Untuk Guru
Kelompok :
Zulfa Samawati 17030204058
Imroatul Kholifah 17030204061
BAHAN AJAR LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
SISTEM REPRODUKSI
Oleh:
Zulfa Samawati 17030204058
Imroatul Kholifah 17030204061
S1 Pendidikan Biologi B
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SISTEM REPRODUKSI
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KI Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
3 3.1.Menganalisis 3.1.1 Mengidentifikasi struktur dan fungsi organ
hubungan antara reproduksi pria dan wanita.
struktur jaringan
3.1.2 Menjelaskan proses pembentukan sperma
penyusun organ
reproduksi dengan (spermatogenesis) dan sel telur (oogenesis).
fungsinya dalam 3.1.3 Menguraikan proses ovulasi dan hormon yang
system reproduksi
mempengaruhinya.
manusia.
3.1.4 Mengidentifikasi proses fertilisasi.
3.1.5 Menjelaskan siklus menstruasi pada wanita.
3.1.6 Mengidentifikasi berbagai kelainan atau
gangguan yang terjadi pada system
reproduksi manusia.
4 4.1 Menyajikan hasil 4.1.1. Menyajikan makalah tentang dampak
analisis tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada
pergaulan bebas, penyakit
struktur dan fungsi organ yang menyebabkan
dan kelainan pada struktur
dan fungsi organ yang gangguan sistem reproduksi manusia serta
menyebabkan gangguan tekhnologi sistem reproduksi.
sistem reproduksi
manusia serta tekhnologi
sistem reproduksi.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melaksanakan diskusi, siswa mampu mengidentifikasi struktur dan fungsi organ
reproduksi pria dan wanita masing-masing minimal 3.
2. Setelah mengamati video spermatogenesis dan oogenesis, siswa mampu menjelaskan
proses pembentukan sperma (spermatogenesis) dan sel telur (oogenesis) secara
sistematis.
3. Setelah melaksanakan diskusi, siswa mampu menguraikan proses ovulasi dan hormon
yang mempengaruhinya secara sistematis.
4. Setelah melaksanakan diskusi, siswa mampu mengidentifikasi proses fertilisasi secara
sistematis.
5. Setelah mengamati video siklus menstruasi, siswa mampu menjelaskan siklus
menstruasi pada wanita secara sistematis.
6. Setelah melaksanakan diskusi, siswa mampu mengidentifikasi berbagai kelainan atau
gangguan yang terjadi pada system reproduksi manusia minimal 3 gangguan.
7. Setelah melaksanakan diskusi, siswa mampu menyajikan makalah tentang dampak
pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi organ yang
menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta tekhnologi sistem reproduksi.
D. Materi Pembelajaran
1. Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Pria dan Wanita
1) Organ Reproduksi Laki-laki
a. Organ Reproduksi Luar
a) Penis terdiri dari jaringan-jaringan otot, jaringan spons yang lembut,
pembuluh darah dan jaringan saraf. Fungsinya yaitu untuk kopulasi
(hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memudahkan
semen ke dalam organ reproduksi betina). Penis diselimuti oleh selaput
tipis yang nantinya akan dioperasi padsa saat dikhitan/sunat.
b) Buah zakar yang terdiri dari kantung zakar yang didalamnya terdapat
sepasang testis dan bagian-bagian lainnya. Kulit luar nya disebut skrotum.
Skrotum berfungsi melindungi testis serta mengatur suhu yang sesuai
untuk spermatozoa (sel sperma).
c) Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi
testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri.
Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa
jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk
menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam
skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik
dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai
pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses
pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil,
yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
b. Organ Reproduksi Dalam
a) Testis, adalah kelenjar kelamin, berjumlah sepasang dan akan
menghasilkan sel-sel sperma serta hormon testosteron. Skrotum dapat
menjaga suhu testis. Jika suhu terlalu panas , skrotum mengembang, jika
suhu dingin skrotum mengerut sehingga testis lebih hangat. Testis (gonad
jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis
berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh
sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang
terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos. Fungsi testis secara umum
merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan
yang disebut testoteron.
b) Tubulus Seminiferus Didalam testis terdapat terdapat saluran-saluran halus
yang disebut saluran penghasil sperma (tubulus seminiferus). Dinding
dalam saluran terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat.
c) Saluran Reproduksi (Saluran Pengeluaran) Saluran reproduksi maksudnya
tempat sperma keluar atau jalan berupa lubang kecil yang menghubungkan
organ dalam.
