Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ISIM ISYARAH DAN ISIM MAUSHUL

Dosen Pengampu: Iskandar Lubis M.Pd.i

Disusun Oleh:
Kelompok 6
Akmalia Safitri (01311.122.17.2019)
Riska sopiana (01275.111.17.2019)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


STAI TUANKU TAMBUSAI
PASIR PANGARAIAN
RIAU
T/A 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat-
Nya saya diberi kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas mata kuliah Bahasa Arab.
Makalah yang berjudul “Isim Isyarah Dan Isim Mushul”. Selain untuk
memenuhi tugas mata kuliah tersebut juga untuk memberikan pengetahuan
tentang Isim Isyarah.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberi gambaran
ataupun menjadi referensi kita dalam mengenal dan mempelajari Isim Isyarah.
Dalam makalah ini saya menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat saya
nantikan.
Semoga makaalah ini dapaat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
para pembaca pada umumnya.

Pasir Pangaraian, 01 april 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

c. Tujuan Pembahasan ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Isim isyarah (ِ‫َارةِِ اِسْم‬


َ ‫االش‬
ِ ) .............................................................................. 2

B. Macam-Macam Isim isyarah .......................................................................... 2

C. Isim Maushul (‫ )اسم الموصول‬.............................................................................4

D. Pembagian Isim Maushul ...............................................................................4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat, tetapi belajar
adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri siswa.
Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk,
seperti perubahan pengetahuanya, sikap dan tingkah laku keterampilan,
kecakapanya, kemampuannya, daya reaksinya dan daya penerimaanya. Jadi
belajar adalah suatu proses yang aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi
yang ada pada siswa. Belajar merupakan suatu proses yang diarahkan pada suatu
tujuan, proses berbuat melalui situasi yang ada pada siswa.
Islam adalah dinullah yang diwahyukan kepada semua rosul-rosulnya,
sejak Nabi Adam Allaihisalam sampai Nabi Muhamad saw, islam agama yang di
wahyukan kepada Rosul Muhammad saw. sebagai Khatimul Ambiyak Wal
Mursalin, adalah agama terakhir, yang menjadi agama paling sepurna di
antaranya. Di dalamnya sarat dengan aturan aturan, serta pedoan pedoman yang d
hidup akan dijadikan norma dalam hidup dan kehidupan manusia,dari persoalan
yang kecil maupun besar sekalipun, baik teknik-tekniknya maupun
pelaksanaannya, sehingga hidup akan damai, tertib, sejahtera, saling menyayanggi
satu dengan yang lainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Isim isyarah (ِ‫َارةِِ اِسْم‬
َ ‫? ) ا ِالش‬
2. Apa saja Macam-Macam Isim isyarah (ِ‫َارةِِ اِسْم‬
َ ‫? ) ا ِالش‬
3. Apa itu isim maushul (‫? )اسم الموصول‬
4. Apa saja Pembagian Isim Maushul (‫? )اسم الموصول‬

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui Isim isyarah (ِ‫َارةِِ اِسْم‬
َ ‫) ا ِالش‬.
2. Untuk Mengetahui Macam-Macam Isim isyarah (ِ‫َارةِِ اِسْم‬
َ ‫) ا ِالش‬.
3. Untuk mengetahui isim maushul (‫)اسم الموصول‬.
4. Untuk mengetahui pembagian isim maushul (‫)اسم الموصول‬.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Isim isyarah (ِ‫سم‬
ْ ِ‫َار ِِة ا‬
َ ‫) ا ِالش‬
Isim Isyarah Adalah Kataِtunjukِdigolongkanِkeِdalamِisimِma’rifatِkarenaِ
fungsinya untuk menunjuk isim-isim tertentu.
Kata tunjuk ini berbeda sesuai dengan Ietak isim yang ditunjuk serta jenis
dan jumlahnya. Perbedaan kata tunjuk ini antara isim dekat (qorib) dengan jauh
(ba’id)ِyaituِhaِtanbihِ(ِ‫ ) هَـ‬di awal untuk qorib dan adanya dhomir mukhotob di
akhirِ untukِ isimِ ba’idِ (‫ ك َما‬، َِ‫ ك‬atau ِ‫) ك ْم‬. Selain isim isyaroh ada yang dikaitkan
dengan letak, jenis dan jumlahnya, ada juga isim isyarah yang dikaitkan dengan
letaknya saja.
Seperti : ِ‫ هنَا‬، َِ‫ هنَاك‬،َِ‫هنَالِك‬
B. Macam-Macam Isim isyarah
a. Isim Isyaroh untuk menunjukkan Isim Mufrod [tunggal]
1. Untuk menunjuk sesuatu yang dekat (Lil Qoriib) Jika benda yang
ditunjuk adalah mudzakkar [bermakna laki-laki], Maka:
• MenggunakanِHaadzaaِ(‫ِ=ِ)هذا‬Ini.
Contohِ:ِHaadzaaِKitaabunِ(‫ِ=ِ)هذاكتاب‬Iniِsebuahِbuku. Dan jika
benda yang ditunjuk adalah muannats [bermakna perempuan],
maka:
• MenggunakanِHaadzhihiِ(‫ِ=ِ)هذه‬Ini.
Contohِ:ِHaadzhihiِMajallatunِ(‫ِ=ِ)هذهِمجلّة‬IniِsebuahِMajalah.
2. Untuk menunjukkan benda yang jauh (Lil Ba'iid)
Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar, maka yang digunakan
Adalah :
• Dzaalikaِ(‫ِ=ِ)ذلك‬Itu.
Contohِ:ِDzaalikaِKitaabunِ(‫ِ=ِ)ذلكِكتاب‬Ituِsebuahِbuku.
Dan jika benda yang ditunjuk itu adalah muannats, maka:

