Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH NITROGEN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari – hari kita banyak menafaatkan unsur logam dan
nonlogam untuk keperluan transportasi, industri, dan bangunan. Penggunaan
logam dan nonlogam makin meningkat seiring dengan perkembangan ilmu,
teknologi, dan industri

Dari 109 unsur yang telah di temukan, ada 92 unsur yang terdapat di alam dan
70 unsur diantaranya adakah logam. Hanya sebagian saja dari logam – logam ini
yang dimanfaatkan oleh manusia secara meluas. Alam Indonesia kaya akan bijih
logam yang ada dalam prut bumi Indonesia. Untuk itu, anda harus mengetahui
ilmu dan teknologi untuk mengolahnya.

Logam di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk senyawa, bukan unsur
bebas. Senyawa logam terdapat dalam berbagai batuan dalam kerak bumi.
Batuan yang mengandung senyawa logam dalam kadar tinggi disebut Bijih.
Senyawa logam yang dikandung bijih disebut mineral.

Dalam makalah ini kami akan membahas tentang unsur non-logam nitrogen.

Nitrogen aalah salah satu unsur golongan V A yang merupakan unsur nonlogam
dan gas yang paling banyak di atmosfir bumi. Nitrogen terdapat dalam bentuk
unsur bebas di udara (78% volume), sebagai ammonia yang berasal dari
senyawa – senyawa nitrogen, serta dalam beberapa mineral, seperti kalium
nitrat. Nitrogen merupakan unsur yang relatif stabil, tetapi membentuk isotop –
isotop yang 4 diantaranya bersifat radioaktif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah penemuan nitrogen?

2. Apa saja sifat kimia dan sifat fisika dari unsir nitrogen?

3. Bagaimana cara pembuatannya?

4. Apa manfaat dan bahaya dari unsur nitrogen?


1.3 Tujuan

Untuk mengetahui tentang pengertian unsur nitrogen dan keguanaan serta


bahaya nitrogen dalam kehidupan sehari – hari.

BAB II PEMBAHASAN

2.1. NITROGEN

A. SEJARAH NITROGEN

Pada tahun 1772, Hanry Cavendish ( 1731 – 1810 ) mengemukakan


bahwa komponen penyusun udara terbanyak adalah mephitic air. Dua tahun
kemudian joseph priestley ( 1773 – 1804 ) menemuka komponen udara lain,
yaitu apa yang disebutnya vital air.

Penemuan kedua ilmuan inggris di atas mendorong Antoine lourent


Lavoisier ( 1743-1794 ) di prancis untuk melakukan eksperimen. Lavoisier
memanaskan merkuri (raksa) dalam tabung tertutup . Ternyata merkuri
bersenyawadengan seperlima bagian udara, membentuk suatu serbuk merah
(yg sekarang di sebut merkuri oksida). Empat perlima bagian sisa udara tetap
berupa gas. Lavoisier mengamati bahwa dalam gas sisa itu lilin tak dapat
menyala serta tikus tak dapat hidup lama.

Maka, lavoisier menyimpulkan bahwa udara tersusun dari dua jenis gas.
Jenis gas yang pertama sangatberguna bagi kehidupan dan pembakaran dan
jumlahnya meliputi seperlima bagian udara. Inilah vital air yang di kemukakan
oleh Priestley. Gas Vital air ini oleh Lavoisier diberi namaoksigen.

Adapun jenis gas yang kedua, yang meliputi empat perlima bagian
udara,merupakan gas mephitik air yang ditemukan ole( h cavendish. Lavoisier
sendiri memberi nama azote (dalam bahasa yunani) yang berarti” tiada
kehidupan ”. Kemudian abad ke -19,nama azote diganti menjadi nitrogen yang
artinya pembentuk ”niter”. Niter adalah nama lama untuk kalium nitrat, KNO3,
suatu zat yang sejak zaman purba dipakai sebagai zat pengawet

B. SIFAT FISIS DAN SIFAT KIMIA NITROGEN

Nitrogen adalah zat komponen penyusun utama atmasfer bumi. Udara terdiri
atas 78% volume nitrogen (N2). Nitrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa. Nitrogen dalam deret kimia termasuk kedalam
nonmetals, termasuk golongan VA, periode 2, dan blok p. Penampilanya berupa
colorless.

