh manusia maupun suhu yang lebih rendah sedikit serta mati pada
suhu =D DG dan antiseptik.

Salmonella mempunyai tiga macam antigen, yaitu antigen ( 6hne 7auch)


merupakan somatik antigen (tidak menyebar) ada dalam dinding sel kuman, antigen 7
(7auch, menyebar) terdapat pada flagella dan bersifat termolabil dan antigen J$ (kapsul)
merupakan kapsul yang meliputi tubuh kuman dan melindungi antigen terhadap
fagositosis. /etiga "enis antigen ini di manusia akan menimbulkan tiga macam antibodi
yang lazim disebut aglutinin.

G. Penatalaksanaan
$. Tirah baring atau bed rest.
%. 1iit lunak atau diit padat rendah selulosa (pantang sayur dan buahan), kecuali komplikasi
pada intestinal.
*. bat-obat 0
a. 6ntimikroba 0
- /loramfenikol + K DD mg sehari#i

%@
- Tiamfenikol + K DD mg sehari oral
- /otrimoksazol % K % tablet sehari oral ($ tablet L sulfametoksazol +DD mg
trimetoprim @D mg) atau dosis yang sama i , dilarutkan dalam % D ml cairan infus.
- 6mpisilin atau amoksisilin $DD mg#kg && sehari oral#i , dibagi dalam * atau +
dosis.
6ntimikroba diberikan selama $+ hari atau sampai = hari bebas demam.
b. 6ntipiretik seperlunya
c. Jitamin & kompleks dan itamin G
+. Mobilisasi bertahap setelah = hari bebas demam.

1. /omplikasi
Perdarahan intestinal, perforasi intestinal, ileus paralitik, ren"atan septik,
pielonefritis, kolesistisis, pneumonia, miokarditis, peritonitis, meningitis,
ensefalopati, bronkitis, karir kronik.

8. Masalah /epera atan yang Mungkin Muncul

Anal"sa Data Et"&l&g Masalah D"agn&sa


"
(e'era6atan (e'era6atan

%A
1ata Sub"ektif /uman Salmonella t/phii /ekurangan &erhubunga
n
$. 1emam (panas naik masukkesalurancerna olume cairan dengan asupan
turun) cairan yang tidak
%.
Mual Sebagian dimusnahkan adekuat.
*.
Munta 6sam
h lambung

$. 1ata b"ektif Peningkatan asam


%. Mukosa bibir kering lambung
*. Turgor kulit "elekPasien
+. tampak lemah
. Mual, Muntah
;idah tampak kotor
L /ekurangan Jolume Gairan
:. /eluaran urin DD
=. cc#%+
@. "am T0
A. +Doc
! 0 AD B#m
$. 33 0
%*B#m
&erkeringat
/uman Salmonella t/phii 7ipertermi &erhubungan
1ata Sub"ektif
masukkesalurancerna, dengan proses
$. 1emam (panas naik
infeksi
%. turun)
*. Sebagian masuk
+. 1ata b"ektif /eusushalus,
. Mukosa bibir kering
:. Turgor kulit "elekPasien 4leun terminalis,
=. tampak lemah Sebagian
;idah tampak kotorT0
menembus lamina
+Doc
propia,
! 0 AD B#m
&erkeringat Masuk aliran limfe,
Menembus dan masuk
aliran darah,
7ipothalamus,

".+.+ olitis
Peningkatan
6. 1efinisi Suhu tubuh,
M/ L 7ipertermi

*D
/olitis lseratif adalah inflamasi usus yang kronis dan hanya mengenai mukosa dan
submukosa kolon. (8hite. 9.! 6:en! ;.! Sibbald! 3. & rookes! P. A. Patofisiologi Aplikasi
Pada Praktik <epera:atan. "##%.1"$'
/olitis lseratif adalah penyakit peradangan yang ditandai oleh reaksi

"aringan di dalam usus yang menyerupai reaksi yang disebabkan oleh patogen
mikrobiologi yang dikenal seperti Shigella. ( S/l-ia A. Price & =orraine M.
8ilson! "##> '
/olitis lseratif adalah penyakit ulseratif dan inflamasi berulang dari lapisan

mukosa kolon dan rektum. (Brunner & Suddarth! "##"! hal $$#>'.
<adi, /olitis lseratif adalah inflamasi usus yang kronis dan hanya mengenai

mukosa dan submukosa kolon, ditandai oleh reaksi "aringan di dalam usus yang
menyerupai reaksi yang disebabkan oleh patogen mikrobiologi yang dikenal

seperti Shigella, disertai masa remisi dan eksaserbasi yang berganti- ganti dan
dapat berlangsung dalam "angka aktu yang lama.

&. 8tiologi

8tiologi kolitis ulseratif abelum diketahui, namun terdapat faktor predisposisi


yang bekaitan sebagai penyebab penyakit kolitis adalah keturunan, imunologi,

infeksi irus atau bakteri (masih spekulatif), kolitis ulseratif tidak disebabkan oleh distres

emosional atau sensitifitas terhadap makanan, tetapi faktor-faktor in i


mungkin dapat memicu timbulnya ge"ala pada beberapa orang. ( S/l-ia A. Price &
=orraine M. 8ilson! "##> '

1. Patofisiologi

*$
8tiologi

5aktor genetik saluran cerna 3eaksi

inflamasi dan dinding usus


;esi pada mukosa usus lserasi 4nfeksi kuman
Mengeluarkan toksin
Pembentukan abses
Motilitas
6bses pecah
4ritasi pada mukosa /esempatan absorbsi N
!yeri angguannutrisi 1iare
kurangdarikebutuhan /ehilangan cairan dan

elektrolit
1ehidrasi

Jolume cairan kurang


darikebutuhan
5aktor genetik berpengaruh pada saluran pencernaan ter"adi reaksi inflamasi dilapisan
dan dinding usus sehingga ter"adi pembengkakan dan ulserasi sehingga menimbulkan
kuman untuk berkembang biak dan mengeluarkan toksin sehingga
motilitas usus meningkat menyebabkan absorbsi kurang dan ter"adi diare sehingga

dapat timbul masalah kepera atan nutrisi kurang dari kebutuhan karena ter"adi
diare dan absorbsi yang kurang, diare yang terus menerus menyebabkan

kehilangan cairan dan elektrolit tubuh sehingga masuk ketahap dehidrasi sehingga
timbul masalah kepera atanvolume cairan kurang dari kebutuhan. 1ari ulserasi

menimbulkan lesi pada mukosa, terbentuk abses dan pecah sehingga timbul iritasi

mukosa yang menyebabkan nyeri.