2
• Menggunakanِ Tilkaِ (ِ‫ ِ= ِ)تلك‬Itu.Contohِ :ِ Tilkaِ Majallatunِ (ِِ‫تلك‬
‫ِ=ِ)مجلّة‬ItuِsebuahِMajalah.1
b. Isim Isyaroh untuk menunjuk Isim Mutsanna [bermakna dua]
1. Untuk menunjukkan benda yang dekat
Apabila benda yang ditunjuk adalah mudzakkar, maka yang
digunakan adalah:
• Haadzaaniِ(‫ِ=ِ)هذان‬Iniِ[bermaknaِduaِuntukِmudzakkar].
Contohِ:ِHaadzaaniِKitaabaaniِ(‫ =ِ)هذانِكتابان‬Ini 2 buah buku.
Dan apabila yang ditunjuk adalah untuk muannats, maka :
• Isimِ Isyarohِ yangِ digunakanِ adalahِ Haataaniِ (‫ ِ= ِ)هاتان‬Iniِ
(bermakna dua untuk muannats).
Contohِ:ِHaataaniِMajallataaniِ(‫ِ=ِ)هاتانِمجلّتان‬Iniِ2ِbuah
Majalah.
2. Untuk menunjukkan benda yang jauh
Jika benda yang ditunjuk adalah benda mudzakkar, maka :
• Menggunakanِ Dzaanikaِ (‫ ِ= ِ)ذانك‬Ituِ [bermaknaِ duaِ untukِ
mudzakkar].
Contoh : Dzaanika Kitaabaaniِ(‫ِ=ِ)ذانكِكتابان‬Ituِ2ِbuahِbuku.
Dan jika benda yang ditunjuk itu muannats, maka :
• Yangِ digunakanِ adalahِ Taanikaِ (ِ‫ ِ= ِ)تانك‬Ituِ [bermaknaِ duaِ
untuk muannatas].
Contohِ:ِTaanikaِMajallataaniِ(‫ِ=ِ)تانكِمجلّتان‬Itu 2 buah Majalah.
c. Isim Isyaroh untuk menunjuk Isim Jamak [bermakna banyak]
1. Untuk menunjuk Isim Jamak yang Berakal
Jika Isim Jamak yang berakal [baik mudzakkar atau muannats] itu
Letaknya dekat, maka:
• MenggunakanِHaulaaiِ(‫ِ=ِ)هؤالء‬Ini [bermakna jamak untuk Isim
yang berakal lil qariib].

1
Nurhasanah,ِ2013,ِ“makalah isim dan fa’il”. Book in “Anwar, Moch. 2009. Ilmu
Nahwu. Bandung.ِSinarِBaruِAlgensindo.”ِCiamisِ:ِBlogger.ِHal.ِِ44

3
ّ
Contohِ:ِHaulaaiِAth-Thullaabuِ(‫ِ=ِ)هؤالءِالطّلب‬Merekaِiniِparaِ
Murid laki-laki.
Dan jika Isim Jamak yang berakal itu [baik mudzakkar atau
muannats] letaknya jauh, maka yang digunakan adalah:
• Uulaaikaِ(ِ‫ِ=ِ)أولئِك‬Ituِ[bermaknaِjamakِuntukِIsimِyangِberakalِ
lil ba'id].
ّ
Contohِ:ِUulaaikaِAth-Thullaabuِ(‫ِكِالطّلب‬ ‫ِ=ِ)أولئ‬Merekaِitu
Para murid laki-laki.2
2. Untuk menunjuk Isim Jama' yang Tidak Berakal
Jika Isim Jamak tersebut adalah dekat, maka :
• MenggunakanِHaadzhihiِ(‫)هذه‬.
Contohِ:ِHaadzhihiِKutubunِ(ِ‫ِ=ِ)هذهِكتب‬IniِBuku-Buku.
Dan jika Isim Jamak tersebut adalah jauh, maka :
• YangِdigunakanِadalahِTilkaِ(‫)تلك‬.
Contohِ:ِTilkaِKutubunِ(‫ِ=ِ)تلكِكتب‬ItuِBuku-Buku.