Memiliki massa atom 14,0067 g/mol dengan massa atom 7( 1s2 2s2 3s3). Selain
itu adapun ciri fisik dari nitrogen seperti berfasa gas, bermassa jenis 1,251 g/L,
titik leburnya 63,15 K, titik didih 77,36, titik kritisnya 126,21 K. Nitrogen cair
mendidih pada -196 0c, dan membeku pada -2100C. Sruktur dari gas nitrogen
adalah berupa Kristal hexagonal. Kelektronegatifan gas nitrogen menduduki
peringkat ke-3 setelah flour dan oksigen. Gas nitrogen termasuk kedalam gas
yang inert ( tidak reaktif ). Hal ini disebabkan oleh besarnya energi ikatan antara
ikatan rangkap tiga N N, nitrogen digunakan sebagai atmosfer inert untuk
suatu proses / sistem yang terganggu oleh oksigen, misalnya dalam industri
elektronika dan juga Bilangan okdidasi nitrogen bervariasi dari -3 sampai +5,
sebagaimana dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Bilangan oksidasi

Contoh senyawa

-3

NH3 ( amoniak )

-2

NH4+ ( Ion amonium )


-1

NH2OH ( Hidroksilamin )

N2 ( gas nitrogen )

+1

N2O( dinitrogen monoksida)

+2

NO(Nitrogen oksida)

+2

N2O3( nitrogen trioksida )

+3

HNO2( asam nitrit )

+4

NO2 nitrogen dioksida )

N2O4( dinitrogen terra oksida )

+5

N2O5 (nitrogen pentaoksida )

HNO3 ( asam nitrat )

Banyak senyawa nitrogen yang memiliki entalpi pembentukan yang


positiv. Reaksi – reaksi gas nitrogen harus berlangsung dalam kondisi khusus,
misalnya suhu dan tkanan tinggi, dibantu oleh suatu katalis dengan
menggunakan energi listrik, atau diuraikan oleh mikroorganisme tertentu. Proses
pengubahan nirogen menjadi senyawa –senyawa yang dikenal sebagai proses
fiksasi nitrogen. Ketika kita bernapas, gas nitrogen bersama udara masuk dan
keluar paru-paru tanpa mengalami perubahan sedikitpun. Meskipun setiap saat
kita senantiasa berenang dalam lautan nitrogen, tubuh kta tidak dapat
mengambil nitrogen secara langsung dari udara. Nitrogen dalam yubuh kita
berasal dari makanan yang kita makan , bukan dari udara yang kita irup.

C. FIKSASI NITROGEN
Fiksasi tau penambatan nitrogen merupakan proses reduksi N2 menjadi NH4,
dan proses ini hanya bisa dilakukan oleh mikroba prokariota. Pada polong-
polongan yang berperan dalam fiksai N2 dalam akar adalah spesies bakteri dari
genus Rhizobium. Rhizobium adalah bakteri aerob yang bertahan sebagai
saprofit dalam tanah hingga menginfeksi bulu akar atau merusak sel epidermis.
Hubungan simbiotik antar Legum dengan bakteri pemfiksasi nitrogen adalah
mutualistik. Keduanya memperoleh keuntungan. Bakteri menyediakan nitrogen
terfiksasi bagi legum, dan tumbuhan menyediakan karbohidrat dan senyawa
organik lain untuk bakteri. Sebagian besar amonium yang dihasilkan melalui
fiksasi nitrogen simbiotik digunakan oleh bintil untuk membuat asam amino,
yang kemudian diangkut ke tunas dan daun melalui xylem. Koevolusi pasangan
yang sangat indah ini jelas terlihat dalam kerjasama sintesis suatu molekul yang
disebut leghemoglobin, dengan tumbuhan dan bakteri masing-masing membuat
satu bagian molekul tersebut. Leghemoglobin adalah suatu protein yang
mengandung besi, seperti hemoglobin sel darah merah manusia, berikatan
secara reversibel dengan oksigen. Warna kemerahan bintil kacang kedelai
disebabkan oleh leghemoglobin. Leghemoglobin bintil akar ini berperan sebagai
”buffer” oksigen, yang mengatur persediaan oksigen untuk meningkatkan
respirasi yang diperlukan oleh bakteri untuk menghasilkan ATP untuk fiksasi
nitrogen.

Gambar 2: perkembanagan bintil akar kedelai

clip_image004

akar menghasilkan sinyal kimia yang menarik bakteri Rhizobium. Bakteri ini
kemudian akan menghasilkan sinyal yang merangsang rambut akar untuk
memanjang, dan membentuk suatu benang infeksi melalui suatu invaginasi atau
penonjolan ke rah dalam membran plasma.

Bakteri menembus korteks akar di dalam benang infeksi. Sel korteks akar dan
perisikel stele mulai terbelah, dan kantung yang mengandung bakteri itu
memisah ke sel kortikal dari benang infeksi yang bercabang. Membrab kabtung
merupakan invaginasi dari membran plasa sel-sel akar.

Pertumbuhan terus berlangsung pada bagian korteks dan perisikel yang


terpengaruh. Kedua masa sel-sel yang membelah ini menyatu untuk membentuk
bintil akar.
Bintil terus tumbuh, dan jaringan pembuluh menghubungkan bintil dengan xylem
dan floem stele itu sekarang berkembang. Jaringan pembuluh ini menyediakan
zat-zat makanan bagi bintil dan membawa senyawa bernitrogen dari bintil
kedalam stele untuk di distribusi hingga kebagian tumbuhan lain.

