Solusi/Tindakan
Penulis sebagai praktikan telah melakukan kesepakatan kelas di awal
pembelajaran, namun pada pembelajaran berikutnya lebih ditekankan
kembali. Penulis juga melakukan ice breaking, yel-yel agar semangat siswa
terus terjaga dan mereka tetap fokus dalam pembelajaran. Tindakan dalam
pembagian kelompok, penulis membagi kelompok sesuai pilihan mereka
karena jika dipilihkan mereka tidak mau bekerja kelompok. Penulis selalu
menunjukkan performa yang semangat meskipun terkadang siswa tidak fokus
dan ramai, tetapi tetap berusaha supaya kondisi kelas tetap kondusif.
Pembelajaran pada siklus pertama ini akan menjadi evaluasi pada
pembelajaran berikutnya. Dalam hal pembuatan RPP beserta
kelengkapannya agar dibuat dengan waktu yang lebih lama agar dapat
mempertimbangkan alokasi waktu dan kegiatan yang cocok untuk siswa
dengan waktu yang pas. Lalu, perlu adanya kesesuaian antara tujuan dan
langkah-langkah pembelajaran. Dalam implementasi berikutnya, diupayakan
untuk lebih siap dalam menghadapi siswa dengan jumlah banyak dengan
strategi-strategi yang membuat siswa merasa nyaman dan tidak bosan.
Hasil Tindakan
Tindakan yang dilakukan dalam kelas untuk upaya mengondisikan kelas,
berjalan dengan baik meskipun hasilnya kurang maksimal. Hal tersebut
kemungkinan diperlukan penyesuaian antara karakteristik pembelajaran
dengan karakteristik siswa yang akan diajar. Lambat laun para siswa
mengenali penulis dengan cara mengajar begitupun penulis, sehingga terjalin
hubungan baik dan interaksi yang cukup baik. Pemberian yel-yel dan ice
breaking juga membuat siswa tetap fokus meskipun harus diulang beberapa
kali.
Saran
Saran yang dapat dibuat dari praktik mengajar siklus 1 yaitu perlu adanya
penyesuaian antara guru dan peserta didik lebih lanjut, lebih mengenali
karakteristik peserta didik, diperlukan upaya atau strategi agar siswa tidak
merasa bosan dalam pembelajaran, diperlukan waktu yang lebih cukup untuk
menyusun RPP dan kelengkapannya agar lebih siap dalam melakukan
pembelajaran serta membuat daftar antisipasi kejadian-kejadian yang
mungkin terjadi diluar ekspektasi dalam pembelajaran agar pembelajaran
tetap berjalan efektif.
Dokumentasi
B. SIKLUS PEMBELAJARAN 2
Waktu Pelaksanaan : Kamis, 10 November 2022
Sekolah : SDN Bakalan Krajan 1
Kelas : VI-C
Jumlah Siswa : 28 siswa
Tema : 5. Wirausaha
Subtema : 1. Kerja Keras Berbuah Kesuksesan
Pembelajaran :1
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Faktor Penyebab
Praktik mengajar siklus kedua merupakan praktik penerapan secara
terbimbing yang penulis lakukan kedua kali di sekolah tersebut sehingga bisa
dikatakan lebih baik daripada siklus pertama karena lebih dapat mengenal
karakteristik dari siswa. Pada kegiatan pembelajaran kedua lagi-lagi masalah
waktu yang kurang memadai dalam menyusun RPP sehingga kurang siap
dan kurang pertimbangan dalam pelaksanaannya. Namun, memang hal
tersebut menjadi tantangan bagi para guru bagaimana cara manajemen
waktu yang baik.
Suasana kelas yang gaduh dan kurang kondusif dikarenakan mereka
memang terbiasa seperti itu dalam sehari-harinya, hal tersebut terjadi karena
siswa merasa tidak punya rasa “takut” terhadap penulis saat mengajar. Selain
itu, memang faktor lingkungan dan teman sekelas sangat mempengaruhi
tindakan mereka. Terkadang ada yang jika tidak melakukan apa yang
dilakukan oleh temannya maka dia tidak dianggap teman. Hal tersebut karena
usia kelas 6 bisa dikatakan usia remaja yang masih labil sehingga banyak
terjadi gejolak-gejolak dalam dirinya.
Solusi/Tindakan
Penulis sebagai praktikan juga telah melakukan kesepakatan kelas di awal
pembelajaran, tetap melakukan ice breaking, yel-yel agar semangat siswa
terus terjaga dan mereka tetap fokus dalam pembelajaran. Tindakan dalam
pembagian kelompok, penulis mengganti sistem dengan berhitung dengan
kesepakatan kelas di awal terlebih dahulu. Penulis selalu menunjukkan
performa yang semangat meskipun terkadang siswa tidak fokus dan ramai,
tetapi tetap berusaha supaya kondisi kelas tetap kondusif. Penulis juga
berusaha mengaitkan pembelajaran dengan momentum yang terjadi yaitu
hari pahlawan.