C. Pengertian Isim Maushul (‫)اسم الموصول‬

Isim maushul adalah sekelompok kata yang dipakai untuk menyambung dan
menggantikan unsur sebelumnya dengan kata, frase, atau kalimat sesudahnya. Jadi
kata tersebut memiliki dua fungsi sebagai penghubung atau kata sambung dan
sebagai kata ganti yang menggantikan kata yang disambungnya.

D. Pembagian Isim Maushul


a. ‫ الَّذِي‬digunakan untuk kata tunggal/mufrad lelaki.
Contoh: ” ‫ِ”حضر الَّذِي نجح‬Telahِdatangِyangِtelahِberjaya.”
b. ‫ الَّتِي‬digunakan untuk kata tunggal perempuan contoh: ‫كوفئت لطالبة الَّتِي تفوقت‬
“Mahasiswaِyangِberjayaِtelahِdiberiِbeasiswa”.
ِ َ‫ الَّذ‬digunakan untuk kata yang bermakna (lelaki) “‫ان اقاما بالفندق‬
c. ‫ان‬ ِ َ‫سافر الَّذ‬
Contoh: ( telah pergi dua orang yang menginap dihotel itu).

2
K. H Muchammad Anwar. Al Kailani dan nazham Al Maqsud. Ilmu Shorof
terjemahan Matan.. Bandung Sinar Baru Algensindo. Hal 34

4
ِ ‫ اللَّت‬digunakan untuk kata yang bermakna dua perempuan
d. ‫َان‬
Contoh: ‫َان وظبتا على لحضور نجحتا‬ِ ‫ِ” اللَّت‬Dua orang yang selalu hadir itu telah
berjaya.”
e. ‫ الَّذَي ِن‬digunakanِ untukِ kataِ yangِ bermaknaِ jama’ِ (lelaki)ِ yangِ berakalِ
(manusia) Contoh:‫“ يتباهون بأعما لهم ال أحب ا َّلذَي ِن‬Saya tidak suka kepada
mereka yangِmelalaikanِpekerjaannya.”
f. ‫ الالتي‬digunakan untuk kata yang bermakna jama’ِ (perempuan),ِ contoh:
‫“ تكلمن احسنت السيدت الالتي‬Ibuِyangِsedangِbercakapِituِsudahِberbuatِbaik.”
g. ‫ من‬digunakan untuk objek manusia, baik lelaki mahupun perempuan,
tunggal/mufrad, dual/ muannas atau plural/jamak.
Contoh: ‫ِ” جاءِمن قا م‬Telahِtibaِorangِ(lelaki)ِyangِtelahِberdiri.”
h. ‫ ما‬digunakan untuk objek manusia, baik lelaki mahupun perempuan,
tunggal/mufrad, dual/ muannas atau plural/jamak.
Contoh:‫“ أعجبن ما كتبت من قصة‬saya kagum dengan sebuah kisah yang telah
kamuِtulis.”3

3
Fuadِni’mah.ِKaedahِbahasaِarabِpraktis.ِMedan-indonesia pustaka darusslam. Hal 177

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang
dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan
dengan masalah waktu.
Isim berdasarkan jenisnya terbagi dua, yaitu Muannats dan Mudzakar.
Isim berdasarkan jumlah benda terbagi tiga, yaitu Isim Mufrod, Isim Mutsanna
dan Isim Jamak. Isim berdasarkan terdefinisi (khusus).
IsimِIsyarahِAdalahِKataِtunjukِdigolongkanِkeِdalamِisimِma’rifatِkarenaِ
fungsinya untuk menunjuk isim-isim tertentu.
Isim maushul adalah sekelompok kata yang dipakai untuk menyambung dan
menggantikan unsur sebelumnya dengan kata, frase, atau kalimat sesudahnya. Jadi
kata tersebut memiliki dua fungsi sebagai penghubung atau kata sambung dan
sebagai kata ganti yang menggantikan kata yang disambungnya.

6
DAFTAR PUSAKA

Nurhasanah,ِ2013,ِ“makalahِisimِdanِfa’il”.ِBookِinِ“Anwar,ِMoch.ِ2009.ِIlmuِ
Nahwu.ِBandung.ِSinarِBaruِAlgensindo.”ِCiamisِ:ِBlogger.

K. H Muchammad Anwar. Al Kailani dan nazham Al Maqsud. Ilmu Shorof


terjemahan Matan.. Bandung Sinar Baru Algensindo

Ni’mahِ fuad,ِ 2011,ِ “kaedahِ bahsaِ arabِ praktis”.ِ Medan-indonesia. Pustaka


darusslam

Anda mungkin juga menyukai