Penambatan nitrogen di bintil akar terjadi secara langsung didalm bakterioid.


Tumbuhan inangnya menyediakan karbohidrat bagi karetoid, yang akan
dioksidasi sehingga diperoleh energi. Beberapa elektron dan ATP yang diperoleh
selama oksidasi di bakterioid digunakan untuk mereduksi N2 menjadi NH4+.
Reaksi umum fiksasi nitrogen adalah sebagai berikut:

Gambar 3: reaksi umum fiksasi nitrogen

clip_image006

Disini terlihat bahwa untuk berlangsungnya reaksi ini diperlukan sejumlah


elektron dan energi dengan kompleks enzim disebut nitrogenase. Enzim ini
terdiri dari 2 bagian, yaitu: komponen 1 terdiri dari Fe-Mo protein dan komponen
2 terdiri dari Fe-Protein. ATP juga diduga mengikat komponen 2 sehingga menjadi
tidak aktif. Sumber ATP dan H+ adalah respirasi karbohidrat berupa NADH2 atau
NADPH2. NH$ yang terbentuk dikeluarkan dari bakterioid dan diterima oleh sel
tumbuhan inang diubah menjadi glutamin atau beberapa jenis tumbuhan
menjadi alantoin dan asam alantoat.

D. ASIMILASI NITROGEN

Jumlah relatif NO3- dan nitrogen organik dalam xylem bergantung pada kondisi
lingkungan. Jenis tumbuhan yang akarnya mampu mengasimilasi N, dalam cairan
Xylem dijumpai banyak asam amino, amide an urine, tidak dijumpai NH4+.
Sedangkan jika di dalm cairan xylem mengandung NO3- berarti akar tumbuhan
itu tidak mampu mengasimilasi NO3-. Kalau dlam lingkungan perakaran NO3-
terdapat dalam jumlah besr, cairan xylem akan mengandung NO3- juga. Proses
keseluruhan reduksi NO3- menjadi NH4 yaitu:

a. Reduksi Nitrat

clip_image007NO3- + NADH NO2+ + NAD + H2O

Reaksi ini berlangsung di sitosol, enzim yang mengkatalis adalah nitrat


reduktase, enzim yang memindahkan dua elektron dari NADPH2, hasilnya adalah
nitrite, NAD (NADP) dan H2O. Nitrat reduktase adalh suatu enzim besar dan
kompleks yang terdiri dari FAD, satu sitokrom dan Molibdenum (Mo) yang
semuanya akan tereduksi dan teroksidasi pada waktu elektron diangkut dari
NADH2 ke atom nitrogen dalm NO3

b. Reduksi Nitrit

clip_image008NO2 + 3 H2O + 6 Fd +2 H+ + cahaya NH4+ + 1,5O2 +3 H2O + 6


Fd

Reaksi ini berlangsung di kloroplas (pada daun) atau pada proplastida (pada
akar), dengan enzim Nitrit reduktase. Meskipun Fd tereduksi merupakan donor
elektron yang khas bagi nitrit reduktase di daun.

Gambar 4: proses keseluruhan reduksi NO3 menjadi NH4

clip_image010

E. Pengubahan NH4+ mejadi senyawa organik

NH4+ (ammonium) yang diserap langsung dari tanah atu yang dihasilkan oleh
fiksasi N2 tidakb pernah dijumpai tertimbun dalam tubuh tumbuhan. Ammonium
ini bersifat racun, mungkin menghambat pembentukan ATP dalam kloroplas
maupun dalam mitokndria. Ammonium ini segera ditangkap oleh asam glutamat
untuk menjadi glutamine dengan enzim glutamine sintetase, glutamin
direaksikan dengan asam α keto glutarat menjadi 2 molekul asam glutamate.
Untuk reaksi ini juga diperlukan elektron yang bersal dari Fd (dalam kloroplas)
dan NADH atau NADPH2 dalam proplastida dari sel-sel non-fotosintetik. Salah
satu dari kedua glutamate yang terbentuk diperlukan untuk mempertahankan
reaksi 1, sedang glutamat yang kedua dapat berubah langsung menjadi protein
atau asam amino lain yang diperlukan untuk sintesis protein, klorofil, asam
nukleat dan lain-lain. Selain membentuk glutamate, glutamine dapat
memberikan gugus amide-nya kepada asam aspartat untuk menjadi asparagin
yang dikatalis oleh enzim asparagin sintetase. Glutamin dan asparagin menjadi
senyawa nitrogen organik pertama yang terbentuk, selanjutnya gugus NH2
dapat diberikan kepada α keto karboksilat, membentuk asam amino. Proses ini
dinamakan transaminasi. Dengan transaminasi berbagai asam amino dapat
dibuat, tergantung pada α keto karboksilatnya.

