Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, presentasi kasus-kasus penyakit yang berdampak pada gangguan saluran

pencernaan mulai mengalami peningkatan. Kecukupan nutrisi tubuh berpengaruh besar terhadap

produktivitas dan hal itu sangat berkaitan erat dengan fungsi kerja saluran pencernaan. Saluran

pencernaan yang berfungsi secara optimal akan mampu memaksimalkan nilai pemanfaatan ransum

melalui proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.

Kerugian utama adanya gangguan pada organ dan saluran pencernaan tentunya berupa

terganggunya penyerapan nutrisi. Gangguan pencernaan akibat kesalahan makanan misalnya akan

menyebabkan saluran pencernaan tidak dapat bekerja dengan baik. Hal lain berakibat pada

terjadinya immunosuppresif.

Saluran pencernaan pada hewan terdiri atas organ-organ yang meliputi mulut, tenggorokan,

kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Namun, sistem pencernaan juga

melibatkan organ-organ yang berada di luar saluran pencernaan, seperti hati, kantung empedu, dan

pankreas.

Penyebab terjadinya gangguan atau kelainan pada sistem pencernaan makanan dapat

diakibatkan oleh beberapa hal, seperti pola makan yang salah, kurang mengonsumsi sayuran,gaya

hidup yang tidak sehat, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan gangguan system pencernaan ?

2. Sebutkan penyakit yang disebabkan oleh gangguan system pencernaan dan Apa penyebabnya ?

3. Sebutkan alat-alatkedokteran apa saja yang dibutuhkan pada pemeriksaan gangguan system

pencernaan?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari gangguan system pencernaan.

2. Mengetahui penyakit yang disebabkan oleh gangguan sistem pencernaan beserta penyebabnya.

3. Mengetahui alat-alatkedokteran yang digunakan dalam menangani masalah gangguan sistem

pencernaan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gangguan pada Sistem Pencernaan

Gangguan pencernaan merupakan salah satu gangguan penyakit yang terjadi pada bagian pencernaan

manusia. Gangguan pencernaan ini sendiri menyebabkan gangguan pada aktivitas yang sedang dijalankan

oleh penderitanya. Hal ini disebabkan oleh rasa mual, mulas, tak bertenaga dan sebagainya.

Penyebab penyakit gangguan pencernaan yang paling utama ini adalah pola makan yang mungkin tidak

sehat.Pada manusia sangat banyak hal yang menyangkut berbagai organ yang terkait dengan sistem

pencernaan. Penyebabnya bermacam-macam, dapat terjadi karena luka di bagian dalam yang

terinfeksi oleh virus atau bakteri, hingga kelainan kerja fisiologis tubuh. Oleh karena itu, kita harus

bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena diberi tubuh yang sehat.

B. Macam-Macam Gangguan Pada Sistem Pencernaan dan Penyebabnya

Di antaranya beberapa macam penyakit gangguan pencernaan adalah sebagai berikut:

1. Gastritis (suatu radang yang akut atau kronis) adalah penyakit pada sistem pencernaan  pada

lapisan mukosa dinding lambung. Radang yang akut dapat disebabkan karena produksi asam

lambung yang tinggi sehingga mengiritasi dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh

bakteri. Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar.

2. Radang hati yang menular (Hepatitis) merupakan infeksi virus pada hati, sering meluas melalui air

atau makanan yang terkontaminasi oleh virus.

3. Diare dapat ditimbulkan karena adanya iritasi pada selaput dinding kolon oleh bakteri disentri,

diet yang jelek, zat-zat beracun, rasa gelisah, atau makanan yang dapat menimbulkan iritasi pada

dinding usus.

4. Sembelit yang kronis bila defekasi terlambat, usus besar mengabsorpsi air secara berlebihan dari

feses dan menyebabkan feses menjadi kering dan keras. Bila hal ini terjadi, pengeluaran feses

menjadi sulit. Menahan buang air besar pada waktu-waktu yang normal dapat menyebabkan

sembelit. Semebleit dapat juga disebabkan emosi seperti rasa gelisah, cemas, takut atau stress.

5. Kanker lambung, yaitu gejala-gejala permulaan dari kanker lambung hampir sama dengan gejala-

gejala yang disebabkan gangguan lain pada alat pencernaan, antara lain merasa panas, kehilangan

nafsu makan, ketidaksanggupan mencerna (salah cerna) berlangsung terus menerus, sedikit rasa

2
muak, rasa gembung dan rasa gelisah sesudah makan, dan kadang-kadang timbul rasa nyeri pada

lambung.

6. Radang usus buntu, bila usus buntu (umbai cacing) meradang, membengkak dan terisi oleh nanah.

Kondisi ini disebut radang usus buntu atau apendistis.