- Epididimis berupa saluran panjang yang berkelok yang keluar dari
testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri.
Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma
sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
- Vas deferens berupa saluran panjang dan lurus mengangkut sperma ke
vesika seminalis. Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens)
merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan
lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan
ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens
berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis
menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
- Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dan menghubungkan
vesikula seminalis dengan urethra. Saluran ini berfungsi untuk
mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
- Uretra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan
terdapat di penis.
c. Kelenjar Kelamin Pria
a) Vesikula seminalis berjumlah sepasang, terletak dibawah dan atas kantung
kemih. Merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut
dengan kantung semen. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang
kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk
menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksiwanita.
b) Kelenjar prostat, melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah
kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung
kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup
sperma.
c) Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang
salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah
yang bersifat alkali (basa).
2) Organ Reproduksi Wanita
a) Organ reproduksi luar
- Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterusdengan tubuh
bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan
keluarnya bayi. Sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam
vagina ditemukan selaput dara.
- Vulva merupakan suatu celah yang terdapat dibagian luar dan terbagi
menjadi 2 bagian yaitu : Labium mayor merupakan sepasang bibir besar
yang terletak dibagian luas dan membatasi vulva. Labium minor merupakan
sepasang bibir kecil yang terletak d bagian dalam dan membatasi vulva.
- Mons veneris, pertemuan antara kedua bibir vagina dengan bagian atas yang
tampak membukit.
- Payudara. disebut juga kelenjar mamae. Payudara akan menghasilak ASI
untuk nutrisi bayi.
b) Organ reproduksi dalam
- Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan
terletak di dalam tongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan.
Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti :
Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita,
serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum. Progesterone
yang berfungsi dalam memelihata masa kehamilan Ovarium di selubungi
oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel. Tiap folikel
mengandung satu sel telur. Folikel adalah strukur seperti bulatan-bulatan
yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan
melindungi perkembangan sel telur.
- Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal
ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk
menangkap sel ovum yang telah matang yang dikelurakan oleh ovarium.
- Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk
corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung
sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
- Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang
bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus
dengan abantuan silia pada dindingnya.
- Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi
sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan
bantuan silia pada dindingnya. Oviduct berjumlah sepasang dan
menghubungkan ovarium dengan rahim.
- Rahim / Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk
sperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai
tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks
yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai
3 macam lapisan dinding yaitu : Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang
berfungsi sebagai pelindung uterus. Miometrium yaitu lapisan yang kaya
akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan
melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya. Endometrium
merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak
terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh
bersamaan dengan sel ovum matang.
- Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit
sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan
saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran
vagina.
- Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada
vagina. Berbentuk tabung berlapis otot. Dinding vagina lebih tipis daripada
rahim dan banyak memiliki lipatan. Hal ini untuk mempermudah jalan
kelahiran bayi. Vagina juga memiliki lendir yang dihasilkan oleh dinding
vagina dan kelenjar Bartholin.
- Klitoris merupakan tonjolan kecil yangt erletak di depan vulva. Sering
disebut dengan klentit. Organ utama nya ialah a. Indung telur (ovarium) b.
Oviduk (tuba fallopi) c. Uterus d. Vagina
2. Spermatogenesis dan Oogenesis
a. Spermatogenesis merupakan suatu rangkaian perkembangan sel spermatogonia dari
epitel tubulus seminiferus yang mengadakan proliferasi dan selanjutnya berubah
menjadi spermatozoa. Spermatogenesis terdiri dari tiga fase:
1) Fase spermatositogenesis : spermatogonium membelah menghasilkan generasi
sel baru yang nantinya akan menghasilkan spermatosit (pembelahan secara
mitosis).