Gambar 5: Pengubahan ammonium menjadi senyawa organik yang


pentingclip_image012
F. Senyawa – senyawa nitrogen

Senyawa-senyawa nitrogen diantaranya:

1. Amonia

Amonia adalah gas yang mudah mencair, titik didihnya -33,4 0C dan membeku
pada -77,70C. Amonia sangat mudah dikenali karena baunya yang sangat khas.
Keberadannya di udara dapat terdeteksi pada kadar 50 – 60 PPM.pada kadar 100
– 200 ppm, amoniak menyeba:bkan iritasi mata dan masuk ke paru-paru. Pada
konsentrasi tinggi uap ammonia mengakibatkan pary-paru dipenuhi dengan air
dan dengan cepat menimbulkan kematian, bila tidak segera diberi pertolongan.

Amonia sangat mudah larut dalam air. Larutan amonia bersifat basa
lemah sesuai dengan reaksi sebagai berikut :

NH3 (aq) + H2O N2H(aq) + H2O(aq) Kb = 1,8 x 10-5

Asam kuat mengubah ammonia menjadi ion ammonium , contohnya:

NH3 (aq) + HCI (aq) NH4Cl (aq) + H2O (aq), atau

NH3 (aq) + H3O+ (aq) NH4+ (aq) + H2O

Penggunaan terpenting ammonia adalah sebagai induk untuk


pembuatan senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat (HNO3), dan
ammonium klorida ( NH4Cl). Dan pembuatan pupuk , terutama pupuk
urea, CO(NH2)2, pupuk ammonium nitrat NH4NO3 dan pupuk ZA, (NH4)2SO4.
Selain itu ammonia digunakan sebagai pendingin dalam pabrik es. Karenaamonia
mudah mencair bila di kompresikan dan menguap kembali bila diekspansikan.
Amonia juga sering digunakan sebagai pelarut karena kepolaran ammonia cair
hamper sama dengan kepolaran air. Amonia caur dapat melarutkan logam
golongan VA dan IIA. Larutan yang dihasilkan berwarna biru, karena terjadi
amoniasi electron. Amoniasi adalah molekul zat terlarut dikelilingi ammonia cair.
Hal ini serupa dengan terhidrasinya suatu kation oleh air. Contohnya:

2 Na+ (am) + 2e- (am) + 2NH3 (I) H2 (g) + 2NaH2 (am)

Pada reaksi di atas , symbol (am) untuk menunjukan spesi yang teramoniasi. Ion
amida, Sedangkan ion NH4+ dalam ammonia cairbersifat asam, analog dengan
ion H3O+ dalam air. Oleh karena itu, reaksi netralisasi dalam ammonia cair
adalah:

NH4+ (am) + NH2- (am) NH3 (I)

Berdasarkan reaksi di atas Nh4Cl dapat dititrasi menggunakan KNH2 dalam


amonia cair, sama halnya dengan mentitrasi HCl dengan KOH dalam pelarut air
dan indikstor fenoptalein dapat digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi.

a. Pembuatan ammonia

Pembuatan ammonia dengan proses Haber-bosch merupakan suatu


proses yang sangat pentingbdalam dunia industri, mengingatkebutuhan
ammonia sebagai bahan dasar utama dalam pembuatan berbagai produk,
misalnya pupuk urea, asam nitrat, dan senyawa nitrogen lainnya. Adapun reaksi
proses Haber-bosch yaitu:

N2(g) + 3H2 (g) 2 NH3 (g)SO4-

Untuk memberikan hasil yang optimal, reaksi tersebut berlangsung pada suhu
450oC – 500oC. Agar proses kesetimbangan cepat selesai, digunakan katalisator
besi yang dicampur dengan Al2O3, MgO, GaO, dan K2O, untuk menggeser
reaksi ke arah zat produk ( kekanan ), tekanan yang digunakan harus tinggi.
Tekanan 200 atm akan memberikan hasil NH3 15%, tekanan, 350 atm
menghasilkan NH3 30 % dan tekanan 1000 atm akan mendapatkan NH3 40%.

Selama proses berlangsung, untuk menghasilkan jumlah amonia


sebanyak-banyaknya gas nitrogen dan hidrogen di tambahkan secara terus-
menerus ke dalam sistem. Amonia yang terbentuk harus segera dipisahkan ari
campuran, dengan cara mengembunkanya. Ini karena titik didih amonia jauh
lebih tinggi dan titik didih nitrogen dan nitrogen.

b. Garam-garam ammonium

Garam-garam ammonium terbentuk dengan ion Cl-, No3-, SO4-, dan


beberapa anion dari asam fosfat contohnya reaksi ammonia dengan asam
menghasilkan garam ammonium : NH3 (aq) + HCl (aq) Nh4Cl (aq).
Umumnya semua garam ammonium mudah larut dalam air dan berdisosiasi
sempurna.

