Anda di halaman 1dari 8

Nama : Indah Wahyuni

Idris
Kelas : XI MIPA 3
Lembar
Kegiatan
Peserta
Didik
Mata Pelajaran : Biologi Peminatan
Materi : Sistem Reproduksi Manusia
Sub Materi : Sistem Reproduksi Wanita
Kelas/Semester : XI MIPA/ II
Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Kompetensi Dasar Indikator


3.12 Menganalisis hubungan struktur 3.1
jaringan penyusun organ reproduksi 3.2
dengan fungsinya dalam Sistem 3.3
Reproduksi Manusia 3.3.3
3.3.4
3.3.5
3.3.6
3.3.7
3.12.5 Menganalisis keterkaitan antara struktur dan
fungsi organ penyusunan sistem reproduksi
wanita
3.12.6 Menganalisis keterkaitan antara struktur dan
fungsi jaringan ovarium
3.12.7 Menjelaskan proses oogenesis dan
pengaturannya oleh hormon reproduksi wanita

“SISTEM REPRODUKSI WANITA”

MATERI SINGKAT

Organ Reproduksi pada Wanita


Terdiri atas:

A. Organ reproduksi bagian luar, yaitu:


1) Vulva (pudendum)
2) Labium
Labia mayor (bibir besar)
Labia minor (bibir kecil)
3) Mons pubis
4) Klitoris
5) Vestibula
6) Orifisium uretra
7) Mulut vagina

B. Organ reproduksi wanita bagian dalam


1) Vagina (liang kemaluan)
2) Uterus (rahim)
3) Ovarium (indung telur)
4) Tuba Fallopi (oviduk/tuba uterina)

Berdasarkan pengamatan dan studi literatur, diskusikan dengan teman sekelompokmu


pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam LKPD ini.

1. Perhatikan gambar struktur ovarium berikut.

a. Ovarium disusun oleh dua lapisan utama, yakni medula (A) dan korteks (B) Jelaskan struktur
kedua lapisan tersebut !

a. Kulit (korteks) atau zona parenkimatosa terdiri atas tunika albuginea yang disusun
oleh epitel berbentuk kubus, jaringan ikat stroma yang mengandung folikel primordial dan
folikel de Graaf serta sel-sel Walthard
b. Inti (medula) atau zona vaskulosa terdiri atas jaringan ikat stroma yang berisi
pembuluh darah, serabut saraf dan otot polos

b. Ovarium selain berperan sebagai gonad juga sebagai kelenjar reproduksi. Jelaskan komponen
pada ovarium yang mendukung fungsi sebagai kelenjar?
A. Folikel Ovarium. Folikel memainkan peran utama dalam fungsi ganda pematangan dan
menahan ovarium – oosit dan steroidogenesis yang diperlukan untuk mengatur
pertumbuhannya sendiri dan menyediakan lingkungan yang tepat dalam reproduksi organ
untuk mengangkut gamet dan nidasi.
B. Sel granulosa, Sel granulosa adalah sel kuboid yang membentuk penghalang di sekitar
sedang berkembang folikel oosit dalam ovarium. Saat folikel matang, sel-sel granulosa
berkembang biak untuk membentuk banyak lapisan sekitar oosit. Sebelum ovulasi, sel-sel
memproduksi estrogen, yang kemudian disekresikan ke dalam aliran darah. ungsi utama
dari sel granulosa adalah untuk memberikan nutrisi pada oosit matang. Kadang-kadang
tumor dapat terbentuk dari sel-sel granulosa. Tumor ini paling sering terlihat pada
ovarium wanita, meskipun tumor granulosa di testis telah dilaporkan. Setelah pengujian,
kebanyakan tumor yang ditemukan bersifat jinak. Jarang terjadi, tumor jinak, disebut
tumor sel granulosa remaja, bisa terbentuk pada anak-anak yang belum mencapai
pubertas.
C. Korpus luteum adalah massa jaringan kuning di dalam ovarium yang dibentuk oleh
sebuah folikel yang telah masak dan mengeluarkan ovumnya. Dalam rahim, korpus
luteum akan menghasilkan hormon progesteron yang berguna untuk mengatur siklus
menstruasi, mengembangkan jaringan payudara, menyiapkan rahim pada waktu
kehamilan dan melindungi dari kanker endometrium pada wanita pasca menopause.
Korpus luteum akan berhenti memproduksi hormon progesteron pada saat ovum tidak
dibuahi dan berkembang menjadi korpus albikan. Pada saat ini, lapisan rahim akan
meluruh keluar dari rahim.
D. Stroma ovarium, adalah jenis unik dari jaringan ikat yang disuplai secara melimpah
dengan pembuluh darah , sebagian besar terdiri dari sel stroma berbentuk gelendong . Ini
tampak mirip dengan fibroblas . Stroma juga mengandung jaringan ikat biasa seperti serat
retikuler dan kolagen . Stroma ovarium berbeda dari jaringan ikat biasa karena
mengandung banyak sel. Sel-sel stoma didistribusikan sedemikian rupa sehingga jaringan
tampak seperti lingkaran. Sel stroma yang terkait dengan folikel yang matang dapat
memperoleh fungsi endokrin dan mengeluarkan estrogen. Seluruh stroma ovarium sangat
vaskular. Pada permukaan organ, jaringan ini sangat padat, dan membentuk lapisan
( tunica albuginea ) yang terdiri dari serat-serat jaringan ikat pendek, dengan sel-sel
fusiform di antaranya. Stroma ovarium mungkin mengandung sel-sel interstitial yang
mirip dengan testis

2. Perhatikan gambar struktur ovarium berikut.


a. Uterus disusun oleh 3 lapisan , yakni X, Y dan Z. Jelaskan struktur dan fungsi ketiga
lapisan tersebut !