2) Fase meiosis : spermatosit mengalami 2x pembelahan secara berturutan dengan
mereduksi sampai ½ jumlah kromosom dan jumlah DNA per sel dan
menghasilkan spermatid.
3) Fase Spermiogenesis : spermatid mengalami proses sitodiferensiasi sehingga
menghasilkan spermatozoa.
Spermatogenesis berlangsung di dalam tubulus seminiferus secara terus menerus
dan berkesinambungan sepanjang masa reproduksi dan selama fungsi
spermatogonia induk tidak terganggu oleh peranan hormon ( FSH, LH, testosteron).
b. Oogenesis adalah perkembangan telur (sel telur dewasa yang belum dibuahi) yang
dimulai dengan mitosis sel germinal primordial dalam embryo, menghasilkan
oogonia diploid. Masing-masing oogonium berkembang menjadi oosit primer,
yang juga diploid. Mulai pada saat pubertas, sebuah oosit primer umumnya
menyelesaikan meiosis pertama setiap bulan. Pembelahan meiosis melibatkan
sitokinesis yang tidak sama (unequal cytokinesis). Pembelahan meiosis I
menghasilkan sebuah sel besar yaitu oosit sekunder dan sebuah badan polar yang
lebih kecil. Pembelahan meiosis II yang menghasilkan ovum dan badan polar kecil
lainnya, hanya terjadi jika sel sperma menembus oosit sekunder. Setelah meiosis
selesai dan badan polar kedua memisah dari ovum, nukleus haploid sperma dan
ovum matang menyatu dalam proses fertilisasi. Di dalam ovarium, masing-masing
oosit primer berkembang di dalam sebuah folikel. Sebagai respon terhadap FSH,
beberapa folikel tumbuh tapi yang matang hanya satu. Dalam proses ovulasi, folikel
pecah dan membebaskan sebuah oosit sekunder, dimana jaringan folikuler sisanya
berkembang menjadi korpus luteum yang mengalami disintegrasi ketika fertilisasi
tidak terjadi.
3. Proses Ovulasi
Pada proses ovulasi konsentrasi estrogen akan menyebabkan
naiknya ekspresi dari hormon luteinizing (LH) dan hormon penstimulasi folikel (FSH).
Fase ini terjadi selama 24 hingga 36 jam. Oocyte pada fase ini akan di lepaskan
dari ovarium melalui oviduct.
Melalui sinyal transduksi kaskade yang diprakarsai oleh hormon LH
membuat enzim proteolitik yang dikeluarkan oleh folikel akan menurunkan jaringan
follicular di situs blister yang akan membentuk lubang yang disebut stigma. Yang
kompleks cumulus-oocyte (coc) meninggalkan pecah folikel dan bergerak ke dalam
rongga peritoneum melalui stigma, di mana ia tertangkap oleh fimbriae pada akhir tuba
fallopii (juga disebut oviduk). Setelah memasuki oviduk, yang kompleks ovum-
cumulus didorong bersama oleh silia, awal perjalanannya ke arah rahim.
Setelah oosit menyelesaikan fase meiosis, sel tersebut akan menghasilkan dua
sel, yaitu yang lebih besar oosit sekunder yang berisi semua bahan sitoplasma, dan yang
lebih kecil tidak aktif pertama tubuh kutub. Pada tahapan meiosis II akan mengikuti
secara bersamaan namun akan ditahan pada fase metaphase dan akan jadi masih tinggal
sampai fertilisasi. Gelendong aparatus kedua divisi meiosis muncul pada saat ovulasi.
Jika tidak ada pembuahan terjadi, oosit akan merosot antara 12 hingga 24 jam setelah
ovulasi.