- Amonium klorida

Penambahan basa kuat pada larutan ammonium klorida dapat


membebaskan ammonia. Reaksinya: NH4Cl (aq) + OH-+ (aq) NH3 (aq)
+ Cl- (aq) + H2O (l)

NH4Cl digunakan dalam pembuatan baterai sel kering dalam pembersih


permukaan logam, dan sebagai pencair dalam pematrian logam.

Urea dibuatdari reaksi antara ammonia dengan CO2, dan reaksinya sbb:

2NH3 + CO2 H2N – CO – NH2 + H2O

Reaksi ini berlangsung pada tekanan 200 atm dan suhu 185 0C. Urea dalam
bentuk padat mudah ditaburkan dalam lahan pertanian. Dalam tanah , air akan
bereaksi dengan urea membebaskan ammonia.

- Amonium nitrat

Amonium nitrat dibuat dari reaksi antara ammonia dengan asam nitrat,
reaksinya adalah:

NH3 + HNO3 NH4NO3

Ammonium nitrat digunakan sebagai pupuk yang mempunyai persentase N yang


lebih tinggi disbanding ( NH4)2SO4. Namun ammonium nitrat tidak stabil
terhadap panas, berbahaya untuk penerapan tertentu dan penting
penggunaannya sebagai bahan peledak. NH4NO3 (s) + N2O (g) + 2 H2O (g)

- Amonium sulfat

(NH4)2SO4 merupakan pupuk padatan yang banyak digunakan. Senyawa


ammonia yang digunakan sebagai pupuk adalah ammonium sulfat ( seperti
NH4H2PO4). Dan (NH4)2HPO4). Keduanya merupakan pupuk yang baik karena
menyediakan N dan P untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu keduanya juga
digunakan sebagai penghambat kebakaran.

2. Nitrida

Nitrida adalah senyawa biner nitrogen ( biloks 3 ) dengan unsur – unsur


selain hydrogen. Nitrida logam IA dan IIA merupakan senyawa dengan titik leleh
yang tinggi, bersifat ionik dan nitrogen terdapat sebagai ion N3-. Nitrida logam
dibuat melalui pemanasan pada suhu tinggi logam dengan amonia atau nitrogen.
Contohnya:

3Mg (s) + 2NH3 (g) 9000C Mg3N2 (s) + 3H2 (g)

Ion nitrida N3- merupakan basa bronsted yang kuat, memberikan NH3 bereaksi
dengan air.

Nitrida no logam merupakan senyawa yang berikatan kovalen. Sifat-sifat


senyawa itu berbeda-beda. Contohnya boron nitrida mempunyai titik leleh
30000C dan sangat inert. Rumus kimia boron menunjukan rumus empirisnya,
bukan rumus molekulnya. Strukturnya digambarkan sebagai berikut:

Sebaliknya , nitrida karbonyaitu sianogen mempunyai rumus molekul (CN)2.


Senyawa ini membentuk gas dan sangat beracun. Nitrida sukfur mempunyai
rumus molekul S4N4 meleleh pada 1780C, tetapi dapat meledak bila dipanaskan
terlalu cepat.

3. Hidrazin, hidrosiklamin dan azida

Hidrazin merupakan cairan tak berwarna yang beracun, mendidih pada


113,5 0 C dan bersifat bassa yang lebih lemah dari pada amunia. Bilangan
oksidasi N pada hidrazin adalah -2 hidrazin dibuat secara komersial melalui
proses rasching, yaitu oksidasi amonia oleh natrium hipoklorit.

2NH3(aq)+NaOCl(aq) N2H4(aq)+NaCl(aq)+H2O

Hidrazin cair digunakan sebagai bahan bakar roket.untuk keperluan ini cair
dicampur dengan 1,1 dimetilhidrazin,suatu bahan yang dapat terbakar sendiri
bila di campur dengan hidrogen peroksida atau oksigen dari tangki oksigen cair.
Reaksi berlangsung sangat eksotermik, yaitu sebagai berikut:

N2H4(l)+O2(l) N2(g)+2H2O(g) ΔH0 = -621,3 kj

Hidroksilamin HONH2 berupa padatan putih meleleh pada 3500C bersifat


bassa dengan Kb = 6,6 x 10-9 pada 25o C. Bilangan oksidasi N pada hidroksi
lamin adalah -1.

Asam dirozoik mengandung N dengan biloks -1/3 dalam keadaan murni. Berupa
cairan tak berwarna yang sangat mudah meledak bersifat asam lemah. Ionazid
berbentuk linear dan simetris, berdasarkar teori ikatan palensi bentuk struktur
resoninsasinya sebagai berikut:

Ionazid dalam pelarut air memberlakukan seperti ion halida,karena itu


sering di sebut psudohalida. Diketahui ada beberapa garam yang di sebit
sebagai azida. Azida dari logam berat seperti timbal azida meledak bila terbentur
dengan keras, karenanya di gunakan sebagai tutup detonantor dan peralatan
yang di rancang untuk melendakan material lain.seperti bubuk mesium.

