Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

METABOLISME DAN ENZIM

Kelompok:
Anggota: 1. Indah Wahyuni Idris
2. Naja Syamila Nashri
3. Rasyifa Kurniadi

A. Indikator

3.2.2 Menjelaskan struktur, fungsi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang memengaruhi kerja
enzim dalam metabolisme

B. Materi Pokok

Metabolisme (bahasa Yunani, metabole = berubah) adalah seluruh rangkaian reaksi


kimia yang terjadi di dalam sel-sel tubuh makhluk hidup. Metabolisme secara keseluruhan
mengelola sumber daya materi dan energi bagi sel. Proses metabolisme dibedakan menjadi
dua macam, yaitu katabolisme dan anabolisme.
Enzim (bahasa Yunani, en = dalam, zyme = ragi) merupakan senyawa protein yang
diproduksi oleh sel-sel makhluk hidup dan berfungsi sebagai biokatalisator. Enzim
meningkatkan laju reaksi metabolisme tetapi tidak ikut bereaksi. Zat yang dipengaruhi oleh
enzim disebut substrat, sedangkan hasil reaksinya disebut produk.

C. Langkah Kerja

1. Bacalah LKPD, bahan ajar serta berbagai media pembelajaran lain yang berkaitan dengan
metabolisme dan enzim dengan cermat.
2. Bandingkanlah informasi yang Anda peroleh dari satu media dengan media lain. Catatlah
dengan teliti informasi-informasi penting dari berbagai media tersebut.
3. Diskusikan dengan teman kelompokmu untuk menjawab pertanyaan yang ada.
4. Presentasikanlah di depan kelas hasil diskusi kelompokmu.
C. Lembar Kerja

Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Tuliskan perbedaan katabolisme dan anabolisme dalam tabel berikut!


Jawab:
Perbedaan Katabolisme Anabolisme
Reaksi kimia yang membangun
Reaksi kimia yang merobek molekul molekul kompleks dari molekul yang
besar menjadi molekul yang lebih lebih sederhana dengan
Definisi kecil dengan pelepasan energi. penggunaan energi.

Membangun dan merekonstruksi


Memecah molekul kompleks untuk molekul kompleks yang diperlukan
menghasilkan energi dan bahan untuk pertumbuhan, perbaikan, dan
Tujuan bakar untuk sel dan proses biologis. fungsi sel.

Glikolisis, pemecahan lemak


(lipolisis), dan degradasi protein Fotosintesis, sintesis protein, dan
Contoh Proses (proteolisis). sintesis asam nukleat.

Melepaskan energi dalam bentuk ATP Mengonsumsi energi dalam bentuk


Energi dan panas. ATP.

Katabolisme melibatkan enzim Anabolisme melibatkan enzim


Reaksi Enzim katabolik. anabolik.

Molekul yang Menghasilkan molekul yang lebih Menghasilkan molekul yang lebih
dihasilkan sederhana dari yang awalnya ada. kompleks dari yang awalnya ada.

Contoh Kondisi Terjadi saat tubuh membutuhkan Terjadi saat tubuh sedang dalam
energi dan nutrisi. tahap pertumbuhan, perbaikan
jaringan, atau menyimpan energi.

2. Buatlah bagan struktur penyusun enzim dan jelaskan masing-masing fungsinya!


Jawab:
Berfungsi sebagai biokatalisator. Enzim meningkatkan laju reaksi metabolisme tetapi
tidak ikut bereaksi. Zat yang dipengaruhi oleh enzim disebut substrat, sedangkan hasil
reaksinya disebut produk.
Enzim yang lengkap terdiri dari senyawa protein dan nonprotein. Komponen protein
disebut apoenzim yang bersifat labil (mudah berubah) dan dipengaruhi oleh suhu dan pH.
Bagian nonprotein disebut gugus prostetik. Gugus prostetik dapat berupa ion anorganik
maupun senyawa organik kompleks. Gugus prostetik dari ion anorganik disebut kofaktor,
misalnya Kalsium, Klor,, dan Natrium.
Enzim yang terikat dengan kofaktor disebut holoenzim.
Gugus prostetik dari senyawa organik kompleks disebut koenzim, berfungsi
memindahkan gugus kimia, atom, atau elektron dari satu enzim ke enzim lainnya.