4. Proses Fertilisasi
Proses fertilisasi atau pembuahan merupakan proses dimana sperma akan
membuahi sel telur. Satu kali ejakulasi sperma dikeluarkan 300 juta – 400 juta sel
sperma. Yang akan masuk membuai sel telur. Tetapi tidak semua bertahan hidup sampai
ke sel telur. Dan yang berhasil membuahi hanya satu sperma pada sel telur. Berikut ini
adalah tahapan proses fertilisasi atau pembuahan:
a. Ovulasi, Sebelum terjadi pembuahan, sel telur harus terjadi ovulasi telebih dahulu.
Ovulasi adalah keluarnya sel telur dari ovarium atau indung telur setiap bulannya.
Didalam ovarium banyak sel telur tetapi hanya satu yang keluar pada setiap
bulannya. Sebuah kantung (folikel) yang dipersiapkan untuk menjadi matang.
Proses pematangan ini terutama dipengaruhi oleh hormon FSH (folikel stimulating
hormone).
b. Sel telur berpindah ke saluran tuba falopi, Setelah keluar dari ovarium, sel telur
akan berpindah ke saluran tuba falopi. Umur sel telur di dalam tuba falopi hanya
24 jam saja, sehingga apabila tidak ada sperma yang membuahinya, maka ia akan
mati dan kehamilan tidak terjadi.
c. Meningkatnya Hormon, Setelah sel telur berpindah ke saluran tuba falopi maka
dinding Rahim akan bersiap-siap menebalkan dindingnya. Akan terjadi
peningkatan hormon setelah sel telur meninggakan folikel. folikel dalam ovarium
kemudian berkembang menjadi korpus luteum. Korpus luteum ini menghasilkan
hormon progesteron yang bertugas menebalkan lapisan dinding Rahim.
d. Jika Sel Telur Tidak Dibuahi, Jika sel telur tidak di buahi maka sel telur akan
berpindah ke Rahim dan hancur biasa di sebut menstruasi pada wanita setiap
bulannya. Menstruasi berbeda-beda pada wanita, ada yang 28 hari bahkan juga ada
yang kurang dan lebih. korpus luteum mengecil dan kadar hormon dalam tubuh
kembali normal seperti biasanya. Lapisan dinding rahim yang menebal tadi mulai
mengalami proses peluruhan sehingga keluarlah yang namanya darah haid.
e. Jika Sel Telur Dibuahi, Jika sel telur dibuahi terjadi fertilisasi yaitu pertemuan
sperma dengan sel telur. Maka sperma akan menembus kedalam sel telur. Ketika
sel telur sudah di buahi maka sperma akan gugur dan tidak bisa masuk kedalam sel
telur.
5. Siklus Menstruasi
Pada fase menstruasi lapisan endometrium superifisial dan media dilepaskan,
tetapi lapisan basal profunda endometrium dipertahankan. Endometrium yang lepas
bersama dengan cairan jaringan dan darah membentuk koagulum di dalam uterus.
Koagulum ini segera dicairkan oleh fibrinolisin dan cairan, yang tidak berkoagulasi
yang dikeluarkan melalui serviks dengan kontraksi uterus. Jika jumlah darah yang
dikeluarkan pada proses ini sangat banyak mungkin fibrinolisin tidak mencukupi
sehingga wanita in mengeluarkan bekuan darah dari serviks.
Fase 5: Debriefing
a. Guru melakukan tanya jawab singkat untuk
menganalisis (makna-kekurangan-kelebihan) proses
pemecahan masalah dengan metode diskusi yang telah
dilaksanakan.
3 PENUTUP (15 menit)
a. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang
aktif dalam proses diskusi.
b. Guru memberikan soal evaluasi pada siswa.
c. Guru memberikan tugas lanjutan untuk dikerjakan di
rumah dan dikumpulkan pertemuan selanjutnya yaitu
membuat makalah per kelompok mendapat materi
berbeda diantaranya tentang dampak pergaulan bebas,
penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi organ
yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi
manusia serta teknologi sistem reproduksi.
d. Guru meminta peserta didik mempelajari materi
selanjutnya.
e. Peserta didik berdoa dan guru menyampaikan salam
penutup.
