Anda di halaman 1dari 4

Makalah Abiotik dan Biotik

A. PENGERTIAN ABIOTIK
Abiotik (bahasa Inggris: Abiotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam lingkungan.
Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim,
kelembaban, cahaya, bunyi. Pengertian komponen abiotik yang tepat adalah komponen lingkungan
yang terdiri atas makhluk hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk tak hidup,
komponen lingkungan yang terdiri atas manusia dan tumbuhan, serta komponen lingkungan yang
terdiri atas makhluk hidup dan mkhluk tak hidup
Abiotik merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah komponen-komponen yang tidak
hidup atau benda mati. Yang termasuk komponen abiotik adalah tanah, batu dan iklim, hujan, suhu,
kelembaban, angin, serta matahari.
Komponen abiotik dapat kita temui dimana saja. Komponen abiotik sama seperti komponen biotik,
dimana juga berfungsi bagi kehidupan manusia.
Abiotik tidak memiliki ciri sebagaimana faktor biotik, yaitu :
Bernapas, Tumbuh, Berkembang biak, Iritabilita, Makan dan minum, Melakukan ekskresi,
Beradaptasi dgn lingkunagnnya.
Faktor abiotik adalah faktor pendorong untuk biotik sehingga biotik dapat hidup dan melakukan
aktivitas.
B. FAKTOR-FAKTOR ABIOTIK
Faktor abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta yang tidak hidup, misalnya udara,
air, cahaya, dll. Fungsi-fungsi komponen abiotik dalam pemenuhan kebutuhan manusia dan yang
dapat mempengaruhi ekosistem antara lain :
1. Tanah
Seperti yang kita ketahui, tempat dimana manusia tinggal dan berpijak adalah tanah. Manusia
dapat beraktifitas, membangun rumah, gedung, bahkan bercocok tanam. Tanah juga ditempati oleh
komponen biotik seperti tumbuhan dan hewan yang melakukan aktifitasnya setiap hari.
2. Suhu Atau Temperatur
Pada umumnya mahkluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup hanya pada kisaran suhu 00C–
40 C. hanya mahkluk hidup tertentu saja yang dapat hidup dibawah 00C atau diatas 400C. hewan
0