".+.* 7emoroid
6. 1efinisi
7emoroid adalah masa askuler yang menon"ol kedalam lumen rectum bagian
ba ah atau area perianal (Sandra M. !ettina, %DD%). 7emoroid adalah

*%
pembengkakan yang tidak a"ar # distensi ena di daerah rektal yang itdaksignifkan(1.1. 4gnata icius,
$AA@). 7emoroid adalah pelebaran arises satu segmen atau lebih ena - ena
hemoroidalis (bacon) (kapita selekta kedokteran). 7emoroid adalah dilatasi ena hemoroidal
interior atau superior (kamus saku kedokteran 1orland, $AA@).

&. 8tiologi
9ang men"adi faktor predisposisi adalah herediter, anatomi, makanan, peker"aan,
psikis, dan sanilitas. Sedangkan sebagai faktor presipitas adalah faktor mekanis (kelainan sirkulasi
parsial dan peningkatan tekanan intra abdominal), fisiologis, dan radang. Pada
umumnya faktor etiologi tersebut tidak berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan (kapita selekta kedokteran). 5aktor
penyebab hemoroid adalah 0
$. Menge"an pada aktu defekasi
%. /onstipasi menahun
*. /elemahan dinding struktural dari dinding pembuluh darah
+. 7erediter
. Pembesaran prostat
:. Peningkatan tekanan intra abdomen a.
/ehamilan
b. /onstipasi
c. &erdiri dan duduk terlalu lama
=. 5ibroma uteri @.
Tumor rectum A.
1iare
$D. /ongesti pel is
$$. sia lan"ut
$%. besitas

G. Tanda dan e"ala


$. e"ala utama
a. Perdarahan melaui anus yang berupa darah segar tanpa rasa nyeri
b. Prolaps yang berasal dari ton"olan hemoroid sesuai gradasinya
%. e"ala lain yang mengikuti
a. !yeri sebagai akibat adanya infeksi sekunder atau thrombus
b. 4ritasi kronis sekitar anus oleh karena anus selalu basah c.
6nemia yang menyertai perdarahan kronis yang ter"adi

**
1. 1ata 5okus
1alam data fokus terdapat 1S dan 1 . 1S atau 1ata Sub"ektif merupakan data yang
diperoleh dari keluhan klien kepada pemeriksa, sedangkan 1 atau 1ata
b"ektif merupakan data yang diperoleh oleh pemeriksa melalui pengka"ian
pemeriksaan secara real dan ob"ektif.
1S dan 1 yang mungkin muncul antara lain 0
$. 1S
a. /lien mengeluh nyeri dan panas pada daerah anus.
b. /lien mengeluh nyeri pada saat duduk. c.
/lien mengeluh nyeri pada saat &6&.
d. /lien mengeluh fesesnya keras pada saat &6&.
e. /lien mengeluh adanya perdarahan pada saat &6&.
f. /lien mengeluh pola &6& tidak normal.
g. /lien mengatakan tidak &6& karena takut anusnya nyeri.
h. /lien mengeluh &6& keras sehingga harus mengedan. i. /lien
mengeluh akti itasnya dibantu.
". /lien mengeluh tidak dapat berakti itas secara mandiri. k. /lien
mengeluh badan terasa panas.
%. 1
a. Saat dilakukan pemeriksaan anus, ada ben"olan di daerah anus.
b. /lien tampak meringis menahan nyeri.
c. /lien tampak memegangi daerah yang terasa nyeri.
d. Skala nyeri klien %-* dari .
e. Tampak ada perdarahan pada saat klien &6&.
f. /on"ungti a pucat.
g. 4ntake dan output klien tidak seimbang.
h. /lien tampak lemah.
i. 6kti itas klien tampak dibantu.
". /lien tidak dapat berakti itas secara mandiri. k.
&adan klien saat diraba terasa panas.
l. Suhu klien O *:. oG.

8. Masalah /epera atan yang Mungkin Muncul

!o 1ata 8tiologi Masalah


1$S.0 - /lien mengeluh nyeri dan /antung E kantung angguan

panas pada daerah anus ena melebar rasa nyaman0

- /lien mengeluh nyeri pada

*+
saat duduk nyeri

- /lien mengeluh nyeri pada


saat&6&
1 0 - Saat dilakukan pemeriksaan
Menon"ol ke saluran
anus, ada ben"olan di daerah
anus
anus
- /lien tampak meringis

menahannyeri

- /lien tampak memegangi


Ter"adi ben"olan
daerahyangterasanyeri
- Skala nyeri klien %-* dari

!yeri pada saat &6&


1%S.0 - /lien mengeluh fesesnya keras Perdarahan di
5esesyangkeras
pada saat &6& anus

- /lien mengeluh adanya

perdarahan pada saat &6& pecahnya ena

1 0 - Tampak ada perdarahan pada


hemoroidalis
saatklien&6&
- /on"ungti a pucat
perdarahan pada saat

&6&#perdarahan di

anus
1*S.0 - /lien mengeluh pola &6& 5eses yang keras /onstipasi

tidak normal
- /lien mengatakan tidak &6&
karnatakutanusnyanyeri
- /lien mengeluh &6& keras

*
sehinggaharusmengedan
6danya ben"olan
1 0 - 4ntake dan output klien tidak
di anus
seimbang

nyeri

tidakmau&6&
1+S.0 - /lien mengeluh badan terasa 6danya ben"olan di 3esiko

panas anus infeksi

1 0 - &adan klien saat diraba terasa

panas kerusakan "aringan

- Suhu klien O *:. oG pada rectal

pertahanan tubuh

kurang adekuat

muda
h

masuknya kuman

resikoinfeksi
1S.0 - /lien mengeluh akti itasnya !yeri hemoroid 4ntoleransi

dibantu akti itas

- /lien mengeluh tidak dapat


&adan lemas karna
berakti itas secara mendiri
kelelahan menahan
- /lien mengeluh lemas
nyeri
1 0 - 6kti itas klien tampak dibantu

