Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 1 :

Dewi Hanuninda (22030244009)


Dinda Auvi D (22030244016)
Fauziah Naja D.H (22030244019)
Donna Laora E.F (22030244022)
Zefanya Nadya W (22030244133)

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA

JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN SINGKAT !


GUNAKAN DISKUSI KELOMPOK
1. Jelaskan Proses Transport Nitrogen dari rambut akar menuju keseluruhan bagian
tumbuhan. Gunakan gambar di bawah ini
Jawab :
1. Proses dimulai di rambut akar, di mana ion nitrogen diambil oleh akar
dari larutan tanah melalui proses penyerapan. Rambut akar memiliki
rambut halus yang meningkatkan permukaan penyerapan, dan ion
nitrogen diambil ke dalam sel akar melalui proses osmosis atau transport
aktif.
2. Setelah diambil oleh sel akar, ion nitrogen kemudian diangkut melalui
jaringan xilem. Xilem adalah sistem pembuluh yang mengangkut air,
mineral, dan nutrisi lainnya dari akar ke bagian atas tumbuhan. Nitrogen
terlarut dalam air di dalam xilem dan diangkut ke atas oleh aliran
transpirasi (penguapan air melalui stomata daun).
3. Selama perjalanan melalui xilem, ion nitrogen akan didistribusikan ke
seluruh bagian tumbuhan, termasuk batang, daun, bunga, dan buah.
Dalam sel-sel ini, nitrogen digunakan untuk sintesis protein, asam
nukleat, klorofil, hormon, dan berbagai senyawa organik lainnya yang
penting untuk pertumbuhan dan metabolisme tumbuhan.
4. Setelah mencapai sel target, nitrogen digunakan dalam berbagai proses
metabolik. Misalnya, dalam daun, nitrogen digunakan untuk fotosintesis,
sintesis protein, dan pembentukan klorofil. Di akar, nitrogen digunakan
untuk pertumbuhan dan perkembangan akar itu sendiri.
5. Nitrogen yang tidak digunakan langsung oleh tumbuhan atau diubah
menjadi senyawa lain dalam tanah dapat kembali ke lingkungan melalui
berbagai mekanisme, seperti peluruhan bahan organik oleh
mikroorganisme, proses denitrifikasi, atau proses pelindian oleh bakteri.

2. Jelaskan tahapan reduksi N dari NO3- menjadi asam amino !


Jawab :
● fiksasi nitrogen :
Proses mengubah N2 menjadi nitrogen yang tersedia secara
biologis disebut fiksasi nitrogen. Gas N2 merupakan senyawa yang
sangat stabil karena kuatnya ikatan rangkap tiga antar atom nitrogen, dan
memerlukan energi yang besar untuk memutus ikatan tersebut. Seluruh
proses memerlukan delapan elektron dan setidaknya enam belas molekul
ATP . Akibatnya, hanya sekelompok prokariota terpilih yang mampu
melaksanakan proses yang menuntut energi ini.

N2 + 8 H+ + 8e- → 2 NH3 + H2

Di antara organisme yang melakukan fiksasi nitrogen, mereka semua


memiliki kompleks enzim serupa yang disebut nitrogenase yang
mengkatalisis reduksi N2 menjadi NH3 (amonia), yang dapat digunakan
sebagai penanda genetik untuk mengidentifikasi potensi fiksasi nitrogen.
Salah satu ciri nitrogenase adalah kompleks enzimnya sangat sensitif
terhadap oksigen dan dinonaktifkan jika ada oksigen.