Azid dari logam 1 A tidak mudah meledak

4. Asam Okso dan oksida nitrogen

a. Asam nitrat, dinitrogen penoksida dan ionitra

Senyawa dengan bilangan oksidasi nitrogen tertinggi +5 adalah asam nitra,di


nitrogen pentoksida dan ionitrat.

b. Oksida nitrogen lainnya

Di nitrogen oksida N2 O dapat di buat melalui reaksi penguraian amuniam nitrat.


Penggunaan utamanya adalah sebagai anestesis.

Nitrogen oksida. Metode labolatorium untuk membuat NO melibatkan reaksi Cu


dengan HNO encer dingin. Secara komersial NO di produksi melalui Oksidasi
katalitik oksidasi MI menghasilkan tahap pertama pengubahan NH3 menjadi
senyawa nitrogen lainnya.

Nitrogen dioksida dapat di buat melalui reaksi CU dengan HNO pekat panas..
tetapi sering kali NO berwarna cokelat yang di amati dalam suatu reaksi yang
melibatkan HNO memberikan hasil reaksi NO yang tidak berwarna. NO segera di
oksidasi menjadi NO2 diudara.
G. Peranan Nitrogen Bagi Pertumbuhan Tanaman

Nitrogen adalah unsur yang sangat penting bagi petrumbuhan tanaman.


Nitrogen merupakan bagian dari protein, bagian penting konstituen dari
protoplasma, enzim, agen katalis biologis yang mempercepat proses kehidupan.
Nitrogen juga hadir sebagai bagian dari nukleoprotein, asam amino, amina, asam
gula, polipeptida dan senyawa organik dalam tumbuhan. Dalam rangka untuk
menyiapkan makanan untuk tanaman, tanaman diperlukan klorofil, energi sinar
matahari untuk membentuk karbohidrat dan lemak dari C air dan senyawa
nitrogen.

Adapun peranan N yang lain bagi tanaman adalah :

Berperan dalam pertumbuhan vegetatif tanaman.

Memberikan warna pada tanaman,

Panjang umur tanaman

Penggunaan karbohidrat.

Dll.

- Nitrogen Tersedia Bagi Tanaman

Nitrogen yang dapat di manfaatkan oleh tanaman tinggkat tingggi khususnya


tanaman budidaya dapat di bedakan atas empat kelompok utama yaitu:

1. Nitrogen nitrat (NO3-),

2. Nitrogen ammonia (NH4+),

3. Nitrogen molekuler (N2) dan

4. Nitrogen organic.

Namun tidak semua dari bentuk – bentuk nitrogen ini dapat tersedia bagi
tanaman. Umumnya tanaman pertanian memanfaatkan nitrat dan ammonium
kecuali pada beberapa tanaman legume yang mampu memanfaatkan N bebas
melalui proses fiksasi N dengan bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium. N
organic kadang – kadang dapat dimanfaatkan oleh tanaman tinggi akan tetapi
tidak mampu mencukupi kebutuhan N tanaman dan umumnya dimanfaatkan
lewat daun melalui pemupukan lewat daun.

Bagi tanaman pertanian terutama manfaat N dalam bentuk ion nitra, akan tetapi
dalam kondisi tertentu khususnya pada tanah – tanah masam dan kondisi an
aerobic tanaman akan memanfaatkan N dalam bentuk ion ammonium (NH4+).
Pada tanaman – tanaman yang tumbuh aktif dengan cepat nitrat yang terabsopsi
oleh akar tanaman akan terangkut dengan cepat ke daun mengikuti alur
transpirasi. Oleh karena itu metabolisme nitrat pada kebanyakan tanaman
budidaya umumnya terjadi didaun walaupun metabolisme nitrogen juga terjadi
pada akar tanaman.

- Gejala Kelebihan dan Kekurangan Nitrogen pada Tanaman

Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan


pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau
penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda yang
sebelumnya tampak layu dan mengering.

Adapun gejala yang ditimbulkan akibat dari kekurangan dan kelebihan unsure N
bagi tnaman adalah sebagai berikut:

1. Efek kekurangan unsur N bagi Tanaman.

Pertumbuhan kerdil,

Warna daun menguning,

Produksi menurun,

Fase pertumbuhan terhenti,

Kematian.

2. Efek dari kelebihan unsur N bagi tanaman.

Kualitas buah menurun.

Menyebabkan rasa pahit (spt pada buah timun).

