Diampu oleh :
Prof. Dr. Desak Parmiti, M.S
Oleh :
2) Faktor Penyebab
Praktik mengajar siklus pertama merupakan praktik penerapan secara terbimbing yang
guru model lakukan pertama kali di sekolah tersebut sehingga belum terlalu akrab
dengan situasi dan kondisi yang ada, meskipun sebelum pelaksanaan tersebut terdapat
kegiatan asistensi mengajar, namun belum cukup untuk memahami karakteristik siswa
dan situasi yang biasa terjadi di kelas itu. Pada kegiatan pembelajaran pertama tersebut
rasa kurang percaya diri juga muncul karena untuk pertama kalinya mengajar di kelas
tersebut, dan keadaanya belum mengenal para siswa di kelas tersebut. Rasa takut salah,
tidak sesuai dengan RPP yang telah dibuat, lupa dengan materi, dan adanya guru
pamong serta teman-teman mahasiswa yang melihat kegiatan pembelajaran di kelas
juga menjadi penyebab ketidakstabilan dalam mengajar. Selain itu, guru model masih
perlu beradaptasi dengan lingkungan serta kebiasaan kelas yang baru sehingga dalam
mengajar masih terkesan kurang luwes atau kaku. Selain itu, waktu membuat RPP
sangat singkat sehingga persiapan mengajar begitu kurang dan malah fokus untuk
membuat RPP. Akibatnya alokasi waktu kurang dipertimbangkan dengan baik. Siswa
juga masih beradaptasi dengan penulis karena mereka juga belum mengenal terlalu
dalam bagaimana guru model mengajar sehingga masih agak kikuk juga.
3) Solusi/Tindakan
Guru model sebagai praktikan telah melakukan kesepakatan kelas di awal
pembelajaran, namun pada pembelajaran berikutnya lebih ditekankan kembali. Guru
model juga melakukan ice breaking, yel-yel agar semangat siswa terus terjaga dan
mereka tetap fokus dalam pembelajaran. Tindakan dalam pembagian kelompok, guru
model menggunakan cara acak untuk memilih kelompok agar tidak terjadi rasa iri
antara teman satu dengan yang lain. Guru model selalu menunjukkan performa yang
semangat meskipun terkadang siswa tidak fokus dan ramai, tetapi tetap berusaha supaya
kondisi kelas tetap kondusif.
Pembelajaran pada siklus pertama ini akan menjadi evaluasi pada pembelajaran
berikutnya. Dalam hal pembuatan RPP beserta kelengkapannya agar dibuat dengan
waktu yang lebih lama agar dapat mempertimbangkan alokasi waktu dan kegiatan yang
cocok untuk siswa dengan waktu yang pas. Lalu, perlu adanya kesesuaian antara tujuan
dan langkah-langkah pembelajaran. Dalam implementasi berikutnya, diupayakan untuk
lebih siap dalam menghadapi siswa dengan jumlah banyak dengan strategi - strategi
yang membuat siswa merasa nyaman dan tidak bosan.
4) Hasil Tindakan
Tindakan yang dilakukan dalam kelas untuk upaya mengondisikan kelas, berjalan
dengan baik meskipun hasilnya kurang maksimal. Hal tersebut kemungkinan
diperlukan penyesuaian antara karakteristik pembelajaran dengan karakteristik siswa
yang akan diajar. Lambat laun para siswa mengenali guru model dengan cara mengajar
begitupun dengan guru model yang telah terjalin hubungan baik dan interaksi yang
cukup baik. Pemberian yel-yel dan ice breaking juga membuat siswa tetap fokus
meskipun harus diulang beberapa kali.
6) Saran
Saran yang dapat dibuat dari praktik mengajar siklus 1 yaitu perlu adanya penyesuaian
antara guru dan peserta didik lebih lanjut, lebih mengenali karakteristik peserta didik,
diperlukan upaya atau strategi agar siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran,
diperlukan waktu yang lebih cukup untuk menyusun RPP dan kelengkapannya agar
lebih siap dalam melakukan pembelajaran serta membuat daftar antisipasi kejadian-
kejadian yang mungkin terjadi diluar ekspektasi dalam pembelajaran agar pembelajaran
tetap berjalan efektif.
Dokumentasi
B. PRAKTIK TERBIMBING SIKLUS 2
Waktu Pelaksanaan : Kamis, 24 November 2022
Sekolah : SD Laboratorium Undiksha
Kelas : VI-A
Jumlah Siswa : 25 Orang
Muatan : Matematika
Materi : Bilangan Bulat Negatif
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
2) Faktor Penyebab
Praktik mengajar siklus kedua merupakan praktik penerapan secara terbimbing yang
guru model lakukan kedua kali di sekolah tersebut sehingga bisa dikatakan lebih baik
daripada siklus pertama karena lebih dapat mengenal karakteristik dari siswa. Pada
kegiatan pembelajaran kedua lagi-lagi masalah waktu yang kurang memadai dalam
menyusun RPP sehingga kurang siap dan kurang pertimbangan dalam pelaksanaannya.
Namun, memang hal tersebut menjadi tantangan bagi para guru bagaimana cara
manajemen waktu yang baik.
Suasana kelas yang gaduh dan kurang kondusif dikarenakan mereka memang terbiasa
seperti itu dalam sehari-harinya, hal tersebut terjadi karena siswa merasa tidak punya
rasa “takut” terhadap penulis saat mengajar. Selain itu, memang faktor lingkungan dan
teman sekelas sangat mempengaruhi tindakan mereka. Terkadang ada yang jika tidak
melakukan apa yang dilakukan oleh temannya maka dia tidak dianggap teman. Hal
tersebut karena usia kelas 6 bisa dikatakan usia remaja yang masih labil sehingga
banyak terjadi gejolak-gejolak dalam dirinya.
3) Solusi/Tindakan
Guru model sebagai praktikan juga telah melakukan kesepakatan kelas di awal
pembelajaran, tetap melakukan ice breaking, yel-yel agar semangat siswa terus terjaga
dan mereka tetap fokus dalam pembelajaran. Guru model selalu menunjukkan performa
yang semangat meskipun terkadang siswa tidak fokus dan ramai, tetapi tetap berusaha
supaya kondisi kelas tetap kondusif. Guru model juga berusaha mengaitkan
pembelajaran dengan momentum yang terjadi yaitu hari pahlawan menuju hari guru.
Pembelajaran pada siklus kedua ini akan menjadi evaluasi pada pembelajaran
berikutnya. Dalam hal pembuatan RPP beserta kelengkapannya agar dibuat dengan
manajemen waktu yang baik agar dapat mempertimbangkan alokasi waktu dan kegiatan
yang cocok untuk siswa dengan waktu yang tepat.
4) Hasil Tindakan
Tindakan yang dilakukan dalam kelas untuk upaya mengondisikan kelas, berjalan
dengan lebih baik meskipun hasilnya kurang maksimal. Pemberian yel-yel dan ice
breaking juga membuat siswa tetap fokus meskipun harus diulang beberapa kali.
Pengaitan pembelajaran dengan momentum yang ada cukup menarik perhatian siswa
sehingga mereka lebih fokus dalam pembelajaran.
Dokumentasi
C. PRAKTIK TERBIMBING SIKLUS 3
Waktu Pelaksanaan : Selasa, 12 Desember 2022
Sekolah : SD Laboratorium Undiksha
Kelas : VI-A
Jumlah Siswa : 24 Orang
Tema : 5. Wirausaha
Subtema : 1. Kerja Keras Berbuah Kesuksesan
Pembelajaran :1
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
Dokumentasi