Pembelajaran pada siklus kedua ini akan menjadi evaluasi pada
pembelajaran berikutnya. Dalam hal pembuatan RPP beserta
kelengkapannya agar dibuat dengan manajemen waktu yang baik agar dapat
mempertimbangkan alokasi waktu dan kegiatan yang cocok untuk siswa
dengan waktu yang tepat.
Hasil Tindakan
Tindakan yang dilakukan dalam kelas untuk upaya mengondisikan kelas,
berjalan dengan lebih baik meskipun hasilnya kurang maksimal. Pemberian
yel-yel dan ice breaking juga membuat siswa tetap fokus meskipun harus
diulang beberapa kali. Pengaitan pembelajaran dengan momentum yang ada
cukup menarik perhatian siswa sehingga mereka lebih fokus dalam
pembelajaran.
Saran
Saran yang dapat dibuat dari praktik mengajar siklus 2 yaitu perlu adanya
manajemen waktu yang lebih baik dalam menyusun perangkat pembelajaran
dan mempertimbangkan segala aspek didalamnya, diperlukan upaya atau
strategi agar siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran, serta membuat
pembelajaran lebih kontekstual agar siswa merasa lebih tertarik dengan
pembelajaran.
Dokumentasi
C. SIKLUS PEMBELAJARAN 3
Waktu Pelaksanaan : Jumat, 18 November 2022
Sekolah : SDN Bakalan Krajan 1
Kelas : VI-C
Jumlah Siswa : 28 siswa
Tema : 6. Menuju Masyarakat Sejahtera
Subtema : 1. Masyarakat Peduli Lingkungan
Pembelajaran :4
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Faktor Penyebab
Praktik mengajar siklus kedua merupakan praktik penerapan secara
terbimbing yang penulis lakukan ketiga kali di sekolah tersebut sehingga bisa
dikatakan lebih baik daripada siklus sebelumnya karena lebih enjoy dengan
siswa. Pada kegiatan pembelajaran ketiga masalah pribadi yang dialami
penulis saat remaja mengalami keterlambatan usia remaja, sehingga materi
yang disampaikan terkesan kurang kontekstual dan kurang bisa menceritakan
pengalaman penulis sendiri.
Suasana kelas yang gaduh dan kurang kondusif dikarenakan hal utamanya
yaitu materi pembelajaran yang masih dianggap tabu. Teknologi
mempengaruhi pikiran mereka sehingga mereka berpikir yang aneh-aneh.
Tak jarang terutama siswa laki-laki mengucapkan kata-kata yang tidak
senonoh kepada siswa perempuan. Dan lagu-lagu koplo di jaman sekarang
yang viral di sosial media bersifat kurang mendidik anak sehingga anak
menjadi terngiang-ngiang lagu tersebut dan mencari tahu apa maknanya,
sehingga bisa dikatakan mereka dewasa sebelum waktunya.
Solusi/Tindakan
Penulis sebagai praktikan juga telah melakukan kesepakatan kelas di awal
pembelajaran, tetap melakukan ice breaking, yel-yel agar semangat siswa
terus terjaga dan mereka tetap fokus dalam pembelajaran. Tindakan dalam
manajemen kelas, penulis mengganti sistem dengan berpasangan agar siswa
merasa tidak bosan. Penulis selalu menunjukkan performa yang semangat
meskipun terkadang siswa tidak fokus dan ramai, tetapi tetap berusaha
supaya kondisi kelas tetap kondusif. Penulis juga berusaha mengaitkan
pembelajaran dengan momentum yang terjadi yaitu tentang tanda-tanda
keremajaan.
Siswa juga diberikan evaluasi berupa kuis di aplikasi Quizziz agar siswa tidak
merasa jenuh. Siswa menyambut baik dengan kuis ini dan pada
pembelajaran berikutnya mereka meminta kuis yang serupa.
Pembelajaran pada siklus ketiga ini akan menjadi evaluasi pada
pembelajaran berikutnya. Dalam hal strategi penyampaian materi lebih
diperdalam lagi dan bagaimana menyampaikan dan memahamkan kepada
siswa agar mereka cepat memahami serta tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Hasil Tindakan
Tindakan yang dilakukan dalam kelas untuk upaya mengondisikan kelas,
berjalan dengan lebih baik meskipun hasilnya kurang maksimal. Pemberian
yel-yel dan ice breaking juga membuat siswa tetap fokus meskipun harus
diulang beberapa kali. Pengaitan pembelajaran dengan pengalama pribadi
cukup menarik perhatian siswa sehingga mereka lebih fokus dalam
pembelajaran, meskipun penulis menilai diri sendiri kurang dapat
menyampaikan pengalamannya secara gamblang dan menarik.
Dokumentasi