1. X --> Perimetrium : lapisan terluar dari rahim yang berfungsi untuk melindungi lapisan-
lapisan di bawahnya. Perimetrium merupakan lapisan terluar dari uterus, lapisan ini juga
sering disebut dengan lapisan serosa. Perimetrium merupakan membran berlapis ganda yang
akan berlanjut ke abdomen dan disebut peritoneum. Uterus sebenarnya terapung didalam
rongga pelvis, untuk mendukung posisinya tersebut ada beberapa jaringan ikat dan
ligamentum yang menjadi penyokongnya sehingga dapat terfikasasi dengan baik
2. Y --> Miometrium : lapisan tengah rahim yang terdiri dari banyak sel-sel otot. Berfungsi
untuk membantu kontraksi dan relaksasi rahim selama menstruasi dan melahirkan.
Myometrium merupakan lapisan otot yang disusun oleh kumpulan otot polos. Bagian dalam
lapisan ini kebanyak disusun oleh otot yang berbentuk sirkuler “melingkar”, sedangkan
bagian luarnya berbentuk longitudinal.Dan diantara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan
oblik “lapisan paling kuat dan mengandung banyak pembuluh darah”. Myometrium
merupakan lapisan dinding yang paling tebal dari uterus, fungsinya juga sangat penting pada
masa pertumbuhan dan perkembangan janin.
3. Z --> Endometrium : lapisan terdalam dari rahim. Berfungsi sebagai tempat menempelnya
janin jika sel telur berhasil dibuahi dan akan luruh saat menstruasi ketika sel telur tidak
dibuahi. Merupakan lapisan selaput lendir yang disusun oleh jaringan epitel, kelenjar dan
banyak pembuluh darah. Epitel penyusunnya adalah epitel selapis silindris, banyak kelenjar
yang memproduksi lendir pada bagian ini. Dua pertiga bagian atas dari uterus dalam dilapisi
oleh epitel silindris dengan selaput lendir, sedangkan bagian sepertiga bawahnya dilapisi oleh
epitel berlapis gepeng yang menyatu dengan epiter vagina. Endometrium merupakan lapisan
yang memegang peran penting selama proses menstruasi “haid”. Dinding endometrium inilah
yang akan luruh bersamaan dengan sel ovum matang yang tidak dibuahi saat masa
menstruasi.
b. Apa fungsi bagian oviduk yang ditandai dengan nomor 1 dan 2?
Nomor 1 merupakan tuba falopi, fungsinya yaitu sebagai tempat berjalannya sel telur dari
ovarium menuju rahim saat ovulasi dan sebagai tempat pertemuan sel telur dengan sperma
saat proses pembuahan. Nomor 2 merupakan fimbriae, fungsinya untuk menangkap sel telur
dan mendorongnya menuju saluran tuba dalam waktu yang tepat.
c. Jelaskan struktur jaringan penyusun vagina !

1. Mukosa Mempunyai lipatan mukosa disebut rugae.


- Epitel : berlapis pipih tidak bertanduk.
- Lamina propria : terdiri dari jaringan ikat padat dengan banyak sabut elastis,
pembuluh darah, ujung saraf sensorik khusus dan sabut saraf, serta tidak punya
kelenjar.
2. Lapisan muskularis Terdiri dari anyaman otot polos. Bagian dalam tersusun cirkuler
dan tipis, sedangkan bagian luar tersusun longitudinal dan tebal, ke atas akan
melanjutkan diri menjadi myometrium cervix.
3. Lapisan adventitia Terdiri dari lapisan tipis jaringan ikat padat, yang mengandung
plexus ganglion otonom, mengandung banyak vena yang melebar.

d. Serviks dan vagina memiliki saluran terbuka yang sempit, namun dapat dilewati oleh bayi
saat persalinan. Berkaitan dengan struktur serviks dan vagina, jelaskan mengapa hal
tersebut dapat terjadi.