3. Ketika berada pada suhu yang tinggi (melebihi batas suhu optimum), enzim akan
mengalami denaturasi. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Jawab:
Ketika suhu melebihi batas suhu optimum enzim, enzim dapat mengalami denaturasi.
Denaturasi adalah proses di mana struktur tiga dimensi enzim menjadi rusak atau
terganggu, yang mengakibatkan hilangnya aktivitas katalitik enzim tersebut. Denaturasi
enzim terjadi karena ikatan-ikatan non-kovalen, seperti ikatan hidrogen, ikatan ionik, dan
interaksi hidrofobik, yang menentukan struktur tiga dimensi enzim menjadi rusak.
Beberapa alasan mengapa denaturasi terjadi ketika suhu tinggi adalah:
1. Peningkatan Energi Termal: Saat suhu meningkat, energi termal yang ada di sekitar
molekul enzim juga meningkat. Energi termal yang tinggi menyebabkan atom dan gugus
fungsi pada enzim bergetar lebih aktif. Jika getaran ini terlalu kuat, dapat merusak ikatan-
ikatan non-kovalen yang memelihara struktur tiga dimensi enzim.
2. Pemecahan Ikatan Hidrogen: Ikatan hidrogen adalah salah satu ikatan yang penting
dalam mempertahankan struktur tiga dimensi enzim. Pada suhu tinggi, getaran energi
termal dapat menyebabkan pemecahan ikatan hidrogen, yang dapat mengganggu struktur
enzim.
3. Denaturasi Melalui Perubahan Konformasi: Enzim memiliki struktur tiga dimensi yang
khas yang diperlukan untuk berinteraksi dengan substrat secara efisien. Pada suhu tinggi,
perubahan konformasi dapat terjadi, dan enzim dapat kehilangan bentuk yang diperlukan
untuk berfungsi dengan baik.
4. Interaksi Hidrofobik: Beberapa bagian enzim yang larut dalam air dan non-polar
cenderung berinteraksi dalam inti lipofilik enzim. Pada suhu tinggi, interaksi hidrofobik
ini dapat terganggu, dan ini dapat menyebabkan denaturasi.
4. Tuliskan sifat-sifat enzim!
Jawab:
1. Enzim tersusun atas protein
Komponen penyusun utama enzim tersusun atas protein, tapi tidak semua protein
merupakan enzim.
2. Enzim merupakan biokatalisator
Seperti dalam pengertiannya, enzim bersifat biokatalisator. Itu berarti, enzim hanya
mengubah kecepatan reaksi dengan menurunkan energi aktivasinya.
3. Enzim bekerja secara spesifik
Suatu enzim hanya bekerja pada substrat yang spesifik untuk membentuk produk yang
spesifik juga. Dalam hal ini, kamu bisa membayangkan enzim sebagai “kunci” yang
mempunyai bentuk khusus, sehingga hanya bisa membuka satu “gembok” aja.
Contohnya, enzim amilase yang hanya bekerja pada substrat berupa amilum (pati).
4. Enzim dapat digunakan berulang kali (reusable)
Selama enzimnya nggak rusak, enzim bisa dipakai berulang-ulang karena nggak ikut
bereaksi.
5. Enzim tidak ikut berubah menjadi produk
Walaupun enzim bekerja untuk mengubah substrat menjadi produk, tapi enzim nggak
ikut berubah menjadi produk juga, ya.
6. Kerja enzim bersifat bolak balik (reversible)
Suatu enzim dapat melakukan reaksi dua arah, yaitu dari substrat menjadi produk atau
produk menjadi substrat.

5. Perhatikan gambar berikut! Jelaskan perbedaan inhibitor kompetitif dan inhibitor


nonkompetitif!