- /lien tidak dapat berakti itas


secara mandiri
Tidak dapat

*:
- /lientampaklemas berakti itas secara

mandiri

4ntoleransi akti itas

$. angguan rasa nyaman 0 nyeri berhubungan dengan adanya hemoroid,


ditandaidengan0
1S 0 - /lien mengeluh nyeri dan panas pada daerah anus
- /lien mengeluh nyeri pada saat duduk
- /lien mengeluh nyeri pada saat &6&
1 0 - Saat dilakukan pemeriksaan anus, ada ben"olan di daerah anus
- /lien tampak meringis menahan nyeri
- /lien tampak memegangi daerah yang terasa nyeri
- Skala nyeri klien %-* dari
%. Perdarahan di anus berhubungan dengan pecahnya ena hemoroidalis, ditandai
dengan0
1S 0 - /lien mengeluh fesesnya keras pada saat &6&
- /lien mengeluh adanya perdarahan pada saat &6& 1 0
-Tampakadaperdarahanpadasaat klien&6&
- /on"ungti a pucat
*. /onstipasi berhubungan dengan nyeri karena ada ben"olan di anus, ditandai dengan0
1S 0 - /lien mengeluh pola &6& tidak normal
- /lien mengatakan tidak &6& karena takut anusnya nyeri
- /lien mengeluh &6& keras sehingga harus mengedan 1 0 -
4ntake dan output klien tidak seimbang
+. 3esiko infeksi berhubungan dengan kerusakan "aringan pada rektal, ditandai
dengan 0
1S 0 - /lien mengeluh badan terasa panas 1 0 -
&adan klien saat diraba terasa panas

- Suhu klien O *:. oG


. 4ntoleransi akti itas berhubungan dengan nyeri karena hemoroid, ditandai dengan0

*=
1S 0 - /lien mengeluh akti itasnya dibantu
- /lien mengeluh tidak dapat berakti itas secara mandiri 1 0 -
6kti itas klien tampak dibantu
- /lien tidak dapat berakti itas secara mandiri

".+.> 7epatitis
6. 1efenisi

7epatitis adalah suatu proses peradangan difusi pada "aringan yang dapat disebabkan

oleh infeksi irus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta

bahan-bahan kimia. (Su"ono 7adi, $AAA). 7epatitis adalah keadaan radang#cedera

pada hati, sebagai reaksi terhadap irus, obat atau alkohol (Ptofisiologi untukkeperaatan,%DDD?$+ ).

7epatitis irus merupakan infeksi sistemik oleh irus disertai nekrosis dan klinis, biokimia

serta seluler yang khas (Smeltzer, %DD$).

7epatitis adalah Suatu peradangan pada hati yang ter"adi karena toksin seperti?

kimia atau obat atau agen penyakit infeksi (6suhan kepera atan pada anak, %DD%?

$*$).

&. 8tiologi

1ua penyebab utama hepatitis adalah penyebab irus dan penyebab non irus.

Sedangkan insidensi yang muncul tersering adalah hepatitis yang disebabkan oleh

irus.

G. Masalah /epera atan

N& Data Et"&l&g" Masalah

*@
1Ds0 Pasien mengatakan bah a nyeri pada Pembengkakan angguan rasa

daerahperutkananatas hepar nyaman (!yeri)


D&0
P 0 !yeri pada saat ditekan 2 0
Seperti ditusuk tusuk
3 0 !yeri pada kuadran kanan atas S 0
Skala 0 :-@
T0 Menetap

D&
2 0 pasien mengatakan mual tidak nafsu 6noreksia !utrisi kurang dari

makan kebutuhan
Ds 0 klien tampak lemah dan lemas, porsi

makan tidak habis hanya habis *

sendok

3 Ds 0 Pasien mengatakan bah a dia Penurunan 4ntoleransi 6kti itas

malas untuk berakti itas kekuatan#ketahanan

D&0Tonus tot + + tubuh


+ +
- 6kti itas sehari hari memerlukan

bantuan
- Pasien nampak terkulai lemas di atas

*A
tempat tidur
Ds5 0 pasien mengatakan bah a tubuhnya atal sekunder 3esiko tinggi

gatal-gatal dengan akumulasi terhadap kerusakan


Tandagarukanpadakulit
garam empedu pada integritas kulit

"aringan

Pasien mengatakan bah asering muntah MualE 3esiko tinggi


pasien muntah $B# lebih sehari Turgor muntah
/ulit kembali O % 1etikMukosa&ibir /ering
kekurangan
Mata Go ong olum
/on"ungti a6nemis e

cairan
infasi agen dalam 7ipertermi
8 pasien
a. mengatakan tubuhnya
D& 0 suhu tubuh *@, DG
pasienpanas
sirkulasi darah

sekunder terhadap

inflamasi hepar

1. 1iagnosa /epera atan


$. angguan rasa nyaman (!yeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar.
%. !utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia.
*. 4ntoleransi 6kti itas berhubungan dengan penurunan kekuatan # ketahanan

tubuh.
+. 3esiko Tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan atal

sekunder dengan akumulasi garam empedu pada "aringan.


. 3esiko tinggi terhadap kekurangan olume cairan berhubungan dengan mual

muntah.
:. 7ipetermi berhubungan dengan infasi agen dalam sirkulasi darah sekunderterhadapinflamasi

hepar.

+D
".+.) 6bstruksi ?ntestinal
6. 1efinisi
bstruksi usus adalah gangguan (apapun penyebabnya) aliran normal isi usus
pada traktus intestinal (Price & 8ilson! "##)'. bstruktif usus adalah suatu
penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan penyumbatan yang sama sekali
menutup atau menganggu "alannya isi usus (Sabara! "##) dikutip dari
(http 55:::.;iles@of@ rsMed.tk ). bstruksi usus adalah gangguan pada aliran normal isi
usus sepan"ang traktus intestinal (!ettina, %DD$). bstruksi merupakan suatu pasase yang
ter"adi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi
peristaltiknya normal (3ee es, %DD$).

&. 8tiologi
a. Mekanis

$) 6dhesi atau perlengketan pascabedah. 6dhesi bisa ter"adi setelah


pembedahan abdominal sebagai respon peradangan intra abdominal. <aringan
parut bisa melilit pada sebuah segmen dari usus, dan membuat segmen itu kusut atau
menekan segmen itu sehingga bisa ter"adi segmen tersebut mengalami supply darah yang
kurang.
%) Tumor atau polip. Tumor yang ada pada dinding usus meluas ke lumen usus
atau tumor diluar usus menyebabkan tekanan pada dinding usus
*) 7ernia. 7ernia bisa menyebabkan obstruksi apabila hernia mengalami strangulasi dari
kompresi sehingga bagian tersebut tidak menerima supply darah yang cukup. &agian
tersebut akan men"adi edematosus kemudian timbul necrosis.
+) Jol ulus. Merupakan usus yang terpuntir sedikitnya sampai dengan $@D
dera"at sehingga menyebabkan obstruksi usus dan iskemia, yang pada akhirnya
bisa menyebabkan gangrene dan perforasi "ika tidak segera ditangani karena ter"adigangguan
supplydarahyangkurang.

