Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA

Nama Anggota Kelompok 1


1. Dewi Hanuninda (22030244009)
2. Dinda Auvi Dallyla (22030244016)
3. Fauziah Naja Dwi Haryanti (22030244019)
4. Donna Laora Eka Febryana (22030244022)
5. Zefanya Nadya Wattimena (22030244133)

1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan anabolisme,katabolisme, Berikan


contoh
Jawab :
a. Anabolisme
Anabolisme atau disebut juga dengan asimilasi merupakan suatu proses
penyusunan senyawa kimia yang sederhana ke senyawa kimia atau molekul
yang lebih kompleks. Proses ini memerlukan energi untuk membangun
struktur-struktur kompleks, seperti protein, asam nukleat, karbohidrat, dan
lipid, dari bahan-bahan dasar yang lebih sederhana. Contoh :
- Fotosintesis : Selama fotosintesis, tanaman menggunakan energi cahaya
matahari untuk mengubah karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) menjadi
glukosa (C6H12O6) dan oksigen (O2) melalui serangkaian reaksi kimia
yang kompleks. Glukosa yang dihasilkan adalah molekul yang kaya energi
yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
- Pembentukan Selulosa : Tanaman menghasilkan selulosa, yang merupakan
komponen utama dinding sel mereka. Selulosa terbentuk dari molekul
glukosa yang dihasilkan selama fotosintesis. Molekul-molekul glukosa
diubah menjadi polimer selulosa yang kuat dan tahan lama, yang
memberikan dukungan struktural pada tanaman.
- Sintesis Protein : Tanaman juga melakukan sintesis protein melalui proses
anabolik. Mereka menggabungkan asam amino yang dihasilkan selama
fotosintesis dan proses lainnya untuk membentuk berbagai jenis protein
yang diperlukan untuk fungsi seluler, seperti enzim, pigmen, dan protein
struktural.
- Sintesis Pigmen : Tanaman memproduksi pigmen seperti klorofil,
karotenoid, dan antosianin melalui proses anabolik. Pigmen-pigmen ini
penting untuk proses fotosintesis dan memberikan warna pada berbagai
bagian tanaman, seperti daun dan bunga.
- Pembentukan Lipid : Tanaman juga menghasilkan lipid (lemak) sebagai
bagian dari anabolisme. Lipid digunakan untuk menyimpan energi, sebagai
komponen membran sel, dan untuk berbagai fungsi lainnya. Misalnya,
tanaman menghasilkan minyak biji sebagai cadangan energi
b. Katabolisme

Katabolisme adalah reaksi pemecahan / penguraian senyawa kompleks yang


mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana. Tujuan utama katabolisme adalah
untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa. Contoh :

- Respirasi Seluler : Tumbuhan juga melakukan respirasi seluler, seperti hewan.


Selama respirasi seluler, tumbuhan mengurai molekul-molekul glukosa yang
dihasilkan selama fotosintesis menjadi karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) di
dalam mitokondria. Proses ini melepaskan energi yang diperlukan untuk berbagai
aktivitas seluler, termasuk pertumbuhan dan perbaikan.
- Penguraian Asam Lemak : Tumbuhan dapat menguraikan asam lemak yang
disimpan dalam bentuk triasilgliserol menjadi asam-asam lemak yang lebih
sederhana dan digunakan sebagai sumber energi saat diperlukan.
- Penguraian Polisakarida : Tumbuhan menyimpan karbohidrat dalam bentuk
polisakarida seperti amilosa dan amilopektin (komponen glikogen tanaman) atau
selulosa. Saat tumbuhan membutuhkan energi tambahan, mereka dapat mengurai
polisakarida ini menjadi glukosa melalui proses seperti glikogenolisis (pada
amilosa dan amilopektin) atau dengan bantuan enzim-enzim yang mampu
mencerna selulosa.
- Penguraian Protein : Tumbuhan juga dapat mengurai protein yang ada dalam sel
mereka menjadi asam amino saat dibutuhkan. Asam amino ini dapat digunakan
sebagai sumber energi atau sebagai bahan pembangunan untuk sintesis protein baru.
- Pembusukan Daun dan Bahan Organik : Daun-daun yang gugur dan bahan organik
lainnya yang jatuh ke tanah mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme
seperti bakteri dan fungi. Selama proses ini, molekul-molekul kompleks seperti
selulosa dan lignin diuraikan menjadi senyawa-senyawa sederhana yang dapat
digunakan oleh tumbuhan untuk pertumbuhan.

