Anda di halaman 1dari 16

Linguistik Umun

Sitri
312110055
Linguistik Sebagai Ilmu
Pada dasarnya setiap ilmu, termasuk juga ilmu linguistik, telah mengalami tiga tahap
perkembangan sebagai berikut. Tahap pertama, yakni tahap spekulasi. Dalam tahap ini
pembicaraan mengenai sesuatu dan cara mengambil kesimpulan dilakukan dengan sikap
spekulatif. Artinya, kesimpulan itu dibuat tanpa didukung oleh bukti-bukti empiris dan
dilaksanakan tanpa menggunakan prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua, adalah tahap
observasi dan klasifikasi. Pada tahap ini para ahli di bidang bahasa baru mengumpulkan dan
menggolong golongkan segala fakta bahasa dengan teliti tanpa memberi teori atau kesimpulan
apa pun. Tahap ketiga, adalah tahap adanya perumusan teori. Pada tahap ini setiap disiplin ilmu
berusaha memahami masalah-masalah dasar dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
mengenai masalah-masalah itu berdasarkan data empiris yang dikumpulkan. Kemudian dalam
disiplin itu dirumuskan hipotesis atau hipotesis-hipotesis yang berusaha menjawab
pertanyaan-pertanyaan itu, dan menyusun tes untuk menguji hipotesis-hipotesis terhadap
fakta-fakta yang ada. Linguistik sangat mementingkan data empiris dalam melaksanakan
penelitiannya. Sebagai ilmu empiris linguistik berusaha mencari keteraturan atau
kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang ditelitinya.


SUBDISIPLIN LINGUISTIK

Mengelompokkan nama-nama subdisiplin linguistik itu


berdasarkan: (a) objek kajiannya adalah bahasa pada umumnya
atau bahasa tertentu, (b) objek kajiannya adalah bahasa pada
masa tertentu atau bahasa sepanjang masa, (c) objek kajiannya
adalah struktur internal bahasa itu atau bahasa itu dalam
kaitannya dengan berbagai faktor di luar bahasa, (d) tujuan
pengkajiannya apakah untuk keperluan teori belaka atau untuk
tujuan terapan, dan (e) teori atau aliran yang digunakan untuk
menganalisis objeknya.
ANALISIS LINGUISTIK

Analisis linguistik dilakukan terhadap bahasa,


atau lebih tepat terhadap semua tataran tingkat
bahasa, yaitu fonetik, fonemik, morfologi,
sintaksis, dan semantik.
OBJEK LINGUISTIK
BAHASA
Kata bahasa dalam bahasa Indonesia memiliki lebih dari satu makna atau pengertian,
sehingga seringkali membingungkan. Dalam pendidikan formal di sekolah menengah, kalau
ditanyakan apakah bahasa itu, biasanya akan dijawab, "bahasa adalah alat komunikasi".
Jawaban ini tidak salah, tetapi juga tidak benar, sebab jawaban itu hanya menyatakan "bahasa
adalah alat".

● HAKIKAT BAHASA
kalau dibutiri akan didapatkan beberapa ciri atau sifat yang hakiki dari bahasa. Sifat
atau ciri itu, antara lain, adalah (1) bahasa itu adalah sebuah sistem, (2) bahasa itu
berwujud lambang, (3) bahasa itu berupa bunyi, (4) bahasa itu bersifat arbitrer, (5)
bahasa itu bermakna, (6) bahasa itu bersifat konvensional, (7) bahasa itu bersifat unik,
(8) bahasa itu bersifat universal, (9) bahasa itu bersifat produktif, (10) bahasa itu
bervariasi, (11) bahasa itu bersifat dinamis, (12) bahasa itu berfungsi sebagai alat
interaksi sosial, dan (13) bahasa itu merupakan identitas penuturnya.
● BAHASA DAN FAKTOR LUAR BAHASA
apakah dan bagaimanakah faktor- faktor di luar bahasa itu tidak lain daripada segala hal
yang berkaitan dengan kegiatan manusia di dalam masyarakat, sebab tidak ada kegiatan
yang tanpa berhubungan dengan bahasa. yang ingin dibicarakan dan memang erat
kaitannya dengan kegiatan bahasa adalah masalah bahasa dalam kaitannya dengan
kegiatan sosial di dalam masyarakat; atau lebih jelasnya, hubungan bahasa dengan
masyarakat itu.

