BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari – hari kita banyak menafaatkan unsur logam dan
nonlogam untuk keperluan transportasi, industri, dan bangunan. Penggunaan
logam dan nonlogam makin meningkat seiring dengan perkembangan ilmu,
teknologi, dan industri
Dari 109 unsur yang telah di temukan, ada 92 unsur yang terdapat di alam dan
70 unsur diantaranya adakah logam. Hanya sebagian saja dari logam – logam ini
yang dimanfaatkan oleh manusia secara meluas. Alam Indonesia kaya akan bijih
logam yang ada dalam prut bumi Indonesia. Untuk itu, anda harus mengetahui
ilmu dan teknologi untuk mengolahnya.
Logam di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk senyawa, bukan unsur
bebas. Senyawa logam terdapat dalam berbagai batuan dalam kerak bumi.
Batuan yang mengandung senyawa logam dalam kadar tinggi disebut Bijih.
Senyawa logam yang dikandung bijih disebut mineral.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang unsur non-logam nitrogen.
Nitrogen aalah salah satu unsur golongan V A yang merupakan unsur nonlogam
dan gas yang paling banyak di atmosfir bumi. Nitrogen terdapat dalam bentuk
unsur bebas di udara (78% volume), sebagai ammonia yang berasal dari
senyawa – senyawa nitrogen, serta dalam beberapa mineral, seperti kalium
nitrat. Nitrogen merupakan unsur yang relatif stabil, tetapi membentuk isotop –
isotop yang 4 diantaranya bersifat radioaktif.
2. Apa saja sifat kimia dan sifat fisika dari unsir nitrogen?
BAB II PEMBAHASAN
2.1. NITROGEN
A. SEJARAH NITROGEN
Maka, lavoisier menyimpulkan bahwa udara tersusun dari dua jenis gas.
Jenis gas yang pertama sangatberguna bagi kehidupan dan pembakaran dan
jumlahnya meliputi seperlima bagian udara. Inilah vital air yang di kemukakan
oleh Priestley. Gas Vital air ini oleh Lavoisier diberi namaoksigen.
Adapun jenis gas yang kedua, yang meliputi empat perlima bagian
udara,merupakan gas mephitik air yang ditemukan ole( h cavendish. Lavoisier
sendiri memberi nama azote (dalam bahasa yunani) yang berarti” tiada
kehidupan ”. Kemudian abad ke -19,nama azote diganti menjadi nitrogen yang
artinya pembentuk ”niter”. Niter adalah nama lama untuk kalium nitrat, KNO3,
suatu zat yang sejak zaman purba dipakai sebagai zat pengawet
Nitrogen adalah zat komponen penyusun utama atmasfer bumi. Udara terdiri
atas 78% volume nitrogen (N2). Nitrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa. Nitrogen dalam deret kimia termasuk kedalam
nonmetals, termasuk golongan VA, periode 2, dan blok p. Penampilanya berupa
colorless.
Memiliki massa atom 14,0067 g/mol dengan massa atom 7( 1s2 2s2 3s3). Selain
itu adapun ciri fisik dari nitrogen seperti berfasa gas, bermassa jenis 1,251 g/L,
titik leburnya 63,15 K, titik didih 77,36, titik kritisnya 126,21 K. Nitrogen cair
mendidih pada -196 0c, dan membeku pada -2100C. Sruktur dari gas nitrogen
adalah berupa Kristal hexagonal. Kelektronegatifan gas nitrogen menduduki
peringkat ke-3 setelah flour dan oksigen. Gas nitrogen termasuk kedalam gas
yang inert ( tidak reaktif ). Hal ini disebabkan oleh besarnya energi ikatan antara
ikatan rangkap tiga N N, nitrogen digunakan sebagai atmosfer inert untuk
suatu proses / sistem yang terganggu oleh oksigen, misalnya dalam industri
elektronika dan juga Bilangan okdidasi nitrogen bervariasi dari -3 sampai +5,
sebagaimana dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Bilangan oksidasi
Contoh senyawa
-3
NH3 ( amoniak )
-2
NH2OH ( Hidroksilamin )
N2 ( gas nitrogen )
+1
+2
NO(Nitrogen oksida)
+2
+3
+4
+5
C. FIKSASI NITROGEN
Fiksasi tau penambatan nitrogen merupakan proses reduksi N2 menjadi NH4,
dan proses ini hanya bisa dilakukan oleh mikroba prokariota. Pada polong-
polongan yang berperan dalam fiksai N2 dalam akar adalah spesies bakteri dari
genus Rhizobium. Rhizobium adalah bakteri aerob yang bertahan sebagai
saprofit dalam tanah hingga menginfeksi bulu akar atau merusak sel epidermis.