+$
) 4ntususepsi. 4ntussusepsi adalah in aginasi atau masuknya sebagian dari usus ke dalam
lumen usus yang berikutnya. 4ntussusepsi sering ter"adi antara ileum bagian distal dan
cecum, dimana bagian terminal dari ileum masuk kedalam lumen cecum.
b. 5ungsional (non mekanik)

$) 4leus paralitik.
Tidak ada gerakan peristaltis bisa diakibatkan 0
a) Pembedahan abdominal dimana organ-organ intra abdominal mengalami
trauma se aktu pembedahan
b) 8lektrolit tidak seimbang truma hypokalemia
%) ;esi medula spinalis. 7al tersebut dapat dikarenakan adanya kerusakan saraf
pada sakral +, misal pada penderita spina bifida.
*) 8nteritis regional
+) /etidakseimbangan elektrolit
) remia
(Suratun C ;usianah, %D$D, hlm ** E **=)

G. 1iagnosa /epera atan

a. !yeri berhubungan dengan distensi, kekakuan

b. /ekurangan olume cairan berhubungan dengan mual, muntah, demam dan atau
diforesis

c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi

".+. iabetes Melitus

+%
6. Pengertian 1iabetes Mellitus
1iabetes Mellitus adalah keadaan hiperglikemi kronik yang disertai berbagai kelainan
metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi
kronik pada mata, gin"al, saraf dan pembuluh darah (Mans"oerdkk,$AAA).Sedangkan menurut
5rancis dan <ohn (%DDD), 1iabetes Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan
metabolisme dengan hiperglikemia yang id
t aksemestinyasebagai akibat suatu defisiensi sekresi
insulin atau berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau keduanya.

&. 8tiologi
a. 1iabetes Mellitus tergantung insulin (1MT4)
$) 5aktor genetic
Penderita diabetes tidak me arisi diabetes tipe 4 itu sendiri tetapi me arisi suatu
presdisposisi atau kecenderungan genetic kearah ter"adinya diabetes tipe 4.
/ecenderungan genetic ini ditentukan pada indi idu yang memililiki tipe antigen 7;6
(7uman ;eucocyte 6ntigen) tertentu. 7;6 merupakan kumpulan gen yang

bertanggung "a ab atas antigen tranplantasi dan proses imun lainnya.


%) 5aktor imunologi
Pada diabetes tipe 4 terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. 4ni merupakan respon
abnormal dimana antibody terarah pada "aringan normal tubuh dengan cara
bereaksi terhadap "aringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai
"aringan asing.
*) 5aktor lingkungan
5aktor eksternal yang dapat memicu destruksi sel pancreas, sebagai contoh hasil
penyelidikan menyatakan bah a irus atau toksin tertentu dapat memicu proses autuimun
yang dapat menimbulkan destuksi sel pancreas.
G. e"ala /linis

+*
Menurut 6skandar ($AA@) seseorang dapat dikatakan menderita 1iabetes
Mellitus apabila menderita dua dari tiga ge"ala yaitu
a. /eluhan T346S0 &anyak minum, &anyak kencing dan Penurunan berat
badan.
b. /adar glukosa darah pada aktu puasa lebih dari $%D mg#dl
c. /adar glukosa darah dua "am sesudah makan lebih dari %DD mg#dl
Sedangkan menurut Iaspad"i ($AA:) keluhan yang sering ter"adi pada penderita 1iabetes
Mellitus adalah0 Poliuria, Polidipsia, Polifagia, &erat badan menurun,
;emah, /esemutan, atal, Jisus menurun, &isul#luka, /eputihan.

1. /omplikasi
&eberapa komplikasi dari 1iabetes Mellitus (Mans"oer dkk, $AAA) adalah a)
6kut

$) 7ipoglikemia dan hiperglikemia


%) Penyakit makro askuler 0 mengenai pembuluh darah besar, penyakit "antung
koroner (cerebro askuler, penyakit pembuluh darah kapiler).
*) Penyakit mikro askuler, mengenai pembuluh darah kecil, retinopati,
nefropati.
+) !europati saraf sensorik (berpengaruh pada ekstrimitas), saraf otonom
berpengaruh pada gastro intestinal, kardio askuler (Suddarth and &runner, $AAD).
b) /omplikasi menahun 1iabetes Mellitus
$) !europati diabetik
%) 3etinopati diabetik
*) !efropati diabetik
+) Proteinuria
) /elainan koroner
:) lkus#gangren (Soeparman, $A@=, hal *==)

++
Terdapat lima grade ulkus diabetikum antara lain0

(a) radeD 0 tidak adaluka


(b) rade4 0 kerusakan hanya sampai pada permukaan kulit

(c) rade44 0 kerusakan kulit mencapai otot dan tulang

(d) rade444 0 ter"adiabses

(e) rade 4J 0 angrenpadakakibagiandistal

(f) radeJ 0 angrenpadaseluruhkakidantungkaiba ahdistal

8. 8 aluasi 1iagnostik
/riteria yang melandasi penegakan diagnosa 1M adalah kadar glukosa darah yang
meningkat secara abnormal. /adar gula darah plasma pada aktu puasa yang besarnya di
atas $+D mg#dl atau kadar glukosa darah se aktu diatas %DD mg#dl pada satu kali
pemeriksaan atau lebih merupakan criteria diagnostik
penyakit 1M.

5. 1iagnosa /epera atan


Pada klien dengan 1iabetes Mellitus, diagnosa kepera atan menurut !6!16 adalah
sebagai berikut.
a. /etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan tubuh mengabsorbsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor
biologis.
b. /ekurangan olume cairan berhubungan dengan kegagalan mekanisme
pengaturan.
c. 3esiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahanan sekunder atau karena
penyakit kronik.
d. /urang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal (5amiliar) dengan sumber
informasi.