2. Tuliskan apa yang dimaksud dengan Enzim, dan jelaskan perannya dalam reaksi
metabolisme !
a. Enzim
Jawab :
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalisator dalam
reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.

b. Peran enzim dalam reaksi metabolisme /sistem hayati


Jawab :
● Mempercepat Reaksi Metabolisme: Enzim dapat mempercepat laju reaksi
metabolisme hingga jutaan kali lipat. Hal ini penting karena reaksi
metabolisme umumnya berlangsung lambat.
● Menurunkan Energi Aktivasi: Enzim menurunkan energi aktivasi yang
dibutuhkan untuk memulai reaksi metabolisme. Energi aktivasi adalah
energi minimum yang dibutuhkan agar suatu reaksi dapat berlangsung.
● Meningkatkan Spesifisitas Reaksi: Enzim memiliki sifat yang sangat
spesifik, artinya hanya mengkatalisis reaksi tertentu dengan substrat
tertentu. Substrat adalah molekul yang bereaksi dengan enzim.
● Mengatur Metabolisme: Enzim dapat mengatur metabolisme dengan cara
mengkatalisis reaksi-reaksi tertentu pada waktu yang tepat.

3. Tuliskan Sifat umum dari Enzim!


Jawab : Enzim memiliki beberapa sifat umum diantaranya adalah:
● Enzim bekerja dengan spesifik, yang artinya hanya dapat bekerja pada substrat
tertentu.
● Enzim memiliki sifat protein, yang artinya terbentuk dari molekul protein.
● Enzim bekerja secara bolak-balik, yang artinya enzim akan aktif kembali setelah
proses reaksi selesai.
● Enzim bekerja dengan efisien, yang artinya memerlukan jumlah yang sedikit untuk
menyebabkan reaksi.
● Aktivitas enzim dapat diatur oleh faktor-faktor seperti pH, suhu, konsentrasi
substrat, dan keberadaan inhibitor atau aktivator.
● Enzim dapat mengkatalisis reaksi kimia dengan kecepatan yang tinggi tanpa ikut
terlibat secara langsung dalam reaksi tersebut. Hal ini terjadi karena enzim
menurunkan energi aktivasi yang diperlukan untuk memulai reaksi.

4. Enzim mempunyai komponen non protein yang disebut kofaktor, tuliskan


perbedaan dari ketiga kofaktor yaitu: activator, gugus prostetik dan koenzim
Jawab:

Perbedaan Activator Gugus prostetik Koenzim

Definisi Ion-ion logam Komponen Molekul organik


yang dapat terikat penyusun enzim kecil yang
atau mudah yang berupa non merupakan bagian
terlepas dari protein enzim yang tahan
enzim panas

Contoh Cu, Fe, Mn, Zn, Ion logam yang NAD, NADP,
Ca, K dan Co dapat ditemukan Koenzim A
pada sitokrom
sebagai pembawa
elektron, seperti
Fe atau Cu

5. Tuliskan dan gambar perbedaan mekanisme kerja enzim berdasarkan teori key
and lock serta teori induced fit
a.Perbedaan mekanisme kerja
Jawab:
● Teori key and lock: Pada teori key and lock enzim diumpamakan sebagai
gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat berkaitan dengan
substrat. Bagian ini disebut sisi aktif. Substrat diumpamakan sebagai kunci
yang dapat perkaitan pas dengan sisi aktif enzim. Kecocokan antara sisi
aktif enzim dan substrat yang sesuai adalah yang memperjelas mekanisme
kerja enzim.
● Teori induced fit: Pada teori induced fit, enzim dan sisi aktifnya merupakan
suatu sturktur yang fleksibel. Pada struktur enzim ditemukan adanya suatu
interaksi dinamis yang dapat menyebabkan adanya perubahan pada struktur
enzim. Substrat yang memiliki tingkat peningkatan spesifik baru yang dapat
menginduksi terhadap sisi aktif enzim. Setelah itu, akan muncul hasil
berupa kecocokan ketika proses membentuk substrat.