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Teknik penilaian : tes tertulis
b. Bentuk instrument : soal uraian dan pilihan ganda
c. Kisi-kisi Penilaian :
Teknik Bentuk
KD Materi Indikator
Penilaian Instrumen
3.2.Menganalisi struktur dan 1. Mengidentifikasi Pilihan Terlampir
s hubungan fungsi organ struktur dan fungsi Ganda dan Lampiran
antara reproduksi organ reproduksi Uraian 1.1 dan
struktur pria dan wanita. Lampiran
jaringan Proses 2. Menjelaskan Pilihan 1.2
penyusun pembentukan proses Ganda dan
organ sperma pembentukan Uraian
reproduksi (spermatogen sperma
dengan esis) dan sel (spermatogenesis)
fungsinya telur dan sel telur
dalam (oogenesis). (oogenesis).
system proses 3.Menguraikan proses Pilihan
reproduksi ovulasi dan ovulasi dan hormon Ganda dan
manusia. hormon yang Uraian
mempengaruhinya.
Proses 4.Mengidentifikasi Pilihan
fertilisasi proses fertilisasi. Ganda dan
Uraian
siklus 5.Menjelaskan siklus Pilihan
menstruasi menstruasi pada Ganda dan
pada wanita wanita. Uraian
kelainan atau 6.Mengidentifikasi Pilihan
gangguan berbagai kelainan atau Ganda dan
yang terjadi gangguan yang terjadi Uraian
pada system pada system
reproduksi reproduksi manusia.
manusia.
2. Keterampilan
a. Teknik penilaian: Penugasan
b. Bentuk instrumen: Penilaian produk berupa makalah
c. Kisi-kisi:
Teknik Bentuk
KD Materi Indikator
Penilaian Instrumen
4.1 Menyajikan dampak 4.1.2. Menyajikan Penugasan Terlampir
hasil analisis pergaulan makalah tentang : Makalah Lampiran
tentang dampak bebas, dampak pergaulan 2
pergaulan penyakit dan bebas, penyakit
bebas, penyakit kelainan dan kelainan pada
dan kelainan pada struktur struktur dan fungsi
pada struktur dan fungsi organ yang
dan fungsi organ yang menyebabkan
organ yang menyebabka gangguan sistem
menyebabkan n gangguan reproduksi
gangguan sistem manusia serta
sistem reproduksi tekhnologi sistem
reproduksi manusia serta reproduksi.
manusia serta tekhnologi
tekhnologi sistem
sistem reproduksi.
reproduksi.
Lampiran 1.1
Tingkatan Kunci
No. Indikator soal Soal Rubrik
jawaban
1. Mengidentifikasi C1 1.Pembentukan sperma D Benar : 1
struktur dan fungsi terjadi di .... Salah : 0
organ reproduksi a.vas deferens
pria dan wanita. b.epididimis
c.penis
d.tubulus seminiferus
e.uretra
2. Mengidentifikasi C1 2. Organ yang berperan E Benar : 1
struktur dan fungsi menyampaikan sel-sel Salah : 0
organ reproduksi sperma ke dalam organ
pria dan wanita. reproduksi wanita adalah
....
a.skrotum
b.uretra
c.epididimis
d.testis
e.penis
3. Mengidentifikasi C4 3. 2 Benar : 1
struktur dan fungsi Salah : 0
organ reproduksi
pria dan wanita.
Tempat perkembangan
janin ditunjukkan oleh
nomor ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
4. Mengapa janin yang terdapat Karena terdapat plasenta Skor (20) = Lengkap
di dalam kandungan tahan dan air ketuban karena 2 jawaban dan
terhadap goncangan yang ada keduanya janin yang penjelasannya
berasal dari luar? terdapat di dalam Skor (15)=
kandungan tahan terhadap menjawab kurang 2
goncangan yang berasal jawaban namun
dari luar dengan penjelasan
Skor (10) =
menjawab 2 jawaban
tidak dengan
penjelasan
Skor (5) = menjawab
kurang dari 2 tanpa
penjelasan.