Produksi menurun,

Daun lebat dan pertumbuhan vegetative yang cepat,

Menyebabkan keracunan pada tanaman.


H. Reaksi yang Umum Terjadi pada Metabolisme Asam Amino

Transaminasi.

Deaminasi.

Pembentukan urea.

1.Transaminasi

Katalis: enzim aminotransferase.

Mentransfer gugus amino ke α-ketoglutarate hasilnya: asam keto + glutarate.

Enzim aminotransferase.

Koenzim: piridoksal fosfat.

Yg ada pada seluruh jaringan:

a. Alanin transaminase

Piruvat + asam α-amino jadinya: L-alanin + Asam α-keto.

b. Glutamate transaminase

α-ketoglutarat + asam α-amino jadinya: L-glutamat + asam α-keto.

Lysine, threonine, proline, dan hidroksiproline tidak mengalami transaminasi.

2.Deaminasi

Pemindahan gugus amino dan ion H.

Hasilnya ammonia (NH3).

Rangka karbonnya mengalami:

Dioksidasi pada siklus krebs.

Digunakan untuk glukoneogenesis.

Diubah menjadi asam lemak.


Enzimnya glutamate dehidrogenase:

Reversibel.

Sebagai enzim pengendali.

Inhibitor alosterik: ATP, GTP, NADH.

Aktivator alosterik: ADP, GDP.

Didapat di berbagai jaringan dalam sitoplasma dan mitokondria.

Enzimnya glutamate dehidrogenase:

3. Siklus Urea

Ammonia yang toxic (NH3) diubah menjadi ammonium ion (NH4+).

NH4+ diubah di liver jadi urea.

Urea terdiri dari 2 NH2:

1 dari NH4+.

1 dari aspartate.

Urea diekskresikan ke urin.

Jika asam amino berlebihan:

Untuk sintesis protein.

Untuk sintesis produk khusus.

Kalau masih sisa, dikatabolisme:

N untuk urea.

Kerangka karbon untuk senyawa amfibolik (bisa dipecah jadi energi atau sintesis
glukosa).

Senyawa amfibolik yang terbentuk dapat digunakan untuk sintesis lemak dan
glikogen.

Metabolisme Sulfur

Tumbuhan tingkat tinggi memperoleh sulfr terutama dari penyerapan SO4-2.


asimilasi sulfat dapat berlangsung di semua sel. Namun kebanyakan ditransport
ke daun lebih dahulu, setelah di metabolisir baru dibagikan. Reaksi reduksi sulfur
yaitu:

clip_image013SO4-2 + ATP + 8 e + 8H+ S-2 + 4H2O +AMP + PiP

Tahap pertama asimilasi SO4-2 adalh rekasi SO4-2 dengan ATP menghasilkan
adenosine-5-fosfosulfat (APS) dan Pirofosfat (PiP). Tahapan ini dikatalis oleh ATP
sulfurilase. Dengan enzim APS kinase direaksikan lagi dengan ATP menghasilkan
3-fosfoadenosin-5-fosfosulfat (PAPS). Kedua sulfat akatif ini selanjutnya direduksi
dengan bantuan enzim sulfat reduktase menjadi sulfida.

clip_image015

Gambar 6: Reksi sulfat menjadi sulfida

clip_image017

Senyawa organik S yang pertama dibentuk adalah sistein, lainnya adalah


metionin. Selanjutnya sam amino ini bergabung dengan asam amino lain
membentuk protein, sebagian membentuk CoA, atau S-adenosilmetionin yang
diperlukan untuk pembentukan lignin, pektin, antosianin, klorofil dan sebagai
prekursor hormon etilen. Beberapa jenis tumbuhan membentuk minyak atsiri
mengandung merkaptans (R-SH), sulfide (R-S-R), atau sulfoksida (R-S-O-R).
Senyawa lain yang dibentuktumbuhan adalh H2S yang berbau khas, dihasilkan
dalam jumlah sedikit oleh daun Angiospermae dan Coniferae. Pembentukan H2S
merupakan proses pembuangan energi karena pembentukannya memerlukan
ATP dan Fd tereduksi. Tetapi dilepaskannya H2S itu hanya terjadi jika suplai
sulfur yang tereduksi (sistein) daun telah mencukupi yaitu pada siang hari dan
jika suplai H2SO4-2 cukup banyak. Dengan demikian pembebasan H2S
merupakan suatu mekanisme untuk menjaga agar tingkat sistein sel konstan.

Gambar 7:Reaksi perubahan sulfida menjadi sistein dan metionin

clip_image019

Metabolisme nitrogen pada biji yang berkecambah

Di sel penyimpanan pada semua biji, protein cadangan disimpan pada struktur
ikatan membran yang dinamakan benda protein. Benda protein bukan
merupakan protein murni, tapi juga mengandung banyak fosfat, magnesium dan
kalsium cadangan biji.