b. Gambar
Jawab:
● Teori key and lock

● Teori induced fit

6. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan inhibitor kompetitif dan inhibitor non
kompetitif.
Jawab :

a. Inhibitor kompetitif

Inhibitor kompetitif adalah molekul penghambat yang bersaing dengan


substrat untuk mendapatkan sisi aktif enzim. Namun setelah inhibitor
menempati sisi aktif, enzim bebas dan produk tidak segera terbentuk, sehingga
jumlah enzim atau kompleks enzim substrat berkurang.

b. Inhibitor non-kompetitif

Inhibitor non-kompetitif adalah penghambat yang dapat berikatan dengan


enzim maupun dengan kompleks enzim-substrat. Jika inhibitor menempel
pada enzim, maka struktur sisi aktif enzim akan berubah namun substrat masih
bisa menempel pada sisi aktif, tetapi kerja enzim tidak dapat terlaksana.

7. Tuliskan apakah enzim Allosterik! Jelaskan sifat enzim allosterik!


a. Enzim allosterik adalah
Jawab : h
Enzim allosterik adalah enzim yang memiliki situs pengikat tambahan
selain situs aktifnya. Situs pengikat ini disebut situs alosterik. Pengikatan
molekul lain (disebut efektor) pada situs alosterik dapat mengubah aktivitas
enzim.

b. Sifat enzim allosterik


Jawab :
● Memiliki dua atau lebih rantai polipeptida/subunit: Enzim allosterik
umumnya terdiri dari dua atau lebih subunit.
● Memiliki situs alosterik: Situs alosterik terletak di tempat yang
berbeda dari situs aktif.
● Mengalami perubahan konformasi: Pengikatan efektor pada situs
alosterik dapat menyebabkan perubahan bentuk enzim.
● Menunjukkan kooperativitas: Aktivitas enzim allosterik dapat
dipengaruhi oleh pengikatan efektor pada subunit lain.

c. Jelaskan homotropik dan heterotropik


Jawab :
● Homotropik: Efektor yang mengikat situs alosterik adalah substrat
enzim itu sendiri. Contohnya, enzim hemoglobin.
● Heterotropik: Efektor yang mengikat situs alosterik bukan substrat
enzim itu sendiri. Contohnya, enzim aspartat transkarbamoilase
(ATCase).

8. Gambarkan model enzim allosterik!

Jawab: Model enzim allosterik adalah konsep yang menggambarkan regulasi


aktivitas enzim oleh molekul-molekul lain yang berikatan pada situs-situs
allosterik pada enzim tersebut. Di dalam model enzim allosterik, enzim dapat
berubah konformasi dan berpengaruh pada aktivitas enzim ketika berikatan dengan
molekul yang tidak merupakan substratnya, sehingga dapat mengendalikan
aktivitas enzim sesuai dengan kebutuhan tubuh. Enzim allosterik memiliki dua
jenis situs pengikatan: situs aktif, tempat substrat berikatan untuk mengalami
reaksi katalisis, dan situs allosterik, tempat molekul pengatur (modulator alosterik)
berikatan untuk mengubah aktivitas enzim.

9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan product inhibition dan feedback


inhibition dalam pengaturan metabolisme (sertakan gambar /skema dalam
penjelasan tersebut)
Jawab :
● Product inhibition merupakan mekanisme pengaturan aktivitas
katalitik enzim di mana produk akhir suatu jalur metabolik mengikat
situs alosterik enzim yang menurunkan aktivitas enzimatis. Hal ini
disebabkan berkurangnya nutrisi dan metabolisme racun dari hasil
reaksi samping

● Feedback inhibition merupakan bentuk pengendalian metabolik di


mana produk akhir jalur metabolisme menghambat aktivitas enzim
awal dalam jalur tersebut. Dengan cara ini, produk akhir yang
terbentuk dalam jumlah yang cukup dapat menghentikan produksi
lebih lanjut dari produk tersebut, mengatur jalur metabolisme secara
efisien.