+
e. /elelahan berhubungan dengan status penyakit.
2. 7P T"n$akan (e'era6atan !angguan Nutr"s" ,a"tu Memasang N!T)
Mera6at 4&l&st&m") B"las Lam%ung) Mem%er"kan 7%at esua"
Pr&gram Tera'") Mem%er"kan Pen$"$"kan (esehatan
".*.$ Memasang G4
$) Pemasangan ! T pada 1e asa a.
Pengertian
! T adalah kependekan dari !asogastric tube. alat ini adalah alat yang digunakan
untuk memasukkan nutsrisi cair dengan selang plasitic yang dipasang melalui
hidung sampai lambung. kuran ! T diantaranya di
bagi men"adi * kategori yaitu0

• 1e asa ukurannya $:-$@ 5r

• 6nak-anak ukurannya $%-$+ 5r

• &ayi ukuran : 5r

b. 4ndikasi pemasangan ! T
4ndikasipasienyangdipasang! Tadalahdiantaranyasebagaiberikut0

• Pasien tidak sadar

• Pasien /arena kesulitan menelan

• Pasien yang keracunan

• Pasien yang muntah darah

• Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut c.

Tu"uan Pemasangan ! T

+:
Tu"uan pemasangan ! T adalah sebagai berikut0

• Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang

mengalami kesulitan menelan.

• Mencegah ter"adinya atropi esophagus#lambung pada pasien tidak sadar.

• ntuk melakukan kumbang lambung pada pasien keracunan.

• ntuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah

atau pendarahan pada lambung.


d. /ontraindikasi pemasangan ! T

• Pada pasien yang memliki tumor di rongga hidung atau esophagus.

• Pasien yang mengalami cidera serebrospinal.

e. Peralatan yang dipersiapkan diantaranya adalah?


Selang ! T ukuran de asa, anak Eanak dan "uga bayi. Melihat kondisi
pasiennya.

• 7andsconbersih

• 7anduk

• Perlak

• &engkok

• <elliatau lubricant

• Spuit $D cc

+=
• Stetoskop

• Tongue spatel

• Plaster

• Penlight

• unting

f. Prosedur /er"a0
$. Siapkan peralatan di butuhkan seperti yang telah disebutkan diatas termasuk
plester * untuk tanda, fiksasi di hidung dan leherdan "uga ukuran selang ! T.
%. Setelah peralatan siap minta izin pada pasien untuk memasang ! T
dan "elaskan pada pasien atau keluarganya tu"uan pemasangan ! T.
*. Setelah minta izin ba a peralatan di sebelah kanan pasien. Secara etika pera at
saat memasang ! T berda di sebelah kanan pasien.
+. Pakai handscoon kemudian posisikan pasien dengan kepala hiper
ekstensi.
. Pasang handuk didada pasien untuk men"aga kebersihan kalau
pasien muntah.
:. ;etakkan bengkok di dekat pasien.
=. kur selang ! T mulai dari hidung ke telinga bagian ba ah, kemudian dari
telinga tadi ke prosesus Bipoidius setelah selesai tandai selang dengan plaster untuk
batas selang yang akan dimasukkan.
@. Masukkan selang dengan pelan%, "ika sudah sampai epiglottis
suruh pasien untuk menelan dan posisikan kepala pasien fleksi, setelah sampai
batas plester cek apakah selang sudah benar% masuk dengan

+@
pen light "ika ternyata masih di mulut tarik kembali selang dan pasang lagi.
A. <ika sudah masuk cek lagi apakah selang benar-benar masuk
lambung atau trakea dengan memasukkan angin sekitar -$D cc dengan
spuit. /emudian dengarkan dengan stetoskop, bila ada suara angin berarti
sudah benar masuk lambung. /emuadian aspirasi kembali udara yang di
masukkan tadi.
$D. <ika sudah sampai lambung akan ada cairan lambung yang
teraspirasi
$$. /emudian fiksasi dengan plester pada hidung, setelah fiksasi lagi di leher.
<angan lupa mengklem u"ung selang supaya udara id
t akmasuk
$%. Setelah selesai rapikan peralatan dan permisi pada pasien atau
keluarga.

%) Pemberian nutrisi melalui oral


Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan pada pasien yang
tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara mandiri.
a) Persiapan 6lat dan &ahan 0
Piring
Sendok
arpu
elas
Serbet
Mangkok cuci tangan
Pengalas
<enisdiet

+A
b) Prosedur /er"a
Guci tangan
<elaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
6tur posisi depan
Pasangpengalas
6n"urkan pasien untuk berdoa sebelum berdoa
&antu untuk melakukan makan dengan menyuapkan
makanan sedikit demi sedikit dan berikan minum sesudah makan.
&ila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan an"urkan duduk
sebentar.
Gatat hasil atau respons pemenuhan terhadap makan
Guci tangan

".*." Mera:at olostomi


Pera atan kolostomi adalah membersihkan stoma kolostomi, kulit sektiarstoma, dan
mengganti kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan.

Tu"uan0
Q Men"aga kebersihan pasien Q
Mencegah ter"adinya infeksi
Q Mencegah iritasi kulit sekitar stoma
Q Mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungannya
4ndikasi colostomy yang permanen yaitu pada penyakit usus yang ganas seperti
carsinoma pada usus dan kondisi infeksi tertentu pada colon0
Q Trauma kolon dan sigmoid
Q 1i ersi pada anus malformas
Q 1i ersi pada penyakit 7irschsprung
Q 1i ersi untuk kelainan lain pada rekto sigmoid anal kanal

D
/ontra indikasi pemasangan kolostomi0
/eadaan umum tidak memungkinkan untuk dilakukan tindakan operasi.

Persiapan pasien0
Q Memberi pen"elasan pada pasien tentang tu"uan tindakan, dll Q
Mengatur posisi tidur pasien (supinasi)
Q Mengatur tempat tidur pasien dan lingkungan pasien (menutup gorden
"endela, pintu, memasang penyekat tempat tidur (k#P), mempersilahkan keluarga untuk
menunggu di luar kecuali "ika diperlukan untuk bela"ar mera at kolostomi
pasien Persiapan
alat0
Q Golostomy bag atau cincin tumit, bantalan kapas, kain berlubang, dan kain
persegi empat.
Q /apas sublimate#kapas basah, !aGl Q
/apaskeringatautissue
Q $ pasang sarung tangan bersih Q
/antong untuk balutan kotor Q &a"u
ruangan # celemek
Q &ethadine (bila perlu) bila mengalami iritasi Q
Rink salep
Q Perlak dan alasnya Q
Plester dan gunting
Q &ila perlu obat desinfektan Q
&engkok
Q Set ganti balut