● KLASIFIKASI BAHASA
orang mulai membuat klasifikasi terhadap bahasa-bahasa yang ada di dunia ini. Klasifikasi
dilakukan dengan melihat kesamaan ciri yang ada pada setiap bahasa. Bahasa yang
mempunyaikesamaan ciri dimasukkan dalam satu kelompok. Dalam hal ini tentunya di
samping kelompok, akan ada sub kelompok, atau sub-sub kelompok yang lebih kecil.
TATARAN LINGUISTIK
FONOLOGI

FONETIK
fonetik adalah bidang linguistik yang mempelajari bunyi bahasa tanpa
memperhatikan apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda
makna atau tidak. Kemudian, menurut urutan proses terjadinya bunyi
bahasa itu, dibedakan adanya tiga jenis fonetik, yaitu fonetik artikulatoris,
fonetik akustik, dan fonetik auditoris.
Dari ketiga jenis fonetik ini, yang paling berurusan dengan dunia linguistik
adalah fonetik aritikulatoris, sebab fonetik inilah yang berkenaan dengan
masalah bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu dihasilkan atau diucapkan
manusia.
● Alat Ucap
Alat yang digunakan untuk menghasilkan bunyi bahasa ini mempunyai fungsi utama lain yang bersifat
biologis. Misalnya, paru paru untuk bernafas, lidah untuk mengecap, dan gigi untuk mengunyah.

● Tulisan Fonetik
Tulisan fonetik yang dibuat untuk keperluan studi fonetik, sesungguhnya dibuat berdasarkan
huruf-huruf dari aksara Latin, yang ditambah dengan sejumlah tanda diakritik dan sejumlah
modifikasi terhadap huruf Latin itu.
FONEMIK

Objek penelitian fonetik adalah fon, yaitu bunyi bahasa pada umumnya tanpa memperhatikan apakah
bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna kata atau tidak.sebaliknya, objek penelitian
fonemik adalah fonem, yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata.

Identifikasi Fonem
Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem atau bukan, kita harus mencari sebuah satuan
bahasa, biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan
satuan bahasa lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama. Kalau ternyata kedua satuan
bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem, karena dia bisa atau
berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa itu.)

TATARAN LINGUISTIK
MORFOLOGI
Morfem ini merupakan satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna. Dalam bab morfologi
ini akan dibicarakan seluk beluk morfem itu, bagaimana cara menentukan sebuah bentuk adalah
morfem atau bukan, Bagaimana morfem-morfem itu berproses menjadi kata, yaitu satuan terkecil
di dalam sintaksis.
● MORFEM
Tata bahasa tradisional tidak mengenal konsep maupun istilah morfem, sebab morfem bukan
merupakan satuan dalam sintaksis, dan tidak semua morfem mempunyai makna secara filosofis.
Konsep morfem baru diperkenalkan oleh kaum strukturalis pada awal abad kedua puluh ini.
● Identifikasi Morfem
Untuk menentukan sebuah satuan bentuk adalah morfem atau bukan, kita harus membandingkan
bentuk tersebut di dalam kehadirannya dengan bentuk-bentuk lain.


Kata
Yang ada dalam tata bahasa tradisional sebagai satuan lingual yang selalu dibicarakan adalah
satuan yang disebut kata.
● Hakikat Kata
Para tata bahasawan tradisional biasanya memberi pengertian terhadap kata berdasarkan arti dan
ortografi. Menurut mereka kata adalah satuan bahasa yang memiliki satu pengertian; atau kata
adalah deretan huruf yang diapit oleh dua buah spasi, dan mempunyai satu arti.