10. Jelaskan tentang isoenzim, pengertian, sifat,fungsi dan contoh mekanisme kerja
Jawab :
a. Pengertian :
Isoenzim adalah berbagai bentuk enzim yang dikode oleh gen yang berbeda
tetapi mengkatalisis reaksi yang sama.

b. Sifat :
● Bersifat non-protein: Koenzim bukan merupakan protein, melainkan
molekul organik kecil seperti vitamin, nukleotida, atau ion logam.
● Berikatan dengan enzim: Koenzim berikatan dengan enzim pada
situs pengikat khusus, yang disebut situs koenzim.
● Membantu enzim: Koenzim membantu enzim dalam mengkatalisis
reaksi dengan cara membawa gugus fungsional yang diperlukan
untuk reaksi, seperti gugus prostetik, menerima elektron dari substrat
dan mentransfernya ke enzim lain, serta membawa ion logam yang
penting untuk aktivitas enzim.
● Berperan dalam berbagai reaksi: Koenzim berperan dalam berbagai
reaksi biokimia, termasuk pada Respirasi sel koenzim NAD+ dan
FAD membawa elektron dalam rantai transpor elektron. Pada
Glikolisis koenzim NAD+ dan NADP+ berperan dalam oksidasi dan
reduksi gula. Pada sintesis asam lemak koenzim Acyl-CoA
membawa asam lemak dalam sintesis asam lemak.
● Diklasifikasikan berdasarkan fungsinya: Koenzim diklasifikasikan
berdasarkan fungsinya menjadi Koenzim pembawa elektron (NAD+,
FAD, dan koenzim Q). Koenzim pembawa gugus fungsional
(Acyl-CoA, biotin, dan vitamin B12). Serta koenzim aktivasi logam
Ion logam seperti Fe2+ dan Mg2+

c. Fungsi :
● Membawa gugus fungsional : Koenzim membawa gugus fungsional
yang diperlukan untuk reaksi, seperti gugus prostetik. Contohnya
NAD+ dan NADP+ membawa gugus prostetik yang berperan dalam
transfer elektron dan biotin membawa gugus prostetik yang berperan
dalam metabolisme karbohidrat dan lemak.
● Menerima Elektron: Koenzim menerima elektron dari substrat dan
mentransfernya ke enzim lain. Contohnya NAD+ dan FAD
menerima elektron dari substrat dalam respirasi sel dan koenzim Q
menerima elektron dari NADH dan FADH2 dalam rantai transpor
elektron.
● Membawa Ion Logam: Koenzim membawa ion logam yang penting
untuk aktivitas enzim. Contohnya Ion Mg2+ penting untuk aktivitas
enzim DNA polimerase.
● Mempercepat Reaksi Biokimia: Koenzim membantu enzim dalam
mempercepat reaksi biokimia dengan menurunkan energi aktivasi
reaksi.
● Meningkatkan Efisiensi Metabolisme: Koenzim membantu enzim
dalam bekerja lebih efisien, sehingga metabolisme dapat berjalan
dengan lancar.
● Mengatur Metabolisme: Koenzim membantu enzim dalam mengatur
metabolisme dengan cara mengatur aktivitas enzim dan
mengarahkan metabolisme ke jalur yang tepat.