Prosedurker"a0
Q Guci tangan

$
Q unakansarung tangan
Q ;etakkan perlak dan alasnya di bagian kanan atau kiri pasien sesuai letakstoma
Q Meletakkan bengkok di atas perlak dan didekatkan ke tubuh pasien
Q Mengobser asi produk stoma ( arna, konsistensi, dll).
. Membuka kantong kolostomi secara hati-hati dengan menggunakan
pinset dan tangan kiri menekan kulit pasien
Q Meletakan colostomy bag kotor dalam bengkok Q
Melakukan obser asi terhadap
kulit dan stoma
. Membersihkan colostomy dan kulit disekitar colostomy dengan kapas
sublimat # kapas hangat (air hangat)# !aGl
. Mengeringkan kulit sekitar colostomy dengan sangat hati-hati
menggunakankassasteril.
. Memberikan zink salep (tipis-tipis) "ika terdapat iritasi pada kulit sekitarstoma.
Q Menyesuaikan lubang colostomy dengan stoma colostomy.
Q Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi
ertical#horizontal#miring sesuai kebutuhan pasien. Q
Memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi
Q Merekatkan#memasang kolostomy bag dengan tepat tanpa udara
didalamnya.
Q Merapikan klien dan lingkungannya
Q Membereskan alat-alat dan membuang kotoran
Q Melepas sarung tangan
Q Mencuci tangan
Q Membuat laporan

".*.1 Bilas =ambung

%
a. Pengertian
Membilas lambung adalah membersihkan lambung dengan cara
memasukkan air#cairan tertentu ke dalam lambung dan mengeluarkan
kembali dengan menggunakan selang penduga lambung (! T)
b. Tu"uan
Membersihkan dan mengeluarkan racun#darah dari dalam lambung. c.
4ndikasi
$. /eracunan obat
%. keracunan zat kimia
*. /eracunan makanan
+. 7ematemesis

d. Persiapan
$) 6lat dan obat
a) Slang penduga lambung sesuai ukuran yang diperlukan dan corongnya.

b) &engkok besar
c) Perlak dan alasnya
d) 8mber penampung
e) 6ir hangat-dingin $-% liter # !aGl D,A H, sesuai kebutuhan
f) elas ukuran
g) Gelemek dari karet
h) elas berisi air matang i)
Pelicin # "elly
") Set therapy oksigen lengkap dan siap pakai k)
Pinset anatomi

*
l) bat-obatan (sulfas atropine, norit#susu yang diperlukan dalam
tempatnya)
%) Pasien
a) Pasien # keluarga diberi pen"elasan tentang tindakan yang akan dilakukan
b) Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan (semi fo ler)
*) ;ingkungan
+) Petugas
Pera at memakai celemek karet. e.
Pelaksanaan
$. Memasang perlak dan alasnya di dada pasien
%. Meletakkan bengkok di ba ah dagu pasien.
*. Meletakkan ember yang diberi alas kain pel ke dekat pasien
+. Menentukan pan"ang slang penduga yang masuk ke dalam lambung
. Memberi pelicin pada u"ung penduga lambung
:. Menutup pangkal slang penduga lambung dengan cara
menekuk#diklem
=. Memasukkan slang penduga pelan-pelan ke dalam lambung melalui
hidung. &agi pasien sadar dian"urkan menelan slang penduga perlahan- lahan
sambil menarik nafas dalam
@. Meyakinkan slang penduga masuk ke dalam lambung dengan cara 0
- Memasukkan u"ung slang penduga sampai terendam dalam mangkok
berisi air dan tidak tampak gelembung udara dan air.
A. Setelah yain slang penduga masuk ke lambung pasien, psosisi diaturmirngtanpa
bantal dan letak kepala lebih rendah.
$D. Memasang corong pada pangkal slang kemudian masukkan air#cairan.
Selan"utnya ditunggu sampai air#cairan tersebut keluar dari lambung dan
ditampung dalam ember.

+
$$. Membilas lambung dilakukan berulang kali sampai air#cairan yang keluar
dari lambung ber arna "ernih#tidak berbau racun.
$%. Mengobser asi tekanan darah, nadi, pernafasan, dan respons pasien
$*. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan f.
7al-hal yang perlu diperhatikan
Gairan yang masuk dan keluar

".*.+ Memberikan 6bat sesuai Program 4erapi


$. Pemberian bat per ral
Merupakan cara pemberian obat melalui mulut dengan tu"uan mencegah,
mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari "enis obat.
Alat dan bahan
$. 1aftar buku obat
%. bat dan tempatnya
*. 6ir minum ditempatnya

Prosedur kerja
$. Guci tangan
%. <elaskan prosedur yang akan dilakukan
*. &aca obat, dengna berprinsip tepat obat, tepat pasien, tepat dosis, tepat aktu, tepat ker"a, dan
tepat pendokumentasian.
+. &antu untuk meminumnya0
a. 6pabila memberikan obat berbentuk tablet atau kapsul dari botol, maka
tuangkan "umlah yang dibutuhkan ke dalam tutup botol dan pindahkan ke tempat obat.
<angan sentuh obat dengan tangan. ntuk obat berupa kapsul "angan dilepaskan
pembungkusnya.
b. /a"i kesulitan menelan, bila ada "adikan tablet dalam bentuk bubuk dan campurdengan
minuman
c. /a"i denyut nadi dna tekanan darah sebelum pemberian obat yang membutuhkan
pengka"ian.
. Gatat perubahan, reaksi terhadap pemberian obat dan e aluasi respon terhadap obat dengan
mencatat hasilpemberian obat
:. Guci tangan

%. Pemberian bat ia <aringan 4ntrakutan


Merupakan cara memberikan atau memasukkan obat ke dalam "aringan kulit
dengan tu"uan untuk melakukan tes terhadap reaksi alergi "enis obat yang akan digunakan.
Pemberian obat melalui "aringan intrakutan ini dilakukan diba ah dermis atau epidermis,
secara umum dilakukan pada daerah lengan tangan bagian
entral.
Alat dan bahan
$. 1aftar buku obat # catatan, "adual pemberian obat
%. bat dalam tempatnya
*. Spuit $ cc # spuit insulin
+. /apas alcohol dalam tempatnya
. Gairan pelarut
:. &ak steril dilapisi kasa steril ( tempat spuit )
=. &engkok
@. Perlak dan alasnya

:
A. <arum cadangan

Prosedur <erja
$. Guci tangan
%. <elaskan prsedur yang akan dilakukan
*. &ebaskan daerah yang kan disuntik, bila menggunakan bau lengan pan"ang
buka dan keataskan
+. Pasang perlak atau pengalas iba ah bagian yang akan disuntik
. 6mbil obat untuk tes alergi kemudian larutkan # encerkan dengan a uades
( cairan pelarut) kemudian ambil D. cc dan encerkan lagi sampai kurang lebih $ cc, dan
siapkan pada bak instrument atau in"eksi.
:. 1esinfeksi dengan kapas alcohol pada daerah yang akan dilakukan suntikan
=. Tegangkan dengan tangan kiri atau daerah yang akan disuntik
@. ;akukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut $ -%D dera"at
dengan permukaan kulit.
A. Semprotkan obat hingga ter"adi gelembung
$D. Tarik spuit dan tidak boleh dilakukan masase
$$. Gatat reaksi pemberian
$%. Guci tangan dan catat hasil pemberina obat # test obat, tanggal, aktu, dan "nis obat.