TATARAN LINGUISTIK
SINTAKSIS

● STRUKTUR SINTAKSIS
Secara umum struktur sintaksis itu terdiri dari susunan subjek S), predikat (P), objek (O), dan
keterangan (K). Banyak pakar yang mengatakan bahwa suatu struktur sintaksis minimal harus
memiliki fungsi subjek dan fungsi predikat. Tanpa fungsi subjek dan predikat konstruksi itu belum
dapat disebut sebagai sebuah struktur sintaksis.
● KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS
Dalam tataran morfologi kata merupakan satuan terbesar (satuan terkecilnya adalah morfem);
tetapi dalam tataran sintaksis kata merupakan satuan terkecil, yang secara hierarkial menjadi
komponen pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar, yaitu frase. Sebagai satuan terkecil dalam
sintaksis, kata berperanan sebagai pengisi fungsi sintaksis, sebagai penanda kategori sintaksis, dan
sebagai perangkai dalam penyatuan satuan-satuan atau bagian bagian dari satuan sintaksis.
● FRASE
Frase lazim didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat
nonpredikatif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis
didalam kalimat. ada empat jenis frase yaitu frase eksosentrik,endosentrik,koordinatif,apositif.
● KLAUSA
Klausa merupakan tataran di dalam sintaksis yang berada di atas tataran frasa dan di bawah
tataran kalimat. Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtutan kata-kata berkonstruksi
predikatif. Artinya, di dalam konstruksi itu ada komponen, berupa kata atau frase, yang
berfungsi sebagai predikat; dan yang lain berfungsi sebagai subjek, sebagai objek, dan sebagai
keterangan.
Berdasarkan strukturnya dapat dibedakan adanya klausa bebas dan klausa terikat. Yang
dimaksud dengan klausa bebas adalah klausa yang mempunyai unsur-unsur lengkap,
sekurang-kurangnya mempunyai subjek dan predikat
TATARAN LINGUISTIK
SEMANTIK

● HAKIKAT MAKNA
menurut teori yang dikembangkan dari pandangan ferdinand de saussure bahwa makna adalah
‘pengertian’ atau ‘konsep’ yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda linguistik.
● JENIS MAKNA
Berbagai nama jenis makna telah dikemukakan orang dalam berbagai buku linguistik atau
semantik yaitu makna leksikal,gramatikal,dan kontekstual. makna referensial dan
nonreferensial.makna denotatif dan konotatif. makna konseptual dan asosiatif. makna kata dan
istilah. makna idiom dan peribahasa.
● RELASI MAKNA
Yang dimaksud dengan relasi makna adalah hubungan semantik yang terdapat antara satuan
bahasa yang satu dengan satuan bahasa lainnya. Satuan bahasa di sini dapat berupa kata,
frasa,maupun kalimat; dan relasi semantik itu dapat menyatakan kesamaan makna, pertentangan
makna, ketercakupan makna, kegandaan makna, atau juga kelebihan makna.
● PERUBAHAN MAKNA
Secara sinkronis makna sebuah kata atau leksem tidak akan berubah; tetapi secara diakronis
ada kemungkinan dapat berubah. Maksudnya, dalam masa yang relatif singkat, makna sebuah kata
akan tetap sama, tidak berubah; tetapi dalam waktu yang relatif lama ada kemungkinan makna
sebuah kata akan berubah. Perubahan makna kata atau satuan ujaran itu ada beberapa macam. Ada
perubahan yang meluas, ada yang menyempit, ada juga yang berubah total.
● MEDAN MAKNA DAN KOMPONEN MAKNA
yang dimaksud dengan medan makna (semantic domain, semantic field) atau medan leksikal adalah
seperangkat unsur leksikal yang maknanya saling berhubungan karena menggambarkan bagian
dari bidang kebudayaan dan realitas dalam alam semesta tertentu.
SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK
● LINGUISTIK TRADISIONAL
Istilah tradisional dalam linguistik sering dipertentangkan dengan istilah struktural, sehingga
dalam pendidikan formal ada istilah tata bahasa tradisional dan tata bahasa struktural.Tata
bahasa tradisional menganalisis bahasa berdasarkan filsafat dan semantik; sedangkan tata bahasa
struktural berdasarkan struktur atau ciri-ciri formal yang ada dalam suatu bahasa tertentu.
● LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri atau sifat khas
yang dimiliki bahasa itu.
● LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN ALIRAN SESUDAHNYA
Perubahan total terjadi dengan lahirnya linguistik transformasional yang mempunyai pendekatan
dan cara yang berbeda dengan linguistik struktural.
● TENTANG LINGUISTIK DI INDONESIA
Sebagai negeri yang sangat luas yang dihuni oleh berbagai suku bangsa dengan berbagai bahasa
daerah yang berbeda pula, maka Indonesia sudah lama menjadi medan penelitian linguistik. Pada
awalnya penelitian bahasa di Indonesia dilakukan oleh para ahli Belanda dan Eropa lainnya,
dengantujuan untuk kepentingan pemerintahan kolonial.

Anda mungkin juga menyukai