berdarah panas mampu hidup pada suhu dibawah titik beku karena memiliki bulu dan memiliki suhu
tubuh yang konstan (tetap). Suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup.
Temperatur lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit standar dan biasanya
diekspresikan dalam skala derajat celsius. Secara umum, temperatur udara adalah faktor bioklimat
tunggal yang penting dalam lingkunan fisik ternak. Supaya ternak dapat hidup nyaman dan proses
fisiologi dapat berfungsi normal, dibutuhkan temperatur lingkungan yang sesuai. Banyak species
ternak membutuhkan temperatur nyaman 13 – 18 oC atau Temperature Humidity Index (THI) < 72.
Keadaan pergerakan molekul ditentukan oleh temperatur atau suhu. Makin tinggi suhu, maka akan
mepercepat proses kehilangan air dari tanaman dan sebaliknya.
Selama musim hujan, rata-rata temperatur udara lebih rendah, sedangkan kelembaban tinggi
dibanding pada musim panas. Jumlah dan pola curah hujan adalah faktor penting untuk produksi
tanaman dan dapat dimanfaatkan untuk suplai makanan bagi ternak.
Curah hujan bersama temperatur dan kelembaban berhubungan dengan masalah penyakit ternak
serta parasit internal dan eksternal. Curah hujan dan angin juga dapat menjadi petunjuk orientasi
perkandangan ternak.
3. Sinar / Cahaya Matahari
Sinar matahari mempengaruhi sistem secara global, karena sinar matahari menentukan suhu.
Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk
berfotosintesis.
Radiasi matahari dalam suatu lingkungan berasal dari dua sumber utama:
a. Temperatur matahari yang tinggi.
b. Radiasi termal dari tanah, pohon, awan dan atmosfir.
Petunjuk variasi dan kecepatan radiasi matahari, penting untuk mendesain perkandangan
ternak, karena dapat mempengaruhi proses fisiologi ternak. Lingkungan termal adalah ruang empat
dimensi yang sesuai ditempati ternak.. Mamalia dapat bertahan hidup dan berkembang pada suatu
lingkungan termal yang tidak disukai, tergantung pada kemampuan ternak itu sendiri dalam
menggunakan mekanisme fisiologis dan tingkah laku secara efisien untuk mempertahankan
keseimbangan panas di antara tubuhnya dan lingkungan.
4. Air
Sekitar 80-90 % tubuh mahkluk hidup tersusun atas air. Zat ini digunakan sebagai pelarut di
dalam sitoplasma, untuk menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah sel dari kekeringan. Air
dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan,
perkecambahan dan penyebaran biji, bagi hewan dan manusia air diperlukan untuk minum dan sarana
hidup lain seperti transportasi bagi manusia dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain
misalnya tanah dan batuan, air digunakan sebagai pelarut dan pelapuk.
5. UDARA
Selain berperan dalam menentukan kelembaban, angin juga berperan sebagai penyebaran biji
tumbuhan tertentu. angin diturunkan oleh pola tekanan yang luas dalam atmosfir yang berhubungan
dengan sumber panas atau daerah panas dan dingin pada atmosfir. Kecepatan angin selalu diukur
pada ketinggian tempat ternak berada. Hal ini penting karena transfer panas melalui konveksi dan
evaporasi di antara ternak dan lingkungannya dipengaruhi oleh kecepatan angin.
Udara di atmosfer tersusun atas nitrogen (N2, 78 %), oksigen (O2, 21 %), karbon dioksida
(CO2,0,03 %), dan gas lainnya. Jadi gas nitrogen merupakan penyusun udara terbesar di atmosfer
bumi.
a. Nitrogen
Unsur Nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh mahkluk hidup untuk membentuk protein,
dan persenyawaan lainnya. Tumbuhan, hewan, dan manusia tidak mampu memamfaatkan nitrogen
yang ada di udara secara langsung. Ada bakteri yang dapat menangkap nitrogen bebas dari udara
misalnya, bakteri rhizobium yang hidup bersimbiosis diakar tanaman kacang, atau ganggang biru
anabaena yang hidup bersimbiosis dengan azolla (tumbuhan air). Tumbuhan lainnya memperoleh
nitrogen dalam bentuk nitrit atau nitrat. Nitrit dan nitrat secara alami terbentuk dari nitrogen diudara
yang terkena lecutan petir, secara alami tanah memperoleh nitrit dan nitrat sehingga menjadi subur.
b. Oksigen dan karbon dioksida
Okigen (O2) merupakan gas pembakar dalam proses pernapasan. Makanan, misalnya karbohidrat
yang ada di dalam sel, mengalami pembakaran (oksidasi) guna mendapatkan energi. Oksidasi tersebut
sering disebut sebagai pernapasan sel. Dalam pernapasan dihasilkan pula karbondioksida (CO2) dan
air (H2O). baik tumbuhan maupun hewan memerlukan oksigen dari udara bebas untuk pernapasannya
dlam rangka mendapatkan energi.