*. Pemberian bat ia <aringan Subkutan


Merupakan cara memberikan obat melalui suntikan diba ah kulit yang dapat
dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau $#* bagian dari bahu, paha sebelah luar,
daerah dada, dan daerah sekitar umbilicus ( abdomen ). Pemberian obat melalui subkutan ini
biasanya dilakukan dalam program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol
kadar gula darah. Pemberian insulin terdapat %

=
tipe larutan 0 yaitu "ernih dan keruh. ;arutan "ernih dimaksudkan sebagai insulin tipereaksicepat(
insulinregular)danlarutanyangkeruhkarenaadanya
penambahan protein sehingga memperlambat absorbs obat atau "uga termasuk tipe
lambat.
Alat dan bahan
$. 1aftar buku obat # catatan, "adual pemberian obat
%. bat dalam tempatnya
*. Spuit insulin
+. /apas alcohol dalam tempatnya
. Gairan pelarut
:. &ak in"eksi
=. &engkok
@. Perlak dan alasnya

Prosedur <erja
Guci tangan
$. <elaskan prosedur yang akan dilakukan
%. &ebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan bau lengan
pan"ang buka dan ke ataskan
*. Pasang perlak atau pengalas di ba ah bagian yang akan disuntik
+. 6mbil obat untuk dalam tempatnya sesuai dosis yang akan diberikan
setelah itu tempatka pada bak in"eksi.
. 1esinfeksi dengan kapas alcohol pada daerah yang akan dilakukan suntikan
:. Tegangkan dengan tangan kiri ( daerah yang akan dilakukan suntikan
subkutan)

@
=. ;akukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut
+ dera"at dengan permukaan kulit.
@. ;akukan aspirasi, bila tidak ada darah semprotkan obat perlahan- lahan
hingga habis.
A. Tarik spuit dan tahan dengan kapas alcohol dan spuit yang telah dipakai
masukkan kedalam bengkok.
$D. Gatat reaksi pemberian dan catat hasil pemberina obat # test obat, tanggal,
aktu, dan "enis obat.
$$. Guci tangan

+. Pemberian bat 4ntra ena ;angsung


Gara Pemberian obat melalui ena secara langsung, diantaranya ena mediana cubiti #
cephalika ( lengan ), ena saphenosus ( tungkai ), ena "ugularis ( leher ),
ena frontalis # temporalis ( kepala ), yang bertu"uan agar reaksi cepat dan langsung masuk
pada pembuluh darah.
Alat dan bahan
$. 1aftar buku obat # catatan, "adual pemberian obat
%. bat dalam tempatnya
*. Spuit $ cc # spuit insulin
+. /apas alcohol dalam tempatnya
. Gairanpelarut
:. &ak steril dilapisi kasa steril ( tempat spuit )
=. &engkok
@. Perlak dan alasnya
A. /aret pembendung

A
Prosedur <erja
$. Gucitangan
%. <elaskan prosedur yang akan dilakukan
*. &ebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan bau lengan
pan"ang buka dan ke ataskan
+. 6mbil obat dalam tempatnya dengna spuit sesuai dengan dosis yang akan
disuntikan. 6pabila obat berada dalam sediaan bubuk, maka larutkan dengna
larutan pelarut ( a uades)
. Pasang perlak atau pengalas di ba ah bagian ena yang akan disuntik
:. /emudian tampatkan obat yang telah diambil pada bak in"eksi
=. 1esinfeksi dengan kapas alcohol
@. ;akukan pengikatan dengan karet pembendung ( tourni uet ) pada
bagian atas daerah yang akan dilakukan pemberian obat atau tegangkan dengan
tangan # minta bantuan atau membendung diatas ena yang akan dilakukan
penyuntikan
A. 6mbil spuit yang berisi obat
$D. ;akukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan
memasukkan ke pembuluh darah
$$. ;akukan aspirasi bila sudah ada darah lepaskan karet pembendung dan
langsung semprotkan obat hingga habis
$%. Setelah selesai ambil spuit dengan menarik dan lakukan penekanan
pada daerah penusukan dengan kapas alcohol , dan spuit yang telah digunakan
letakkan ke dalam bengkok.
$*. Gatat reaksi pemberian, tanggal, aktu, dan dosis pemberian obat
$+. Guci tangan.

:D
. Pemberian bat 4ntra ena Tidak ;angsung ( ia Iadah )
Merupakan cara memberikan obat dengan menambahkan atau
memasukkan obat kedalam adah cairan intra ena yang bertu"uan untuk
meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar terapetik dalam darah.
Alat dan bahan
$. Spuit dan "arum sesuai dengan ukuran
%. bat dalam tempatnya
*. Iadah cairan ( kantong # botol )
+. /apas alcohol dalam tempatnya

Prosedur <erja
$. Gucitangan
%. <elaskan prosedur yang akan dilakukan
*. &ebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan bau lengan
pan"ang buka dan ke ataskan
+. Gari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong
. ;akukan desinfeksi dengan kapas alcohol dan stop aliran.
:. ;akukan penyuntikan dengan memasukkan "arum spuit hingga
menembus bagian tengah dan masukkan obat perlahan-lahan ke dalam
kantong # adah cairan.
=. Setelah selesai tarik spuit dan campur dengan membalikkan kantong cairan
dengan perlahan-lahan dari satu u"ung ke u"ung lain.
@. Periksa kecepatan infus.
A. Gucitangan
$D. Gatat reaksi pemberian, tanggal, aktu, dan dosis pmberian obat

:$
:. Pemberian bat 4ntra ena Melalui Selang
Alat dan bahan
$. Spuit dan "arum sesuai ukuran
%. bat dalam tempatnya
*. Selang intra ena
+. /apasalcohol