Jawab:
1. Inhibitor Kompetitif:
- Mekanisme Penghambatan: Inhibitor kompetitif berkompetisi dengan substrat untuk
mengikat situs aktif pada enzim. Ini berarti bahwa inhibitor kompetitif dan substrat
bersaing untuk mengisi tempat yang sama di situs aktif enzim.
- Pengaruh pada Reaksi Enzimatik: Inhibitor kompetitif dapat diatasi dengan
peningkatan konsentrasi substrat. Karena enzim dan inhibitor bersaing untuk mengikat
situs aktif yang sama, dengan meningkatkan konsentrasi substrat, kemungkinan substrat
mengikat enzim lebih tinggi, dan reaksi enzimatik dapat berlangsung dengan lebih cepat.
- Pengaruh pada Km (Michaelis-Menten Constant): Inhibitor kompetitif menyebabkan
peningkatan nilai Km enzim, yang berarti bahwa enzim akan membutuhkan konsentrasi
substrat yang lebih tinggi untuk mencapai setengah kecepatan maksimum reaksi
(Vmax/2).
- Pengaruh pada Vmax (Kecepatan Maksimum): Nilai Vmax enzim tidak berubah,
karena ketika substrat cukup tinggi, enzim masih dapat mencapai kecepatan maksimum
reaksi
2. Inhibitor Nonkompetitif:
- Mekanisme Penghambatan: Inhibitor nonkompetitif mengikat enzim atau kompleks
enzim-substrat di luar dari situs aktif. Interaksi ini tidak bersaing dengan substrat untuk
situs aktif, tetapi mempengaruhi aktivitas katalitik enzim.
- Pengaruh pada Reaksi Enzimatik: Inhibitor nonkompetitif tidak dapat diatasi dengan
meningkatkan konsentrasi substrat. Sebagai tambahan, penambahan inhibitor
nonkompetitif akan menyebabkan pengurangan reaksi enzimatik secara keseluruhan.
- Pengaruh pada Km (Michaelis-Menten Constant): Inhibitor nonkompetitif tidak
mempengaruhi nilai Km enzim. Ini berarti bahwa enzim tetap memiliki afinitas yang
sama terhadap substrat.
- Pengaruh pada Vmax (Kecepatan Maksimum): Inhibitor nonkompetitif menyebabkan
penurunan nilai Vmax enzim. Hal ini menyiratkan bahwa enzim tidak dapat mencapai
kecepatan maksimum reaksi yang sama, bahkan dengan konsentrasi substrat yang tinggi.

6. Perhatikan gambar berikut!


(a) Teori gembok dan anak kunci
(b)

(c) Teori kecocokan induksi

Jelaskan dua cara kerja enzim berdasarkan gambar tersebut!


Jawab:

a) Teori Gembok dan Anak Kunci (Lock and Key Theory):


1. Setiap enzim memiliki situs aktif, yaitu area khusus yang berbentuk dan berstruktur
tertentu.
2. Substrat berinteraksi dengan enzim melalui situs aktif yang bersesuaian. Struktur
molekul substrat harus cocok secara geometris dengan situs aktif enzim, seperti kunci
yang tepat masuk ke dalam gembok.
3. Setelah substrat berikatan dengan enzim di situs aktif, terjadi reaksi katalitik, di mana
substrat diubah menjadi produk.
4. Setelah reaksi selesai, produk dilepaskan dari situs aktif, dan enzim siap untuk
berinteraksi dengan substrat lain.

b. Teori Kecocokan Induksi (Induced Fit Theory):


1. Enzim memiliki situs aktif yang fleksibel dan dapat mengalami perubahan bentuk
ketika substrat berikatan.
2. Pada awalnya, bentuk situs aktif enzim tidak sepenuhnya cocok dengan substrat (seperti
anak kunci dan gembok).
3. Ketika substrat mendekati situs aktif, interaksi antara enzim dan substrat menyebabkan
perubahan konformasi pada enzim. Perubahan ini membawa situs aktif lebih dekat ke
bentuk yang cocok secara sempurna dengan substrat.
4. Setelah terjadi perubahan bentuk yang sesuai (induced fit), reaksi katalitik dapat
berlangsung dengan efisien.
5. Setelah reaksi selesai, enzim akan mengembalikan bentuknya ke kondisi semula dan
membebaskan produk

7.

Anda mungkin juga menyukai