Hubungan simbiotik antar Legum dengan bakteri pemfiksasi nitrogen adalah
mutualistik. Keduanya memperoleh keuntungan. Bakteri menyediakan nitrogen
terfiksasi bagi legum, dan tumbuhan menyediakan karbohidrat dan senyawa
organik lain untuk bakteri. Sebagian besar amonium yang dihasilkan melalui
fiksasi nitrogen simbiotik digunakan oleh bintil untuk membuat asam amino,
yang kemudian diangkut ke tunas dan daun melalui xylem. Koevolusi pasangan
yang sangat indah ini jelas terlihat dalam kerjasama sintesis suatu molekul yang
disebut leghemoglobin, dengan tumbuhan dan bakteri masing-masing membuat
satu bagian molekul tersebut. Leghemoglobin adalah suatu protein yang
mengandung besi, seperti hemoglobin sel darah merah manusia, berikatan
secara reversibel dengan oksigen. Warna kemerahan bintil kacang kedelai
disebabkan oleh leghemoglobin. Leghemoglobin bintil akar ini berperan sebagai
”buffer” oksigen, yang mengatur persediaan oksigen untuk meningkatkan
respirasi yang diperlukan oleh bakteri untuk menghasilkan ATP untuk fiksasi
nitrogen.
clip_image004
akar menghasilkan sinyal kimia yang menarik bakteri Rhizobium. Bakteri ini
kemudian akan menghasilkan sinyal yang merangsang rambut akar untuk
memanjang, dan membentuk suatu benang infeksi melalui suatu invaginasi atau
penonjolan ke rah dalam membran plasma.
Bakteri menembus korteks akar di dalam benang infeksi. Sel korteks akar dan
perisikel stele mulai terbelah, dan kantung yang mengandung bakteri itu
memisah ke sel kortikal dari benang infeksi yang bercabang. Membrab kabtung
merupakan invaginasi dari membran plasa sel-sel akar.
clip_image006
D. ASIMILASI NITROGEN
Jumlah relatif NO3- dan nitrogen organik dalam xylem bergantung pada kondisi
lingkungan. Jenis tumbuhan yang akarnya mampu mengasimilasi N, dalam cairan
Xylem dijumpai banyak asam amino, amide an urine, tidak dijumpai NH4+.
Sedangkan jika di dalm cairan xylem mengandung NO3- berarti akar tumbuhan
itu tidak mampu mengasimilasi NO3-. Kalau dlam lingkungan perakaran NO3-
terdapat dalam jumlah besr, cairan xylem akan mengandung NO3- juga. Proses
keseluruhan reduksi NO3- menjadi NH4 yaitu:
a. Reduksi Nitrat
b. Reduksi Nitrit
Reaksi ini berlangsung di kloroplas (pada daun) atau pada proplastida (pada
akar), dengan enzim Nitrit reduktase. Meskipun Fd tereduksi merupakan donor
elektron yang khas bagi nitrit reduktase di daun.
clip_image010
NH4+ (ammonium) yang diserap langsung dari tanah atu yang dihasilkan oleh
fiksasi N2 tidakb pernah dijumpai tertimbun dalam tubuh tumbuhan. Ammonium
ini bersifat racun, mungkin menghambat pembentukan ATP dalam kloroplas
maupun dalam mitokndria. Ammonium ini segera ditangkap oleh asam glutamat
untuk menjadi glutamine dengan enzim glutamine sintetase, glutamin
direaksikan dengan asam α keto glutarat menjadi 2 molekul asam glutamate.
Untuk reaksi ini juga diperlukan elektron yang bersal dari Fd (dalam kloroplas)
dan NADH atau NADPH2 dalam proplastida dari sel-sel non-fotosintetik. Salah
satu dari kedua glutamate yang terbentuk diperlukan untuk mempertahankan
reaksi 1, sedang glutamat yang kedua dapat berubah langsung menjadi protein
atau asam amino lain yang diperlukan untuk sintesis protein, klorofil, asam
nukleat dan lain-lain. Selain membentuk glutamate, glutamine dapat
memberikan gugus amide-nya kepada asam aspartat untuk menjadi asparagin
yang dikatalis oleh enzim asparagin sintetase. Glutamin dan asparagin menjadi
senyawa nitrogen organik pertama yang terbentuk, selanjutnya gugus NH2
dapat diberikan kepada α keto karboksilat, membentuk asam amino. Proses ini
dinamakan transaminasi. Dengan transaminasi berbagai asam amino dapat
dibuat, tergantung pada α keto karboksilatnya.