● Nitrifikasi
Nitrifikasi adalah proses yang mengubah amonia menjadi nitrit
dan kemudian menjadi nitrat dan merupakan langkah penting lainnya
dalam siklus nitrogen global. Kebanyakan nitrifikasi terjadi secara
aerobik dan dilakukan secara eksklusif oleh prokariota. Ada dua langkah
nitrifikasi berbeda yang dilakukan oleh jenis mikroorganisme berbeda.
Langkah pertama adalah oksidasi amonia menjadi nitrit, yang dilakukan
oleh mikroba yang dikenal sebagai pengoksidasi amonia. Pengoksidasi
amonia aerobik mengubah amonia menjadi nitrit melalui hidroksilamina
perantara, suatu proses yang memerlukan dua enzim berbeda, amonia
monooksigenase dan hidroksilamina oksidoreduktase.
NH3 + O2 + 2e- → NH2OH + H2O
(mengubah amonia menjadi zat antara, hidroksilamina dan dikalatalis
oleh enzim amonia mooksigenase)
NH2OH + H2O → NO2- + 5H+ + 4e-
(mengubah hidroksilamina menjadi nitrit dan dikatalis oleh enzymer
hidrosilamina oksidoreduktase.
Langkah kedua dalam nitrifikasi adalah oksidasi nitrit (NO - )
menjadi nitrat (NO3- ). Langkah ini dilakukan oleh kelompok prokariota
yang benar-benar terpisah, yang dikenal sebagai Bakteri pengoksidasi
nitrit. Beberapa genera yang terlibat dalam oksidasi nitrit termasuk
Nitrospira , Nitrobacter , Nitrococcus , dan Nitrospina . Mirip dengan
pengoksidasi amonia, energi yang dihasilkan dari oksidasi nitrit menjadi
nitrat sangat kecil, sehingga hasil pertumbuhannya sangat rendah.
Faktanya, pengoksidasi amonia dan nitrit harus mengoksidasi banyak
molekul amonia atau nitrit untuk mengikat satu molekul CO2 . Untuk
nitrifikasi sempurna, oksidasi amonia dan oksidasi nitrit harus terjadi.
NO2- + ½ O2 → NO3-

● Anammox
Anammox (oksidasi amonia anaerobik) dilakukan oleh prokariota
yang termasuk dalam filum Bakteri Planctomycetes. Bakteri anammox
yang pertama kali dideskripsikan adalah Brocadia anammoxidans .
Bakteri Anammox mengoksidasi amonia dengan menggunakan nitrit
sebagai akseptor elektron untuk menghasilkan gas nitrogen.
NH4+ + NO2- → N2 + 2H2O

● Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses yang mengubah nitrat menjadi gas
nitrogen, sehingga menghilangkan nitrogen yang tersedia secara hayati
dan mengembalikannya ke atmosfer. Gas dinitrogen (N2 ) adalah produk
akhir denitrifikasi, namun bentuk gas nitrogen antara lainnya juga ada.
Beberapa dari gas ini, seperti dinitrogen oksida (N2O).
NO3- → NO2 → NO + N2O → N2
(reduksi nitrat menjadi gas dinitrogen )
2NO3- + 10e- + 12 H+ → N2 + 6H2O
(reaksi redoks lengkap denitrifikasi)
Mirip dengan fiksasi nitrogen, denitrifikasi dilakukan oleh
beragam kelompok prokariota, dan terdapat bukti terbaru bahwa
beberapa eukariota juga mampu melakukan denitrifikasi. Beberapa
bakteri denitrifikasi termasuk spesies dalam genera Bacillus , Paracoccus
, dan Pseudomonas .

● Amonifikasi
Ketika suatu organisme mengeluarkan limbah atau mati, nitrogen
dalam jaringannya berbentuk nitrogen organik (misalnya asam amino,
DNA). Berbagai jamur dan prokariota kemudian menguraikan jaringan
dan melepaskan nitrogen anorganik kembali ke ekosistem sebagai
amonia dalam proses yang dikenal sebagai amonifikasi. Amonia
kemudian tersedia untuk diserap oleh tanaman dan mikroorganisme lain
untuk pertumbuhan.