7. Hemaroid, adalah pembengkakkan vena didaerah anus. Hemaroid cenderung berkembang pada

orang-orang yang terlalu lama duduk terus menerus atau pada orang yang menderita sembelit.

Hemaroid juga sering terjadi pada wanita hamil dan orang-orang yang terlalu gemuk. Gejala-

gejala hemaroid meliputi rasa gatal-gatal, nyeri dan pendarahan.

8. Keracunan makanan, umumnya disebabkan oleh bakteri yang terdapat dalam makanan. Bakteri

dalam makanan dapat membahayakan atau menghasilkan racun yang membahayakan tubuh.

Geajala-gejala keracunan makanan meliputi muntah-muntah, diare, nyeri (sakit) rongga dada dan

perut serta demam.

Penyakit-penyakit gangguan pencernaan seperti yang disebutkan di atas di antaranya bisa disebabkan

oleh beberapa faktor berikut ini:

a. Pola makan yang salah

b. Infeksi dari bakteri, mikroba lainnya atau cacing.

c. Terdapat kelainan pada sistem pencernaan itu sendiri seperti akibat tumor, infeksi atau pelebaran

pembuluhnya.

C. Alat-Alat Kedokteran untuk Memeriksa Gangguan Pada Sistem Pencernaan

Banyak alat-alat kedokteran yang dipergunakan untuk menangani masalah gangguan pada sistem

pencernaan, diantaranya :

1. Endoscopy

Endoscopy

3
Endoscopy adalah sebuah alat kedokteran yang berfungsi untuk mengetahui kelainan yang terjadi

pada alat-alat pencernaan bagian atas sepertikerongkongan.

Pemeriksaan atau tindakan pengobatan didalam saluran pencernaan yang menggunakan peralatan

berupa teropong (Endoscop) memiliki beberapa keunggulannya seperti :

 Dapat melihat dengan jelas lokasi dan jenis kelainan dalam rongga saluran pencernaan.

 Tindakan pengobatan dengan resikonya jauh lebih ringan daripada tindakan operasi.

 Dapat menggantikan fungsi tindakan operasi, lebih nyaman, biaya lebih murah dan efisien.

Hasil pemeriksaan dapat langsung dicetak.

Endoskop yang dimasukkan melalui mulut bisa digunakan untuk memeriksa: 

 kerongkongan (esofagoskopi)

 lambung (gastroskopi) 

 usus halus (endoskopi saluran pencernaan atas). 

Jika dimasukkan melalui anus, maka endoskop bisa digunakan untuk memeriksa: 

 rektum dan usus besar bagian bawah (sigmoidoskopi) 

 keseluruhan usus besar (kolonoskopi). 

Dengan endoskop dokter dapat melihat lapisan dari sistem pencernaan, daerah yang

mengalami iritasi, ulkus, peradangan dan pertumbuhan jaringan yang abnormal. Biasanya diambil contoh

jaringan untuk keperluan pemeriksaan lainnya. 

2. Ct Scan

Ct Scan

CT - singkatan dari Computed Temography sedangkan Scan adalah foto. CT Scan adalah suatu

prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan

otak.

4
 Tujuan penggunaan CT Scan

Menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik scanning/pemeriksaan tanpa

radioisotope. Dengan demikian CT scan hampir dapat digunakan untuk menilai semua organ dalam tubuh,

bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining menggantikan foto rontgen dan ultrasonografi.

Yang penting pada pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan melakukan pemeriksaan bersikap

kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak saat proses perekaman.CT scan sebaiknya digunakan untuk :

 Menilai kondisi pembuluh darah misalnya pada penyakit jantung koroner, emboli paru, aneurisma

(pembesaran pembuluh darah) aorta dan berbagai kelainan pembuluh darah lainnya.

 Menilai tumor atau kanker misalnya metastase (penyebaran kanker), letak kanker, dan jenis

kanker.

 Kasus trauma/cidera misalnya trauma kepala, trauma tulang belakang dan trauma lainnya pada

kecelakaan. Biasanya harus dilakukan bila timbul penurunan kesadaran, muntah, pingsan ,atau

timbulnya gejala gangguan saraf lainnya.

 Menilai organ dalam, misalnya pada stroke, gangguan organ pencernaan dan lainnya.

 Membantu proses biopsy jaringan atau proses drainase/pengeluaran cairan yang menumpuk di

tubuh. Disini CT scan berperan sebagai “mata” dokter untuk melihat lokasi yang tepat untuk

melakukan tindakan.

Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang dicapai dengan pemeriksaan radiologi lainnya kurang

memuaskan atau ada kondisi yang tidak memungkinkan anda melakukan pemeriksaan selain CT scan.