1. Amonia
Amonia adalah gas yang mudah mencair, titik didihnya -33,4 0C dan membeku
pada -77,70C. Amonia sangat mudah dikenali karena baunya yang sangat khas.
Keberadannya di udara dapat terdeteksi pada kadar 50 – 60 PPM.pada kadar 100
– 200 ppm, amoniak menyeba:bkan iritasi mata dan masuk ke paru-paru. Pada
konsentrasi tinggi uap ammonia mengakibatkan pary-paru dipenuhi dengan air
dan dengan cepat menimbulkan kematian, bila tidak segera diberi pertolongan.
Amonia sangat mudah larut dalam air. Larutan amonia bersifat basa
lemah sesuai dengan reaksi sebagai berikut :
Pada reaksi di atas , symbol (am) untuk menunjukan spesi yang teramoniasi. Ion
amida, Sedangkan ion NH4+ dalam ammonia cairbersifat asam, analog dengan
ion H3O+ dalam air. Oleh karena itu, reaksi netralisasi dalam ammonia cair
adalah:
a. Pembuatan ammonia
Untuk memberikan hasil yang optimal, reaksi tersebut berlangsung pada suhu
450oC – 500oC. Agar proses kesetimbangan cepat selesai, digunakan katalisator
besi yang dicampur dengan Al2O3, MgO, GaO, dan K2O, untuk menggeser
reaksi ke arah zat produk ( kekanan ), tekanan yang digunakan harus tinggi.
Tekanan 200 atm akan memberikan hasil NH3 15%, tekanan, 350 atm
menghasilkan NH3 30 % dan tekanan 1000 atm akan mendapatkan NH3 40%.
b. Garam-garam ammonium
- Amonium klorida
Urea dibuatdari reaksi antara ammonia dengan CO2, dan reaksinya sbb:
Reaksi ini berlangsung pada tekanan 200 atm dan suhu 185 0C. Urea dalam
bentuk padat mudah ditaburkan dalam lahan pertanian. Dalam tanah , air akan
bereaksi dengan urea membebaskan ammonia.
- Amonium nitrat
Amonium nitrat dibuat dari reaksi antara ammonia dengan asam nitrat,
reaksinya adalah:
- Amonium sulfat
2. Nitrida
Ion nitrida N3- merupakan basa bronsted yang kuat, memberikan NH3 bereaksi
dengan air.
2NH3(aq)+NaOCl(aq) N2H4(aq)+NaCl(aq)+H2O
Hidrazin cair digunakan sebagai bahan bakar roket.untuk keperluan ini cair
dicampur dengan 1,1 dimetilhidrazin,suatu bahan yang dapat terbakar sendiri
bila di campur dengan hidrogen peroksida atau oksigen dari tangki oksigen cair.
Reaksi berlangsung sangat eksotermik, yaitu sebagai berikut:
Asam dirozoik mengandung N dengan biloks -1/3 dalam keadaan murni. Berupa
cairan tak berwarna yang sangat mudah meledak bersifat asam lemah. Ionazid
berbentuk linear dan simetris, berdasarkar teori ikatan palensi bentuk struktur
resoninsasinya sebagai berikut:
Nitrogen dioksida dapat di buat melalui reaksi CU dengan HNO pekat panas..
tetapi sering kali NO berwarna cokelat yang di amati dalam suatu reaksi yang
melibatkan HNO memberikan hasil reaksi NO yang tidak berwarna. NO segera di
oksidasi menjadi NO2 diudara.
G. Peranan Nitrogen Bagi Pertumbuhan Tanaman
Penggunaan karbohidrat.
Dll.
4. Nitrogen organic.
Namun tidak semua dari bentuk – bentuk nitrogen ini dapat tersedia bagi
tanaman. Umumnya tanaman pertanian memanfaatkan nitrat dan ammonium
kecuali pada beberapa tanaman legume yang mampu memanfaatkan N bebas
melalui proses fiksasi N dengan bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium. N
organic kadang – kadang dapat dimanfaatkan oleh tanaman tinggi akan tetapi
tidak mampu mencukupi kebutuhan N tanaman dan umumnya dimanfaatkan
lewat daun melalui pemupukan lewat daun.