5. Mengapa saat ejakulasi, urine Urine tidak ikut keluar 1. Uretra + ejakulasi
tidak ikut keluar bersama bersama semen pada saat + lengkap
semen? sel sperma keluar dari penjelasan baik
tubuh meskipun keduanya dan benar (20)
memiliki saluran keluar 2. Uretra + ejakulasi
yang sama yaitu uretra. + penjelasan
Hal ini terjadi karena pada kurang benar (15)
saat proses sperma 3. Hanya
melewati saluran uretra, menyebutkan
salah satu kelenjar Uretra +
tambahan pada laki laki ejakulasi +
yaitu kelenjar cowper atau penjelasan salah
bulbouretralis akan (10)
mensekresikan cairan yang 4. Hanya
bersifat basa sehingga menyebutkan
menetralkan sisa urine di
Uretra +
sepanjang saluran. Proses
penjelasan salah
ejakulasi sendiri
(5)
memastikan kontraksi
otot akan mengeluarkan
cairan semen, bukan
urine yang sebelumnya
tersimpan di dalam
kantung kemih.
Total skor: 5
Total skor = jumlah skor poin A : 8 × 10 + jumlah skor poin B : 12 × 20 + jumlah skor poin C : 8 × 60 + jumlah skor poin D : 4 ×
(sistem reproduksi)
NAMA KELOMPOK: 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan
1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi organ reproduksi pria dan wanita
2. Menjelaskan proses pembentukan sperma (spermatogenesis) dan sel telus (oogenesis)
3. Menjelaskan siklus menstruasi pada wanita.
4. Mengidentifikasi berbagai kelainan atau gangguan yang terjadi pada system
reproduksi manusia.
Informasi Pendukung
(Materi)
Petunjuk Pengisian
1. Duduklah secara berkelompok 4-5 orang
2. Tuliskan anggota kelompok anda
3. Bacalah dengan cermat petunjuk dalama LKPD
4. Diskusikan LKPD dengan anggota kelompok anda
5. Isilah bagian-bagian yang kosong dalam LKPD sesuai dengan eksplorasi anda
6. Komunikasikan hasil diskusi di depan kelas
A. Sistem Reproduksi pada Laki-Laki
Pertanyaan
Setelah membaca materi jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas.
1. Tuliskan nama alat / bagian yang ditunjuk oleh gambar di atas sesuai dengan urutan nomor
pada tabel berikut:
No Nama bagian Fungsi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k
Gambar 2.
No Nama bagian Fungsi
1
2
3
4
5
2. Berdasarkan gambar alat reproduksi wanita, bagian apa saja yang termasuk ke dalam:
a. Organ bagian luar:
b. Organ bagian dalam:
3. Saluran reproduksi pada wanita yang digunakan sebagai tempat fertilisasi disebut?
4. Sebutkan 3 kelainan pada sistem reproduksi wanita?
5. Setelah fertilisasi, dimanakah tempat perkembangan zigot sampai tahap melahirkan?
C. SPERMATOGENESIS
2. Oogenesis
3 Testosteron
E. Menstruasi
Fase Folikular
Pada siklus menstruasi 28 hari, fase ini meliputi 14 hari pertama. Pada siklus menstruasi yang
lebih atau kurang dari 28 hari, adanya penyimpangan lamanya siklus tersebut terutama
disebabkan oleh perbedaan lamanya fase folikular.
Fase Ovulatoir
Fase ini ditandai oleh lonjakan sekresi LH hipofisis, yang memuncak saat dilepaskannya
ovum yang matang melalui kapsul ovarium, yang disebabkan oleh konsentrasi estrogen
plasma yang tinggi, yang menyebabkan frekuensi denyut sekresi GnRH
pada hipothalamus meningkat, sehingga meningkatkan sekresi LH dan FSH
Fase Luteal
LH “mempertahankan” Corpus luteum; yaitu setelah memicu perkembangan Corpus luteum,
LH merangsang struktur ovarium ini untuk terus-menerus mengeluarkan progesteron dan
estrogen, dengan jumlah progesteron jauh lebih besar