3. USG

USG

Ultrasonography (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostik yang

memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imajing,

tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek

samping (non invasif), relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat,dan persiapan pasien serta
5
peralatannya relatif mudah. Gelombang suara ultrasound memiliki frekuensi lebih dari 20.000Hz, tapi

yang dimamfaatkan dalam teknik ultrasonography (kedokteran) hanya gelombang suara dengan

frekuensi 1-10 MHz.

4. Laparoscopy

Laparoscopy berfungsi untuk pembersihan darah. Selain itu, laparoscopy juga dipergunakan

untuk melakukan inseminasi. atau istilahlain.

Laparoscopy merupakan tindakan pembedahan pada sekitar saluran pencernaan dan daerah

perut secara minimal invasif.

5. Stetoskop

Stetoskop adalah salah satu alat yang sudah menjadi simbol dari profesi kedokteran. Fungsi

dari stetoskop ini adalah untuk mendengarkan detak jantung, suara usus, dan lain sebagainya.

Dengan kemampuannya ini, Stetoskop dapat digunakan pula untuk mengetahui kerja paru-paru

dan juga untuk mengukur tekanan darah dengan mendengarkan denyut nadi.

Stetoskop

Stetoskop itu terdiri atas dua jenis, ada astetoskop akustik dan elektronik. Stetoskop akustik

beroperasi dengan cara menyalurkan suara dari dada. Suara itu dihantarkan melalui tabung kosong

yang berisi udara untuk di sampaikan ke telinga pendengar atau dokter.

6
Untuk memerjelas suara yang dihasilkan, ada bagian bernamachestpiece yang bisa diletakkan

di badan pasien, terdiri atas diaphgram dan bell. Bagian diaphgram yang akan diletakkan pada tubuh

pasien, lewat bagian itu suara tubuh pasien bergetar. Suara dihantarkan menuju tube yang ada di

telinga pendengar.

Stetoskop ini memiliki tingkat suara yang rendah sehingga pendiagnosisan penyakit sulit

untuk diketahui.

Sementara itu stetoskop elektronik bisa mengatasai tingkat suara yang rendah tersebut.

Caranya adalah memperkuat suara dari tubuh. Namun penggunaan stetoskop itu belum begitu

berkembang karena hanya digunakan untuk mendiagnosa penyakit tertentu. Stetoskop ini bisa

menghilangkan suara tertentu dan fokus hanya pada satu suara tertentu.

6. Colonoscopy

Colonoscopy adalah alat medis yang fungsinya untuk mengetahui kondisi saluran pencernaan

bagian bawah. Bagian tersebut dimulai dari rectum, anus sampai dengan usus pada bagian bawah.

Alat ini juga berfungsi sebagai alat skrining dalam mendeteksi dini kanker kolorektal. Kanker itu

adalah tumor ganas yang berasal dari dinding di usus besar.

Colonoscopy

Fungsi lain dari colonoscopy antara lain sebagai berikut.

 Menyelidiki penyebab adanya darah di tinja. Lewat alat ini bisa diketahui dimana tempat

pendarahan itu.

 Memeriksa pasien jika ada keluhan nyeri pada perut bagian bawah yang penyebabnya belum

bisa dijelaskan.

 Memeriksa diare kronik yang juga belum diketahui penyebabnya.

 Menyelidiki pasien jika memiliki kebiasaan yang berubah ketika buang air besar.

 Memberikan hasil diagnosis dalam kelainan yang sebelymnya telah ditemukan dalam rontgen

atau CT Scan.
7
 Memberikan evaluasi ketika sudah selesai pembedahan kolon serta polip.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Gangguan pada sistem pencernaan dapat disebabkan oleh rasa mual yang terjadi, mulas, tak bertenaga

dan sebagainya. Penyebab penyakit gangguan pencernaan yang paling utama ini adalah pola makan

yang mungkin tidak sehat.

2. Diantara penyakit gangguan pada sistem pencernaan adalah Gastritis, Radang hati yang menular

(Hepatitis), Diare Sembelit, Kanker lambung, Radang usus buntu, Hemaroid, dan Keracunan

makanan.

3. Diantara alat-alat kedokteran yang digunakan untuk menangani masalah pada gangguan pencernaan

adalah Endoscopy, Ct Scan, USG, dan Laparoscopi serta Colonoscopy.

B. Kritik dan Saran

Dalam penyusunan makalah ini, Tim penyusun merasa masih banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan

saran dari pembaca sangat diharapkan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Pearce Evelin C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT.Gremedia Pustaka Utama

Irianto. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Jakarta : Yrama Widia.

Syaifudin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:EGC

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. EGC, Jakarta.

Arobiansyah. 2008. Asuhan keperawatan

kebutuhannutrisi.http://athearobiansyah.blogspot.com/2008/03/asuhan-keperawatan-kebutuhan-

nutrisi_25.html. Diakses pada tanggal 25 Nopember 2013 pukul 14:51.

10

Anda mungkin juga menyukai