Bagi tanaman pertanian terutama manfaat N dalam bentuk ion nitra, akan tetapi
dalam kondisi tertentu khususnya pada tanah – tanah masam dan kondisi an
aerobic tanaman akan memanfaatkan N dalam bentuk ion ammonium (NH4+).
Pada tanaman – tanaman yang tumbuh aktif dengan cepat nitrat yang terabsopsi
oleh akar tanaman akan terangkut dengan cepat ke daun mengikuti alur
transpirasi. Oleh karena itu metabolisme nitrat pada kebanyakan tanaman
budidaya umumnya terjadi didaun walaupun metabolisme nitrogen juga terjadi
pada akar tanaman.
Adapun gejala yang ditimbulkan akibat dari kekurangan dan kelebihan unsure N
bagi tnaman adalah sebagai berikut:
Pertumbuhan kerdil,
Produksi menurun,
Kematian.
Produksi menurun,
Transaminasi.
Deaminasi.
Pembentukan urea.
1.Transaminasi
Enzim aminotransferase.
a. Alanin transaminase
b. Glutamate transaminase
2.Deaminasi
Reversibel.
3. Siklus Urea
1 dari NH4+.
1 dari aspartate.
N untuk urea.
Kerangka karbon untuk senyawa amfibolik (bisa dipecah jadi energi atau sintesis
glukosa).
Senyawa amfibolik yang terbentuk dapat digunakan untuk sintesis lemak dan
glikogen.
Metabolisme Sulfur
Tahap pertama asimilasi SO4-2 adalh rekasi SO4-2 dengan ATP menghasilkan
adenosine-5-fosfosulfat (APS) dan Pirofosfat (PiP). Tahapan ini dikatalis oleh ATP
sulfurilase. Dengan enzim APS kinase direaksikan lagi dengan ATP menghasilkan
3-fosfoadenosin-5-fosfosulfat (PAPS). Kedua sulfat akatif ini selanjutnya direduksi
dengan bantuan enzim sulfat reduktase menjadi sulfida.
clip_image015
clip_image017
clip_image019
Di sel penyimpanan pada semua biji, protein cadangan disimpan pada struktur
ikatan membran yang dinamakan benda protein. Benda protein bukan
merupakan protein murni, tapi juga mengandung banyak fosfat, magnesium dan
kalsium cadangan biji.
Fosfat diesterifikasi menjadi enam gugus hidroksil dari gula alkohol enam karbon
yang dinamakan myoinositol. Produk dari esterifikasi disebut fitat, dan ionisasi
H+ dari guguis fosfat memungkinkan Mg2+, Ca2+, Zn2+, dan mungkin K+
untuk membentuk garam yang dinamakan fitin atau kadangkala fitat. Fitin
biasanya menempel pada protein di benda protein.
Imbibisi air oleh biji kering menyebabkan berlangsungnya berbagai reaksi kimia
sehingga terjadi perkecambahan dan perkembangan kecambah. Protein di dalam
benda protein dihidrolisis oleh proteinase (protease) dan peptidase menjadi
asam amino dan amida.
Beberapa asam amino dan amida yang dilepaskan selama proses hidrolosis
protein di dalam biji akan digunakan untuk membentuk protein baru yang
khusus, asam nukleat dsb. Tapi sebagian besar diangkut melalui floem ke sel
yang sedang tumbuh di akar dan tajuk.
Akar muda segera menyerap NO3- dan NH4+, dan asimilasi nitrogen untuk
tumbuhan yang sedang tumbuh lainnya mulai lagi.
I. Kelimpahan
Nitrogen terdapat di alam sebagai unsur bebas berupa molekul diatomik (N2)
kira-kira 78,09% volume atmosfer.
Dijumpai dalam mineral penting seperti KNO3 dan sendawa Chili NaNO3 .
Pada tumbuhuan dan hewan, nitrogen berupa bentuk prot ein yang komposisi
rataratanya
Asam nitrat digunakan dalam pembuatan zat pewarna dan bahan peledak.
Nitrogen oksida (N2O) terlarut dalam air atmosferik membentuk hujan asam,
yang mengkorosi batuan dan barang logam dan merusak bangunan-bangunan
PENUTUPAN
1. Simpulan