3. Jelaskan Mekanisme terjadinya bintil akar pada tanaman legum


Jawab :
Proses pembentukan bintil akar ini terjadi, diawali dengan
diekskresikannya sejenis faktor tumbuh dan zat - zat makanan antara lain
tryptophan oleh sistem perakaran leguminosa. Sebagai akibatnya bakteri
Rhizobium yang kebetulan ada di sekitar akar atau yang sengaja diinokulasikan
pada saat tanaman akan terangsang untuk berkembang biak dengan cepat
mengeluarkan sekresi tandingan yang diduga berupa asam 3- indol asetat
(3-indole acetic acid). Sekresi ini menyebabkan terjadinya benang benang
infeksi (saluran infeksi) pada akar leguminosa sampai jauh ke jaringan korteks
dan sekaligus diikuti dengan infiltrasi bakteri Rhizobium melalui benang-benang
infeksi tersebut. Bakteri Rhizobium kemudian berkembang didalam sel korteks,
yang menyebabkan sel korteks tersebut berkembang secara abnormal dan
akhirnya terbentuklah suatu bengkakan yang disebut bintil akar atau "nodule".
4. Jelaskan proses fiksasi Nitrogen oleh bakteri Rhizobium pada tumbuhan legume
Jawab :
Proses fiksasi nitrogen oleh bakteri Rhizobium pada tumbuhan legum
melibatkan faktor nod yang disintesis oleh bakteri flavonoid yang dilepaskan
oleh akar legum. Selanjutnya, bakteri Rhizobium masuk ke dalam akar tumbuhan
legum melalui kantong sel yang sudah terbentuk dan menginfeksi akar tanaman.
Gen nod merupakan gen pada bakteri yang berfungsi merangsang pembentukan
nodul atau bintil akar. Setelah umur 10 hari, bintil akar dapat mengikat nitrogen
di udara menjadi senyawa yang dapat digunakan oleh tumbuhan, seperti amonia
atau nitrat.

5. Jelaskan keterkaitan antara fotosintesis, respirasi dan metabolisme nitrogen


Jawab :
Keterkaitan antara fotosintesis, respirasi, dan metabolisme nitrogen
menciptakan suatu siklus biogeokimia yang memungkinkan aliran energi dan
nutrien di dalam ekosistem. Produk dari fotosintesis (glukosa) menjadi substrat
untuk respirasi seluler. Sebaliknya, produk dari respirasi (CO2 dan air) menjadi
bahan baku untuk fotosintesis. Terdapat aliran energi dan sirkulasi karbon di
antara organisme autotrof dan heterotrof di ekosistem. Fotosintesis dan respirasi
bekerja bersama untuk menjaga keseimbangan karbon di atmosfer. Nutrien
penting seperti nitrogen terlibat dalam pembentukan molekul organik selama
fotosintesis (dalam protein dan asam nukleat). Ketersediaan nitrogen yang cukup
mendukung pertumbuhan tanaman dan produksi fotosintat, yang pada gilirannya
memberikan sumber daya bagi konsumen di rantai makanan. Beberapa langkah
dalam metabolisme nitrogen melibatkan reaksi redoks, dimana respirasi seluler
dapat memberikan energi yang diperlukan. Proses respirasi membantu
menyediakan energi untuk reaksi metabolik yang melibatkan nitrogen, seperti
sintesis protein. Keterkaitan ketiga proses ini menciptakan jaringan kompleks
dalam siklus biogeokimia, yang mendukung kelangsungan hidup organisme dan
mempertahankan keseimbangan ekosistem.
6. Jelaskan fungsi lemak pada tumbuhan
Jawab :
● Penyimpanan Energi: Tumbuhan menyimpan energi dalam bentuk lemak
dalam bentuk biji, buah, akar, dan jaringan lainnya. Ketika tumbuhan
membutuhkan energi, lemak dipecah menjadi asam lemak dan gliserol
melalui proses beta-oksidasi, yang kemudian digunakan untuk
menghasilkan ATP melalui respirasi.
● Isolasi dan Perlindungan: Lemak juga berperan sebagai lapisan isolasi
dan perlindungan pada tumbuhan. Lapisan lilin yang terdapat pada
permukaan daun dan batang tumbuhan membantu mengurangi
penguapan air dan melindungi tumbuhan dari gangguan lingkungan
seperti serangan hama, penyakit, atau cedera fisik.
● Komponen Struktural: Lemak juga merupakan komponen struktural
penting dalam membran sel tumbuhan. Fosfolipid, salah satu jenis lemak
utama yang ditemukan dalam membran sel, membentuk lapisan ganda
yang disebut bilayer lipid, yang merupakan dasar struktur membran sel
dan organel sel.
● Pembentukan Hormon dan Pigmen: Beberapa hormon tumbuhan, seperti
auksin dan gibberellin, diproduksi dari prekursor yang berasal dari
lemak. Selain itu, beberapa pigmen tumbuhan, seperti karotenoid dan
klorofil, juga berasal dari lemak.