Prosedur <erja
$. Gucitangan
%. <elakan prosedur yang akan dilakukan
*. Periksa identitas pasien dan ambil obat kemudian masukkan ke
dalam spuit.
+. Gari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intra ena
. ;akukandesinfeksidengankapasalcoholdanstopaliran
:. ;akukan penyuntikan dengan memasukkan "arum spuit hingga
menembus bagian tengah dan masukkan obat perlahan-lahan ke dalam
selang intra ena.
=. Setelah selesai tarik spuit.
@. Periksa kecepatan infuse dan obser asi reaksi obat
A. Gucitangan
$D. Gatat obat yang elah diberikan dan dosisnya

=. Pemberian bat per 4ntramuskuler

:%
Merupakan cara memasukkan obat ke dalam "aringan otot. ;okasi
penyuntikan dapat pada daerah paha ( astus lateralis ), entrogluteal ( dengan
posisi berbaring ), dorsogluteal ( posisi tengkurap ), atau lengan atas ( deltoid). Tu"uannya agar
absorbs lebih cepat.
Alat dan bahan
$. 1aftar buku obat# catatan, "adual pemberian obat
%. bat dalam tempatnya
*. Spuit sesuai dengan ukuran, "arum sesuai dengan ukuran 0 de asa
pan"ang %, -*,= cm, anak pan"ang 0 $,% -%, cm.
+. /apas alcohol dalam tempatnya
. Gairanpelarut
:. &akin"eksi
=. &engkok
Prosedur <erja
$. Gucitangan
%. <elaskan prosedur yang akan dilakukan
*. 6mbil obat kemudian masukkan kedalam spuit sesuai dengan dosis
setelahituletakkanpadabakin"eksi
+. Periksa tempat yang akan dilakukan penyuntikan ( lihat lokasi
penyuntikan ).
. 1esinfeksi dengan kapas alcohol pada tempat yang akan dilakukan
penyuntikan
:. ;akukan penyuntikan0
a. Pada daerah paha ( astus lateralis ) dengan cara an"urkan pasien untuk
berbaring terlentang dengan lutut sedikit fleksi
b. Pada entrogluteal dengan cara an"urkan pasien utnuk miring, tengkurap atau

:*
terlentangdenganlututdanpinggulpadasisiyangakandilakukanpenyuntikan dalam keadaan
fleksi
c. Pada daerah dorsogluteal dengan cara an"urkan pasien untuk tengkurap dengan lutut di
putar kearah dalam atau miring dengan lutut bagian atats pinggul fleksidandiletakkandi
depantungkaiba ah
d. Padadaerahdeltoid (lengan atas) dengancaraan"urkanpasien untukduduk atau berbaring
mendatar lengan atas fleksi.
=. ;akukan penusukkan dengan posisi "arum tegak lurus.
@. Setelah "arum masuk lakukan aspirasi spuit bila tidak ada darah semprotkan obat
secara perlahan-lahan hingga habis.
A. Setelah selesai ambil spuit dengan menarik spuit dan tekan daerah penyuntikan dengan
kapas alcohol, kemudian spuit yang telah digunakan letakkan pada
bengkok.
$D. Gatat reaksi pemberian, "umlah dosis, dan aktu pemberian
$$. Guci tangan

%. . Memberikan Pendidikan /esehatan


Pendidikan /esehatan adalah kegiatan penyuluhan yang ditampilkan di institusi
bersangkutan seperti puskesmas ataupunpuskesmas pembantu.
Tu"uan0
Tercapainya perubahan pengetahuan, sikap, tdan tindakan positif dari indi idu atau
masyarakat dalam bidang kesehtan.

6lat dan &ahan 0


6lat 0
$. ;eaflet
%. Poster
*. ;embar balik
+. Gomputer

:+
. ;G1 Proyektor&ahan
0
$. 6T/4nstruksi
/er"a 0
$. Persiapan
• Menentukan maksud dn tu"uan penyuluhan

• Menentukan sasaran pendengar

• Mempersiapkan materi

• Topic yang ditemukan hanya satu masalah sesuai dengan

kebutuhan kelompok sasaran

• Mempersiapkan alat peraga

• 6bsesnsi peserta

• Mempersiapkan tempat dan aktu yang tepat

• Mempersiapkan bahan bacaan ( "ika diperlukan )


%. Pelaksanaan 0
• Perkenalkan diri

• Mengemukakan maksud dan tu"uan

• Men"elaskan poin poin penyuluhan

• Menyampaikan penyuluhan dengan suara "elas

• 1an irama yang tidak membosankan

• Tun"ukkan tatapan mata pada setiap pendengar dan tidak tetap duduk

di tempat

• Selingi dengan humor segar

:
• Pergunakanbahasasederhana

• Giptakan suasana relaB ( santai ), Pancinglah pendengar agarturut

berpartisipasi

• <a ab setiap pertanyaan secara "u"ur dan meyakinan

• Sediakan aktu untuk tanya "a ab

• Menyimpulkan penyluhan sebelum mengakhiri penyuluhan

• Tutuplah penyuluhan anda dengan mengucapkan terimakasih

• &ila ada bahan bacaan sebaiknya dibagikan setelah penyuluhan selesai.

BAB III
PENUT
UP

3.1 "m'ulan
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.
Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses
metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan
metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang menganggu
pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio-

::
ekonomi seperti adanya kemampuan indi idu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
!utrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital
bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga
kali sehari selama puluhan tahun akan men"adi racun yang menyebabkan penyakit
dikemudian hari. !utrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi
maka tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit # terkena
gizi buruk oleh karena itu kita harus memperbanyak nutrisi.

3.2 aran
/ami menyadari bah a makalah ini masih "auh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami meminta agar pembaca berkenan member kritik dan saran demi
kesempurnaan di masa mendatang.

DA TAR PU TA(A

&runner C Suddarth.%DD$. <epera:atan Medikal Bedah Colume 1.<akarta08 G

1epartemen /esehatan 3epublik 4ndonesia, %DDD. Pedoman Pera:at

Endoskopi.<akarta. 1epkes 34.

1r.8 ko &atiansyah. Panduan =engkap Membac 7asil


%DD@. a
<esehatan.<akarta.8 G.
<oyce lefe er kee.$AA=. Pemeriksaan =aboratorium dan iagnostik dengan
?mplikasi. <akarta. 8 G.
Moore, /eith ;. %DD%. Anatomi <linis asar. <akarta07ipokrates.
Prihar"o, 3obert. %DD:. Pengkajian ;isik <epera:atan. 8disi %.<akarta 0 8 G Priyanto,
6gus. %DDA. Endoskopi Gastrointestinal. <akarta. Salemba Medik3i"ani, Tiasir.
%D$%. Standar 6perasional Prosedur.

:=

Anda mungkin juga menyukai