d. Mekanisme kerja
● Membawa Gugus Fungsional : Koenzim mengikat gugus fungsional
dari substrat dan mentransfernya ke enzim. Enzim kemudian
menggunakan gugus fungsional tersebut untuk mengkatalisis reaksi.
● Menerima Elektron : Koenzim mengikat elektron dari substrat dan
menjadi tereduksi. Koenzim tereduksi kemudian mentransfer
elektron ke enzim lain atau ke rantai transpor elektron.
● Membawa Ion Logam : Koenzim mengikat ion logam dan
menstabilkannya. Ion logam kemudian membantu enzim dalam
mengkatalisis reaksi.
● Mempercepat Reaksi Biokimia : Koenzim menstabilkan keadaan
transisi dari reaksi, sehingga energi aktivasi yang dibutuhkan untuk
mencapai keadaan transisi menjadi lebih rendah.
● Meningkatkan Efisiensi Metabolisme : Koenzim menstabilkan
keadaan transisi dari reaksi, sehingga energi aktivasi yang
dibutuhkan untuk mencapai keadaan transisi menjadi lebih rendah.
● Mengatur Metabolisme : Koenzim mengikat enzim dan mengubah
konformasinya. Perubahan konformasi ini dapat mengaktifkan atau
menghambat aktivitas enzim. Koenzim juga dapat mengikat substrat
dan mengarahkannya ke jalur metabolisme yang tepat.

11. Jelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi laju reaksi enzimatis


Jawab : Laju reaksi enzimatis dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk:
● Konsentrasi Substrat: Laju reaksi enzimatis biasanya meningkat seiring dengan
peningkatan konsentrasi substrat. Hal ini karena semakin banyak molekul substrat
yang tersedia, semakin besar kemungkinan substrat berikatan dengan enzim dan
mengalami reaksi katalisis.
● Konsentrasi Enzim: Konsentrasi enzim juga mempengaruhi laju reaksi. Pada
kondisi di mana konsentrasi substrat cukup tinggi, peningkatan konsentrasi enzim
akan meningkatkan laju reaksi karena lebih banyak molekul enzim yang tersedia
untuk berinteraksi dengan substrat.
● Suhu: Suhu merupakan faktor penting yang memengaruhi laju reaksi enzimatis.
Biasanya, peningkatan suhu akan meningkatkan laju reaksi karena meningkatkan
kecepatan gerak molekul dan energi kinetik, sehingga meningkatkan kecepatan
tumbukan antara enzim dan substrat. Namun, suhu yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan denaturasi enzim dan mengurangi aktivitasnya.
● pH: pH larutan juga memengaruhi laju reaksi enzimatis karena pH dapat
memengaruhi muatan ionis pada residu asam amino dalam struktur enzim.
Kebanyakan enzim memiliki pH optimal di mana mereka beroperasi dengan
efisiensi maksimal. Perubahan pH di luar rentang optimal dapat menyebabkan
perubahan struktur enzim dan mengurangi aktivitasnya.
● Kofaktor dan Koenzim: Kofaktor dan koenzim adalah molekul tambahan yang
diperlukan untuk aktivitas enzimatis. Kofaktor dapat berupa ion logam atau
molekul organik kecil, sedangkan koenzim adalah molekul organik kompleks yang
berperan sebagai pengangkut atau pengirim gugus fungsional. Kehadiran atau
kekurangan kofaktor dan koenzim dapat mempengaruhi aktivitas enzim.
● Inhibitor: Inhibitor adalah molekul yang menghambat aktivitas enzim dengan
berinteraksi dengan enzim atau substrat. Ada dua jenis inhibitor: inhibitor
reversibel dan inhibitor ireversibel. Inhibitor reversibel dapat dilepaskan dari
enzim, sedangkan inhibitor ireversibel tidak dapat dilepaskan dan menyebabkan
kerusakan permanen pada enzim.
● Aktivator: Aktivator adalah molekul yang meningkatkan aktivitas enzim dengan
meningkatkan afinitas enzim terhadap substrat atau meningkatkan laju katalisis
enzim. Aktivator dapat berikatan dengan enzim di situs alosterik atau mengubah
konformasi enzim, sehingga meningkatkan aktivitasnya.

12. Gambarkan dengan grafik, pengaruh suhu dan konsentrasi enzim terhadap laju
suatu reaksi !
a. Suhu
Jawab:

Gambar 1. Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi

b. Konsentrasi enzim
Jawab:

Gambar 2. Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Laju Reaksi

Anda mungkin juga menyukai