7. Jelaskan mekanisme tahap sintesis lemak dan degradasi lemak


Jawab :
a. Sintesis Lemak
Tahap sintesis lemak melibatkan 3 langkah utama:
1. Karboksilasi asetil-CoA menjadi malonil-CoA: Enzim yang bernama
acetil-CoA karboksilasi mengubah asetil-CoA menjadi malonil-CoA.
2. Pemindahan gugus karboksilat ke asetil-CoA: Enzim yang bernama
malonil-CoA pemindah karboksilat mengubah malonil-CoA menjadi
asetil-CoA.
3. Pemilihan gugus karboksilat: Proses ini melibatkan pemilihan gugus
karboksilat yang akan digunakan untuk membentuk asam lemak.
Sintesis asam lemak melibatkan enzim-enzim yang berbeda, seperti
acetil-CoA karboksilase, malonil-CoA pemindah karboksilat, dan enzim
pemilihan gugus karboksilat. Proses ini memiliki peranan penting dalam
metabolisme lemak dan sintesis asam lemak, yang digunakan sebagai
sumber energi dan sumber karbon saat biji sedang berkecambah.

b. Degradasi Lemak
Degradasi lemak, atau lipolisis, adalah proses pemecahan trigliserida
menjadi asam lemak dan gliserol. Proses ini terjadi di jaringan adiposa
dan hati ketika tubuh membutuhkan energi atau untuk sintesis lipid lain.
Berikut adalah mekanisme tahap degradasi lemak:
● Hidrolisis Trigliserida:
- Trigliserida dihidrolisis oleh enzim lipase menjadi asam
lemak dan gliserol.
- Lipase diaktifkan oleh hormon seperti adrenalin dan
glukagon.
● Transportasi Asam Lemak:
- Asam lemak diangkut ke hati melalui albumin.
- Gliserol diubah menjadi glukosa di hati.
● Beta-Oksidasi:
- Asam lemak dipecah menjadi unit asetil-KoA melalui
proses beta-oksidasi.
- Beta-oksidasi terjadi di mitokondria.
● Krebs Cycle:
- Asetil-KoA diubah menjadi energi (ATP) melalui siklus
Krebs.
- Siklus Krebs terjadi di mitokondria.
● Ketone Bodies:
- Ketika tubuh kekurangan karbohidrat, hati dapat
menghasilkan badan keton dari asam lemak.
- Badan keton dapat digunakan sebagai sumber energi oleh
otak dan jaringan lain

8. Jelaskan fungsi daur Glioksilat pada tumbuhan dan keterkaitannya dengan lemak
Jawab :
Fungsi daur Glioksilat pada tumbuhan adalah untuk mengubah
asetil-CoA menjadi suksinat, yang kemudian digunakan dalam proses sintesis
karbohidrat. Daur glioksilat berpusat pada konversi asetil-CoA menjadi suksinat
dalam proses sintesis karbohidrat. Ini berlangsung pada peroksisom dan
sitoplasma, yang berbeda dengan siklus krebs yang terjadi pada mitokondria.
Daur glioksilat merupakan modifikasi dari siklus krebs, tetapi dengan perbedaan
yang terjadi pada reaksi isositrat menjadi glioksilat dan melepaskan suksinat.
Daur glioksilat memiliki keterkaitan dengan lemak melalui konversi asetil-CoA,
yang merupakan molekul berkarbon 2 yang diperoleh dari lemak. Asetil-CoA
akan memasuki daur glioksilat dan diubah menjadi suksinat, yang kemudian
akan diubah menjadi malat. Selanjutnya, malat akan diubah menjadi fosfoenol
piruvat, yang digunakan untuk sintesis glukosa. Contohnya, pada biji yang
sedang berkecambah, daur glioksilat seluruhnya terjadi di glioksisom
endosperm, sedangkan pada ragi dan ganggang Tetrahymena, daur ini
merupakan kerja sama antara glioksisom dan mitokondria. Daur glioksilat
memiliki peranan penting dalam proses sintesis karbohidrat, yang merupakan
sumber energi utama bagi tumbuhan. Keturunannya dapat menjadi sumber
karbohidrat bagi hewan, yang mengonsumsi tumbuhan, sehingga daur glioksilat
mempengaruhi keseimbangan gizi pada keturunannya.

Anda mungkin juga menyukai