Serviks (leher uterus merupakan uterus bagian bawah yang membuka ke arah vagina. Sebuah
saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan darah
menstruasi keluar. Serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali
selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur). Saluran di dalam
sangat sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya. Namun, pada proses
persalinan saluran ini akan meregang sehingga bayi bisa melewatinya. Saluran serviks dilapisi
oleh kelenjar tebal yang tidak dapat ditembus oleh sperma kecuali sesaat sebelum terjadinya
ovulasi. Pada saat ovulasi, viskositas lendir berubah sehingga sperma bisa menembusnya dan
terjadilah pembuahan (fertilisasi).
• Serviks, juga dikenal sebagai leher rahim, adalah saluran sempit yang
menghubungkan rahim dengan vagina. Pada keadaan normal, serviks terletak dalam keadaan
terkunci dan ditutup rapat oleh lendir dan lendir serviks yang membentuk sumbat lendir.
Namun, selama persalinan, serviks mengalami proses yang disebut pematangan dan dilatasi.
Pematangan serviks melibatkan perubahan struktural dan elastisitas serviks untuk
mempersiapkan pembukaan serviks. Sedangkan dilatasi serviks adalah proses di mana serviks
membuka secara progresif untuk memungkinkan bayi keluar dari rahim dan masuk ke vagina.
Kontraksi uterus yang kuat selama persalinan memaksa pembukaan dan dilatasi serviks secara
bertahap hingga mencapai ukuran yang cukup besar untuk memungkinkan bayi lewat.
• Vagina adalah saluran elastis yang menghubungkan serviks dengan luar tubuh.
Vagina memiliki kemampuan yang luar biasa untuk meregang dan mengembang selama
persalinan. Selama persalinan, hormon oksitosin memicu kontraksi otot-otot vagina dan
menghasilkan pelebaran dan perpanjangan vagina secara bertahap. Selain itu, jaringan ikat
yang ada dalam dinding vagina juga sangat elastis, yang memungkinkan vagina untuk
meregang secara signifikan saat bayi melalui saluran lahir. Proses ini dikenal sebagai distensi
vagina.

Kombinasi pematangan, dilatasi serviks, dan distensi vagina memungkinkan saluran terbuka
yang sempit pada awalnya untuk membesar dan memungkinkan bayi melewati saat
persalinan. Kemampuan elastisitas dan fleksibilitas serviks dan vagina sangat penting dalam
memfasilitasi proses kelahiran yang aman dan meminimalkan risiko cedera pada bayi dan ibu

3. Tuliskan 3 macam hormon yang berperan dalam sistem reproduksi wanita beserta fungsinya!

a. GnRH dihasilkan oleh hipotalamus berfungsi merangsang hipofisis untuk mensekresi


FSH dan LH
b. FSH berfungsi merangsang ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron
serta memacu pertumbuhan dan perkembangan folikel
c. LH berfungsi merangsang ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron
serta memacu pertumbuhan korpus luteum dan ovulasi
d. Estrogen dihasilkan oleh ovarium (folikel dan korpus luetum) dan plasenta. Estrogen
berfungsi untuk pertumbuhan organ reproduksi, kelenjar mamae, sekresi cairan pada serviks
yang memudahkan masuknya sperma ke uterus dan proses kelahiran
e. Progesteron dihasilkan oelh ovarium (korpus luteum dan plasenta) berfungsi untuk
merangsang pertumbuhan endometrium uterus untuk persiapan implantasi zigot, menghambat
kontraksi uterus, merangsang pertumbuhan sel-sel alveolar kelenjar mamae, meningkatkan
viskositas mukus serviks sehingga menghambat masuknya sperma

4. Perhatikan gambar berikut!


Lengkapilah keterangan bagan di bawah ini dan jelaskan prosesnya!
a. Oosit primer

b. oosit sekunder

c. badan polar

d. ootid

e. ovum

1. Proliferasi (Perbanyakan)
Tahap perbanyakan belangsung secara berulang-ulang. Gametogonium membelah menjadi 2,
2 menjadi 4, 4 menjadi 8 dan seterusnya. Sel benih primordial berdiferensiasi menjadi
oogonium, lalu mengalami proliferasi untuk membentuk oosit primer, siap memasuki periode
tumbuh. Padamamalia masa proliferasi terjadi dalam kandungan induk.

2. Pertumbuhan
Pada pertumbuhan, oogonium akan tumbuh membesar menjadi oogonium I. Pertumbuhan
sangat memegang peranan penting, karena sebagian besar dari substansi telur digunakan
dalam perkembangan selanjutnya. Diferensiasi juga terdapat pada periode tumbuh.

3. Pematangan
Pada proses ini terdapat 2 kali pembelahan meiosis. Setelah terjadi fase pertumbuhan,
oogonium I mengalami tahap pematangan, yang berlangsung secara meiosis. Akhir meiosis I
terbentuk oogonium II dan akhir meiosis II terbentuk ootid.

4. Perubahan Bentuk
Ootid dalam fase terkhir akan mengalami perubahan bentuk (transformasi)menjadi gamet.
Pada mamalia, selesai meiosis I pada betina, terbentuk oosit II dan satu polosit. Polosit jauh
lebih kecil dari oosit, karena sitoplasma sedikit sekali. Akhir dari meiosis II akan terbentuk
satu ootid dan satu polosit II. Sementara itu polosit I membelah pula menjadi dua, tapi jarang
terjadi karena berdegenerasi lebih awal. Tiga polosit tersebut akan berdegenerasi lalu diserap
kembali oleh tubuh. Jadi pada betina oosit tumbuh menjadi 1 ovum.

“Selamat Bekerja”

Anda mungkin juga menyukai