Fosfat diesterifikasi menjadi enam gugus hidroksil dari gula alkohol enam karbon
yang dinamakan myoinositol. Produk dari esterifikasi disebut fitat, dan ionisasi
H+ dari guguis fosfat memungkinkan Mg2+, Ca2+, Zn2+, dan mungkin K+
untuk membentuk garam yang dinamakan fitin atau kadangkala fitat. Fitin
biasanya menempel pada protein di benda protein.

Imbibisi air oleh biji kering menyebabkan berlangsungnya berbagai reaksi kimia
sehingga terjadi perkecambahan dan perkembangan kecambah. Protein di dalam
benda protein dihidrolisis oleh proteinase (protease) dan peptidase menjadi
asam amino dan amida.

Beberapa asam amino dan amida yang dilepaskan selama proses hidrolosis
protein di dalam biji akan digunakan untuk membentuk protein baru yang
khusus, asam nukleat dsb. Tapi sebagian besar diangkut melalui floem ke sel
yang sedang tumbuh di akar dan tajuk.

Akar muda segera menyerap NO3- dan NH4+, dan asimilasi nitrogen untuk
tumbuhan yang sedang tumbuh lainnya mulai lagi.

I. Kelimpahan

 Nitrogen terdapat di alam sebagai unsur bebas berupa molekul diatomik (N2)
kira-kira 78,09% volume atmosfer.

 Dijumpai dalam mineral penting seperti KNO3 dan sendawa Chili NaNO3 .

 Pada tumbuhuan dan hewan, nitrogen berupa bentuk prot ein yang komposisi
rataratanya

51% C; 25% O; 16% N; 7% H; 0,4%P; dan 0,4% S.


J. Kegunaan dan Bahaya

Adapun kegunaan dari senyawa-senyawa nitrogen diantaranya:

 Dalam bentuk amonia niotrogen , digunakan sebagai ahan pupuk, obat-


obatan, asam nitrat, urea, hidrasin, amin, dan pendingin.

 Asam nitrat digunakan dalam pembuatan zat pewarna dan bahan peledak.

 Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert, misalnya


dalam bola lampu listrik untuk mencegah evaporasi filamen

 Sedangkan nitrogen cair banyak digunakan sebagai refrigerant (pendingin)


yang sangat efektif karena relatif murah

 Banyak digunakan oleh laboratorium-laboratorium medis da n


laboratoriumlaboratorium penelitian sebagai pengawet bahan-bahan preservatif
untuk jangka waktu yang sangat lama, misalnya pada bank sperma, bank
penyimpanan organ-organ tubuh manusia, bank darah.

Selain kegunaan dari senyawa nitrogen adapula bahaya dari senyawa-


senyawa nitrogen diantarany:

 Jika oksida nitrat (N2O) mencapai stratosfer, ia membantu merusak lapisan


ozon, sehingga menghasilkan tingkat radiasi UV yang lebih tinggi dan risiko
kanker kulit serta katarak yang meningkat.

 Nitrogen oksida (N2O) terlarut dalam air atmosferik membentuk hujan asam,
yang mengkorosi batuan dan barang logam dan merusak bangunan-bangunan

 Nitrogen oksida (N2O) berkontribusi bagi pemanasan global.Walaupun


konsentrasi oksida nitrat di atmosfer sangat rendah dibanding karbon dioksida,
potensi pemanasan global oksida nitrat adalah sekitar 300 kali lebih besar.

 Kelebihan nitrogen di perairan menyebabkan berkurangnya kadar oksigen


dalam air sehingga menyebabkan kepunahan kehidupan di perairan.
BAB III

PENUTUPAN

1. Simpulan

Nitrogen adalah komponen penyusun utama atmosfer bumi. Udara terdiri


atas 78% volume nitrogen. Nitrogen adalah gas yang tidak berwarna , tidak
berbau, dan tidak berasa. Gas nitrogen termasuk gas yang inert hal ini
disebabkan oleh besarnya energi ikatan antara ikatan rangkap tiga. Oleh karena
sifatnya yang kurang reaktif, nitrogen digunakan sebagai atmosfer inert untuk
suatu proses/sistem yang terganggu oleh oksigen, misalnya dalam industri
elektronika. Adapun senyawa-senyawa nitrogen diantaranyayaitu nitrida,
Hidrazin, Hidroksilamin, azida serta asam okso dan oksida nitrogen.

2. Saran dan kritik

Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih dalam tahap


penyempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik para pembaca sangat kami
harapkan untuk melengkapi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

- Farida,ida. Kimia anorganik I program studi pendidikan kimia fakultas


tarbiyah dan keguruan . Universitas UIN sunan Gunung Djati bandung.

- Anshryirfan. Penuntun belajar kimia.januari 1988.ganeca axact bandung.

- www.google chemistry nitrogen

Anda mungkin juga menyukai