c. Angin dan kelembaban


Angin berperan membantu penyerbukan tumbuhan, menyebarkan spora dan biji tumbuhan.
Bebrapa serangga hama tumbuhan dapat diterbangkan oleh angin ke tempat lain yang jauh.
Kelembaban berperan menjaga organisme agar tidak kehilangan air karena penguapan. Beberapa
mikroorganisme seperti jamur dan bakteri hidup di tempat-tempat yang lembab. Mikroorganisme
tersebut tidak dapat hidup ditempat-tempat kering. Kelembaban adalah jumlah uap air dalam udara.
Kelembaban udara penting, karena mempengaruhi kecepatan kehilangan panas dari ternak.
Kelembaban dapat menjadi kontrol dari evaporasi kehilangan panas melalui kulit dan saluran
pernafasan (Chantalakhana dan Skunmun, 2002).
Kelembaban biasanya diekspresikan sebagai kelembaban relatif (Relative Humidity = RH) dalam
persentase yaitu ratio dari mol persen fraksi uap air dalam volume udara terhadap mol persen fraksi
kejenuhan udara pada temperatur dan tekanan yang sama (Yousef, 1984). Pada saat kelembaban
tinggi, evaporasi terjadi secara lambat, kehilangan panas terbatas dan dengan demikian mempengaruhi
keseimbangan termal ternak (Chantalakhana dan Skunmun, 2002).
6. Mineral
Mineral yang diperlukan tumbuhan misalnya belerang (S), fosfat (P), kalium (K), kalsium (Ca),
magnesium (Mg), besi (fe), natrium (Na), dan khlor (Cl). Mineral-mineral itu diperoleh tumbuhan
dalam bentuk ion-ion yang larut didalam air tanah. Mineral tersebut digunakan untuk berlangsungnya
metabolisme tubuh dan untuk penyusun tubuh. Hewan dan manusia pun memerlukan mineral untuk
penyusun tubuh dan reaksi-reaksi metabolismenya. Selain itu, mineral juga berfungsi untuk menjaga
keseimbangan asam basa dan mengatur fungsi fsikologi (faal) tubuh.
7. Keasaman [PH]
Keasaman juga berpengaruh terhadap mahkluk hidup. Biasanya mahkluk hidup memerlukan
lingkungan yang memiliki PH netral. Mahkluk hidup tidak dapat hidup di lingkungan yang terlalu
asam atau basa. Sebagai contoh tanah di Kalimantan yang umumnya bersifat asam memiliki
keanekaragaman yang rendah dibandingkan dengan didaerah lain yang tanahnya netral. Tanah di
Kalimantan bersifat asam karena tersusun atas gambut. Oleh karena itu sulit dijadikan areal pertanian
jika tidak diolah dan dinetralkan terlebih dahulu. Tanah yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan
diberikan bubuk kapur. Tanah berhumus seringkali bersifat asam. Tanah berkapur seringkali bersifat
basa. Tanah bersifat basa dapat dinetralkan dengan diberi bubuk belerang.
8. Kadar Garam [Salinitas]
Jika kadar garam tinggi, sel-sel akar tumbuhan akan mati dan akhirnya akan mematikan
tumbuhan itu. Didaerah yang berkadar garam tinggi hanya hidup tumbuhan tertentu. Misalnya pohon
bakau di pantai yang tahan terhadap lingkungan berkadar garam tinggi.
9. Topografi
Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu daerah. Topografi berkaitan
dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaan tanah disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu
membentuk lingkungan yang khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di daerah perbukitan
berbeda dengan didaerah datar. Organisme yang hidup di daerah berbukit berbeda dengan daerah
datar. Topografi juga mempengaruhi penyebaran mahkluk hidup.
10. Garis Lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang
secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme dipermukaan bumi. Ada
organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa dan di antara dua benua, memiliki curah hujan
yang cukup tinggi, rata-rata 200-225 cm/tahun. Dengan curah hujan yang tinggi dan merata, cahaya
matahari sepanjang tahun, dan suhu yang cukup hangat dengan suhu rata-rata 27 0 C, Indonesia
memiliki keaneka ragaman flora dan fauna yang tingggi.

C. PENGERTIAN BIOTIK
Biotik (bahasa Inggris: biotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam
lingkungan. Komponen biotik meliputi semua faktor hidup yaitu: kelompok organisme
produsen, konsumen dan pengurai.

D. FAKTOR BIOTIK
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik
tumbuhan,hewan maupun manusia. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan
berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi,
komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam
ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistemyang menunjukkan
kesatuan. Secara ebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut. Lihatlah
Gambar Di bawah ini.
a. Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor
kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang
manusia. Dalam mempertahankan hidup, seti jenis dihadapkan pada
masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus
mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh
alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah
tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri,
sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah
laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang
jauh untuk mencari makanan. Struktur dan tingkah laku demikian
disebut adaptasi.
b. Adaptasi fsiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan
hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
a. Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang
dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
c. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. Contohnya
sebagai berikut :
a. Pura-pura tidur atau mati
Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering berbaring
tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
d. Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu
disebut populasi Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989 berjumlah
2552 batang.

Anda mungkin juga menyukai